Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gairah Umi (No SARA)

Petualangan dengan siapa yang harus kita bahas?


  • Total voters
    255
  • Poll closed .
Bimabet
bikin uminya lebih binal dan suka godain suhu, tapi umi cuman bolehin keluar pas udh buka
 
Buat si Adi, akhirnya bisa milikin uminya sepenuhnya. Bisa bebasin uminya dari Om Indra.
 
Nyumbang Ide untuk adegan Gairah Umi - Spesial Ramadhan

Selama makan sahur bersama Abi dan Umi, ku sekuat tenaga untuk menahan syahwat akibat sudah beberapa hari ini harus menahan diri dari puasa sehingga gumpalan cairan di dalam perutku sudah mulai tak muat lagi untuk ditampung. Maka, desakan di dalam perutku itu mengakibatkan kontolku ngaceng total, belum lagi penampilan Umi yang selalu sukses membangkitkan gairah mudaku. Pagi ini Umi bersahur dengan masih mengenakan jilab, tentu saja untuk menghormati momen ramadhan, selain itu untuk menunjukkan bahwa beliau adalah istri yang masih solehah di depan mata Abi. Meskipun begitu, Umi tetap tampil menggoda dengan tubuh yang berbalut daster berlengan pendek. Sesekali ketiak mulus beliau mengintip malu-malu saat tangan-tangan Umi menjulur-julur kesana kemari untuk mempersiapkan hidangan sahur.

Setelah hidangan siap. Kami pun duduk bertiga secara melingkari di meja makan yang bundar. Abi duduk di depanku agak sebelah kanan, sementara Umi duduk di sebelah kanan Abi, yang otomatis Umi menjadi duduk di sebelah kiriku karena bentuk meja makan ini bundar.

Plek,

Kulirikkan mataku ke sumbur suara tersebut. Ternyata itu adalah suara benturan pantat Umi ketika membentur lapisan bantalan empuk kursi berbahan kulit yang didudukinya, namun tentu saja masih kalah empuk jika dibanding bulatan pantat-pantat Umi yang berkulit putih dan mulus itu. Jika kursi itu punya mulut pastilah dia akan mewek karena iri sama pantat yang mendudukinya. Dapat kusaksikan dari sudut lirikan mataku, daster Umi yang selutut itu tersingkap hingga setengah paha. Paha beliau yang mulus dan bening seputih susu itu seperti bumbu yang memantik gairahku yang sudah diambang batas. Untung saja masih ada Abi di depan kami, kalo saja tidak sudah pasti hidangan sahur pagi ini akan mubazir karena ada hidangan lain yang lebih lezat untuk dinikmati.

"Yuk, Bi. Dipimpin doanya..." Kata Umi agar Abi segera memulai acara sahur bersama ini. Selepas doa makan sahur dibuka oleh Abi, kami pun makan secara bersama. Aku fokuskan diriku untuk menikmati hidangan sahur ini, setidaknya agar birahiku sedikit teralihkan. Namun ini sangat sulit sekali. Di tengah-tengah makan sahur ini, mataku sempat menangkap bagaimana bibir cantik Umi ia suapi sendok demi sendok makanan sahur. Rasa-rasanya ingin sekali akulah yang disuapkan kedalam mulut basah dan lezat beliau, menbuatku ia kunyah-kunyah dan menari-nari bersama lidah empuk dan lezat dalam mulut milik beliau.


Skip


Sehabis sahur, Abi pun langsung menuju masjid untuk iktikaf sebentar lalu akan disambung dengan solat subuh. Tadinya Abi sempat mengajakku namun aku tolak karena bilang ke beliau kalau aku masih ngantuk. Padahal aku ingin mengejar Umi yang membereskan piring kotor ke wastafel di dapur. Sudah kuniatkan agar pagi ini birahiku tuntas sebelum kembali menjalankan puasa nanti.

Kutangkap Umi yang sedang mencuci piring kotor sambil berdiri. “Ah... “ Jerit Umi karena kaget oleh ulahku yang tiba-tiba memeluk dari belakang beliau. Kedua tanganku langsung mendekap dua bongkah payudara Umi.

“Umi, aku kangen..”
“Kangen apa?”
“Kangen mesum sama Umi,”
“Ada-ada kamu, ah. Masa puasa mesum?”
“Kan belum adzan, Mi. Ayok mi, keburu Imsak...”
“Kamu tidak lihat apa, Umi masih nyuci piring kotor kamu, bukannya mau bantuin malah mau mesumin Umi. Dasar anak nakal...”
“Aku nakal gini kan didikan Umi, wlek..” jawabku sambil meremas-remas payudara umi, sementara tanganku satunya sudah mulai bergerilya menuju kelentit Umi.
“Hihihi, dasar...”

Kini daster Umi sudah terangkat keperut, aku gulung dan lilitkan kainnya seperti memakaikan sarung agar tidak turun lagi. Kulihat lubang yang telah kurindukan itu sudah basah akibat rabaan dan remasan yang kulakukan tadi. Maka segera kumasukkan kepalaku dipangkal paha Umi untuk menghirup wangi aroma memek Umi, serta menjilati leleran lendir yang keluar dari dalamnya. Gairah Umi pun semakin bangkit, tangan beliau pun meraih gulungan sarungku lalu ia lepaskan. Maka kini bagian bawah tubuhku sudah telangjang bulat karena sarung itu merosot hingga ujung kakiku. Beliau pun menjankau kontolku yang udah ngaceng maksimal lalu ia tarik untuk ia caplok.

Posisi demikian membuat kami mau tak mau harus merenbahkan diri di lantai dapur. Umi menyepong kontolku, sementara aku menjilati lubang memek beliau. Melakukan gaya 69 di dapur tak peduli seberapa kotor lantainya.

“Sedot yang kuat, Nak... keburu imsak, Ahh...” Ucap beliau.... Gairah kami makin lama makin hampir menuju puncaknya....

Lalu tiba-tiba... Nggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing...... sayup-sayup tanda waktu imsak sudah terdengar dari jeritan toa masjid. Membuat kami harus memacu rangsangan dengan mempercepat mulut-mulut kami dalam mengoral kelamin yang penuh syahwat. Jika tidak dituntaskan bisa-bisa lewat azan. Pilihannya cuma dua; (1) lanjut mesum tapi nggak jadi puasa, (2) mau tidak mau harus menyetop aktifitas mesum biar puasanya bisa lanjut, dengan catatan syahwatnya akan mengantung hingga nanti sore, dan tentu saja seharian berpuasa akan mendapat siksaan birahi yang sangat berat.

“Aku mau keluar Umi...”
“Buruan keluarin sayang... Umi juga sudah mau sampai. Buruan sebelum azan subuh,”
“Ah... Ummi crot.... crot.... crot.... crot.... crot.... crot....”

Aku tembakknya bertubu-tubi air mani kedalam mulut Umi. Begitupula Ummi berhasil menyemprotkan cairan orgasme telak ke dalam mulutku, tak mau kusia-siakan begitu saja. Kuminum sebanyak yang aku bisa sebagai minuman penutup sahur sebelum memulai beribadah puasa hari ini. Sama halnya dengan Umi, beliau menelan tanpa sisa bubur mani yang tertampung di dalam mulutnya....

Gluk... Gluk... Gluk... Gluk...

“Alhamdulillah.... sepertinya Umi akan lebih kuat menghadapai puasa hari ini,” Ucap umi setelah menelan habis asupan energi dari dalam perutku.


Berkumandanglah suara azan subuh, menggugah kami agar bangkit untuk menunaikan ibadah selanjutnya.
 
Terakhir diubah:
Nyumbang Ide untuk adegan Gairah Ummi - Spesial Ramadhan





Selama makan sahur bersama Abi dan Umi, ku sekuat tenaga untuk menahan syahwat akibat sudah beberapa hari ini harus menahan diri dari puasa sehingga gumpalan cairan di dalam perutku sudah mulai tak muat lagi untuk ditampung. Maka, desakan di dalam perutku itu mengakibatkan kontolku ngaceng total, belum lagi penampilan Umi yang selalu sukses membangkitkan gairah mudaku. Pagi ini Umi bersahur dengan masih mengenakan jilab, tentu saja untuk menghormati momen ramadhan, selain itu untuk menunjukkan bahwa beliau adalah istri yang masih solehah di depan mata Abi. Meskipun begitu, Umi tetap tampil menggoda dengan tubuh yang berbalut daster berlengan pendek. Sesekali ketiak mulus beliau mengintip malu-malu saat tangan-tangan Umi menjulur-julur kesana kemari untuk mempersiapkan hidangan sahur.

Setelah hidangan siap. Kami pun duduk bertiga secara melingkari di meja makan yang bundar. Abi duduk di depanku agak sebelah kanan, sementara Umi duduk di sebelah kanan Abi, yang otomatis Umi menjadi duduk di sebelah kiriku karena bentuk meja makan ini bundar.

Plek,

Kulirikkan mataku ke sumbure suara tersebut. Ternyata itu adalah suara benturan pantat Umi ketika membentur lapisan bantalan empuk kursi berbahan kulit yang didudukinya, namun tentu saja masih kalah empuk jika dibanding bulatan pantat-pantat Umi yang berkulit putih dan mulus itu. Jika kursi itu punya mulut pastilah dia akan mewek karena iri sama pantat yang mendudukinya. Dapat kusaksikan dari sudut lirikan mataku, daster Umi yang selutut itu tersingkap hingga setengah paha. Paha beliau yang mulus dan bening seputih susu itu seperti bumbu yang memantik gairahku yang sudah diambang batas. Untung saja masih ada Abi di depan kami, kalo saja tidak sudah pasti hidangan sahur pagi ini akan mubazir karena ada hidangan lain yang lebih lezat untuk dinikmati.

"Yuk, Bi. Dipimpin doanya..." Kata Umi agar Abi segera memulai acara sahur bersama ini. Selepas doa makan sahur dibuka oleh Abi, kami pun makan secara bersama. Aku fokuskan diriku untuk menikmati hidangan sahur ini, setidaknya agar birahiku sedikit teralihkan. Namun ini sangat sulit sekali. Di tengah-tengah makan sahur ini, mataku sempat menangkap bagaimana bibir cantik Umi ia suapi sendok demi sendok makanan sahur. Rasa-rasanya ingin sekali akulah yang disuapkan kedalam mulut basah dan lezat beliau, menbuatku ia kunyah-kunyah dan menari-nari bersama lidah empuk dan lezat dalam mulut milik beliau.




Skip



Sehabis sahur, Abi pun langsung menuju masjid untuk iktikaf sebentar lalu akan disambung dengan solat subuh. Tadinya Abi sempat mengajakku namun aku tolak karena bilang ke beliau kalau aku masih ngantuk. Padahal aku ingin mengejar Umi yang membereskan piring kotor ke wastafel di dapur. Sudah kuniatkan agar pagi ini birahiku tuntas sebelum kembali menjalankan puasa nanti.



Kutangkap Umi yang sedang mencuci piring kotor sambil berdiri. “Ah... “ Jerit Umi karena kaget oleh ulahku yang tiba-tiba memeluk dari belakang beliau. Kedua tanganku langsung mendekap dua bongkah payudara Umi.



“Umi, aku kangen..”

“Kangen apa?”

“Kangen mesum sama Umi,”

“Ada-ada kamu, ah. Masa puasa mesum?”



“Kan belum adzan, Mi. Ayok mi, keburu Imsak...”



“Kamu tidak lihat apa, Umi masih nyuci piring kotor kamu, bukannya mau bantuin malah mau mesumin Umi. Dasar anak nakal...”



“Aku nakal gini kan didikan Umi, wlek..” jawabku sambil meremas-remas payudara umi, sementara tanganku satunya sudah mulai bergerilya menuju kelentit Umi.



“Hihihi, dasar...”



Kini daster Umi sudah terangkat keperut, aku gulung dan lilitkan kainnya seperti memakaikan sarung agar tidak turun lagi. Kulihat lubang yang telah kurindukan itu sudah basah akibat rabaan dan remasa yang kulakukan tadi. Maka segera kumasukkan kepalaku dipangkal paha Umi untuk menghirup wangi aroma memek Umi, serta menjilati leleran lendir yang keluar dari dalamnya. Gairah Umi pun semakin bangkit, tangan beliau pun meraih gulungan sarungku lalu ia lepaskan. Maka kini bagian bawah tubuhku sudah telangjang bulat karena sarung itu merosot hingga ujung kakiku. Beliau pun menjankau kontolku yang udah ngaceng maksimal lalu ia tarik untuk ia caplok.



Posisi demikian membuat kami mau tak mau harus merenbahkan diri di lantai dapur. Umi menyepong kontolku, sementara aku menjilati lubang memek beliau. Melakukan gaya 69 di dapur tak peduli seberapa kotor lantainya.



“Sedot yang kuat, Nak... keburu imsak, Ahh...” Ucap beliau.... Gairah kami makin lama makin hampir menuju puncaknya....



Lalu tiba-tiba... Nggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing...... sayup-sayup tanda waktu imsak sudah terdengar dari jeritan toa masjid. Membuat kami harus memacu rangsangan dengan mempercepat mulut-mulut kami dalam mengoral kelamin yang penuh syahwat. Jika tidak dituntaskan bisa-bisa lewat azan. Pilihannya cuma dua; (1) lanjut mesum tapi nggak jadi puasa, (2) mau tidak mau harus menyetop aktifitas mesum biar puasanya bisa lanjut, dengan catatan syahwatnya akan mengantung hingga nanti sore, dan tentu saja seharian berpuasa akan mendapat siksaan birahi yang sangat berat.



“Aku mau keluar Umi...”

“Buruan keluarin sayang... Umi juga sudah mau sampai. Buruan sebelum azan subuh,”







“Ah... Ummi crot.... crot.... crot.... crot.... crot.... crot....” Aku tembakknya bertubu-tubi air mani kedalam mulut Umi. Begitupula Ummi berhasil menyemprotkan cairan orgasme telak ke dalam mulutku, tak mau kusia-siakan begitu saja. Kuminum sebanyak yang aku bisa sebagai minuman penutup sahur sebelum memulai beribadah puasa hari ini. Sama halnya dengan Umi, beliau menelan tanpa sisa bubur mani yang tertampung di dalam mulutnya....



Gluk... Gluk... Gluk... Gluk...



“Alhamdulillah.... sepertinya Umi akan kuat menghadapai puasa hari ini,” Ucap umi setelah menelan habis asupan energi dari dalam perutku.





Suara adzan subuh pun berkumandang, menggugah kami agar bangkit menunaikan ibadah selanjutnya.
Waaw... Kereen .. ini aja updatenya.hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd