Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ex-Wife Ketiga (catatan sebuah kisah nyata)

SUAMI BONGKAR MUATAN, ISTRI BONGKAR DALEMAN (3)



Ditengah rintik hujan diluar, terdengar suara motor honda GL berhenti di depan toko Rahman. Pintu toko tertutup rapat walau tidak dikunci. Saya diam saja jika orang diluar tidak ketuk pintu. Mungkin Cuma mau berhenti numpang berteduh. Tapi ternyata orang itu membuka pintu toko, langsung melihat saya yang duduk sambil nonton TV. Sebut saja orang yang baru datang itu namanya Bejo. Perawakannya agak pendek, agak hitam, umur mungkin sekitar 40-an. Begitu melihat saya, dia langsung menyapa.

Bejo:” ooh mas e… aku kira Lilik (anaknya Rahman)…”

Saya:” iya mas, cari pak Rahman?”

Bejo:” iya mas…eh mas e ini pasti ama mbak sexy ya…”
(mungkin dia pernah lihat saya disini juga)

Saya:” siapa yang dimaksud mas?”

Bejo:” iku lo sek biasa, juragane sampean ta?”


Saya paham yang dimaksud adalah Yani, yang rupanya di area sini terkenal dengan julukan sales sexy.

Saya:” oh geh mas…”

Bejo:” wuih susu ne juragan mu kui gedhi kenceng…”

Saya:” wadahnya aja mungkin mas…”
(saya berusaha mancing si Bejo ini, karena satu keyword keluar dari mulutnya)

Bejo:” enggaklah, asli, mosok sampeyan tidak lihat?”

Saya:” mosok ya saya berani kurang ajar sama juragan sendiri? Mas e sudah pernah lihat sendiri ya?”

Bejo:” ssttt ga cuma lihat, wes aku kenthu hehehe…”


Seketika kaget kuadrat saya mendengar kata-kata Bejo. Aku malah gak menyangka Yani sudah sampai digauli laki lain tapi tidak kasih tau ke saya.

Saya:” wah mantep mas? Kapan dan dimana mas?”

Bejo:” kapan ya? Minggu-minggu kemarin pas hujan deres, ban e bocor. Aku tolong karena kasihan, motore aku anter ke bengkel, mbake tak jak muleh. Tak jak kenthu gelem hehehehe…”

Saya:” loh ga ada istri dirumah mas?”

Bejo:” oh aku iki jaga hotel dhuwur kono mas, hotel mesum hahaha…”


Pembaca pastilah paham, kalau area situ banyak hotel-hotel kecil yang biasa buat transit syahwat juga.

Bejo:” dimana Rahman…”

Saya:” niku ngitung duit sama mbak juragan…”

Bejo:” ngitung duit kok dibelakang, pasti kenthu lah…”

Saya:”wah mboten paham, saya cuma sopir buruh mas…”
(pura-pura bloon)

Bejo:” wes aku grebeke sek hehehe…”

Saya langsung terkesiap karena Rahman dan Yani baru saja selesai bertempur, pastinya masih diatas raanjang dan mungkin saja kalau efek ramuan belum hilang, bisa main lagi. Si bejo ini langsung ngeloyor ke kamar tempat peraduan tadi tanpa bisa saya cegah. Begitu didepan kamar si Bejo ini langsung menyibakan tirai kamar. Pasti dua orang di dalam kamar itu kaget bukan kepalang.

Bejo:” lha rak tenan, malah tumpak-tumpakan neng kene!”

Saya sudah bersiap jika ada keributan diantara mereka, dengan rencana mengamankan Yani dulu dan uangnya hehehe… Tapi saya melihat tidak ada hal yang saya waspadai tadi. Saya tunggu beberapa saat tidak ada reaksi apapun dari dalam kamar dan hanya semacam obrolan tapi tidak jelas. Iseng saya SMS Yani.

Saya:” mah gimana di dalam? Itu orang langsung nyelonong masuk je…”

Yani:” rahman kaget pah, untung ga jantungan…”

Saya:” ngapain tu orang kok ga muncul-muncul lagi…”

Yani:” ini pah...mmmhhh Bejo ngomong akan ngomong ke bojo ne Rahman, tapi bisa tutup mulut asal mamah ML ma dia…”

Saya:” loh yang diperas itu Rahman apa mama? kalo mama ya biarin aja, kan bisa pergi tanpa jejak kita…”

Yani:” Rahman pah, tapi dia minta mamah ML ama Bejo je….”

Saya:” terus piye?”


Saya berpikir mungkin benar Bejo berusaha memeras Rahman, tapi soal ML dengan Bejo, filling saya Yani mungkin tidak keberatan karena ternyata pernah dia lakukan sebelumnya. Kepala saya tambah panas dan deg-degan menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebelum Yani membalas, Rahman keluar dari kamar sudah berpakaian lengkap.

Rahman:” sebentar ya mas, saya ambil pesenan dulu…”

Saya:” inggeh pak…”


Yang dimaksud pesanan oleh Rahman ternyata adalah minuman beralkohol yang khusus dia simpan di rumahnya. Suara motor terdengar menjauh dari toko ditengah rintik hujan malam minggu. Bejo dan Yani belum keluar dari kamar, jangan-jangan sudah bercinta di dalam. Saya pun kembali mengambil langkah ninja ke kamar tersebut. Didalam kamar terlihat Yani sudah belum berpakaian lengkap, atasnya masih toples. Tangan bejo meraba-raba payudara Yani dengan tangkas. Sedangkan Yani duduk dengan pasrah, kedua tangannya bertumpu ke belakang sehingga kedua payudaranya terpampang tanpa pengamanan sama sekali. Tidak puas meraba-raba, Bejo lebih maju lagi, kemudian mulutnya mencaplok payudara montok istriku. Yani hanya bisa mendesah-desah nikmat.

Yani:” uukkkhhh terus mashhh….”

Yani sudah dilanda nafsu kembali hingga terbawa ke dalam permainan Bejo.

Yani:” masshhh sedotttt sek kenceng mashhhh….”

Kali ini kedua tangan Yani memeluk kepala Bejo yang sedang gerilya di dadanya. Lenguhan-lenguhan Yani bertambah keras dan syahdu. Malam ini saya melihat istri saya digauli 2 laki-laki secara bergantian, yang satu tanpa terencana. Tapi tidak terencana ini malah memberikan saya informasi penting. Mendengar informasi dari Bejo dan melihat aksi Bejo ini ingin rasanya langsung menghajar memek Yani dengan brutal.

Bejo:” udah berapa kali ama Rahman mbak tadi?”

Yani:” 2 kali mash…”

Bejo:” wah kuat juga si Rahman, biasanya letoy hehehehe….”

Yani:” pake obat mungkin…”

Bejo:” duh berarti dah nyunyut dong tempikmu mbak?” (sambil meraba memek Yani)

Yani:” embuh, tapi anu ne Rahman lebih gedhi daripada anu mu hihihi….”


Kata-kata Yani lebih membuktikan kalau mereka memang sudah pernah berkenthu ria sebelum ini dan tanpa sepengetahuan saya.

Bejo:” ke hotelku aja yuk mbak…”

Yani:” aku ama sopir je mas…”

Bejo:”suruh pulang aja duluan…”

Yani:” lah terus? Ntar ngember dia ke wong ngomah…”

Bejo:” ya udah, diajak ke hotel aja…”

Yani:” disini aja dulu lah mas…”

Bejo:” nanti aku carikan bokingan wes mbak, biasanya banyak yang tanya kok…”

Yani:” huss ngawur ae…”

Bejo:” body mbak e dah marai ngaceng sek lihat je, wes terkenal lo mbak nek sampeyan sales sexy hehehehe….”

Yani:” ha mosok sih?”

Bejo:” eh tenan mbak…. Wes ayo ta ke hotel aja, aman wes, sopir mu diajak sisan…”

Yani:” wes ayo jadi gak ini?”


Tanpa menjawab, Bejo kembali nyosor bibir Yani dengan rakus dan tangannya bergerilya di dada Yani. Sejurus kemudian saya juga melihat tangan Yani menyusup ke selangkangan Bejo dan meremas-remas kontolnya dari luar celana. Benar-benar berjiwa lonthe istriku ini, dan ini baru saya sadari setelah saya tahu dia ternyata open BO 2 tahun kemudian. Mungkin karena tidak tahan dapat remasan mesra dan enak, bejo memelorotin celana kolor Âľ nya dan ambil posisi berdiri diatas tempat tidur. Terlihat kontolnya memang lebih kecil dibandingin punya Rahman, tapi lebih gemuk dikit. Yani segera mengolah kontol itu dengan kocokan tangannya.

Bejo:”mbak di kocok pakai mulut kayak dulu itu…”

Tanpa menjawab, Yani lalu mencaplok kontol Bejo sampai terbenam semuanya di mulut. Disedotnya kontol Bejo dengan kuat, dan mulai dikocok-kocok dengan irama sesuka Yani. Tak lupa biji peler dipangkal kontol itu diremas juga oleh Yani. Sekitar 5 menit kemudian, mungkin karena capek mengoral kontol Bejo, Yani melepaskan kontol itu. Sebagai gantinya dia jepit kontol itu dibelahan payudaranya. Tak butuh waktu lama, kontol Bejo mungkin ada peningkatan aktivitas vulkanik. Dia menggeram sambil menjambak rambut Yani. Oleh Yani jepitan tadi diganti dengan kocokan tangannya. Akhirnya meledaklah isi kontol Bejo, muncratnya ke tubuh Yani. Nafas bejo ngos-ngosan lega setelah sumbatan laharnya muncrat. Setelah kontol Bejo mengecil dan isinya terkuras, Yani turun dari ranjang, dia mencari sesuatu yang bisa untuk membersihkan muncratan sperma Bejo.

Saya segera berniat kembali ke tempat duduk karena adegan sudah selesai. Kebetulan juga tak lama kemudian Rahman kembali membawa beberapa botol minuman beralkohol. Saat Rahman masuk dan meletakan botol-botol tadi, saat itu Yani keluar kamar masih toples menuju kamar mandi. Bejo juga keluar menyusul ke kamar mandi. Setelah membersihkan sisa sperma di tubuhnya, Yani dan Bejo balik kamar lagi. Rahman juga menyusul masuk ke kamar. Saya berpikir mereka mungkin mau main bertiga. Sesaat kemudian terdengar mereka sepertinya ngobrol bertiga. Insting saya menuntun untuk kembali mengintip dan menguping pembicaraan mereka.

Bejo:” piye iseh penasaran karo mbak sexy iki man?”

Rahman:” ya iya, uenake tenan service Jo, ga ada yang mengalahkan pokoke…”

Bejo:” bikin ketagihan ya?”

Rahman:”jelaslah, anu ne sempit banget…”

Yani:” anu ne sampean gedhi juga pak…”

Bejo:” nek tiap hari nyanding pean, wes ra katokan aku mbak, ngaceng terus …”

Rahman:” lah nek mbake datang, aku pengene ngentup hehehehe…”

Yani:” huss emangnya saya cewek apaan??”

Bejo:” eh mbak, kalo saya aja tiap lihat sampean mesti pengen ngentup, apa sopirmu itu bisa tahan tiap hari nyanding sampean?”

Yani:” selama ini ga aneh-aneh tu mas sopirku…”

Bejo:” ah tenane mbak, lanangan endi sek tahan nyanding pean, mesti ada pengene ngicipi dirimu…”

Yani:” ah wes ben aja lah…”

Bejo:” pasti udah pernah yaaa…”

Yani:” huss ngawur aja, mana bisa…”
(padahal hampir tiap hari saya gagahi)

Rahman:” tapi aman sopirmu kae mbak? Ga bocorin ke bojomu?”

Yani:” aman wes pak…”

Bejo:” mbake ini mau saya ajak ke hotelku belum mau Man hehehe…mumpung ada yang kumpul-kumpul…”

Rahman:” weh sopo Jo?”

Bejo:” biasa Man, teman-teman dari kulon…nek mbak e mau kan bisa nemenin mereka…”

Rahman:” loh berapa orang?nek akeh ya lemeshhh mbake hahahaha….”

Bejo:” 5 orang, tapi cuma bawa cewek 1…makanya aku disuruh beliin omben-omben ini dan cari cewek 1 lagi…”

Yani:”emoh ah… serem gitu dipakai rame-rame?”

Bejo:” Namanya juga party mbak… mau coba? Lumayan lo mbak, mereka royal-royal kok…”

Yani:” ga ah mas… aku lo bukan cewek bayaran…”

Bejo:” hehehe… iya tapi nek duite lumayan apa salahnya hehehe…”

Rahman:” ini special buat pelanggan kayak aku ini lo Jo hehehe…”

Bejo:” hahahaha… ya udah aku cabut sek…mbak, kapan-kapan mampir hotelku ya, tak bayar dan aku goleke BO wes hehehe….”

Rahman:” coba ke Rini, bojone mangkat Jakarta kemarin, mumpung nganggur hehehe…”

Yani:” dasar wong lanang ga ada yang beres kabeh!”


Bejo keluar kamar sambil ketawa, untungnya saya sudah dalam posisi duduk saat dia muncul dari dalam kamar. Dia lalu pamitan ke saya.

Bejo:” mas aku pamit sek ya…”

Saya:” oh geh mas, sampun ta?”

Bejo:” udah, joss tenan juraganmu kae… ngaceng terus aku kalau lihat dia, apalagi sampean…”

Saya:” wah saya ga berani macam-macam sama juragan…”

Bejo:”eh njaluk nomermu mas, boleh ta?”

Saya:” buat apa mas?”

Bejo:”juraganmu kae type cewek gatelan, gampang diajak kelon, asal cocok. Aku kan jaga hotel diatas situ mas, sapa tahu sampean bisa bujuk juraganmu…”

Saya:” bujuk gimana ya pak? Masak buruh kayak saya membujuk juragan?”

Bejo:”gini mas, kadang kan ada tamu yang butuh cewek, nah juraganmu itu masuk kriteria bisa bikin puas orang laki dan speknya mahal juga. Nah aku minta tolong bujuk juraganmu biar mau dan kabari kalo dia selo juga…”

Saya:” wah takut saya mas, saya lo cuma nguli mawon…”

Bejo:” udah ga usah takut, aku yakin juraganmu pasti mau…”

Saya:” geh, ini nomer saya mas 08*********1…”
(jelas masih inget wong saya pakai buat password semprot sampai sekarang hehehehe…)

Bejo:” sip, info-info ya mas…”

Saya:” ok mas…”

Bejo:” Man, aku cabut sek, ini aku bawa dulu, duitnya besok pagi….”


Tak terdengar jawaban dari ujung sana, Bejo ngeloyor langsung keluar toko. Saya yang masih duduk pun curiga mereka yang didalam kamar bercinta lagi, apalagi efek ramuan tadi belum hilang sepenuhnya. Benar saja, didalam kamar saya lihat Rahman sudah menindih Yani lagi. Kedua kaki Yani melingkar di pinggul Rahman, dan kedua tangannya melingkar di leher Rahman. Tusukan kontol Rahman dengan rpm tinggi, membuat kedua tubuh sejoli ini bergoyang tak berirama dan tempat tidur yang terbuat dari kayu jati ini pun riuh glodakan.

Rahman:” wuhhhh masih enakhh tempikmu mbak…oooggghhh….”

Yani:” terushhh pak, kencengin lagi pak….”


Suara kontol yang beradu dengan memek pun terdengar berkecipakan berirama. Baru ini saya lihat penetrasi dengan rpm tinggi dengan durasi lumayan lama. Tapi pastinya ini gara-gara ramuan tadi, tinggal tunggu efek negatifnya saja. Lebih dari 5 menit mereka tidak berganti posisi maupun ganti gaya.

Yani:” pakkkk aku udah 3x keluarrrhh…ehhhhhh… “

Rahman:” sebentar lagi mbakkkk….uuugghhhh….”


Yani mengimbangi tusukan kontol Rahman dengan menggoyangkan pinggulnya dengan maksud agar segera ngecrot, kadang dia hentakan pinggulnya kearah pinggul Rahman yang terlihat kadang mengejang saat diserang demikian. Mungkin tak tahan mendapat serangan balik, Rahman menunjukan tanda-tanda mau meletus pelernya. Mereka semakin ganas bergoyang dan menusuk hingga kemudian Rahman menggeram dibarengi pekikan panjang Yani. Suara nafas ngos-ngosan Rahman terdengar dari tempatku berdiri. Dari 3 ronde tadi ini yang benar-benar full speed dan full energi, mungkin karena ronde panghabisan malam itu. Dirasa sudah tidak ada lagi yang perlu diintip, saya kembali ke kursi lagi.

Iseng saya SMS si Bejo tadi.

Saya:”mas, itu mereka ML lagi”

Bejo:”main lagi?kuat banget juraganmu. Sama aku kemarin 2x dalam 1 jam, joss tenan”

Saya:” joss kabeh hehehe…”

Bejo:” bawa sini saja bosmu bro…”

Saya:” ya nanti kalau mau mas…”


Sekitar hampir 10 menit kemudian, Yani keluar dari kamar menuju kamar mandi. Rahman juga keluar menuju tempat saya duduk, lalu dia mengeluarkan beberapa lembar uang merah dan diserahkan ke saya.

Rahman:”ini mas, pokoke rahasia kita yo…”

Saya:” beres pak, rasane gimana pak?”

Rahman:” joss tenan, uenak banget service juraganmu, setiap kesini kalau bisa aku kenthu ne….”


Yani tak lama kemudian bergabung dengan kami. Setelah menghabiskan minuman, saya dan Yani pun pamitan pulang. Waktu sudah menunjukan lewat tengah malam, dan cuaca masih gerimis deras. Dijalan saya membuka pembicaraan.

Saya:”enak mah langsung ML dua cowok?”

Yani:” kalau enak gimana? Cemburu pah?”

Saya:”belum dijawab kok tanya balik?”

Yani:”enak, kan gara-gara papah juga tah?”

Saya:” si Bejo tadi berapa kali main?”
(pura-pura tidak tahu)

Yani:” ih apaan Cuma oral tok pah…”

Saya:” yakin???”

Yani:”ngeyel…”

Saya:” kalau sama Rahman?”

Yani:” 3x pah, itu juga gara-gara jamu, nek ga pake itu ya kayak kemarin, loyo…”

Saya:” kok mama saranin dia pake itu?”

Yani:” gini lo pah, anu nya dia kan sebenarnya besar, tapi kok loyo, lah eman-eman ta pah nek ga bisa maximal dan lama…”

Saya:” oohh ngomong saja mau ngrasain kontol hitam panjang itu mah…”

Yani:” nah cemburu berat ta hihihihhihi….”
(sambil menempel ke bahu saya)



Setelah dijalan yang sangat sunyi, tiba-tiba ada telepon masuk ke HP Yani.

Bejo:”mbak, jadi kesini ga? Kurang ceweknya ini…”

Yani memandang saya, lalu menjawab si Bejo.

Yani:”enggak mas, kesel badanku mas…”

Bejo:” lah pasti kenthu lagi ama Rahman…”

Yani:”mmmm… iya, kapan-kapan ya…”


Lalu telepon ditutup oleh Yani.

Saya:” mama pengen kesana?”

Yani:” enggak pah, capek…”

Saya:” kalau ga capek mau kesana?”

Yani:” apaan sih papah kie?”

Saya:” itu gestur mama menandakan mau…”

Yani:” emang aku cewek bispak!”

Saya:” lah kalau uangnya lumayan, apa salahnya hahahaha…”

Yani:” dasar! Nanti jadi anjelo beneran kamu pah hehehe….”

Saya:” masih bisa mah?”

Yani:” bisa apa pah?”

Saya:” jatah sopir hahaha….”

Yani:” duh kesel je pah, tapi gak apa, kasihan suamiku ini cenggur dari tadi, sebentar aja tapi…”

Saya:” ok mah, gas poll…”


Dilihat dari pembicaraan ini Yani memang tidak mau, tapi insting saya mengatakan lain yang membisikan kalau istrimu ini sebenarnya mau, karena dapat duitnya cepet. Saya pun diam saja tidak meneruskan omongan soal Bejo, Rahman dan bispak. Tapi tunggu saja metode interogasi yang pasti membuat Yani mengakui apa yang selama ini disembunyikan dari saya.​
 
menarik ceritanya
 
warna warni bangetz suhu ,,,, semoga langgeng sama yg sekarang dan gk aneh2 lagi , hahahah
 
Ah sadis
Saya punya "penyakit" yg sama
Awalnya hanya ingin pamer istri, eksib..tp lama2 pengen liat kalau disentuh

Sampai saat ini baru fantasi toket wf disentuh stranger
Sy minta copot bra, lalu turun beli rokok di warung yg bnyk supir truk..Sy parkir agak jauh
Tp sblm turun wf pake headset bluetooth, lalu telp wa
Jadi bisa dengar semua percakapan
Hanya dari percakapan nya saja bisa crot...

Ada fantasi melangkah lebih jauh seperti suhu dan wf,
Tp msh ada sedikit "sisi normal" yg belum berani
Hahahaha

Suhu sudah lebih2..
Mantab
Banyakin eksib nya suhu
 
Terakhir diubah:
warna warni bangetz suhu ,,,, semoga langgeng sama yg sekarang dan gk aneh2 lagi , hahahah
Amin, terimakasih suhu.... Ya itulah sisi kelam dan hitam masa lalu... itu baru permukaan saja, dalemnya lebih gelap lagi.... Jangan untuk diulang, apalagi ditiru ....

Ah sadis
Saya punya "penyakit" yg sama
Awalnya hanya ingin pamer istri, eksib..tp lama2 pengen liat kalau disentuh

Sampai saat ini baru fantasi toket wf disentuh stranger
Sy minta copot bra, lalu turun beli rokok di warung yg bnyk supir truk..Sy parkir agak jauh
Tp sblm turun wf pake headset bluetooth, lalu telp wa
Jadi bisa dengar semua percakapan
Hanya dari percakapan nya saja bisa crot...

Ada fantasi melangkah lebih jauh seperti suhu dan wf,
Tp msh ada sedikit "sisi normal" yg belum berani
Hahahaha

Suhu sudah lebih2..
Mantab
Banyakin eksib nya suhu
hal macam "penyakit" ini butuh "kegilaan" tersendiri. dari orang-orang yang pernah bersua langsung dengan saya dengan "penyakit yang sama, mereka semua tak kuat mental. 100% rumah tangga malah retak. jadi diperlukan ilmu laduni tingkat iblis untuk terjun ke dunia itu hehehe... saran saya jika belum terlalu jauh, yang soft aja suhu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd