nicemilk
Semprot Baru
- Daftar
- 2 Nov 2015
- Post
- 32
- Like diterima
- 2.566
CHAPTER 11
Pelarian
Pelarian
"ah iya pak ..." jawab Tono terkejut melihat pak Anta di depan pintu
"ayo ayo masuk mari" kata pak Anta mengajak Tono dan teman temannya masuk
"ah tidak pak, ka kami mau ke luar pak, kebetulan mau mengerjakan tugas" jawab Tono gugup
"yah kenapa tidak mengerjakan di sini saja toh" jawab pak Anta
" a.. y .. ya kami mau ke kosan teman saya dulu pak hahaha" Tono bingung memikirkan alasan yang pas
"sudah ayo duduk sebentar minum teh abis itu pergi" pak Anta mendorong Tono untuk masuk ke dalam
Tono, Andri, dan Dewi mau tidak mau masuk ke dalam mengikuti ajakan pak Anta. Mereka pun segera duduk di atas sofa ruang tamu.
"jadi ini teman temannya Tono di sini yah ?" tanya pak Anta sambil melipat kakinya
"ah iya pak, sa sa ya Andri pak, yang ini Dewi" jawan Andri pelan pelan
"i iya pak.. saya Dewi pak" Dewi menimpal
"pada tinggal dimana nih ? di sini masih ada kamar kosong loh ! hahaha!" kata pak Anta sambil tertawa terbahak bahak
"ka.. kami di dekat kampus pak tinggalnya" jawab Andri sambil melirik ke arah Tono
"oalahh, kan di sini dekat kampus juga, manatau nanti mau ke sini biar bisa kumpul kan haha" kata pak Anta
"ii ya pak hehe" jawab Andri gugup
"tenang disini pria, wanita, kucing, anjing, makhluk halus juga bisa nginep kok, dijamin aman, hahahaha!!" pak Anta kembali tertawa
"he.. he .. he.." Tono Anri dan Dewi mencoba untuk tertawa dengan candaan pak Anta
"ohhh iya iyaa, .. maaa.. maaaa.. tolong buatkan minuman untuk Tono dan teman temannya nih" seru pak Anta berteriak ke arah belakang namun tidak ada jawaban.
"mana nih ya si ibu ?? ... sebentar saya ke belakang nyari si ibu yah" kata pak Anta
Pak anta pun berdiri dan berjalan ke arah belakang untuk mencari bu Tati. Mata Tono Dewi dan Andri langsung saling bertatapan. Mereka setuju untuk segera pergi dari tempat itu. Mereka segera berlari ke arah pintu mencoba untuk membuka pintu tersebut.
krak.. krakk ..
"pintunya gak bisa di buka" kata Tono sambil menekan gagan pintu, mencoba untuk membukanya berulang ulang namun tidak terbuka.
"yang bener dong Ton .... " kata Dewi dengan nada cemas
"Ayo cepet Ton !!, mana sini coba gw buka" Andri berjalan ke depan mendorong Tono ke pinggir untuk mencoba membuka pintu tersebut
"gak bisa kan ?" jawab Tono
"duh gimana ini ya, gimana ini ..." kata Dewi dengan mata berkaca kaca
"mampus kita nih Ton, di kunci pintunya" Andri berdiri di depan pintu mematung
"tenang tenang, kita harus tenang" kata Tono sambil menarik nafas
"gimana bisa tenang kaya gini" jawab Dewi sambil meneteskan air mata
" gimana kalau kita ke belakang, manatau ada pintu di belakang" kata Tono sambil menarik Dewi dan Andri
Mereka pun berjalan masuk ke dalam untuk mencari pintu di belakang. Tono bergerak dengan cepat sambil menarik tangan Dewi yang nampak ketakutan sementara Andri mengikuti mereka dari belakang.
..
"MAU KEMANA ?" tiba tiba suara pak Anta muncul dari belakang mereka ketika berjalan keluar dari ruang tamu menuju ke belakang
"a. .a .. mau ke kamar pak" jawab Tono sambil melangkah perlahan menjauhi pak Anta
"wah kok buru buru sekali nampaknya" kata pak Anta berjalan perlahan maju ke depan sambil tersenyum lebar
"ti,.. tidak kok pak" Tono semakin menjaga jarak diikuti Andri dan Dewi
"ya sudah silahkan kalau mau ngerjain tugas" kata pak Anta mempersilahkan mereka menuju ke kamar, wajahnya nampak berubah serius memandang Tono
"ma, mari pak" jawab Tono membalikkan badannya sambil berjalan menuju kamar diikuti Andri dan Dewi
..
.
Tak..
TAK...
TAKK TAKK TAKK !
...
Mereka mendengar suara langkah kaki cepat dari belakang. Tono segera melihat kebelakang, tenyata pak Andri tiba tiba berlari mengejar mereka dengan tali tambang di tangannya. Tono yang terkejut segera berlari dengan cepat.
"ANJRIT !!, ayo lari oi" teriak Tono ke Dewi dan Andri
"hah kenapa Ton ?" tanya Andri sambil melihat ke belakang
"udah cepet ayoo" teriak Tono
Andri terkejut melihat pak Anta yang berlari mendekati mereka dan mecoba untuk berlari mengejar Tono, namun dirinya menabrak Dewi di depannya.
Andri dan Dewi terjatuh sementara Tono sudah jauh berlari di depan
Tono terpaksa meninggalkan Dewi dan Andri yang terjatuh. Pak Anta nampak mendekati mereka dengan tersenyum, sambil menatap Tono dari kejauhan. Dewi mencoba untuk berteriak kencang, namun pak Anta segera menutup mulutnya dengan tangan.
"cup cup cup.. tenang yah jangan teriak teriak di sini, nanti di dengar tetangga" kata pak Anta sambil menutup mulut Dewi
"mmm.. mmmm..." Dewi memberontak, menggeliat saat pak Anta mencoba untuk mengikat dirinya
"DIAM kamu, kalau tidak ingin hal aneh yang terjadi !!" kata pak Anta marah sambil memasukkan kain ke dalam mulut Dewi.
Pak anta pun mengikat kedua tangan mereka dengan tali tambang yang ia bawa, sementara Tono terus berlari ke depan menuju ke kamarnya.
Ketika sampai di depan kamarnya ia melihat bu Tati sedang berdiri di depan kamarnya.
"halo Ton" kata bu Tati melihat Tono berlari
"b bu Tati .. ?" jawab Tono terengah engah
"kenapa kok lari lari ?" Tanya bu Tati dengan tersenyum
"BU, KENAPA SIH BU ? ADA APA SIH INI ?" Tono nampak marah dengan semua yang terjadi
"kenapa, apa Ton ?" jawab bu Tati sambil mendekati Tono dengan wajah yang bingung
"ibu gak usah pura pura gak tau, pak anta, kenapa, teman saya di kejar, kami dikejar pak anta ??" tanya Tono dengan nada tinggi
"hah masa sih ? kalian di kejar gimana" jawab bu Tati sambil mendekati Tono
"kami dikejar saat ingin ke kamar bu ?, kenapa pak Anta bu ?, foto kenapa foto bu foto di laci ?" Tono kembali bertanya ke bu Tati
"hah foto apa Ton ?" jawab bu Tati dengan mata membelalak, menyadari bahwa Tono sudah melihat album foto di ruang tamu
"album foto di ruang tamu itu bu, sebenarnya foto apa itu bu ?" tanya Tono kembali
"foto yang mana yahh .." bu Tati semakin mendekati Tono
Bu Tati mendekati Tono dengan perlahan ke depan. Tono terus berteriak dan bertanya tentang hal yang terjadi kepadanya. Bu Tati tidak menjawab pertanyaan Tono, hanya mengangguk dan tersenyum. Tono yang curiga mulai mundur perlahan kebelakang satu dua langkah ketika bu Tati mendekat.
"kenapa kamu menjauh Ton ?" bu Tati bertanya ketika mendekati Tono
Belum sempat menjawab tiba tiba bu Tati mengangkat tangan kanannya ke atas, nampak sebilah pisau tergenggam di tangannya. Bu Tati mencoba menusuknya. Tangan bu tati terayun ke depan dengan cepat. Tono mencoba menghindar ke sebelah kanan. Beruntung pisau tersebut hanya merobek bajunya.
Bu Tati kembali mengambil ancang ancang, kali ini ia memegang pisau itu ke arah depan, mencoba untuk menusuk dada Tono. Tono mencoba untuk tetap tenang. bu Tati mengayunkan kembali pisau di tangannya
'TAK' Tono berhasil menanggap tangan bu Tati
"arhhh" kata bu Tati ketika Tono meremas pergelangan tangannya
Tono berhasil menangkap pergelangan tangan bu Tati, tenanganya lebih kuat, ia meremas tangan bu Tati dengan sangat kuat hingga ia berteriak. Pisau itu pun terjatuh dari pergelangan tangan bu Tati. Tono mendorong badan bu Tati hingga ia terjatuh ke tanah. Kepala bu Tati terbentur ke lantai, sementara pisau yang ia genggam terjatuh. Tono segera mengambil pisau tersebut dan berlari ke depan.
Sesampainya di belakang Tono mencoba mencari pintu ataupun jalan keluar, namun yang ia dapati hanya tembok tembok yang tinggi. Tono berlari ke pojok kiri dan pojok kanan, namun ia tidak melihat jalan keluar.
"ARGGGHHHHHH !!!!" teriak Tono sambil memukul tembok di depan wajahnya