Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
ANJELO

Pak Erick bergegas keluar meninggalkan room karaoke, aku lalu berpamitan pada Chacha dan Evi.

" Sorry banget yaaa, maaf kalau dah bikin kalian gak nyaman, harap maklum, doi mabok "
Aku meminta maaf pada mereka, siapapun mereka, apapun pekerjaannya, aku tetap menjaga perasaan kedua wanita itu.

" Iya Aa gak apa apa, kami yang seharusnya minta maaf"
Ucap Chacha diiringi gerakan mengangguk dari Evi dengan wajah merasa bersalah.

Kulambaikan tangan pada mereka, meninggalkan room, lalu aku keluarkan kartu kredit titipan bos Tom, menaruhnya diatas meja kasir, transaksi selesai, pak Erick masih nampak uring-uringan menungguku di lobby, wajahnya memerah sambil merokok menghembuskan asap dengan tergesa-gesa.

Aku tekan tombol lift, tak lama berselang pintu lift pun terbuka.

" Silahkan pak " Ucapku mempersilahkan pak Erick untuk masuk kedalam lift.
Kami berdua masuk kedalam lift dari lantai 6 menuju basement.
Sejak didalam lift pak Erick tak henti-hentinya menggerutu, mengumpat Evi dengan sebutan cewek sialan.

Kunyalakan mobilku sambil bertanya pada pak Erick

" Kemana lagi kita pak? "

"Balik kanan aja Den, tapi cariin gw cewek yang bisa dibawa ke kamar, kalo lu mau, sekalian lu pesen juga biar gw yang bayarin, body, muka dan rambutnya harus mirip dengan si cewek sialan itu"
Ucap pak Erick

Otakku berpikir, harus kemana nyari cewek, setahu aku di jalan Pangarang atau di Saritem, tapi mana mungkin pak Erick mau aku ajak ke tempat itu,
Ditengah perjalanan, aku teringat pada satu nama temanku, Dicky namanya, dia berprofesi sebagai seorang " ANJELO" ( ANTAR JEMPUT maaf "LONTHE" )
Setibanya di apartement aku langsung menghubungi Dicky via telepon.

" Widih tumben lu nelpon gw, pantesan tangan kanan gw sedaritadi terasa gatel, kayaknya mau dapet duit dari elu nih gw "

" Tolongin gw Ki, gw bawa bos, gadun, butuh 2 cewek, lu bisa tolongin gw? "

" Threesome? " Tanya Dicky

" Kagak, 1 on 1 " Jawabku

" Ooohhh, spek kayak gimana Den ? "

" Yang satu sebisa mungkin wajahnya dan body nya mirip Aura Kasih, tapi versi rambut pendek sebahu, yang satu lagi mirip mirip Wulan Guritno lah, body langsing, kulit putih dan berambut panjang"

" Hahhhh Wulan Guritno??? Itumah selera lu kan Den "

" Udah buruan cariin kampret jangan banyak omong"

" Huahahahhahahaa doyan jajan juga lu Den, kasih gw waktu maksimal 30 menit nanti gw kabarin, tapi gw gabisa kirim gambar, BB gw matot, ini gw pake hape cinitnit" Jawab Dicky.

#HP cinitnit adalah istilah untuk HP jadul yang hanya bisa SMS dan telpon saja.

" Oke oke Ki gw tunggu, n jangan kecewain gw "

Lima belas menit kemudian Dicky menelponku.

" Aura kasih kawe tiga dan Wulan guritno kawe super siap menuju TKP, total DC keduanya 1,5 untuk 1 kali crot, no anal dan wajib caps, belum termasuk ongkos taksi dan tips buat gw hahahaha deall??? "
Tanya Dicky

" Apartemen Setiabudi tower B, kalo dah sampe lobby telpon gw" Jawabku pertanda setuju.

Aku langsung menyampaikan kabar gembira ini pada pak Erick, dia hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju.

Aku lalu menuju kamar mandi, guyuran air panas dari shower membuat badan ini terasa lebih rilex, selepas mandi aku membuat secangkir kopi merokok di balkon sambil menunggu kabar dari Dicky.

" Lu punya stock kondom Den? " Tanya pak Erick

" Wah saya ga ada bos "

" Ya udah sana lu beli dulu kondom, gw cuman punya stock 2 biji doang, jangan pernah sekalipun lu jajan tanpa pake kondom. sekalian beliin gw rokok sama cemilan dan minuman ringan buat cewek-cewek "

" Oke bos, nanti kalo pas saya keluar, ceweknya keburu nyampe lobby gimana bos "

" Udah lu tenang aja, kalo ceweknya dah datang, lu kabarin gw, tar gw yang jemput di lobby"

" Oohhh baiklah "
Akupun lalu bergegas pergi ke minimarket.

Saat aku baru masuk minimarket, Dicky nelpon.

" Den, Aura Kasih dan Wulan Guritno kawe udah di lobby katanya, yang satu pake cardigan warna hitam, satu lagi pake jaket jeans warna biru"

" Oke Ki tengkyu bantuannya"

Aku lalu menghubungi pak Erick, dan diapun segera menjemput artis artis kawe itu.

Makanan dan minuman ringan sudah ada di keranjang belanjaanku, tinggal beli rokok dan kondom sekalian di meja kasir.
Siall antrian kasir lumayan panjang, kurang lebih sepuluh menit waktu yang kubutuhkan untuk mengantri dan menyelesaikan transaksi.

Aku kembali ke apartemen, mengetuk pintu kamar, pak Erick membukakan pintu hanya menggunakan boxer dan bertelanjang dada.

" Lama banget lu Den " Celoteh pak Erik

" Ngantri pak"

Aku lalu menaruh belanjaanku di meja, nampak Aura Kasih kawe tiga hanya mengenakan bra dan celana dalam sedang duduk disofa, menatapku sambil tersenyum malu.
Hmmmm nampaknya pak Erick curi start nih melakukan serangan fajar.

" Cewek lu udah nunggu dikamar lu tuh den" Ucap pak Erik sambil memberikan kode tangan pada Aura kasih look a like untuk masuk ke kamarnya.

" Siap pak, terimakasih dan selamat menikmati"
Jawabku sambil mengambil sekotak kondom dari keresek belanjaanku.

Aku berjalan menuju kamar dengan hati riang gembira yiihaaaaaa Wulan Guritno kawe super pasti sedang menungguku.

Kubuka pintu kamar, nampak seorang wanita usia duapuluh lima tahunan tengah asik menonton televisi sambil memainkan handphonenya, Wulan Guritno kawe super, memang benar-benar mirip dengan Wulan Guritno.
Dia terkejut menatapku wajahnya melongo terkaget-kaget dan nampak panik persis seperti wajah orang yang tidak membawa surat-surat kendaraan ketika terjaring razia oleh polisi lalulintas.
Akupun terkejut dibuatnya, satu menit yang menegangkan, hanya saling bertatap mata dengan penuh rasa bimbang.
Suasana kaku, hening dan membingungkan.
 
Terimakasih untuk para suhu yang sudi mantengin thread ane dan berkenan memberikan like dan komentarnya, sekali lagi terimakasih, maaf kalo apdetan berikutnya agak telat, karena melibatkan perasaan yang teramat dalam, beberapa kali ane coba nulis lanjutannya, ane tak kuasa menahan air mata.
Karena ane nulis cerita ini secara spontan, tanpa konsep, berurutan berdasarkan kisah kisah yang ane alami.
Maaf dan terimakasih :cendol:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd