Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
bag 6


pertawandu perciremndu., oh andiko seh manisna....
bene kel aku nde Biring, adi la kin man bandu nande nanginndu.......











"hossshh.......hossshh.....hhhooooossshh...... " aku membungkuk menekuk lutut., nafasku ngos ngosan..... dari pertigaan simpang jalan, aku sudah memacu lariku untuk segera tiba kesekolah...
dan kini, aku sudah berdiri di depan pintu gerbang yang sudah tertutup rapat.! aku terlambat.......!!
ini semua gara gara si bunga anggrek. tingkah lakunya semalam membuat aku tak tenang.... tidurku tak lena...
dari luar sini, aku mendengar upacara bendera sudah di laksanakan. suara pratokol pembawa acara sudah nerkumandang..
aku berfikir sejenak,., aku tak mau menembak ( bolos ). ...
ku langkahkan kaki ku mengitari pagar sekolah. .. sampai di bagian belakang sekolah, aku dihadapkan dengan pagar tembok setinggi 3meter.
aku mencari cari sesuatu yang dapat kugunakan sebagai pijakan untuk dapat menjangkau bagian atas tembok...
' buggh.. hufft..'.
aku melompat, dan sudah berada didalam area sekolah..
melewati lorong belakang kelas, sambil berjongkok, aku mengendap ngendap melangkah... dapat kulihat para siswa dengan khidmat mendengarkan pidato pembina upacara..
aku beruntung, karena tak kudapati guru yang biasanya mengawasi di bagian belakang barisan..
masih dengan pposisi berjongkok, aku mendekati barisan yang paling mudah kujangkau dan memasukinya..
" hufft,," aku bernafas lega sambil mengelus dada dan keringat di pelipisku,, dan, aku baru tersadar, semua mata siswa yang sebarisan denganku memandangku dengan tatapan yang.......
'kek ngalamin dejavu' batinku,..
" kenapa baris disini..!? mo ngapai,,!? " tiba tiba, suara yang sangat familiar menoleh kearahku,, ya., rani bertanya heran.. dia berdiri dengan berjarak satu orang didepanku
aku tertegun melihatnya..
' dejavu lagi..!' batinku
" sayaaaangg.....! ngapai baris disini...!? " tanyanya lagi
" kangen yaaang..! " ucapku asal..
" haaa...!" mulutnya sedikit menganga
" sssssttttttt.....!!! " orang orang yang berada satu barisan dengan kami mendesis dengan menyilangkan satu jari di bibir
" aku kangen yang...! satu harian engga melihatmu, batinku mencari cari...! " ucapku memelas, sambil memegang dadaku dan sedikit kuremas bajuku
" iiihhh........ ayyaaangg....! " ucapnya sambil menggoyang goyangkan badan nya tersipu
" contohnya seperti yang berada dibarisan paling sudut sana..!!! " suara pidato pembina upacara agak melenceng menunjuk kearah barisan kami.
sontak semua mata yang berdiri dilapangan ini mengarah kebarisan kami
' aduh mak jang..!!! ' batinku
"
saya disini berdiri memberikan kata kata, mereka disana juga berkata kata..! apa yang kalian bicarakan disana..!?
apa yang kalian diskusikan..!! ? " tanyanya dengan marah
" siapa itu tadi yang ngobrol disana..!? barisan kelas berapa itu disana..! kelas 2 ya..!? ayo coba kemari..! berdiri didepan saya..! berdiri didepan teman teman kamu...!
sepenting apakah obrolan kalian., sehingga tidak mau mendengarkan pidato saya...! ayo kemari,,!
aku tercekat.. terdiam sebentar ' luar biasa kawan ini bahh..! bisa senafas dia yang becakap itu..!!! ' batinku mengagumi olah nafas nya
(
kalau diajak pedot,, bisa tumpur bandar ini,,!! ya kan shifu,,,!? )
" mampus kau kan....!!!"
" hajjab......!!!"
" sok kangen kengenan kau....!!!!"
" sok roman...!!!
" makan kau lah karikil itu...!!!"
"ntah darimana., bisa pulak nyasar kemari...!!!"
" setann.. !!!"
" merusak nama baik kelas 2..!!!"
" merusak reputasi....!!"
" 0ooo... latteung...!!!"
" beleruss... !!!"
" bagudung,,!!!"
sumpah serapah dan makian bersahutan dari orang orang dibarisan ini...
wajah rani yang tadi memerah karena malu , kini menjadi pucat pasi. juga karena malu.! dan terlihat cemas..
aku tersenyum., memberi tanda jangan khawatir padanya.
kutarik nafas panjang dan menghembuskannya.. lalu aku melangkah, berjalan menuju tengah lapangan dan berhenti tepat di depan sang pembina upacara..
" balik badan..!" perintahnya tegas
aku memutar badanku 180 derjat....
'ttuuiingg...!' aku berhadapan tepat dibarisan kelasku.. dan, wajah yang pertama kali kulihat adalah si mahluk halus nan imut EVA..
dia berdiri paling depan. tepat satu garis lurus dihadapanku.. memandangku dengan tatapan dan ekspresi khas wajahnya yang sinis dan judes..!
berbeda dengan eva, kawan kawan satu kelasku yang lain memandangku dengan ekspresi yang.... 'akhhh... bujang lahh...!! batinku
terlebih si dodi, dia menunjukkan wajah yang....... ' akhhh.... kimmaakk... kimmaakk...!!!
'' inilah orang yang bla... bla.... bla,,,," si pembina upacara kembali marepet ( ngomel ngomel)
" apakah kamu tidak malu dengan teman mu yang bla.... bla... bla...
" dan apakah kamu tidak bisa bla.... bla... bla....
tak tahan mendengar repetan nya, aku membalikkan badan menghadap kearahnya , lalu melangah berjalan hingga melewati stage tempatnya berdiri dan berhenti di depan pembawa acara yang berdiri dekat dengan barisan para guru dan staff yang memandangku dengan berbagai macam ekspresi.
" pinjam mic nya sebentar,,!" pintaku kepadanya.
tanpa menunggu jawabannya, kuraih microphone yang berada di genggaman nya. lalu aku melangkah kembali ketempatku tadi berdiri.
" bosan..!" aku langsung berkata
" tadi bapak bertanya tentang apa yang saya diskudikan disana..!?" ucapku lagi
" kamu bosan mengikuti upacara bendera...!? berarti kamu tidak....
"maaf pak...!" aku memotong perkataan nya.
" saya bukan bosan mengikuti upacara , tapai saya bosan dengan bapak...! saya bosan mendengar dan melihat bapak mendongeng...!" ucapku
' nguuung,, ngung... ngguuuung..!' terdengar dengungan suara yang tak jelas kalimatnya dari semua mulut manusia yang berdiri di lapangan ini.
" saya minta maaf.! maksud saya., bukan bosan terhadap pribadi bapak. tapi., cara dan gaya juga materi bapak berpidato.. saya tau, para pahlawan kita telah berjuang dengan berkorban nyawa agar kita bisa menikmati saat saat seperti ini. saya, kami dan kita semua sangat menghargainya..." ucapku sambil mataku fokus melihat kearahnya..
aku menunduk sebentar, mengambil nafas dan menghempaskannya
" saya bosan melihat bapak berdiri dan membaca secarik kertas yang berisikan dongeng masa lampau... dalam 10tahun terakhir, dongeng inilah yang selalu kami dengar."
" sekali lagi saya memohon maaf., bukan maksud melupakan jasa mereka ( pahlawan). tapi, kenapa harus menceritan cerita yang sama dan berulang ulang,, cerita yang sudah kami ketahui dan bahkan kami pelajari setiap harinya,,, tidak bisakah bapak, dan guru guru yang lain memberikan penyegaran dan rasa baru pada saat berpidato..!?" ucapku lagi
kulihat beliau menaikkan tanggan nya dan menggenggem microphone yang sudah menempel di stand nya..
" seperti..???? " tanyanya singkat
" beri kami motifasi... motifasi dan cara untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan,. dengan cara mengikuti zaman dimana kami bediri sekarang dan nantinya..! "
"tapi kami sudah menurunkan dan memberikan ilmu pelajaran kepada kalain..! " ucapnya tak terima
" bapak dan ibu guru selalu berkata, bahwa kami adalah calon calon penerus bangsa... calon calon pemimpin bangsa,,,!
" absolutely....!!
" ajari kami cara untuk menjadi penerus bangsa, diluar hal mata pelajaran.. ajari dan arahkan kami , cara untuk menjadi seorang pemimpin..!!!
terlihat raut wajahnya yang tadi menegang kini sudah sedikit mengendur..
" beri kami kesempatan untuk berada ditempat bapak berdiri sekarang.... ! untuk menguji mentalitas dan attitude jiwa kepemimpinan kami.. ! tempa dan arahkan ...! " terutama bagi kaka dan abang abang kami kelas tiga yang akan melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi..!"
kulihat seringai tipis di bibirnya..
" itulah yang saya bicarakan di barisan tadi,. saya mohon maaf kepada bapak dan ibu., kawan kawan dan kaka semua, karena mengganggu ketertiban upacara..
sudilah kiranya agar bapak dan ibu untuk memenuhi ekspektasi saya..
sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar besarnya...!! " ucapku, kemudian aku berjalan mendekati beliau., kusalam dan kicium tangannya.. lalu menyerahkan mic yang tadi kupinjam kepada pembawa acara..
aku berbalik dan melangkah kebarisan para siswa.. tapi anehnya., aku tidak menuju kearah barisan kelasku. aku malah kembali kebarisan kelas 2 tadi.
ketika aku melangkah ditengah lapangan, kudengar suara dodi berteriak.. " zayn.. a lop yu..!!! diikuti tepukan tangan kawan kawan satu kelasku,.. "prokk prok prokk..
kini aku sudah kembali dan berdiri di dalam barisan kelas 2. mereka menghujamiku dengan tatapan yang.....
" keerreeennn......!! " mereka semua berucap sambil memberikan acungan jempol padaku..
'kimaakk..!! tadi klen maki maki aku..! anjink....!!!' batinku
"
sayaaaang...!" rani meraih tanganku... kulihat matanya berbinar binar...
" sayang tadi macho deehh..!!

....................................................................................................
..................................................................................................
di kelas, suasana begitu tenang. kami semua konsentrasi mengerjakan tugas yang diberikan guru kimia. sampai tiba tiba..
" perhatian...! panggilan., kepada zayn aby,,! siswa kelas 1', agar segera menghadap keruang guru..!! sekali lagi., bla... bla... bla...
suara toa yang menggema membuyarkan ketenangan,, semua mata tertuju padaku ( bujang lahh..! kek iklan shampo aja,,!)
' hufft.. ' kuhembuskan nafas dan berdiri melangkah
" permisi bu..!" izinku kepada pengajar., dia mengangguk dan tersenyum
saat sudah melewati pintu kelas, aku berbalik masuk kembali, aku menuju ke meja rindu
" ada bawa buku paket? LKS.? ama catatan ga..!? tanyaku ke rindu
" paket, lks , dan catatan apa..!? " tanyanya balik
" apa aja. " kataku
rindu menarik tas nya yang berada di laci dan memeriksa, kemudian dia mengambil tiga buku dan menyerahkannya padaku
" untuk apa..!?" tanyanya lagi
kuraih buku itu dan menghirup aromanya , ' wangimu menyebar kemana mana angg..!' batinku
" untuk kenang kenangan... ! mungkin aku akan pergi..! mungkin ku takkan kembali..! mungkin aku tak diperkenankan bersekolah disini lagi..! ku kan selalu merindukan mu..! " ucapku berdialog mendramasitis..
" isshh.. serius lho abyy...! " ucapnya menampakkan kecemasan.
ya., aku merasa, dan mungkin mereka juga.. panggilan ini ada sangkut pautnya dengan kejadian di lapangan tadi,..
" hehehe... ga fafa kog., '' ucapku menenangkan nya
" aku pinjam ya..! " ijinku sambil berlalu..
........................................................................
'tok..tok..tok.. "
" permisi..!" ucapku memberi salam didepan pintu ruang guru.
kulihat didalam sudah ada beberapa guru dasn staff. termasuk yang tadi menjadi pembina upacara
" ya.... silahkan masuk...! ' bapak kepala sekolah mempersilahkan ku
" kamu tau kenapa kamu di panggil..!? " tanyanya
" apakah ada kaitannya dengan tadi dilapangan !? tanyaku
" ya..." katanya singkat
" silahkan duduk dulu... " ucapnya lagi
aku menggeser kursi dan duduk berhadapan dengan mereka
" kalaupun saya dihukum karena kelancangan saya berpendapat, saya siap menerima konsekuensi nya....! tapi, melihat kebijaksanaan bapak dan ibu, saya harap , kita berada disini untuk berdiskusi..! " ucapku diplomatis.
" hahahaha... ! anak bau kencur ingin berdiplomasi..! saya suka...! saya bersyukur mamanggil kamu tadi dilapangan..!" pak hendra, yang sedari aku masuk tadi hanya diam dan memperhatikanku mulai bersuara..
dia jugalah yang tadi berpidato dilapangan
" bagaimana bapak ibu..!!? " tanyanya kepada rekan sejawat nya
" ok.. jadi begini zayn.., tadi kami sempat berembuk, tentang ekspektasi yang tadi kamu utarakan., mungkin bisa di realisasikan." ucap kepala sekolah
aku hanya mengangguk
" kendala nya..!? ' tanyaku
' sebenarnnya tidak ada kendala., hanya masalah waktu saja.. mungkin kita bisa berdiskusi antara guru dan murid... pelajar dan pengajar.. tentang langkah apa saja yang akan kita gunakan dan metode apa yang akan kita munculkan..! " jelasnya
" alangkah baiknya, jika OSIS kita ikut sertakan dalam diskusi ini.." timpalku memberi saran
" hmmmm.... kepengurusan osis belum terbentuk untuk tahun ajaran baru ini.. masih dalam formasi lama. ditambah lagi, padatnya kegiatan kita menyambut 17an ini.. " si susu, ehh, si T.U ikut bersuara
" baiklah.... permasalahn itu akan kita perbincangkan di akhir agustus, selepas rapat kepengurusan osis.. " kata kepala sekolah
semua yang berada di ruangan menngangguk mengiyakan
" adalagi yang mau disampaikan.? bapak... ibu.... zayn...? ' tanyanya melihat kami bergantian
" saya rasa tidak ada pak..! " ucap salah satu guru
" saya sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu., tapi, nanti saja lahh pak, disaat semua berkumpul.." kataku
aku memang ingin membicarakan maslah, tentang guru yang hobby menyuruh mencatat tanpa penjelasan. alasan aku meminjam tiga buku dari rindu tadi
" baiklah.. zayn., kamu bisa kembali kekelas "
" terima kasih pak..! " ucapku menyalami mereka satu persatu
........................................................................
"tok..tok..tok.."
" permisi bu..! " ucapku mengetuk pintu kelas, sekembali dari ruang guru
" ya... masuk. !"
aku berjalan gontai memasuki kelas. ku pasang wajah sekelam mungkin.. kawan kawan ku yang melihat, memandangku dengan tatapan bertanya tanya.
terlebih si bunga anggrek ku., cemas dan khawatir, terpasang diraut wajah nya ketika aku menghampirinya..
" angg.... aku minta maaf ya... selalu nakalin kamu... godain kamu... maafin aku ya..! " ucapku lirih, bersamaan dengan kuletakkan bukunya di atas meja.
dia memandangku sedih. kurasa dia ingin mengucapkan sesuatu. namun, tak ada suara yang keluar dari bibirnya.
eva yang duduk di depan rindu, menolehkan mukanya kebelakang melihatku. dapat kulihat, dia sama terkejutnya dengan rindu.
aku melangkah pelan menuju mejaku.
'hahaha,.' aku hampir sesak nafas menahan tawa. berhasil mengerjai mereka. yang paling tak kusangka adalah, reaksi dari si mahluk halus. ekspresinya tampak kalut.!
guru yang duduk didepan menggelengkan kepala padaku, kubalas dengan senyuman.
.......................................................
' tett .. teeeeeeettt...!'
bel istrahat berbunyi., semua kawan kawan berdiri hendak keluar.
aku menopang dagu dengan telapak tangan yang ku genggam. memandang kearah pintu yang dilewati orang orang...
" tol..! kantin yok..! " dodi menepuk pundakku
" luan ( duluan) pek.. nanti aku nyusul "
" awas kalok ( kalau ) ga datang kau..!! " ancam nya
kawan kawan ku sudah keluar.. tinggal aku sendi.... ehh., ternyata tiga sekawan itu tidak keluar. tampak mereka bercakap cakap sambil menoleh kearahku.
kutoleh rindu yang memandang ku. kutarik bibirku membentuk garis senyum kecut kearahnya.
mereka berjalan menghampiriku, dan duduk dibarisan meja disebelahku.
" zayn...!" desy memanggilku
" ya...."
" itu tadi betul betul..!? "
" tadi..!? apanya yang betul..!? " tanyaku pura pura tak faham
" yang tadi kamu bilang ke rindu...! "
" ohh... iya... betul.."
" serius abyy...! " rindu tampak kalut. eva juga memandangku. tapii, kali ini tidak dengan tampang judes nya..
aku tak tega melihat ekspresi bunga anggrek ku..
" kog gitu..!? masa cuma gara gara itu dikeluarkan...!!? " ucapnya , merasa tak percaya
" di keluarkan...!? apanya yang dikeluarkan..!? " tanyaku
mereka menyipitkan mata memandangku tajam
" ehh.., siapa yang dikeluarkan.. ? " ralatku
" kamu kan..!? " katanya ragu
" kamu dikeluarkan gara gara upacara tadi kan..!? dikeluarkan dari sekolah..!?
" aku..!? dikeluarkan dari sekolah..!? siapa yang bilang..!? " tanyaku sedikit tertawa
" tapi tadi.... tadi.... kamu.... jadi, kamu ga di pecat..!?? "
' bughh...! brakk..!! praakkk..!!! '
eva berdiri., menunjangi ( menendang menggunakan telapak kaki ). meja dan kursi yang ada di depan nya. lalu memandangku dengan tatapan khas nya.. dan melangkah pergi..
' mak jang...!!! yang ngori lahh betina satu ini bahh..!' batinku bergidik melihat kelakuannya
rindu juga kulihat menatapku tajam tanpa berkata. dia juga berdiri dan melangkah pergi..
kualihkan pandangan ku ke desy.,memasang senyum kaku bersalah.
" tuh kan... si ang merajuk..! marah dia tu kamu kerjain !" desy menyudutkanku
" minta maaf cepat..!" katanya lagi
" iya des... sory.! maaf ya.."
" jangan sama aku...! minta maaf sama rindu...! sampai kalut gitu dia tadi. dia mengira kamu itu betul dikeluar ehh., di pecat.."
" cuma mo nyeloroin ( bergurau) aja nya...! " ucapku memelas
" udah.. pigi mintak maaf sana..! cepat..!
" kawani lah yaa....! " pintaku
" ya.. ayok..! " ajaknya
kami melangkah menuju kantin. dijalan, aku bertanya ke desy
" itu tadi, si mahluk halus kog sampek kek gitu dia..?
" entah..! ga tau..! mungkin dia marah karena lihat rindu gelisah karena kamu..! " katanya
memasuki kantin, kulihat rindu dan eva duduk berdua, saling berhadapan. eva tengah menegak minuman dingin nya. dan....
' pletakk...!' dia menghempaskan botol kosong minumannya ke atas meja.
' glek.!' aku menelan ludah,, ' gawat betina satu ini bahh..!' batinku
desy duduk disamping eva., sementara, aku masih berdiri di belakang rindu. desy memandangku, memberi kode supaya aku duduk dan bicara sama rindu.
kutarik kursi sedikit kebelakang...
" ang..! " panggilku setelah duduk disampingnya
dia tak menoleh. masih asik bermain dengan pipet ( penyedot) mengaduk aduk minumannya..
" aaanggg.... " panggilku lagi dengan sedikit mendayu
" aku.......... tadi....... sebenarnya,.......
" tak dongar kami....!!! " eva memotong perkataanku tanpa menoleh
" aku mintak.......
" tak usah dongarkan..!!! " potongnya lagi
" di pecahkan cocoknya kepalanya ini..!!! " lanjutnya lagi memandangku dengan menahan emosi. sambil tangan mengangkat botol minumannya keatas..
" mo pesan apa..? " tiba tiba pelayan kantin sudah berdiri disampingku.
desi menyebutkan pesanan nya
" abang ganteng pesan apa..? " tanyanya lagi padaku
" teh tong pait..! ( teh hangat tanpa gula ) " kataku
"kak.., boleh mintak botol kosong ga..!? kalau ada, sekalian sama tutup nya..! " pintaku ke pelayan kantin tadi
" ya.. ga tau kalu tutup nya ada atau engga,,! nanti ku tengok dulu lah ya.." katanya sambil berlalu
" untuk apa botol kosong..!? " desy bertanya
" mo kumasukkan mahluk halus ini kedalam..! biar ga mengganggu., ribut kali..!!! " kataku melirik si eva
" hihihihi...." desy terkikik mendengar penjelasanku.
sepintas, kulihat rindu tersenyum menahan tawanya... hatiku sedikit lega melihat dia tersenyum
" maaf ya..." kataku
rani melirikku tanpa mengeluarkan kata. aku tak berani memandangnya. pandanganku tertuju ke tangannya yang diletakkan diatas meja.
" aku tadi cuma seloro ( bergurau).. maaf udah buat kamu khawatir... janji ga kubuat lagi..!! " ucapku sambil menyentuh jam tangan yang melingkar di lengannya dengan hujung jari telunjukku.
kutelusuri lingkar tali silvernya dan alur bulat kacanya
" iyaaah... jangan ulangi lagi ya,,! sport jantung juga aku tadi..! kirain kamu memang betul di D.O.. ! " ucapnya yang akhirnya bersuara
" tapi., tadi kan aku ga ada bilang kalau aku di D.O.. kan aku cuma minta maaf..! kog kamu nangkapnya sampai kesitu..!? " tanyaku tersenyum
" tengok itu..!!! becakap pulak lagi dia tu..!!! alah maaakk..!! ku pangkahkan pulak lah anak ini nanti disini bahh..!!! " lagi lagi si mahluk halus mengganggu dengan gaya hendak menggibal ( memukul )ku
"ini teh nya bang... sama botolnya., tapi tutupnya ga ada..! pake plastik aja ya.. digulung gulung, terus disumbatkan ke muncung botol nya.. " ucap si pelayan menjelaskan.
" iya kak.. makasih..! kataku.
aku menyeruput teh ku
" kak... ini teh nya kenapa manis..!? kan tadi aku minta teh pahit..! " kataku memberitahu
" ehh... iya kah..!? mungkin salah buat..! sini aku ganti..! " katanya membawa teh itu
tak lama, si kakak datang membawa teh baru
" haa kann..! maniss,,! kataku setelah meminumnya
penasaran, sikakak mengambil sendok makan dan mencobanya
" ihhh.. pahit kog...! apanya abang ini..! " katanya langsung pergi
ku icip sedikit
" manis lho..! " kataku melihat rindu
" yang salah nya kurasa kakak itu..! " kataku lagi
" mintak dikit..!" desy yang juga heran dan penasaran ikut mencoba
" ini pahit lo zayn..! lidah kamu tu yang aneh..! " katanya tersenyum melihatku
" ahh.. masa..!? " kuteguk lagi sampai setengah..
" apa karena aku minumnya sambil lihat kamu ya, makanya jadi terasa manis..! " kataku ke rindu
' plakk..!'
" hahahaha... " rindu memukul bahuku dan tertawa
desy juga ikut tertawa sambil menggeleng. hanya si mahluk halus yang manyun , memandangku sinis
" sukak kali ya kamu ngerjain orang..! kasian tu kakak tadi..! " rindu berkata sambil menutupi mulutnya , mencoba tuk menahan tawanya
" kebanyakan gaya nya si gait ini..!!! " eva menimpal sinis.
ku ambil botol kosong tadi., ku usap usap dengan muncung botol yang mengarah ke si eva. mulutku komat kamit sambil mataku menatap kearahnya
" hahahaha.. abyyy....! udahh.. haha.. nanti mengamuk lagi dia,,,! " rindu menyudahi aksiku yang seakan ingin memasukkan eva kedalam botol
.......................................
jam istrahat sudah berakhir., kini, kami sudah memasuki kelas.
" tol..! " dodi datang menghampiriku
antarkan aku pulang,,! ga enak badanku..! kek meriang rasaku..! " katanya lagi
" haaa...! kenapa!? tadi sehat nya kau kutengok..! "
" entah..! tiba tiba aja, ga enak rasaku...! ayoklah... udah ga tahan aku ini..! " lalu dia berjalan menghampiri lilis, sang sekretaris kelas.
mereka bercakap cakap sebentar, lalu kami keluar kelas
" kita ke ruang guru dulu..! izin ke guru piket...! "
.........................................................
.......................................................
sampai dirumahnya., dodi langsung masuk kekamar dan berbaring
" ko bawak aja keretaku ..! nanti pulang sekolah, singgah ko kemari..! dodi menyuruhu untuk membawa keretanya
" ok pekk..!! chau lah aku ya..! nanti lama kali... jangan lupa berobat kau..! cepat sehat..! "
" makasih ya tol..! " ucapnya
aku menepuk pundaknya dan segera pergi
.........................................................
sampai disekolah., aku sedikit berlari. ditengan lapangan, kulihat rani dan temannya di depan ruang T.U bersama si susu. kupercepat lariku menhampirinya..
" ngapain..!? " tanyaku
" mo ngantar lusi pulang.. tadi dia jatuh di kamar mandi ! " jelasnya
" alamak..!! jadi, cemana dia..!? "
" lututnya terkilir yaang.! "
" hajapp...! jadi, kemana lah itu..!? " kataku yang ikut cemas
temannya itu, atau lusi adalah mayoret utama drum band sekolah kami.. dengan keadaan nya yang seperti ini, mungkin akan mengganggu performa
" itulah yaang.. makanya kemari dulu., mau dibicarakan sama bu rosa.."
bu rosa adalah pegawai T.U . dialah si susu, yang juga pelatih gerakan mayoret drum band
" kayaknya ga bisa cepat sembuh itu terkilirnya... paling tidak, sampai 1bulan baru dia bisa aktif lagi.. mau tak mau, kita harus cari pengganti nya lah..! " si susu / bu rosa / T.U menimpali
" tapi bu., waktunya mepet gini..! apa masih sempat..!? " tanya rani sedikit ragu
" kita usahakan lahh..! tergantung orangnya juga.. kalu bisa belajar dengan cepat, ya.. mudah mudahan aja.." ucap si susu
" udah ada calon penggantinya..!? " tanyaku.. rani menggeleng
" nggak tau ntah siapa yang mau dipilh. anggota yang lain juga kayaknya ga ada yang memenuhi kriteria..!" ucap si susu
" kek manan rupanya kriterianya !!? " tanyaku lagi
" selain berbadan tinggi., ya harus energik..! supel... lincah... ga pemalu...! dan yang paling penting, harus over percaya diri..! ' si susu menjelaskan ciri ciri kriteria mayoretnya
" hmmm... kamu aja yang pindah posisi ! " kataku ke rani yang juga merupakan seorang mayoret
" ga bisa yaang...! aku udah biasa di line 2.. susah ngerubah ritme nya..! lagian., kalau aku pindah, terus yang gantiin aku siapa..! ? sama aja kan..! "
aku sedikit berfikir.. lalu aku teringat dengan seseorang..
" aku punya kandidat sihh., tapi dia kalah di postur tubuh., !! " ucapku mencoba coba
" selain tinggi badan, kamu yakin dia punya yang lainnya..!!? " tanya si susu sedikit meragu
' yakin...!!! " kataku mantap
" ini anaknya lincah...!! enerjik...! kayak ULAT PINANG..!! " ucapku lagi meyakinkan mereka
" ulat pinang..!? " rani heran dengan istilahku
" hahahaha... ! kamu yakin..!? " si susu tertawa .. mungkin dia faham dengan istilah ulat pinang
aku mengacungkan kedua jempolku
" hmmm.. ok.. kita coba..! " ucapnya
" siapa..? dari kelas berapa..? " rani bertanya
" namanya EVA OCTAVIA . kelas 1'... kawan aku satu kelas..! " kataku yang yakin dengan ucapanku
ya., eva.. si mahluk halus. dibalik sifat judes dan paremannya, dia orang yang lincah dan percaya diri.
aku teringat sewaktu melihat dia dengan PeDe nya menari dan bergaya bak supermodel dibarisan kelompoknya ketika masa penataran P4. . pernah juga di kelas, sehabis jam istrahat, menunggu guru datang.
....................................................
selasai berdidkusi dengan rani dan si susu, aku kembali ke kelas.
dari mejaku, aku memperhatikan si mahluk halus itu. dia diam dengan wajah yang serius. entah serius belajar atau apa, aku pun tak tau.
aku teringat, tadi dia sempat mengamuk karena ku kerjai, sampai menendangi meja dan kursi..
' aku belum minta maaf ke dia ' batinku
ku koyak selembar buku tulisku, dan kutuliskan permintaan maafku
MAAFKAN AKU YANG TELAH MENYAKITIMU......
MAAFKANLAH AKU WAHAI EVA OCTAVIA SIMANUNGKALIT.
GADIS PALING IMUT DAN MENGGEMASKAN DI SEKOLAHKU
YA...
YA...
YA...
YA.. (*_-)
kulipat lipat kertas yang kutulis, lalu ku transfer ke meja di barisan sebelahku.. dan kusuruh transfer lagi keseberangnya dan keseberangnya lagi, sampai kemeja si mahluk halus.
kulihat dia mengkerutkan keningnya ketika menerima surat itu. kemudian mereka menunjuk nunjuk kearahku, lalu dia memandangku., kulambaikan keempat jariku sambil tersenyum..
dia membuang muka dan membaca kertas itu., tak berapa lama, dia kembali menoleh kearah ku. kuberi dia kecupan jauh., seketika itu juga dia memalingkan wajahnya..
.................................................
.................................................
"perhatian...! kepada siswa yang disebutkan namanya, segera datang keruang guru..! RINDU SAFHIRA.. ZAYN ABY... DODY PERMANA.. dan RISDIANA.. dari kelas 1'....!
sekali lagi. bla........bla... bla... "
...................................
'tok tok..'
" permisi pak..!"
" ya.. masuk..!'
kami bertiga memasuki ruang guru. disitu kulihat pak suprianto., pelatih paskibra kami beserta dua orang berbaju dinas dari pemda setempat..!
" duduk zayn,,! " ucap pelatih
aku duduk didepan beliau, yang diikuti rindu dan diana disebelahku.
" ada apa ya pak..!?" tanyaku sedikit heran, karena melihat beliau disini
" mmm... begini.! mungkin ini bisa dibilang rezeky kalian, atau juga karena memang bakat dan potensi kalian.. sebenarnya, kedatangan saya beserta dua bapak yang dari pemda ini ingin memberitahu, bahwa kalian berempat., ehh.. satu lagi mana...!? " tanyanya yang baru sadar cuma ada kami bertiga
" dodi lagi sakit pak..!"
" wadduhh..! sakit apa..!? sakit parah ga,,!? " tanyanya cemas
" nggg... cuma demem biasa aja koq pak.."
" hmmm.. mudah mudahan bisa lekas sembuh dia. sayang kalau dilewatkan kesempatan ini..!
"kenapa pak..!" ucapku yang makin tak sabaran melihat tingkahnya yang menurut ku lambreta ( lambat), ga tudepoin..! buat orang makin penasaran..!
" mmm..... " katanya lagi menggantung sambil melihat kami bertiga yang udah nahan nafas. .. ingin rasanya ku pistik (sentil) hidungnya yang pesek itu..!
" kalian berempat terpilih untuk berkesempatan mengikuti tahap seleksi pemilihan paskibra tingkat provinsi.. kalau tidak ada halangan, hari kamis, kalian berangkat keibukota bersama kedua bapak ini..!!"
katananya menjelaskan , sambil mengenalkan pendamping kami selama berada di ibukota provinsi
" haaa...!!! " kami bertiga bersuara kaget., merasa tak percaya
" betul pak..!!! ? si pelatih mengangguk
" serius pak..!!!? mengangguk lagi
" nggak seloro bapak ini kan..!!!? " dia menngeleng
" kyaaa..!!! " rindu dan diana menjerit histeris... aku mengusap usap wajahku
sangkin senangnya, tanpa sadar, aku menggenggam telapak tangan rindu yang duduk disampingku..
tak berapa lama, masih berada dibawah alam sadar, kurasakan rindu menautkan jari jarinya di sela jemariku yang menggenggam tangannya
" jangan terlalu senang dulu,.. kalian masih harus mengikuti tahap seleksi... harus giat berlatih... jangan sampai gagal..! " dia mengingatkan kami karena terlihat begitu gembira
" siap pakk..!!! " jawab kami lantang..
kurasakan rindu mempererat tautan tangannya
" baiklah.. kami permisi dulu... jangan lupa sampaikan ke teman kaliansatu lagi.." ucapnya mengingatkan
aku mengangguk
.....................................
keluar dari ruang guru, diana melompat lompat kegirangan.. di perjalanan kembali kekelas, kami tertawa bahagia.. diana tak hentihentinya meluapkan kegembiraan nya..
' tok,tok,,'
" permisi bu..! " diana mengetuk pintu kelas, dan masuk dengan gaya bak supermodel.
aku segera melangkah menuju ke mejaku. ehh., tapi kog rindu mengikutiku
" aangg.." ucapku menoleh kearahnya
" mejaku disana lho byy...! " katanya menunjuk kearah mejanya
" lohh,,, ehh,,, aku baru tersadar, ternyata jari kami masih bertautan.
berarti.,! tadi kami masuk sambil bergandengan,,!!!? ya amplop....!!!
" suiiit,,suiiiitt....!!
" cihhuuyyy...!!
" hasssiiiiikk...!!
" +_)(*&?><&...>~!!
" !@#$%$^&*(..!!!. sorak sorai umat manusia bersahut sahutan...
malunya ya tuhan,,!!.. tapi aku segera menguasai diri. dengan santai aku berbalik menuju kearah mejanya rindu. masih menggandengnya, aku berjalan menuntunnya
" wihh mak jang,,!
" tak usah pala diantarkan...!!
" masih ingat dia jalan...!!
"masih bisanya dia jalan sendiri..!!
tak ku gubris suara suara sumbang yang mengiringi perjalanan kami.. tapi tidak dengan rindu., sepanjang perjalanan, dia menunduk malu..
tapi yang anehnya kurasa, macam macam tak mau pun dia melepaskan genggaman tangan kami... malah, makin diremasnya telapak tanganku...
belum sampai kami ke mejanya, eva, si mahluk halus, berdiri dari kursinya. diraihnya tangan kami dan dilepaskannya paksa..
" awas.... awas.... ngapai ko pegang pegang..!! gait kau..! gait... gait....! " katanya sambil memukul mukul lenganku
..........................................................
.........................................................
'tett...teeeeeeett....!'
bel tanda sekolah usai sudah meraung raung... seluruh isi kelas mulai berhamburan. menyisakan aku yang masih duduk di kursi direktur ku.
aku tersenyum geli mengingat kejadian tadi... 'kog bisa ya..!!!' batinku.
....................................
' trrrenggg,, teng,, teng,,, teng... ' . suara knalpot kereta dodi meraung raung, saat gas nya kupulas kandas.
'ganteng kuadrat aku bawa kereta ini..!! ' . batinku menyombong
melewati gerbang, kutemukan tiga dara pingitan itu tengah berdiri di pinggir jalan. kuhentikan kereta dan kutongkatkan. kuhampiri bunga anggrek ku.
tanpa bersuara, aku berdiri disampingnya. dia yang menyadari keberadaanku, juga diam.
hingga mobil jemputannya berhenti didepan kami, juga masih belum mengucapkan sepatah kata. pun ketika mereka bertiga masuk kedalam mobil, kami masih tetap membisu.
lalu, kaca pintu depan terbuka. si bunga anggrek menghadiahiku lambaian tangan dan senyum manisnya. kubalas dengan melakukan hal yang sama.
' treng.. tengg.. tengg.. teng...'
kembali kupulas gas kereta. tapi, baru hendak memasukkan gigik (porsneling)..
" ayaaangg,,,!"
'alamak jang..!' suara dan panggilan ini. aku diam tak menyahut..
" sayaanng...! " panggilnya lagi
" yaaa..."
" ikuuutt..! " katanya dengan gaya manja yang sudah berdiri disampingku
" haa... ikut..!? ikut kemana..!? " tanyaku heran
" antarkan awak pulang.!"
( awak ; kata pengganti dari saya... bahasa yang paling halus dan lembut dari saya kalau di daerah ku)
" kereta kamu mana..!?" tanyaku lagi. karena setau ku, rani kesekolah naik kereta
" ngga bawa kereta..! tadi naik becak.."
'wehhh.'
"
ya udah.. yokk..! '
rani duduk menyamping. dilingkarkan tangannya memelukku dan menyandarkan kepalanya di punggung ku.
ku pulas pelan gas menjalankan kereta. baru beberapa putaran ban kereta berjalan, aku teringat sesuatu... ku hentikan kereta .
"kenapa..!? kog berhenti..!? " tanyanya heran
" bentar..! " kataku melonggarkan pelukannya. kemudian , kulepas jaketku dan menutupi pahanya yang berkibar kibar
" enak kali orang itu dapat 'bonus' ..!'' kataku kembali naik keatas kereta
kembali dia memelukku dan menyandarkan kepalanya.
" kog ayangg sendirian..? dodi kemana..? "
" sakit dia... demam.. tadi pagi permisi pulang.." ucapku, sambil menoleh sedikit kearahnya
" 0oo... tadi ayangg dipanggil keruang guru kenapa..!? mo ngapai..!? sampai dua kali kan..!? "
" kog tau..!? "
" kan manggilnya pake toa sayaaang.... satu sekolah bisa dengar..! "
" hehehehe.. iya ya.."
" ngapai..? " tanya nya lagi
" kalu panggilan yang pertama, lain kali aku ceritain.. soalnya, panjang ceritanya,. tentang kejadian tadi pagi, pas upacara..
" ohh iy... kamu, tadi pagi itu keren lohh yang..! kita kita ga nyangka kalau ayang tu bisa berani gitu.. aku sempat khawatir..! ehh, tapi kamu ngga dihukum kan..!!? "
" engga.."
" betul..!? seriuss..!? tadi tu di panggil, bukan mo di hukum kan..!!? " tanya nya lagi mempererat pelukannya
" iya... serius.. ga ada hukuman.." kataku mengelus lengannya, menenangkan kerisauan nya
" terus., yang kedua..? "
" kalau itu.., nanti aja aku cerita.."
" ishhh.... ayaaaangg.... cerita lahh.. sekarang.! "
" ga enak cerita dijalan.. nanti aja, sampai dirumah kamu aku cerita nya "
" betul ya..? awas kalau engga..! "
" iyaaa... "
hening sebentar., aku fokus membawa kereta.
" tadi tu siapa..!? " tanya nya tiba tiba
" tadi siapa..? yang mana...? " tanyaku balik, tak faham
" yang tadi didepan gerbang... yang berdiri di samping kamu... yang pake da dah da dahan ( lambain tangan) ...!! "
" ohh.. itu, kawan... kawan sekelas.. "
" iya.. siapa..!? "
" desy... eva.. ama rindu.."
" iya.... siapa..!!? "
aku diam sejenak., mencerna pertanyaan nya
" kan tadi udah aku bilang..! kawan sekelas.. desy.. eva..rindu..! "
" iya....!! tapi, siapa...!!! " tanya nya lagi dengan suara sedikit bergetar, dan intonasi yang.....
" siapa kekmana nya..!!? kan tadi udah aku bilang..! itu ka...."
" ishhh....... iya lahh...!! udah lahh...! " ucapnya kesal memotong perkataan ku. lalu, kurasakan gigitan di di bahuku
yang anehnya., bukan rasa sakit yang kurasakan, tapi, macam rasa yang.... akhh, ntahlah.. tak pande aku mengibaratkan nya
..........................................
" belok kiri yangg..! " ucapnya menepuk pundak ku
" itu... yang ada pagar bongsai ( bongsai yaa... bukan bonsai..! ) " tunjuk nya
"makasih.." ucapnya ketika turun dari kereta
"ya.. "
" singgah dulu yaangg.."
" lain kali aja ya.. "
" tuh kaann..! tadi katanya mo cerita..! "
" ehh.. ohh iya.. forget aku.. hehehe.."
" ya dah.. yok..! masukkan aja keretanya.."
aku pun memasukkan kereta ke pekarangan rumahnya
" masuk yok..! " ajaknya
" disini aja lahh.. duduk di teras." ucapku menolak.. segan, karena baru pertama maen kerumahnya
" ya udah.. bentar ya..! '' ucapnya, lalu dia masuk kedalam rumah.
kuperhatikan rumahnya yang bisa dibilang, waahhh.... walau rumah papan, tapi bisa kupastikan bukan papan biasa/sembarang.
semacam papan jati... tak ber cat. hanya dilapisi varnish, atau pelitur. nampak alami dan natural. menjadikannya terlihat lebih exotis.
dikelilingi pekarangan yang luas dan di penuhi bebagai macam pohon dan bunga,
disamping teras tempataku duduk ini saja, banyak pohon bunga kemboja arabicum yang disusun berbaris dan bertingkat, dengan bermacam warna.
di pekarangan depan, di kiri kanan jalan hendak menuju pintu masuk, banyak bunga kertas ( bugenvil ). yang ditanam didalam pot beton berukuran besar.
yang menarik perhatianku adalah, dalam satu pohon bunga kertas itu, terdapat bermacam warna bunganya. ada lima warna kalau kuperhatikan.. 'ajaib' batinku.
" minum dulu yang..! " ucap rani yang sudah keluar dan menyodorkan ku segelas air dingin
" sory.. agak lama...! ganti baju dulu, sekalian bersih bersih.. " katanya, yang kulihat memang sudah mengganti pakaian sekolahnya.
dia memakai baju terusan yang panjangnya hanya diatas lutut. yukensi ( tak bertangan)
dia duduk disebelahku, menampakkan paha putih bin mulus nya yang.... akhh., tak pande aku menjelaskannya.. dan tak berani pulak aku memandanginya lama lama..!
tubuh nya putih... teramat sangat putih dan bersih..!!
'ni anak, agaknya mandi pake kaporit nihh.. bisa putih bersih gitu..!!
"
cerita lahh yaaangg... tadi di panggil mo ngapai..!? " tanya nya yang membuyarkankan ku
" hmmm... gini.. " ucapku menggantung. karena, lagi lagi tak kuasa menahan tarikan medan magnetic yang dipancarkan oleh tubuhnya.
kali ini, pandangan mataku ditarik paksa melihat kearah kaki telanjang nya. dimulai dari jari jari kakinya... hingga tumit kakinya yang putih ke merah merahan..
aku teringat dengan kata kata para senior di pasar. tepatnya di lapak parkiran becak.. seseorang pernah berceloteh. bahwasanya, kalau perempuan yang siku, lutut, pinggiran telapak kaki dan tumitnya bersi merah merona, maka, bisa dipastikan bahwa dalaman pribadinya juga merah merona dan wangi..!! 'akhh.. kimak lahh..!! kog bisa lari kesitu pulak lahh fikiranku ini..!! "
'hussh... huss... husss..' secara perlahan, ku usir jauh jauh fikiran itu..!
" sebenarnya, kami berempat itu terpilih untuk blaa... bla.. bla.." ucapku bercerita seutuhnya
" wiihh yaangg..! selamat ya..! beruntung kali kalian berempat ya..! " ucapnya tak kalah gembira
" hehehe... iya.. kalau ga ada halangan, hari kamis ini berangkat ke ibukota.. " kataku lagi
" haaa... hari kamis ini..!? " tanya nya kaget
" iya... "
" berapa lama disana..!? "
" ngga tau... kalau terpilih, ya selesai 17an lahh... mungkin bisa lebih..."
" berarti, tiga mingguan...! "
aku hanya mengangguk.
dia terdiam menunduk... dan raut wajahnya nampak buram, seakan mendung..
" enak ya si BOTIMON , tiga mingguan bareng kamu terus...! " ucapnya tiba tiba
" haa.. botimon..!? apa itu..!? siapa..!? " tanyaku tak faham
dia tak menjawab., kembali menunduk dengan ekspresi yang lebih parah. wajahnya cemberut., terus, muncung nya pun manyun..!
" nanti malam ayang datang kemari...!!
" HARUSS...!!! "
................. BERSAMBUNG
Wkwkwkw botimon a.k.a bodi tinggi montok qqqq
 
RINDU



RANI



EVA



DESY















part 9




****

Seperti biasa, aku pulang sekolah berboncengan dengan dodi... kali ini, kami berhenti di sebuh warung tak jauh dari lokasi sekolah, di dekat persimpangan tiga jalan raya.

dengan santai, kami duduk sambil minum limun dengan sebatang rokok yang menyelip di antara jari telunjuk dan jari fuck you. kami hanya duduk nyantai tanpa mengeluarkan satu patah kata.

hingga hampir setengah batang rokok yang kuhisap, mataku menangkap satu pemandangan yang tak lazim kulihat. di persimpangan itu, kulihat mereka berhenti menunggu lampu merah.

yang membuat ku heran, mereka bertiga berboncengan diatas satu kereta. tiga dara pingitan., si bunga anggrek ku., desy., dan si mahluk halus nan imut eva..

kubuang rokok ku yang cuma kuhisap setangah batang., sedikit berlari, kuhampiri mereka ke pinggir jalan. aku berhenti tah jauh di samping mereka yang tak menyadari keberadaanku.

'eheemm..' aku berdehem meminta perhatian.

desy yang berada didepan, menoleh kearahku.

" sini...!" ucapku menyuruhnya menepi ke pinggiran jalan tempat ku berdiri. lalu , desy memutar kereta dan berhenti didepanku.

" kog naik kereta..!? bonceng tiga pulak itu..! " . tanyaku ke mereka.

" hehehe.. iya.. tadi kesekolah berdua naik kereta ama eva. kebetulan, indu juga tadi kesekolah naik becak. mobilnya lagi di bengkel. jadi , pulangnya ga di jeput. ya, sekarang jadi boncengan tiga lah..!" ucap desy menjelaskan.

kulihat posisi mereka yang cukup menggelikan. apalagi si eva, dengan tubuh kecilnya, dia terjepit ditengah tengah antara desy didepan nya dan rindu di belakangnya. posisi eva ditengah, duduk mengangkang dengan rindu dibelakang dengan posisi duduk menyamping. sangkin sempitnya, untuk menggerakkan kepalanya menoleh kearahku saja dia tak bisa. aku tertawa melihat dia terjepit di posisi seperti itu.

" abyyy....!" rindu menegurku yang tertawa melihat mereka.

" ngapai berhenti sihh kak...!! mau aja di panggil si gait itu,..!!" kudengar si eva bersuara.

" kalian ga kasian lihat dia terjepit gitu...!! dah la kecil., kenak jepit pulak itu..!! makin lepes ( tipis ) lah dia itu nanti...!! hahahaha...!" kataku tertawa, membalas perkataan si eva.

" abyyy....!" rindu menegurku lagi. aku hanya senyum kuda melihatnya.

" turun..! " ucapku ke desy

" mo ngapai...!? " tanya nya.

" kamu boncengan ama dodi, biar dia yang antar kamu..! " ucapku

" terus. kamu sama siapa,,!? " tanya rindu ke aku.

" desy turun dulu... ! kasian si adek kejepit gitu..!" ucapku tanpa menjawab pertanyaan rindu.

desy menongkatkan kereta lalu turun dan berdiri disampingku.

" dood....!" teriakku memanggil dodi yang ternyata sudah menaiki kereta dan mendekat ke kami.

" boncengkan si desy, ko antarkan dulu orang ni.. " ucapku koe dodi.

" kamunya gimana..? sama siapa..!!?". lagi rindu bertanya.

" aku pulangnya jalan aja.. ga fafa..!" ucapku

" ihhh.. udah ahh ga usah..!! kita bertiga aja, ga fafa kog. .. kamu ama dodi aja...!" ucap rindu menolak.

'' yok des.." ucapnya lagi mengajak desy.

" hehehe.. ga kog.. aku nungguin disini. siap ngantar desy, dodi kemari lagi. jeput aku.." kataku menjelaskan.

" ohh.. ya udah.. kirain kamu betulan jalan pulangnya.." ucapnya lega.

aku melangkah mendekat dan berhenti di hadapan si mahluk halus.

" hati hati.." ucapku sambil mengucek pelan rambutnya.

dia diam tak menggubrisku. lalu aku bergeser memberi mereka jalan.

" tungguin disini..!! jangan pergi...!" ucap rindu ketika eva menjalankan kereta.

....................................

lumayan lama aku menunggu., sekitar setengah jam barulah dodi kembali menjeputku.

diperjalanan, aku sedikit merasa janggal dengan rute yang dilalui dodi. tak seperti rute yang biasa kami lewati.

" mo kemana pek..!? kog dari sini..!? " tanyaku ke dodi. tapi dia diam tak menjawab.

" mo kemana ..? " tanyaku lagi. tapi, lagi lagi dia tak menggubris ku.

' teplakk.!!' ku kasihkan belakang kepalanya sekali

" kog ditanyak itu, jawab pepek..!!" ucapku kesal.

" kerumah desy.. tadi di suruh binik mu singgah ..!" akhirnya dia menjawab.

" kek kambing kau...! sukak di gibal dulu baru menjawab..!'' kataku mengejek nya

" kau nya yang kek lembu., men serodok aja.. ! lagian, mana bisa kambing menjawab, tol..!!!'' jawabnya yang mengejek ku balik.

" mo ngapai disuruh nya singgah..!". lagi , pertanyaanku di acuhkannya

" tadi udah ku gibal kepala mu,. ini, apa mau ku kandaskan dulu kepala mu ke aspal itu baru ko jawab..!!" kataku mengancam.

" ga tau aku ntah mo ngapai..! tak ku tanyak tadi..! kau ajalah nanya nya nanti. "

" dimana rumah nya..!? jauh ya..?.. mo ngapai ya..!? kenapa ga ko tanya tadi..!?? "

" banyak kali lahh pertanyaan kau kontol..!! sekali lagi ko tanya tanya, ku tabrakkan kereta ini ke motor taronton itu.!! mau kau..!!" ucapnya yang kali ini mengancam ku. ( motor taronton = truck kontainer ).

............................

dodi menghentikan kereta didepan salah satu rumah di komplek perumahan elit. lalu, kulihat desy menghampiri, dan membukakan pintu pagar.

dodi pun kembali menjalan kan dan memasukkan kereta ke dalam pekarangan rumah desy.

diteras, sudah ada rindu.. tak lama, eva datang dengan membawa minuman , dan disusul desy membawa gelas.

" ehh.. tau aja dia aku lagi hauss..!! makasih imuuut..!! " ucapku ke eva . dia langsung memajukan muncungnya.

tanpa rasa malu, kutuang minuman dingin itu, dan

' glek.glek glek glek..' one shoot...! aku langsung menghabisakan satu gelas.

" mo ngapai nyuruh kemari..!?' tanpa ba bi bu, aku langsung bertanya ke rindu

" ga ada.. pengen ngumpul aja " ucapnya.

" ohh.. kirain ada apa...! " ucapku sekedarnya.

" tapi, aku ga bisa lama y.. ada kerjaan yang harus ku kerjakan..!" ucapku lagi.

" iyaaaah... ga fafa..! "

rindu menggeser kursinya sedikit. lebih mendekat ke sampingku.

" tapi, makn siang disini yaaa.. " ucapnya megajak ku.

' wadduh..!' ini yang buat aku ga enak hati. makn di rumah orang

" ehh.. ga usah lahh.. ga enak merepotkan..! " tolakku halus.

" ga repot koq.. makanannya di beli.. diana udah pergi beli tadi.." ucapnya yang tak bisa ku elakkan.

dan rupa rupanya, diana juga ikut gabung ama kita..

" siapa yang mau repot repot...!! ga sudi...!! " si eva berucap sambil membuang muka. ' oooww. mulai ngajak gaduh dia..!''

" itu emang bawaan lahirnya udah judas kayak gitu ya...!" tanya ku sedikit berbisik ke rindu, sambil melirik ke arah si eva.

melihatku yang berbisik sambil meliriknya, eva menatapku dengan tatapan nya yang khas..

' pukk..' rindu memukul bahuku pelan

" hihihi... engga lahh.. dia ga gitu kog orangnya.. sama kamu nya aja dia kayak gitu.." ucap rindu yang ikut berbisik

" hemmm.. apa karena aku deketin kamu,,? " tanyaku

" dia ga suka ya kalau aku disini..!? " tanyaku lagi dengan sedikit serius..

" engga..!! bukan ...!! kamu nya aja yang sering jahilin dia..!" ucapnya tersenyum menahan tawa.

sekilas, kulihat desy sedikit berlari ke arah pintu pagar.

" ehh.. kayak nya diana dah datang tuh...!" ucap rindu.

tak lama, nampak diana dan desy menghampiri kami dengan membawa bungkusan

" deeek.. ambilin piring.. sama sendok sekalian.! " desy berucap ke eva

" sama pisau juga ya..!" timpalku disaat eva hendak masuk kedalam.

" ambil sendiri...!!!" ucapnya sinis dan langsung masuk kedalam.

" adeeeeekk....!!!" rindu bersuara memanggil nya

" iyaaaaaahh..." kudengar suaranya menyahut dari dalam. ' hahaha.. pasti dia kesal itu'

"
patuh ya dia ke kamu..!! ga berani bantah..!" ucapku. rindu membalas dengan senyum nya.

" untuk apa pisau..!? " tanya nya kemudian.

" tuh...!. mau ambil daun pisang..!" ucapku. menunjuk pohon pisang di samping umah desy.

" untuk apa...!!? " tanya nya lagi sedikit mengkerutkan kening nya.

aku tak menjawab. aku menatapnya takjub dan terpukau. lagi dia mengkerutkan kening dan menaikkan alisnya , merasa heran dengan tatapan ku.

" ekspresi wajah kamu, mo kekmana aja, tetap cantik ya...!!! " ucapku takjub.

" hahaha... " rindu menutup mulut dengan punggung tangan kirinya. dan tangan kanan nya menepuk bahu ku..

" ihhk.. lain yang di tanya, lain yang di jawab..." ucapnya tersiipu.

" ehhhmmm.. " dody dan diana serentake berdehem. desy hanya senyum senyum kuda.

" hehehe... daun nya buat alas... kita makan nya pake daun aja. biar rame..!" ucapku.

, eva datang dengan wajah juteknya, memberikan pisau padaku. lalu aku menuju pohon pisang dan memotong dua cabang tungkai daunnya. ku belah, dan ku buang batangnya.

" ambilin kain...! basahin dikit ya..! " ucapku ke rindu.

aku membersihkan daun pisang dengan kain yang sedikit basah. lalu, ku tuang semua nasi diatas daun. dan ku alur mengikuti panjang daun pisang. kemudian kutuangkan lagi lauk dan sayuran nya di tengah tengah .

" dah.. !! yok kita makan.. ajak ku sambil duduk. dodi dan diana mengikutiku duduk . tapi, tidak dengan tiga dara pingitan itu. mereka memandang kami heran.

" sini...!" aku menarik tangan rindu, supaya duduk. dia mengikut, turun dari kursinya dan duduk di samping kiri ku. dengan menekuk lutut kesamping, badan nya mepet dan sedikit menyandar di bahu kiri ku.

di ikuti desy yang duduk disebelah rindu. dan eva duduk disamping diana yang duduk berhadapan dengan ku.

kami duduk di lantai teras .

" ehh., bentar.. aku ambil cuci tangan dulu.." desy berkata sambil bangkit dari duduk nya dan masuk kedalam.

tanganku masih memegang tangan kanan rindu. dan kini , berpindah menggengam telapak tangannya.

tak lama, desy datang membawa mangkuk berisi air cuci tangan.

" cemana anak orang mo makan. kalok tangan nya di pegang..!! " tanpa melihatku. dodi bersuara mengejek sambil mengaduk nasi di depannya.

rindu tersenyum dan menunduk.

" husssh..!" aku bersuara menyuruhnya diam.

aku mencuci tangan, lalu mengambil sejumput nasi yang sudah ku campur dengan daging rendang. kemudian, kuarahkan ke mulut rindu. dia agak terkejut. memandangku tanpa membuka mulutnya.

" 'aaaaaakk " ucapku sambil membuka sedikit mulutku.

rindu kembali menunduk, tapi, dia membuka mulutnya. dan aku pun menyulangi nya. setelah makanan di tanganku masuk ke mulutnya, dia kembali memandangku. kuberi dia senyuman manis sebagai ulam ( lalapan).

" oouuwhh.. so swwweeeeeet....!!!" diana bercelotek manja.

dodi menatapku dengan tatapan ekspresi menjijikkan. dan desy menahan tawa dengan menutup mulut dengan tangannya. .

kulirik si eva yang juga menatapku dengan tatapan khas nya sudah meningkat ke level 5. kubalas dengan memandangnya sinis dan angkuh sambil membuang muka.

kembali aku menyuapi rindu, setelah kulihat mulutnya yang berhenti mengunyah makanan.

" aaaa..k.." aku mendekatkan tangan ku ke mulutnya. rindu menyambut dengan membuka mulutnya. dia tak lagi malu malu seperti tadi.

"kamu kog ga makan..!? " tanya nya smbil mengunyah.

" lihat kamu makan cantik gini, aku udah kenyang..!! " ucapku sambil membersihkan rimah nasi di tepi bibir nya..

rani menggigit bibir bawahnya dan mencubil pelan lengan ku. melihat tingkahnya itu, membuat nadi di otak kiriku cenat cenut..!

ku jumput lagi nasi juga lauk. dan kuarahkan ke mulutnya. tapi, rindu menahan tangan ku yang sudak dekat dimulutnya. lalu, diarahkan nya ke mulutku.

" kamu dulu.." ucapnya. akupun menyuapkan ke mulutku sendiri.

" iiiiiiiihhhh....!! aku mau juga digituin....!!" diana bersuara manja.

" doood..! diana mintak suapin tu..! " ucapku ke dodi.

" aaaa..k.." diana membuka mulut kearah dodi.

" ehh..!" dodi terlhat salah tingkah. lama dia mengaduk aduk nasi tanpa menyuapkannya ke diana.

" cepat laaa..." diana kembali bersuara manja sambil menggoyang lengan dodi.

dan kemudian, dodi menyuapi diana. setelah menerima suapan, diana tersenyum ke dodi sambil mengunyah.

" ehemm.. ehemm... cieee.. ciee..!" aku ..desy. dan rindu menggoda si dodi.

tampak dia semakin salah tingkah. dilemparkan nya seketul gori ke arah ku.. ( gori = nangka muda yang di potong potong)

kami tertawa melihat tingkah nya. terkecuali si imut eva.. dia masih jutek sambil sesekali melirik kearah ku.

makn sambil bersenda gurau, tak terasa makanan kami sudah licin. aku melipat daun, alas makanan kami dan membuangnya . lalu kembali duduk dengan mereka di teras. kami masih duduk berselonjor di lantai.

Sambil duduk, kami kembali bercerita sana sini sambil bersenda gurau.
Setelah agak lama, aku merasa waktu semakin sore.

" jam berapa..??" Tanyaku ke rindu yang duduk di sampingku..

" jam setengah lima" ucapnya yang melirik jam di pergelangan tangannya.

" aku pulang yaa.." ucap ku

" he'eem.." ucapnya mengiyakan.
Lalu, tangan nya menangkap telapak tangan ku. Kurasakan, dia sedikit meremas jemari ku.

" mulai besok, kita bareng terus kog.. tiga minggu lhoo.." ucapku yang mengerti arti dari remasan tangannya.
Dia menunduk. Tersipu malu, sambil menyenggolkan bahunya ke bahu ku.

" pulang yaa.." ucapku lagi padanya.

rindu mengangguk sambil menatapku. aku kemudian bangkit dari duduk ku dan diikuti rindu yang juga bangkit dari duduknya.

" kami pulang ya...! makasih atas jamuan nya..! " ucapku pada mereka.

" iyaaa... sama sama...! sering sering kemari ya..! " ucap desy. aku mengacungkan jempol padanya.

" yuk dod..!" kataku ke dodi mengajaknya untuk pulang.

" itu anak orang mo di bawak pulang jugak..!!" katanya ketus. yang ternyata rindu masih menggenggam tangan ku.

aku menoleh ke rindu yang masih menggenggam tangan ku.

" aku antar ke depan.." katanya tanpa melihatku . kemudian kami berjalan beriringan. saat baru beberapa langkah kami berjalan. aku menolehkan pandangan ku ke belakang.

" psssssttt..." aku menoleh sambil mendesiskan lidah ku.

secara serentak, eva., desy., dan diana menoleh. aku melambaikan keempat jari dan mengedipkan sebelah mata ke arah si eva. dia langsung buang muka dan meruncingkan muncung nya.

" hehehe..." aku tertawa pelan melihat ekspresi nya.

" pasti jahilin eva kan..!? " ucap rindu..

tanpa menjawab, aku senyum kuda padanya.

" hati hati ya,," rindu berucap sambil malambaikan tangan, ketika dodi mulai menjalankan kereta.

" pek.. langsung ke pajak ( pasar) aja ko antar aku ya.. dah ga sempat lagi mo ganti maju..!" ucapku ke dodi.

" wookkeh...!!" ucapnya bersemangat..

" mak jaaang..! tumben, semangat kali kau ku tengok menjawab nya..!!" kata ku

" sementang lah tadi ada yang mintak suapin..!" ucapku menggoda nya.

" akhh.. kimak nya lah ni bahh..!! awak diam salah..! awak jawab pun, salah jugak...!! semua salah sama kau kontol..!! " ucapnya jengkel karena ku goda.

" hhahaha.. bukan nya salah...!! aku kan cuma bertanya...!"

dodi diam , tak menjawab perkataanku.

tak lama., kami sudah sampai di pajak, dan berhenti tepat di depan jalan masuk.

" makasih pek...!" ucapku. dodi mengacungkan jempol sambil pergi menjalankan keretanya.

aku berjalan cepat menuju ruko pak buan. aku pun mulai mengerjakan pekerjaan ku seperti biasa.

siap melakukan tugas dan menutup ruko, aku pamit pulang.

" jadi besok berangkat ke medan ..!? " tanyanya padaku. kemarin, aku memberitahukan padanya perihal keberangkatan ku ke medan. dan izin cuti kerja selama aku berada. aku sempat ragu, karena keberadaanku yang cukup lama disana. tp ternyata, beliau mengijinkan nya.

" insya allah, jadi pak..!"

kemudian , beliau merogoh saku celananya, dan memberikan sebuah amplop padaku.

" nihh.. untuk jajan mu disana.."

" ehhh.. aduh pak.. ga usah pak..!" ucap ku sungkan . cemana ga sungkan, dah lha aku cuti nya lama., di kasih duit pulak lagi tu..jadi enak aku..!!

" udaaahhh.. ga fafa, .! nahh..!" ucapnya seraya memasukkan ke dalam saku celana ku.

" terima kasih pak..!" ucapku sambil menyalam dan mencim tangan nya..

" hehehe.. iya.. hati hati kau disana... !"

" iya pak. !!.

.........................................

.........................................

malam ini., aku naik becak kerumahnya. stelah turun dan membayar ongkos, aku melangkah memasuki pekarangan rumah yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga ini.

ya... rumah rani. ini sudah yang ketiga kalinya aku datang kerumah ini. memenuhi hajat empunya rumah... tiga malam berturut turut..! setelah tadi siap membereskan segala keperkuan yang akan dibawa besok.

" assalamualaikum..."

tak seperti dua malam sebelumnya, kali ini, di salam pertama panggilanku, pintu rumah sudah dibuka dari dalam. walau masih tetap tak ada jawaban salam dari nya.

kepala rani muncul dari celah pintu yang sedikit terbuka.

" ayang masuk dulu...!" ucapnya yang juga tak menjawab salam ku.

setelah menyuruhku masuk, rani menghilang dari balik pintu.

aku melebarkan ruang pintu yang tadi terbuka sedikit. aku melangkah keruang tamu dan duduk di sofa. aku memperhatikan seisi ruangan. yang kulihat di dalam sini, sangat berbeda dengan apa yang terlihat dari luar.

kalau dari luar, rumah ini terlihat natural eksotis. tapi, didalam sini, terlihat sangat elegant dan modern. dengan lantai dan cieling nya yang berbahan kayu, di padukan dengan dinding tembok beton berwarna putih gading dan creamy. semua perabotannyan juga terlihat luxury.

di dinding belakang sofa tempat aku duduk, banyak terpajang bingkai foto berisikan gambar. aku berdiri, memperhatikan satu persatu pajangan foto yang berjejer panjang hingga ke ruang keluarga.

di tengah tengah, aku berhenti. memandangi salah satu foto yang menarik perhatianku. foto gadis kecil yang berulang tahun.

namun, bukan gadis keci itu yang menarik perhatian ku. tapi, seorang anak kecil yang berdiri di belakangnya. anak kecil yang berpakaian lusuh, sedang berdiri memperhatikan gadis kecil yang sedang meniup lilin berbentuk angka lima di atas kue ulang tahunnya.

aku pernah., bahkan sering melihat gambar ini. tapi, tidak dengan adanya perempuan kecil itu..! hatiku bertanya tanya., dan otak kecilku mencoba mengingat ingat.

" itu foto aku sewaktu masih TK.. umur 5 tahun..!" suara rani membuyarkan lamunanku. dia sudah berdiri di samping dan merangkul sebelah tangan ku.

aroma shampo dan wangi tubuhnya mengumpul di hidung, dan merangkak masuk memenuhi rongga paru paruku.

" habis mandi..!? " tanyaku yang melihat rambutnya sedikit basah.

" hehehe... iya... baru habis ' M ' ... makanya agak lama...! " katanya yang memandangku dengan tawa kecilnya.

" kamu kog....!? " aku memperhatikannya sedikit heran. . tak seperti dua malam sebelumnya. kali ini, dia hanya memakai pakaian rumahan. jenis yang sama seperti waktu aku mengantarnya pulang dari sekolah kemarin.

bedanya, yang ini lebih panjang, sampai ke mata kaki.

" kita disini aja ya....! ga usah keluar... mami ga ada..! pergi keluar sama papi.." katanya yang menangkap pandangan heran ku.

aku mengangguk tersenyum.

" ke samping yok..!" ajaknya.

kami melangkah. dan ketika baru melewati pintu.,

" ehh., bentar ya yang..! katanya, yang berbalik masuk kerumah.

tak lama, dia datang membawa tiga buku tebal, yang ternyata adalah album foto.

rani memencet saklar di dekat pintu. kami berjalan kesamping rumah, menuju gazebo.

.................

rani meletakkan tiga album itu di atas pahaku. dia duduk dengan menekuk kedua lututnya kesamping. dan badannya condong kearahku dengan tumpuan tangan kirinya.

kubuka sampul album foto yang berwarna merah hati tersebut. di lembar pertama, kulihat beberapa foto anak bayi bertelanjang bulat. baru beberapa detik kulihat, rani cepat cepat membalikkannya ke lembar berikutnya.

disitu, kulihat lagi foto anak kecil dengan posisi merangkak dengan di bawah nya terdapat tulisan yang menerangkan umur anak tersebut.

kubuka lagi lembaran berikutnya. dan terpampang satu gambar foto yang berukuran cukup besar. duduk bersila di atas kursi, perempuan kecil berpipi bak pao.

" hihihi...." kudengar suara tawa rani di sampingku.

" endut...!!" kataku, sambil mencubit pipinya.

dia tersenyum dan langsung menyandarkan pipinya di bahuku.

" umur berapa ni..!?" tanyaku.

" dua tahun" jawabnya sedikit tertawa.

" dulu endut.,! kog sekarang kurus..!? " tanyaku lagi.

" ga tauuu...!! emang aku kurus ya..!?

" ga terlalu kurus sihh.. langsing...! " ucapku

" tapi kan., kalu di bandingkan ama yang di foto ini, ga nyangka aja kamu bisa kurus...!" ucapku lagi.

kembali aku membuka lembaran berikutnya. terlihat rani sedang di gendong oleh seorang laki laki.

" itu papi...!" katanya memberi tahu.

" ganteng...!" ucapku yang memperhatikan foto papi nya.

ada sekitar sembilan foto di dua halaman album itu yang berisikan gambar rani di gendongan papi nya.

di lembaran berikutnya, berisikan rani di pangkuan mami. disitu, aku cukup terperanjat.

" itu kamu lagi gendong siapa..!? " tanyaku

dia tersenyum, lalu menggigit bahu ku.

" itu mami...! mirip ya..!? " ucapnya sambil mengelus bahuku yang tadi di gigit nya.

" he' eemm.." aku mengangguk.

aku kembali membuka lembaran berikutnya. di pertengahan hingga akhir, berisikan foto foto ulang tahun, seperti yang kulihat di dinding rumahnya tadi. namun, tak ada satupun kujumpai foto yang berisikan anak laki laki yang kulihat tadi.

ku tutup album foto itu, dan kuletakkan di sampingku. lalu, ku buka satu album lainnya yang ada di atas pahaku.

di lembar pertama. berisikan foto berukuran satu halaman penuh, yang bergambar tiga perempuan berpakaian sekolah. satu perempuan berpakaian putih biru. yang mana dua lagi, berpakaian putih merah.

" ini kak 'ivo' . kakak aku yang paling tua. baru aja merit...!" ucapnya menunjuk gambar perempuan yang berpakaian eS eM Pe.

" yang ini, kak ' debby'. yang nomor dua. masih kuliah..!" ucapnya lagi.

" kalau yang ini..!? " tanyaku dengan senyum jahil. menunjuk gambar perempuan yang satu nya lagi.

" hihihi..." rani hanya tertawa. lalu dia menggigit bahu ku.

" ga banyak perubahan ya wajah kamu.! berarti , dari kecil nya udah cantik..! kataku sambil memandang nya.

memang, kulihat wajahnya tidak banyak berubah. bahkan, sewaktu melihat fotonya masih bayi tadi, aku langsung mengenalinya.

kulihat rani tersipu malu. kembali dia menggigit bahuku. lalu, membenamkan wajahnya disitu.

aku tertawa kecil melihat tingkahnya. ku acak sedikit rambutnya yang mulai mengering dengan tangan kiriku.

di album kedua ini, demuanya berisikan foto rani dan kedua kakaknya ketika dia masih eS De.

dan di album ketiga, berisikan mereka sekeluarga beserta papi dan mami nya sewaktu liburan.

di setiap lembar foto, dia menjelaskan dan menceritakan , siapa yang bersamanya., dimana., dan segala aktifitas aktifitas yang ada di foto itu. aku menjadi pendengar yang budiman.

disaat bercerita, dengan seksama, aku memperhatikan gaya dan ekspresinya yang berceloteh.

kadang sambil tertawa... tersenyum...bahkan , tersipu disaat menceritakan hal yang dianggapnya memalukan.

lama kelamaan, aku menjadi tidak fokus mendengar ceritanya.. suaranya juga menjadi buram dan agak samar di pendengaranku.

aku hanya memandangi wajah beserta isinya.

matanya., yang terkadang berkedip dan sedikit melotot..

keningnya, yang mengkerut beserta alis matanya yang terangkat.

pipi nya..

dan gerak tari bibirnya yang berubah ubah disaat mengeluarkan kata kata.

aku dapat melihat sinar kebahagiaan di iris matanya..

rona keceriaan di pipi dan garis bibirnya..

dan, keriangan di intonasi nada dan suaranya..!

" yaaang....!" panggilnya.

namun, aku tak menggubrisnya. aku masih ingin menikmati forum, mimik, dan ekspresi wajahnya.

" sayaaang...!" panggilnya lagi sambil memegang telapak tanganku dan menggoyangnya.

" yaaa.." jawabku tanpa mengalihkan fokusku.

" ayang kenapaa..!? kog diam aja..!? ' tanya nya.

aku tak menjawab. hanya membalas dengan senyumku sambil menyibak beberapa helai rambutnya yang tergelincir menutupi sebelah matanya, dan kuselipkan kebelakang telinganya.

" ayang melamun ya..!? " katanya.

aku mengangguk meng iya kan.

" berarti, aku dari tadi, cerita ini itu... sana sini, kamu ga dengar..!!? " ucapnya.

kembali aku tak menjawab. hanya mengangguk mengiya kan..

kulihat mimik wajahnya berubah.! langsung dilepaskan genggaman tangannya. di gesernya tubuhnya menjauh dan merubah posisi tubuhnya. wajah dan pandangannya tak lagi mengarah ke aku. tapi, masih dapat kulihat rengutan dan rajukan di wajahnya.

melihat perubahan itu., aku hanya tersenyum geli. ku pegang kedua bahunya, dan kuputar tubuhnya menghadap ke aku. lalu, ku gapai wajahnya.

terlihat ada semburat gelap diantara kelopak matanya.

" abang ga dengar, karena lagi fokus..! abang fokus menikmati wajah cantik ini..! wajah cantik adek ini..!" kataku sambil membelai pipinya dengan jempolku.

' dugg.. eghh...!'

tiba tiba, dia memelukku. lalu, kurasakan beban berat menghimpit kedua pahaku. yang ternyata, dia sudah duduk di pangkuanku.

sungguh erat kurasa pelukannya..

dagunya menopang di pundakku.

" kirain abang menghayalkan dia.. " ucapnya pelan.

" dia...!? dia siapa..!? " tanyaku yang turut melingkarkan tanganku di pinggangnya.

rani diam tak menjawab.

tak berapa lama, kembali kurasakan gigitan kecil di pundakku. lalu, kecupan ringan dileherku, dan kemudian.....

' cup.. cup... cup... cup.!' entah berapa kali dia berulang ulang menciumi pipiku.

" kenapa sihh..!?" tanyaku tersenyum geli.

lagi lagi tak ada ucapan yang keluar dari bibirnya. namun kemudian, dia melepaskan pelukannya dan menegakkan tubuhnya.

di tangkapnya wajahku dengan meletakkan kedua telapak tangannya di kedua pipiku. kami saling bertatapan.

kulihat tatapan sendu dari mata sayunya. lalu, rani mendekatkan wajahnya sampai kening dan hujung hidung kami menempel.

wangi nafasnya menyeruak masuk ke rongga hidung dan pernafasanku.

" ad..." begitu bibirku terbuka ingin mengucapkan sesuatu, bibirnya langsung menangkap dan menjepit bibir bawahku. dan kemudian terlepas. namun, tak sampai sepersekian detik, kembali ditangkapnya bibir atasku. terlepas lagi.. dijepitnya lagi.... lagi..dan lagi..!

setiap di bibir bawahku, dia sedikit menggigitnya, lalu mengkenyot dan kemudian memoles dengan lidahnya yang basah.

'' eeeemmch... eeeemch..!"

rani memiringkan kepalanya. dan tiba tiba, lidahnya yang tadi asyik memoles bibirku, seperti tergelincir masuk kedalam mulutku yang sedari tadi masih membeku. lidahnya menari, seperti menggapai gapai..

tanganku yang melingkar dipinggangnya, secara spontan menarik tubuhnya agar semakin merapat ke pinggangku. dan kepalaku yang tadi tegak lurus, ikut memiring kearah berlawanan.

" eeengmmhhh..!" kembali terdengar erangan lembutnya.

bibirku yang sedari tadi terbuka, langsung mengatup. mengkunci dan menjepit lidahnya yang sedari tadi bergerak liar.

instingku mulai bekerja, menggelitik dan menghisap lidahnya.

" ennghhhh....esshhhh..!" kembali, erangan halusnya menggema di gendang telingaku. memacu hormon yang menggerakkan tanganku, turun kepinggul dan meremas bokongnya.

kutarik bagian bawah tubuhnya lebih menempel kepinggangku..!

entah bagaimana caranya, lidahku sudah masuk kerongga mulutnya. dan gantian, dia yang kini menggelitik dan menghisapi lidahku.

"' eeeemmch... eeeemch.. selllrrup..! enghhh..!' terdengar lagi erangan., desahan dan bunyi decapan lidahnya yang kembali menggerakkan tanganku menuju ke pahanya dan menaikkan kain bajunya yang tersangkut di bawah lututnya.

jemariku membelai pahanya yang terbuka. merambat turun menjalari betis, hingga ke mata kakinya. lalu, naik lagi dan meremas lembut betisnya.

kurasakan pinggulnya mulai bergerak gerak dan menggesek pinggangku.bibir kami masih beradu dan sudah saling bersilat ria. jemariku seperti tak ingin berhenti untuk mengelus dan membelai pahanya yang halus dan licin.

hingga saat jemariku menari nari dan menggelitik lututnya, rani melepas kuluman bibirnya..

" eesshhhhh,,..... sayaaaaaang.....!!!" rani menangkap dan memegangi wajahku. rani memandangku dengan tatapan yang...... aku tak faham arti dari tatapan nya itu, tapi dapat membuat ku merinding ngilu. pinggulnya bergerak cepat, lalu tiba tiba berhenti. dan....

" sayaaang.. oochhhhhhhhhhhh.....hwoohhhh... ssshhh.... hahhhhh...!" . tbuhnya menegang kaku. lalu, memelukku sangat erat.
sampai beberapa detik kemudian, pelukannya sedikit melonggar. keningnya jatuh, melemah bersandar di pundakku.
" haaaahh.. hhhhah..hoohh..." dadanya naik turun. dan nafasnya ngos ngosan.
" abaaaang..." bisiknya lirih di telingaku
" iya..." sahutku
tak ada suara yang keluar dari bibirnya. mungkin masih sibuk mengatur pernafasan nya yang kurasa, perlahan mulai normal.
ku elus punggung dan membelai rambutnya.
' cupp..!' dorongan hati menyuruh ku mencium pipinya.
cukup lama aku menempelkan bibirku di pipinya.
" eenggg... adek....nggg,, adek...". ucapnya terputus.
" kenapa sayang..?" tanyaku lembut.
" adek pipis....!" bisiknya lirih
' haa.. pipis..!?' batinku heran
ku tegakkan kepalanya, dan memandang wajahnya. pipinya bersemu merah. dia tersenyum malu, dengan mata yang menyipit.
" pipis...!?" tanyaku pelan.
rani kembali menjatuhkan kepala dan menyandarkan sebelah wajahnya di dadaku.
" kog ga kerasa...!? kog ga basah..!? " tanyaku yang masih heran. karena tak merasakan rembesan pipisnya di celanaku.
rani makin membenamkan wajahnya. dia menggerak gerakkan kepalanya dan meremas belakang bajuku.
" i..iya... i.ini...pipisnya lain..!" ucapnya pelan.
" lain cemana..!? emang, jenis pipis perempuan bermacam macam ya...!!"
dia diam tak menjawab. kurasakn gigitan kecil di dadaku.
karena tak mendapat jawaban, aku diam, kembali mengelus dan membelai rambutnya.
lama kami terdiam. tenggelam dengan fikiran masing masing. sampai....
" adek masuk kedalam dulu ya...!" ucapnya seraya menegakkan badan hendak berdiri. namun, entah kenapa aku menahannya dan melingkarkan tanganku di pinggang nya.
" mo ngapai...!? " tanyaku bodoh. yang makin mempererat tanganku.
" adek mau bersih bersih dulu..!"
" mo bersihin apa..!? kan tadi baru mandi..! "
" ayaaang.. iihh.... sebentar aja...! adek risih..! dah lengket niihh..!! :
" apanya yang lengket, adeeeek....! risih kenapa...!? " tanyaku masih tak faham. ' risih kenapa..? apanya pulak lahh yang lengket..!?
"
abaaaang...! mmm... adek mau ambil minum.. adek haus...! " katanya tersenyum cantik sambil mencubit pipiku.
aku melepas lingkaran tanganku, dan menggeser tubuhku sedikit kebelakang. kemudian, rani bangkit berdiri.
kuperhatikan dia melangkah menurunu gazebo.
aku duduk menyandarkan punggungku. menekuk sebelah lutut dan meletakkan tangan kiriku diatas nya.
termenung......... memikirkan hal yang baru saja kami lakukan.
termenung......... memikirkan rasa yang baru saja kualami. rasa aneh yang menjalar ke bawah pinggangku. hal yang baru pertama kali kurasakan. bahkan, sampai detik ini, masih kurasakan getar getar dan denyutan aneh disitu..!
cukup lama aku termenung, hingga rani sudah kembali datang. membawa segelas besar minuman. dia naik dan duduk disampingku.
'' ayang haus...? minum dulu nih..!" rani menyodorkanku minuman itu. ketika aku hendak mengambilnya, dia malah menaikkan dan mendekatkan gelas minuman itu kebibirku.
" minum yang..." katanya lagi.
' slruuupp..!' aku menyeruput minuman hangat itu.
' mak jaangg.! enak bahh..! ' batinku
'' lagi...! " kataku yang tak tahu malu.
rani kembali mendekatkan ke bibirku.
" enak...! minuman apa ini..!? " tanyaku bodoh. maklum, tak pernah aku meminum minuman seperti ini.
" coklat... susu coklat mil o..!" ucapnya.
'hmm' pantesan enak.
" abang suka...!? " tanyanya.
aku mengangguk mengiyakan.
'' ya udah.. besok adek bawain kesekolah ya.. " ucapnya menawarkan.
" ehh.. ga usah lahh...!" kataku menolak.
" lagian, besok kan mau pergi..!" kataku lagi.
tiba tiba, raut wajahnya berubah. dia meletakkan minuman itu dan langsung menunduk. nampak jelas kesedihannya.
melihat itu, aku merangkul bahunya dan merapatkan tubuhnya ke aku.
" hei...! kog gitu..! ga suka aku ikut kesana...!? katanya kemarin senang aku ikit terpilih..!" ucapku.
dia diam tak menjawab. tetap menundukkan wajahnya.
" ga boleh gitu lho...! aku mau pergi, tapi kamu kayak ga suka gitu.! kalau kamu merengut gini, nanti, aku perginya jadi ga enak. takutnya nanti di jalan ada kendala.! kamu mau., aku kenapa napa nanti di jalan karena kamu ga mau aku pergi..!!!? "
" ehhh... engga loh yaaang...!! engga..! kamu ngomong nya kog gitu..!? jangan sampai kenapa napa lahh..! " ucapnya panik. dan langsung meringsut, memeluk sebelah lenganku.
" ayang jangan gitu ngomongnya,,!" ucapnya lagi sambil menggoyang goyangkan lenganku dengan nada manja yang bercampur merengek ( termehek).
" kalau ga mau kenapa napa, kamu jangan merengut gitu lahh..! kaya ga senang kalau aku pergi...! " ucapku sedikit emosi.
" hikss.... aku.. hiks... ayang ngomongnya kog gitu...hikss... ayang jangan marah...!.
" aku ga marah... cuma ngasi tau aja..! kamu tu ga boleh seperti ini. jangan merengut...!!! "
" hiks.. huuuuu.... hhhuuuu...." tangisnya sudah tak terbendung.
' hadeeehh.' semakin heran aku.! dibilangin gitu aja, dia sampai nangis. padahal, tak ada maksud memarahinya. hanya saja, aku tak habis fikir dengan reaksinya yang mendengar aku akan pergi.
tak tega juga melihatnya menangis.. entak kenapa, setiap kali melihat nya bersedih, hatiku terenyuh..! seperti ada denyutan yang mengganjal..! dan tiba tiba saja, perasaan syang dan ingin melindunginya kembali memenuhi isi di dadaku.
kuluruskan posisi kakiku yang tadi menekuk. kuraih tubuhnya dan kududukkan di atas pahaku. dengan posisi menyamping, kuletakkan kepalanya di dadaku.
" udah ya... jangan nangis... abang ga marah kog.. " ucapku yang menghapus buliran air matanya. kukecup ubun ubunnya dan kupeluk dia.
" hmmm... ya udah.. kalau memang adek ga rela, abang ga ikut pergi..! ga usah jadi kesana... abang paskibra nya disini aja...! adek jangan sedih lagi ya..! " ucapku mengalah. tak tau entah kenapa, aku tiba tiba kefikiran mengambil keputusan ini.
" ehhh.. jangan..! adek ga mau..! abang ga boleh batalin..!!! abang harus pergi..! " ucapnya. dia menegakkan badan. di pandangnya aku denagn tatapan panik.
" ga fafa...! biar adek ga sedih lagi..! " ucapku.
di pegangnya wajahku, dan diusapnya lembut pipiku.
" adek sedih, bukan karena abang pergi...!! adek bukan ga suka abang kesana.. adek senang abang terpilih..! adek gembira..! adek cuma.... adek...." dia tak meneruskan ucapannya. kembali menundukkan wajah,
melihat raut wajahnya, lagi lagi aku tak sanggup. kuraih kepalanya, dan kusandarkan di pundakku.
" udah... ga usah di omongin.." ucapku mengelus kepalanya
" toh kalaupun abang ga pergi, disini tetap jadi paskibra juga kan...! ucapku lagi. rani menggoyang kepalanya.
" adek cemburu..! " bisiknya pelan. sangat pelan.. hampir tak terdengar.
" cemburu..!? " ucapku.
aku terdiam sejenak. mencoba untuk mencerna, maksud dan itikad dari kalimat 'cemburu' yang di ucapkannya.
" adek cemburu karena ga terpilih..!? cemburu, karena bukan adek yang pergi kesana..!? " tanyaku.
rani tak menjawab. dia hanya menggoyangkan kepalanya.
" adek cemburu sama dia..!! cemburu ama si botimon..!!! " ucapnya.
'hadeeehh..!' makin tak faham aku..! entah apa pun botimon itu..!
"
dia siapa..!? terus, itu botimon., apa itu..!? dari kemarin adek bilang botimon.."
'' BOSAR TINGGI MONTOK...!!! adek cemburu sama dia..!!! si perempuan yang besar tinggi montok itu..!!! " ucapnya dengan nada yang..........
" haaah..!? siapa pulak lah perempuan yang besar tinggi mon....." aku langsung terdiam. karena sudah menangkap siapa yang dimaksudkannya.
seketika, bayangan si bunga anggrek muncul di pelipis mataku.
" abang suka kan, sama dia...!!? " ucapnya langsung. yang dapat membaca perubahan raut wajahku.
' mak jaang..!!! kog dia bisa tau ya..!!?' batinku.
" abang ada hati kan, sama dia..!? tanya lagi.
' dug..deg..dug..deg..dug..deg..dug..deg.....' detakan jantungku sudah macam gendang barongsai.
aku deg degan bukan karena rani tahu, bukan karena aku takut. tapi, karena aku membayangkan senyum rindu... tatapan matanya padaku...
aku diam tak menjawab. . hatiku enggan untuk menerima rangkaian kata yang sudah di transfer oleh otakku, untuk di lontarkan oleh bibirku yang katanya manis berbisa.
ku tak ingin berkata dan berkalimat yang dapat membuat hatinya semakin gundah gulana..
" abang ga mau ngomong..! abang juga ga mau jawab..! tapi, JANTUNG abang ' MENJERIT dan BERTERIAK' mengiyakan..!!!" bisiknya lirih di telingaku.
" udah ya... kalau itu membuat hati adek ga nyaman, ga usah di bahas..! " ucapku yang makin tak enak hati.
" adek ga enak hati, bukan karena abang suka ama dia..! adek ga enak hati, bukan karena abang ada hati ama dia..! ucapnya. lalu, kurasakan kedua tangannya melingkar di punggungku.
dia memelukku sangat erat..!
" adek ga enak hati, karena... dia juga suka ama abang...!! dia juga ada hati ama abang..!
.................................................... bersambung
Minum es cendol dawet dulu gan
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd