Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kenangan Diyah

Asseekkkk....
Senin ceria bersama Dyah hahahaa...
Penasaran ada apakah gerangan Dyah di toko buah. Apakah Rafi mau icip2 untuk pertama kalinya sepasang buah punya Dyah wkwkwk... :pandaketawa:
Ditunggu Suhu @black_fantasy :beer:
Semoga RL nya lancar jaya agar updatenya juga lancar selalu :semangat:
Monggo dilanjut
 
Kenangan Diyah - Rafi

"Farid, kamu sama Diyah ada perkembangan?" Tanya Ira sambil menyerahkan gelas minuman pesanan Farid.

"Diyah? Hmm gimana ya. Dari kemarin kayak ngehindarin aku gitu Ir." Jawab Farid lesu.

"Hah? Kok bisa? Kemarin udah lancar banget kan kalian PDKT?" Ira kebingungan.

"Ini WA ku dari kemarin sama sekali ngga dibaca. Ini WA terakhir dari dia kayak gini." Farid lalu menunjukkan pesan terakhir Diyah di hapenya.

Diyah : Farid, sori kayaknya aku nggabisa lanjut sama kamu. Aku rencana empat bulan lagi mau menikah.

Farid : Kok gitu? Kok tiba-tiba begini? Ada masalah apa Diyah?

8 missed call to Diyah

Farid : Diyah plis angkat teleponku, kenapa tiba-tiba begini?

Farid : Diyah, plis


"What? Diyah kerasukan apa kok gini?" Ira terlihat geram.

"Tapi kemarin Diyah telpon, katanya Rafi melamarnya dan dia setuju." Jawab Farid pelan tanpa semangat sama sekali.

"Siapa? Rafi? Mantanku yang playboy bajingan itu?"

Farid mengangguk.

"Engga, ini ngga bener. Aku tahu Rafi licik, tapi ngga boleh sampe gini. Rafi juga tahu kamu suka sama Diyah kan? Rafi gila. Aargh gila semua." Gerutu Ira kesal. Hijab merah yang ia pakai sampai sedikit berantakan karena tangannya yang menggaruki kepala tak habis pikir.

"Hmph, ga apa lah Ir. Kalau Diyah bisa bahagia sama Rafi yaudah." Farid pasrah.

"Bahagia sama Rafi? Itu statement paling konyol yang aku dengar tahun ini."

Mereka berdua menghela nafas panjang. Lalu saling diam sambil menghabiskan minuman mereka masing-masing




3 hari yang lalu

Rafi berdiri menatap gemerlap perkotaan dari balkon ruang kerjanya. Sambil menghisap cerutu, ia beberapa kali melihat ke layar hapenya.

Tring!
Sebuah pesan WA masuk, Rafi tampak senang sekali. Ia buru-buru membuka pesan itu.

Diyah : Eh Rafi, besok aku ada rencana jalan sama Farid sih. Mau double date?

Rafi : Ah, aku udah putus sama Fira.

Diyah : Yah, ikut sedih.

Rafi : Kamu mau temenin aku ke Bar Lunario ngga besok?

Diyah : Aku ajakin Farid ya.

Rafi : Boleh, besok jam 9 ya.

Diyah : Oke


Rafi tersenyum puas lalu berjalan masuk ke dalam ruang kerjanya. Ia merebahkan tubuhnya ke sofa lalu tertawa senang.




1 hari Kemudian
Jam 8 malam

Diyah berdiri di depan pintu Lunario Bar. Mengenakan dress putih dan rambut digerai, ia tampak anggun. Diyah beberapa kali melihat ke hapenya cemas, lalu celingukan mencari seseorang.

Tring! Ada pesan masuk di hapenya.

Farid : Diyah sori banget aku harus bantu bapak dokumentasi dadakan. Partnernya lagi sakit. Kamu jadi temenin Rafi cari jodoh?

Diyah : Yaah, kalau ngga ada kamu aku pulang aja.

Farid : Aku pesenin ojek online mobil ya.

Diyah : Ngga usah, aku mau naik bis aja lebih enak rame. Semangat yaa!

Farid : Sori…

Diyah : Gapapa, next time aja kita jalan.


Diyah terlihat kecewa. Setelah memasukkan hape ke tas hitam kecil yang ia bawa, Diyah bersiap untuk pergi. Namun langkahnya terhenti karena Rafi memanggilnya.

"Diyah! Mana Farid?" Sapa Rafi yang berjalan menghampirinya.

"Ada pekerjaan, aku juga jadinya mau pulang." Jawab Diyah.

"Ooh begitu, masuk dulu bentar lah. Aku belikan makan. Kasihan kamu udah datang ke sini." Bujuk Rafi memelas.

"Hmm, yaudah bentar aja. Jam 9 aku balik ya."

"Oke, yuk."

Mereka berdua masuk ke dalam Bar Lunario. Di dalam tak begitu ramai. Suasananya begitu rileks. Band yang tampil membawakan lagu jazz yang menghanyutkan. Diyah dan Rafi duduk di salah satu meja dekat dengan panggung band. Rafi memesan beberapa makanan dan minuman untuk mereka berdua. Setelah tiga puluh menit menunggu, makanan mereka datang. Diyah kaget melihat ada cocktail yang datang.

"Ehm anu aku ngga minum alkohol Raf." Ujar Diyah saat waiters sudah meninggalkan meja mereka.

"Oh ini bukan yang ada alkohol, aku tahu kok dari Farid kalau kamu ngga minum." Jawab Rafi sopan.

Mereka berdua menyantap hidangan pasta yang dipesan Rafi sambil mengobrol. Bahkan Diyah sampai lupa kalau malam menjadi semakin larut. Saat tersadar jam menunjukkan pukul sepuluh, Diyah meneguk minuman di hadapannya. Rasa menyegarkan dari sari kelapa membasuh tenggorokannya. Tak lama kemudian, Diyah merasa pusing.

"Diyah, kamu salah ambil minuman. Itu cocktail beralkohol punyaku." Kata Rafi yang terlambat menyadari kalau Diyah salah ambil minuman.

"Uuh? Aduh gimana dong ini? Aduh." Diyah panik karena ia sama sekali tak pernah minum minuman beralkohol.

"Aku anterin pulang aja ya, bahaya kalau kamu merasa pusing begitu." Rafi terlihat khawatir.

"Gapapa Raf, kalau udah agak mendingan aku pulang duluan. Kamu katanya mau cari jodoh kok malah ngobrol sama aku." Jawab Diyah lirih sambil memegangi kepalanya.

"Yaudah aku ke meja sana dulu ya. Kamu kalau mau pulang bilang ke aku biar aku anterin." Ujar Rafi yang kemudian beranjak pergi menuju meja sofa di pojokan. Ada beberapa wanita yang sedang duduk di sana. Saat berjalan ke arah meja itu, Rafi mengirimkan sebuah pesan ke seseorang.

Rafi : Kalian, bisa standby ke toko buah sekarang.

Carlo : OK


Diyah yang merasa sudah agak mendingan bermaksud menghampiri Rafi. Namun ia melihat Rafi asik mengobrol dengan beberapa teman wanitanya itu. Akhirnya ia mengurungkan niatnya dan pergi meninggalkan Bar Lunario setelah mengucapkan pamit via pesan WA. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Tak terasa Diyah harus menunggu setengah jam untuk benar-benar lepas dari pusing di kepalanya.

"Eh tadi kamu kesini sama pacarmu kan? Kok udah ngga ada?" Tanya salah satu wanita dengan dress pendek warna biru.

"Bukan pacarku, huh? Udah ngga ada?" Rafi segera menoleh ke arah Diyah duduk. Diyah sudah tidak ada di tempatnya. Sudah dua puluh menit setelah Diyah pergi dari sana. Ia juga tidak melihat ke arah hape saat Diyah pamit. Rafi menjadi panik lalu segera berjalan keluar dari bar tergesa-gesa. Ia mengirimkan sebuah pesan ke seseorang dengan khawatir.

Rafi : BATAL, BATAL. Aku bayar kalian dua kali lipat untuk konsekuensi pembatalan.

Carlo : Hah? Ngga bisa dong! Ini kakek sama anaknya terlanjur kami sandra.

Rafi : Aduuuuh, udah pokoknya batal. Kalian pergi aja dari sana. Aku yang beresin semua. Di sana juga ngga ada CCTV. Kalian pasti aman, pokoknya batal.

Carlo : Duh nanggung banget.

Rafi : Kalau sudah pergi dari sana, baru aku transfer uangnya.

Carlo : Ya.


Walaupun begitu, Rafi belum merasa tenang. Jawaban Carlo sepertinya tidak memberikan rasa puas pada Rafi. Ia segera mengirim pesan kepada Diyah, menanyakan posisinya dimana. Ia bermaksud untuk mengantarkan Diyah pulang. Namun Diyah tak lagi menjawab pesan darinya setelah mengatakan akan naik bis saja. Rafi segera berlari, menyusuri jalan yang pasti dilewati oleh Diyah jika menuju halte terdekat. Rafi sudah tahu kemana ia akan pergi. Sebuah toko buah di sebuah gang pertokoan.

Toko buah itu terlihat sepi. Namun sayup-sayup terdengar Isak tangis seorang perempuan. Rafi gemetaran membayangkan apa yang sedang terjadi. Dan benar saja, Ia melihat Diyah disetubuhi oleh Litos dari celah ventilasi gudang buah. Rafi mundur perlahan dan segera menghubungi polisi.

"Kirimkan unit ke alamat yang saya kirim. Darurat, teman saya dirampok." Seru Rafi begitu telponnya diangkat.

"Baik, terima kasih atas laporan anda. Mohon mengisi form yang kami kirimkan lewat WA." Jawab polisi di seberang telepon.

"Astaga… Saya bayar di tempat! 15 juta untuk kalian." Jawab Rafi tak mau berbelit-belit.

"Baik kami akan tiba di lokasi sekitar lima menit."

Rafi tak dapat menyembunyikan rasa cemasnya. Lima menit berlalu, mulai terdengar suara sirine polisi di kejauhan. Rafi segera mendobrak masuk ke toko buah. saat ini Carlo yang sedang menyetubuhi Diyah. Tampak wajah Diyah yang menatap kosong langit-langit sambil sesenggukan. Dress putihnya masih terpakai di tubuhnya, namun lusuh dan kotor. Rafi mengambil kotak kayu dan melemparkannya ke arah kepala Litos yang berjaga. Ia memungut pisau lipat yang dijatuhkan Litos lalu menusuk leher kanan Carlo. Tak langsung tumbang, Carlo mencoba melawan. Namun Rafi mendaratkan tendangan keras ke pelipis Carlo hingga pingsan.

Rafi segera mendekati Diyah lalu memeluknya. Diyah langsung menangis histeris di dalam pelukan Rafi.

"Hhuhu, Rafi… Hhuhu. Hancur hidupku Raf, hhuhu."

Rafi hanya diam, tak sadar dia juga mulai menitikkan air mata. Perasaan takut dan lega seperti berkecamuk jadi satu dalam dirinya. Barulah saat itu Diyah menyadari sesuatu.

"Rafi… Bagaimana kamu tahu aku ada di sini?"

Wiiiiuuuu wiiiiiuuu wiiiiu
Suara sirine polisi dari depan toko memecah kesunyian. Beberapa anggota polisi masuk dan mengamankan Carlo dan Litos. Rafi meminta polisi untuk mengantarkan Diyah ke rumah. Tentu Rafi juga ikut. Karena setelah itu Rafi diminta ke kantor polisi sebagai saksi. Bersama kakek pemilik toko dan cucunya.




Sejak malam itu, Diyah tak keluar rumah. Juga tak membuka chat dan sosial media. Diyah sangat terpukul. Sore harinya, Rafi datang untuk melamar Diyah. Yang mana langsung disetujui oleh orang tua Diyah. Mereka tahu apa yang terjadi dari pihak kepolisian. Jelas kalau tidak ada yang menikahi Diyah, lalu Diyah hamil karena perkosaan itu, mereka pasti bingung jika ditanya kerabat. Diyah juga tidak menolak. Isi kepalanya penuh dengan hipotesa yang ia buat. Ia yakin Rafi tahu sesuatu. Diyah menjadi takut jika hal buruk menimpa Farid jika ia tak menerima Rafi. Diyah mengambil hapenya, lalu dengan berat hati meminta Farid tidak mendekatinya lagi. Diyah menghabiskan malam hari itu menangis sendiri. Sedang malam dingin dan hujan gerimis makin merundung perasaannya.




From OP : Halooo, terima kasih karena mengikuti cerita Kenangan Diyah ini. Awalnya mau buat 1 chapter aja langsung tamat. Tapi ternyata mengulik latar belakang dibalik itu cukup menyenangkan. Masih ada 2 chapter lagi, ane harap subes sekalian menikmati ceritanya. Sori karena chapter ini ngga ada adegan haha hihi.
 
Mantaappp Hu :mantap:
Terlibat semua sih ya. Ada sebab akibat. Tapi kayaknya biang kerok utamanya emang Rafi. Wah jadi kasian ama Diyah Hu. Dia benernya korban. Dan abis nikahan malah jadi korban perkosaan temen2nya yg gak tau sebab musabab Diyah mutusin Farid dan dendam ama Rafi yak.
Tapi meski kasian, Nubie ngaceng jg sih Hu hahahaa... :Peace:
Mgkin krn secara alur ceritanya suhu @black_fantasy termasuk berbeda dr alur umumnya yg ada di forum cerpan, jd enak Nubie ngikutinnya
Jangan kuatir Hu. Klo Nubie mah nikmatin banget dan malah setia nungguin update Hu :beer:
Btw... penasaran jg ama kejadian pasca penculikan Rafi Diyah Hu. Tabrakan yak? Trus knp Farid kayak dibuat bingung ama temen2nya yg lain? Diyah lanjutnya gmn? Klo nasib Rafi mah gak mau tau hahahaa...
Semoga 2 chapter tersisa bs menjawabnya. Klo belum, semoga Suhu bersedia untuk menambah chapter lagi dan lagi terus lagi ampe semua latar belakang dan latar depan terjawab hohoho :D
Monggo dilanjut
 
Mantaappp Hu :mantap:
Terlibat semua sih ya. Ada sebab akibat. Tapi kayaknya biang kerok utamanya emang Rafi. Wah jadi kasian ama Diyah Hu. Dia benernya korban. Dan abis nikahan malah jadi korban perkosaan temen2nya yg gak tau sebab musabab Diyah mutusin Farid dan dendam ama Rafi yak.
Tapi meski kasian, Nubie ngaceng jg sih Hu hahahaa... :Peace:
Mgkin krn secara alur ceritanya suhu @black_fantasy termasuk berbeda dr alur umumnya yg ada di forum cerpan, jd enak Nubie ngikutinnya
Jangan kuatir Hu. Klo Nubie mah nikmatin banget dan malah setia nungguin update Hu :beer:
Btw... penasaran jg ama kejadian pasca penculikan Rafi Diyah Hu. Tabrakan yak? Trus knp Farid kayak dibuat bingung ama temen2nya yg lain? Diyah lanjutnya gmn? Klo nasib Rafi mah gak mau tau hahahaa...
Semoga 2 chapter tersisa bs menjawabnya. Klo belum, semoga Suhu bersedia untuk menambah chapter lagi dan lagi terus lagi ampe semua latar belakang dan latar depan terjawab hohoho :D
Monggo dilanjut
Thank you :beer:
Pemantiknya bener si Rafi.
Dia salah perhitungan sampe Diyah ngalamin hal naas di toko buah.

Karena itulah dia ikut sedih...

Stay tune ya hu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd