-----------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita 56 – Bossku Kekasihku
Aku hanya bisa mendesah pendek karena kesal saat suamiku sudah berejakulasi..
Padahal penetrasinya baru berjalan kurang dari dua menit saja..
sedangkan aku sendiri baru mulai menikmati persetubuhan ini.
Seharusnya aku bisa maklum.. karena ini adalah pengalaman pertama bagi suamiku..
yang baru melangsungkan pernikahan denganku.
Sedangkan aku sudah lebih dari 4 tahun mengenal sex.. dan secara rutin berhubungan badan.
Sehingga dengan tanpa sadar tadi pun aku membantu suamiku memasukkan penisnya ke dalam liang vaginaku.
Tentu saja suamiku.. bahkan keluargaku sendiri tidak pernah tau mengenai pengalaman seksku selama ini.
Karena dari penampilan dan aktivitasku sehari-hari terlihat biasa-biasa saja.
Hal itu dimungkinkan karena aku hanya berhubungan badan dengan orang yang sama terus.
Walau pun demikian.. aku sudah siapkan alasan..
kalau-kalu suamiku nanti mempermasalahkan tidak adanya pendarahan saat malam pertama.
Namaku Tini.. aku bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan pelayaran kapal barang.
Usiaku waktu menikah adalah 28 tahun.. tapi aku kehilangan keperawananku pada umur 23 tahun.
Ya.. saat aku bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan telekomunikasi.
Di bawah ini adalah ceritaku mengenai pengalaman seksku yang pertama.
Hari ini adalah hari terakhir bossku ada di kantor cabang Bandung ini..
karena mulai besok beliau akan digantikan oleh orang baru yang dipilih oleh kantor pusat.
Bossku memang mendapat promosi dari kepala cabang di Bandung menjadi direktur di Jakarta.
Padahal aku belum sampai dua bulan bekerja sebagai sekretaris di sini..
sehingga selain harus beradaptasi dengan tempat kerja yang baru aku juga harus beradaptasi dengan boss baru.
Di tempat kerjaku ini.. aku adalah karyawan yang paling muda.. karena karyawan lainnya rata-rata 10 tahun lebih tua.
Calon boss yang baru juga sudah datang karena hari ini akan menjadi hari serahterima de facto kantor..
Kabang Bandung dari boss lama ke boss yang baru.
Ternyata boss baru ini masih muda.. umurnya masih sekitar 26-27 tahun..
dengan badan yang tinggi besar dan cukup tampan dengan kumisnya yang tebal.
Pak Yanto adalah nama boss baruku itu.. beliau sudah berkeluarga dengan dua anak; Seorang putri dan seorang putra.
Pak Yanto ternyata membawa gaya kepemimpinan yang sama sekali berbeda dan membawa modernisasi dalam bekerja.
Karyawan-karyawan yang asalnya terbiasa dengan kerja individual..
sekarang ‘dipaksa’ kerja secara kolektif dalam suatu team work.
Semua karyawan tanpa kecuali..
harus melek teknologi dan untuk itu boss baru tidak segan-segan turun sendiri mengajari.
Sebagai sekretaris.. aku pun banyak belajar dari beliau tetang berbagai hal..
dan karena aku adalah karyawan yang paling sering berinteraksi dengan beliau..
tentunya aku punya paling banyak kesempatan untuk belajar .
Pelahan-lahan mulai muncul rasa kagumku pada pak Yanto dan mulai mengidamkan..
mendapatkan jodoh seperti beliau.. atau mendekati kemampuan beliau.
Berbeda dengan karyawan pria lain yang suka memandang rendah bahkan melecehkan sesama karyawan wanita..
pak Yanto sangat santun kepada wanita.. baik itu karyawannya mau pun bukan.
Hal ini membuat muncul rasa sayangku pada pak Yanto karena aku merasa bisa berlindung kepada beliau.
Kombinasi rasa hormat.. kagum dan sayang membuat aku merasa selalu ingin dekat dengan beliau..
sehingga saat kami sedang berdua aku kadang-kadang bersikap agak manja dan kelihatannya beliau tidak keberatan.
Lambat laun aku mulai melihat bahwa pak Yanto pun mulai merasa nyaman kalau dekat dengan aku.
Walau pun demikian kesempatan kami bisa berdua hanya saat berada di kantor saja...
Sehingga semua urusan adalah berkaitan dengan pekerjaan dan pak Yanto..
tidak pernah mencoba mengajakku keluar berdua selain karena urusan kantor.
Hingga pada suatu waktu kantor Bandung harus bertindak sebagai tuan rumah pelatihan produk baru..
dari perusahaan dan pada akhir acara semua peserta ingin berwisata ke Ciater Subang.
Walau pun aku bukan peserta training, tapi sebagai wakil panitia aku harus menemani mereka berwisata ke sana.
Seperti yang aku khawatirkan sebelumnya.. sebagai wanita satu-satunya di mana peserta lainnya adalah pria..
aku menjadi bulan-bulanan yang cenderung melecehkan.
Untung saja pak Yanto segera melihatnya... sehingga bisa menarikku dan mengajakku pulang lebih awal..
karena teman-teman kantor Bandung yang lain pun tidak bisa diandalkan untuk melindungi aku.
Akhirnya aku pulang berduaan saja dengan pak Yanto..
Pada kesempatan sepanjang perjalanan kembali ke Bandung..
kami manfaatkan untuk mengobrolkan hal-hal di luar perkerjaan.. bahkan ke hal-hal yang agak pribadi.
“Udah hampir sampai Bandung nih..” kata pak Yanto. “Enaknya ke mana dulu ya..?”
“Lho.. kenapa ga langsung pulang..?” Kataku keheranan.
“Bukankah bapak biasa ada acara bersama keluarga kalau malam minggu seperti sekarang..?”
“Saya sudah tanggung nih ijin pulang malam ke istriku untuk nemenin orang-orang tadi..” jelas pak Yanto
“Kalau begitu terserah bapak saja deh..” kataku dengan perasaan campur aduk..
antara senang bisa bersama beliau di malam Minggu.. dengan rasa takut bepergian dengan suami orang.
“Okay.. Jadi malam ini kita akan malam Mingguan berdua ya..?” Sahut beliau sambil tersenyum.
Malam itu kami seperti orang yang baru jadian pacaran..
walau pun masih serba canggung tapi penuh dengan gairah yang menggebu.
Apalagi beliau juga langsung bergerak cepat..
dengan tidak ragu-ragu lagi untuk memeluk dan menciumi pipiku setiap ada kesempatan.
Menjelang tengah malam pak Yanto mengantarkanku pulang..
Dan untuk pertamakalinya aku merasakan ciuman bibir dari laki-laki di dalam mobil sesaat sebelum masuk ke rumah.
Semalaman aku hampir tidak bisa tidur..
karena semua kejadian beberapa jam bersama bossku itu seperti diputar berulang-ulang di kepalaku.
Perasaanku sangat bahagia karena langsung dimabuk cinta walau pun itu cinta terlarang.
Selama ini aku tidak pernah benar-benar pacaran dengan beberapa pria yang bergantian mencoba mendekatiku..
mereka hanya aku jadikan teman dekat sampai mereka menjauh sendiri.
Sejak hari itu pak Yanto selalu mengajakku keluar setiap hari Sabtu..
kebanyakan hanya dari pagi sampai sore.. jarang sekali bermalam mingguan lagi.
Kadang-kadang kami juga keluar malam sepulangnya dari kantor..
Sekedar untuk nonton filem di bioskop atau makan malam bareng.
Walau pun demikian aku menganggap kami sudah ‘jadian’..
Apalagi pak Yanto sudah mengajari aku berciuman bibir dengan permainan lidahnya.
Tidak sampai sebulan payudaraku sudah mulai diremas-remasnya ketika kami berciuman.
Waktu pertamakali dilakukan hanya dari luar baju..
Namun untuk yang selanjutnya sudah merogoh langsung ke balik BHku..
setelah melepas kancing baju dan mengangkat cup BHku.
Terus terang aku sama sekali tidak memberikan penolakan atas aksi bossku yang ini..
karena aku sendiri sangat menikmatinya.. apalagi kalau remasannya diselingi permainan jari-jarinya pada putingku.
Tidak puas dengan meremas payudaraku..
beliau juga mulai mengusap-usap vaginaku kalau aku kebetulan sedang memakai rok.
Untuk aksi beliau ini aku sempat menolak karena aku masih perawan.. dan itu yang kusampaikan kepadanya.
Tapi bossku bilang bahwa dia hanya akan mengusapnya dari luar celana dalam saja..
tidak sampai menyentuh langsung vaginaku.
Walau pun awalnya ragu-ragu tapi akhirnya aku ‘mengizinkannya’..
Apalagi ternyata sentuhan beliau pada vaginaku membuat aku mulai mengenal apa yang namanya orgasme.
“Bapaaaakk.. Tini sudah ga tahaaannnn..!!” Itulah teriakan khasku pada saat mencapai orgasme..
Yang terasa seperti sangat ingin pipis tetapi penuh kenikmatan.
Kata pak Yanto aku mempunyai libido yang tinggi..
karena cukup dengan ciuman panjang dengan remasan di payudara dan permainan jari di luar vagina..
aku bisa mencapai orgasme berkali-kali sampai celana dalamku basah kuyup..
seperti ngompol.. tapi cairannya lebih kental dan sangat lengket.
Sebenarnya aku sangat risih karena kami selalu melakukannya di dalam mobil..
yang diparkir di tempat umum atau di ruangan beliau di kantor.
Apalagi biasanya dalam sekejap pak Yanto bisa membuat bajuku berantakan.
Tapi dengan hubungan cinta terlarang seperti kami..
hampir tidak mungkin melakukannya di rumah sampai akhirnya tiba hari itu..
Pada suatu hari.. aku beri tau pak Yanto bahwa pada minggu ini..
aku hanya hanya sendirian di rumah sampai hari Minggu..
karena orang-orang rumah sedang mudik ke Bumi Ayu.. –Jawa Tengah– kampung halamanku.
Jadi aku menawarkan ke beliau untuk kencan di rumahku saja.. sekalian menemani aku menjaga rumah.
Saat itu hubungan kami sudah berjalan hampir tiga bulan.. dan aku sama sekali tidak memikirkan:
kemungkinan apa yang akan terjadi kalau hanya berduaan dengan bossku di rumah yang kosong.
Hari Sabtu pagi aku sudah tak sabar menunggu pak Yanto di rumahku.. ada perasaan senang di hatiku..
karena akan bisa berkencan dengan beliau tanpa ada rasa khawatir seperti yang biasa kami lakukan.
Rasa senang ini menimbulkan rasa kangen yang amat sangat kepada pak Yanto..
padahal baru kemarin kami bercumbu di mobil saat diantarnya pulang.
Akhirnya beliau datang juga dengan menenteng satu kantung kecil warna gelap..
–Yang belakangan kuketahui berisi kondom dan pelumas..–
Sesuai permintaanku sebelumnya.. beliau memarkir mobilnya agak jauh dari rumahku..
supaya tetap memberi kesan rumahku kosong..
sehingga kencan kami tidak terganggu oleh saudara atau teman yang tiba-tiba datang berkunjung.
Setelah mengunci pagar dari arah luar dan mengunci pintu masuk.. aku langsung menubruk..
dan memeluk pak Yanto yang saat itu sedang meletakkan kunci mobil dan tas kecilnya di atas meja makan.
Beliau langsung membalasnya dengan menciumku penuh kehangatan seolah-olah juga baru bertemu kembali denganku.
Dengan tanpa melepaskan pagutan di bibir.. kami kemudian bergerak untuk duduk di karpet depan pesawat TV.
Pak Yanto sengaja mendudukkan aku di atas bantal-bantal yang ada supaya tinggi kami menjadi seimbang.
Setelah puas melepas kangen dengan berciuman.. pak Yanto kemudian melepas bajuku kemudian BHku pun dilepasnya..
sehingga bagian atas tubuhku kini telanjang.
Aku hanya bisa tertunduk malu karena selama ini belum pernah bercumbu sampai benar-benar melepaskan baju.
Setelah aku tunggu beberapa saat aku mulai merasa heran karena pak Yanto tidak juga segera beraksi..
setelah menelanjangi bagian atas tubuhku.
Aku coba memberanikan diri mengangkat mukaku untuk melihat ke arah beliau..
ternyata pak Yanto sedang mengamati dengan seksama payudaraku dengan ekspresi kagum.
Bossku ini rupanya juga sudah melepas baju atasnya.. sehingga kami sama-sama bertelanjang dada sekarang.
“Tini, aku baru sadar ternyata besar sekali payudara kamu..” akhirnya beliau berkomentar.
“Bukan sekedar besar tetapi benar-benar hampir bulat sempurna dengan letak putting di tengah-tengah..”
“Ba .. bapak gak suka..?” Kataku agak khawatir karena aku tau ukuran payudara istrinya tergolong normal..
Sedangkan semua perempuan di keluargaku payudaranya memang besar-besar..
bahkan ukuran payudaraku masih tergolong kecil kalau dibandingkan mereka.
“Saya suka sekali, terutama karena bentuknya yang benar-benar membulat..” jawabnya
“Hanya saja saya kaget karena tidak menyangka sebesar ini.. terutama kalau dilihat dari ukuran tubuh kamu yang kecil..”
“Tapi yang jelas payudara kamu sangat kenyal..” lanjutnya sambil tersenyum nakal.
“Sehingga terlihat selalu membusung walau pun sudah tidak menggunakan BH lagi..”
Sambil bicara pak Yanto mulai memegang-megang kedua payudaraku dengan kedua tangannya..
untuk kemudian langsung memangut bibirku.
Ciuman beliau kali ini tidak hanya ke bibir saja.. tapi juga pada kupingku leherku..
dadaku dan juga putting payudaraku yang berwarna coklat kehitaman.
Remasan pada satu payudara bersamaan dengan isapan-isapan yang disertai gigitan kecil pada putting payudara..
yang lainnya membuat aku dengan cepat merasa melayang.
“Ahhhh.. ahhhh.. bapaaaakkk.. aaahhh..!!” Celotehku dengan mulut yang menganga..
dan mata yang susah fokus karena mendapat kenikmatan yang datang tiba-tiba.
Posisi tubuhku kemudian dirubah menjadi setengah berbaring..
sehingga bossku bisa lebih leluasa mencumbuku.
Nafsu berahiku meningkat dengan cepat..
aku mulai merasakan celana dalamku menjadi lebih lembab oleh cairan yang keluar di sana.
“Paakkk.. TIni sudah ga tahaaaan..!!” Teriakku seperti biasa kalau sudah mencapai orgasmeku.
Saat itu aku ingin pak Yanto mengelus-elus vaginaku yang basah dari luar celana dalamku..
tapi sekarang beliau tidak melakukannya mungkin kah karena aku masih pakai celana jeans ?
Tapi karena birahiku sudah sampai ke ubun-ubun..
maka segera aku tarik tangan kanan pak Yanto ke arah selangkanganku sebagai isyarat keinginanku.
Beliau rupanya bisa menangkap maksudku.. tapi karena terhalang oleh celana jins..
maka beliau berinisiatif membuka kancing celanaku dan ritsletingnya dengan satu tangannya..
supaya bisa menjangkau celana dalamku.
Pinggang celana jinsku yang tinggi..
–sampai pusar– rupanya masih menyulitkan beliau.. sehingga membuatnya jadi tidak sabar.
Beliau lalu berhenti mencumbuku dan dengan gerakan cepat..
beliau menarik celana jeans dan celana dalamku sekaligus sampai terlepas.
Tidak berhenti di sana.. pak Yanto pun kemudian melepaskan celana dan celana dalamnya sendiri..
dengan masih dalam posisi duduk di karpet.. sehingga kami berdua sekarang dalam kondisi telanjang bulat.
Tubuhku yang telanjang berada dalam posisi badan setengah terbaring di karpet..
bersandar pada bantal dengan kedua kaki yang mengangkang.
Saat itu aku sudah tidak begitu peduli dengan keadaanku..
karena yang aku inginkan adalah pak Yanto segera mengelus-elus vaginaku seperti biasanya.
Tanpa menunggu lama-lama.. pak Yanto langsung menindih kemudian menciumi bibirku..
sedangkan tangan kanannya mengelus-elus vaginaku tanpa terhalang celana dalam lagi.
Sentuhan langsung tangan bossku pada vagina.. ternyata terasa jauh lebih nikmat dari biasanya..
sehingga tensi berahiku mulai meninggi lagi setelah orgasme pertama tadi.
Apalagi saat pak Yanto menggunakan jari-jarinya mempermainkan kelentitku..
sambil menggesek-gesek liang vaginaku yang sudah semakin basah.
“Hhhhmmmmpphhh..!! Hmmmmmppphhhh..” jeritanku masih tertahan oleh ciuman pak Yanto.
Beliau kemudian beralih menciumi dan menjilati kedua putting payudaraku secara bergantian..
membuat tubuhku bergelinjang dengan hebat..
karena diserang rasa geli yang menimbulkan kenikmatan yang luar biasa.
Jari-jarinya yang ada di vagina juga terus beraksi dengar berputar-putar di sekitar liangnya..
sehingga vaginaku terasa mulai merekah dan semakin basah.
“Ahhhh.. bapakkk.. ahhhh..!! Ahhhhh.. enaakkk.. ahhh..!!“
Aku hanya bisa menjerit-jerit sebagai ekspresi kenikmatan.
Pak Yanto adalah laki-laki pertama yang aku anggap sebagai pacar dan juga yang pertama menyentuh tubuhku.
Cara beliau memperlakukanku.. membuat aku tidak bisa menolak permintaannya..
bahkan membuatku selalu ketagihan dan merindukan beliau melakukannya lagi, lagi dan lagi.
Walau pun selama tiga bulan perpacaran.. keperawananku masih belum terusik, tapi kali ini jadi lain ceritanya..
“Ga tahan pa.. Tini sudah ga tahan Pakk.. ooohhhhh..!!” Teriakku saat merasakan orgasme lagi.
Setelah mengejang beberapa kali karena kenikmatan luar biasa yang kurasakan, tubuhku menjadi lemah lunglai.
Aku mengangkat kedua tanganku ke arah beliau sebagai tanda ingin dipeluk..
Tapi pak Yanto malah bangun dan berlutut di antara kedua kakiku..
sambil menarik kakiku sedikit untuk membuat posisiku badanku berbaring secara sempurna.
Kedua kakiku dipentangkannya lebar-lebar.. lalu tanpa ragu-ragu beliau langsung memagut vaginaku..
dengan bibir dan lidahnya.. sehingga sekarang kepala bossku itu ada diselangkanganku.
“Bapakk.. apa yang .. Uuuuhhhhhh.. akkkkhhhhhhhh.. shhhhhhhh..”
Aku sempat kaget dan ingin bertanya apa yang dilakukannya itu..
Tapi sebelum kalimatku lengkap..
aku sudah disergap lagi rasa nikmat dari permainan lidah dan bibir beliau di vaginaku.
Bibirnya mulai menciumi kelentitku..
sedangkan lidahnya menari-nari menjelajahi sisi dalam vaginaku yang sudah mulai merekah.
Kadang-kadang ujung lidahnya terasa bergerak keluar masuk ke dalam liang vaginaku..
yang walau pun tidak masuk terlalu dalam.. tapi mendatangkan sensasi yang luar biasa.
Aku mulai menggerak-gerakkan pinggul dan pantatku mengikuti tarian lidahnya..
sedangkan kedua tanganku meremas-remas rambut bossku dengan gemas.
Pak Yanto seperti tidak mempedulikan cairan vaginaku yang semakin membanjir..
atau juga bibir vaginaku semakin membengkak.
Beliau bahkan mulai menggigiti kelentitku.. dan diselingi sapuan lidahnya yang kasar..
mengelilingi kulit kelentik yang sensitif..
Membuat tubuhku mulai bergetar dengan hebat menahan rasa nikmat yang dahsyat.
“Akkkkkhhhhhhhhhhh.. ga tahan.. pakkk..hhhh Tini ga tahan lagi.. akkkkkkhhhhh..”
Aku mengerang dengan badan hampir melenting karena nikmatnya.
Pada saat nafasku masih memburu dan tersengal-sengal karena dihantam kenikmatan..
aku lihat pak Yanto kembali pada posisi berlutut dan masih berada diantara kedua kakiku.
Kemudian beliau maju lebih mendekat ke selangkanganku..
sambil tangan kanannya seperti menggenggam sesuatu yang kemudian diarahkannya pada vaginaku.
Aku belum pernah melihat kemaluan atau penis orang dewasa..
aku hanya pernah melihat penis anak kecil keponakanku saat aku diminta memandikan mereka.
Walau pun bentuk dan ukurannya jauh berbeda..
tapi aku yakin ‘benda’.. yang dipegang beliau itu adalah penisnya sendiri.
Pengetahuan seksku memang sangat minim kalau tidak bisa dibilang nol..
tapi naluriku mengatakan bahwa pak Yanto sekarang sedang berniat menyetubuhi aku.
Seketika timbul rasa takutku dan juga rasa menyesal..
karena telah mengundang pak Yanto ke rumahku yang sedang kosong.. supaya kami bisa bercumbu lebih bebas.
Tapi badanku sudah sangat lemas karena tigakali orgasme..
dan rasa takut membuatku malah semakin lemas saja.. sehingga akhirnya hanya bisa merasa pasrah kepada keadaan ini.
Aku hanya mencoba memejamkan mata..
supaya pikiranku tidak merekam memori visual dari peristiwa yang mungkin kuanggap akan kusesali seumur hidup.
Kurasakan pak Yanto sudah berada di atas tubuhku dengan bertopang pada tangan kirinya,
sedangkan tangan kanannya membawa kepala penisnya bergesekan dengan kelentitku.
Ahhh..! Rasa nikmat yang ditimbulkannya sedikit banyak mulai mengurangi rasa gelisah akibat ketakutanku tadi.
Pak Yanto juga kadang-kadang membawa penisnya ke muka liang vaginaku..
kemudian melakukan gerakan berputar seolah-olah ingin membesarkan ukuran liangnya yang setahuku sangat sempit.
“Shhhhhhh.. shhhhh.. shhh..” Tanpa bisa kucegah..
mulutku mengeluarkan suara desisan nikmat yang seirama dengan gerakan tangan kanan beliau.
Tiba-tiba aku merasakan kepala penis pak Yanto tidak lagi berputar-putar di mulut liang vaginaku..
Tetapi aku merasakan penis pak Yanto tersebut mulai terasa dijejalkan masuk ke dalam liang vaginaku.
Daging penis beliau yang padat terasa menyakitkan..
saat memasuki liang vaginaku yang sudah merekah basah dan licin.
“Aduuuuuhh.. sakiiit.. aduuuhhh.. pakkkhhh.. sakit sekali.. aduuhhhh..”
Aku hanya bisa mengaduh pelan-pelan sambil mengangkat kedua tanganku..
untuk berpegangan pada pinggiran bantal yang menyangga kepalaku..
sehingga bisa meremas-remasnya saat merasa sakit.
BLESSSSKKK..!! Seluruh batang penisnya akhirnya masuk dengan sempurna..
dengan tidak terlalu sulit karena sudah ‘siap’.. akibat cumbuan-cumbuan luar biasa yang dilakukan tadi.
“Sakit ya sayang..?” Tanyanya..
sambil memperbaiki posisi badannya tanpa merubah posisi penisnya dalam liang vaginaku.
Aku hanya mengangguk perlahan.. tanpa terasa ada butir-butir air mata muncul di ujung mataku yang terpejam.
Pak Yanto dengan lembut mencium air mata pada ujung mataku dan mengelus-elus rambutku yang panjang dan tebal.
“Uuuuhhhhhh..!!” Aku kembali mengeluh pelan..
saat pak Yanto mulai melakukan gerakan maju mundur pada penisnya dengan perlahan.
Beliau lalu memelukku dengan erat..
sehingga kedua tanganku pun sekarang dalam posisi melingkari punggungnya.
Rasa sakit itu lama-lama makin berkurang..
kemudian berganti menjadi rasa nikmat jauh melebihi yang pernah kurasakan sebelumnya.
“Aarkkkhhh.. arkkhhhhh.. arkkkhhh..!!” Aku mengeluarkan erangan yang terdengar aneh..
saat pak Yanto mulai mempercepat gerakannya sambil tetap dalam posisi memelukku.
“Bapaaaakkk.. aduuuhhh.. paaakk.. Tini udah gak tahaaaannn..”
Hanya dalam beberapa menit saja aku sudah meneriakan kata-kata orgasmeku yang khas.
Pak Yanto membalasnya dengan gerakan yang makin cepat dan diakhiri dengan hujaman yang dalam..
Dilanjutkan dengan gerakan penis berputar-putar seolah-olah mau membuka liang rahimku.
Aku sampai mengejang-ngejang kenikmatan sambil mengangkat-angkat pantatku..
untuk mengimbangi gerakannya..
Sedangkan kedua tanganku sekarang beralih meremas-remas pantatnya beliau.
“Ooohhhhhhhhh..!!” Akhirnya aku kembali tergolek lemas karena kenikmatan..
Pak Yanto pun menghentikan gerakannya setelah melihat reaksiku.
Aku buka mataku dan memberikan senyumanku yang paling manis kepada bossku..
yang telah memberikan kenikmatan yang luar biasa..
dan secara ajaib menghapus sama sekali rasa menyesal yang sebelumnya kurasakan.
Lalu kami berciuman cukup lama sambil saling membelai muka dan rambut masing-masing.
Setelah puas berciuman pak Yanto kemudian melepas pelukannya..
lalu duduk tegak tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku.
“Tini.. coba kamu lihat darah perawan kamu..” Ajak pak Yanto
Aku coba mengangkat badanku sedikit.. dengan ditopang kedua tanganku sambil melihat ke arah selangkanganku.
Penis pak Yanto hanya terlihat pangkalnya saja karena sisanya masih berada di dalam liang vaginaku.
Selain penuh dengan urat-urat yang menonjol..
pada penisnya juga terlihat sedikit cairan berwarna merah pada beberapa bagiannya.
Noda merah yang sama aku lihat juga pada bulu kemaluanku, perutku, paha sebelah dalam dan perutnya pak Yanto.
Rupanya itulah yang disebut darah perawan atau darah malam pertama oleh orang-orang selama ini.
Sebagai perempuan suku Jawa.. warna kulitku lebih gelap dari wanita suku Sunda..
demikian juga dengan kulit kemaluanku yang berwarna merah gelap.. sampai ke bagian dalamnya..
sehingga bercak-dercak darah itu tidak terlalu terlihat kalau tidak diperhatikan dengan seksama.
Belum sempat aku membuka mulut untuk memberikan komentar..
beliau sudah mulai mengerakkan lagi penisnya maju mundur yang membuatku terpaksa berbaring kembali.
Kedua kakiku satu per satu beliau naikkan ke atas bahunya..
sehingga badanku menjadi hampir terlipat dalam tindihan pak Yanto.
Dalam posisi seperti itu pak Yanto memompa penisnya makin lama makin cepat..
sehingga membuat tubuhku terguncang-guncang.
“Oooowww.. ahhhh.. aawww..!!” Aku menjerit kenikmatan.
“Bapaaa..aa..aa..aakkkk.. Nii..iii..kk..mmmaa..aaa..aatttt.. sssee..eee..kkkaa.. aaa.. llliiiii..hhhh..”
Suaraku jadi terputus putus karena kerasnya goncangan badanku.
CLOKK.. CLOKK.. CROKK.. CLOKK.. CLOBB.. CLOBB..
Aku mulai mendengar bunyi seperti air becek yang ditepuk-tepuk dengan keras.
Belakangan aku ketahui itu adalah bunyi dari cairan yang telah membanjiri vaginaku..
dipompa dengan keras oleh penisnya pak Yanto sampai berbuih-buih.
Badan kami kurasakan mulai berkeringat.. sehingga terlihat mengkilat.
Setetes dua tetes keringat pak Yanto mulai jatuh ke tubuhku.
Tak berapa lama kemudian.. keringat pak Yanto semakin membanjir..
dan mengalir deras ke perutku bercampur dengan keringatku sendiri.
CLOBB.. CROKK.. CLOKK.. CROKK.. CLOKK.. CLOBB.. bunyi itu semakin keras.
Rasanya aku hampir tak sadarkan diri karena gelombang demi gelombang nikmat..
yang makin lama makin besar seolah-olah tidak aka nada batasnya.
Tapi tiba-tiba aku merasakan tubuh pak Yanto mulai bergetar.. pompaan penisnya makin tidak teratur iramanya.
“TINNNIIII..!! Saya mau keluarrrrr..” teriak pak Yanto yang saat itu aku tidak tau artinya.
Kurasakan pak Yanto menekan kuat-kuat penisnya di dalam vaginaku..
tak berapa lama kemudian penisnya terasa berdenyut-denyut dengan kuat.
Lalu batang penisnya seperti memuntahkan sesuatu yang hangat.. berkali-kali di dalam tubuhku.
Denyutan pada penis beliau yang disertai semburan cairan hangat tersebut..
justru melipatgandakan kenikmatan yang tengah kurasakan.
“Bapppaaaaakkk..!! Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..” aku pun menyusul..
mengeluarkan lenguhan kenikmatan yang panjang sampai semburan dari penis pak Yanto berhenti.
Tubuh pak Yanto lalu ambruk kelelahan menimpa tubuhku..
setelah sebelumnya menurunkan kedua kakiku dari bahunya.
Untuk beberapa saat pak Yanto tidak bereaksi sama sekali.. sehingga aku coba peluk beliau erat-erat..
sambil mengelus-elus kepalanya dengan penuh kasih sayang.
Beberapa saat kemudian beliau mulai bergerak bangun dan langsung mencium bibirku.
“Tini, kamu bisa merasakan kenikmatannya sayang..?” Tanya beliau dengan setengah berbisik di telingaku.
Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kepada beliau.
“Sekarang bapak sudah mencicipi milik Tini yang paling berharga dan hanya ada satu-satunya..”
Kataku secara spontan yang dijawab dengan senyuman dan ciuman dari pak Yanto.
“Tapi sebagai gantinya tadi Tini sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa..” lanjutku.
“Jadi Tini sebenarnya tidak tau apakah harus menyesal atau berterimakasih..”
Sekali lagi beliau menjawabnya dengan tersenyum sambil memandangku dengan mesra..
sehingga aku menjadi jengah sendiri hingga tertunduk malu.
Kembali aku dihujani dengan kecupan-kecupan kecil dan ciuman-ciuman pendek yang sangat berarti bagiku.
“Aaaaahhhhhhhhhhhhhhh..!!” Jeritku tertahan ketika tiba-tiba pak Yanto menarik penisnya keluar.
Pak Yanto kemudian berdiri dan berjalan ke halaman belakang untuk mengambil selembar handuk..
yang sedang dijemur di sana..
Kemudian dengan halus beliau menyeka keringatku dan keringatnya sendiri..
dan terakhir menyeka vaginaku dan penisnya.
Hari itu kami bertelanjang bulat seharian selama di dalam rumah..
baik itu waktu memasak di dapur, makan siang.. nonton TV atau pun saat sekedar mengobrol berdua.
Kondisi kami yang bertelanjang bulat membuat kami selalu mudah terangsang lagi untuk bersetubuh..
sehingga antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya kami selingi dengan bersetubuh.
Dalam persetubuhan-persetubuhan lanjutannya itu.. beliau selalu menggunakan kondom yang dibawanya.
Waktu itu aku dengan polosnya memprotes penggunaan kondom karena mengurangi kenikmatan bersetubuh..
Padahal waktu persetubuhan yang pertama beliau tidak menggunakan kondom tersebut.
Sambil nyengir.. beliau menjelaskan bahwa yang pertama pun seharusnya beliau memakai kondom.
Tapi beliau khawatir aku keburu sadar dan menolak meneruskan saat beliau sedang memasang kondomnya.
Menjelang malam.. pak Yanto akhirnya pamit pulang setelah total empatkali menyetubuhiku sepanjang hari tadi.
-----oOo-----
Hubungan kami selanjutnya semakin ‘panas’..
karena untuk dua tahun pertama aku benar-benar ketagihan untuk bersetubuh.
Dan untuk itu aku bersedia disetubuhi di manapun.. serta dalam segala kondisi.
Tentu saja hanya dengan pak Yanto saja.
Seringkali aku di kantor minta disetubuhi sambil berdiri..
atau dalam posisi menungging di meja dengan berpakaian lengkap.
Kalau aku sedang menemani pak Yanto ke luar kantor atau saat diantar pulang sorenya..
kadang aku suka merengek minta mampir ke hotel melati atau motel untuk memuaskan berahiku.
Tidak terhitung pula persetubuhan yang kami lakukan di dalam mobil..
yang biasanya kami parkir areal parkir umum yang luas tapi gelap.
Pak Yanto tidak pernah menolak permintaanku..
tapi beliau mewajibkan aku untuk selalu membawa kondom di dalam tasku..
karena beliau tidak bisa membawa persediaan kondom yang memadai tanpa ketahuan istrinya.
Tapi nafsu birahiku yang terlalu tinggi ini akhirnya membawa akibat fatal..
ketika aku memaksa untuk tetap disetubuhi pada saat persediaan kondom telah habis.
Saat itu aku meminta bersetubuh dengan posisiku di atas.. dan pada saat pak Yanto akan ejakulasi..
aku tidak mengindahkan isyarat pak Yanto untuk mencabut vaginaku dari tusukan penisnya..
karena aku belum mencapai orgasmeku yang ketiga.. sehingga akhirnya sperma beliau tumpah di dalam tubuhku.
Akibatnya dua bulan kemudian aku dipastikan hamil..!
Rasa bersalah membuatku tidak berani langsung membicarakannya kepada pak Yanto..
sehingga janinku semakin membesar.
Pak Yanto akhirnya mengetahui juga.. setelah beliau merasa heran karena aku bersedia disetubuhi..
pada tanggal-tanggal biasanya aku mendapat haid.. dan juga merasakan payudaraku semakin membesar.
Karena kandunganku yang mulai besar..
pak Yanto membawaku ke dokter kandungan untuk digugurkan dengan cara yang aman.
Dokter tersebut mau melakukan tindakan ****** karena aku diakui sebagai istri muda beliau..
yang tidak diijinkan punya anak oleh istri tuanya.
Sangat ironis memang.. Kehamilan yang tidak dikehendaki dan ****** yang aku lakukan..
membuat Pak Yanto memintaku untuk memasang IUD..
hingga kami berdua tidak lagi perlu khawatir akan kebobolan.
Akhirnya kini aktivitas seks kami berdua terasa makin intensif.. dan tanpa disadari mulai terlalu demonstratif..
yang membuat orang-orang kantor mulai bertanya-tanya adanya hubungan istimewa di antara kami.
Akhirnya.. untuk mencegah kecurigaan orang-orang kantor.. yang sering melihatku..
keluar dengan nafas memburu dan lipstik memudar dari ruangan bossnya hampir duakali sehari..
pak Yanto merekomendasikan aku ke perusahaan lain.. yang dikelola pelanggan perusahaan kami.
Kemudian aku dikontrakkan kamar kos yang memungkinkan beliau datang kapan saja.
Hampir setiap sore sepulang dari kantor.. beliau datang menyetubuhiku sebelum pulang ke rumahnya.
Dan kadang-kadang pagi-pagi juga datang mengantarku ke kantor.. setelah bersetubuh dulu tentunya.
Setelah hampir empat tahun berhubungan dengan pak Yanto tanpa status yang jelas..
akhirnya aku menerima lamaran dari teman SMAku yang ingin mengajakku menikah tanpa melewati pacaran.
Mulanya pak Yanto keberatan dengan keputusanku.. tapi akhirnya beliau mau menerimanya..
setelah aku berjanji mau tetap melayaninya kalau diminta.
Hal itu memang bisa aku buktikan..
Bahkan saat aku sedang hamil anak pertamaku.. aku tetap bersedia bersetubuh dengan beliau.
Aku memang tidak pernah bisa melupakan mantan bossku ini.
Bukan karena beliau orang yang telah merenggut keperawananku.. Tapi karena aku memang mencintainya. END
------------------------------------------------oOo---------------------------------------------