Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Everyone's Destiny (by : meguriaufutari)

Siip yg ditunggu muncul juga. .lanjut hu. Setia menanti..:mancing:
 
Et dah telat baca
 
EPISODE 2 : Tsunami

Scene 1 (Matsuyama POV)

“Jadi, apa yang akan kalian laporkan pada hari ini? Kurasa tenggak waktunya adalah hari ini.” Kata Takeru-san.

“Aku dan Kagura-chan sama. Sering sekali kami memotong jalur perjalanan seorang kelompok yang tidak kita ketahui. Kita duga mereka adalah Kage.” Kataku.

“Seberapa sering?” Tanya Takeru-san.

“Hmmm, dua kali dalam seminggu. Kemampuan tempur mereka pun cukup lumayan. Kalau kita bergerak dalam platon besar, pasti kita sudah kehilangan personil.” Kata Kagura-chan.

“Dua kali dalam seminggu. Untuk organisasi seperti Kage, bisa kita simpulkan bahwa mereka seolah-olah sudah mulai bergerak.” Kata Takeru-san.

“Sejak kejatuhan Family of Barnamo, aktivitas mereka cukup meningkat.” Kata Kagura-chan.

Hah? Family of... apa??

Family of Barnamo??” Tanya Takeru-san. Ayumi-chan pun tampaknya cukup bingung.

“Itu, yang kita semua ke Perancis untuk menolong Ayumi.” Kata Kagura-chan.

Family of Varnadoe.” Kata Ayumi-chan.

“Yah, apalah itu sama saja.” Kata Kagura-chan.

“Hmmm, mungkinkah Kage dan Family of Varnadoe itu memiliki suatu hubungan?” Tanya Takeru-san.

“Yah, salah satu benang yang bisa ditarik, hanyalah figur berjaket hitam bernama Chronos itu, yang kebetulan ada juga dalam arsip video Kage itu.” Kata Ayumi-chan.

“Matsuyama, Kagura. Apakah kalian menemukan ada orang dengan jaket hitam dan tudung selama kalian bertugas di lapangan?” Tanya Takeru-san.

“Seharusnya sih tidak. Aku tidak pernah melupakan lawan yang kuat.” Kata Kagura-chan.

“Positif tidak ada, Takeru-san. Aku juga selalu memasang mata terhadap figur berjaket hitam dan bertudung itu, tapi tidak pernah kutemukan.” Kata Matsuyama.

“Ayumi, apakah ada yang lain selain dari video itu dalam arsip Kage yang berhasil diretas?” Tanya Takeru-san.

“Sampai kemarin aku mengeceknya, tidak ada perubahan apapun. Selain dari video itu, hanya ada arsip tentang histori perjalanan mereka, yang sebetulnya tidak menunjukkan apapun.” Kata Ayumi.

“Hmmm, aneh sekali. Mengapa mereka tidak memasukkan data penting lain ya selain daripada video dan histori perjalanan mereka.” Kata Takeru-san.

“Aku sampai pada suatu hipotesis, Takeru-san.” Kataku.

“Mari kita dengarkan, Matsuyama.” Kata Takeru-san.

“Betulkah organisasi bernama Kage itu ada? Maksudku, seperti yang kita ketahui bahwa dunia bawah Jepang didominasi oleh apa yang kita sebut sebagai tiga kekuatan besar. Hikari, tentu saja ada, karena jika Hikari itu tidak ada, maka tidak mungkin kita berkumpul disini. Yami, tentu saja ada, karena kegiatan merepotkan yang membuat sulit kita, dan juga pendeklarasian eksplisit tentang nama Yami itu sendiri dari mereka. Nah, Kage? Kita tahu bahwa ada organisasi besar yang selama ini menjadi pusat informasi di dunia bawah Jepang. Akan tetapi, kita sendiri tidak pernah mendapatkan deklarasi eksplisit dari mereka, bahkan tentang nama Kage itu sendiri. Kage adalah nama yang kita buat sendiri, dan kebetulan Yami juga memberi mereka nama Kage. Tapi bagaimana dengan eksistensi mereka?” Tanyaku.

“Masuk akal.” Kata Takeru-san.

“Tapi, bukankah kita pernah mendengar tentang petinggi Kage, yang diberi julukan Frontier Echelon Guard.” Kata Ayumi-chan.

“Apa artinya sebuah nama? Sekarang ini, bahkan kita bisa memberi suatu nama ke sesuatu yang eksistensi nya tidak ada.” Kataku.

“Jadi yang kamu pikirkan adalah, para bedebah berjaket hitam itu hanya memberikan suatu pengaruh kepada kita, akan adanya suatu organisasi misterius bernama Kage?” Tanya Kagura-chan.

“Ya, itulah akhir dari hipotesisku.” Kataku.

“Masuk diakal. Selama ini kita tidak pernah mengetahui apapun yang penting tentang Kage. Kita, yang didukung oleh pemerintah pusat Jepang dan badan intellijen rahasia Jepang, hanya mengetahui sesuatu yang berdomisili di Jepang dengan sangat minim, rasanya hampir tidak mungkin. Akan tetapi, jika hipotesamu itu benar, tidak mengubah bahwa Kage itu adalah salah satu ancaman juga bagi Jepang, hanya saja fokus kita berubah ke para sosok berjubah hitam itu. Nah, berkaitan dengan hal ini, aku ingin mendengar laporanmu, Ayumi.” Kata Takeru-san.

“Baik, Takeru-san. Harus kuakui bahwa informasi tentang Missing History yang kudapatkan sangatlah minim. Kebanyakan hanya tentang mitos saja. Bahkan dalam arsip informasi dunia bawah pun, tidak menyebutkan satu informasi apapun tentang mereka. Sampai akhirnya...” Kata Ayumi-chan.

Tiba-tiba, Ayumi-chan terdiam dan berpikir sangat serius.

“Ada apa, Ayumi?” Tanya Kagura-chan.

“Ingatkah kalian tentang seorang pria yang kuceritakan? Pria bernama Ebai, seorang mahasiswa Tokyou Daigakkou, yang kutemui di kedai milik temanku delapan bulan lalu. Orang itu yang memberiku inspirasi tentang cara membentuk suatu algoritma peretas, yang akhirnya kugunakan untuk meretas server Kage.” Kata Ayumi-chan.

“Ah, tentu saja aku ingat. Aku tidak pernah melupakan pria yang hendak merebut Ayumi-chan dariku.” Kataku.

“Yama-chan...” Kata Kagura-chan sambil tersenyum.

Ups, aku langsung menghentikan candaanku itu. Kagura-chan tersenyum, tapi aku tahu ia sedang menatapku dengan tatapan dengan penuh nafsu membunuh.

“Sebetulnya, saat aku sedang mencari informasi tentang Missing History beberapa hari lalu di sebuah cafe, aku bertemu kembali dengannya. Kami berbicara banyak hal mengenai kehidupan pribadi. Sampai akhirnya, ia melihat layar laptopku yang kebetulan sedang mengakses arsip informasi dunia bawah. Kurasa ia tidak tahu bahwa aku sedang mencari informasi tentang Missing History. Akan tetapi, dia membantuku untuk menulis suatu kode program, dimana kode program itu diintegrasi dengan search engine yang kugunakan untuk mengakses arsip informasi dunia bawah itu. Dan ternyata, kode program itu bisa memperluas hasil pencarian yang dilakukan oleh search engine milikku itu.” Kata Ayumi-chan.

Aku, Takeru-san, dan Kagura-chan memandang Ayumi-chan dengan tatapan penuh kebingungan. Kami sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan olehnya.

Sekedar pengetahuan, search engine adalah suatu program yang digunakan untuk melakukan pencarian terhadap apapun. Contoh aplikasi search engine adalah Google, dimana digunakan untuk mencari informasi apapun yang kita inginkan. Dalam hal ini, Ayumi membuat sendiri search engine dengan kemampuan yang ia miliki. Adapun, search engine itu dibuat dengan menggunakan suatu kode program yang biasa ditulis oleh para programmer. Jika kode itu disempurnakan, otomatis search engine itu akan menjadi lebih baik. Itulah yang dilakukan oleh pria bernama Ebai itu terhadap search engine milik Ayumi.

“Ah, dasar kalian ini para gagap teknologi. Intinya, aku berhasil menemukan sesuatu terkait dengan Missing History berkat bantuan pria bernama Ebai itu.” Kata Ayumi-chan.

“Oh, bagaimana, Ayumi?” Tanya Takeru-san.

“Tidak banyak yang bisa kutemukan, tetapi aku menemukan sesuatu yang tidak akan bisa kita percaya dengan pengetahuan kita sekarang ini.” Kata Ayumi-chan.

“Lihat ini, apakah familiar dengan sesuatu?” Tanya Ayumi-chan.

Kami bertiga melihat layar laptop virtualnya. Disana terlihat suatu cawan berwarna emas, dan bertuliskan ”Grail of Infinite Knowledge”. Bentuknya mengingatkanku akan sesuatu, sepertinya dalam ajaran agama Kristen. Bukankah Infinite Knowledge berarti pengetahuan yang tidak terbatas. Hmmm

“Eh, aku tidak familiar dengan apapun melihat itu.” Kata Kagura-chan.

“Ayumi, apakah maksudmu adalah, sejarah penciptaan dilihat dari sisi spiritual?” Tanya Takeru-san.

“Yap, itu dia.” Kata Ayumi-chan.

“Eh, aku tidak mengerti. Bisa tolong dijelaskan?” Tanya Kagura-chan.

“Pada awal penciptaan, Tuhan menciptakan bumi ini dalam tujuh hari. Hari keenam, Tuhan menciptakan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa. Tuhan menempatkan mereka dan seluruh ciptaannya di suatu tempat, yang bernama Taman Eden. Tuhan berpesan kepada mereka bahwa seluruh makanan yang ada di Taman itu boleh mereka makan, kecuali buah yang berada di suatu pohon. Suatu hari, iblis dalam bentuk ular datang dan menggoda Hawa untuk memakan buah itu. Iblis mengatakan bahwa dengan memakan buah itu, maka mereka akan sama seperti Tuhan, tahu segalanya yang baik dan buruk. Hawa pun tergoda. Kemudian, Hawa juga memberikan buah itu kepada Adam, dan mereka berdua pun memakannya. Setelah itu, tiba-tiba mata mereka terbuka, dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Tuhan yang mengetahui perbuatan mereka, mengusir mereka dari Taman Eden, dan menutup Taman Eden itu untuk selamanya.” Kataku.

“Oke. Lalu apa hubungannya dengan gambar cawan itu?” Tanya Kagura-chan.

“Dalam sejarah penciptaan, buah yang dimakan oleh Adam dan Hawa disebut sebagai buah pengetahuan baik dan benar.” Kataku.

“Atau bisa disebut sebagai sumber pengetahuan yang tidak terbatas.” Kata Ayumi-chan.

“Jadi, Ayumi-chan. Apakah yang mau kamu katakan adalah, segala bentuk hal hebat dan fantasi yang kita dengar dari sejarah kitab keagamaan itu adalah... benar?” Tanyaku.

“Entah menganggap itu benar ataupun tidak, itu tergantung oleh sesuatu di dalam hatimu. Sesuatu yang dikatakan sebagai salah satu pemberian terhebat yang Tuhan pernah berikan pada manusia, yaitu Iman.” Kata Takeru-san.

“Dan ketika kulihat kategori dari artikel ini, aku melihat nama ini. Lihat.” Kata Ayumi-chan.

Kami kembali melihat layar virtual Ayumi-chan yang disiarkan di udara, dan kami melihat tulisan ”Ten Divine Tools”. Artinya, sepuluh benda suci.

“Yang sembilan lagi apa?” Tanyaku.

“Sayangnya, aku baru bisa menemukan dua benda dari sepuluh benda. Ini benda kedua.” Kata Ayumi-chan.

Aku membaca tulisan tentang artikel benda kedua yang ditunjukkan oleh Ayumi-chan. Bentuknya seperti suatu bola kaca, dan dalam bola kaca itu ada cahaya berwarna ungu tua yang terus menyala-nyala. ”Power Generator”, sumber kekuatan yang tidak terbatas.

“Aku tidak pernah mendengarnya.” Kataku.

“Sumber kekuatan yang tidak terbatas. Yah, jika melihat arti gamblangnya, adalah sumber dari kekuatan apapun yang tidak terbatas. Contoh implementasi kecilnya adalah, kita bisa menghidupkan listrik satu bumi ini untuk selama-lamanya.” Kata Ayumi-chan.

“Seperti dongeng saja. Betulkah sumber informasi ini terpercaya?” Tanya Takeru-san.

“Awalnya kusangka begitu, sampai akhirnya kulihat ini di salah satu kamera tersembunyi di Jepang. Letaknya hampir berbatasan dengan laut.” Kata Ayumi-chan.

Kami semua menonton video yang diputar oleh Ayumi-chan di layar laptop virtualnya.

Terlihat seseorang di suatu padang rumput. Orang itu sepertinya sudah sangat sekarat. Darah berlumuran disuatu tempat dimanapun. Tiba-tiba, ada orang lain yang mendatangi orang itu, orang itu mengenakan jubah berwarna coklat. Orang itu adalah... Tobari no Anegawa Houzuki dari Yami! Kemudian, orang yang sekarat itu menyerahkan suatu benda kepada Houzuki, dan akhirnya ia mati. Kemudian, Houzuki langsung menghilang dengan cepat dari pandangan kamera itu.

“Sepertinya mereka terlibat dalam suatu pembicaraan. Mengapa kita tidak bisa mendengarnya?” Tanya Takeru-san.

“Itulah yang aku heran.” Kata Ayumi-chan.

“Tapi yang lebih penting, lihat benda yang diberikan kepada si tobari itu.” Kata Ayumi-chan.

Iya, bentuknya sama persis dengan benda Power Generator dalam artikel itu.

“Hmmm, artinya, Yami memiliki benda itu sekarang ya?” Tanya Takeru-san.

“Maaf jika terdengar gamblang, tapi jika Yami tahu cara menggunakan benda itu, bukan tidak mungkin bagi mereka untuk menguasai dunia ini.” Kata Ayumi-chan.

Kemudian, Kagura-chan langsung berdiri dari tempat ia duduk.

“Oke, kurasa meeting sudah cukup kan, Takeru-san?” Tanya Kagura-chan.

“Eh, apa maksudmu?” Tanya Ayumi-chan.

“Itu benda yang sangat berbahaya kan? Bagaimana kalau kita kerahkan seluruh kekuatan kita untuk menyerbu markas Yami dan mengambil benda itu?” Tanya Kagura-chan.

“Kurasa itu ide yang sangat betul, Takeru-san.” Kataku.

“Iya, benar. Aku juga akan ikut. Aku ingin melihat sendiri benda itu dengan mata kepalaku sendiri.” Kata Ayumi-chan.

Kami bertiga pun berdiri dari tempat kami masing-masing. Akan tetapi, Takeru-san tetap duduk ditempatnya tanpa berkata apapun.

“Apa kalian tahu dimana markas Yami? Mau kemana kalian?” Tanya Takeru-san.

Eh. Sial. Kami bertiga tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.
 
Terakhir diubah:
Scene 2 (Asuka POV)

Sugoi da na, Asuka-san. (Hebat sekali, Asuka-san.)” Kata Sayama.

Nanno sugoi? (Apanya yang hebat?)” Tanyaku.

“Benda ini... memancarkan kekuatan... kekuatan yang dipancarkan... tidak berbatas...” Kata Sayama sambil mengamati bola berwarna ungu menyala yang dibawa oleh Houzuki pagi ini.

Cih Sayama ini, Bahasa Indonesianya tidak lancar-lancar.

Ne, Sayama. Kisama ha kono koto wo shiyou suru houhou wo shitte imasuka? (Hei, Sayama. Kamu tahu cara menggunakan benda ini?)” Tanyaku.

“Sepertinya... sulit sekali sangat... Tapi, berusaha kucoba.” Kata Sayama.

BRAAKK! Tiba-tiba seseorang memasuki laboratorium tempat aku dan Sayama berada. Oh, rupanya Ran.

“Asuka-san, ada keadaan gawat darurat.” Kata Ran.

“Kenapa, Ran?” Tanyaku.

“Ada penyusup. Dia berhasil melumpuhkan beberapa personil kita, kemampuannya sangat hebat.” Kata Ran.

“Lalu, sedang apa penyusup itu?” Tanyaku.

“Houzuki sedang menghadapinya.” Kata Ran.

“Seperti apa wujud penyusup itu?” Tanyaku.

“Tidak terlihat. Berjubah hitam dari kepala sampai kaki, wajahnya ditutupi oleh tudung.” Kata Ran.

“Cih, mereka ya? Sepertinya mereka mengincar benda ini.” Kataku sambil melihat kearah benda berbentuk bola berwarna ungu menyala itu.

Aku segera mengambil bola ungu itu dari tempatnya, dan membawanya keluar.

“Tunjukkan jalannya, Ran.” Kataku.

“Baik. Lewat sini, Asuka-san.” Kata Ran.

Aku dan Ran terus berjalan, sampai akhirnya ke ruang utama. Disitu aku melihat si penyusup itu dan Houzuki sedang bertarung. Jaket hitam dan tudung itu, tidak salah lagi, memang benar mereka ya.

Houzuki terus melempar jarumnya kearah sosok berjaket hitam itu. Sosok berjaket hitam itu pun juga terus melempar pisau untuk menghalau jarum yang dilempar oleh Houzuki. Mereka terus terlibat sengit dalam pertarungan jarak jauh dengan saling melempar jarum dan pisau satu sama lain. Sesekali, ada pisau yang terlewat dan melesat kearah Houzuki, dan langsung ditangkis dengan menggunakan jarum yang ada di tangan kiri Houzuki. Sebaliknya, jika ada jarum yang terlewat dan melesat kearah sosok berjaket hitam itu, sosok berjaket hitam itu juga langsung menangkisnya dengan pisau yang ada di tangan kirinya. Hmmm, dilihat dari gerakan tubuh mereka, lambat laun akan kelihatan siapa pemenangnya.

“Mana naginata-ku?” Tanyaku sambil mengulurkan tanganku kepada Ran.

Tidak lama kemudian, naginata milikku itu sudah dioper ke tanganku oleh Ran.

Hmmm, sebentar lagi jarum milik Houzuki akan habis, terlihat dari tindakan Houzuki yang sudah mulai mengurangi pelemparan jarum dan sepertinya akan beresolusi untuk bertarung jarak dekat. Akan tetapi, sosok berjaket hitam itu masih terus saja melempar pisau dengan cepat. Aku heran, padahal sudah sekitar tiga puluh lebih pisau yang sudah dilempar olehnya, tetapi mengapa sepertinya ia masih terus melempar? Mungkinkah tubuh sekecil itu bisa membawa lebih dari lima puluh pisau? Dimana ia menyimpan seluruh pisaunya?

Sepertinya, Houzuki pun sudah kehabisan jarum. Dengan dua jarum yang tersisa di tangannya, ia segera maju kearah sosok berjaket hitam itu. Sosok berjaket hitam itu masih terus melempar pisau, tetapi ditangkis dengan mulus oleh dua jarum yang ada ditangan Houzuki. Kemudian, sosok berjaket hitam itupun juga maju. Sepertinya ia juga menyadari bahwa pertarungan jarak jauh sudah tidak berfungsi. Kini mereka berdua saling menebaskan senjata mereka ke masing-masing lawan mereka.

Ketika senjata mereka beradu... TRANGG... Aku melihat jarum milik Houzuki dipatahkan oleh pisau si jaket hitam itu. Houzuki pun hanya bisa melihat ini dengan wajah tidak percaya. Ya, dari awal aku sudah tahu bahwa jika pertarungan ini diteruskan, Houzuki pasti lambat laun akan dikalahkan.

Setelah berhasil mematahkan jarum milik Houzuki, si jaket hitam itu kemudian melancarkan tusukkan pisau kearah perut Houzuki. Aku segera melompat kearah mereka, dan menebaskan naginata milikku untuk menghalau pisau si jaket hitam itu. TRAANGG... Hanya dalam sekali tebasanku, pisau milik si jaket hitam itu pun patah.

Houzuki, ushiro! (Houzuki, mundur!)” Kataku.

Menyadari bahwa sekarang akulah lawannya, si jaket hitam itu melompat kebelakang untuk membuat jarak denganku. Kemudian, ia kembali melempariku dengan pisau. Lemparannya lebih cepat dari yang tadi. Aku heran, berapa banyak pisau sih yang dia bawa? Aku terus menangkis pisau-pisau yang terbang kearahku itu dengan cepat. Sambil menangkis, aku juga berhasil mempersempit jarak diantara kami.

Setelah kira-kira menangkis tiga puluh pisau lebih, ia berhenti melempar pisau. Kemudian, ia membuat suatu gestur dengan tangannya. Hmmm? Mustahil! Aku segera melompat kesamping, dan betul saja... pisau-pisau yang tadinya sudah kutangkis dan terjatuh ke tanah, kini melayang-layang dan menyerangku. Kuperhatikan, arah pisau itu mengikuti gestur tangannya.

“Mustahil. Itu ilmu yang sama denganku.” Kata Houzuki.

Hmmm, iya, konsepnya sama. Hanya saja, jika Houzuki menggunakan benang logam tipis yang sulit patah, si jaket hitam ini menggunakan tenaga ki. Ia membentuk tenaga ki miliknya seperti benang, dan menempelkannya ke ujung gagang pisau miliknya untuk kemudian digerakkan sesuai kemauannya. Karena mataku bisa melihat tenaga ki, otomatis aku bisa melihat rahasia kemampuannya. Hmmm, jadi kemampuan spesial orang ini adalah membentuk tenaga ki miliknya sesuai dengan keinginannya. Dan warna tenaga ki berwarna biru langit itu... rupanya ia salah satu dari orang yang mendatangiku delapan bulan lalu ya saat ada konfrontasi dengan Hikari? Orang ini jugalah yang berbicara denganku waktu itu dengan menuliskan tulisan dengan menggunakan tenaga ki.

Heh, baiklah kalau begitu. Aku segera menghalau pisau-pisau yang datang kearahku. Kemudian, dengan cekatan aku memotong seluruh tenaga ki miliknya yang terhubung ke pisau-pisau itu, sehingga pisau-pisau itu kini jatuh kembali ke tanah. Sepertinya ia cukup terkejut dengan apa yang kulakukan. Kumanfaatkan kesempatan ini untuk maju kearahnya dengan cepat. Ia menyadarinya dan berusaha menahannya dengan pisaunya, bukti dari kemampuan yang sangat hebat. Sayangnya, gerakanku lebih cepat. Aku segera mendorong si jaket hitam itu kebelakang, sehingga ia terjatuh ke tanah. Ia berusaha bangkit berdiri, tapi aku tidak memberinya kesempatan, dan menahan pergelangan tangan kanannya ke tanah, menusuk telapak tangan kirinya dengan naginata-ku, dan menahan kedua kakinya dengan kedua kakiku. Si jaket hitam itu tampak meronta-ronta berusaha melepaskan kuncianku.

Tell your boss! If he wants this thing, he himself has to come here alone and take it! (Beritahu bosmu! Jika dia menginginkan benda ini, dia sendiri harus datang kesini dan mengambilnya!)” Kataku sambil menunjukkan bola berwarna ungu itu.

Kemudian, aku melepaskan tusukan naginata-ku di telapak tangan kirinya. Kemudian ia berusaha mengambil pisau dari balik jaketnya, dan menebaskan pisau ke tubuhku. Aku langsung meloncat kebelakang untuk menghindarinnya. Kemudian si jaket hitam itu langsung melompat kebelakang, kemudian lari meninggalkan tempat ini.

Matte!! (Tunggu!!)” Kata Houzuki.

Aku langsung menghentikan Houzuki dengan memberinya kode tangan.

Tebaru yo. (Biarkan saja.)” Kataku.

Do... doushite, Asuka-san? (Ke... kenapa, Asuka-san?)” Tanya Houzuki.

“Jika teman-temannya yang lain juga ikut, maka kita bisa kerepotan.” Kataku.

“Anda kenal dengan mereka, Asuka-san?” Tanya Houzuki.

Aku tidak menjawab apapun. Kemudian, aku berjalan kembali kearah laboratorium tempat Sayama meneliti benda di tanganku ini. Hmmm, mengapa mereka mengincar benda ini ya? Kata Houzuki, orang yang menyerahkan benda ini menyebut benda ini sebagai salah satu dari Divine Tool. Mungkinkah bahwa Divine Tool itu bukan mitos belaka?

They’re after the divine tools, and they have managed to get one of them. (Mereka mengincar divine tools, dan mereka sudah berhasil mendapatkan salah satu.)”

Kata-kata orang itu pada saat aku bertemu dengannya di suatu bar kembali terngiang dalam pikiranku. Cih, sepertinya akan jadi badai yang sangat besar dan panjang.
 
Another Scene

“Ducha Zhang, youren kanjian beizhe naxie shi er. Kan qilai ta qule riben. (Inspektur Zhang, seseorang terlihat membawa benda itu. Sepertinya dia menuju Jepang.)” Kata seorang polisi yang berbicara dalam bahasa Mandarin.

“Kending de, xiexie. Bohui. (Baiklah, terima kasih. Kamu boleh pergi.)” Kata Phoenix.

Kemudian, Phoenix berdiri dari kursinya dan berjalan melangkah menuju jendela di ruangan itu.

You’re here, Padfoot? (Kamu ada disini, Padfoot?)” Tanya Phoenix.

I am. (Aku disini.)” Kata Padfoot.

Looks like that thing is in Japan. (Sepertinya benda itu ada di Jepang.)” Kata Phoenix.

So, what do you say? Should we destroy Japan and flat it with the ground? (Jadi apa pendapatmu? Haruskah kita menghancurkan Jepang dan meratakannya dengan tanah?)” Tanya Padfoot.

No. We should remain hidden for the time being. I’ll go myself to take that thing. Tell Chronos not to interfere. (Tidak. Kita harus tetap tersembunyi untuk sementara waktu. Aku akan pergi sendiri untuk mengambil benda itu. Beritahu Chronos jangan ikut campur.)” Kata Phoenix.

It’s time, huh? Also, I bring this fellow with me. (Sekarang kah waktunya? Dan juga, aku membawa orang ini bersamaku.)” Kata Padfoot yang tiba-tiba muncul dari balik lemari buku, diikuti oleh seseorang yang memakai jaket serba hitam dan bertudung.

Is it time I retrieve the second key? (Inikah saatnya aku mengambil kunci kedua?)” Tanya sosok berjaket hitam itu.

Yes. Soon. (Ya. Segera.)” Kata Phoenix.

By the way, please accept my deepest condolence. I’m very sorry about what happen to your rival, that Jent Zeinal Widoyo. My poison killed him instantly, without a trace. (Ngomong-ngomong, aku turut berduka cita sedalam-dalamnya. Aku turut prihatin atas apa yang terjadi pada rivalmu itu, Jent Zeinal Widoyo. Racunku membunuhnya dalam sekejap, tanpa jejak.)” Kata Padfoot.

Is he really die, Sylph? (Apakah dia betul-betul mati, Sylph?)” Tanya Phoenix kepada sosok berjaket hitam dan bertudung itu.

Sosok berjaket hitam dan bertudung bernama Sylph itu terlihat mengangguk kecil.

BERSAMBUNG KE EPISODE-3
 
Cerita suhu yg 1 ini, bener2 :tepuktangan::mantap:

Bikin ngga sabar nunggu update selanjut nya.,
 
Bimabet
Myth udah pada nongol, siap2 perang myth vs hikari + yami feat jent cs
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd