Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI - TAMAT GAUN PENGHANTAR KEMATIAN

Apakah nasib Ratih dan Raka akan selamat diakhir cerita.....?


  • Total voters
    124
  • Poll closed .
Bimabet
PART 25

4394176182_oe8c82322d.jpg

Ratih Puspa Sari Aka Ratih

images_1.jpg

Raka Priambudi Gemilang aka Raka

Cuplikan PART sebelum nya....

"Kalian pikir kalian lebih berkuasa daripada kami?!".

Lalu Raka melompat, menendang pintu tersebut dengan sekuat tenaga. Tetapi, pintu tetap kokoh, dan justru Raka yang terlempar jauh.

Sepertinya ada tenaga yang menghantam balik diri Raka.

Tak ayak lagi, Raka terpental, tubuh nya jatuh terlentang, kepala nya membentur plesteran semen dan tangan nya terkilir.

Waktu kejadian itu, Ratih menjerit histeris sambil menghambur mendekati pemuda itu.

Darah segar pun mengalir dari kepala Raka.
.
.
.
Pov Ratih


Tangis ku meraung ketika melihat darah segar mengucur dari kepala Raka. Tangisan bercampur kepanikan dari rasa takut ku. Takut terjadi apa-apa yang bakal membahayakan Raka.

Selain karena kepanikan melihat kondisi Raka, aku merinding ketakutan saat handle pintu kamar itu semakin keras berderak-derak, seakan ada yang hendak membukanya dengan tergesa-gesa.

Raka sudah tidak sadarkan diri setelah tadi mengerang sejenak sambil ia memegangi salah satu lengan nya yang terkilir.

Kini, aku bagai hidup sendirian dalam ketegangan.

Aku ingin mengangkat tubuh Raka ke dalam rumah, tetapi aku tidak punya cukup tenaga, dan hanya bisa menangis sesegukkan.

"Raka....Bertahanlah! Aku nggak ingin kehilangan mu, aku mencintaimu, Raka". Batin ku menangis sedih melihat kondisi Raka.

Tiba-tiba terdengan bell tamu berbunyi dengan sangat keras.

"Ting-Tong".

Aku segera berlari ke ruang tamu, karena aku yakin tante Wulan telah datang.

"Aku sedikit lega dengan kedatangan tante Wulan, paling tidak aku bisa meminta bantuan tante Wulan untuk membawa Raka ke rumah sakit", pikir ku dengan sedikit senyum penuh harapan.

Tetapi, alangkah kecewanya aku begitu aku mengetahui yang datang bukan tante Wulan, melainkan nyonya Albert.

"Kenapa Ratih? Kenapa menangis?".

Nyonya Albert sedikit bingung melihat ku menangis saat aku membukakan pintu.

"Raka.... Raka....", ucap ku tergagap-gagap.

Aku seakan sulit untuk menjelaskan lewat kata-kata, hanya telunjuk ku yang menunjuk-nunjuk ke arah belakang rumah.

"Raka? Tante mu kemana? Ada?".

Nyonya Albert seakan tidak peduli dengan kepanikan ku, dia tidak begitu antusias setelah aku menyebutkan nama Raka, dia ke sini seperti nya hanya ingin bertemu dengan tante Wulan.

"Tante .... Pergi...! Pergi dari tadi. Dan, Raka....".

"Oh, kamu bertengkar dengan Raka? Raka yang datang dadi Kalimantan itu? Ah, itu kan soal kecil, Tih".

Aku dongkol sekali dengan sikap nyonya Albert, karena dongkol bercampur panik, aku nyaris tidak bisa menjelaskan apa-apa kecuali meraung-raung dan tersengguk-sengguk.

Nyonya Albert malah menampakkan ego nya dengan berkata.

"Ah, sudah, sudah.... Itu urusan sepele, kenapa sampai harus meraung-raung sih? Oh, iya....! Nanti jika tante mu pulang, katakan kalau aku kemari, ya? Permisi.....".

"Nyonya....", seru ku ingin berteriak tetapi hanya terdengar seperti gumaman.

Aku ingin sekali mencegah nyonya Albert, tetapi seolah-olah mulut ku terkunci, tak sanggup untuk berteriak kencang saat nyonya Albert berbalik badan dan masuk ke mobil dan pergi meninggalkan ku.

Uh, rasanya ingin sekali ku lempari batu mobil nyonya Albert saat itu.

Sebenarnya kalau nyonya Albert tidak sok tahu dan mau bersabar, aku bisa menjelaskan masalah nya. Bahkan aku mau merengek-rengek atau pun sujud di kaki nya meminta bantuan nyonya Albert untuk membawa Raka ke rumah sakit.

Tapi, ah...! Tidak ada perlunya aku menggeram, memaki-maki nyonya Albert sendirian di pintu tamu.

"Raka saat-saat ini lebih membutuhkan diri ku", gumam ku membatin.

Dengan tangis yang masih tersedu-sedu, aku kembali ke belakang untuk memberi pertolongan sebisanya kepada Raka.

Awalnya aku ingin menelpon ambulan, tetapi telpon ada di lantai atas kamar tante Wulan, dan pasti nya kamar tante Wulan saat ini terkunci. Karena sudah menjadi kebiasaan nya jika ia pergi ke luar rumah, pintu kamar tidur tante Wulan selalu tertutup dan terkunci.

Jadi percuma saja kalau aku mencoba naik ke kamar atas, lebih baik aku segera membawa Raka masuk ke kamar nya dengan tenaga seada nya, tenaga semampu ku.

Jika memang perlu diseret, tidak masalah, daripada tidak ada usaha apapun.

Namun, alangkah terkejutnya aku, ketika aku melihat di tempat untuk menjemur pakaian, Raka tidak ada di sana.Raka hilang. Padahal ia tadi pingsan di sana. Kini yang ada hanya bekas gumpalan darah, darah segar yang tadi keluar dari kepala Raka.

"Raka....", aku menjerit histeris.

Aku menjerit memanggil nama nya, dalam keadaan panik penuh kecemasan dan ketakutan.

Aku memeriksa keadaan sekeliling, mencari-cari Raka, namun ia tidak diketemukan.

Tidak ada tetesan darah yang menandakan ke mana arah kepergian Raka.

Tangis ku semakin histeris, aku memanggil-manggil namanya ke segala penjuru, tapi tidak ada sahutan atau jawaban dari nya.

Mata ku tertuju pada handle pintu kamar misterius yang tadi bergerak-gerak dengan cepat, seakan-akan seseorang sedang terburu-buru membukanya. Kini, handle pintu itu tidak bergerak-gerak lagi.

"Mungkinkah Raka masuk ke sana?", pikir ku dengan tegang. "Mungkinkah mereka menyeret Raka masuk ke sana! Dan.... Dan...".

"Raka.....!", seru ku dalam tangisan ku.

Aku ingin mendekati pintu itu, namun perasaan takut karena terbayang-bayang saat aku berada di dalam membuat aku tidak berani meneruskan niat ku.

Tetapi, tiba-tiba aku sadar di dalam saku daster ku, aku menyimpan dan membawa taring babi hutan pemberian Raka.

Aku segera menggenggam taring babi hutan tersebut, memandangi benda itu, kemudian memandang pintu itu dengan luapan emosi kemarahan.

"Aku tidak mau kehilangan Raka!", kata ku dengan lantang.

Lalu aku segera bergerak mendekati pintu kamar yang menyimpan mayat dalam peti kaca.

Dengan kasar aku mengedor-gedor pintu tersebut.

"Buka pintu, Iblis! Keluarkan Raka dari situ! Lekas....!", aku berteriak-teriak seperti orang gila.

Di tangan ku masih tergenggam taring babi hutan. Itulah senjata satu-satunya yang diandalkan untuk memerangi roh-roh di dalam kamar tersebut.

Sekali lagi aku berteriak sambil menggedor pintu dengan kasar.

"Buka pintu! Aku inginkan Raka! Jangan sentuh dia, setan!".

"Hei....".

Sebuah tangan dingin menyentuh pundak ku, dan teguran itu amat dekat ditelinga ku.

Aku terkejut dan merinding ketakutan. "Si...Siapa....Ka..Kamu!!". Ucap ku tergagap menyadari sentuhan di pundak ku.

Saat aku berpaling ke belakang, buru-buru ku peluk gadis kembaran ku yang ternyata itu adalah dia. Gadis itu menyambut pelukan ku, dan segera membawa ku menjauhi tempat ini.

"Hampir saja aku mati berdiri ketakutan saat ini, saat ada yang menepuk pundak dan menegur ku sangat dekat", tutur ku pada gadis kembaran ku.

"Maaf, Ratih! Bikin kamu kaget tadi". Jawab nya seraya tersenyum geli.

"Raka....", tutur ku dalam tangis yang menyesakkan pernafasan. "Raka...Tadi pingsan....Kepala nya berdarah. Tapi, dia tidak ada di situ... Saat aku kembali dari ruang tamu!".

"Ratih....", ucap gadis itu lembut. "Pergilah ke rumah sakit !Pergilah ke sana sekarang juga! Raka butub bantuan mu....".

"Raka....?!". Aku menghentikan tangisan ku sejenak. "Dia sudah di sana?".

Gadis yang mirip dengan ku mengangguk pelan. " Pergilah! Jangan pikirkan rumah ini, Ratih....!".

Aku segera berangkat ke rumah sakit.

Aku tidak sempat berpikir bagaimana caranya Raka sampai bisa berada di rumah sakit, yang jelas aku perlu mengetahui kondisi Raka secepat nya.

Aku sangat mengkhawatirkan keselamatan Raka. Luka di kepala nya dapat berakibat fatal, kematian atau gegar otak, oh tidak....!

Aku tidak mau Raka mengalami hal itu, membayangkan hal itu pun aku tidak mau lagi. Jika Raka sampai meninggal, aku akan merasa kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup ku.
.
.
.
Pov 3rd


Sementara itu, satu jam setelah Ratih pergi, tante Wulan baru sampai di rumah. Perempuan cantik yang materialistis itu merasa tidak mengalami hal yang ganjil di rumah ini. Ia datang, dan ada seseorang membukakan pintu garasi untuk nya.

Tante Wulan sempat berkata. "Ratih, ambil keranjang mangga yang ada di bagasi mobil".

"Baik, tante...", seseorang menyahut.

Tante Wulan mengira orang itu adalah Ratih, padahal saat ini Ratih sudah berada di sebuah rumah sakit.

"Raka ke mana, Tih?", tanya tante Wulan setelah berada di ruang tengah.

"Sejak tadi belum pulang, tante. Katanya menyelesaikan urusannya di kantor pusat".

"Kau sudah kelihatan segar dan sehat, ya?".

"Ya, sudah sehat. Tante".

"Tentu sudah siap berkencan kembali dengan Raka, bukan?".

Tante Wulan menyunggingkan senyum sinis, hatinya masih diliputi kecemburuan pada ponakan nya, lalu ia menaiki anak tangga, menuju kamar nya yang ada di lantai atas.

Sementara gadis misterius yang mirip dengan Ratih hanya tersenyum tipis, ia tidak memberikan komentar apa-apa.

Tante Wulan tidak tahu, bahwa saat itu sebenarnya ia sedang tidak berhadapan dengan Ratih, melainkan dengan gadis misterius yang mirip Ratih. Jika ia tahu pastilah tante Wulan akan di cekam ketakutan.


Di sebuah rumah sakit di jakarta.....


Di sebuah rumah sakit di jakarta terjadi sedikit ketegangan antara petugas jaga bagian pendaftaran dengan Ratih.

Ratih menanyakan nama pasien yang bernama Raka Priambudi Gemilang, tapi petugas rumah sakit itu mengatakan. "Kenapa nona tanyakan? Nona sendiri yang membawa nya masuk ke kamar periksa itu, kan?".

Ratih sempat bingung sejenak. Lalu segera tanggap maksud petugas rumah sakit itu. Pasti gadis kembaran nya yang telah membawa Raka ke rumah sakit dan mendaftarkan diri kepada petugas tersebut.

Maka, buru-buru Ratih berkata. "Oiya, maaf. Pak....Saya memang pelupa".

Hari telah sore, sekitar pukul 17.00 wib. Ketika Raka selesai di jahit pada bagian lukanya.

Hujan telah berhenti sejak tadi, dan mendung mulai menyingkir jauh. Namun keremangan sore mulai menggantikan kedudukan mendung.

Ratih meras lega, Raka sudah siuman dan lukanya tidak parah. Namun dokter berpesan saat itu kepada kami, supaya Raka jangan terlalu banyak bekerja, melainkan harus banyak istirahat.

"Untung tangan ku tidak patah, hanya terkilir biasa", kata Raka dengan lemah ketika kami berjalan dari rumah sakit.

Ratih membantu jalan nya Raka dengan pelan dan hati-hati. Berulang kali ia mengucap syukur pada Ilahi atas keadaan Raka yang tidak separah yang ia takutkan.

"Kamar itu harus dihancurkan, Tih", ucap Raka masih penasaran.

Ratih mengingatkan Raka.

"Lupakanlah untuk sementara waktu, Raka. Kamu dalam keadaan tidak boleh lelah, baik fisik maupun pikiran".

"Melupakan sementara, berarti kita memberikan kelengahan. Dan, kelengahan itulah yang dapat membahayakan diri mu".

Ratih tidak dapat membantah.

Nada bicara Raka masih menyimpan dendam terhadap roh-roh yang mempermainkan nya itu. Dalam keadaan seperti ini, Ratih baru tahu sifat Raka, bahwa Raka dapat bersikap keras dan kasar. Ia jadi semakin cemas memikirkan kenekatan pemuda itu.
.
.
.
Di tempat lain...Di sebuah perkampungan xxx...

Pov Om Hendro


Aku duduk di depan sebuah dupa. Di hadapan ku duduk seorang pria sepuh berusia kurang lebih 65 tahun, bernama Ki Jagat Bumi, dukun sakti berilmu hitam yang sangat disegani.

Aku dan Ki Jagat Bumi sedang membaca mantra dengan sangat khusuk di depan patung yang tinggi nya lebih kurang 2 meter.

images_4.jpg

Sketsa Patung Anubis

Anubis dalam kepercayaan Mesir Kuno dianggap sebagai dewa kematian dengan wujud kepala anjing dan badan manusia. Anubis adalah nama Mesir untuk dewa berkepala anjing yang berhubungan dengan mumi dan kehidupan setelah kematian pada mitologi Mesir.

Pada bahasa Mesir Kuno, Anubis dikenal sebagai Inpu. Penemuan yang tertua menyebut Anubis pada teks piramid kerajaan tertua, di sana ia dihubungkan dengan kekerasan seorang raja pada saat itu.


Berkat mengabdi kepada patung itu aku sekarang menjadi seorang hartawan, dengan bergelimang harta, baik rumah mewah, pabrik-pabrik tekstil yang tersebar di 3 kabupaten di Jabar, maupun seorang istri siri secantik Wulan Fitriani.

Dulu semasa aku menikah dengan Henny Gemilang 5 tahun lalu, hidup ku tidak lah seperti saat ini.

Aku hanya seorang pengangguran dan Henny istri ku sejak gadis ia sudah mempunyai usaha spa dan salon.

Rumah tangga kami bahagia walau secara ekonomi tidak begitu mapan, dan setahun kemudian aku mencoba usaha rumah tangga yakni produksi baju walau masih dalam skala kecil.

Tetapi kebahagiaan kami berubah menjadi kesedihan dan penderitaan, saat istri ku Henny menderita kanker rahim, dan ia mesti merelakan rahim nya untuk diangkat demi kesembuhan penyakit kanker nya.

Sejak itu ia merasa seperti wanita yang kurang sempurna buat ku, padahal aku tetap mencintai nya bagaimana pun keadaan nya.

Tetapi yang membuat rumah tangga kami berantakan dikarenakan aku di tipu oleh pelanggan ku, hingga usaha ku bangkrut dan kami terlilit hutang.

Seluruh aset kami jual untuk melunasi hutang yang jumlah nya tidak sedikit, sejak itulah aku dan Henny merasa Tuhan tidak adil kepada kami.

Semakin jauh pada-Nya membuat keimanan kami berdua goyah.

Suatu hari teman kecil ku bernama Tito datang bertamu ke rumah. Setelah ia melihat keadaan rumah tangga ku dan kemiskinan kami, ia memberikan jalan yang sekarang ini aku jalani.

Berkat alamat yang diberikan teman ku Tito, aku dan Henny mencoba keberuntungan kami dengan mengikuti saran nya.

Setelah sampai di sana, aku bertemu langsung dengan Ki Jagat Bumi beliau adalah seorang dukun yang mempercayai kekuatan dari kebudayaan Mesir Kuno.

Saat kami berdua ditanya oleh beliau, kami menyatakan maksud untuk melakukan pesugihan, dan apapun resiko nya akan kami tanggung.

Akhirnya dengan penuh keyakinan aku dan Henny, bersedia mengikuti ritual dan yang mesti di korban kan adalah Henny, istri ku.

Dengan mantap ia bersedia menyerahkan hidup nya demi membahagiakan ku, itu dia katakan saat terakhir kali nafas nya berhembus.

Henny mengorbankan diri nya menjadi hamba nya patung anubis berbadan manusia, dengan diambil jantung nya.

Saat ini pesugihan telah berlangsung lebih dari 2 tahun lalu, sejak itu usaha ku semakin lancar, setiap korban yang meninggal akan menambah pundi-pundi kekayaan ku.

Saat ini adalah ritual bulanan dimana setiap 7 malam sebelum jum'at kliwon aku mesti datang ke tempat ini untuk melaksanakan ritual, salah satu nya bersenggama dengan Henny 3 malam berturut-turut sebelum malam jum'at kliwon bulan ini.

Sesajen sudah kami letakkan di bawah patung tersebut sesuai apa yang disyaratkan oleh ki jagat bumi.

Setelah melaksanakan ritual nya beberapa hari lalu, dimana ia bilang kepada tante Wulan untuk ke luar kota, tempat inilah yang ia datangi selama beberapa hari ini.

"Malam ini malam jum'at kliwon, menurut wangsit tumbal untuk istri mu nanti akan datang malam ini, untuk kalian berdua melaksanakan ritual 3 malam kemaren dengan sempurna, sehingga kekuatan istri mu semakin tinggi".

Aku tersenyum bahagia karena ritual nya kemaren-kemaren dianggap sempurna oleh ki jagat bumi sendiri. Aku sempat terbayang-bayang percumbuan ku dengan Henny yang panas di malam kemaren.

"Ritual malam pertama di bulan ini, kamu sudah siap Hendro?", ucap ki jagat bumi.

"Siap ! Lahir dan batin", jawab ku tegas penuh keyakinan.

"Kalau begitu kita mulai sekarang ritual nya".

Aku lalu mengikuti seluruh proses ritual tersebut, dari membaca mantra, memotong ayam hitam 3 ekor yang seluruh bulu nya mesti berwarna hitam, kayu cendana, bunga 7 rupa, dan proses bersenggama dengan Henny, disertai mandi air dari darah ayam berbulu hitam, kayu cendana, dan bunga 7 rupa, serta air dari 7 sumur.

Acara bersenggama di mulai tepat pukul 00.00 wib dimana di jam itu semua kekuatan gaib akan berkumpul dan bersatu.

Tepat pada pukul 00.00 wib, tiba-tiba angin berhembus kencang dari arah selatan masuk menuju ke dalam ruangan di sertai sebuah cahaya yang sangat menyilaukan.

Bulu kuduk ku meremang tatkala merasakan fenomena itu, hingga beberapa detik kemudian ruangan ini menjadi sunyi seperti biasa.

Ki jagat bumi, memberi kode bahwa istri ku sudah datang dan telah menunggu ku di ruangan tersebut, aku membawa semua sesajen yang berada di bawah patung anubis, untuk prosesi ritual nanti ku bersama istri ku Henny Gemilang.

Saat aku memasuki ruangan tersebut, aku terperangah melihat tubuh Henny memancarkan cahaya, dengan gaun malam berbahan sutra berwarna pink yang ia kenakan ia terlihat begitu menggoda dan semakin cantik..

Sambil merapal mantra untuk prosesi bersenggama ini, aku langsung melucuti pakaian ku, melepaskan semuanya hingga bugil. sementara Henny berdiri sambil menirukan gerakan-gerakan erotis bak penari telanjang sambil melepaskan gaun yang ia kenakan hingga tubuh nya pun bugil sama seperti ku.

Aku mendekati Henny, yang terus menggoda dengan gerakan-gerakan sensual nya.

Hingga akhirnya hampir 2 jam aku dan henny bergumul, bercinta, melepaskan gairah dan birahi kami berdua diatas pembaringan yang sangat sederhana itu.

Butir-butir keringat membasahi tubuh ku, ada senyum kepuasan di wajah kami berdua, saling melepaskan rindu satu sama lain.

Aku begitu puas, sejak menjalani pesugihan ini, aku tidak pernah mendapatkan kepuasan dengan wanita manapun kecuali dengan Henny, ini konsekuensi yang harus ku terima, aku seperti terkena kutukan, kejantanan ku tidak akan berfungsi normal kecuali dengan Henny.

Ki Jagat Bumi sempat menegur ku saat aku membayangkan kejadian beberapa malam yang lalu, sehingga ia mengulang kembali mantra untuk prosesi ritual untuk malam ke tujuh atau malam terakhir dalam prosesi ritual bulanan.

Saat ini masih sekitar jam 19.00 wib, mantra harus terus di baca sampai pukul 00.01 wib, jika tidak aku harus melakukan prosesi ulang dengan syarat yang lebih berat lagi tentu nya.

Aku memfokuskan diri ku untuk menyelesaikan prosesi ritual ini, hati ku sudah tertutup untuk mengasihi sesama manusia, mau berapa orang yang mati bukan jadi urusan ku, mau dia itu keponakan ku sendiri pasti aku korbankan.

Yang ada hanya pikiran sesat duniawi ku, yang penting aku bisa kaya, itu prinsip hidup ku saat ini maupun esok pagi.




Bersambung......
 
Terakhir diubah:
Tante Wulan lagi donk Hu... Pengen denger pas lagi in out in out... Hehehe... Gemes aq karo bojoku galak. .
 
wanjirr, ngeseks ama mayat..
btw, itu saudaranya ratih emang keluar di saat yg di perlukan..
ratih asli masih di RS. saudara nya yg ada di rumah.. nah jangan2 nanti saudara nya ratih yg ngelawan si iblis2 itu?
hhhhmmm...
btw lagi, ane ga ngira kalau tante henny yg rela di jadikan tumbal, ane kira tante henny cuma jadi korban. :bingung:
lanjut deh huu
 
wow.***panya om hendro.....
ratih mau di korban nya..
demi uang...
Sudah tertutup mata hati nya suhu...
Kita lihat saja apa yg akan dilakukan RAKA, RATIH dlm menghadapi masalah ini.
 
Tante Wulan lagi donk Hu... Pengen denger pas lagi in out in out... Hehehe... Gemes aq karo bojoku galak. .
Part utk tantr wulan, nggak sebanyak ratih om... tp nanti ada kejutan buat tante wulan... di ikuti terus ya om... sudah mau mendekati akhir-akhir cerita.
 
wanjirr, ngeseks ama mayat..
btw, itu saudaranya ratih emang keluar di saat yg di perlukan..
ratih asli masih di RS. saudara nya yg ada di rumah.. nah jangan2 nanti saudara nya ratih yg ngelawan si iblis2 itu?
hhhhmmm...
btw lagi, ane ga ngira kalau tante henny yg rela di jadikan tumbal, ane kira tante henny cuma jadi korban. :bingung:
lanjut deh huu
Yupz...pelindung ratih yg akan selalu menjaga nya, itu anugerah buat ratih, nanti akan ada 2 kekuatan beradu fihak ki jagat bumi dengan fihak ikam yg mewakili raka dan ratih.
 
:mindik:

Selamat week-end, untuk semua....

Terima kasih kepada semprot mania di forum ini yang sudah mau meramaikan trit ini.

Untuk part-part selanjut nya akan ane usahakan update secepat nya....

Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, kebahagian, serta waktu yang banyak untuk orang-orang yang kita cintai....:beer:


Salam semprot,

rad76.
 
Master...
Izin buka lapak yaaa...
Moga bisa berkarya sampe tamat....
Love mystery story....
Dengan senang hati..dipersilahkan...om...
Semoga bisa memberikan hiburan buat om khusus nya dan semua reader di trit ini...
Thanks sudah mampir dan menjadi bagian trit ini...salam kenal.
 
Yupz...pelindung ratih yg akan selalu menjaga nya, itu anugerah buat ratih, nanti akan ada 2 kekuatan beradu fihak ki jagat bumi dengan fihak ikam yg mewakili raka dan ratih.
wajib di tunggu nih, pasti nanti banyak keluar barang2 mitosnya.. :semangat:
 
wajib di tunggu nih, pasti nanti banyak keluar barang2 mitosnya.. :semangat:
Tidak juga suhu...cuma update berikutnya fihak Raka juga melakukan persiapan... Apa saja persiapan nya ikuti update selanjutnya...

Kalo mau segera di update tolong bantu komen nya...
page 29 ane update.
 
Mantap update nya suhu... Ternyata om Hendro yaa yg ngelakuin semua itu..
Yah memang bisa dikatakan kalao saudara Ambar kita itu punya ilmu yg menakjubkan..
Tapi kalo lawannya dewa Anubis apa bisa menang yaa..
Gak ada Ratih buat tumbal, yaa otomatis Tante Wulan donk..
 
Mantap update nya suhu... Ternyata om Hendro yaa yg ngelakuin semua itu..
Yah memang bisa dikatakan kalao saudara Ambar kita itu punya ilmu yg menakjubkan..
Tapi kalo lawannya dewa Anubis apa bisa menang yaa..
Gak ada Ratih buat tumbal, yaa otomatis Tante Wulan donk..
di Part 27 akan ada jawaban nya om...
Di part 26, Ikam juga melakukan persiapan, ia dibantu oleh seseorang yg juga menguasai hal gaib....Ikuti terus ya...apa yang dipersiapkan IKAM...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd