Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
model begini kalo malam suka bikin status watsap

- sampe rumah-
atau
- im home-
atau sejenisnya.

yang mana berarti,
hey binor, gw udah balik sampe rumah.
jangan chat dulu bisi nyonya nu maca




hikhikhik
Aihhhhh curcollll, tapi kalo ga salah waktu itu WA belum bisa update status deh, ane mah gapake ayem home, paling kasih kodenya motoin cangkir kopi ditepian kolam heheheheh
 
FILOSOFI KOPI


Pagi hari, Semangkuk oatmeal dicampur susu tinggi protein adalah menu sarapan yang Ajeng sajikan untukku, sedangkan kopi, aku terbiasa membuatnya sendiri, karena sejauh ini tidak ada barista yang mampu menyajikan kopi senikmat buatan tanganku sendiri.
Karena bagiku menyeduh kopi adalah seni, menuangkan air panas kedalam gelas seolah kita menuangkan perasaan yang ada dalam hati, sehingga kopi bisa menjadi teman terbaik dan paling mengerti disegala situasi. Dari kopi aku belajar bahwa rasa pahit itu sebenarnya bisa dinikmati.

Aku beranjak pergi ketika mesin mobil telah aku panaskan, setahu Ajeng aku pergi bekerja seperti biasanya.
Aku ambil ponselku kemudian menghubungi Neng.

"Iya Aa" Jawab neng

" Yoga ada? " Tanyaku

" Gak pulang A" Jawab Neng

" Boleh Aa minta nomor telpon Yoga? "

" Ga usah A, urusan Yoga biar jadi urusan Neng, yang jelas semalem Neng udah ngobrol ama mamah mengenai langkah kedepannya, mamah merestui kalau Neng mau gugat cerai Yoga"

" Ohh oke, nanti kalau sempet, Aa mau ke rumah sekalian ngobrol sama mamah"

Kemudian aku buka whatsapp berencana menghubungi Riska, tapi aku urungkan niatku, khawatir suaminya masih ada dirumah.

Tak lama berselang Riska mengirimkan pesan singkat

"Dmn? "

" Dmn mn htk sng" Jawabku sengaja mennyingkat kata

Seketika Riska langsung menelponku

" Ditanya baik-baik jawabannya malah seenaknya" Gerutu Riska tanpa salam terlebih dahulu

" Heiiiii adab woiii etika, percuma dua hari terakhir aku ngasih les private ke kamu, ternyata masih aja ga ada sopan santun, bukannya salam malah menggerutu" Ucapku

" Yaudah kalo gitu, aku butuh pelajaran lagi darimu mas, agar aku bisa menjadi manusia yang adil dan beradab" Jawab Riska

" Oke jemput apa taksi ? " Tanyaku

" Taksi aja, dimana? " Ucap Riska

" Cafe krang kring aja di jalan Ciliwung " Jawabku.

Duapuluh menit kemudian aku tiba di cafe krang kring tak lama berselang Riska pun datang.

" Kayaknya lebih enak sambil nongkrong di movie room deh yank "
Aku mengajak Riska untuk pindah ke movie room yang masih terletak di area cafe.

" Emang ada? " Tanya Riska

" Kalau ga ada ngapain aku ngajak " Jawabku

" Hmmmmmm iya udah ayo"

" Mau nonton film apa? " Tanyaku pada Riska

" Terserah, aku ikut aja" Ujarnya.

Lantas aku booking movie room kemudian memilih film Prince of Persia dan film Pirates of the Carribean.
Memesan minuman dan satu poris siomay untuk Riska.
Kami pergi menuju movie room diantar oleh room boy, kemudian diputarkan film Pirates of the caribbean.

Nonton film hanya sekedar formalitas, karena sebenarnya kami hanya butuh ruang untuk privasi, bukan untuk mesum tentunya, hanya sekedar butuh tempat yang nyaman tanpa keramaian sekedar untuk bertukar pikiran.

Riska menceritakan tentang beban hidupnya yang bertahan dalam satu rumah tangga tanpa dilandasi oleh perasaan cinta, sekedar mengikuti kehendak orang tuanya, tentu saja cerita cinta yang sama dengan yang aku punya.
Aku merasakan dan mengalami sendiri apa yang dia ceritakan, ya bertahan dalam satu ikatan hanya karena keterpaksaan.

" Apa yang kamu alami, terasa juga dalam kehidupanku, nasi sudah menjadi bubur yank, pilihan ada ditangan kita, mau diapakan bubur itu, dibuang atau kita nikmati, seperti yang pernah aku bilang, love is not feeling but love is a choice"

" Tapi aku wanita mas, akupun ingin juga bahagia"

" Kebahagiaan itu bukan hanya keinginan wanita, aku dan seluruh manusia, baik itu pria dan wanita juga pasti ingin bahagia tak ada satupun yang ingin menderita"

" Susah mass, susahhhh jelasinnya " Ucap Riska

" Bukannya sok tahu, dan yang pasti bukan hanya ber empati, tapi aku mengalaminya sendiri yank, tanpa kamu jelaskan aku pun sudah mengerti"

Riska diam sesaat, aku nyalakan rokok kretek ku, kemudian saat aku palingkan wajahku kearah Riska, dia nampak sedang menangis, aku coba menenangkannya, aku peluk dia, tapi dia melepaskan pelukanku.

" Entah aku yang lagi mellow apa emang mood kamu yang lagi jelek, aku rasa kamu berbeda mas" Ucap Riska sambil menangis

Aku hanya terdiam, ku berikan waktu untuk Riska melepaskan semua emosi dan gundah jiwanya.
Ketika Riska mulai tenang, kupegang tangannya lalu aku kecup mesra, dia lalu memeluk tubuhku dengan erat.

" Maafin aku massss, aku sedang merasa lemah"

Aku hanya menjawabnya dengan senyuman sambil membelai mesra rambut dikepalanya kemudian mencium keningnya.
Mungkin aku memang berbeda saat ini, entah mengapa pikiranku bercabang antara Riska, Neng dan juga Ajeng

" Dipelukanmu aku merasa tenang masss, merasa merdeka merasa bahagia merasa bebas dari segala masalah, makasih ya mas"

" Sama sama yank, aku juga merasakan kebahagiaan saat berada didekatmu, tabah ya sayaankkk, aku yakin kamu mampu dan kuat menghadapi semua ini, perbanyak bersyukur aja yank agar hidup terasa menjadi indah"

Aku mulai bimbang, aku merasa kehadiranku dalam kehidupan Riska malah menambah beban hidupnya, aku merasa menjadi orang ketiga yang membuat goyah keadaan Riska, semakin aku bermain hati dengan Riska semakin aku akan membuatnya kecewa, walaupun jujur akupun menaruh hati pada dia.

" Kepalaku berat banget mass"

" Mau aku pijit yank? "

" Nggak mas makasih, aku kalo habis mikir berat emang suka gini, kalo misalnya aku minta pulang boleh gak? aku pengen tidur dan menyendiri"

" Hmmmm maafin aku yank, maaf kalau aku salah dalam berucap dan bersikap sama kamu, plisss maaf"

" Kamu ga salah kok mas, cuman akunya aja yang lagi lemah, malah aku yang seharusnya minta maaf, boleh ya antar aku pulang" Ucap Riska.

Aku lantas mengiyakan ajakan Riska, tanpa berusaha merayunya agar mau lebih lama berdua denganku, dia sedang lemah, sedangkan aku tidak dalam kondisi yang prima untuk menghadapinya, suasana hatiku sedang kacau, pikiranku pun sedang tidak karuan, aku khawatir dengan kondisi kami yang seperti ini malah akan menimbulkan suatu masalah.

Aku lantas mengantarkan Riska pulang, sesampainya didepan rumah, ketika hendak turun dari mobilku, dia mengeluarkan selembar amplop dari tasnya.

" Oya mas, sesuai janjiku kemarin, ini aku nitip uang untuk melunasi hutang hutang suaminya Neng, agar Neng bisa hidup dengan tenang".

" Ga usah yank, tenang aja, aku ada kok udah ga usah" Aku menolaknya tapi Riska tetap memaksa dan akhirnya aku Terima.

" Aku pamit ya mass, maafin aku hari ini udah ngecewain kamu " Riska turun dari mobilku setelah memberikan satu kecupan lembut dibibirku
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd