EPISODE 2 : Tsunami
Scene 1 (Matsuyama POV)
“Jadi, apa yang akan kalian laporkan pada hari ini? Kurasa tenggak waktunya adalah hari ini.” Kata Takeru-san.
“Aku dan Kagura-chan sama. Sering sekali kami memotong jalur perjalanan seorang kelompok yang tidak kita ketahui. Kita duga mereka adalah Kage.” Kataku.
“Seberapa sering?” Tanya Takeru-san.
“Hmmm, dua kali dalam seminggu. Kemampuan tempur mereka pun cukup lumayan. Kalau kita bergerak dalam platon besar, pasti kita sudah kehilangan personil.” Kata Kagura-chan.
“Dua kali dalam seminggu. Untuk organisasi seperti Kage, bisa kita simpulkan bahwa mereka seolah-olah sudah mulai bergerak.” Kata Takeru-san.
“Sejak kejatuhan Family of Barnamo, aktivitas mereka cukup meningkat.” Kata Kagura-chan.
Hah? Family of... apa??
“Family of Barnamo??” Tanya Takeru-san. Ayumi-chan pun tampaknya cukup bingung.
“Itu, yang kita semua ke Perancis untuk menolong Ayumi.” Kata Kagura-chan.
“Family of Varnadoe.” Kata Ayumi-chan.
“Yah, apalah itu sama saja.” Kata Kagura-chan.
“Hmmm, mungkinkah Kage dan Family of Varnadoe itu memiliki suatu hubungan?” Tanya Takeru-san.
“Yah, salah satu benang yang bisa ditarik, hanyalah figur berjaket hitam bernama Chronos itu, yang kebetulan ada juga dalam arsip video Kage itu.” Kata Ayumi-chan.
“Matsuyama, Kagura. Apakah kalian menemukan ada orang dengan jaket hitam dan tudung selama kalian bertugas di lapangan?” Tanya Takeru-san.
“Seharusnya sih tidak. Aku tidak pernah melupakan lawan yang kuat.” Kata Kagura-chan.
“Positif tidak ada, Takeru-san. Aku juga selalu memasang mata terhadap figur berjaket hitam dan bertudung itu, tapi tidak pernah kutemukan.” Kata Matsuyama.
“Ayumi, apakah ada yang lain selain dari video itu dalam arsip Kage yang berhasil diretas?” Tanya Takeru-san.
“Sampai kemarin aku mengeceknya, tidak ada perubahan apapun. Selain dari video itu, hanya ada arsip tentang histori perjalanan mereka, yang sebetulnya tidak menunjukkan apapun.” Kata Ayumi.
“Hmmm, aneh sekali. Mengapa mereka tidak memasukkan data penting lain ya selain daripada video dan histori perjalanan mereka.” Kata Takeru-san.
“Aku sampai pada suatu hipotesis, Takeru-san.” Kataku.
“Mari kita dengarkan, Matsuyama.” Kata Takeru-san.
“Betulkah organisasi bernama Kage itu ada? Maksudku, seperti yang kita ketahui bahwa dunia bawah Jepang didominasi oleh apa yang kita sebut sebagai tiga kekuatan besar. Hikari, tentu saja ada, karena jika Hikari itu tidak ada, maka tidak mungkin kita berkumpul disini. Yami, tentu saja ada, karena kegiatan merepotkan yang membuat sulit kita, dan juga pendeklarasian eksplisit tentang nama Yami itu sendiri dari mereka. Nah, Kage? Kita tahu bahwa ada organisasi besar yang selama ini menjadi pusat informasi di dunia bawah Jepang. Akan tetapi, kita sendiri tidak pernah mendapatkan deklarasi eksplisit dari mereka, bahkan tentang nama Kage itu sendiri. Kage adalah nama yang kita buat sendiri, dan kebetulan Yami juga memberi mereka nama Kage. Tapi bagaimana dengan eksistensi mereka?” Tanyaku.
“Masuk akal.” Kata Takeru-san.
“Tapi, bukankah kita pernah mendengar tentang petinggi Kage, yang diberi julukan Frontier Echelon Guard.” Kata Ayumi-chan.
“Apa artinya sebuah nama? Sekarang ini, bahkan kita bisa memberi suatu nama ke sesuatu yang eksistensi nya tidak ada.” Kataku.
“Jadi yang kamu pikirkan adalah, para bedebah berjaket hitam itu hanya memberikan suatu pengaruh kepada kita, akan adanya suatu organisasi misterius bernama Kage?” Tanya Kagura-chan.
“Ya, itulah akhir dari hipotesisku.” Kataku.
“Masuk diakal. Selama ini kita tidak pernah mengetahui apapun yang penting tentang Kage. Kita, yang didukung oleh pemerintah pusat Jepang dan badan intellijen rahasia Jepang, hanya mengetahui sesuatu yang berdomisili di Jepang dengan sangat minim, rasanya hampir tidak mungkin. Akan tetapi, jika hipotesamu itu benar, tidak mengubah bahwa Kage itu adalah salah satu ancaman juga bagi Jepang, hanya saja fokus kita berubah ke para sosok berjubah hitam itu. Nah, berkaitan dengan hal ini, aku ingin mendengar laporanmu, Ayumi.” Kata Takeru-san.
“Baik, Takeru-san. Harus kuakui bahwa informasi tentang Missing History yang kudapatkan sangatlah minim. Kebanyakan hanya tentang mitos saja. Bahkan dalam arsip informasi dunia bawah pun, tidak menyebutkan satu informasi apapun tentang mereka. Sampai akhirnya...” Kata Ayumi-chan.
Tiba-tiba, Ayumi-chan terdiam dan berpikir sangat serius.
“Ada apa, Ayumi?” Tanya Kagura-chan.
“Ingatkah kalian tentang seorang pria yang kuceritakan? Pria bernama Ebai, seorang mahasiswa Tokyou Daigakkou, yang kutemui di kedai milik temanku delapan bulan lalu. Orang itu yang memberiku inspirasi tentang cara membentuk suatu algoritma peretas, yang akhirnya kugunakan untuk meretas server Kage.” Kata Ayumi-chan.
“Ah, tentu saja aku ingat. Aku tidak pernah melupakan pria yang hendak merebut Ayumi-chan dariku.” Kataku.
“Yama-chan...” Kata Kagura-chan sambil tersenyum.
Ups, aku langsung menghentikan candaanku itu. Kagura-chan tersenyum, tapi aku tahu ia sedang menatapku dengan tatapan dengan penuh nafsu membunuh.
“Sebetulnya, saat aku sedang mencari informasi tentang Missing History beberapa hari lalu di sebuah cafe, aku bertemu kembali dengannya. Kami berbicara banyak hal mengenai kehidupan pribadi. Sampai akhirnya, ia melihat layar laptopku yang kebetulan sedang mengakses arsip informasi dunia bawah. Kurasa ia tidak tahu bahwa aku sedang mencari informasi tentang Missing History. Akan tetapi, dia membantuku untuk menulis suatu kode program, dimana kode program itu diintegrasi dengan search engine yang kugunakan untuk mengakses arsip informasi dunia bawah itu. Dan ternyata, kode program itu bisa memperluas hasil pencarian yang dilakukan oleh search engine milikku itu.” Kata Ayumi-chan.
Aku, Takeru-san, dan Kagura-chan memandang Ayumi-chan dengan tatapan penuh kebingungan. Kami sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan olehnya.
Sekedar pengetahuan, search engine adalah suatu program yang digunakan untuk melakukan pencarian terhadap apapun. Contoh aplikasi search engine adalah Google, dimana digunakan untuk mencari informasi apapun yang kita inginkan. Dalam hal ini, Ayumi membuat sendiri search engine dengan kemampuan yang ia miliki. Adapun, search engine itu dibuat dengan menggunakan suatu kode program yang biasa ditulis oleh para programmer. Jika kode itu disempurnakan, otomatis search engine itu akan menjadi lebih baik. Itulah yang dilakukan oleh pria bernama Ebai itu terhadap search engine milik Ayumi.
“Ah, dasar kalian ini para gagap teknologi. Intinya, aku berhasil menemukan sesuatu terkait dengan Missing History berkat bantuan pria bernama Ebai itu.” Kata Ayumi-chan.
“Oh, bagaimana, Ayumi?” Tanya Takeru-san.
“Tidak banyak yang bisa kutemukan, tetapi aku menemukan sesuatu yang tidak akan bisa kita percaya dengan pengetahuan kita sekarang ini.” Kata Ayumi-chan.
“Lihat ini, apakah familiar dengan sesuatu?” Tanya Ayumi-chan.
Kami bertiga melihat layar laptop virtualnya. Disana terlihat suatu cawan berwarna emas, dan bertuliskan ”Grail of Infinite Knowledge”. Bentuknya mengingatkanku akan sesuatu, sepertinya dalam ajaran agama Kristen. Bukankah Infinite Knowledge berarti pengetahuan yang tidak terbatas. Hmmm
“Eh, aku tidak familiar dengan apapun melihat itu.” Kata Kagura-chan.
“Ayumi, apakah maksudmu adalah, sejarah penciptaan dilihat dari sisi spiritual?” Tanya Takeru-san.
“Yap, itu dia.” Kata Ayumi-chan.
“Eh, aku tidak mengerti. Bisa tolong dijelaskan?” Tanya Kagura-chan.
“Pada awal penciptaan, Tuhan menciptakan bumi ini dalam tujuh hari. Hari keenam, Tuhan menciptakan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa. Tuhan menempatkan mereka dan seluruh ciptaannya di suatu tempat, yang bernama Taman Eden. Tuhan berpesan kepada mereka bahwa seluruh makanan yang ada di Taman itu boleh mereka makan, kecuali buah yang berada di suatu pohon. Suatu hari, iblis dalam bentuk ular datang dan menggoda Hawa untuk memakan buah itu. Iblis mengatakan bahwa dengan memakan buah itu, maka mereka akan sama seperti Tuhan, tahu segalanya yang baik dan buruk. Hawa pun tergoda. Kemudian, Hawa juga memberikan buah itu kepada Adam, dan mereka berdua pun memakannya. Setelah itu, tiba-tiba mata mereka terbuka, dan mereka sadar bahwa mereka telanjang. Tuhan yang mengetahui perbuatan mereka, mengusir mereka dari Taman Eden, dan menutup Taman Eden itu untuk selamanya.” Kataku.
“Oke. Lalu apa hubungannya dengan gambar cawan itu?” Tanya Kagura-chan.
“Dalam sejarah penciptaan, buah yang dimakan oleh Adam dan Hawa disebut sebagai buah pengetahuan baik dan benar.” Kataku.
“Atau bisa disebut sebagai sumber pengetahuan yang tidak terbatas.” Kata Ayumi-chan.
“Jadi, Ayumi-chan. Apakah yang mau kamu katakan adalah, segala bentuk hal hebat dan fantasi yang kita dengar dari sejarah kitab keagamaan itu adalah... benar?” Tanyaku.
“Entah menganggap itu benar ataupun tidak, itu tergantung oleh sesuatu di dalam hatimu. Sesuatu yang dikatakan sebagai salah satu pemberian terhebat yang Tuhan pernah berikan pada manusia, yaitu Iman.” Kata Takeru-san.
“Dan ketika kulihat kategori dari artikel ini, aku melihat nama ini. Lihat.” Kata Ayumi-chan.
Kami kembali melihat layar virtual Ayumi-chan yang disiarkan di udara, dan kami melihat tulisan ”Ten Divine Tools”. Artinya, sepuluh benda suci.
“Yang sembilan lagi apa?” Tanyaku.
“Sayangnya, aku baru bisa menemukan dua benda dari sepuluh benda. Ini benda kedua.” Kata Ayumi-chan.
Aku membaca tulisan tentang artikel benda kedua yang ditunjukkan oleh Ayumi-chan. Bentuknya seperti suatu bola kaca, dan dalam bola kaca itu ada cahaya berwarna ungu tua yang terus menyala-nyala. ”Power Generator”, sumber kekuatan yang tidak terbatas.
“Aku tidak pernah mendengarnya.” Kataku.
“Sumber kekuatan yang tidak terbatas. Yah, jika melihat arti gamblangnya, adalah sumber dari kekuatan apapun yang tidak terbatas. Contoh implementasi kecilnya adalah, kita bisa menghidupkan listrik satu bumi ini untuk selama-lamanya.” Kata Ayumi-chan.
“Seperti dongeng saja. Betulkah sumber informasi ini terpercaya?” Tanya Takeru-san.
“Awalnya kusangka begitu, sampai akhirnya kulihat ini di salah satu kamera tersembunyi di Jepang. Letaknya hampir berbatasan dengan laut.” Kata Ayumi-chan.
Kami semua menonton video yang diputar oleh Ayumi-chan di layar laptop virtualnya.
Terlihat seseorang di suatu padang rumput. Orang itu sepertinya sudah sangat sekarat. Darah berlumuran disuatu tempat dimanapun. Tiba-tiba, ada orang lain yang mendatangi orang itu, orang itu mengenakan jubah berwarna coklat. Orang itu adalah... Tobari no Anegawa Houzuki dari Yami! Kemudian, orang yang sekarat itu menyerahkan suatu benda kepada Houzuki, dan akhirnya ia mati. Kemudian, Houzuki langsung menghilang dengan cepat dari pandangan kamera itu.
“Sepertinya mereka terlibat dalam suatu pembicaraan. Mengapa kita tidak bisa mendengarnya?” Tanya Takeru-san.
“Itulah yang aku heran.” Kata Ayumi-chan.
“Tapi yang lebih penting, lihat benda yang diberikan kepada si tobari itu.” Kata Ayumi-chan.
Iya, bentuknya sama persis dengan benda Power Generator dalam artikel itu.
“Hmmm, artinya, Yami memiliki benda itu sekarang ya?” Tanya Takeru-san.
“Maaf jika terdengar gamblang, tapi jika Yami tahu cara menggunakan benda itu, bukan tidak mungkin bagi mereka untuk menguasai dunia ini.” Kata Ayumi-chan.
Kemudian, Kagura-chan langsung berdiri dari tempat ia duduk.
“Oke, kurasa meeting sudah cukup kan, Takeru-san?” Tanya Kagura-chan.
“Eh, apa maksudmu?” Tanya Ayumi-chan.
“Itu benda yang sangat berbahaya kan? Bagaimana kalau kita kerahkan seluruh kekuatan kita untuk menyerbu markas Yami dan mengambil benda itu?” Tanya Kagura-chan.
“Kurasa itu ide yang sangat betul, Takeru-san.” Kataku.
“Iya, benar. Aku juga akan ikut. Aku ingin melihat sendiri benda itu dengan mata kepalaku sendiri.” Kata Ayumi-chan.
Kami bertiga pun berdiri dari tempat kami masing-masing. Akan tetapi, Takeru-san tetap duduk ditempatnya tanpa berkata apapun.
“Apa kalian tahu dimana markas Yami? Mau kemana kalian?” Tanya Takeru-san.
Eh. Sial. Kami bertiga tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.