Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
Coba bayangkan perjuangan aby buat mbantu ibunya..
Subuh2 sudah jadi kuli panggul, trus paginya sekolah, pulang sekolah masih kerja ditoko pak buan..
Mungkin perhatian dari rani dan rindu pada aby, adalah bonus dari semesta untuk aby atas baktinya kepada ibunya..
:fmalu:
 
RANI






" adek ga enak hati, karena... dia juga suka ama abang...!! dia juga ada hati ama abang..!

" hahaha... adek ni ada da jha... ya ga mungkin lah...! " ucapku, sekedar mencoba tuk menepis kegundahannya.

" adek juga perempuan, abaaang....! adek tau....!" ucapnya.

aku terdiam. tak ingin lagi melanjutkan pembicaraan yang tak mengenakkan hatinya. disini, kembali aku berjuang untuk tak menggores hatinya. walau tak ku pungkiri, sampai detik ini, senyum cantik si bunga anggrek masih tergantung di hujung sipi sipi kelopak mataku.

" ya udaaah... kan tadi dah abang bilang, abang ga usah pergi.... abang disini aja..." kataku.

rani menegakkan badannya. di pandanginya wajahku.

" enggak sayaaang....! ayang ga boleh ga ikut...! '' ucapnya seraya mencoba tuk mulai kembali tersenyum.

" adek ga fafa....! " katanya lagi

" he'eem.. jangan sedih..!" ucapku sambil menjepit dagu lancipinya dengan jempol dan jari telunjukku.

'' iyaaaah... " ucapnya tersenyum.

rani memutar badannya. dia menyandarkan punggungnya ke dadaku. ditariknya kedua tanganku menlingkar diperut langsingnya.

" nanti disana, ayaang jangan nakal....!"

" he'eem...!"

" jangan nakalin 'dia'....!"

aku diam tak menyahut.

"abaaaaaang.........!" panggilnya manja sambil menggoyang badannya.

"iyaaa... ga nakal.! gangguin dikit ajaa...!" kataku menggodanya.

' nyiuuutt.!' dicubitnya pergelangan tanganku.

'cup.!' kubalas dengan mencium pipinya.



....................................................................

....................................................................





hari ini, ibu ku ikut dengan ku kesekolah. ya., untuk mengantarkan anak kesayangan satu satunya yang akan pergi ke ibukota provinsi. begitu juga dengan dodi., rindu., dan diana. orang tua mereka juga datang.

setelah pamit dan bersalaman dengan teman teman sekelas, juga para guru, kami menunggu mobil jeputan di teras depan kantor kepala sekolah.

orang tua rindu, dodi dan diana, berkumpul satu lapak saling bercerita. tapi, tidak dengan ibu ku. kulihat , dia merasa enggan untuk duduk bergabung dengan mereka. dia malah ikut duduk disampingku dan dodi.

beberapa kali, aku menangkap lirikan dan curi curi pandang orang tua rindu ke ibuku. terlebih ibunya rindu. ada hal aneh yang kutangkap dari ibuku, yang sekalipun tak pernah melirik kearah orang tua teman temanku.

ibuku jarang bersosialisai, atau pun sekedar ngerumpi seperti ibu ibu kebanyakan. hanya sekedar untuk menyapa dan melempar senyum seadanya saja. mungkin dikarenakan faktor keadaan kami yang membuat minder. dalam hal ini, aku sama dengan ibuku. merasa tak enak hati jika harus dekat dengan orang orang yang jauh di atas kami.

namun saat ini, jangan kan menyapa atau melempar senyum, melihat sekilas saja, ibuku terlihat enggan.

sekitar 20menit kami menunggu, sebuah mobil terlihat memasuki lapangan sekolah. mendekat dan berhenti di depan ruang perpustakaan. lalu, keluar dua laki laki dari dalam dan menghampiri kami.

mereka menyalami kepala sekolah dan orang tua kami.

" ok.... semua sudah siap..!? berangkat kita..!? " ucap salah satu yang pernah kami temui di ruang guru kemarin.

kami berdiri, ibu memeluk dan menciumku

" aby hati hati ya nak..!! jangan nakal..!" ucap ibuku.

" iya mak...! mamak juga jaga diri...! ga usah terlalu banyak bawa barang jualan. kalau bisa , ga usah tiap hari jualannya...!" ucapku yang merasa kasihan melihat ibuku yang kutinggal sendiri.

" iya..." ucapnya tersenyum dan kembali mencium keningku.

setelah melepas pelukan ibuku, aku bergeser ke orang tua dodi.

" pak.. mak...! kami pergi ya...!" ucapku menyalami orang tua dodi.

" iya.. disana hati hati.. jagain adek mu dody, jangan lasak lasak disana..! " ucap ibu dodi.

" iya mak...." ucapku mencium tangan nya.

lalu aku bergeser ke orang tua diana dan menyalami mereka. dan kemudian berpindah ke orang tua rindu. ku salam dan kucium tangan papa dan mama nya. ketika aku hendak melepas tanganku, saat itu juga, mamanya rindu menarikku, lalu beliau memeluk ku.

aku terkejut, merasa tak enak dan malu. kulihat suaminya yang berdiri disamping, namun, kulihat beliau tersenyum. tak ada ekpresi terkejut ataupun marah di wajahnya.

" jagain indu yaa....!" bisiknya. kemudian, beliau mencium kedua pipi dan keningku.

" iya 'mi'..! insya allah...!" kataku. dan entah kenapa, aku dengan spontan, memanggil nya dengan sebutan 'mi / mami' .

[ mami disini, tak seperti mami pada umumnya, atau sebutan mami rani pada ibu nya. karena rindu orang batak karo, jadi., ' mi / mami' disini berarti sebutan atau panggilan untuk mertua perempuan ( ibu dari istri ) bagi orang karo.. ].

sekilas, kulihat ekspresi aneh dari ibuku selepas mamanya rindu memeluk dan mencium ku.. ibuku melirik tajam kearah orang tua rindu yang menunduk.



setelah acara salam menyalam, kami melangkah menuju mobil jemputan. aku menggendong tas ransel yang berisi pakaian seada dan seperlunya. . sama seperti dodi.

aku melihat rindu yang kepayahan membawa barang barangnya. ku lihat tas bawa'an rindu.

' mak jaaang...! yaaang booosar lahh tas nya itu bahh...!! cem mo pindah rumah ku tengok...!!'.

begitu juga dengan diana. tas besar..! belum lagi tas ransel di pungung nya..! dan juga tas kecil yang menggantung di pergelangan tangan nya. ' ya allah ya rabb...! bisa gitu ya...!!!'

kuberi kode ke dodi, dan kami menghampiri mereka.

" sini....! " kataku meraih pegangan tas nya.

" kalian mo pindah kesana...!? mo tinggal disana...!? sampek segini bawaannya...!' ucapku ke mereka

" perempuan lohh abyyy...!" ucap rindu tersenyum

" kita kan lama disana..!! ntah pun ini nanti kurang bawaan nya...!" sambung diana.

" makasih beib...!!" ucap diana lagi ketika dodi membawa tas besar beserta tas ransel diana.

dodi memandang ku malu, lalu membuang muka. aku dan rindu senyum geli melihat nya.

si sopir membuka pintu bagasi bagian belakang. lalu memasukkan tas dan barang barang kami. dodi dan diana duduk di bagian belakang. sementara, aku dan rindu di barisan tengah.

" udah semua kan...!? ga ada yang tinggal...!? " tanya si supir.

" aman pak...!! " ucap kami berbarengan.

mobil secara perlahan mulai bergerak. rindu yang duduk disebelah kiri, membuka kaca pintu mobil. dia melambai kearah orang orang yang di depan kantor kepala sekolah.. serentak, kami bertiga merapat kearahnya dan ikut melambaikan tangan..

disaat mobil hendak keluar gerbang, tiba tiba, aku teringat sesuatu.!

" ehh.., pak..! berhenti sebentar pak...!!! ucapku. si supir pun menhentikan laju mobil.

" maaf pak...!! ada yang ketinggalan...! tunggu sebentar ya pak.. 5menit aja..!!! " mohon ku ke pak supir.

" ya... ga fafa..! " ucapnya.

aku membuka pintu mobil, dan segera keluar. ku pacu lariku sekencang kencangnya. aku tak menggubris tatapan heran orang orang yang masih berada di depan teras kantor kepala sekolah.

aku berhenti didepan salah satu kelas. dan memasukinya. keadaan kelas ini sepi., hanya ada beberapa siswa didalam. mataku mencari dan melihatnya.

kulihat dia duduk dengan meletakkan sebelah pipinya di atas meja. kulangkahkan kakiku mendekatinya. beberapa orang yang berada kelas menatapku.

teman semejanya yang menyadari kedatanganku, menggerakkan siku nya. namun, dia tak menggubrisnya.

" kalau kamu sedih gini, aku ga jadi pergi...!!! " ucapku yang langsung mengagetkannya.

dia mengangkat wajahnya dan langsung berdiri memelukku.

" iya... adek ga sedih...!! adek ga sedih...!!" ucapnya.

ku balas pelukannya dan mengelus punggungnya.

" he'eem... abang pergi ya...! " ucapku.

rani melonggarkan pelukannya dan memandangku. dia mengangguk tersenyum.

"ingat.., jangan nakal....!!!" ucapnya mengingatkan. aku tersenyum dan melangkah pergi. hingga sampai di pintu kelas..

" ayaaaang,,,,!" ku dengar suaranya memanggil. kuhentikan langkah dan menoleh kearahnya. kulihat dia sedikit berlari mendekatiku.

" ini... tadi adek buatin, minuman tadi malam..!" ucapnya menyerahkan botol tempat minuman yang lumayan besar.

" makasih sayang...!" ucapku mencubut pelan pipinya. kemudian aku berbalik dan berlari ke mobil yang menungguku.

" apa yang tinggal..!? " rindu bertanya saat aku sudah berada di dalam mobil.

" ehh., ini...! tadi kelupaan...!" ucapku menunjukkan botol minuman.

mobil kembali berjalan, meninggalkan sekolah.

" kita singgah ke kantor bupati dulu.,, pak bupati ingin berjumpa dengan kalian...!" ucap pak budi, salah satu orang yang membawa kami.

...............................................

..............................................

kami sudah berada di depan pintu masuk kantoe bupati. dan kami melihat bapak bupati sudah menunggu bersama dengan beberapa orang. dan juga, ada bapak kapolres yang ditemani istri beserta beberapa pengawalnya.

kami bersalaman. dan kemudian di ajak masuk ke salah satu ruangan.

didalam, kami duduk didepan sebuah meja panjang, yang diatasnya sudah dipenuhi dengan berbagai macam hidangan.

'waaah.. diajak makan bersama. padahal, tadi sudah sarapan..! tapi, ga mungkin di tolak..!'

disaat sedang makan, bapak bupati dan bapak kapolres memberi kami sedikit petuah... nasihat dan motifasi.

" serius dan bersungguh sungguh dalam melakukan sesuatu hal...!"

" tetap semangat...!! jangan mudah putus asa...!"

" nanti, disana kalian akan bersaing dengan yang lain, untuk mendapatkan tempat di squad utama pasukan. berjuang keras...!

" rendah hati boleh., tapi, jangan kalian merasa rendah diri karena berasal dari daerah kecil. harus kuat dan semangat. berjuang menaikkan nama daerah kita...!

bergantian mereka memberikan masukan dan semangat pada kami.

kami hanya manggut manggut. karena, baru kali ini aku, atau mungkin kami berempat secara langsung bertemu dan makan bersama pejabat dan petinggi pemerintahan.

.....................................

selesai makan dan ngobrol ngolor ngidul, kami dipersilahkan untuk pergi.

setelah bersalaman dan mendapat pelukan hangat. kedua istri pejabat ini memberikan sesuatu yang dikeluarkan dari dalam tas mereka kepada kami. yang ternyata adalah amplop, yang aku tak tau entah berisi apa.

( tak mungkin lah surat cinta, ya kaaaann...!!!)

" buat jaga jaga....!" ucap mereka.

lalu, kami pamit undur diri dan naik ke dalam mobil. entah karena merasa malu atau apa, dodi mengajakku duduk di belakang.

mobil mulai bergerak, dan perlahan mulai meninggalkan area kantoe bupati.

....................

baru 15menit kami di jalan, tiba tiba aku merasakan sesuatu.. kepalaku sangat pusing..! serasa berputar putar..! perut mual., dan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari lambungku.

" pak..! pak...! berhenti dulu...!!" ucapku ke pak supir.

" ehh.. kenapa...!!!" tanyanya yang langsung menepikan mobil.

aku tak menjawab. hanya diam karena menahan sesuatu yang yang kurasa sudah naik ke tenggorokanku.

begitu mobil berhenti, cepat cepat aku membuka pintu yang berada di samping rindu. tanpa menurunkan sandaran bangku, aku langsung melompat keluar, dan...

' bhoooeekk......! oueekk... oueeeekk....!' tiga tembakan menyembur deras keluar dari mulutku.

tanganku mencari cari pegangan. lalu, seseorang menyambut tanganku yang menggapai gapai.

" kamu ga fafa kan..!?" tanya nya yang memegangi sebelah tanganku.

lalu, kurasakan elusan pelan di punggung dan tengkuk ku.

' uuuueeek....! uuueek...!'. elusan tangannya berhasil memancing keluar dua tembakan lagi. setelah itu, aku berjongkok sambil sebelah tanganku menyentuh tanah,

rasa lega bercampur lemas datang menghampiri.

" nih.. minum dulu..!" ucapnya menyodorkan botol air mineral.

' gluuk.. gluuk.. glekk..' hampir setengah bitol ku yenggak.

sakin lemasnya, aku sampai terduduk di tanah. rasanya, isi lambungku keluar semua..!

dia yang ikut duduk disamping, memijit mijit lembut tengkuk ku.

" udah enakan..? " tanya nya yang masih memijit tengkuk ku.

aku mengangguk lemas.

" ya udah.. naik yok.." ajaknya dan kemudian berdiri. dia menarik tangan ku, membantu ku naik berdiri.

" kamu duduk disini aja., kalau dibelakang, takutnya muntah lagi..!" rindu menyuruhku untuk duduk di sebelahnya, yang awalnya memang tempatku.

" kan tadi duduk disini..! kenapa pindah ke belakang..!? " tanyanya.

" tuh dodi.. katanya dia malu duduk ama diana..!" kataku menjelaskan.

' plakk..!' dari arah belakang, dodi menempeleng kepalaku.

" malu kenapa..!? " kudengar suara diana bertanya ke dodi.

" ehh.. enggak lah..! mana ada...! ngasal aja dia ngomong nya tu..!" ucap dodi mengelak.

" berbohonglah engkau, wahai manusia...! sesungguhnya, berbohong itu adalah, merupakan se......."

' plak' jitakan dodi di kepalaku, menghentikan ucapanku.

" becakap kau lagi...!!!" dodi bersuara dengan nada mengancam.

aku terdiam. karena badanku masih lemas, juga kepalaku yang masih pusing. aku menyandarkan kepala kebelakang, dan memejamkan mataku.

" pusing...!? " kudengar rindu bersuara di sampingku.

aku hanya mengangguk. lalu, aku merasakan sesuatu yang hangat disapukan ke leher dan tengkukku, kemudian di keningku.

dari aromanya, sepertinya minyak kayu putih.

kemudian, tangannya menyusup kedalam kemejaku. menuju pinggang dan perutku.

aku membuka mata dan memandangnya. dapat kulihat semburat merah di wajahnya yang sedikit menunduk..

di tariknya tangannya yang tadi dipunggungku, di tuangkannya minyak kayu putih ketelapak tangannya, lalu, disapukannya lagi ke perutku.

" heeuuh..!'. rasa geli merambat keseluruh tubuhku.

cukup lama kurasakan telapak tangannya menjelajahi kulit perutku.

" gelii..!" bisikku padanya.

" ehhh..!". seperti tersadar, cepat cepat ditariknya tanngan nya keluar dari balik bajuku.

aku kembali memejamkan mata. rasa kantuk mulai menumpuk di kelopak mataku. tak lama, aku mulai tak sadarkan diri.

............................

................................

"hmmmm......" nyaman... sangat nyaman..!

sudah lama aku tak merasakan tidur senyaman ini.

terakhir kali aku merasakannya adalah, malam pertama dimana ayahku pergi.

aku yang menangis senggugukan, terbaring di pangkuan dan pelukan ibuku. sama seperti waktu itu., aku tertidur dengan belaian lembut di kepalaku.

hangatnya kulit jemari lembutnya yang menyentuh pelipisku...

wangi tubuhnya.... wangi ini...

'ehhh.. ' wangi ini, perlahan mengumpulkan kesadaranku. ' spring orchid '!

indra penciuman dan otakku langsung dapat mengenali aroma ini. perlahan, aku membuka mataku.

' degh..! deg deg..!'

mataku disajikan dengan sebuah pemandangan yang sangat indah memukau.

senyuman manis, yang terbentuk dari bibir sensual di wajah cantiknya...

mataku menangkap tatapan hangat dari dua bola mata indahnya...

..................................

.................................

P.O.V. third






" nggo mee.... ula kam perpussuh...! ( ''sudah lah itu... jangan kamu bersedih'').
sang suami menenangkan istrinya yang terlihat menekuk wajahnya. mereka duduk di dalam mobil yang berhenti menunggu lampu merah.

" sudah berapa lama...!? 20 tahun...!! 20 tahun...! jangan kan berbicara., melihat wajah kita saja dia tak mau...! " ucap si istri yang mulai menitikkan air mata.
si suami terlihat mengambil nafas panjang dan menghembuskannya..

" jangan menyerah... pelan pelan kita berusaha. mudah mudahan suatu hari nanti, dia bisa membuka pintu maaf nya.." ucap sanG suami.

" tapi sampai kapan...!? sedalam itukah kebenciannya.. harus bagaimana untuk meluluhkan hatinya..!? " ucap si istri.

" kita tunggu saja sampai hari nya tiba. ! yang penting, kam jangan menyerah mendekatinya.. !" dan, aku rasa, dia tak membenci kita.. dia hanya masih marah dengan kita..!"
si suami menyeka air mata yang terus mengalir di pipi istrinya.
" coba lihat, bagaimana dia memperlakukan anak mu., begitu juga dengan ' anak anak yang lain'. dia terlihat menyayangi dan menginginkannya. itu adalah satu bukti, bahwa dia tak membenci kita.."


....................................
...................................



p.o.v.

Rindu Safhira br.sembiring




"udah mendingan..!?" tanyaku padanya setelah kami kembali naik ke mobil.

dia tak menjawab, hanya mengangguk lemas. dia menyandarkan kepalanya ke sandaran jok mobil. dia terlihat lemas. wajanya juga sedikit pucat.

muntahannya tadi cukup banyak. kurasa, dia mengeluarkan semua makanan yang tadi kami makan di kantor bupati.

kukeluarkan minyak kayu putih yang tadi kubawa dari dalam tas. kusapukan ke sekeliling leher dan keningnya. tanpa fikir panjang, ku singkap bawah bajunya dan kusapukan kepinggang dan perutnya.

entah kenapa, aku merasa ingin berlama lama bermain main di perutnya. jariku menelusuri lekukan yang terbentuk di otot perutnya.

" geli..!" tiba tiba, dia bersuara mengejutkanku.

aku langsung tersadar. reflek menarik tanganku keluar. aku tak berani memandangnya. merasa malu karena menikmati.!

tak lama, ku dengar dengkuran halusnya.. dia tertidur..!

di belakang, ku dengar obrolan ringan diana dan dody. walau sebenarnya bukan obrolan sihh.. karena, diana yang ku dengar lebih mendominasi percakapan.

diana banyak bercerita dan bertanya ke dody yang hanya sesekali menimpali dan menjawab seadanya. dari cara dan suaranya, terlihat dia sangat gerogi.

mungkin betul yang dikatakan aby tadi, dody malu dan ge'er...

dody.., orangnya memang gerogian kalau berhadapan dengan perempuan. dari dulu, sewaktu eS eM Pe kami satu sekolah, bahkan juga satu kelas.

dia jarang terlihat terlibat percakapan dengan perempuan. berbeda dengan kawan dekatnya ini.

aby.., lelaki satu ini sangat tenang., lelaki yang mencuri perhatian banyak perempuan.. dia yang membuat perempuan ke ge'eran bila berhadapan dengannya.

lelaki yang banyak di perbincangkan di kelas, bahkan satu sekolahan.! terlebih lagi, melihat aksinya sewaktu upacara beberapa hari yang lalu.

di kelas, maupun diluar kelas, banyak perempuan yang hanya berani melirik dan mencuri pandang.

disaat berhadapan dengannya, banyak perempuan merasa tak berdaya. salah satu nya AKU..!

ya..., aku sering merasa lemah jika berhadapan dengannya.

tatapan mata... senyum... auranya, dan juga kata katanya.

ucapan dan kata katanya..! setiap berucap dan berkata kata, dia seperti menguasai keadaan. seolah olah, alam dan semesta tak pernah berhenti memberi dukungan padanya..!

aku suka, saat dia merayuku... menggodaku....

aku suka, saat dia menatapku....

aku suka melihatnya berbicara. aku menikmati nya.......

semua kata yang keluar dari bibirnya seakan akan ikut membaca situasi dan keadaan. memiliki makna dan arah tujuan yang......................

teringat saat pertama kali melihatnya di sekolah.

ehh.,., sory.,! aku ralat..! pertama kali melihatnya bukan disekolah.! kalau yang disekolah, itu adalah awal perjumpaan dan perkenalan kami.

aku pertama kali melihatnya di pajak ( pasar ). tanpa sengaja, aku melihatnya...

**flash back.

..<<<<<<six month ago..

" kaaakk.... kakaaak...!" sayup sayup, kudengar suara mama memanggil. kemudian, kurasakan mama menggoyang bahuku.

dengan berat, aku membuka mataku.

" temani mama ke pajak yok...!" ucapnya.

aku menegakkan badanku. duduk bersandar di kepala tempat tidur. aku mengangguk, mengiyakan ajakan mama

" berdua aja...!?" tanyaku.

" sama papa.." ucapnya.

" mandi gih., biar segar..!" ucap mama yang sudah berdiri lalu melangkah keluar dari kamarku.

aku turun dari tempat tidur, dan melanglah ke kamar mandi.

.................

keluar dari kamar mandi, aku melirik jam di dinding. masih jam 4. aku mengambil sajadah dan memakai mukenah. karena belum masuk waktu shalat subuh, aku berniat shalat sunnah.

...............

selesai shalat dan berpakaian, aku melangkah keluar. mama sama papa sudah menunggu di mobil.

.......................

sampai di pajak, papa mengajak sarapan yang tempatnya tak jauh dari parkiran.

posisi duduk kami, tepat menghadap ke jalan pintu masuk pajak. dan ketika menyantap makanan, tanpa sengaja mataku menangkap seseorang. seorang pemuda tanggung, yang mungkin masih sebaya/ seusia ku.

aku melihatnya tengah mengangkut barang, menggunakan kereta sorong. terlihat dia sangat kepayahan melewati jalan yang becek dan berlubang dan juga di penuhi oleh orang orang yang melintas.

namun, tak terlihat kekesalan di raut wajahnya. rasanya, dia menyukai nya. menikmati setiap jengkal langkahnya yang membawa beban yang berat itu . dia tetap tersenyum disaat orang orang yang melintas, sedikit menghalangi jalannya.

" begitulah kehidupan...! untuk mendapatkan rezeky, pekerjaan itu tak mengenal awal dan batasan usia...!" kudengar papa bersuara di sampingku.

aku menolehnya.

" di usianya yang semuda itu., dia sudah melakukan pekerjaan yang seberat itu..! " ucap papa. yang ternyata dia juga menangkap, apa yang ku perhatikan.

" mungkin keadaan yang memaksanya untuk melakukan pekerjaan itu..!" ucapku.

" bukan..!" kali ini, mama yang bersuara. kulihat dia menggelengkan kepala.

" bukan nya ' mungkin'..! atau 'terpaksa'.! tapi, memang keadaan lah yang membuatnya untuk melakukannya..! dan kalau dia terpaksa, kam ga akan melihatnya tersenyum ketika menarik/ mengangkut beban berat yang mungkin diluar kemampuannya itu..!" ucap mama. kulihat tatapan sendunya yang juga memperhatikan pemuda itu.

selama duduk di warung ini, kulihat, ada beberapa kali dia bolak balik mengangkut barang yang dibawanya dari luar pajak dan membawanya kedalam pajak.

" dah yok.. nanti kelamaan belanja nya.." ucap papa yang sudah berdiri mengajak kami.

kami bertiga menelusuri seisi pajak. untuk memenuhi target keperluan perbelanjaan mama.

setelah lumayan lama, akhirnya semua keperluan mama sudah terbeli.

" tinggal beli sayuran nih.. kita kesana aja..!" ucap mama yang dulaun berjalan di depan kami

lalu mama berhenti di salah satu lapak pedagang sayuran. seorang ibu ibu, yang kulihat masih sebayaan dengan mama. beliau meggelar barangnya yang hanya beralas goni plastik. barang dagangannya juga tak banyak. hanya beberapa jenis sayuran saja. dan yang aneh nya, beliau seperti enggan melayani kami. tak seperti pedagang pedagang lain yang kami datangi.

saat mama bertanya, beliau juga menjawab seadanya. dan juga, tanpa menoleh kearah mama.

" mereka suka ga ya sayuran ini..? " tanya mama ke papa.

" suka..! mereka tu, semua suka. apa yang ada pasti dimakan...!" jawab papa.

' mereka..!? mereka siapa..!!' batinku bertanya heran dengan 'perbincangan' kedua orang tua ku.

" kayaknya, beli semua ya pa ..? takutnya kalu beli sedikit, nanti ga cukup..!" ucap mama yang lagi lagi membuat ku heran.

aku melihat mereka bergantian. beli sayuran segini banyak, siapa yang makan.....!!?

kulihat papa mengangguk mengiyakan.

" kakak mau kan sayuran yang ini..!? " tanya mama padaku.

" iya ma... mau..." ucapku.

disaat aku menjawab pertanyaan mama, kulihat ibu tadi memandangku. lalu dia tersenyum. dan yang anehnya, dan membuatku sedikit terkejut, ......

" cantiknya anak gadis....!! siapa namanya...!?? " ucapnya bertanya padaku sambil tersenyum.

" ehh.., engg.. rindu, bu...! Rindu safhira bru sembiring..!" ucapku terkejut melihat responnya yang tiba tiba berubah.

" jangan panggil ibu..!! panggil bibi aja...! " karena, bibi juga bru sembiring..!" ucapnya ramah dengan senyuman manisnya.

" ehh.., iya bi.." ucapku. yang mengulurkan tanganku. beliau menyambutnya lalu mengengam sebelah tanganku. aku menempelkan keningku ke telapak tangannya.

" berapa semuanya..!?'' tanya mama kepada beliau. lalu, beliau menyebutkan harga yang harus di bayar mama. kemudian mama memberikan sejumlah uang, dan beliau membungkus semua sayuran dengan goni plastik dan mengikatnya. dan, lagi lagi keanehan terjadi, ayah memundak semua sayuran itu.

" terima kasih...!" ucap mama. tapi beliau tak menggubrisnya.

" indu rajin rajin sekolah ya...!" beliau malah berbicara padaku.

" iya bi., terima kasih..!" ucapku

" ya.. sama sama..." balas beliau.

lalu kami beranjak pergi. aku masih heran. batinku bertanya tanya dengan sikap beliau.

" ga usah di fikirkan...!" ucap mama yang mungkin dapat membaca dari raut wajahku.

" mama sama papa, kenal dengan bibi tadi..!? tanyaku penasaran. namun, mereka diam tak menjawab. hanya tersenyum memandangku

" terus, itu sayuran. sebanyak itu, siapa yang mo makan..!? tanyaku lagi. namun, lagi lagi mereka tak menjawab.

aku ikut diam. tak lagi bertanya.

saat kami menuju parkiran, kembali aku melihat pemuda tadi. kali ini , kulihat dia membantu seorang ibu paruh baya membawakan barang belanjaan . mereka berjalan menuju pangkalan becak.

sesampainya di mobil, aku masih memperhatikan pemuda itu. dia mengantarkan si ibu ke salah satu penarik becak. setelah itu, dia berbalik meninggalkan pangkalan becak. dan, tetap senyuman itu menghiasi wajahnya.

" serius amat ngelihatinnya..!? mo ngajak kenalan...!? " ucap papa yang ternyata dari tadi melihatku, memperhatikan pemuda itu.

" ihh.. papa ahh...!" ucapku malu.

" ganteng ya anak nya...!" mama ikut menimpali .

kerena malu, aku masuk ke dalam mobil. tak menggubris kejahilan orang tua ku. ( flashback end..!)

dan, ehh....! aku terkejut. disaat aku melamun. aku di kejutkan oleh orang yang sedang kulamunkan.

karena sakin nyenyaknya, kepalanya terjatuh di bahuku. aku mendiamkannya sebentar. tapi, aku tak tahan. karena, berat badannya yang tertumpu di bahuku.

aku membenamkan pungungku ke sandaran kursi dan menggeser bahuku. namun, secara perlahan, kepalanya meringsut turun ke dadaku. lalu terjatuh ke atas pahaku.

mulai dari situ, setiap aku ikut mama ke pajak, aku pasti melihat pemuda itu. pemuda yang aku tak pernah menyangka bisa mengenal dan dekat dengannya. pemuda yang sekarang tengah tertidur pulas di atas pangkuanku.

ku pandangi wajahnya. sangat tampan....!

kembali aku teringat dengan perjumpaan pertama kami.

setelah sebelumnya, ada beberapa bulan mama tak mengajakku ke pasar. di karenakan kesibukan persiapan kelulusan eS eM Pe. hingga aku masuk kesekolah eS eM A yang sekarang ini, aku kembali di pertemukan dengannya. pertemuan pertama yang sangat mengesankan., hihihi.. kalau mengingat itu, aku jadi geli sendiri. dia memberikan bunga padaku.

pertemuan selanjutnya, hampir saja dia mendapat 'buah tangan' dari adik kecilku EVA.

'hihihi..' si imut ini.,! dari sekian banyak perempuan di sekolah, cuma dia yang berbeda ketika menghadapi lelaki ini.

eva, yang selalunya ceria., dan aktif, menjadi sosok yang bebeda ketika berhadapan dengan aby.. dia menjadi cuek. dan juga suka marah dan jutek kalau sudah berjumpa dengan aby. ada saja hal yang membuat emosi nya memuncak.


EVA OCTAVIA



DESY HANDAYANI






kembali aku teringat dengan percakapan kami semalam, sehabis kita berkumpul dan makan siang bersama dirumah desy.
" menurutmu, zayn itu gimana...!?" desy bertanya padaku.
" nyebelinn...!! pecicilan....!! gait...!! " eva, si adik kecilku menyambar pertanyaan desy.
'hihihihi.....' kami berdua tertawa lucu melihatnya.
" adek kenapa...? koq kayaknya gitu amat ama dia..!? tanyaku
" habisnya., dia tu ngeselin ! tau ga..! selalu mancing mancing emosi orang..! sukak kali dia buat awak marah..!, terus, ngatai orang mahluk halus lah.. emang nya aku jin,,!! kuntilanak..!" ucapnya sambil manyun.
" maksudnya tu, bukan mahluk halus yang seperti itu adeek...! adek kan kecil., imut., makanya dia bilangnya halus.. bukan bermaksud ngatai kamu jin atau kuntilanak..!" ucap desi menjelaskan.
dengan muncung yang semakin memanjang, dan kening mengkerut, eva menatap desy.
" kok kak ecy belain dia..!!?" ucapnya merajuk
" kakaaaaak....!" ucapnya lagi memelas. meminta pembelaan padaku. aku hanya tertawa melihat tingkah imutnya.
" bukan belain lho deeek..." ucap desy. lalu dia memandangku sambil menaikkan kedua alisnya. bermaksud meminta jawaban dari pertanyaan nya tadi.
"emmm... ya gitu...!" ucapku yang tak tau harus menyimpulkan bagaimana tanggapanku.
" gitu gimana...!? " tanyanya dengan tersenyum penuh arti.
aku tersenyum geli melihat senyum jahilnya. jujur, aku malu mengungkapkan nya.
" ya gitu... di lucu...!'' ucapku
" lucu aja...!"??? " ucapnya lagi, masih dengan tatapan dan senyum jahilnya.
" iiihhh... desy.,apa sihhh...!!" kataku malu.
" kok kakak jadi gini...!? kakak suka ya sama dia...!?? " si adek kecilku , langsung dengan frontal menanyai ku..
" ga tau...." ucapku yang masih malu mengakuinya.
" kog ga tau...! kalu iya, juga ga fafa koq...! " lagi lagi desy menggoda ku.
aku merasa, wajahku mulai memanas. eva memandangiku dengan tatapan menyelidik.
di pandangi oleh dua sahabatku seperti itu, membuatku menjadi semakin salah tingkah.
aku malu, karena aku masih ragu..
bukan ragu dengan perasaanku., tapi, dengan perasaannya..! hampir setiap hari dia menggoda dan merayuku. tapi, aku merasa kalau dia seakan akan tak ada niat untuk lebih dekat dengan ku. seperti yang diinginkan lelaki lain , UNTUK MEMILIKI KU.
tak pernah sekalipun dia menawarkan diri untuk datang berkunjung kerumahku. atau sekedar berbasa basi untuk mengajak ku keluar bermain. tak seperti kebanyakan lelaki yang menggoda atau merayuku. yang terlihat terlalu berhasrat untuk medapatkan ku.
'ouwwhhh...!'. aku tercekat... jantungku serasa berhenti berdetak.

tiba tiba saja, aby memeluk pinggangku. lalu menempelkan sebagian wajahnya di perutku, dan bergerak gerak pelan.

'hmmm..!' otot perutku menegang..! desiran halus merambat naik ke rongga dadaku.

'abyyy.... bahkan di saat tidur pun, kau membuatku deg degan.. lemah tak berdaya,,!!!'

tanganku seakan bergerak sendiri.! memijit lembut kening dan pelipisnya. lalu mengarah ke tengkuknya.

setelah beberapa lama, jariku yang tadi memijit, berubah menjadi elusan. entah dorongan dari mana, jemariku membelai wajahnya., pipinya., dagunya...!

aku tak tahu....!

aku tak mengerti...! kenapa aku melakukan ini.. bertindak seperti ini...! membiarkannya bebaring di pangkuanku.

dan parahnya., membiarkan anggota tubuhku menyentuhnya secara langsung.

fikiran.... hati... perasaan dan naluriku, seolah olah membenarkannya.

apakah aku..!?...................

mungkinkah aku.!?..........................

'heiii... zayn aby....! apa yang sudah kau perbuat padaku....!?

aku tak tau, entah sudah berapa lama aku memijiti dan membelainya.., yang aku tau, aku sangat menikmatinya...!

hingga, ia terjaga dan membuka matanya. dia seperti tercekat., hanya memandangku, tanpa bersuara.

cukup lama kami saling bertatapan, dengan tanganku masih berada di kepalanya. membelai dan merapikan rambutnya yang sedikit acak acakan.

" udah enakan...?" tanyaku.

dia senyum mengangguk

" kalau masih ngantuk, boboq aja lagi.." kataku.

" ngga... udah ga ngantuk.. !" ucapnya.

" masih boleh baring kan..!? " tanya nya kemudian.

" ngga....! ga boleh..!!. enak kali kau tidur di atas paha anak gadis orang..!!" tiba tiba, dody nyeletuk dari belakang.

" bangun,,!! bangun kau...!! ga usah sok manja..!!! " ucapnya lagi.

" anaa...!" entah kenapa, aby memanggil diana.

" kamu mau boboq juga...? disini...? " ucap diana sambil menepuk pahanya.

" ehh.... e ng... ng... enggak koq... enggak.. aku ga ngantuk..." dody menjawab dengan tergagap.

'hahaha.. gerogi dia'

" hahaha....!" aku dan aby tertawa bersama.

lalu aby menaikkan badannya dan kembali duduk.

" berapa lama aku tidur..!? " tanyanya.

aku melirik jam tanganku

" 4 jam..." jawabku.

" haahh....! koq lama..!?"

" hihihi.... mana aku tau.. kan kamu yang tidur..!"

" aku baringnya disitu lama...!?" tanyanya menunjuk pahaku.

tak ku jawab., hanya memberikan senyum padanya.

" pasti paha kamu sakit..! maaf ya..!"

" engga..." jawabku menggeleng.

" nyenyak kali tidur mu zayn..!" tiba tiba, pak budi yang didepan bersuara.

" masih pusing..!? " sambungnya lagi menanyakan keadaan aby..

"cemana ga nyenyak., bantalnya empuk..! kenak belai pulak lagi tu..!" dodi kembali menjahili.

" hahaha... iya.. enak ya zayn...! " pak romy, yang lagi nyupir juga ikut ikutan.

" annaa....!" lagi, aby memanggil diana.

' pletakk..!' dody menempeleng kepala aby.

" hahaha.. !" kami semua tertawa melihat tingkah dua sahabat karib ini.

" dah sampai mana pak..!?" diana bertanya.

" dah masuk tebing tinggi..!" jawab pak budy.

" lama lagi pak, sampainya..!?" aby menimpali.

" sekitar 2 - 3 jam an lagi lahh...!"

" di depan situ, kita berhenti sebentar... udah pada lapar kan..!?" ucapnya lagi

" iya pak.. tadi, isi perutku keluar semua." ucap aby

tak lama, pak romy memasukkan mobil kedalam area rumah makan.

" yok turun..!" pak romy mengajak, setelah memarkirkan mobil..

lalu kami turun dan mengikutu pak romy memasuki rumah makan. aku ., diana., aby dan dody, duduk semeja. sedangkan pak budi dan pak romy, duduk berdua di meja samping kami.

tak lama, pelayan datang dan menanyai pesanan kami.

" toilet yok..". ajak diana yang sudah berdiri.

aku yang juga merasa hendak pipis, mengikuti ajakannya.

" ehh., kau dah lama kenal ama dody kan...? " menuju toilet, diana bertanya padaku.

" lumayan., dari eS eM Pe lah..." jawabku.

" emmm.. dia, anaknya emang gitu y...!? " tanyanya lagi.

" gitu gimana...!?" tanyaku tersenyum, pura pura tak faham.

" emmm.. pendiam gitu...!" ucapnya

" hehehe.. ga lahh.. orangnya asyik koq.. cumannya, dia agak pemalu kalau ama perempuan..!" ucapku menjelaskan.

" hmmm.. masih polos ya..!" ucapnya menyeringai

" napa tanya tanya..!? kau suka ama dia..!? ada hati..!!?" tanyaku.

diana mengangguk sambil tersenyum.

" anaknya lucu.., tapi, agak susah ngerespon..!" ucapnya.

" iya.. kalau ama perempuan, dia pemalu.. waktu eS em Pe dulu, jarang kelihatan dia ngobrol ama perempuan.. "

........................................

tak lama, kami kembali, dan diatas meja sudah terhidang makanan pesanan kami.

lebih kurang 1 jam makan dan istrahat, kami melanjutkan perjalanan.

hingga dalam 2 jam perjalanan, kami sudah memasuki deli serdang dan tak lama, kami hampir sampai.

keadaan sudah tampak berbeda. mulai dari situasi dan keadaan jalan yang ramai dipenuhi berbagai macam kendaraan. sungguh jauh berbeda dengan tempat tinggal kami.

diantara kami semua, aby yang paling terlihat antusias. begitu memasuki medan kota, tampak raut penuh kagum dan sumringah menghiasi wajahnya.

" mak jaaaang..! ucapnya terkagum saat melihat salah satu bangunan pencakar langit.

" biasa aja lahh tol..! ga usah berle..! " ucap dody dari belakang.

" hehehe.... cemana lahh pek..! baru kali ini aku kemari dan melihat ini semua..! kalau kau iya lahh.. dah sering kau kemari...!" ucapnya yang tak menggubris ledekan dody.

" kamu juga pasti sudah sering kemari kan..!? " tanya nya padaku.

ku jawab dengan senyum mengangguk

" anna...!? " tanyanya lagi yang kali ini ke diana.

" ya ga sering sering amat koq zayn., adalah beberapa kali., pas liburan.." ucap diana.

" hehehe.., jadi, itu lahh..! maklum aja lah klen ( kalian ) ya.. aku belum pernah..!" ucapnya yang masih tak lepas melihat sekeliling, dengan menempelkan kepalanya ke kaca pintu mobil.

" kalian capek ga...!?. kalau ngga capek., kita bawa zayn jalan jalan dulu..!" ucap pak romy yang dari tadi tersenyum melihat tingkahnya aby.

" ya pak., ga fafa..! " ucap kami bersamaan.

pak romy membawa kami berkeliling kota medan. aby tak henti hentinya berdecak kagum dan terheran heran, mengamati segala sesuatu yang ada di kota medan ini.

setelah 1jam lebih berkeliling., pak romy memasukkan mobil ke area salah satu mall yang paling megah di kota ini.

didalam., lagi lagi aby merasa tak takjub.

aku tersenyum geli melihat kepolosan tingkah nya. salah satu hal yang aku suka pada dirinya.



...........................................

...........................................


p.o.v
EVA OCTAVIA br.simanungkalit


aku melangkahkan kakiku dengan malas menuju kamar mandi. aku merasa tak bergairah menyambut hari ini.
sejak kepergiannya semalam, aku merasakan ada yang menghilang dari diriku. belum genap 24jam kepergiannya, aku sudah sangat merindukannya. merindukan sosok seorang sahabat, dan juga sekaligus seorang kakak bagiku. seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya. adik kecilnya....
walaupun masih ada satu lagi kakak ku yang masih bersamaku disini, namun, kepergiannya membuatku merasa seperti.................
..........................................
baru saja aku melangkahkan kaki melewati pintu rumah, kulihat movil kak ecy yang baru tiba, berhenti didepan.
" maaakk....! adek pergi..! ucapku sedikit kuat.
tak lama, mamak ku datang menghampiri.
" pipinya koq ketat gini...! " ucapnya sambil menguyel uyel pipiku.
aku hanya diam, tak meladeni candaannya.
" ga boleh gitu deek..! kakak mu ga lama koq disana..!" ucapnya yang mengetahui sumber kegalauanku. dirapihkannya rambutku dan diselipkan kebelakang telingaku.
" yaa.. adek pergi...!" izinku sambil mencium telapak tangannya.
aku melangkah mendekat ke mobil yang menungguku.
..........................
.........................
p.o.v third
'teeeeeett...!'
bunyi bel sekolah tanda istrahat sudauh meraung. seluruh siswa yang berada diruangan ini mulai grasak grusuk. merapikan segala benda yang berserakan di atas meja mereka.
tapi, tidak dengan si gadis yang satu ini. dia terlihat tak bergairah, tampak dari raut dan garis wajahnya yang tengah melamun. dengan meletakkan sebelah pipinya diatas meja, pandangan matanya kosong mengarah ke pintu kelas.
" va... kantin yok...!" ajak teman semejanya.
dia menolak ajakan itu denagn menggeleng lemah.
tak berapa lama, dirasaknnya belaian halus di kepalanya.
" baru di tinggal satu hari, dah uring uringan....!" ucap seseorang yang duduk disampingnya, dan terus mengelus elus rambutnya.
gadis kecil itu mengangkat kepala dan menegakkan badannya. kemudian, dipeluknya seseorang itu sambil menyandarkan kepala ke bahunya.
" hikss.. kangen...!" ucap gadis kecil itu.
" sabaar.. baru juga sehari.
" hikss... kak ecy ga kangen..!? " tanyanya ke lawan bicaranya.
" ya kangen lahh...!!"
" teruss...!?"
" terus kek mama...!!?"
" koq kayaknya biasa aja...!?"
" jadi, harus kayak kau ini..!? sedih.. nangis mewek mewek...!? "
si gadis kecil memajukan muncungnya sampai runcing karena di ejek ( di ledekin) oleh sahabatnya itu.
" ga boleh gitu lohh deek...! kalau dia tau kamu sedih gini, dia pasti merasa ga nyaman disana..! adek mau dia kenapa kenapa..!? " ucap gadis yang satunya.
gadis imut itu menggelengkan kepalanya.
" dah... ga usah mewek mewek....! kantin yok.. kakak lapar...! tadi ga sarapan..."
mereka berdua bangkit dan beranjak dari duduknya.
baru hendak melangkah, terlihat seorang siswa perempuan, memasuki kelas dan menghampiri mereka.
karena tak mengenal perempuan itu, mereka hanya diam sambil memandangi nya heran.
" mmm.. sory ya., mau nanya.. ini kelas 1' ( SATU satu) kan..??'' tanya perempuan itu.
" iya.. ada apa ya..!? " si gadis imut itu menjawab
" aku mo jumpai eva octavia...!" ucap perempuan tersebut.
si gadis kecil dan sahabatnya saling pandang.
" ehh.. iya., aku eva octavia.. ada apa ya,,!? " ucapnya.
" ouwhhh... kebetulan nihh...! aku RANI., kelas II' ( DUA satu )..........
....................................... bersambung
 
Makasih updatenya om @Rayhandy :beer:

Tanya dikit om,ibu penjual sayur yang dipasar itu ibunya Aby kah? Tapi disekolahan kok gak mau liat ibunya Rindu!kayak ada masa lalu yang pait...
Btw Aby kakaknya Rindu ya?
:|
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd