Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI - TAMAT GAUN PENGHANTAR KEMATIAN

Apakah nasib Ratih dan Raka akan selamat diakhir cerita.....?


  • Total voters
    124
  • Poll closed .
Habis baca ini, baca yg full ss suhu, biar terlupakan.. jangan lupa sampai crot, biar pulas tidurnya..:Peace:
:mantap:
 
Mantap ceritnya
Merinding nya dapet banget sue'

Semoga lnacr ceritanya hu....
 
Ikutan mantau juga
Raka dan ratih tidak punya kemampuan supranatural sama sekali keknya. Bakal jadi korban juga keknya kedua orang ini
makasih suhu sudah mampir dan membaca cerita ini... semoga memberikan hiburan... Ikuti terus ya hingga tamat...
 
apa-apaan nih cerita...:pandatakut: baru jam segini bacanya merinding sangat ini....keep writing suhu... Feel-nya uuuhhh aaahh...#padahal kamar gue juga di atas ini........:kacau:

Nais...:jempol:
Apalagi baca nya diatas jam 1 dini hari, keadaan sepi... makin mencekam hehehe... thanks suhu sudah mampir dan mengikuti cerita ini...Ikuti terus hingga Ending.
 
Semakin dalam alur misterinya.... curiga dan waspada. Keyakinan dan kekosongan. Misteri dan konspirasi. Kebenaran dan kenyataan.... bersedia pada setiap kemungkinan.... :mantap::Peace:... :papi:
Juga sport jantung ya hu.... Thanks sudah membaca cerita ini...juga respon dan aspirasi nya, ikuti terus hu... hingga akhir cerita.
 
Kak Ratih.... " Apa dek ".... Halah... Laper Kak... Aq pengen Macde... Paket Burger....
Asli holor Hu ceritanya.... Aq lgs pules tidurnya saking serem nya...wkwwkwkwk...
Hahahahha.... Bisa tuh RATIH nya sedang laper juga...thanks sudah membaca cerita ala kadar ini...Jangan bosa. utk kasih komen, kritik dan masukan nya... Atur thankiyu....
 
Habis baca ini, baca yg full ss suhu, biar terlupakan.. jangan lupa sampai crot, biar pulas tidurnya..:Peace:
:mantap:
Boleh tuh ide nya suhu... Tapi jangan sampe ngebayangi adek Yuli ya....:ha::ampun:
 
Mantap ceritnya
Merinding nya dapet banget sue'

Semoga lnacr ceritanya hu....
:ampun: hehehe... merinding nya pas adegan yg mana suhu... thanks atas respon positif nya... ke depan nya semoga semakin menarik lagi cerita ini hingga ending...
 
ampe kebawa suasana nie suhu
beneran takut klo pas baca malam2 sendirian
Ajak wife nya suhu... Biar aja teman...:ampun: makasih sudah membaca cerita ini.... thank very much.
 
PART 9

4394176182_oe8c82322d.jpg

Ratih Puspa Sari aka Ratih

Pov Ratih


"Kak, Ratih......".

Terdengar suara Yuli seakan sedang menggoda ku, lirih namun memanjang dan jelas. Jantung ku berdegup kencang, membuat tubuh ku seketika gemetaran.

"Kak, Ratih.....".

"Oh, suara itu....? Suara itu kedengarannya datang dari ruang tengah, tempat biasanya Yuli bermain, bermain boneka bersama ku semasa ia masih hidup.

Ingatan ku melayang, apabila ingat saat itu ketika aku bangun kesiangan, Yuli sering membangunkan ku dengan suara seperti itu. "Kak, Ratih.....Sudah siang.....". Suara itu mempunyai nada yang khas, memanjang dan menggoda. Aku tidak pernah merasa kesal ataupun jengkel bila dibangunkan dengan suara seperti itu. Dan kini, nada suara itu kembali terdengar.

"Kak, Ratih....".

Seperti nya suara itu bukan suara bayangan dan samar-samar melainkan nyata ada di ruang tengah. Aku menjadi penasaran, sehingga aku mulai beranjak perlahan-lahan, turun dari ranjang. Aku ingin membuktikan apa yang ada di ruang tamu. Benarkah ada Yuli yang berlari-lari dari ruang tamu ke ruang tengah? Karena kali ini aku malah mendengar suara langkah kaki anak kecil berlari dari ruang tamu ke ruang tengah. Mungkih kah itu suara langkah kaki Yuli?

Malam pun semakin larut, sunyi sepi dan lengang. Aku membuka pintu kamar tidur ku perlahan-lahan, tanpa suara sedikit pun. Kamar tidur ku berada persis di ruang tengah sehingga begitu pintu kamar ini terbuka maka aku dapat melihat keadaan di ruang tengah.

"Oh...Ternyata sepi. Kemanakah si kecil Yuli", batin ku berkecamuk.

Aku semakin melangkah maju dengan pandangan mata yang liar, ada ketegangan dan ketakutan di hati ku di saat suasana yang terasa mencekam.

Suara tawa dan panggilan Yuli tidak terdengar, juga langkah-langkah kaki anak kecil berlarian pun tidak ada lagi. Benar-benar sepi. Aku semakin merinding karena suara detik jarum jam di dinding seolah-olah terdengar semakin keras, "tik-tak...tik-tak...tik-tak".

"Yuli....." Panggil ku dengan suara pelan nyaris berbisik supaya tidak sampai mengganggu penghuni rumah lain nya.

Tetapi panggilan ku tidak ada jawaban sama sekali.

Aku menyusuri tiap sudut ruangan tengah, oh....Sungguh tidak ada Yuli disana. Dibawah kolong meja tempat menaruh vas bunga dan patung kayu, juga tidak ada siapa-siapa di sana.

Aku memandang ke ruang tamu yang gelap, namun sedikit terang karena ada cahaya lampu dari ruang tengah membias ke arah sana. Hanya keremangan dan kesepian yang ada, di ruang tamu juga tidak ada apa-apa.

Penasaran. Ya, itu kata yang tepat menggambarkan keadaan ku saat ini.

Aku melangkah mendekati ruang tamu, seiring dengan suara detik jarum jam dinding yang menggema.

"Yuli.....", panggil ku pelan.

Sepi. Tetap tidak ada jawaban. Di balik sofa hanya kekosongan yang ada. Debar-debar di dalam dada ku seakan terdengar jelas mengimbangi suara detik jarum jam di dinding.

"Kak, Ratih....".

"Nah, suara itu terdengar lagi", gumam ku membatin.

Aku bergerak membalik badan dengan perasaan tegang dan merinding. Suara itu lembut dan pelan, kedengaran nya datang dari arah kamar mandi untuk tamu.

Meremang kembali bulu kuduk ku. Bukankah di kamar mandi itu pula nyonya Albert melihat mayat Yuli mengambang di bak mandi? Haruskah kini aku datang ke sana? Haruskah aku membuktikan bahwa disana ada Yuli yang mau mengajak ku bermain?

Langkah-langkah kaki penuh gemetaran, aku melangkah pelan, keringat dingin mengucur tidak lagi ku hiraukan. Debar-debar jantung kian kuat mengguncang persendiaan ku seakan tidak ku hiraukan lagi.

Entah kekuatan apa yang membuat kaki ku jadi melangkah ke kamar mandi, yang jelas suara tadi sudah tidak terdengar lagi.

Pintu kamar mandi tidak tertutup rapat, aku berhenti tepat di depan pintu itu dengan jantung berdebar-debar dan nafas yang sudah mulai tidak beraturan.

Batin ku bertanya-tanya, "benarkah Yuli saat ini ada di dalam kamar mandi? Ah, tidak mungkin, sanggah batin ku, tetapi ada keyakinan ku bahwa aku tadi mendengar suara Yuli memanggil ku dari kamar mandi?".

Aku terperanjat kaget, tubuh ku seketika gemetaran, karena tiba-tiba saja aku mendengar suara air mengucur, bagai sedang di tuang dari dalam gayung. Siapakah yang bermain air malam-malam begini? Mungkin kah itu Yuli?

Jari jemari ku semakin gemetaran, namun tetap berusaha mendorong pintu kamar mandi itu.

"Krrriiiieeekkkk....", suara pintu terdorong perlahan.

Aku tidak mau berkedip, rasa takut bercampur aduk dengan rasa penasaran ingin tahu, membuat aku memberanikan diri untuk mendekati pintu yang perlahan mulai terkuak lebar.

Pintu kamar mandi itu perlahan-lahan terbuka, makin lama semakin lebar. Seluruh isi kamar mandi terlihat jelas. Oh....Tidak ada si kecil Yuli di sini. Tidak ada siapa-siapa kecuali kesunyian yang lengang.

Aku melangkah masuk, setapak demi setapak di barengi ketegangan dan debar jantung yang semakin berdegup kencang. Mata ku yang melebar meneliti dengan cermat keadaan di kamar mandi ini, tidak ada tanda-tanda kehidupan di sini.

Tetapi, air dalam bak itu bergerak-gerak. Seperti nya baru saja ada orang yang mempermainkan air tersebut? Siapa? Angin? Tak mungkin angin sempat menggerakkan permukaan air. Jadi siapa? Pikir ku penuh penasaran bercampur cekaman rasa takut.

"Mungkin kah ada seseorang yang menyelam hingga ke dasar bak mandi", tanya ku dalam hati.

Maka aku pun mulai mencoba mendekati bak mandi dengan hati-hati. Bak berkeramik berwarna biru muda itu menampung air hampir penuh. Air nya yang bening masih bergerak-gerak.

Namun, ketika aku melongok ke dalam bak, ternyata bak itu hanya berisi air. Tidak ada orang ataupun anak kecil yang menyelam di dalam nya. Kejernihan air nya membuat ku dapat melihat dasar bak yang bersih tanpa kotoran apapun.

Ketegangan ku terasa mencapai puncak setelah tiba-tiba di kagetkan dengan suara dentuman pintu.

"Kriiieeeekkkk.... Duuummmm... Ceklek...".

Ya, pintu kamar mandi itu menutup sendiri. Pada saat itu, jantung ku seakan mau berhenti seketika saking kaget dan takut nya.

Aku sempat menjerit dan memekik kaget, lalu mulai panik setelah ku ketahui pintu kamar mandi itu terkunci dari luar. Oh, siapa yang menguncinya? Apa maksud semua ini?

Aku panik dan kebingungan. menoleh kiri dan kanan, mencari cara untuk membuka pintu kamar mandi, namun pada saat ini otak ku buntu seperti orang dungu dan linglung.

Aku ingin menjerit sekeras-keras nya, paling tidak Raka dapat mendengar suara jeritan ku, tetapi mulut ku seperti terkunci, tenggorokan ku seperti tersumbat dan lidah ku keluh, tak dapat ku gerakkan.

"Kak, Ratih....".

Suara itu terdengar lagi. Jelas suara Yuli. Tapi di mana dia? Mata ku meneliti setiap sudut ruangan ini namun aku tidak melihat wujud Yuli, bahkan bayangan nya pun tidak ada. Namun jelas, sangat jelas sekali, bahwa suara itu ada di kamar mandi, tidak jauh dari nya.

"Yul....", Aku hanya mampu menyebut sepotong nama itu dengan suara yang nyaris tak terdengar sama sekali.

Berulangkali aku menelan ludah supaya dapat menguasai ketakutan ku, mata ku memandang ke atas, pada langit-langit kamar mandi yang terbuat dari triplek.

"Oh, tidak ada apa-apa di atas", kata ku bicara sendiri pada diri ku.

Aku ingin menangis, tetapi sulit sekali. Wajah ku sudah sejak tadi menjadi pucat pasi, gemetaran dan ketakutan sekali.

Di atas, pada plavon kamar mandi, aku melihat sepotong triplek yang tidak menyambung dengan yang lain nya, letak nya di sudut atas. Seperti nya benda itu dapat di geser dan di dorong ke atas, dan mungkin itulah jalan yang dapat di pakai menuju loteng.

Dalam ketegangan yang sangat mencekam itu, aku sempat berpikir, "mungkin kah ada sesuatu yang bisa turun dari atas loteng ke kamar mandi? Mungkin kah seseorang telah masuk kamar mandi, mempermainkan permukaan air dalam bak, lalu menghilang melalui lobang loteng itu?".

Tiba-tiba aku terkejut dan mematung di tempat ketika pintu kamar mandi itu terbuka sendiri.

"Ceklek....Kriiiiieeekkk......".

Handle pintu bergerak kebawah, dan pintu itu mulai bergerak sendiri, makin lama semakin lebar. Mata ku mendelik, seakan menunggu wajah siapa yang muncul dari balik pintu tersebut.

Mulanya sebuah gaun panjang berwarna putih terlihat, aku sudah tidak dapat merasakan debaran jantung ku, aku tidak tahu apakah jantung ku masih bergerak atau sudah berhenti sama sekali. Setelah ujung gaun panjang pada bagian bawah terlihat, lalu muncul lah sesosok tubuh bagian perut sebelah kiri hingga ke pundak. Jelas itu seorang perempuan.

Pintu semakin lebar, dan aku bersusah payah menggerakan bibir ku. Kini, aku dapat melihat jelas orang yang membukakan pintu kamar
mandi tersebut.

Aku masih ingat dengan orang tersebut, seorang gadis yang memiliki wajah serta potongan tubuh serupa dengan ku, bahkan rambut dan kebeningan mata ku, sama persis dengan yang ia miliki.

Gadis itu mengulurkan tangan nya pada ku, seraya berkata, "ayo, keluar.....!".

Dengan kaku, aku menyambut uluran tangan itu. Kemudian gadis tersebut menuntun ku keluar dari dalam kamar mandi. Aku merasa lemas, bagai berjalan dengan mengambang. Dalam benak ku sempat bertanya, "kok, begini ringan nya tubuh ku? Mungkin kah aku sudah mati?.

Gadis yang mempunyai perawakan sama persis dengan ku itu tersenyum manis, suara nya sedikit lembut dan pelan ketika ia berkata, "kamu dalam bahaya, Ratih. Kamu harus tinggalkan rumah ini....!".

Aku tak mampu bicara apa-apa, aku bagai orang tak sadar, di tuntun dengan penuh kasih dan sayang, bahkan di rangkul dan di bimbing menuju kamar tidur ku.

Aku terbaring di atas ranjang, namun mata ku masih sempat memperhatikan kepergian gadis yang mirip saudara kembar ku itu, lalu mata ku pun terpejam lemas, hanyut terbawa alam mimpi hingga ke esok hari nya.





Bersambung......

WARNING :
JANGAN BACA SAAT TENGAH MALAM.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sudah di update PART 9....
Mohon bimbingan dari suhu sekalian, baik itu saran, kritikan maupun komentar nya.

Selamat membaca.... semoga memberikan hiburan walau sedikit membikin dag di dug dan nafas ngos-ngosan....

Salam semprot

rad76
 
untung bacanya jam segini, haduuh
btw, skandal asmara di balik asrama gak dilanjut hu?
Akan di lanjut suhu... tapi sedang mentok ide ane... soalnya file cerita SADA... ilang di hp ane karena dimainin ponakan saat ane sakit.
Tapi ane janji akan meneruskan cerita tsb.... Di tunggu saja.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd