Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Terimakasih untuk para suhu yang sudi mantengin thread ane dan berkenan memberikan like dan komentarnya, sekali lagi terimakasih, maaf kalo apdetan berikutnya agak telat, karena melibatkan perasaan yang teramat dalam, beberapa kali ane coba nulis lanjutannya, ane tak kuasa menahan air mata.
Karena ane nulis cerita ini secara spontan, tanpa konsep, berurutan berdasarkan kisah kisah yang ane alami.
Maaf dan terimakasih :cendol:
Semangat bang...
 
Terimakasih untuk para suhu yang sudi mantengin thread ane dan berkenan memberikan like dan komentarnya, sekali lagi terimakasih, maaf kalo apdetan berikutnya agak telat, karena melibatkan perasaan yang teramat dalam, beberapa kali ane coba nulis lanjutannya, ane tak kuasa menahan air mata.
Karena ane nulis cerita ini secara spontan, tanpa konsep, berurutan berdasarkan kisah kisah yang ane alami.
Maaf dan terimakasih :cendol:
Santuy ae om
 
Terimakasih untuk para suhu yang sudi mantengin thread ane dan berkenan memberikan like dan komentarnya, sekali lagi terimakasih, maaf kalo apdetan berikutnya agak telat, karena melibatkan perasaan yang teramat dalam, beberapa kali ane coba nulis lanjutannya, ane tak kuasa menahan air mata.
Karena ane nulis cerita ini secara spontan, tanpa konsep, berurutan berdasarkan kisah kisah yang ane alami.
Maaf dan terimakasih :cendol:
Stay cool, stay calm, stay happy and stay healthy
 
ANJELO

Pak Erick bergegas keluar meninggalkan room karaoke, aku lalu berpamitan pada Chacha dan Evi.

" Sorry banget yaaa, maaf kalau dah bikin kalian gak nyaman, harap maklum, doi mabok "
Aku meminta maaf pada mereka, siapapun mereka, apapun pekerjaannya, aku tetap menjaga perasaan kedua wanita itu.

" Iya Aa gak apa apa, kami yang seharusnya minta maaf"
Ucap Chacha diiringi gerakan mengangguk dari Evi dengan wajah merasa bersalah.

Kulambaikan tangan pada mereka, meninggalkan room, lalu aku keluarkan kartu kredit titipan bos Tom, menaruhnya diatas meja kasir, transaksi selesai, pak Erick masih nampak uring-uringan menungguku di lobby, wajahnya memerah sambil merokok menghembuskan asap dengan tergesa-gesa.

Aku tekan tombol lift, tak lama berselang pintu lift pun terbuka.

" Silahkan pak " Ucapku mempersilahkan pak Erick untuk masuk kedalam lift.
Kami berdua masuk kedalam lift dari lantai 6 menuju basement.
Sejak didalam lift pak Erick tak henti-hentinya menggerutu, mengumpat Evi dengan sebutan cewek sialan.

Kunyalakan mobilku sambil bertanya pada pak Erick

" Kemana lagi kita pak? "

"Balik kanan aja Den, tapi cariin gw cewek yang bisa dibawa ke kamar, kalo lu mau, sekalian lu pesen juga biar gw yang bayarin, body, muka dan rambutnya harus mirip dengan si cewek sialan itu"
Ucap pak Erick

Otakku berpikir, harus kemana nyari cewek, setahu aku di jalan Pangarang atau di Saritem, tapi mana mungkin pak Erick mau aku ajak ke tempat itu,
Ditengah perjalanan, aku teringat pada satu nama temanku, Dicky namanya, dia berprofesi sebagai seorang " ANJELO" ( ANTAR JEMPUT maaf "LONTHE" )
Setibanya di apartement aku langsung menghubungi Dicky via telepon.

" Widih tumben lu nelpon gw, pantesan tangan kanan gw sedaritadi terasa gatel, kayaknya mau dapet duit dari elu nih gw "

" Tolongin gw Ki, gw bawa bos, gadun, butuh 2 cewek, lu bisa tolongin gw? "

" Threesome? " Tanya Dicky

" Kagak, 1 on 1 " Jawabku

" Ooohhh, spek kayak gimana Den ? "

" Yang satu sebisa mungkin wajahnya dan body nya mirip Aura Kasih, tapi versi rambut pendek sebahu, yang satu lagi mirip mirip Wulan Guritno lah, body langsing, kulit putih dan berambut panjang"

" Hahhhh Wulan Guritno??? Itumah selera lu kan Den "

" Udah buruan cariin kampret jangan banyak omong"

" Huahahahhahahaa doyan jajan juga lu Den, kasih gw waktu maksimal 30 menit nanti gw kabarin, tapi gw gabisa kirim gambar, BB gw matot, ini gw pake hape cinitnit" Jawab Dicky.

#HP cinitnit adalah istilah untuk HP jadul yang hanya bisa SMS dan telpon saja.

" Oke oke Ki gw tunggu, n jangan kecewain gw "

Lima belas menit kemudian Dicky menelponku.

" Aura kasih kawe tiga dan Wulan guritno kawe super siap menuju TKP, total DC keduanya 1,5 untuk 1 kali crot, no anal dan wajib caps, belum termasuk ongkos taksi dan tips buat gw hahahaha deall??? "
Tanya Dicky

" Apartemen Setiabudi tower B, kalo dah sampe lobby telpon gw" Jawabku pertanda setuju.

Aku langsung menyampaikan kabar gembira ini pada pak Erick, dia hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju.

Aku lalu menuju kamar mandi, guyuran air panas dari shower membuat badan ini terasa lebih rilex, selepas mandi aku membuat secangkir kopi merokok di balkon sambil menunggu kabar dari Dicky.

" Lu punya stock kondom Den? " Tanya pak Erick

" Wah saya ga ada bos "

" Ya udah sana lu beli dulu kondom, gw cuman punya stock 2 biji doang, jangan pernah sekalipun lu jajan tanpa pake kondom. sekalian beliin gw rokok sama cemilan dan minuman ringan buat cewek-cewek "

" Oke bos, nanti kalo pas saya keluar, ceweknya keburu nyampe lobby gimana bos "

" Udah lu tenang aja, kalo ceweknya dah datang, lu kabarin gw, tar gw yang jemput di lobby"

" Oohhh baiklah "
Akupun lalu bergegas pergi ke minimarket.

Saat aku baru masuk minimarket, Dicky nelpon.

" Den, Aura Kasih dan Wulan Guritno kawe udah di lobby katanya, yang satu pake cardigan warna hitam, satu lagi pake jaket jeans warna biru"

" Oke Ki tengkyu bantuannya"

Aku lalu menghubungi pak Erick, dan diapun segera menjemput artis artis kawe itu.

Makanan dan minuman ringan sudah ada di keranjang belanjaanku, tinggal beli rokok dan kondom sekalian di meja kasir.
Siall antrian kasir lumayan panjang, kurang lebih sepuluh menit waktu yang kubutuhkan untuk mengantri dan menyelesaikan transaksi.

Aku kembali ke apartemen, mengetuk pintu kamar, pak Erick membukakan pintu hanya menggunakan boxer dan bertelanjang dada.

" Lama banget lu Den " Celoteh pak Erik

" Ngantri pak"

Aku lalu menaruh belanjaanku di meja, nampak Aura Kasih kawe tiga hanya mengenakan bra dan celana dalam sedang duduk disofa, menatapku sambil tersenyum malu.
Hmmmm nampaknya pak Erick curi start nih melakukan serangan fajar.

" Cewek lu udah nunggu dikamar lu tuh den" Ucap pak Erik sambil memberikan kode tangan pada Aura kasih look a like untuk masuk ke kamarnya.

" Siap pak, terimakasih dan selamat menikmati"
Jawabku sambil mengambil sekotak kondom dari keresek belanjaanku.

Aku berjalan menuju kamar dengan hati riang gembira yiihaaaaaa Wulan Guritno kawe super pasti sedang menungguku.

Kubuka pintu kamar, nampak seorang wanita usia duapuluh lima tahunan tengah asik menonton televisi sambil memainkan handphonenya, Wulan Guritno kawe super, memang benar-benar mirip dengan Wulan Guritno.
Dia terkejut menatapku wajahnya melongo terkaget-kaget dan nampak panik persis seperti wajah orang yang tidak membawa surat-surat kendaraan ketika terjaring razia oleh polisi lalulintas.
Akupun terkejut dibuatnya, satu menit yang menegangkan, hanya saling bertatap mata dengan penuh rasa bimbang.
Suasana kaku, hening dan membingungkan.
Hmmm... Jangan² Riska yaa
By the way, anyway, busway, makasih update nya mas bro
 
" Aa... Maafin Neng..... Aa please....Neng sebenarnya gak mau seperti ini.."

" Udah lama kamu begini ? " Tanyaku padanya...

" Lima bulan A"

Tak terasa air mataku menetes, teringat sosok Almarhum Zaki alias Jack sahabat karibku.
Masih terngiang-ngiang ditelingaku kata kata terakhir yang Zaki ucapkan.

" Denn lumpat Denn...!!! Indit anjingggg..!!! Tinggalkeun aing.. !!! "

Zaki adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki, ga perhitungan, paling mengerti, dan yang pasti memiliki jiwa solidaritas yang sangat tinggi.

" Urang jeung maneh mah udud tengmen, sabatang ku duaan, ngopi ge saruana, maneh mah lain saukur babaturan Den, maneh mah dulur aing"

Aku translate kedalam bahasa Indonesia :

" Lu ama gw ngerokok sebatang berdua bergantian, ngopi juga barengan segelas diminum berdua, buat gw, lu itu bukan sekedar teman Den, lu itu saudara gw"

Sebuah kalimat santai tapi bermakna dalam, teramat dalam bagiku, bagaikan sebuah ikrar, dimana kami berdua harus saling mengerti, saling peduli dan saling melindungi satu sama lain.

Akhir tahun 90an Bandung marak akan fenomena gank motor, ada empat kelompok besar yang saling bertentangan satu sama lain, sebut saja BRIGEZ, GBR, MOONRAKER dan XTC.
Aku dan Zaki merupakan anggota dari salah satu gank motor tersebut, demi kebaikan, aku tak akan menyebutkan aku berada di pihak mana, puluhan bahkan ratusan kali aku dan Zaki terlibat dalam perseteruan antar gank motor.

Februari 2002 ayah Zaki meninggal dunia karena sakit, meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak, Zaki dan adik perempuannya yang saat itu masih duduk dikelas 6 SD.

Juni 2002 aku lulus sekolah, kemudian melanjutkan kuliah di sebuah universitas swasta namun cukup ternama di kota Bandung, sedangkan Zaki dia memutuskan untuk mencari kerja, sepeninggalan ayahnya, ibu Zaki bertahan hidup sebagai seorang penjual masakan, berkeliling dari satu rumah kerumah lainnya menjinjing keranjang menjajakan masakan.

" Alhamdulillah Den gw keterima kerja jadi waiters di sebuah cafe yang berada di jalan Riau ( sekarang jalan RE. Marrtadinata ) "

" Syukurlah Jack , lu bisa bantu ibu meringankan biaya sekolah adik lu. " Jawabku

Aku dan Zaki masih aktif terlibat dalam kegiatan gank motor walaupun tidak se intens dulu.
Zaki sibuk kerja, dan aku sibuk kuliah, juga sudah mulai berfikir dewasa, karena waktu itu, kegiatan gank motor lebih banyak negatif daripada hal hal positifnya.

MALAM KELAM

Bumi perkemahan Kiara Payung Jatinangor Sabtu 25 Februari 2006, aku dan Zaki menghadiri perhelatan yang diselenggarakan oleh gank motorku. Berkumpul bercengkrama bersama dengan sesama anggota gank.
Bukan hanya dari Bandung, anggota dari Sumedang, Garut dan dari wilayah lainnya turut memeriahkan acara tersebut.

20:00 WIB acara belum juga usai, aku dan Zaki berpamitan kepada para senior untuk izin pulang lebih dulu.
Saat itu, aku dibonceng oleh Zaki menggunakan sepeda motor Honda Supra tahun 2001 yang Zaki miliki dari hasil jerih payahnya menyisihkan pendapatannya dari hasil bekerja di Cafe.

" Biar bekas yang penting lunas" Ucapan Zaki kepadaku saat aku mengantarkan dia membeli sepeda motor dua bulan yang lalu.

Mulai dari daerah Cinunuk, perasaanku mulai tak enak, seperti ada beberapa sepeda motor yang mengikuti kami dari belakang, aku baru sadar.....
sial.... Aku masih memakai jaket atribut gank motor.

Bundaran Cibiru...
Bledug bledug... hantaman dari benda keras dua kali menghantam kepalaku, membuat badanku terpelanting kesebelah kiri, motor hilang keseimbangan, lalu kami terjatuh.

Satu orang membawa pedang, satu orang lagi membawa stick baseball, anjingg rupanya kepalaku dihantam oleh stick baseball. Sementara dua orang lainnya masing-masing berdiam standbye diatas motornya. Satu motor RX King dan satu motor F1ZR.

Hantaman stick baseball membabi-buta diarahkan kepadaku, berkat sedikit ilmu beladiri yang aku pelajari semasa remaja dulu, aku mampu memberikan perlawanan, bahkan kepalan tanganku sempat mengenai batang hidung lelaki itu hingga mengeluarkan darah, dia mulai mundur dan panik, aku menatap kebelakangku, Zaki tersungkur beberapa kali aku melihat Zaki ditendang dan dibacok.

Aku berlari kearahnya, lelaki itu sadar akan kedatangan ku, sabetan pedang mengenai dahiku, darah mengucur membasahi mata sebelah kananku.
Dia mengayunkan pedang mengincar kepalaku, aku menunduk sambil melepaskan tendangan kearah kakinya, dia terjatuh, lalu aku rebut pedang dari tangannya, kuayunkan pedang kearah kepalanya, dia menangkis dengan tangannya, tangannya robek darah bercucuran, dia lari kearah teman-temannya.

" Maju anjinggg sok sia kabeh lawan aing anjingggg" Aku mengacungkan golok menantang mereka berempat.

Suara puluhan motor sayup sayup terdengar bergemuruh dari kejauhan, firasatku mengatakan teman-teman mereka akan segera datang, aku gelap mata, tak peduli berapapun banyaknya, mereka akan kuhadapi.

Zaki memegangi kakiku dia berteriak...

" Denn lumpat Denn...!!! Indit anjingggg..!!! Tinggalkeun aing.. !!! "

( Lari Den....!!!! Kaburrr...!!!! Tinggalinn gw.....!! )

Aku panik, Zaki terluka parah, kulit kepala Zaki terkelupas mengeluarkan darah, aku angkat dia, kemudian kuhadang sebuah mobil angkutan umum, aku seret tubuh Zaki yang lemas masuk kedalam mobil.

Aku mengancam supir angkutan itu, menempelkan pedang tepat dilehernya.

" Ngebut anjingggg !!!!! Bawa ka rumah sakit " Teriakku pada supir itu.

"Jack... Lu kuat Jack, bentar lagi sampai rumah sakit Jack... Jackkkkk....bangun anjinggggg"
Aku mencoba memulihkan kesadaran Zaki, sambil mencoba menahan aliran darah yang bercuucuran dikepala dan perutnya.

Sepuluh menit berlalu tibalah kami di rumah sakit Al islam, kurang lebih berjarak 5 km dari tempat kejadian tadi.
Langsung aku bawa ke UGD... Terlambat.... Zaki sudah pergi... Zaki mati...
Aku menangis.... Temanku.... Sahabatku.... Saudaraku.... Mati karena kecerobohanku.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd