EPISODE 7 : Keiefushide
Matsuyama Edo
Kagura Nakagawa
Scene 1
Suara alarm ponselku membangunkanku dari tidurku yang sangat nyenyak. Aku ingat bahwa hari ini aku harus berangkat pagi-pagi sekali ke Osaka untuk menemani Takeru-san dalam misi mata-matanya. Kemarin, Ayumi-chan, atau lebih tepatnya program hebat yang ia buat, memberitahu kami bahwa akan ada transaksi narkoba yang dilakukan oleh Yami di restoran siap saji Keiefushi di Osaka. Tidurku betul-betul nyenyak semalam karena aku habis-habisan dimanjakan oleh Kagura-chan diatas ranjang.
Saat kulihat kusamping, terlihatlah Kagura-chan yang masih tidur tanpa pakaian sehelai pun. Aku pun juga sama dengannya, saat ini aku tidak mengenakan pakaian sehelaipun. Semalam, kami tertidur dalam keadaan masih sama-sama telanjang. Aku membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Ya ampun, aku tidak pernah bosan dengan pemandangan ini. Kulit yang putih bersih, rambut panjang yang masih berantakan, buah dada yang bulat dan cukup sempurna, perut yang cukup ramping dengan pusar yang menggoda, paha putih yang sangat menggoda, dan juga gundukan lubang kemaluan yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang terawat. Dari ujung rambutnya sampai ujung jari kakinya, tidak ada cacat setitik pun.
Melihat tubuh yang mengagumkan ini, birahiku langsung naik kembali. Dalam sekejap, penisku langsung menegang dan mengeras dengan sempurna. Aku langsung memeluk tubuhnya, dan mencium bibirnya. Rupanya, tindakanku ini berhasil membangunkannya. Awalnya, ia berusaha mengatur napasnya. Mungkin ia cukup terkaget ketika terbangun mendapat ciuman dan pelukanku. Tapi kemudian, bibirnya langsung balik menciumku. Bahkan, lidahnya pun mulai ia julurkan kedalam mulutku. Tubuhnya yang kini menempel di tubuhku, dan juga permainan lidahnya, membuat kesadaranku semakin melayang. Sementara, aku merasakan penisku semakin tegang, dan mulai berdenyut-denyut kecil.
"Mada saigo no yoru ni manzoku shite imasen ka? (Masih belum puas dengan yang semalam?)" Tanya Kagura-chan.
"Aku tidak pernah puas, apalagi jika bercinta denganmu, sayang." Balasku.
Matanya menyipit, tanda bahwa ia sedang tersenyum mendapat pujianku. Aku merasakan napasnya mulai memburu. Aku pun juga merasakan bahwa tubuhnya semakin merapat menempel ditubuhku. Ah, tubuh yang hangat dan halus ini betul-betul membuatku ingin segera melepaskan kenikmatanku. Tapi, aku harus sabar.
Permainan lidahnya semakin mantap saja. Aku memejamkan mataku berusaha untuk menahan nafsu birahi yang semakin malandaku ini. Tiba-tiba, aku merasakan ada sesuatu yang mengelus-elus penisku. Tidak hanya mengelus, jari-jari dari benda itu juga memainkan penisku dengan telaten. Aku menyadari bahwa benda itu adalah tangan Kagura-chan yang sekarang mulai mengocok penisku dengan sangat telaten. Rasanya sungguh geli dan nikmat sekali.
Tanganku mulai meraba-raba ke seluruh tubuhnya. Tubuhnya betul-betul halus sekali, sampai tidak ada satu bagian pun yang kasar. Apalagi buah dadanya, sungguh kenyal dan begitu pas digenggaman tanganku. Kedua puting susunya yang berwarna merah muda pun mencuat dengan indahnya. Setiap kali kupuntir-puntir puting susunya, napasnya semakin memburu.
Kini, aku melepaskan ciuman di bibirnya, lalu aku mendorong tubuhnya sehingga ia kini telentang di tempat tidur. Aku memposisikan tubuhku diatas tubuhnya. Kemudian kutempelkan kepalaku didadanya, sementara mulutku terus mengulum buah dada dan puting susunya secara bergantian kiri dan kanan. Desahan-desahan pun mulai keluar dari mulut Kagura-chan. Tangan kanannya mulai menjambak rambutku, sementara tangan kirinya masih tetap mengocok penisku dengan telaten.
Karena terus merasakan buah dada Kagura-chan yang nikmat dan juga mendapat kocokan yang sangat telaten dipenisku, aku semakin dikuasai oleh nafsu birahi. Satu-satunya alasanku mempertahankan kesadaranku adalah menjaga agar aku tidak bermain terlalu cepat. Jika aku terlalu cepat bermain, memang nafsuku akan terpuaskan, tetapi nafsunya belum tentu akan terpuaskan. Nafsuku akan terpuaskan secara maksimal jika nafsunya pun juga terpuaskan.
Kemudian aku menarik selangkanganku dari jangkauan tangannya, sehingga ia terpaksa melepaskan tangannya dari penisku. Sekarang aku menelusupkan kepalaku ke selangkangannya, kemudian melumat lubang vaginanya dengan mulut dan lidahku. Aku merasakan adanya getaran di seluruh tubuh Kagura-chan. Tubuhnya pun menggeliat-geliat dengan hebat, sementara kedua tangannya terus menekan kepalaku ke selangkangannya. Aroma vaginanya pun cukup merangsang.
Setiap menjilati lubang vaginanya, aku memikirkan bahwa nanti penisku akan memasuki lubang vagina yang indah ini. Rambut penisku akan bergesekkan dengan rambut vaginanya. Membayangkannya saja sudah cukup untuk membuatku merasa seperti kesetanan. Gabungan dari aroma vaginanya, geliatan dan getaran tubuhnya, serta pahanya yang begitu indah membuatku tidak tahan lagi. Aku segera melepaskan vaginanya dan beranjak untuk menindih tubuhnya. Aku yang telah menindih tubuhnya langsung memeluk tubuhnya dengan erat dan menciumi bibirnya dengan penuh nafsu. Kagura-chan pun juga membalas ciumanku dengan sangat liar. Kami berdua sudah betul-betul tenggelam dalam nafsu birahi yang begitu hebat.
Aku merasakan Kagura-chan membuka kedua pahanya.
"Ayoohh masuukk, Yamaa-chaaannn..." Desah Kagura-chan.
Mendapat komandan darinya, aku langsung memposisikan penisku ke lubang vaginanya. Aku tidak langsung memasukkannya, melainkan menggesek-gesekkannya terlebih dahulu di bibir lubang vaginanya. Getaran ditubuhnya semakin hebat saja. Ciumannya dibibirku semakin liar. Pelukannya ditubuhku semakin erat, sehingga tubuhku semakin menempel erat dengan tubuhnya yang halus dan hangat itu.
"Yamaa-chaaannn... onegaaiii... (Yamaa-chaaann... aku mohoonnn...)" Erang Kagura-chan.
Karena tidak tega dan juga dibakar oleh nafsu birahi yang begitu hebat, aku langsung mendorong pantatku sehingga kini penisku sudah tenggelam kedalam lubang vaginanya. Lubang vaginanya sungguh hangat dan sempit sekali. Aku terus memompa selangkangannya dengan penuh nafsu. Kagura-chan pun memasang ekspresi seperti sedang kesetanan. Pantatnya ikut berputar-putar untuk mengimbangi genjotanku.
"Teruuusss, Yama-chaaannn... " Erang Kagura-chan.
Aku semakin kencang memompa selangkangannya. Tubuhnya pun semakin tersentak-sentak dengan hebat. Aku semakin terangsang saja melihat buah dadanya yang bulat putih sempurna itu bergoyang-goyang akibat sentakan tubuhnya.
"Haahh... huuuhhh... ooohhhh.... ooohhhh..." Desahan Kagura-chan mulai membahana dikamarku ini.
Kemudian, Kagura-chan memeluk tubuhku dengan semakin erat. Bibirnya terus menciumi bibirku dengan liar, sementara pantatnya semakin bergoyang-goyang semakin hebat. Gila, liar sekali Kagura-chan pagi ini. Aku merasakan seolah-olah, spermaku sudah diujung kepala penisku hendak menyemprot keluar. Kagura-chan betul-betul menenggelamkanku dalam gelora kenikmatan.
"Yamaa-chaaannn... Akuu mauu keluaarrrr..." Erang Kagura-chan.
Ah, kebetulan sekali, aku pun juga sudah kesulitan mempertahankan pertahananku. Aku semakin kencang memompa penisku ini. Luar biasa lubang vagina milik Kagura-chan ini, sempit dan juga selalu memijit penisku setiap kali penisku menerobos lubang vagina miliknya. Kami berdua saling berpelukan dengan erat. Tubuhku dan tubuhnya yang sudah dibasahi oleh keringat menempel dengan erat. Bibir dan lidah kami saling berpagutan dengan liarnya. Aku terus memompa selangkangannya, sementara pantatnya terus berputar-putar untuk mengocok penisku. Tidak lama kemudian, aku merasakan pelukannya semakin erat, sementara lubang vaginanya mulai berdenyut-denyut.
"Oohhh... Auuuhhh... Akuu keluaaarrr Yamaa-chaaannn.... Aaahhh...." Erang Kagura-chan.
Denyutan lubang vaginanya betul-betul memberikan pijatan yang luar biasa di penisku. Setiap denyutnya membuat seluruh tubuhku bergetar. Jleekk... Jleekk... Jleekk... Crusss... aku merasakan adanya semprotan cairan hangat yang tepat menyemprot ujung kepala penisku yang sedang berada didalam lubang vagina Kagura-chan. Ah, itulah sentuhan puncak yang membuatku betul-betul tidak tahan lagi. Aku pun membuka lebar pertahananku, dan menyemprotkan sperma sebanyak-banyaknya kedalam lubang vagina Kagura-chan.
"Oooohhh... Kaguraaa-chaaannn... " Erangku sambil terus menciumi bibir Kagura-chan.
Kagura-chan terus menggoyang pantatnya, membuat kenikmatan klimaksku makin menjadi-jadi. Betul-betul kenikmatan yang tidak terlukiskan yang sedang kurasakan saat ini. Untuk beberapa saat, aku masih menindih tubuh Kagura-chan. Bibir kami pun masih saling berpagutan dengan lembutnya. Pada akhirnya, kami berdua mulai lemas. Kami pun berhenti mencium satu sama lain dan mulai mengatur napas masing-masing.
Setelah napas kami kembali normal, aku mencabut penisku dan berguling kesamping. Kagura-chan pun berguling kesamping dan memeluk tubuhku. Aku pun balas memeluk tubuhnya.
"Kagura-chan, hontou ni kimochi da. Anata ha suteki da. (Kagura-chan, betul-betul nikmat sekali. Kamu memang hebat.)" Kataku.
"Anata mo, Yama-chan. (Kamu juga, Yama-chan.)" Kata Kagura-chan sambil tersenyum kepadaku.
Setelah beberapa menit saling berpelukan, aku melepaskan pelukanku ke Kagura-chan dan mulai bangkit berdiri.
"Gomen. Shigoto wo okonau hitsuyou ga aru. (Maaf. Aku ada kerjaan.)" Kataku.
"Hai. Watashi ha shiteru yo. (Ya. Aku tahu.)" Kata Kagura-chan.
Kemudian, aku mencium bibir Kagura-chan dengan lembut. Ia pun juga membalas mencium bibirku dengan lembut. Kemudian aku segera keluar kamar dan beres-beres. Aku juga memakai wig, buah dada palsu, dan juga pinggul palsu. Ya, aku menyamar menjadi wanita. Setelah beberes selama sepuluh menit, aku segera berangkat menuju bandara Haneda untuk naik pesawat ke Osaka.
Aku sampai di bandara tepat waktu. Aku tidak mencari Takeru-san, melainkan langsung masuk ke tempat check-in. Sebetulnya menemani Takeru-san disini maksudnya adalah mengawasinya sambil melihat keadaan sekitar. Pekerjaan sebagai mata-mata rahasia memang sulit. Hubunganku dan Takeru-san tidak boleh sampai terlihat, karena jika membicarakan dunia bawah, musuh bisa saja sudah mengawasi kami dari sekarang. Yang jelas, jika aku sampai tertangkap oleh musuh, musuh tidak boleh tahu bahwa aku bertugas dengan Takeru-san. Hal ini berguna untuk melindungi rahasia Hikari secara utuh. Begitu juga sebaliknya, jika Takeru-san tertangkap, keterlibatanku dengannya tidak boleh ketahuan. Hal ini berguna untuk melemahkan penjagaan musuh, sehingga aku bisa lebih mudah untuk menyelamatkannya ataupun menghubungi markas pusat Hikari untuk meminta bantuan.
Setelah melewati prosedur pra penerbangan selama kira-kira tiga puluh menit, aku telah berada di ruang tunggu sebelum naik ke pesawat. Aku lihat, Takeru-san sudah ada di ruangan ini. Ia duduk di kursi paling ujung. Aku mengambil kursi di tengah-tengah ruangan. Hmmm, apakah Yami akan datang ke tempat tujuan kami nanti? Ataukah ini hanya jebakan saja?
Sementara aku hanyut dalam pikiranku, tiba-tiba operator bandara sudah memberitahuku bahwa pesawat sudah siap dan kami bisa segera boarding. Aku naik ke pesawat dan duduk di business class di barisan paling pertama. Takeru-san ternyata duduk disebelahku. Meskipun demikian, kami tetap menjaga kerahasiaan diantara kami. Kami tidak saling menyapa, dan sibuk membaca koran masing-masing.
Setelah empat puluh menit berlalu, pesawat yang kami naiki pun sudah mengudara. Karena kurang tidur akibat bergumul dengan Kagura-chan semalam, aku tidur selama perjalanan. Ketika aku terbangun, pesawat sudah mendarat. Bukan hanya itu, bahkan seluruh penumpang pun telah turun. Aku segera mengambil barangku di kabin atas dan keluar dari pesawat. Huff, Osaka. Betul-betul udara dan atmosfer yang berbeda. Yah, hanya perasaanku saja sih.
Sesampainya diluar bandara, aku segera memanggil taksi dan pergi ke hotel didekat restoran Keiefushi. Aku check-in di hotel tersebut. Kemudian kira-kira jam makan siang, aku segera keluar dari hotel itu dan berangkat ke restoran Keiefushi untuk makan siang. Aku sengaja check-in di hotel terlebih dahulu agar semuanya kelihatan normal. Aku harus hati-hati ketika berhadapan dengan Yami, karena mereka juga memiliki mata-mata yang sangat hebat.
Sesampainya di restoran itu, aku segera memesan makanan. Setelah makananku datang, aku segera naik ke lantai dua untuk duduk disana, karena lantai dua adalah tempat terjadinya transaksi antara Yami dan pihak lainnya. Kurasa, Takeru-san juga duduk di lantai dua. Ketika aku naik ke lantai dua, aku melihat Takeru-san sedang meeting dengan klien dari BTMU. Takeru-san memang sengaja mengatur meeting dengan klien tersebut, untuk menghindari kecurigaan. Semua ini dilakukan untuk menutupi identitas asli Takeru-san sebagai pimpinan tertinggi dari Hikari. Pimpinan tertinggi tiga organisasi penguasa dunia bawah Jepang memang sangat dirahasiakan identitasnya. Jangankan namanya, jenis kelamin pimpinan tertinggi Yami dan Kage pun aku tidak tahu. Saking rahasianya, sampai itu semua tertutup.
Ah, begitu aku duduk dikursiku, aku merasakan adanya hawa keberadaan yang sangat kecil, malah cenderung hilang. Ya, mata-mata hebat dari Yami itu sudah disini rupanya. Si bayangan tersembunyi, atau sebutannya adalah kakusareta kage no Sarutobi Sasuke. Sama sepertiku, dia adalah mata-mata yang bertugas mendapatkan informasi. Bedanya, aku bekerja pada Hikari, sedangkan dia bekerja pada Yami. Hmm, jika dia memang berada disini, artinya paling tidak Yami memiliki suatu keterlibatan khusus ya dengan transaksi yang akan terjadi di tempat ini.
Aku segera mengambil tempat duduk yang kosong, dan melihat keadaan sekitar. Di ujung restoran, ada Takeru-san dan klien BTMU yang sepertinya sudah memulai pembicaraan mereka. Di kursi panjang sebelah Takeru-san, ada dua orang laki-laki berjaket hitam kulit. Di tengah ruangan, ada sebuah meja dan kursi panjang. Ada enam orang yang duduk di kursi panjang itu. Dua orang anak muda berumur tujuh belas tahunan, seorang wanita berbaju biru tanpa lengan, serta dua orang laki-laki lansia dan satu orang perempuan lansia. Hmmm, menyamar jadi siapakah kamu, Sasuke? Lalu, yang jadi pertanyaan kedua adalah, siapakah yang akan melakukan transaksi narkoba itu? Apakah dua orang berjaket kulit hitam yang duduk disebelah Takeru-san? Dua orang anak muda itu? Ketiga lansia itu? Ataukah wanita berbaju biru itu?
Aku menunggu sambil memakan makananku. Aku sengaja menatap kearah depan dengan pandangan kosong agar tidak mencurigakan. Tenaga ki milikku pun kubuat sedikit tidak beraturan, karena tenaga ki yang teratur adalah bukti pertama bahwa seseorang bukanlah sembarang orang. Hmmm, sejauh ini semua orang tidak mencurigakan.
Disaat aku sedang enak-enaknya menikmati makananku, tiba-tiba... BRAAAKKK! Aku dan semua orang langsung menoleh kearah datangnya suara itu.
"ANATA HA KONO YOUNA FUDOUTOKUNA KOOI WO OKONAU AETE HOUHOU! (BERANI-BERANINYA KAMU MELAKUKAN TINDAKAN YANG TIDAK BERMORAL ITU!)" Kata wanita berbaju biru itu sambil menekan kepala anak muda yang ada disebelahnya.
Heee? Apa yang terjadi?
"GAKKOU NI IKU NODE HA NAKU, OMAE HA KOKO DE MAYAKU TORIHIKI WO OKONAIMASU! YURUSANAAIII! (BUKANNYA PERGI KE SEKOLAH, KAMU MALAH BERDAGANG NARKOBA DISINI! TIDAK BISA DIMAAFKAN!)" Teriak wanita itu.
Buset, galak sekali wanita itu. Yang menjadi suaminya pasti kasihan sekali hahaha. Eh tunggu. Perdagangan narkoba? Mungkinkah dua anak itu adalah... Anak muda yang satunya berdiri dan berusaha untuk memukul wanita itu. Tetapi, wanita itu memukulnya duluan dengan keras. Tinju yang tepat mendarat di wajah anak muda itu, dan anak muda itu langsung terjatuh dan kesakitan. Waw, wanita yang sangat menyeramkan.
"KEIKAN! MAYAKU MITSUBAI! KOKO NI! KONO GAKITACHI! (POLISI! PERDAGANGAN NARKOBA! DISINI! ANAK-ANAK INI!)" Teriak wanita itu.
Hmmm, secara teknis aku memang polisi, tapi tidak boleh ada yang tahu bahwa aku ini polisi. Sama halnya dengan Takeru-san, dia malah lebih rahasia lagi. Yah, mau tidak mau terpaksa menunggu orang lain memanggil polisi.
Aku melihat kearah Takeru-san, sepertinya ia melihat ke suatu arah dengan pandangan bingung. Aku mengikuti arah pandangannya, dan sampai kepada wanita galak itu. Eh tunggu, walaupun wanita galak itu memakai kacamata hitam, aku tidak akan melupakan bentuk tubuh yang indah dari wanita itu. Wajahnya pun sangat mirip. Suaranya memang sedikit berbeda. Ya, wanita yang terpikir di kepalaku adalah tak lain dan tak bukan adalah wanita yang sangat kukagumi, maksudku wanita yang sangat ingin aku setubuhi, suami dari bosku, si legenda dan si bikin penasaran Asuka Kirishima. Mungkinkah itu dia?
Rasanya, wanita itu menyadari bahwa ia kini menjadi pusat perhatian. Ia melihat ke segala arah, dan terakhir melihat Takeru-san, yang sedang memelototi dia juga.
"NANDA OMAE! JIBUN JISHIN NO MONDAI WO KI NI! (APA LO! JANGAN KEPO!)" Teriak wanita itu sambil menunjuk Takeru-san.
Ups, aku tidak akan melakukannya jika aku jadi kamu, wanita cantik. Takeru-san sepertinya hanya terbengong-bengong melihatnya, dan berusaha memastikan apa yang dia lihat. Ya, wanita cantik itu memang sangat persis dengan istrinya. Tapi tidak lama kemudian, wanita cantik itu berlari kearah jendela, dan astaga... Dia melompat ke jendela itu, membuat jendela itu pecah akibat tubrukan tubuhnya. Hei, ini kan lantai dua, jika dia melompat melewati jendela itu, berarti dia langsung jatuh ke jalanan. Aku dan orang-orang yang ada disitu, termasuk Takeru-san, langsung berdiri dan melihat kebawah melalui jendela yang pecah itu. Wanita itu mendarat dengan kedua kakinya dibawah. Sepertinya ia sehat-sehat saja.
"KEIKAANN! MAYAKU MITSUBA! (POLISIII! PERDAGANGAN NARKOBA!)" Teriak wanita itu, kemudian ia langsung pergi dari situ.
Untuk beberapa saat, aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat. Seorang wanita yang sangat mirip dengan istri bosku, ngamuk-ngamuk di restoran, berteriak sambil menunjuk Takeru-san, kemudian lompat ke jendela. Bukan hanya lompat, tapi menubruk jendela itu hingga pecah, dan ia mendarat dengan kedua kakinya dengan baik-baik saja. Setelah itu, ia masih mampu berteriak-teriak dibawah dan berlari. Aku mencoba mencubit diriku, siapa tahu aku terbangun. Tetapi, ternyata tidak.
Haah, kenapa wanita itu mirip sekali dengan Asuka-chan ya? Tunggu, bagaimana jika bukan mirip, tetapi betul bahwa wanita tadi adalah Asuka-chan. Tempat kejadian perdagangan narkoba... Selamat dan baik-baik saja setelah melompat dari lantai dua yang begitu tinggi... Perdangan narkoba yang dilakukan oleh Yami... Tunggu. Mungkinkah identitas asli Asuka-chan adalah... anggota Yami??