Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Everyone's Destiny (by : meguriaufutari)

Bimabet
EPISODE 4 : Family of Varnadoe

Scene 1

Jirou Nakata "Gokusenshi"



Asuka Kirishima "The Darkness"



Houzuki Anegawa "Tobari"



Sasuke Sarutobi "Kakusaretakage"



Aku segera masuk ke markas besar Yami. Tidak seperti biasanya, aku kali ini pergi sendiri. Semalam, Asuka-san memberitahuku bahwa ia bermalam di markas Yami, karena itu aku hari ini tidak perlu menjemputnya. Aku heran, alasan apa yang diutarakan kepada Takeru-san mengenai masalah bermalam di markas Yami ini. Dan apakah semudah itu Takeru-san memberi izin?

Aku segera menuju ruangan tempat Asuka-san biasa duduk-duduk, atau dengan kata lain ruang kerjanya, walaupun sebetulnya ia tidak melakukan apapun didalam selain duduk dan berpikir. Aku melihat Houzuki dan Sasuke sedang menunggu sesuatu di depan ruangan Asuka-san. Mereka berdua tampak melihatku secara serius.

“Ada apa?” Tanyaku.

Houzuki hanya menunjukkan ibu jarinya kearah Ran. Kemudian, Ran berbalik dan melihatku.

“Oh, Jirou-san. Ohayou gozaimasu. (Oh, Jirou-san. Selamat pagi.)” Kata Ran.

“Ada apa dengan Asuka-san?” Tanyaku.

“Asuka-san berpesan padaku agar tidak memperbolehkan siapapun masuk sebelum jam sembilan pagi. Termasuk kalian bertiga.” Kata Ran.

Hmmm, ada apa ya? Yah tidak masalah sih, jam sembilan itu hanya sekitar sepuluh menit lagi.

Setelah sepuluh menit berlalu, kami bertiga masuk secara bersamaan. Ruang kerja Asuka-san sebetulnya merupakan ruangan yang cukup besar, dan dipisahkan oleh suatu pintu kertas geret ala private room di restoran Jepang. Biasanya, Asuka-san menutup pintu kertas geret itu, sehingga kami harus membukanya, baru bisa bertemu dengan Asuka-san. Ketika kami masuk kali ini, pintu geret itu sudah terbuka sebagian. Kami bisa melihat Asuka-san sedang berdiri membelakangi kami di balik pintu geret itu.

“Houzuki, Sasuke. Ada yang aneh.” Kataku.

Houzuki dan Sasuke hanya mengangguk. Perasaan aneh apa ya ini? Rasanya aku mencium sesuatu yang tidak beres. Bau yang kukenal. Akhirnya aku tahu. Bau darah segar! Sepertinya Houzuki dan Sasuke menyadari hal itu bersamaan denganku. Kami bertiga langsung berlari menuju Asuka-san. Akan tetapi, tiba-tiba kami merasakan aura membunuh yang tiba-tiba muncul. Aku langsung menghentikan langkahku, dan melompat kebelakang. SYUUTT. Sebuah angin bertiup, dan memotong pintu geret itu. Rupanya Asuka-san mengayunkan naginata miliknya kearah kami sambil tetap membelakangi kami.

Ore ha ureshii da. (Aku senang.)” Suara Asuka-san.

Bukan main. Kecepatan tebasan naginatanya bertambah cepat dibandingkan enam bulan lalu. Aura membunuhnya juga muncul tiba-tiba. Yang membuat kita terkadang lengah adalah aura membunuh yang dipancarkan dengan jarak waktu yang sangat sempit dengan waktu menyerang. Kita mengidentifikasikan serangan seseorang dari aura membunuh yang dipancarkan. Akan tetapi, jika aura membunuh itu baru muncul dengan jarak yang sempit dari waktu menyerang, terkadang kita terlambat bereaksi. Jika kemampuanku masih sama saja dengan enam bulan lalu, mungkin aku sudah mendapatkan luka tebas yang cukup parah. Kulihat Houzuki dan Sasuke juga berhasil menghindar tepat waktu.

“Aku menyerang kalian dengan maksud ingin membunuh kalian. Berhasil menghindarinya adalah bukti perkembangan kemampuan kalian.” Kata Asuka-san sambil membalikkan badannya kearah kami.

Setelah melihat Asuka-san dari depan, kami bertiga kagetnya bukan main. Pakaian bagian depan dan seluruh tubuh bagian depan Asuka-san dipenuhi dengan darah. Apa yang sebetulnya terjadi?

Da... daijoubu desuka, Asuka-san? (Anda baik-baik saja, Asuka-san?)” Tanya Houzuki.

Mochiron da. Dou shita no? (Tentu saja. Ada apa memangnya?)” Tanya Asuka-san.

“Seluruh tubuh anda bersimbah darah.” Kataku.

Asuka-san kemudian melihat ke seluruh tubuhnya. Kemudian, ia kembali melihat kami lagi.

“Itu darah mereka.” Sambil menunjuk kearah sudut ruangan yang tidak terlihat oleh mata kami akibat tertutup rongga pintu geret.

Kemudian, kami bertiga membuka pintu geret yang sudah terpotong itu dan masuk ke ruangan Asuka-san. Ya ampun, di dalam ruangan ini, ada kira-kira belasan mayat orang. Mereka semua bersimbah darah. Kebanyakan dari mereka mendapat luka potong yang sangat lebar. Beberapa ada yang kepalanya terpenggal.

Mite. (Lihat.)” Kata Asuka-san sambil menunjuk ke salah satu wajah mayat.

Di wajah mayat yang ditunjuk oleh Asuka-san, terdapat tato bintang yang kehilangan salah satu ujungnya di bagian kanan atas, digantikan dengan bulan sabit yang ada didekat ujung bintang yang hilang itu.

“Mereka menyerangku tadi pagi subuh jam lima.” Kata Asuka-san.

Family of Varnadoe... (Keluarga Varnadoe...)” Kata Sasuke.

Ya, simbol bintang dengan empat ujung dan bulan sabit itu adalah simbol yang dimiliki oleh Keluarga Varnadoe. Mereka adalah suatu organisasi pembunuh nomor satu di dunia bawah Perancis, dan juga di seluruh dunia. Kemampuan mereka sangat terkenal oleh seluruh jaringan dunia bawah di seluruh dunia. Kemampuan tempur seluruh pasukan mereka setara dengan salah satu dari tiga kekuatan besar di dunia bawah Jepang, atau mungkin lebih kuat.

“Kenapa mereka mengincar kita?” Tanyaku.

“Kita? Kamu juga diserang ya?” Tanya Asuka-san.

“Bukan aku yang diserang. Sebetulnya ia menyerang majikanku, tetapi kebetulan aku sedang ada di tempat.” Kataku.

“Kemarin dua orang menyerangku.” Kata Houzuki.

“Yang aku bingung, darimana mereka mendapatkan informasi tentang tempat ini.” Kata Asuka-san.

Aku terdiam beberapa saat. Betul juga. Jika mereka sudah mendapatkan informasi tentang tempat ini, berarti tempat persembunyian kita sudah ketahuan.

“Mata-mata...” Kata Sasuke.

Ah, betul juga. Kemungkinan ada mata-mata disini itu sangat besar.

“Aku yakin bukan mata-mata.” Kata Asuka-san.

“Mengapa anda yakin seperti itu, Asuka-san?” Tanyaku.

“Tidak berharga menjual informasi tentang Yami kepada Family of Varnadoe. Jika aku jadi mata-matanya, aku pasti akan menjual informasi ini pada Hikari.” Kata Asuka-san.

“Masuk akal. Atau pada Kage.” Kataku.

“Tidak pada Kage. Kage sudah mengetahui tempat ini.” Kata Asuka-san.

Kami bertiga dibuat menjadi lebih kaget lagi dengan perkataannya. Kage sudah mengetahui tempat ini? Dan Asuka-san begitu santai mengutarakannya?

“Bagaimana mereka bisa?” Tanya Houzuki.

“Mereka adalah spesialis pengumpul informasi. Aku belum punya bukti yang kuat, tetapi aku yakin mereka sudah mengetahui tempat ini, dan juga tempat operasi utama Hikari. Dan aku juga yakin mereka mengetahui identitasku, dan juga identitas pemimpin besar Hikari.” Kata Asuka-san.

Pemimpin besar Hikari... Aku sendiri tidak pernah melihatnya, dan juga tidak tahu apa-apa tentang dia. Yang aku dengar dari rumor, hanyalah bahwa kemampuan bertarungnya diatas senshi no ojou, yang merupakan personil terkuat dalam sansaikou no seigi dalam hal pertarungan jarak dekat.

“Mengapa mereka tidak menyerang kita?” Tanya Sasuke.

“Aku mengerti bahwa mereka merupakan spesialis pengumpul informasi. Akan tetapi, operasi mereka itu memang terkadang membuat kita kesal. Mungkin Hikari pun merasa sama seperti kita. Mereka tidak menunjukkan dan menusukkan pedang mereka ke kita maupun Hikari. Seolah-olah... Mereka menunggu sesuatu.” Kata Asuka-san.

“Mungkinkah mereka menyewa Family of Varnadoe untuk menghabisi kita?” Tanyaku.

“Tidak. Aku yakin yang menyewa Family of Varnadoe itu bukan Kage atau Hikari. Penyerangan mereka kepada kita itu kupikir bahwa mereka hanya ingin mengetahui kekuatan kita. Kage maupun Hikari tidak perlu lagi melakukan itu pada kita.” Kata Asuka-san.

Masuk diakal.

“Mungkinkah... Qing Long?” Tanya Houzuki.

“Ya, kemungkinan paling besar adalah dia.” Kata Asuka-san.

“Maaf aku belum memberitahumu. Tapi Qing Long sudah tidak ada.” Kata Sasuke.

Asuka-san langsung tersentak mendengarnya. Aku dan Houzuki juga tidak kalah kagetnya.

“Jelaskan selengkapnya, Sasuke.” Kata Asuka-san.

“Setelah Qing Long mendapatkan komponen ekstraksi narkotik dari pistol ekstraksi narkotika yang dibawa oleh Houzuki, ia pergi ke suatu tempat. Tempat yang tidak seorangpun tahu. Bahkan tangan kanan dan sekretaris pribadinya pun tidak tahu ia kemana. Ia tidak kembali selama dua bulan lebih.” Kata Sasuke.

“Lanjut.” Kata Asuka-san.

“Seluruh anggota organisasi Qing Long dijadwalkan untuk mengadakan kumpul seluruh organisasi. Tepatnya tiga bulan lalu. Aku pun juga ikut hadir disana. Saat itu, kami semua sudah berkumpul, tetapi Qing Long belum juga datang.” Kata Sasuke.

“Setelah itu, ruangan tempat kami berkumpul langsung diserbu oleh sekumpulan orang. Mereka sangat kuat. Orang-orang Qing Long tidak bisa apa-apa menghadapi mereka. Aku pun hanya bisa menghabisi empat sampai lima orang dari mereka, setelah itu aku harus kabur dengan susah payah.” Kata Sasuke.

“Sasuke. Apa orang-orang itu, sama dengan orang-orang yang kita bahas sekarang?” Tanya Asuka-san.

Sasuke hanya mengangguk tanpa menjawab apapun.

Family of Varnadoe ya? Mereka memang musuh yang merepotkan. Disatu sisi, kita harus menyeimbangkan kekuatan kita dengan Hikari dan Kage. Di sisi lain, ada Family of Varnadoe. Entah bagaimana nasib kita nanti.” Kata Asuka-san.

Ya, aku yakin yang menyerang Dayoto-san kemarin itu hanyalah prajurit level rendah. Prajurit level rendah saja sudah sekuat itu. Aku tidak bisa membayangkan kekuatan seperti apa yang dimiliki secara keseluruhan oleh mereka.
 
Terakhir diubah:
Scene 2

Ayumi Nakata "Sekai no Gijutsusha"



Huisshh, hari yang melelahkan. Sial, kenapa melelahkan ya? Setahuku, hampir sepanjang hari aku tidak melakukan apapun. Kerjaanku yang normal yah begitu-begitu saja. Meeting pagi, browsing informasi, browsing teknologi, menemukan ide baru untuk teknologi, kadang-kadang merakit teknologi. Biasanya seperti itu, tapi hari ini sejak meeting pagi, aku hanya di ruangan kerjaku saja, tanpa melakukan apapun. Kenapa bisa melelahkan begitu ya hari ini?

Ya, aku tidak melakukan apapun pada hari ini bukannya tanpa alasan. Aku memang seharusnya hari ini melakukan sesuatu setelah meeting dengan Takeru-san dan rekanku yang lainnya. Akan tetapi, aku hanya termenung saja di ruanganku, banyak pikiran dan berkeringat dingin. Penyebabnya memang tidak lain dan tidak bukan adalah gambar itu, gambar yang tidak akan pernah aku lupakan. Family of Varnadoe... Aku ingat betul semuanya.

Family of Varnadoe adalah kelompok organisasi pembunuh dalam dunia bawah Perancis. Organisasi itu dipimpin oleh sepasang suami istri yang merupakan suara tertinggi dari organisasi mereka, dan tiga anak yang merupakan anak dari mereka berdua, yang merupakan suara kedua tertinggi dalam organisasi mereka. Organisasi mereka bergerak atas kemauan mereka sendiri. Tentunya, mereka tidak menerima bayaran dari siapapun. Walaupun basis operasi mereka di Perancis, tapi mereka sudah merambah ke mancanegara manapun. Nama mereka terkenal hampir di seluruh jaringan dunia bawah, terutama di kalangan para mafia, pembunuh bayaran, dan broker. Mereka jarang sekali berurusan dengan polisi atau agen rahasia, karena itu tidak banyak agen rahasia atau polisi rahasia yang mengenal mereka. Tidak mengherankan jika Takeru-san yang merupakan pimpinan tertinggi Hikari tidak mengenal mereka.

Dalam sejarah, kemampuan pasukan organisasi mereka sangat terkenal hebat. Bahkan, ada dugaan bahwa mereka membunuh salah sekian dari orang-orang penting di masa lalu, sehingga menyebabkan perang dunia, dan juga kericuhan politik suatu negara. Mungkin kalian semua bertanya mengapa aku tahu banyak mengenai mereka. Yah, jawabannya sangat panjang. Kurang lebih, aku cukup paham mengapa mereka menyerang Matsuyama dan Kagura semalam.

Aku kembali mengingat-ingat masa-masa indah bersama Takeru-san, Matsuyama, dan Kagura. Walaupun pekerjaan dunia kepolisian itu sangat merepotkan, tetapi aku menikmatinya. Tidak hanya merepotkan, malah polisi yang berjaga di dunia bawah seperti Hikari atau FBI pun juga harus mempertaruhkan nyawa mereka.

Dono you ni tensai. (Jenius sekali.)” Suara Takeru-san terbayang-bayang dalam pikiranku.

Itulah pertama kalinya aku bertemu dengan Takeru-san. Sebuah kata pujian yang menurutku tidak berarti. Akan tetapi yang membuatku senang adalah keseriusan kata-katanya, yang walaupun simple, tapi betul-betul menghargaiku.

Gijutsu otaku. (Maniak teknologi.)” Suara Kagura terbayang-bayang dalam pikiranku.

Itulah pertama kali yang dikatakan oleh Kagura kepadaku. Aku pertama kali bertemu dengan Kagura pada saat pengangkatan menjadi anggota sansaikou no masayoshi. Saat ia mengatai aku seperti itu, aku membalasnya.

Tatakai no otaku. (Maniak berantem.)” Kataku pada waktu itu.

Begitu kukatai dia seperti itu, aku dan dia malah sibuk bergulat dengan hebat. Aku ingat sekali tinju Kagura yang mengenai pipiku. Disitulah aku pertama kali tahu bahwa Kagura itu sangat kuat. Karena kami terus bergulat seperti itu seperti anak kecil, akhirnya kami semua dimarahi oleh Takeru-san habis-habisan. Anehnya, setelah itu aku dan Kagura malah menjadi akrab. Entah kenapa, setelah itu kata-kata “maniak teknologi” dan “maniak berantem” itu tidak pernah keluar lagi dari mulut kami berdua.

Kawai onna no ko. (Gadis yang imut-imut.)” Suara Matsuyama terbayang-bayang dalam pikiranku.

Ukh, aku paling benci pujian seperti itu. Itu hanyalah pujian yang diutarakan oleh para penggombal. Akan tetapi, aku mengakui bahwa meskipun Matsuyama itu tukang gombal, tapi ia sangat profesional dan serius dalam bekerja. Ia juga orangnya baik dan setiakawan. Yaah, bagus deh Kagura mendapatkan laki-laki seperti itu. Tapi semoga saja dia tahan dengan sifat mata keranjangnya Matsuyama hahaha.

Setelah puas bernostalgia dengan masa lalu, aku segera mematikan laptop baruku yang dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality itu. Aku ingat saat membawa laptop baru rakitanku sendiri ini, Kagura langsung memujiku.

Sugoi, Ayumi. (Hebat sekali, Ayumi.)” Kata Kagura pada waktu itu.

Heh, maniak berantem sepertimu tidak akan pernah paham dengan kemajuan teknologi. Yaah, sudahlah, kebebasanku akan segera berakhir. Mungkin, hari ini adalah hari yang pas untuk perpisahan. Paling tidak, aku sempat bertemu dengan mereka.

Have you done? (Sudah selesai?)” Terdengar suara seorang wanita yang kukenal.

Ya, suara inilah penyebab kenapa kebebasanku akan segera berakhir.

Such a genius. It would be troublesome if it falls to the wrong hand like Hikari. (Betul-betul jenius. Sangat merepotkan bila kejeniusanmu itu jatuh ketangan yang salah seperti Hikari.)” Kata suara itu.

Would you stop doing something like that? Barging into my room without knocking. (Bisakah kamu berhenti melakukan hal itu? Masuk kekamarku tanpa mengetuk.)” Kataku.

Well, I’m afraid our time is limited. We don’t have time to talk about manner. No, it is not your right to speak of manner to me. Afterall, you are belong to us, and of course your hierarchy are below mine. Remember that. (Kurasa waktu kita terbatas. Kita tidak punya waktu untuk berbicara masalah tata krama. Tidak, malahan kamu tidak berhak untuk berbicara tata krama kepadaku. Kamu kan milik kita, dan tentu saja hirarki mu berada dibawahku.)” Kata wanita itu.

... You’re right, Mademoiselle Bellinda Varnadoe. (... Anda benar, Mademoiselle Bellinda Varnadoe.)” Kataku.

Sekedar pengetahuan, Mademoiselle adalah sebutan untuk nona dalam Bahasa Perancis.

Well then, don’t make me wait any longer, Ayumi Nakata. Let’s go. My father and mother want to meet you. They will be your father and mother soon, dear. (Kalau begitu, jangan membuatku menunggu lebih lama lagi, Ayumi Nakata. Ayo kita pergi. Ayahku dan ibuku mau bertemu denganmu. Mereka akan menjadi ayah dan ibumu juga, sayang.)” Kata Bellinda.

Yes, Mademoiselle. (Iya, Mademoiselle.)” Kataku.

Aku segera berdiri, merapikan tempat tidurku, dan mengenakan pakaianku. Kamarku... Sepertinya sekarang ini adalah terakhir kalinya aku akan melihatmu. Orang ini adalah Bellinda Varnadoe, putri kedua dari pasangan Frederick Varnadoe dan Geneva Varnadoe, kedua pemimpin tertingggi organisasi Family of Varnadoe. Sekarang, aku hendak ikut dengannya ke kediaman Family of Varnadoe, dan sepertinya tidak akan kembali lagi.

Takeru-san, Kagura, Matsuyama, aku begitu senang sudah bertemu dengan kalian, dan bahkan bekerja bersama-sama dengan kalian. Aku tidak akan pernah melupakan kalian semua. Selamat tinggal, dan sehat selalu. Aku menitikkan air mataku karena kesedihan yang begitu menimpaku, tetapi aku segera menyeka air mataku. Aku berjalan mengikuti Mademoiselle Bellinda Varnadoe dengan penuh keyakinan. Selamat tinggal, rumahku.

BERSAMBUNG KE EPISODE-5
 
Terakhir diubah:
wah gila inii yg bikin cerita keren banget salut gw suh, lanjutkan
 
hmmm belum update lagu tuh


saya sundul dulu biar suhunya inget kwksks
 
Anda memang luar biasa hu.. luar biasa dlm merangkai cerita
 
Siapin cemilan tunggu update dr suhu....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd