Episode 9
Tugas Pertama
“ Koh kita harus ngomong “
Pagi itu saat aku iseng-iseng turun ke Meikarta Plaza untuk beli sarapan , Jisun tiba-tiba muncul. Ia tiba-tiba duduk di mejaku, meraih tasnya dan tiba-tiba ia meletakkan uang 10 juta itu ke atas mejanya. Rupanya tas coach bekas berwarna merah itu bukanlah tas Dian, tapi tas Jisun. Aku pun ingat kalau tas Dian bermerk gucci , bukan Coach.
“ ini uang apa koh? “ ia menatapku serius. Mungkin ia terkejut bagaimana bisa uang 10 juta bisa ada di tasnya
“ enggak , itu uang bonus dari Boss Kokoh , maksudnya kokoh kasih ke tas kamu karena karena kokoh kira tas kamu itu tas nya Dian. Kan Dian yang urus sewa apartemen? “ jawabku entang. Namun Jisun masih terlihat tidak senang
“ Kokohkan kerjanya cuma satpam. Masa baru kerja sebulan udah dapet bonus 10 juta? Jujur kokoh abis ngapain? “ Ia mungkin tahu karena itu bukan pertama kalinya aku mendapat uang panas. Sebelumnya aku sudah beberapa kali mencopet dan kali ini mungkin ia tahu aku sudah melakukan hal lebih buruk
“ Pokoknya kamu jangan risau. Uang itu bukan hasil yang aneh-aneh kok “ jawabku membela diri.
“ Koh, aku gak masalahin uang ini. Tapi aku cuma takut kokoh melakukan hal-hal yang berbahaya lagi. Maaf sebelumnya, kami semua sudah tahu kalau Kokoh yang singkirin orang aneh itu. Dan hasilnya, lihat sendiri di berita koh. Aku cuma mau bilang , kalau aku gak suka kokoh melakukan hal yang berbahaya. “ Waktu itu aku bingung. Kenapa ia merisaukan aku seperti itu? Namun tak lama Xiao xiao muncul.
“ Nihao!! Boleh minta uangnya? “ Tiba-tiba saja Xiao xiao terlihat ceria dan tidak jutek di depanku. Ia lalu duduk bersama kami , dan meminum susu bantal yang ia beli di Super Indo.
“ Ini uang sewa apartemen tau! Sini aku minta susu bantalnya “ Dan mereka pun berbagi susu bantal itu. Melihat mereka meminum susu bantal itu , rasanya seperti melihat sepasang anak remaja yang masih 15 tahun. Astaga mereka seperti tidak pernah dewasa. Setelah susu bantal itu habis, mereka pergi bersamaan ke tempat kerja mereka. Jisun meninggalkan uang 10 juta itu di mejaku, jadi kurasa mereka menolaknya.
Tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan tugas pertamaku. Pagi itu juga, aku mendapat pesan elektronik di akun plasa, yang berisi detail mobil yang harus aku bawa pulang , lengkap dengan lokasi dan data pemiliknya. Lokasinya di Bogor, jadi saat itu juga aku naik MRT dari Plaza ke Bogor. Sangat jauh karena aku harus naik jalur ke Jakarta terlebih dahulu. Dan sampai di bogor, aku masih harus menyewa taxi elektrik ke tempat yang tak jauh dari lokasi.
Mobil yang akan kucuri adalah Mercedes benz SLS amg , seharga 180 ribu Euro. Cukup mahal bukan? Tapi tidak semahal 918 yang aku antarkan kemarin. Pemilik mercedes itu adalah seorang Gestapo ( polisi Fasis di masa depan ) dan itulah masalah yang harus kuhadapi. Ditambah lagi sedang ada pertemuan anggota perkumpulan pemilik SLS AMG , sehingga ada banyak orang disekitarnya. Aku melihat pemilik mobil itu. Bersandar di mobilnya. Aku harus mengalihkan perhatian mereka jika tak mau berurusan dengan mereka.
“ Alice? “ Dan tiba-tiba saja saat aku masih mengintai mangsaku, Alice , gadis asing yang genjot-genjot kemarin , entah bagaimana muncul disebelahku.
“ Bagaimana bisa?”
“ Tidak aku datang siapa tahu kau butuh bantuan.” Jawabnya.
“ Kau tahu urusan ini? Ini bukan main-main!” Tapi dengan tenangnya ia menjawab
“ sekali kau datang ke spa kami , ya segala urusanmu pasti terbongkar. Termasuk pesan elektrik itu” aku tercengang
“ Kamu meretas akun plasa aku? “
“ Udah itu tidak penting , aku cuma bisa bantu satu hal .... “
Dan lima menit kemudian
“ Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta”
Tidak , Alice tidak membantu apa-apa. Malah justru ia ikut tercengang. Suara itu benar-benar merdu. Aku menoleh. Semua orang menoleh. Suara itu berhasil menyita perhatian semua orang. Aku tersenyum. Ia mungkin satu penyanyi tercantik yang pernah aku lihat. Dia muncul , Xiao xiao , bernyanyi dengan anggunnya diatas panggung sementara Jisun mengiringinya dengan alunan gitar.
Semua orang terpana melihat sosok yang berdiri di atas panggung itu. Ia benar-benar legenda. Saking terpananya, mereka tak sadar bahwa aku sudah mencekik dan mematahkan leher Polisi Gestapo (polisi fasis Indonesia) pemilik mobil ini. Aku memang sempat terpana , namun aku sadar saat lagu melewati reff pertama . Kubajak pintu mobil mercedes itu , dan aku masuk tanpa rasa berdosa sedikit pun. Beruntung aku mengenakan masker sehingga ia tidak mengenaliku. Beruntung pula ia terlalu khusuk bernyanyi sehingga ikut tak menyadari apa yang terjadi. Aku berhutang pada Xiao xiao , karena kecantikannya bisa membuat orang tidak sadar jika aku telah membunuh dan melarikan mobil itu dari lapangan. Alice ikut masuk ke dalam mobil dan kami langusng melarikan diri.
“ Edi , lihat dibelakang kita “
Aku melihat tiga mobil mercedes C63 berwarna hitam dibelakangku. Mobil itu mendekat dengan kecepatan tinggi namun aku masih tetap tenang agar tidak menarik perhatian. Namun saat mereka cukup dekat, mereka tiba-tiba saja menembaki mobil kami.
“ DOR!! DOR! DOR!! “
“ KYAAAAAA!!”
Alice memekik ketakutan. Langsung kupacu mercedes itu dengan kecepatan penuh , dijalanan yang sempit dan cukup ramai. Satu mobil musuh tak sengaja menabrak Taxi elektrik , saat berusaha menyalip mengejarku. Aku pun beberapa kali menabrak mobil lainnya. Masih ada dua mobil lagi dan cara menyetir mereka cukup profesional . Mereka terus menembaki mobilku dan beberapa kali peluru mereka nyaris mengenai roda mobil. Saat aku lewat di pertigaan , langsung saja kubanting stir , dan menukik di jalanan yang ramai dan sempit itu.
Satu mobil lagi tidak mampu menukik sempurna dan akhirnya menabrak masuk ke dalam ruko dipinggir jalan. Namun mobil yang terakhir masih mengejar kami. Sayangnya ia sudah terlampau jauh dan tidak bisa mengejar kecepatanku. Akhirnya aku berhasil melarikan diri. Untungnya kami tidak harus menyetir sampai ke Jakarta karena anak buah Bung Hendra , sudah menunggu di salah satu bengkel kosong di kota Bogor.
“ sudah kubilang , pekerjaan ini berbahaya “ Alice justru tersenyum genit seolah tidak terjadi apa-apa.
“ Tapi aku suka hal-hal yang berbahaya. “ Kami bercumbu singkat sebelum turun dari mobil yang sudah penuh dengan lubang-lubang peluru.
Anak buah Bung Hendra langsung mengambil alih SLS AMG yang baru saja aku curi. Miris mobil ini hampir menjadi peti matiku. Aku tak ingin tahu bagaimana mereka membawa mobil itu nanti ke Gudang , namun kami langsung menjauh dari bengkel itu dan naik taxi elektrik menuju stasiun MRT, sebelum polisi tiba dan merusak semuanya.
“ Kak Edi ? Siapa cewek itu ? “ Nahasnya aku bertemu Peggy , Nadia dan Kirana di Stasiun MRT itu.
“ dia temen kerja kakak ... “ jawabku singkat. Alice sempat menyenyumi mereka , tapi ketiga gadis itu cuma tersenyum palsu. Mereka terlihat tidak senang. Seakan mereka tahu kalau aku pernah tidur dengan gadis ini.
“ Edi aku duluan yah, makasih udah nemenin aku ke rumah tante aku. “ Alice langsung turun dan naik kereta ke Jakarta. Ketiga gadis itu langsung mengerubungiku.
“ GENIT! HMPH!” ucap mereka bersamaan. Mereka lalu keluar meninggalkan stasiun MRT.
“ Jadi Kalian ngambek?”
Aku benar-benar ketinggalan berita. Mereka hari ini jalan-jalan ke bogor karena Jisun mengajak gadis-gadis ini menonton mereka berdua manggung. Sekaligus, merayakan kalau Istri Bang Imran rupanya mewarisi harta peninggalan Bang Imran berupa Griya Tawang Mobil , Mercedes Benz C200 , PERMONAS Montero ( Pajero ) , dan tabungan sebesar 18 Miliar. Bajingan itu ternyata masih cinta istrinya. Mereka baru mendapat kabar pagi ini , dan rupanya Istri Bang Imran sudah menunggu lebih dulu dengan gadis-gadis Asia , di Mall yang tak jauh dari Stasiun MRT.
Namun mereka tidak jadi menonton Xiao xiao dan Jisun karena terjadi kasus pembunuhan dan pencurian di tempat kejadian. Mereka bilang tersangka mengenakan Hoody berwarna hitam, mengenakan masker hitam dan kaca mata hitam. Beruntung aku sudah membakar hoody , masker dan kaca mata itu di bengkel. Dan mereka juga bercerita bahwa sempat terjadi penembakan yang diduga berkaitan dengan pencurian mobil itu.
“ Ihh serem sekali ya, kasian Xiao xiao pasti dia ketakutan “ Ujar Dian.
“ Hey itu Xiao xiao “ Tak lama temannya Anna menunjuk Xiao xiao dan Jisun yang baru datang ke Mall , ditemani oleh si Bella. Seolah tak terjadi apa-apa , aku menemani mereka belanja keliling Mall. Mereka tidak membeli apa-apa , hanya sekedar cuci mata karena mereka sudah terlanjur sampai di Bogor. Namun aku masih terus berpikir untuk apa Alice tiba-tiba muncul di Bogor.
Saat menjelang Sore, aku mentraktir mereka makan di Restoran khas Bali. Walaupun mulanya banyak yang menolak, tapi Kirana dan Nadia berhasil membujuk mereka. Jisun beberapa kali melirikku , seolah dia tahu ada yang salah denganku hari itu. Dian juga duduk disampingku, dan tak henti-hentinya bermanja-manja denganku. Peggy , Kirana dan Nadia seperti biasa makan paling banyak dan yang paling rakus.
Kami naik MRT ke Jakarta sekitar setelah matahari terbenam. Lalu pindah jalur ke Meikarta sehingga kami tiba di Meikarta Plaza hampir pukul 9. Sungguh perjalanan yang jauh. Aku tidak mendapat apa-apa dari aksi berbahaya hari itu. Namun apa yang kulakukan menjadi Viral di TV dan media sosial. Di hari itu juga Gestapo mengumumkan bahwa mereka kehilangan empat anggota gestapo yang gugur saat mengejar pelaku pembunuhan. Mobil-mobil hitam itu mungkin rekan-rekan korban yang sempat mengejarku bahkan hampir membunuhku. Mereka tidak akan tinggal diam, mereka pasti akan terus mencariku. Sungguh resiko yang sangat berbahaya namun miris aku bahkan hampir tidak dibayar setelah apa yang terjadi hari ini.
Tertekan dengan apa yang terjadi hari ini, aku meraba selangkangan Peggy dan Nadia yang duduk di kanan dan kiriku. Kami sedang menonton TV waktu itu , dan mereka terkejut dengan apa yang baru saja aku lakukan. Kedua tanganku menyusup ke balik celana mereka , lalu kumasukkan keduanya ke dalam vagina mereka. Jemari-jemariku kemudian mulai mengocok-ngocok vagina mereka.
“ ahhhh genit kamu mmhh “ lirih Peggy. Ia lalu mendekatkan wajahnya , dan mulai mencumbu bibirku. Nadia lalu meraih daguku, menyingkirkan pipi Peggy dan langsung mencumbu bibirku. Kucumbu bibir mereka secara bergantian sambil terus mengocok vagina mereka. Nadia mulai menyusupkan jemarinya ke celanaku dan mulai mengocok-ngocok kencang penis besarku.
Lagi-lagi Bella melihat apa yang terjadi . Ia lalu mendekat dan langsung menurunkan celanaku sehingga Nadia makin leluasa mengocok-ngocok penisku. Bella lalu mulai menghisap buah zakarku , sementara Nadia terus mempercepat kocokannya. Jemariku bergerak makin cepat karena aku makin terangsang. Wajah mereka makin memerah dan vagina mereka sudah sangat basah. Pinggul mereka bergoyang-goyang hebat. Bella pun sudah melepaskan seluruh pakaiannya , lalu kembali mengemut buah zakarku.
Tak tahan Nadia lalu membuka lubang vaginanya lebar-lebar , lalu ia mengapit wajahku diantara kedua pahanya. Lidahku dengan leluasa mulai bermain-main , menyentil-nyentil klirotisnya. Nadia memekik hebat. Sedangkan Peggy , tiba-tiba saja sudah menunggangi penisku dengan memek basahnya. Bella yang sudah lama tidak ML, lalu menduduki jemariku dan membiarkannya mengocok-ngocok memeknya.
Desahan kami menggema hebat. Tak tahan dengan jilatan lidahku, Nadia makin merapatankan jempitan pahanya. Peggy terus menggenjot-genjot pinggulnya dengan kecepatan penuh. Dan Bella terus mendesah-desah dan makin menjepit jemariku yang sedang mengocok memeknya. Nadia yang lebih dahulu memekik panjang dan akhirnya orgasme hebat tepat di wajahku. Sedangkan genjotan peggy makin mengencang. Saat Nadia turun dari wajahku, aku turunkan Peggy di atas karpet , lalu aku cabut kembali penisku dari memeknya.
Kutangkap Bella , lalu kugulingkan ia tepat disamping Peggy , Kutusukkan penisku ke dalam vagina sempitnya lalu mulai kugenjot sekuat tenaga. Ia mulai mendesah-desah keenakan. Pinggulnya ikut bergoyang membalas genjotan. Aku mencabut kembali penisku lalu aku kembali menggenjot Peggy yang berada di sebelahnya.
Peggy makin mengerang nikmat tepat di tengah malam. Kepalanya menggeleng-geleng dan wajahnya sudah sangat memerah. Nafsuku sangat liar malam itu . Kucabut kembali penisku setelah beberapa lama dan kembali menggenjot Bella. Kugenjot-genjot memek mereka secara bergantian dan saat penisku hendak meledak , kucabut penisku dan kusemprotkan air maniku ke tubuh mereka berdua. Air maniku memuncrat membasahi perut , toked dan wajah mereka. Kami bertiga puas dan akhirnya memutuskan untuk mengulangi ML nikmat itu untuk kedua atau ketiga kali.