Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Good Housewife Gone Bad

Status
Please reply by conversation.
Part 2

Setelah mandi ku keringkan tubuhku, kemudian mulai mengenakan daster bercorak bunga lengan panjang serta hijab yang tidak lupa ku kenakan. Selanjutnya kegiatan yang biasa ku lakukan di pagi hari adalah memasak di dapur kemudian dilanjutkan dengan membersihkan rumah. Siangnya setelah membersihkan rumah aku pergi ke halaman depan rumah, ku tata beberapa pot bunga yang ku bawa dari rumah lama dan kemudian menyiram bunga dan tanaman.

Sedang asyiknya menyiram tanaman aku mendengar suara gaduh dari samping kanan rumahku, akupun keluar rumah mencari sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita paruh baya gemuk berkulit hitam sedang marah – marah dengan seorang anak yang berpakaian pelajar SMP berkulit hitam di depan rumah 2 dari kanan rumahku.

“ dari mana saja kamu ?!” tanya wanita paruh baya bekulit hitam itu dengan ekspresi marah.

“ya pulang sekolah lah mah” jawab anak tersebut yang juga sama berkulit hitam.

Dari penampilan fisiknya yang kulihat kedua orang ini adalah ibu dan anak dari papua karena kulitnya hitam legam, ibunya memiliki rambut kriting panjang dikuncir sedangkan anaknya memiliki rambut kriting pendek 1 cm.

“bohong kamu ya ?! Tadi wali kelasmu telpon mama katanya kamu bolos sekolah lagi!” bentak ibu itu.

“bener mah, demi Tuhan. masa ga percaya ?” jawab anak itu memelas.

“ah mama ga percaya! pasti kamu bolos sekolah ke warnet lagi kan? Atau nongkrong di warung itu lagi? Mau sampai kapan kamu seperti ini?!“ bentak ibu itu lagi sedangkan sang anak hanya tertunduk.

Penasaran dengan ribut – ribut di siang hari ini ku datangi mereka ibu dan anak, toh mereka juga tetanggaku sedangkan aku sebagai warga baru disini belum sempat berkenalan dengan keluarga papua ini.

“selamat siang bu.. “ sapaku kepada mereka sambil tersenyum.

“ehh iya selamat siang” jawab ibu itu tersenyum sambil mengubah ekspresi wajahnya.

“Nama saya Dewi bu, saya istri dari bapak Edy penghuni baru perumahan ini” jawabku sambil menyulurkan tangan.

“ehh.. iya salam kenal nama saya Yosina, ini anak saya Samuel. Maaf bu Dewi kalau kami berdua bikin keributan disini” jawab bu Yosina sambil tersenyum.

“ooh jadi ibu ini pernghuni baru itu” kata bu Yosina sambil menunjuk rumahku.

“iya bu Yosina kami sekeluarga baru pindah dari sukabumi 2 hari yang lalu karena suami saya pindah kantor ke jakarta” jawabku.

“ohh gitu. Saya sendiri bukan asli jakarta, kami sekeluarga berasal dari sorong papua barat. Kami sudah lama menetap di jakarta. Ini anak pertama saya namanya Samuel” sambil memperkenalkan anaknya.

“salam kenal” kataku tersenyum sambil berjabat tangan.

“ya salam kenal juga... ” kata Samuel dengan ekspresi dingin.

“maaf ya bu anak saya ini emang nakal, barusan saya di telpon oleh wali kelasnya katanya dia bolos sekolah lagi. Saya sudah sering dipanggil pihak sekolah karena dia sering bolos” curhat bu Yosina

“padahal dia ini anak yang cerdas, sekarang dia sudah SMP kelas 3 dan sebentar lagi mau ikut UN tapi sifatnya belum berubah juga. Capek saya bu sebagai orang tua mendidik dia” kata bu Yoshina dengan ekspresi sedih.

Mendengar keluhan bu Yosina akupun jadi merasa iba, membayangkan bagaimana perasaan orang tua jika memiliki anak yang susah di atur seperti Samuel ini. Beruntungnya aku yang memiliki anak seperti Andi patuh dan taat kepada orang tua. Entah dari mana akupun memiliki ide untuk membantu ibu Yosina.

“Bagaimana kalau Samuel les private di rumah saya aja bu yoshina ? kebetulan saya pernah mengajar di SMP karena dulunya saya seorang guru” tanyaku menawari jasa les privat.

“ooh begitu.. Kebetulan anak saya ini sudah kelas 3 SMP dan saya khawatir bu Dewi kalo anak saya ini tidak lulus UN karena sifatnya yang nakal” jawab bu Yosina sambil tersenyum tanda setuju.

“oh iya lalu bagaimana dengan biaya lesnya bu Dewi ?” Tanya bu Yosina penasaran.

“kalo masalah itu seikhlasnya saja bu, saya ga mengharapkan upah kok. Saya murni bantu bu Yosina dan Samuel” Jawabku sambil tersenyum.

“Terima kasih banyak bu Dewi. Saya berhutang budi karena mau menitipkan anak saya ini, karena saya sendiri setiap hari sibuk mengurus rumah dan adiknya Sam (panggilan Samuel) yang masih balita” Jawab Bu Yosina.

“Kalo begitu Samuel bisa langsung ke rumah saya setelah pulang sekolah, karena siang hari saya selalu berada di rumah kok. Hari ini pun bisa dimulai les nya” Kataku kepada mereka.

“Ahh aku ga perlu les privat segala! Sam bisa kok belajar sendiri !” kesal Samuel.

“Ga pokoknya mulai sekarang setelah pulang sekolah kamu harus ke rumah bu Dewi dan belajar yang bener!! Emangnya mama ga tau apa kalo siang – siang kamu bukannya belajar di rumah malah keluyuran ga jelas?” Bentak bu Yosina pada anaknya.

“Tapi mah... “ balas Samuel.

“Ga ada tapi – tapian pokoknya kamu mulai sekarang les private di rumah bu Dewi!” Tegas bu Yosina.

Kesal mendengar perkataan orangtuanya, Samuel langsung masuk ke rumahnya. Sementara aku dan bu Dewi membicarakan berapa biaya les dan saling menukar no HP jika seandainya Samuel bolos les private maka aku akan langsung melapor kepadanya. Setelah itu aku pun pulang kerumah menunggu Samuel untuk belajar les privat. Setelah menunggu 1 jam akhirnya Samuel datang juga.

“permisi Bu Dewi” terdengar suara orang dari luar rumahku.

“iya, masuk aja Samuel” kataku kepada Samuel dari balik pagar rumah. Kemudian Samuel masuk ke rumahku dengan membawa tas ransel sekolahnya.

“Sini duduk aja” kataku mengajak dia duduk di ruang keluarga. Kami pun duduk berhadapan diatas karpet.

“Mulai sekarang Ibu Dewi kan jadi guru lesnya Samuel, jadi Samuel ga usah malu2 ya kalo mau bertanya” kataku sambil tersenyum.

“iya bu” jawab Samuel singkat.

Akupun memulai les privat ini, mulai dari pelajaran Bahasa kemudian Matematika. Tapi selama aku mengajar, Samuel seperti tidak fokus dengan pelajaran. Matanya melihat buku tapi selalu mencuri - curi pandang ke arah dadaku ini. Ahh ada apa ini, seorang bocah SMP pun tertarik melihat bodyku yang sudah tua.

“Gimana ? kamu ngerti ngga sam apa yang Ibu jelasin ke kamu?” tanyaku menyadarkan lamunan dia.

“eehh... iya.. ngerti kok Bu Dewi”. Jawabnya gugup.

Hihi lucu juga melihat ekspresi seorang anak yang masih bau kencur ini, walaupun Samuel masih SMP tapi mungkin ini lah masa puber seorang anak laki – laki jadi kuanggap wajar apabila dia mulai tertarik melihat lawan jenisnya. Tapi entah kenapa kemudian timbul rasa iseng ku.

“aaahh capek juga ya Sam” kataku sambil menguap dan mengangkat kedua tanganku. Dadaku pun sengaja ku majukan sedikit, lalu kulihat Ekspresinya. Matanya melihat payudaraku dengan tatapan tajam seolah matanya dapat menembus daster yang ku kenakan, tapi entah kenapa aku menyukai tatapan itu.

“Ngomong2 kamu Haus ga sam ? Kamu mau minum apa? ” tanyaku sambil kedua tanganku mengapit ke bawah seolah menjepit kedua payudaraku agar terlihat lebih besar.

“Mau Minum teh atau susu ?” tanyaku sambil tersenyum menggoda Samuel.

“eh.. su.. susu Bu Dewi” jawab Samuel dengan ekspresi gugup sambil terbata2.

“Sebentar ya ibu buatin susu dulu di dapur, kamu lanjutkan jawab soal yang tadi ya” jawabku sambil bangun lalu pergi ke dapur.

Aku mulai membuatkan segalas susu putih untuk Samuel di dapur. Kemudian ku iseng mengintip Samuel dari dapur apakah anak itu mengerjakan tugas ? dan ternyata apa yang kulihat sungguh tak dapat dipercaya, Samuel sedang mengocok penisnya sendiri !! Terlihat Samuel sedang duduk mengocok penis hitam yang sudah ia keluarkan dari celan pendeknya. Melihat hal tersebut akupun menjadi salah tingkah, baru pertama kali ini aku melihat penis orang lain selain milik Suamiku tapi di satu sisi hasrat seksual ku naik melihat kejadian tersebut, apakah ini karena perbuatanku tadi menggoda Samuel ? pikirku dalam hati.

Kemudian akupun kembali ke Ruang keluarga sambil membawa segelas susu, Samuel yang melihat kedatanganku buru2 menghentikan aktivitasnya sambil memasukkan penisnya ke dalam celana.

“Sudah selesai jawab soal yang tadi ?” tanyaku seolah tak mengetahui apa2.

“be.. belum Bu dewi” jawab Samuel salah tingkah. Kulihat tonjolan besar menggelembung dari balik celana pendeknya.

“Ini susunya, diminum ya” sambil ku taruh segelas susu putih di atas meja.

Tak lama kemudian Samuel meminum segalas susu yang ku buat sambil matanya melirik ke arah dadaku.

“hayoo kamu ngeliat apa ?” tanyaku dengan senyum menggoda. Samuel pun langsung tersedak mendengar pertanyaanku hingga membuat sebagian baju dan celananya basah. Melihat kejadian itu akupun tak kuasa menahan tawa, lucu sekali melihat tingkah laku Samuel.

“hahaha yaampuun Samuel kamu kenapa siih dari tadi ?” tanyaku sambil tertawa.

“gak kenapa2 kok”. Jawab Samuel sambil tertunduk malu.

“Bu Dewi tau kok dari tadi kamu melihat ke arah dada ibu iya kaan?” tanyaku sambil tersenyum.

“...” Samuel pun terdiam dan tak berani menatap mataku.

“Emangnya ada apa di dada ibu sampe kamu ga konsentrasi belajar?” tanyaku halus.

“Ha.. habis ‘Tetek’ ibu gede banget” Jawab Samuel gugup dengan aksen ‘jakarta’nya.

“heeeh ‘tetek’ ibu ? maksud kamu Payudara ibu ini ?” sambil kedua tanganku menyentuh kedua payudaraku.

“i.. iya“ Jawab Samuel semakin gugup.

“kamu ga suka ya sama tetek ibu ?” tanyaku cemberut menggoda.

“su.. suka kok bu..” jawab Samuel.

“kalo kamu suka boleh kok pegang tetek ibu ini” tanpa sadar aku menawarkan Samuel untuk memegang payudaraku, mungkin karena hasrat seksual ku mulai naik.

“ehh boleh nih bu Dewi ?” Tanya Samuel seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.

“Iya boleh, dari pada kamu ga konsentrasi belajarnya.... sini duduk disamping ibu” kataku tersenyum.

Kemudian Samuel berpindah posisi duduk disampingku, kupegang tangan kanan Samuel lalu kuarahkan tangannya untuk menyentuh Payudara kiriku yang masih tertutup daster dengan lembut.

“Gimana tetek ibu ? Samuel suka ?” tanyaku tersenyum.

“I.. iya bu dewi.. “ jawab Samuel lucu dan semakin gugup dengan muka yang merah padam.

“kalo kamu suka boleh kok kamu remas tetek ibu ini” kataku kepada Samuel sambil tanganku mulai mengajari tangannya meremas payudaraku. Perlahan tapi pasti tangan Samuel mulai meremas payudaraku dengan lembut, tanpa ku bimbing tangan kirinya pun mulai meremas payudara kananku. Kini kedua payudaraku sedang diremas oleh tangan seorang anak SMP. Kontras sekali warna kulit hitam Samuel dengan kulitku yang putih.

“Tetek bu Dewi lembut banget, Samuel suka” ucap Samuel memujiku.

Tangan2 mulai meremas payudaraku agak kencang,. Ahh rasanya enak sekali, sudah lama payudaraku tidak dijamah seperti ini oleh Mas Edy. Kemudian Cengkraman Samuel semakin kuat, remasannya pada kedua payudaraku juga semakin kencang seolah telapak tangannya ingin menyentuh semua bagian payudaraku.

“ahhh.. sam.. “ kataku menahan gejolak nafsu, sementara Samuel sudah tidak lagi melihat mataku hanya fokus ke payudaraku.

“Sam.. pelan pelan dong remasnya” kataku kepada Samuel karena makin lama remasannya semakin kencang membuat payudaraku sedikit sakit. Tapi Samuel tetap saja tidak mendengarkanku dan terus meremas.

“Sam.. ahh.. jangan keras2 remasnya tetek ibu sakit niih” kataku lagi sambil memegang pundaknya.

“ehh iyaa bu.. maaf ya.. habis tetek ibu gede dan empuk banget hehe.. Samuel belum pernah remas tetek cewek jadi maaf ya bu Dewi” jawabnya cengengesan.

“iyaa tapi jangan keras2 dong remasnya, ibu gak kemana2 kok“ jawabku

“iyadeh hehe” jawabnya singkat. Kemudian Samuel mulai meremas lagi payudaraku perlahan. Ramasan Samuel membuatku geli sekaligus nikmat, libidoku semakin tinggi.

“Habis ini kamu belajar yang serius ya Sam ?, Ibu gak mau kamu ga konsentrasi lagi seperti tadi” tanyaku.

“iya bu dewi” jawab Samuel singkat tanpa menatapku dan hanya fokus memainkan kedua payudaraku.

Sudah lebih 15 menit Samuel meremas payudaraku tanpa bosan, kadang payudaraku diremas kuat2 lalu diremas dengan lembut. Sementara aku hanya bisa mengigit bibirku menahan desahan nafsu yang keluar.

“ehm... Sudah dong sam, ayo kita belajar lagi ahh.. ” kataku menahan birahi.

“Sebentar bu.. sebentar lagi” jawab Samuel tidak memperdulikan ku. Tangannya semakin nakal, dia mulai berani mencubit payudaraku dengan gemas, terkadang dia menghimpit kanan dan kiri payudaraku.

“ehmmm... tetek ibu wangi banget, empuk banget,, Samuel suka tetek bu dewi” kata Samuel sambil membenamkan kepalanya di antara kedua payudaraku. Aku hanya bisa mengelus kepalanya yang sedang asyik menggesek2an diantara dadaku. Kemudian mataku melihat tonjolan besar dibalik celana pendeknya. Sudah ereksi rupanya.

Lalu ku pegang tonjolan itu.

“ehh ibu Dewi?” Tanya Samuel kaget menghentikan kegiatannya.

“Ibu tau kok kamu sudah ereksi kan dari tadi melihat ibu dewi, coba sini ibu mau liat titit kamu kaya gimana” kataku mulai membuka celananya.

“tapi Samuel malu bu...” jawab Samuel ragu sambil menahan tanganku.

“sudah gapapa, coba ibu mau lihat” kataku. Kemudian aku mulai membuka celana dan CD nya.

Akupun terkejut melihat dari dekat dengan jelas penis hitam yang sudah tegak berdiri karena ukurannya sama dengan ukuran Mas Edy suamiku. Bagaimana bisa seorang bocah SMP memiliki penis sebesar orang dewasa? Tanyaku dalam hati. Lalu ku pegang penis hitam yang sudah berdiri ini, terlihat cairan putih mulai membasahi kepala penis, perlahan ku kocok penis hitam Samuel dengan lembut.

“ahhh bu dewi.. “ lenguh Samuel.

“enak ya sam ?” tanyaku sambil tersenyum.

“ahh enak bu Dewi, Samuel diapain ?” lenguh Samuel, kemudian Samuel melanjutkan meremas payudaraku yang masih tertutup daster. Perlahan tapi pasti kupercepat kocokan pada penis Samuel yang sudah basah dengan cairannya.

“ahh bu dewiii” lenguh Samuel.

Aku seperti mendapat mainan baru, kedua tanganku sudah mengocok penis Samuel. Terus ku kocok penis Samuel dengan intensitas cepat. Sudah 5 menit ku kocok penis Samuel dangan kedua tanganku tapi herannya Samuel tidak ada tanda2 ingin keluar. ahh Kuat juga stamina anak ini, mungkin jika suamiku yang ada di posisi Samuel pasti sudah mencapai orgasme, pikirku.

“ahh bu dewi, terus bu... “ kata Samuel menyuruhku melanjutkan mengocok penisnya.

Ku dekatkan wajahku di penis Samuel, kulanjutkan mengocok penisnya perlahan.

“jilat bu Dewi kontol Samuel!” perintah Samuel.

mendengar ucapan itu akupun kaget. Dari mana dia tau tentang menjilat kemaluan lawan jenis ? terlebih lagi Samuel menggunakan kata ‘kontol’ yang menurutku itu kasar sekali. Akupun sempat ragu ketika harus menjilat penis orang lain selain suamiku, apalagi yang dihadapanku sekarang adalah Samuel anak SMP yang lebih muda dengan anakku. Tak apalah, toh aku hanya ‘membantu’ semuel menuntaskan birahinya agar kita bisa kembali belajar.

Pertama ku cium kepala penisnya, perlahan ku jilati lubang kencingnya terus ke bawah batangnya pun ku kocok sambil kujilat. Kemudian kukulum penisnya mulai dari atas, ahh rasanya lebih asin dari milik suamiku, baunya pun lebih menyengat seperti ada bau pesing tapi justru membuat libido ku semakin naik.

“ahhh enak bu Dewi teruss hisap kontol aku” kata Samuel. Tiba2 tangannya memegang kepalaku yang masih memakai hijab ini, ditahannya kepalaku supaya terus mengulum penisnya.

“sssllruuup slllrupp.. “ bunyi suara jilatanku.

“ahh enak banget, ibu Dewi cantik banget” puji Samuel, sementara tangannya justru menekan kepalaku agar lebih dalam lagi menghisap penisnya.

“sssllruppp ahh.. sam.. ssslrrrupp aahh..” bunyi suara mulutku beradu dengan penisnya. ahh Aku seperti sudah lupa statusku sebagai istri dan seorang ibu, dengan nakalnya menghisap penis anak SMP di rumah ku sendiri.

“aahh bu Dewiii... Samuel mau keluar..” lenguh Samuel.

“sssllrrruppp mmm.. ahh keluarin aja sam.. sslllrruppp..” kataku.

“ahh... bu... Samuel keluaar..” erangnya semakin kuat. Kemudian buru2 ku lepas penisnya dari mulutku, dan aaahhh....

Crooottt.. croootttt.. crootttt... crooott... crooott.....

Samuel orgasme mengeluarkan cairan kental sebanyak 5x di wajahku, cairan spermanya belepotan kemana2, hijab dan dasterku pun tak luput dari cairan putihnya,,, bahkan sebagian spermanya masuk ke mulutku,, ahh.. aku telan sebagian sperma itu,, rasanya asin dan gurih, cairan putihnya lebih kental dari milik suamiku.

“ahh.. maaf bu dewi.. “ kata Samuel terengah2.

“gapapa kok Sam..” jawabku singkat.

“Bu Dewi manis, cantik banget” puji Samuel sambil melihat wajahku belepotan Spermanya.

Aku pun diam saja, kemudian ku ambil tisu di atas meja lalu ku bereskan semua sperma Samuel yang berceceran di seluruh wajahku, hijab, daster dan beberapa di Karpet.

“Yaudah belajar lagi yuk” kataku kepada Samuel yang masih terdiam sehabis orgasme.

Kemudian Samuel membersihkan penisnya dan kami kembali belajar seolah2 tak terjadi apa2. Kulihat Samuel lebih konsentrasi belajar, matanya tidak lagi melihat kearah payudaraku tapi fokus ke pelajaran. Seperti yang dikatakan bu Yoshina, ternyata Samuel adalah anak yang cerdas, dia dengan mudah menjawab soal2 matematika yang kuberikan. Hampir 30 menit aku mengajari Samuel latihan soal2 UN, kemudian terdengar suara motor masuk ke dalam garasi rumahku dan kulihat Jam menunjukkan pukul 2 siang. Ternyata Andi baru pulang sekolah, kulihat dia sedang melepas sepatunya.

“Siapa itu bu dewi ?” Tanya Samuel.

“oh itu Andi anak Ibu, dia baru pulang sekolah. Nanti kamu kenalan ya sama anak ibu” jawabku.

Tak lama kemudian..

“Assalamualaikum, mah andi pulang” Kata andi.

“Waalikum salam, gimana hari pertama sekolahnya ?” tanyaku kepada Andi.

“wah seru banget mah, Andi ketemu banyek temen2 baru di sekolah. Guru dan kakak kelas juga baik2... ” senyum Andi sambil menceritakan hari pertamanya di SMA.

“hmm.. di wajah mama ada sedikit cairan putih tuuh di atas bibir..” kata Andi tiba2.

DEGG.. jantungku pun hampir copot.. ternyata masih ada sisa sperma Samuel yang tersisa di wajahku, buru2 ku usap dengan jari lalu ku jilat sperma itu ssllrrupp.

“ohh.. i.. ini.. ini tadi mama minum susu putih...” jawabku gugup. Andi tidak curiga dengan sikapku.

“ehh itu siapa mah ?” Tanya anakku.

“oh iya ini Samuel anaknya bu Yosina tetangga kita, mulai hari ini Samuel les privat sama mama soalnya dia kan udah kelas 3 SMP sebentar lagi juga mau UN makanya mama bantu belajar” jawabku.

“Halo Samuel nama aku Andi salam kenal ya, panggil aja aku Kak Andi. Kalo kamu butuh bantuan tentang belajar kak Andi siap kok bantuin he..he..he ” Kata anakku basa-basi. Inilah yang aku suka dari kepribadian anakku, Andi adalah orang yang mudah bergaul dan suka membantu siapa saja.

“Iya salam kenal kak Andi, namaku Samuel panggil aja sam...” kata Samuel dengan ekspresi datar.

“Yaudah kamu ganti baju dulu gih, terus cuci kaki. Kalo kamu mau makan mama udah masakin masakan kesukaanmu tuh di dapur” kataku.

“Okee dehh maah..” jawab Andi dengan mood senang.

Kemudian Andi masuk ke kamarnya di lantai 2 sementara aku melanjutkan belajar bersama Samuel. Lalu..

“Bu Dewi aku boleh ga pegang tetek ibu lagi ?” Tanya Samuel.

“Jangan sekarang ada anak ibu di rumah, besok lagi aja ya..” jawabku.

“Iya bu” jawab Samuel singkat

“Tapi inget lho Sam kamu ga boleh bilang siapa2 tentang kejadian tadi dan ga ada yang boleh tau termasuk anak ibu” kataku, sementara Samuel hanya mengangguk.

Setengah jam kemudian kamipun mengakhiri kegiatan belajar les privat, Samuel pun pulang ke rumahnya. Waktu pun terus berlalu, mas edy pulang jam setengah 6 sore. Kemudian malamnya seperti biasa kami bertiga makan malam bersama sambil ngobrol di meja makan. Suamiku bercerita bahwa kerjaannya di kantor semakin banyak semenjak dia ditugaskan di Jakarta sedangkan Andi sangat antusias bercerita mengenai MOS (masa orientasi siswa) di sekolahnya dan tentang teman2 baru yang dia temui. Sementara aku menceritakan tentang les private bersama Samuel anak dari bu Yosina, tentu saja aku merahasiakan kejadian meremas dan mengulum penis bersama Samuel. Mas edy yang mendengar ceritaku setuju denganku membantu anak bu Yosina les private di rumah karena suamiku sendiri mengenal suaminya bu Yosina yang bernama Bpk Paulus yang tidak lain adalah rekan kerjanya di kantor.

Karena libidoku yang tinggi semenjak kejadian tadi siang bersama Samuel, malamnya sebelum tidur aku meminta berhubungan badan dengan mas edy, tapi jawaban yang kuterima seperti biasa.

“Hari ini papa capek banget mah di kantor banyak kerjaan, besok malam aja ya” jawab suamiku dengan santai lalu tidur. Kalo sudah begini akupun harus menerima kenyataan walaupun harus tidur dengan libido yang tinggi.

ahh aku membayangkan kejadian tadi siang bersama Samuel, menghisap penisnya yang berwarna hitam besar sementara Samuel meremas payudaraku yang berukuran 36c ini,, tak terasa vaginaku sudah basah,,, ahh ada apa dengan diriku saat ini ? apakah aku sudah menjadi istri yang nakal? Lalu akupun memejamkan mata kemudian tertidur(bersambung).
 
Patut dilanjutkan nih suhu, banyak dapet apresiasi nih
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantep hu cerita nya....
:jempol:
Bau" nya Hu ada incest nya nih...
Kayak nya lebih seru tuh ada incest ibu dan anak nya....

Tapi kembali lagi ke ts... Ngikut alur cerita nya....
Lanjutkan hu :jempol::jempol::jempol::jempol:
 
Bimabet
Masih anget banget ini, ditunggu lanjutannya, kalau boleh usul, lebih pelan dikit hu, dimainin jg perasaanya, biar yg baca tambh degdegan :Peace::Peace:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd