Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI - TAMAT GAUN PENGHANTAR KEMATIAN

Apakah nasib Ratih dan Raka akan selamat diakhir cerita.....?


  • Total voters
    124
  • Poll closed .
sumpaaaahh keren abis ceritanya gan..alur jelas semuanya,....***k grusa grusu alis buru2. bakat ente kayanya bikin novel gan, yg semangat gan....kali ja ngluarin buku novel by penerbit bonafit.....
Makasih atas pujian nya...Tapi...ane masih belajar om... Nggak kepikiran utk jadi penulis, hanya memang dari jaman sekolah sering nulis cerita di mading.

Semoga saja berkenan atas sajian ala kadar ini...
 
berarti suhu rad76 juga punya saudara sejati ya? hehe
Yupz...semua org itu punya saudara sejatinya, itu sih kalo keyakinan org2 zaman dulu.

Makanya supaya tabiat, sifat dan pribadi kita menjadi baik, ari-ari itu dimakamkan dg sebaik2 nya pula.
 
kampret, tadi malem ane ketiduran.. baru sempet baca pagi ini..
argh sialan, ane jadi ga bisa puas ngerasain sensasi adrenalinnya,
kenapa ga baca nanti malam? yg ada ane yg mati penasaran.. arrrgghhhhh :tidak:
 
kampret, tadi malem ane ketiduran.. baru sempet baca pagi ini..
argh sialan, ane jadi ga bisa puas ngerasain sensasi adrenalinnya,
kenapa ga baca nanti malam? yg ada ane yg mati penasaran.. arrrgghhhhh :tidak:
Apa perlu ane kasih update yg terbaru om...lebih greget dan semakin menguras adrenalin nya...tapi baca nya nanti malam aja.
 
PART 24

4394176182_oe8c82322d.jpg

Ratih Puspa Sari Aka Ratih

images_1.jpg

Raka Priambudi Gemilang aka Raka

Pov 3rd


Ratih buru-buru keluar melangkah keluar kamar menuju kamar Raka dengan diliputi perasaan takut dan cemas.

Setelah melihat Raka di dalam kamar nya. Ia memburu nya dan memeluk tubuh Raka.

"Ada apa, Ratih? Kenapa dengan mu?", tanya Raka penuh kebingungan dan ikut panik.

"Raka..... Gaun itu telah hilang". Ratih berkata seperti orang berbisik.

"Gaun itu? Gaun penghantar maut itu?". Ulang Raka supaya yakin.

Kepala Ratih mengangguk diliputi rasa ketakutan. Mata nya yang indah dan bening berkedip-kedip bagai menunggu reaksi pemuda itu.

Sedangkan Raka sendiri juga seperti sedang berpikir mata nya juga berkedip-kedip memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal, ternyata tidak ada satu pun kemungkinan yang masuk akal. Sehingga ia pun perlu memeriksa kamar Ratih untuk membuktikan nya.

Mereka berdua pergi ke kamar Ratih, dan setelah mereka masuk ke dalam kamar Ratih, mereka kaget dan membelalakan mata.

"Astaga...Raka....! Itu....Lihat...!", seru Ratih sambil menunjuk ke arah lantai.

"Lho, kok gaun malam warna pink ini yang ada? Padahal tadi, gaun pengantin itu tergeletak di lantai ini! Kok bisa ya, Tih!", sahut Raka yang juga terlihat keheranan.

"Gawat! Kelihatan nya sudah semakin parah. Rumah ini benar-benar rumah neraka!", Gerutu pemuda itu dalam hati.

Raka semakin penasaran sekaligus cemas setelah melihat sendiri keanehan-keanehan yang terjadi di rumah ini.

"Coba kita periksa gaun pengantin itu, Tih. Mungkinkah ada di dalam lemari pakaian mu!". Kata Raka bernada ajakan untuk mencari gaun pengantin itu.

Mereka berjalan ke arah lemari pakaian Ratih, dengan perasaan cemas, Ratih perlahan-lahan membuka pintu lemari pakaian nya.

"Kreeeeekkkk......", suara derit pintu saat di buka.

Dan saat lemari itu perlahan-lahan terbuka, ternyata.....

"Itu...Raka! Lihat....!", seru Ratih.

Raka sama halnya dengan Ratih, terperangah dengan mulut mengangga dan mata membelalak.

Gaun pengantin itu tergantung di dalam lemari, tergantung rapi sejajar dengan pakaian Ratih lainnya.

Sepertinya ada seseorang yang merapikan gaun pengantin itu dan menggantungnya di sana. Sementara gaun malam warna pink di taruh tergeletak di lantai seperti kondisi gaun pengantin.

Gemetaran tangan Ratih saat memegangi pintu lemari. Mata nya sesekali menatap gaun itu, sesekali memandang Raka dengan penuh kecemasan.

"Bukan kamu yang melakukan ini, Tih?". Bisik Raka.

Ratih menggeleng.

"Sungguh?", Raka agak ragu.

"Untuk apa aku berbuat seperti ini? Untuk menakut-nakuti kamu? Aku sendiri sudah takut, kenapa harus menakut-nakuti kamu?".

"Aneh...! Ini sangat aneh, Tih! Belum lama kita tinggalkan kamar mu, sudah ada kejadian ini". Kata Raka sambil menggelengkan kepala.

Pemuda itu terdengar mendesah kesal melihat keganjilan yang terjadi, ada secuil rasa curiga pada Ratih, tapi ia meyakinkan diri bahwa kekasih nya itu terperanjat kaget sama seperti dia, tentu tidaklah mungkin ini ulah iseng Ratih.

Hujan di luar sudah mulai reda, tapi mendung masih menggantung di angkasa.

Raka nekat mengambil gaun pengantin di lemari Ratih dan gaun pink di lantai, kemudian ia membawanya ke dapur dengan tergesa-gesa.

"Raka.... Mau kamu bawa kemana kedua gaun itu?".

Raka tidak menjawab teguran Ratih.

Barangkali hati nya sudah tidak sanggup menahan kesabaran nya lagi.

Ia mengambil botol tempat minyak tanah dan korek api, kemudian ia pergi ke tempat biasa untuk menjemur pakaian.

"Raka, jangan.....!", cegah Ratih.

Ratih mencegah apa yang ingin dilakukan oleh Raka. Tangan nya mencoba menahan tangan Raka yang sudah memegang korek api dan berniat untuk membakar kedua gaun itu.

Sambil menepis pelan tangan Ratih, Raka seakan tidak peduli dengan tindakan pencegahan dari Ratih.

Ia melempar kedua gaun itu ke lantai di tempat jemuran pakaian. Lalu sebotol minyak tanah ia siramkan ke atas kedua gaun itu, lalu ia menyalakan korek api.

Ratih mencoba merebut korek api itu, tetapi gerakan Raka lebih cepat, korek api itu sudah ia lemparkan ke arah kedua gaun itu.

Kedua gaun itu terbakar dan menimbulkan api yang besar.

"Raka, aku takut....", bisik Ratih.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan, Tih! Lihat gaun itu sudah terbakar, gaun itu akan musnah terlalap api, biar tidak mengganggu ketenangan mu!", kata Raka dengan ekspresi wajah geram.

Mata mereka berdua masih memandang api yang berkobar membakar kedua gaun yang pernah menjadi kesukaan gadis itu.

Ratih sangat tegang, cemas, kalau-kalau terjadi sesuatu setelah kedua gaun itu di bakar.

Tetapi Raka tidak pernah membayangkan apa-apa, tidak ada ekspresi kecemasan di wajah nya.

Asap mengepul dari pembakaran kedua gaun itu. Ratih menatap Raka dengan sorot mata yang semakin tampak gelisah.

Raka heran dan bertanya, "Kenapa, Tih....?".

"Asap itu.....!".

"Iya, kenapa asap itu?", Raka mulai gemas.

"Asap itu menimbulkan bau....!".

"Ah, memang sesuatu yang dibakar akan menimbulkan bau,Tih", ucap Raka acuh.

Raka hendak meninggalkan tempat tersebut, tetapi Ratih menahan nya.

"Kamu sadar bau apa yang tercium oleh kita saat ini? Apakah bau kain terbakar seperti bau ini?".

Hidung Raka mendengus-dengus, ia mempertajam indera penciuman nya, lalu ia termenung sejenak, setelah itu baru memandang Ratih dengan dahi berkerut.

"Seperti.....Seperti bau kayu cendana....". Jawab Raka menebak.

Tangan Ratih mengusap lengan nya sendiri, merinding. Ia kelihatan kebingungan dan di cekam rasa cemas.

Raka makin mendekati Ratih dan berbisik lagi.

"Bau kayu cendana, ya....?". Ulang Raka lagi.

Ratih mengangguk wajah nya tampak seperti sedang ketakutan.

"Seperti bau yang ada di kamar itu...!".

Ratih melirik kamar misterius itu, seketika bulu kuduk nya semakin meremang.

Raka kini kelihatan dibayang-bayangi kecemasan juga, ia ikut melirik kamar misterius itu.

Kamar penyimpan mayat, dan ada seperti getaran halus yang dirasakan dalam hati nya, getaran itu pun ternyata membangkitkan bulu kuduk nya.

Mendadak keduanya saling berpandangan.
Wajah kedua nya penuh ketegangan, saat mereka melihat handle pintu itu bergerak-gerak bagai ada yang hendak membukanya.

Ratih menepi, berpengangan erat pada lengan Raka. Lalu ia berbisik, "Aku takut, Raka....".

Raka tidak berkata apa-apa. Matanya terkesima memandang handle pintu yang bergerak-gerak.

Wajah nya menjadi merah seperti dibakar oleh amarah. Berbeda dengan wajah Ratih yang pucat dan berkerut ngeri.

"Apakah kita harus kalah dengan mereka....?". Gumam Raka pelan.

Raka berkata seperti orang menggumam, namun Ratih masih bisa mendengarkan nya, karenanya Ratih menjadi sangat mencemaskan Raka.

Raka mulai terbakar oleh emosi, marah dan tidak bisa bersabar lagi.

"Tinggalkan tempat ini, Raka! Ayo, kita tinggalkan.....!", bujuk Ratih.

Raka tidak menghiraukan bujukan itu, dengan emosi amarah yang meluap-luap.

Ia berseru menantang. "Keluarlah kalian semua, iblis......!!".

"Raka, jangan.....!!". Ratih ketakutan. "Jangan bicara begitu, Raka!".

Handle pintu masih bergerak-gerak seakan sengaja meledek Raka dan Ratih.

Emosi Raka tidak dapat dibendung lagi melihat ledekan itu.

Ia mengibaskan tangan Ratih yang sejak tadi memegangi lengannya, kemudian ia maju mendekati pintu tersebut dan menendangnya dengan kasar.

"Keluar......". Ucap pemuda itu lantang.

Ia berteriak lantang seakan menantang yang ada di dalam sana.

"Raka......!!".Seru Ratih.

Tetapi pintu itu masih tetap kokoh.

Nafas Raka terengah-engah dibakar kemarahan. Bujukan Ratih tidak lagi masuk di telingan nya.

Ratih sampai memohon-mohon agar Raka mau pergi meninggalkan kamar tersebut, tapi Raka justru semakin meluap kemarahan nya.

"Kalian pikir kalian lebih berkuasa daripada kami?!".

Lalu Raka melompat, menendang pintu tersebut dengan sekuat tenaga. Tetapi, pintu tetap kokoh, dan justru Raka yang terlempar jauh.

Sepertinya ada tenaga yang menghantam balik diri Raka.

Tak ayak lagi, Raka terpental, tubuh nya jatuh terlentang, kepala nya membentur plesteran semen dan tangan nya terkilir.

Waktu kejadian itu, Ratih menjerit histeris sambil menghambur mendekati pemuda itu.

Darah segar pun mengalir dari kepala Raka.
.
.
.
Bagaimana nasib Raka selanjutnya...?

Penasaran... Ikuti terus cerita ini yang sudah mulai mendekati part-part akhir.



Bersambung.....
 
waduhh, kepala raka kebentur lantai?
jangan bilang kalau raka nanti amnesia?
hhmmm.. kacau ini jadinya kalau sampe raka amnesia..



btw, ane terlalu penasaran hu, ane baca sekarang aja hehehe :pandaketawa:
 
waduhh, kepala raka kebentur lantai?
jangan bilang kalau raka nanti amnesia?
hhmmm.. kacau ini jadinya kalau sampe raka amnesia..



btw, ane terlalu penasaran hu, ane baca sekarang aja hehehe :pandaketawa:
wkwkwkwk... Malah baca nya sekarang.... tapi memang menurut ane part 24 ini paling menarik.

Banyak unsur kejutan nya, keanehan2 yg terjadi, dan di part akhir drama action tendang pintu malah terpental dan kepala bocor....
 
Bakal berdepan & bertempur dengan penunggu kamar itu ya..moga Rak &Ratih selamat..moga misteri rumah itu terjawab..
 
Bakal berdepan & bertempur dengan penunggu kamar itu ya..moga Rak &Ratih selamat..moga misteri rumah itu terjawab..
Ada satu lagi hu... IKAM pasti akan membantu selain kembaran Ratih.
 
wkwkwkwk... Malah baca nya sekarang.... tapi memang menurut ane part 24 ini paling menarik.

Banyak unsur kejutan nya, keanehan2 yg terjadi, dan di part akhir drama action tendang pintu malah terpental dan kepala bocor....
setuju, part 24 banyak misteri nya, ane rasa yg mindahin gaunny jga bukan saudara ny ratih..
part 24 ane rasa suhu bikin khusus untuk menampilkan misteri nya..
ane ngiranya malah itu gaun ilang, terus raka-ratih cuek, tau2 gaun itu ada di koper mereka waktu mereka ud di rumah baru.. wkwkwk
lanjut deh hu, ane demen nih, cerita nya lancar, TS nya juga rajin bales komen2.. salut :jempol: :beer:
 
setuju, part 24 banyak misteri nya, ane rasa yg mindahin gaunny jga bukan saudara ny ratih..
part 24 ane rasa suhu bikin khusus untuk menampilkan misteri nya..
ane ngiranya malah itu gaun ilang, terus raka-ratih cuek, tau2 gaun itu ada di koper mereka waktu mereka ud di rumah baru.. wkwkwk
lanjut deh hu, ane demen nih, cerita nya lancar, TS nya juga rajin bales komen2.. salut :jempol: :beer:
Ada lagi nanti kejutan di part-part selanjutnya hingga akhir cerita, ikuti terus... semakin banyak kejutan dan misteri yg di luar perkiraan pembaca....hehehe...
 
masih banyak misteri di cerita ini,,dan feeling ana bakal ada yang mati,,entah siapa,,tidak mesti ratih atau raka,,bisa saja keduanya,,ikam pun ada potensi bakal dimatiin,,tante wulan maupn om hendro belum ada keliatan,,yang jadi pertanyaan siapa om hendro ini,,apa dia ada hibungannya dengan yang terjadi? ?ini tergantung ts yag menarik benang merah cerita ini,,
 
masih banyak misteri di cerita ini,,dan feeling ana bakal ada yang mati,,entah siapa,,tidak mesti ratih atau raka,,bisa saja keduanya,,ikam pun ada potensi bakal dimatiin,,tante wulan maupn om hendro belum ada keliatan,,yang jadi pertanyaan siapa om hendro ini,,apa dia ada hibungannya dengan yang terjadi? ?ini tergantung ts yag menarik benang merah cerita ini,,
Nanti akan terjawab hu... di part 25, terkuak benang merah nya...hehehe...Beberapa part lagi mau ending soalnya.
 
Waduh kenapa tuh si raka. Moga aja gak terjadi apa-apa
Ngetest kepala dengan tembok kayak nya om....:Peace: Akan ada jawaban nya nanti mengenai kondisi Raka di PART 25. Ikuti terus om cerita ini. sudah mendekati part-part akhir.
 
Cuplikan untuk PART 25
.
.
.
Aku duduk di depan sebuah dupa. Di hadapan ku seorang pria sepuh berusia kurang lebih 65 tahun, bernama ki jagat bumi, dukun sakti berilmu hitam yang sangat disegani.

Aku dan ki jagat sedang membaca mantra dengan sangat khusuk di depan patung yang tinggi nya lebih kurang 2 meter.

images_4.jpg

Sketsa Patung Anubis

Anubis dalam kepercayaan Mesir Kuno dianggap sebagai dewa kematian dengan wujud kepala anjing dan badan manusia. Anubis adalah nama Mesir untuk dewa berkepala anjing yang berhubungan dengan mumi dan kehidupan setelah kematian pada mitologi Mesir.

Pada bahasa Mesir Kuno, Anubis dikenal sebagai Inpu. Penemuan yang tertua menyebut Anubis pada teks piramid kerajaan tertua, di sana ia dihubungkan dengan kekerasan seorang raja pada saat itu.

Berkat mengabdi kepada patung itu aku sekarang menjadi seorang hartawan, dengan bergelimang harta, baik rumah mewah, pabrik-pabrik tekstil yang tersebar di 3 kabupaten di Jabar, maupun seorang istri siri secantik Wulan Fitriani.

Update part 25 nanti malam ya....
 
Bimabet
Yessss...anubis..hehehe ingat film mummy :p
Terinspirasi dari cerita the mummy return hu...
Tapi ane nanti sesuaikan dengan kondisi kita di indonesia.
Dan senjata untuk melawan nya pun ane sesuaikan dg kultur budaya hehehe...Maklum ini cerita fiksi tetapi masih bisa di terima akal sehat.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd