Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Everyone's Destiny (by : meguriaufutari)

Bimabet
terima kasih gan atas comment dan kesediaannya untuk membaca cerita picisan ane ini



hmmm
actually, dalam cerita ini, yang pake tudung itu lebih dari 1 sih
yang ngedatengin Asuka aja ada 3 orang
kl kita simpulkan bahwa yang ngedatengin Hikari n Yami di season 1, dan yang mendatangi Kagura Jirou n GAbrielle adalah orang yang sama, nambah 1 jadi 4
belum yang tidak secara eksplisit dikasihtau



season 1 nya juga ada kok di thread ini
agan ke page 1 aja, di index nya disebutin mana yang season 1, mana yang season 2



waah, terima kasih gan atas comment dan kritiknya. ane coba jawab satu2 ya

1. terima kasih, gan
2. sekali lagi terima kasih, gan. padahal dalam bahasa jepang, ane masih newbie dan beberapa kali minta bantuan mbah google. syukur2 deh kalo jarang typo
3. ane bisa eksplisit ceritakan ini. yang membunuh Bellinda itu bukan Yuna. ato mungkin maksud agan itu Gabrielle? kl Gabrielle, sebenernya di cerita ini ga dikatakan secara eksplisit bahwa Yuna berhasil mengalahkan Gabrielle
4. seperti di comment ane sebelumnya diatas, yang pake tudung itu minimal ada 4 orang, bukan hanya 2 orang
5. ini analisa yang ane suka sekali sih, entah kenapa ane amazed begitu membaca analisa agan yang ini. tapi kalo masalah ini, ane belum bisa cerita apapun. yang bisa ane ceritakan adalah, menurut beberapa orang dalam cerita ini, Jent itu sosok yang sudah mati. tapi aslinya... hanya season2 selanjutnya yang MUNGKIN akan membukanya

Makasih atas responnya suhu megu. Iya maaf maksud ane adalah gabrielle, masalah bisa dikalahkan oleh yuna atau tidak? Itu adalah hak suhu untuk menentukan. Tapi hipotesa ane mengatakan saat yuna bilang "hampir saja tanganku putus" itu adalah makna implisit bahwa dia bisa mengalahkannya, kalau yuna kalah maka yuna pasti mati dan anggota yami serta hikari juga mati, serta saat yuna berkata "akan kuurus gabrielle" disini menjadikan hipotesa ane ada 2 yaitu:
1. Yuna berhasil mengalahkan gabrielle, serta saat ini sedang ditahan oleh yuna di suatu tempat.
2. Yuna tidak kalah, tapi tidak juga menang. Artinya gabrielle berhasil meloloskan diri.

Dan kedua alasan saya dikuatkan dengan pernyataan fera pada atasannya bahwa family of vernadoe telah tamat.

Sekian pendapat ane yang dangkal ini.

Ditunggu cerita selanjutnya suhu.. harusnya minggu depan sudah ada ya.
 
Makasih atas responnya suhu megu. Iya maaf maksud ane adalah gabrielle, masalah bisa dikalahkan oleh yuna atau tidak? Itu adalah hak suhu untuk menentukan. Tapi hipotesa ane mengatakan saat yuna bilang "hampir saja tanganku putus" itu adalah makna implisit bahwa dia bisa mengalahkannya, kalau yuna kalah maka yuna pasti mati dan anggota yami serta hikari juga mati, serta saat yuna berkata "akan kuurus gabrielle" disini menjadikan hipotesa ane ada 2 yaitu:
1. Yuna berhasil mengalahkan gabrielle, serta saat ini sedang ditahan oleh yuna di suatu tempat.
2. Yuna tidak kalah, tapi tidak juga menang. Artinya gabrielle berhasil meloloskan diri.

Dan kedua alasan saya dikuatkan dengan pernyataan fera pada atasannya bahwa family of vernadoe telah tamat.

Sekian pendapat ane yang dangkal ini.

Ditunggu cerita selanjutnya suhu.. harusnya minggu depan sudah ada ya.

yaah, bisa jadi begitu sih
basis dasar analisisnya cukup kuat. tapi, let's see what is actually happening

iya, tadinya sih rencananya minggu depan. tapi kayanya minggu depan belom tentu kekejar gan. ane minta maaf banget nih
tapi at most, 2 minggu lagi pasti udah posting lagi, dengan catatan ane sehat walafiat ya hehehe
 
Ditunggu kelanjutannya suhu.
Cerita ini luar biasa alurnya..dan banyak menambah wawasan ane sebagai pembaca setia.
Tetap nulis hu..ane tau nulis itu susah banget tapi ane doakan suhu sehat walafiat selalu..
:cendol::cendol::cendol:
 
Ditunggu kelanjutannya suhu.
Cerita ini luar biasa alurnya..dan banyak menambah wawasan ane sebagai pembaca setia.
Tetap nulis hu..ane tau nulis itu susah banget tapi ane doakan suhu sehat walafiat selalu..
:cendol::cendol::cendol:

terima kasih banyak gan atas comment dan yang terpenting itu doa-nya, ane really appreciate it
 
Terus terang ane gk percaya Jeant udah mati
Krn hanya Jeant yg mampu melakukan semua
So jawaban ttg Jeant akan ada d season brpa yah?
 
Terus terang ane gk percaya Jeant udah mati
Krn hanya Jeant yg mampu melakukan semua
So jawaban ttg Jeant akan ada d season brpa yah?

terus diikuti aja ceritanya
mungkin aja Jent beneran belom mati hehehe
hmmm, kenapa hanya Jent yang mampu melakukan semuanya?


btw, next update,
Season 3 -Origin of Ki- Arc
Selasa, 21 Maret 2017

Dear momod2, ane well aware bahwa cerita bersambung yang ga lanjut dalam 30 hari akan diclosed, dan bisa direopen jika sudah siap utk dilanjutkan. ane mohon dispensasinya, jika memungkinkan, untuk tidak meng-close thread ini sampe Selasa minggu depan, karena Selasa minggu depan thread ini akan update. Tapi, jika memang ketentuannya sudah mutlak untuk di-closed, ane pun bersedia. nanti sekiranya hari senin minggu depan ane akan hubungi momod2 sekalian untuk agar bisa di-reopen kembali.

Terima kasih semuanya
 
Season 3 : -Origin of Ki- Arc

EPISODE 1 : Yokan


Scene 1

Takeru Yamamoto



Asuka Kirishima



Sudah sebulan sejak kejadian Family of Varnadoe itu. Jatuhnya Family of Varnadoe sempat menjadi berita besar di dunia bawah. Tentu saja, organisasi pembunuh nomor satu di Perancis, dan masuk dalam jajaran kelas atas di seluruh dunia, bisa tiba-tiba jatuh tentu saja membuatnya menjadi berita yang panas. Aku pun tidak menyangka bahwa Matsuyama, Kagura, dan satu agent CIA bisa melakukan hal itu. Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa menurut Matsuyama dan Kagura, ada pihak tak dikenal yang “membantu” mereka melumpuhkan keluarga Varnadoe. Menurut laporan, seseorang yang bernama Chronos lah yang melumpuhkan anggota keluarga Varnadoe, terutama sang kepala keluarga, Frederick Varnadoe, dan putri dan putra mereka, Bellinda dan Alston Varnadoe. Jika aku melakukan analisa berdasarkan laporan Kagura, sosok berjaket hitam yang mendatangi dia dan Jirou pada pertarungan dengan putri tertua keluarga Varnadoe adalah bukan Chronos, melainkan sosok yang sama dengan sosok yang menembak Kagura di hotel kecil itu pada saat pertarungan dengan Yami. Walau bukan orang yang sama, melihat dari kostum yang mereka gunakan, bisa diasumsikan bahwa mereka berasal dari organisasi yang sama, yang menurutku adalah Kage.

Kage... Organisasi misterius yang dari dulu hampir tidak pernah terlihat. Bahkan nama Kage itu sendiri pun muncul akibat penamaan yang sesuai untuk mereka, yang artinya adalah Bayangan. Menurut arsip yang berhasil diretas oleh Ayumi, para personil Kage memiliki kemampuan super yang bukan kemampuan manusia, antara lain kekuatan super, penyembuhan diri dengan cepat, dan lain-lain. Jika memang Kage memiliki kemampuan seperti itu, tentu saja Hikari tidak mungkin menang melawan mereka. Jangankan Hikari, jika dalam suatu kondisi dimana Hikari dan Yami bersatu padu, aku ragu bisa mengalahkan mereka.

Haah, sepertinya ini akan menjadi tahun yang merepotkan. Cuup. Tiba-tiba, aku merasakan kecupan yang lembut di bibirku. Aahh, kecupan ini tidak salah lagi... kecupan bibir dari istriku yang paling cantik di dunia.

Haaaiii... (Iyaaaa....)” Kataku.

Anata ha ima ni tsuite nani wo kuusou shite imasuka? (Apa yang sedang kamu pikirkan sampai melamun begitu?)” Tanya istriku, Asuka.

Kotoshi, watashi no shigoto ha kibishii mono ni narimasu. (Tahun ini, pekerjaanku akan sedikit merepotkan.)” Kataku.

Anata ha watashi no otto desu. Watashi ha anata ga sore wo okonau koto ga dekimasu shitte imasu. Ganbatte! (Kamu kan suamiku. Aku tahu kamu pasti bisa. Berjuanglah!)” Kata Asuka.

Aaa... Arigatou, Asuka. (Iya... Terima kasih, Asuka.)” Kataku.

Tabun kore ha anata no kokoro wo rifuresshu shimasu. (Mungkin, ini akan membuat pikiranmu lebih tenang.)” Kata Asuka, sambil kemudian membuka gaun santainya sehingga kini ia telanjang.

Aahh, tubuh yang sempurna yang milik istriku seorang. Tidak pernah bosan aku memandangnya. Dalam sekejap, emosi cintaku langsung naik. Eh, tapi aku kemudian langsung sadar bahwa kita sekarang berada di ruang tamu, yang kebetulan terlihat dari luar.

Ma... matte, Asuka. Darekagagai kara koko ni watashitachi wo miru koto ga dekimasu. (Tu... tunggu, Asuka. Orang lain bisa melihat kita disini dari luar.)” Kataku.

Sore ga juuyoo desuka? Watashitachi ha kekkon shite imasu. (Apakah itu masalah? Toh kita sudah menikah.)” Kata Asuka sambil mengalungkan tangan kanannya ke leherku dan mendekatkan kepalanya ke kepalaku.

Tangan kananku saat ini berada di perut bagian tengahnya. Ukh, kulit yang putih dan mulus sekali, dan perutnya pun langsing indah dan sempurna. Aku makin tidak tahan kalau begini.

Anata ha tadashii to omou. (Kurasa kamu betul juga.)” Kataku sambil kemudian melumat bibir Asuka dengan lembut.

Asuka pun ikut membalas lumatan bibirku dengan lembut. Ah, si Asuka ini bisa saja. Memang betul, disaat pikiran bergulat dengan hal yang menyulitkan, mendapatkan rangsangan seperti ini memang sangat nikmat. Claap... claappp... claap... Begitulah suara bibir dan lidah kami yang saling beradu. Sesekali, Asuka menggoyangkan tubuhnya yang sudah telanjang, sehingga terkadang buah dadanya ikut bergoyang. Uwwff, betul-betul pemandangan yang sangat indah.

Kemudian, Asuka mulai membuka kaos yang kukenakan, sehingga kini aku bertelanjang dada. Ia pun mulai mengulum dan menciumi puting dadaku. Geli dan nikmat rasanya, membuat tanganku bergerak otomatis untuk mengelus-elus rambut Asuka yang lurus dan panjang. Tanganku yang satu lagi pun mulai meraih salah satu buah dadanya, tetapi langsung ditepis oleh tangan Asuka.

“Bukankah kamu sedang stress? Biar aku saja yang melayanimu.” Kata Asuka sambil tersenyum.

Ah, memang dia ini istriku yang paling baik dan hebat. Tangannya pun mulai sibuk meraba-raba dadaku. Betul-betul membuat pikiranku rileks dia ini. Kemudian, dia pun mulai membuka celana dan celana dalamku. Hebat sekali dia, bisa membuka celana dan celana dalamku hanya dengan sekali tarikan. Dihadapan wajahnya, batang penisku yang sudah menegang sudah terpampang. Ia pun mulai menggenggam pangkal batang penisku, sementara lidahnya mulai mengulum kepala penisku.

“Uuuuhhhhh....” Lenguhku saking geli dan nikmat yang Asuka berikan padaku.

“Bagaimana rasanya? Ayo ngomong, sayang.” Goda Asuka.

“Nii... nikmaat sekalii, sayaangg...” Kataku.

“Kalau begitu... rasakan ini...” Kata Asuka.

Kini, ia mulai menaik-turunkan kepalanya, sehingga seluruh batang penisku bergesekkan dengan mulutnya. Air liur Asuka mulai melumasi batang penisku, sementara gesekan rongga mulutnya di penisku betul-betul membuatku sangat geli.

“A... Asukaaa... S... stooppp...” Desahku.

Makin disuruh stop, dia malah makin menjadi-jadi. Makin lama, aku makin tidak tahan. Disaat sepertinya spermaku sudah diujung ubun-ubun hendak keluar, tiba-tiba Asuka menghentikan gerakannya. Ia melepaskan mulutnya dari batang penisku. Kemudian, ia menaiki tubuhku dan duduk di pangkuanku, sementara selangkangan kami saling bertemu.

“Jangan keluar dulu... tahan sebentar...” Kata Asuka.

Oh, untunglah dia menghentikan kulumannya di penisku. Aku juga tidak mau keluar sebelum merasakan lubang kemaluan Asuka yang begitu nikmat. Asuka mengerahkan tangan kanannya untuk mengarahkan batang penisku ke lubang kemaluannya. Setelah pas, kemudian ia menaikkan pantatnya, kemudian menurunkannya, sehingga lubang kemaluannya langsung melahap batang penisku dengan sempurna.

“Ouuggghhhh....” Erangku karena menahan kenikmatan yang begitu membara ini.

Kemudian, Asuka mulai menggoyang-goyang pantatnya... maju, mundur, kanan, kiri. Sangat terasa sekali bagaimana rongga dalam lubang kemaluan Asuka mengocok-ngocok batang penisku. Adapun, aku hanya bisa merem melek karena berusaha menahan kenikmatan ini. Cleepp... cleepp... cleeppp... Begitulah suara lubang kemaluan Asuka yang melahap batang penisku dari atas. Tubuh kami mulai dibasahi oleh peluh kami masing-masing. Tubuh Asuka yang mengkilap akibat peluhnya itu terlihat sangat indah dan menggoda. Dua buah dadanya yang putih, bulat, dan indah itu terus bergoyang naik turun akibat gerakan memompa tubuhnya. Akibat kenikmatan yang Asuka berikan kepadaku, pikiranku serasa melayang-layang karena dipenuhi oleh kenikmatan ini.

Tidak lama kemudian, aku merasa sudah tidak bisa menahan keluarnya air maniku.

“Asukaaa... Aku mauu keluaarr sayaanggg...” Erangku.

Melihat aku hampir keluar, Asuka makin gencar memompa tubuhnya. Sementara, bibirnya makin liar menciumi bibirku, kedua tangannya memeluk tubuhku dengan erat. Tidak lama kemudian, crot... crott... crott... Aku memuntahkan spermaku ke dalam lubang kemaluan Asuka. Kenikmatan yang berkumpul di batang penisku itu seolah-olah dilepaskan oleh seluruh tubuhku. Di tengah-tengah itu, aku pun merasakan adanya genggaman dan pijatan yang kuat dari dalam rongga dalam lubang kemaluan Asuka, disertai dengan semburan cairan dari dalam lubang kemaluan Asuka. Crot... croott... crooottt.... Orgasme dari Asuka membuat batang penisku kembali memuntahkan gelombang sperma yang kedua.

“Uooohhhhh.... Aaaahhhhh...” Erangku dan Asuka secara bersamaan.

Betul-betul ejakulasi yang sangat nikmat di tengah pergelutan pikiran yang menyulitkan ini. Aku dan Asuka sama-sama berusaha mengatur napas kami masing-masing. Untuk beberapa menit lamanya, kami masih tetap berpelukan dalam posisi duduk di sofa ruang keluarga rumahku. Setelah itu, Asuka mencabut lubang kemaluannya dari batang penisku, kemudian aku membaringkan tubuhnya di sofa.

Aku segera mengenakan pakaianku kembali, dan berjalan kearah teras rumahku. Hmmm, cuaca diluar mendung, disaat musim dingin seperti sekarang ini. Sepertinya hari ini akan ada badai. Akan tetapi, aku memiliki perasaan bahwa setelah badai yang sebentar lagi ini, akan ada badai yang lebih besar lagi.
 
Scene 2

Asuka Kirishima



Takeru Yamamoto



Aaahh, sudah sebulan sejak kejadian merepotkan di Perancis itu. Kejadian yang cukup merepotkan bersama keluarga Varnadoe, yang notabenenya merupakan organisasi pembunuh terkuat, yang kelasnya sudah mendunia. Tapi, ada yang aneh. Saat menjelang kematiannya yang menurutku cukup aneh itu, Frederick Varnadoe menyebutkan satu nama, yaitu Chronos. Hmmm, mungkinkah dia Chronos yang sama dengan Chronos dari organisasi itu? Jika betul iya, mengapa mereka harus turun tangan, dan lebihnya lagi, mengapa mereka “membantu” kita?

Aahh, disaat libur begini, lebih baik aku tidak usah memusingkan hal-hal seperti itu. Musim dingin sudah hampir tiba, lebih baik aku mempersiapkan persediaan makanan untuk musim dingin, dan memastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar untuk keperluan musim dingin.

Aku berjalan ke ruang keluarga untuk menyalakan televisi untuk melihat berita. Disitu, aku menemukan Takeru sedang duduk termenung. Hmmm, dilihat dari pancaran wajahnya, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu yang serius. Tidak, bahkan sangat serius. Hmmm, apa yang sedang dipikirkannya ya? Dari aura ki yang terpancar dari tubuhnya, entah kenapa aku bisa menemukan adanya pikiran yang stress dalam dirinya. Ah, kalau begini, sudah tugasku sebagai istri untuk melayaninya.

Aku segera mendekatinya, dan duduk disebelahnya. Wow, saking sedang bergumul dengan pikirannya, ia bahkan tidak menyadari kehadiranku disampingnya. Sepertinya yang dipikirkannya sangat sulit. Sepertinya aku memang harus memberinya pelayanan agar dia bisa sejenak mundur dulu dari permasalahannya. Kuduga, permasalahan yang dialami olehnya adalah permasalahan kantor ya. Baiklah kalau begitu. Aku segera mendekatkan bibirku ke bibirnya, kemudian mencium bibirnya. Cuupp. Takeru tampak buyar dari lamunannya.

Haaaiii... (Iyaaaa....)” Kata Takeru.

Anata ha ima ni tsuite nani wo kuusou shite imasuka? (Apa yang sedang kamu pikirkan sampai melamun begitu?)” Tanyaku.

Kotoshi, watashi no shigoto ha kibishii mono ni narimasu. (Tahun ini, pekerjaanku akan sedikit merepotkan.)” Kata Takeru.

Anata ha watashi no otto desu. Watashi ha anata ga sore wo okonau koto ga dekimasu shitte imasu. Ganbatte! (Kamu kan suamiku. Aku tahu kamu pasti bisa. Berjuanglah!)” Kataku.

Haah, rupanya memang benar ya masalah kerjaan.

Aaa... Arigatou, Asuka. (Iya... Terima kasih, Asuka.)” Kata Takeru.

Kasihan juga dia, memikirkan masalah pekerjaannya sampai stress begitu. Mungkin, sedikit pelayanan dariku akan membantu hehehe.

Tabun kore ha anata no kokoro wo rifuresshu shimasu. (Mungkin, ini akan membuat pikiranmu lebih tenang.)” Kataku, sambil kemudian membuka gaunku sehingga kini aku sudah telanjang.

Takeru langsung terkesima melihat tubuhku. Heh, tentu saja, tidak ada pria yang tidak terkesima melihat tubuh yang sebetulnya cukup kubanggakan ini. Eits, tapi hanya suamiku yang boleh melihat tubuhku ini.

Ma... matte, Asuka. Darekagagai kara koko ni watashitachi wo miru koto ga dekimasu. (Tu... tunggu, Asuka. Orang lain bisa melihat kita disini dari luar.)” Kata Takeru.

Sore ga juuyoo desuka? Watashitachi ha kekkon shite imasu. (Apakah itu masalah? Toh kita sudah menikah.)” Kataku sambil mengalungkan tanganku ke leher Takeru.

Anata ha tadashii to omou. (Kurasa kamu betul juga.)” Kata Takeru sambil melumat bibirku.

Ah dasar laki-laki. Begitu birahinya naik, semua masalah mereka seolah-olah langsung hilang dalam sekejap. Akan tetapi walaupun demikian, aku tetap mencintaimu, Takeru sayangku. Aku pun langsung membalas lumatan bibir Takeru dengan lembut. Sesekali, aku ikut menggoyangkan tubuhku untuk memancing birahi Takeru. Melihat dari ekspresi dan gelagatnya, sepertinya strategiku ini berhasil hehehe.

Lalu, aku mulai membuka kaos yang Takeru kenakan, dan aku pun mulai menciumi dadanya. Sepertinya Takeru mulai menggelinjang kenikmatan. Tangannya pun kini sudah mengelus-elus rambutku. Aku merasakan salah satu tangan Takeru sudah mulai meraih buah dadaku. Akan tetapi, aku langsung menepisnya. Tujuanku kali ini hanyalah untuk memberinya pelayanan saja, aku sedang tidak begitu peduli pada diriku. Yang penting, Takeru bisa terpuaskan.

“Bukankah kamu sedang stress? Biar aku saja yang melayanimu.” Kataku.

Tanganku pun mulai meraba-raba dan menggelitiki dadanya. Sambil menggelitiki dadanya, aku membuka celana dan celana dalam Takeru hanya dalam sekali tarikan. Setelah kubuka celana dan celana dalamnya, batang penis Takeru yang sudah menegang seolah-olah meloncat dari dalam celananya. Hahaha, memang lucu laki-laki itu. Aku pun mulai menggenggam pangkal batang penis Takeru, kemudian lidahku kujulurkan untuk mengulum kepala batang penis Takeru.

“Uuuuhhhhh....” Sontak, Takeru langsung mendesah ketika lidahku bermain di kepala penis Takeru.

“Bagaimana rasanya? Ayo ngomong, sayang.” Godaku.

“Nii... nikmaat sekalii, sayaangg...” Desah Takeru.

Uoohhh, perasaan yang didapat ketika membuat suami bahagia, itu memang tidak ada duanya.

“Kalau begitu... rasakan ini...” Godaku kembali.

Aku mulai memasukkan seluruh batang penis Takeru kedalam mulutku. Tidak hanya itu, aku juga menyeimbangkannya dengan menaik-turunkan kepalaku. Aku terus memberikan oral ke batang penis Takeru tanpa memberinya waktu untuk beristirahat.

“A... Asukaaa... S... stooppp...” Desah Takeru.

Hahaha, tidak tahan ya sepertinya? Tapi, bukan Asuka namanya kalau menuruti perintah orang lain begitu saja. Aku malah semakin menjadi-jadi. Dan sepertinya, oral seks-ku yang makin liar ini memberinya efek yang cukup terasa kepada dirinya. Setelah itu, aku melepaskan mulutku dari batang penisnya. Aku mulai menaiki tubuh Takeru, dan terduduk di pangkuannya.

“Jangan keluar dulu... tahan sebentar...” Kataku.

Aku mengerahkan tangan kananku untuk mengarahkan batang penis Takeru ke lubang kemaluanku. Setelah pas, kemudian aku menaikkan pantatku, kemudian menurunkannya, sehingga lubang kemaluanku dan batang penis Takeru langsung menyatu dengan sempurna.

“Ouuggghhhh....” Erang Takeru saat semuanya ini terjadi.

Kemudian, aku mulai menggoyang-goyang pantatku... maju, mundur, kanan, kiri. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya penis Takeru yang keras ini bergesekkan terus dengan rongga dalam lubang kemaluanku. Lama-kelamaan, aku pun juga mulai dikuasai oleh birahi. Takeru pun hanya bisa merem-melek menahan kenikmatan yang kuberikan ini. Tubuh kami mulai dibasahi oleh peluh kami masing-masing. Keringat yang tidak berhenti-henti terus mengalir dari tubuhku, sama halnya juga dengan Takeru, dan kedua peluh kami pun menyatu di tubuhku dan tubuh Takeru.

Tidak lama kemudian, aku bisa merasakan adanya denyutan kecil di batang penis Takeru. Sepertinya, dalam waktu dekat ini ia akan ejakulasi.

“Asukaaa... Aku mauu keluaarr sayaanggg...” Erang Takeru.

Melihat Takeru yang hampir keluar, aku makin gencar menaik-turunkan tubuhku. Sementara, bibirku makin liar menciumi bibirnya, dan kedua tanganku memeluk tubuhnya dengan erat. Crot... crott... crott... Aku merasakan adanya cairan kental yang menyemprot dari ujung batang penis Takeru. Semprotan sperma Takeru yang hangat itu, juga membuat kenikmatanku memuncak. Seolah-olah tidak bisa menahan semuanya, aku pun melepaskan pertahananku, sehingga aku ikut orgasme. Luar biasa, seluruh kemauanku untuk memuaskan Takeru berubah menjadi kenikmatan tersendiri. Kemudian kenikmatan itu berkumpul di selangkanganku, dan seolah-olah dikeluarkan semua lewat lubang kemaluanku. Crot... croott... crooottt.... Batang penis Takeru pun kembali memuntahkan sperma yang kental dan hangat dalam lubang kemaluanku.

“Uooohhhhh.... Aaaahhhhh...” Erangku dan Takeru secara bersamaan.

Gila, aku tidak menyangka dari niatku yang hanya memuaskan Takeru malah berujung pada orgasme yang nikmat begini. Lama-lama, kenikmatan yang keluar dari lubang kemaluanku itu pun mereda. Aku masih berusaha mengatur napasku dan mengembalikannya seperti semula. Untuk beberapa menit lamanya, kami masih tetap berpelukan dalam posisi duduk di sofa. Setelah itu, aku melepaskan lubang kemaluanku dari batang penis Takeru. Setelah itu, Takeru membaringkan tubuhku di sofa.

Karena masih bergelut dengan kenikmatan dan rasa puas yang kudapatkan setelah memuaskan Takeru, aku masih berusaha mengatur napasku untuk menahan semuanya. Kulihat Takeru segera berpakaian kembali dan berjalan keluar. Sementara, sekarang gantian aku yang merenung dalam pikiranku sendiri. Aku mengingat-ingat kejadian di bar saat aku bertemu dengan orang itu.

Be careful, they have started to move. (Berhati-hatilah, mereka mulai bergerak.)”

Kata-kata yang keluar dari mulut orang itulah yang kupikirkan sekarang ini. Cih, sepertinya akan ada badai yang cukup besar.
 
Another scene.

“Haahh... Haahhh... Haaahhh...” Aku terus berlari sekuat tenaga.

Tubuhku penuh dengan luka. Ada dua luka tembak di perutku, dan tulang tangan kiriku pun patah. Aku sudah kehilangan banyak sekali darah. Akan tetapi, aku harus membawa benda di tangan kananku ini dengan selamat sampai ke tempat orang itu. Bagaimanapun juga, benda ini tidak boleh sampai jatuh ke tangan mereka. Kalau benda ini sampai jatuh ke tangan mereka, maka kehancuran dunia ini sudah bisa dipastikan.

Krosak.. krosak...

Aku terus berlari menembus hutan ini. Sampai kapan hutan ini berakhir? Sraakkk... Tiba-tiba sekarang aku sudah berada diluar hutan. Sekarang, aku berada di padang yang sangat luas. Cuaca sekarang yang sedang hujan membuat tenagaku semakin terkuras. Akh, kesadaranku sudah hampir pudar. Tubuhku pun sudah tidak lagi mendengarkanku. Maafkan aku, semuanya. Tubuhku segera terjatuh.

Greebb...

Tiba-tiba, ada seseorang yang menahan tubuhku. Ga... Gawat... Apakah mereka berhasil menangkapku??!

Anata ha Yami kara ja arimasen. Dare desuka?” Tanya seseorang yang sepertinya adalah orang yang sedang menopang tubuhku.

Aku segera mengerahkan tenagaku untuk membuka mataku. Tampaklah seorang perempuan berambut pendek. Dari wajah dan bahasa yang diucapkan olehnya, sepertinya ia orang Jepang.

Sorry I cannot speak Japanese, and my death is near. Please heed my word. (Maaf aku tidak bisa berbicara bahasa Jepang, dan kematianku sudah dekat. Tolong dengarkan kata-kataku.)” Kataku.

I’m listening. (Aku mendengarkan.)” Kata perempuan itu.

This thing... in my right hand... is more important than my life. Please give it to Asuka Kirishima. Tell her... that it is one of the... Divine Tool... (Benda ini... di tangan kananku... lebih penting dari nyawaku. Tolong berikan ini pada Asuka Kirishima. Beritahu dia... bahwa ini adalah salah satu dari... Benda Suci...)” Kataku sambil memberikan benda berbentuk bola berwarna ungu menyala di tangan kananku.

Perempuan itu melihat mataku. Kemudian, ia mengambil benda itu dari tanganku.

Sorry I cannot save your life. However, I will give this thing to Asuka-san. You may relax, I’m one of her guardian. (Maaf, aku tidak bisa menyelamatkan nyawamu. Tapi, akan kuberikan ini kepada Asuka-san. Kamu boleh tenang, aku adalah salah satu dari pelindungnya.)” Kata perempuan itu.

Aku tidak mengucapkan sepatah katapun. Saat itu juga, aku langsung meregang nyawaku di tempat itu. Kumohon, Asuka Kirishima... Hanya anda lah yang bisa menyelamatkan dunia dan keluargaku.

BERSAMBUNG KE EPISODE-2
 
Joss.... Dah lama menunggu season 3 akhirnya rilis juga...
 
Joss.... Dah lama menunggu season 3 akhirnya rilis juga...
 
Joss.... Dah lama menunggu season 3 akhirnya rilis juga...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd