Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

Bimabet
Hmmmm.... Cerita 59 ini emang menarik, dan seru.

Cuman ya... Meskipun happy ending, kayaknya terburu-buru diselesaikan. Masih banyak potensinya biar bisa bikin lebih panjang lagi.
Tapi, saya maklum kok.

Good job, hu, buat koleksinya... 👍👍👍
 
Hmmmm.... Cerita 59 ini emang menarik, dan seru.

Cuman ya... Meskipun happy ending, kayaknya terburu-buru diselesaikan. Masih banyak potensinya biar bisa bikin lebih panjang lagi.
Tapi, saya maklum kok.

Good job, hu, buat koleksinya... 👍👍👍
:jempol: Ho-oh.. bener banget brada..

Kesannya emang 'agak terburu2' di endingnya..
Sayang kita ngga tau siapa Maestro penulisnya..

Siaappp.. Ure Welcome brada..
 
---------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita 60 – Forbidden Affair..!! [Part 2]

Sambil beristirahat
mengumpulkan napas dan tenaga yang hilang..
akibat pergumulan yang penuh nikmat..
mataku menatap tubuh bugil Fatma yang juga basah oleh keringat.

Terbayang olehku betapa liarnya Fatma barusan..
pada saat di
a mengekspresikan kenikmatan seksual yang menghampirinya.

Semua itu di luar dugaanku. Aku tak menyangka..
Fatma yang demikian anggun dan lemah lembut bisa demikian liar dalam bercinta..

Mataku menyusuri seluruh tubuh Fatma yang bugil dan basah oleh keringat..
Uhhh.. Tubuh itu benar-benar sempurna.. Putih, halus dan mulus..
Beruntung sekali malam ini aku bisa menikmati tubuh indah ini.

Aku terus menikmati pemandangan indah ini..
sementara Fatma nampaknya benar-benar kelelahan..
sehingga tak sadar bahwa aku sedang menikmati keindahan tubuhnya..

Semakin aku memandangi tubuh indah itu.. perlahan-lahan gairahku muncul kembali..
seiring dengan secara bertahap tubuhku pulih dari kelelahan yang menimpaku.

Dalam hati aku berbisik..
agar malam ini aku bisa menikmati tubuh Fatma sepuas-puasnya sampai pagi.

Membayangkan hal itu.. gairahku dengan cepat terpompa..
dan perlahan-lahan penisku mulai mengeras kembali..

Perlahan tanganku membelai pinggulnya yang indah dan bibirku menciumi pundaknya..
yang basah oleh keringat.. namun nampaknya Fatma terlalu lelah untuk merespon cumbuanku.
dia masih terlena dengan kelelahannya.. mungkin dia tertidur kelelahan.

Posisi kami yang berada di atas kursi panjang ini membuatku kurang nyaman..
Maka kuhentikan cumbuanku.. kedua tanganku merengkuh tubuh indah Fatma..

Kemudian dengan sisa-sisa tenaga yang mulai pulih kubopong tubuh indah itu ke kamar.
Dengan penuh semangat aku membopong tubuh bugil Fatma ke arah kamar.

Kuletakkan tubuhnya dengan hati-hati dalam posisi terlentang.
Fatma hanya melenguh lemah dengan mata yang masih terpejam.

Aku lalu duduk di atas kasur sambil memperhatikan tubuh indah ini lebih seksama.
Semakin keperhatikan..
semakin terpesona aku akan kesempurnaan tubuh Fatma yang sedang telanjang bugil.

Kulit yang demikian putih.. halus dan mulus..
dengan bagian selangkangan yang benar-benar sangat indah dan merangsang.

Di sela-sela liang vaginanya terlihat lelehan spermaku yang keluar dari dalam liang vaginanya..
mengalir keluar ke sela-sela kedua pahanya..

Aku mengambil tissue yang ada di pinggir tempat tidur..
lalu mengeringkan lelehan sperma itu dengan penuh perasaan.

Fatma menggeliat lemah.. lalu matanya terbuka sedikit sambil mendesah.. ”Uuhhh..”
Bibir dan lidahku tergoda..
untuk menciumi dan menjilati batang paha Fatma yang demikian putih dan mulus.

Dengan penuh nafsu bibir dan lidahku mulai mencumbu pahanya.
Seluruh permukaan kulit paha Fatma kuciumi dan jilati.. tak ada satu mili pun yang terlewat.

Lambat laun gairah Fatma kembali terbangkitkan..
mulutnya mendesis nikmat dan penuh rangsangan “Uuhhh.. ohhhh.. sssssttt..”

Sementara telapak tanganku bergerak lincah membelai dan mengusap paha.. pantat.. perut..
dan akhirnya meremas-remas buahdadanya yang montok.

Erangannya semakin keras ketika aku memelintir putting susunya yang menonjol keras.
“Euhh.. Ouhhh.. Auw.. Ahhh..!!”
Disertai dengan gelinjang tubuh menahan nikmat yang mulai menyerangnya.

Penisku semakin keras dan aku mulai memposisikan kedua pahaku..
di bawah kedua pahanya yang terbuka.. lalu mengarahkan penisku..
ke tepat di lipatan vaginanya yang basah dan licin.

Slepp.. slepp.. slepp.. slepp..
Kugesek-gesekkan kepala penisku sepanjang lipatan vaginanya..

Tubuhnya semakin bergelinjang.. pantatnya bergerak-gerak menyambut penisku..
seolah-olah tak sabar ingin ditembus oleh penis tegangku.

Namun aku terus merangsang vaginanya dengan penisku..
dia semakin tak sabar.. tubuhnya semakin bergelinjang hebat.

Hingga akhirnya ia bangkit dan mendorong tubuhku hingga telentang di atas kasur..
dia langsung menduduki selangkanganku.. mengangkat pantatnya..

Tangannya dengan gemetar.. meraih penisku dan mengarahkan ke tepat liang vaginanya..
Rrrbbbbb.. lalu langsung menekan pantatnya dalam-dalam.

Blessepph..! Kembali batang penisku langsung menerobos dinding vaginanya yang basah..
namun tetap sempit dan berdenyut-denyut.

Mataku nanar menahan nikmat..
napasku seolah-olah terhenti menahan nikmat yang kuterima..
”Uhhhh..!!” Mulutku berguman menahan nikmat.

Dengan mata terpejam menahan nikmat, Fatma pun mengaduh. ”Auuww.. OOhhhhhhh..!!”
Pantatnya dia diamkan sejenak.. merasakan rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Lalu secara perlahan dia menaik-turunkan pantatnya..
hingga penisku mengocok-ngocok vaginanya dari bawah..

Erangan khasnya kembali dia perdengarkan.. “Auw.. auw.. auw.. euhhhh..”
Semakin lama gerakan pantatnya semakin bervariasi.. kadang berputar-putar..

Kadang maju-mundur dan terkadang ke atas ke bawah..
bagaikan piston sambil tak henti-hentinya mengaduh nikmat..

Gerakannya semakin lincah dan liar.. membuat aku tak henti-hentinya menahan nikmat.
Kembali aku terpana oleh keliaran Fatma dalam bercinta..

Sungguh aku tak menyangka.. wanita sholeh.. anggun dan lembut ini begitu liar dan lincah.
”Ouhhhh.. aahhhh.. ouhhhh.. ughhh...!!”
Aku pun mengeluh nikmat menyahuti erangan nikmat yang keluar dari bibirnya yang tipis.

Buahdadanya yang montok dan indah terguncang-guncang keras..
akibat gerakannya yang lincah dan membuatku tanganku terangsang untuk meremasnya.

Maka kedua buahdada itu kuremas-remas gemas.
Fatma semakin mengerang nikmat.. “Auw.. Auw.. auhh.. ouhhh..!!”

Gerakannya semakin keras tak terkendali.. kedua tangannya mencengkram erat kedua tanganku..
yang sedang meremas-remas gemas buahdadanya..

Tubuhnya melenting sambil menghentak-hentakkan pantatnya dengan keras..
Jlebb.. jlebb..!! Hingga penisku masuk sedalam-dalamnya di liang vaginanya.

Dan akhirnya tubuhnya kaku disertai dengan jeritan yang cukup keras. “Aaaaakkhhhsssss..!!”
Tubuhnya ambruk menindihku..

Namun dinding vaginanya berdenyut-denyut serta meremas-remas batang penisku..
Membuatku semakin melayang nikmat..
Ya.. Fatma baru saja memperoleh orgasme yang pertama di babak kedua ini..

Dengan tubuh yang lemas dan napas yang tersengal-sengal..
bagaikan orang sudah melakukan lari marathon,, bibirnya menciumi lembut pipiku..

Kemudian berkata sambil mendesah.. ”Bapak.. Benar-benar hebat..”
Lalu mengecup bibirku dan kembali kepalanya terkulai di samping kepalaku..
sehingga dadaku merasakan empuknya dihimpit oleh buahdadanya yang montok.

Penis tegangku masih menancap dengan kokoh di dalam liang vaginanya..
dan semakin lama denyutan dinding vaginanya pun semakin melemah..

Kugulingkan tubuhnya hingga tubuhku menindih tubuhnya..
dengan tanpa melepaskan batang penisku dari jepitan vaginanya.

Tangan kananku meremas-meremas buah dadanya..
diselingi memilin-milin putting susu sebela kiri..

Sementara bibirku menjilati dan mengisap-isap putting susu sebelah kanan..
sambil pantatku bergerak perlahan mengocok-ngocok vaginanya.

Perlahan namun pasti.. Fatma mulai menggeliat perlahan-lahan..
rangsangan kenikmatan yang kulakukan..
berhasil kembali membangkitkan gairahnya yang baru saja terpuaskan..

“Emmhhh.. euhhhh.. auh..” dengan kembali dia mengerang nikmat..
Pinggulnya bergoyang mengimbangi goyanganku..

Kedua tangannya merengkuh punggungku..
“Auw.. Auw.. ahhh.. auhhh aahhh.. ahhh..!!”

Kembali dia mengaduh dengan suara yang khas..
menandakan kenikmatan telah merasuki dirinya..

Goyang pinggulnya semakin lincah.. disertai dengan jeritan-jeritannya yang khas.
Dalam posisi di bawah Fatma menampilkan gerakan-gerakan yang penuh sensasi..

Berputar.. menghentak-hentak.. maju-mundur.. bahkan gerakan patah-patah..
seperti yang diperagakan oleh penyanyi dangdut terkenal.

Kembali aku terpana oleh gerakan-gerakannya..
yang semua itu tentu saja memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku..

Sambil mengerang dan mengaduh nikmat.. tangannya menarik kepalaku..
hingga bibirnya bisa menciumi dan mengisap leherku dengan penuh nafsu.

Gerakan pinggul Fatma sudah berubah..
menjadi lonjakan-lonjakan yang keras tak terkendali..

Kedua kakinya terangkat dan membelit dan menekan pantatku..
hingga pantatku tidak bisa bergerak.

Kedua tangannya menarik-narik pundakku dengan keras..
dengan mata terpejam dan gigi yang bergemeretuk.

Dan akhirnya tubuhnya kaku sambil menjerit seperti yang yang disembelih..
”AAkkkkkhhhh..!!” Kembali Fatma mengalami orgasme untuk ke sekiankalinya..
Aku hanya terdiam tak bisa bergerak.. tapi merasakan nikmat yang luar biasa..

Karena.. walau pun terdiam kaku.. namun dinding vagina Fatma berkontraksi sangat keras..
Sehingga memijit dan memeras nikmat batang penisku yang semakin membengkak.

Tak lama kemudian tubuhnya melemas.. kedua kakinya sudah terjulur lemah.
Kuperhatikan napasnya tersengal-sengal..

Fatma menatap wajahku yang berada di atas tubuhnya. Lalu dia tersenyum..
seolah-olah ingin mengucapkan terimakasih atas puncak kenikmatan yang baru dia peroleh..

Kukecup bibirnya dengan lembut..
Tubuhku kutahan dengan kedua tangan dan kakiku agar tidak membebani tubuhnya.

Sambil bibirku terus menciumi bibir, pipi.. leher.. dada.. hingga putting susunya..
untuk merangsangnya agar gairahnya segera bangkit kembali..

Kuubah posisi tubuhku.. hingga aku terduduk dengan posisi kedua kaki..
terlipat di bawah kedua paha Fatma yang terangkat mengapit pinggangku.

Buahdadanya yang indah dan basah oleh keringat begitu menggodaku.
Kedua tanganku terjulur untuk meremas-remas buah dada yang montok dan indah..

“Euhh.. Euhhh..”
Kembali tubuhnya menggeliat merasakan gairah yang kembali menghampirinya.

Sambil kedua tanganku mempermainkan buahdadanya yang montok..
pantatku kembali berayun agar penisku kembali mengaduk-ngaduk liang vagina Fatma..
yang tak henti-hentinya memberikan sensasi nikmat yang sukar untuk dikatakan..

Hentakan pantatku semakin lama semakin keras..
membuat buah dadanya terguncang-guncang indah.

Erangan nikmat yang khas kembali dia perdengarkan..
Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri..
seperti dibanting oleh rasa nikmat yang kembali menyergapnya..

Pinggul Fatma mulai kembali membalas setiap hentakan pantatku..
bahkan semakin lama semakin lincah..
disertai dengan lenguhan dan jeritan nikmat yang khas..

Kedua tanganku memegangi kedua lututnya hingga pahanya semakin terbuka lebar..
membuat gerakan pinggulku semakin bebas dalam mengaduk dan mengocok vaginanya.

“Auw.. Auw.. Auw.. Aahhh.. ahhhh..”
Erangan nikmat semakin meningkatkan gairahku.. Dan penisku semakin bengkak..

Ternyata dengan posisi seperti itu..
membuat jepitan vagina semakin kuat dan membuatku semakin nikmat.

Tanpa dapat kukendalikan.. gerakanku semakin liar tak terkendali..
seiring dengan rasa nikmat yang semakin menguasai diriku..

Fatma pun mengalami hal yang sama.. pen
sku yang semakin membengkak dengan gerakan-gerakan liar yang tak terkendali..
membuat orgasme kembali dengan cepat menghampirinya..

Dan dia pun kembali menjerit-jerit nikmat menjemput orgasme yang segera tiba..
“Auw.. Auw.. Auw.. Aahhh.. ahhhh..!!”

Di lain pihak.. aku pun merasa bahwa orgasme akan menghampiriku..
Tanpa dapat kukendalikan.. gerakan sudah berubah..
menjadi hentakan-hentakan yang keras dan kaku.

Hingga akhirnya orgasme itu datang secara bersamaan..
dan kami pun menjerit secara bersamaan bagaikan orang yang tercekik.

“AAkkkkkkhhssss..!!” Pinggul kami saling menekan dengan keras dan kaku..
sehingga seluruh batang penisku amblas sedalam-dalamnya di liang vaginanya.

Hingga akhirnya beberapa saat kemudian.. Creetttt.. creeettttt.. cretttt..!
Sperma kental terpancar dari penisku kembali menyirami liang vagina Fatma..
yang saat itu juga berdenyut dan meremas dengan hebatnya..

Tubuhku pun ambruk ke pinggir tubuh Fatma yang terkulai lemas..
namun pantatku masih di atas selangkangan Fatma..
sehingga penisku masih menancap di dalam liang vaginanya.

Kami benar-benar kelelahan.. sehingga aku pun tertidur dalam posisi seperti itu..
-----oOo-----

Malam itu benar-benar kumanfaatkan untuk menikmati tubuh Fatma sepuas-puasnya..
Entah berapakali malam itu kami bersetubuh..

Yang kutau.. adalah kami selalu mengulangi berkali-kali.. Hingga hampir subuh..
Dan kemudian tertidur dengan pulasnya karena semua tenaga telah terkuras habis ..

Pagi-paginya sekitar jam 6 pagi aku mendengar Fatma menjerit..
”Apa yang telah terjadi..!? Kenapa bisa terjadi begini..!?”

Lalu dia menangis tersedu-sedu sambil tiada henti mengucap istighfar..
Sambil tak mengerti mengapa kejadian semalam bisa terjadi.

Tak lama kemudian dia berkata padaku sambil menangis.
“Sebaiknya bapak secepatnya meninggalkan tempat ini..!” Katanya dengan marah.

Aku pun keluar kamar memunguti pakaianku yang tercecer di luar kamar..
kemudian mengenakannya..

Lalu aku keluar dari kamarnya sambil membawa laptop dan kembali ke kamarku.
Sedangkan Fatma terus menangis menyesali apa yang telah terjadi.

Sejak saat itu.. selama sisa masa workshop.. Fatma benar-benar marah besar padaku.
Dia memandangku dengan tatapan marah dan benci.

Aku jadi salah tingkah padanya dan tak berani mendekatinya.
Dan sampai hari terakhir workshop Fatma benar-benar tidak mau didekati olehku.

Setelah aku keluar dari kamar hotelnya..
Fatma terus menangis menyesali apa yang telah terjadi.

Dia tak habis mengerti mengapa gairahnya begitu tinggi malam tadi..
dan tak mampu dia kendalikan.. sehingga dengan mudahnya berselingkuh denganku.

Jika ingat akan kejadian semalam..
kembali dia menangis menyesali atas dosa besar yang dilakukannya.

Dia merasa sangat bersalah karena telah mengkhianati suaminya..
apalagi pada saat dia mengingat kembali.. betapa dia sangat menikmati..
dan puas yang tak terhingga pada saat bersetubuh denganku..

Ya.. dalam hatinya yang paling dalam.. secara jujur Dia mengakui:
bahwa malam tadi adalah pengalaman yang baru pertamakali dialami seumur hidupnya..
dapat merasakan kenikmatan orgasme yang berulang-ulang dalam satu malam.

Dia sampai tidak ingat, entah berapa puluhkali dia mencapai puncak orgasme.
Akibatnya dia merasakan tulangnya bagaikan dilolosi..

Sehingga tubuhnya terasa sangat lemah dan lunglai..
habis semua tenaga terkuras oleh pertarungan semalam yang begitu sensasional.

Dan hal itu belum pernah dia alami selama berumah tangga dengan suaminya.
Suaminya paling 'top' hanya mampu mengantarnya menjemput satukali orgasme..
bersamaan dengan suaminya.. setelah itu tertidur sampai subuh dan itu pun jarang sekali terjadi.

Yang paling sering adalah dia belum sempat menjemput puncak kenikmatan..
suaminya sudah ejakulasi terlebih dahulu..
meninggalkan dia yang masih gelisah karena belum mencapai puncak.

Sedangkan peristiwa tadi malam benar-benar istimewa..
karena dia mampu mencapai kenikmatan puncak yang melelahkan hingga berkali-kali.

Ingat akan hal itu kembali dia menyesali diri..
Kenapa dia mendapatkan kenikmatan bersetubuh yang luar biasa harus dari orang lain..
dan bukan dari suaminya sendiri..!?

Kembali dia menangis.. Dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi..
Dan bertobat atas dosa besar yang dilakukannya.

Dan dia akan menjauhi diriku agar tidak tergoda untuk yang keduakalinya.
Itulah sebabnya selama sisa waktu workshop, dia selalu menjauh dariku.
-----oOo-----

Hari terakhir workshop
..
Fatma begitu gembira karena akan meninggalkan tempat..
yang telah memberinya ‘kenangan buruk’ ini.

Dia begitu merindukan suaminya..
sebagai pelampiasan atas kesalahan yang sangat disesalinya..
sehingga begitu tiba di rumah, dia memeluk suaminya penuh kerinduan.

Tentu saja suaminya sangat bahagia melihat istrinya datang setelah seminggu berpisah.
Dan malamnya setelah anak-anak tidur mereka melakukan hubungan suami istri.

Fatma begitu bergairah.. tidak seperti biasanya.. dia demikian aktif mencumbu suaminya.
Hal ini membuat suaminya aneh sekaligus bahagia.

Aneh.. karena selama ini suaminyalah yang meminta dan merangsangnya..
sedangkan Fatma lebih banyak mengambil posisi sebagai wanita yang menerima..
Tapi kali ini sungguh beda.. Fatma begitu aktif dan bergairah.

Tentu saja perubahan ini membuat suaminya sangat bahagia..
Suaminya berpikir..
baru seminggu tidak bertemu saja istrinya sudah demikian merindukannya..

Sehingga melayani suaminya dengan sangat bergairah..
hingga akhirnya suaminya pun tertidur bahagia.

Namun lain yang dialami suaminya.. lain pula yang dialami oleh Fatma.
Malam itu Fatma begitu kecewa..

Dia begitu bergairah dan berharap untuk meraih puncak bersama suaminya..
namun belum sempat dia mencapai puncak.. suaminya telah sampai duluan.

Suaminya mengecup bibirnya penuh rasa sayang..
sebelum akhirnya tertidur pulas penuh kebahagiaan..
meninggalkan dirinya yang masih menggantung belum mencapai puncak.

Fatma pun melamun.. Terbayang olehnya peristiwa di hotel..
Bagaimana dia bisa mencapai puncak yang luar biasa secara berulang-ulang.

“Uhhh..” tanpa sadar dia mengeluh. Di bawah alam sadarnya dia berharap..
Kapan dia dapat kembali merasakan kepuasan yang demikian sensasional itu..?

Namun buru-buru dia beristigfhar..
setelah sadar bahwa peristiwa itu adalah suatu kesalahan yang sangat fatal.

Tetapi.. kekecewaan demi kekecewaan terus dialami Fatma..
setiapkali dia melakukan hubngan suami istri dengan suaminya.

Dan selalu saja dia membandingkan apa yang dialaminya dengan suaminya;
dengan apa yang dialaminya waktu di hotel denganku.

Hal itu membuatnya tanpa sadar sering mengkhayalkan bersetubuh denganku..
pada saat dia sedang bersetubuh dengan suaminya..
Dan hal itu ternyata cukup membantunya dalam mencapai kepuasan orgasme.

Tentu saja kondisi seperti itu membuatnya tersiksa.
Tersiksa karena telah berkhianat terhadap suaminya dengan membayangkan pria lain..
pada saat sedang bermesraan dengan suaminya.

Semakin bertambah hari..
godaan mendapatkan kenikmatan dan kepuasan dariku semakin besar..
karena dia tidak bisa mendapatkannya dari suaminya.

Dan akhirnya dia menjadi sering merindukanku.
Tentu saja hal ini merupakan siksaan baru baginya.

Itulah sebabnya.. satu bulan setelah peristiwa di hotel.. Fatma tidak lagi terlihat membenciku.
Bahkan secara sembunyi-sembunyi..
dia sering memperhatikan dan menatapku dengan tatapan penuh kerinduan.

Dia tidak marah lagi bila kudekati.. bahkan dia tersenyum penuh arti bila bertatapan denganku.
Hal ini tentu saja membuatku bahagia.

Namun perubahan itu tidak membuat tingkah lakunya berubah.
Tetap saja Fatma menampilkan sosok wanita berjilbab yang anggun dan sholehah.

Hingga pada waktu istirahat siang.. di mana rekan-rekan sekantor sedang keluar makan siang..
Aku mendekati Fatma yang kebetulan saat itu belum keluar ruangan untuk beristirahat..

Kemudian dengan hati-hati aku berkata padanya. “Bu.. maaf saya atas kejadian waktu itu..!”
Aku berharap-harap cemas menunggu reaksinya..

Namun akhirnya dia menjawab dengan jawaban yang sangat melegakan.
“Sudahlah Pak.. itu semua karena kecelakaan. Saya juga minta maaf..
karena tadinya menganggap itu semua adalah kesalahan bapak..
setelah saya pikir.. saya pun bersalah karena membiarkan itu terjadi..”

Dan selanjutnya sambil tersenyum manis..
dia mohon izin padaku untuk istirahat makan siang, meninggalkan diriku di ruangan itu.

Sejak saat itu terjadi perubahan drastis atas sikapnya terhadapku..
Kini dia menjadi sering tersenyum manis padaku.. bisa kungobrol..
bahkan kadang-kadang membalas kata-kata canda yang kulontarkan padanya..

Tentu saja perubahan ini, menimbulkan pikiran lain pada diriku..
Ya.. pikiran untuk bisa kembali menikmati tubuhnya.. tapi bagaimana caranya..?

Namun kesempatan itu akhirnya datang juga.
Saat itu dia membuat laporan tahunan yang harus diselesaikan bersama atasan kami..

Sehingga dia harus kerja lembur di kantor sampai malam hari..
menemani atasan kami yang kebetulan seorang wanita.

Fatma bekerja di sebuah ruangan bersama 4 orang rekan kerja lainnya..
Berada di depan ruangan atasan kami.. sedangkan aku berbeda ruangan dengannya.

Saat itu semua rekan kerja kami sudah pulang dan kebetulan atasan kami ada urusan lain..
sehingga saat itu meninggalkan Fatma sendirian di ruangan itu.

Aku memasuki ruangan kerja Fatma..
dan kulihat dia sedang asyik mengerjakan laporan di depan komputer.

“Ohh.. Bapak.. ada apa Pak..?” Tanyanya setelah tau yang masuk adalah aku.
“Kok belum pulang..? Ibu mana..?” Tanyaku berbasa-basi menanyakan atasan kami.

“Iyah.. Nich.. pekerjaan masih banyak.. ada apa nanya Ibu..?” Dia balik bertanya.
“Ngga ada apa-apa.. biasanya kan Fatma menemani Ibu..? Kok Ibunya ngga kelihatan..?”
Jawabku sambi bertanya kembali padanya.

“Beliau ada perlu dulu.. mungkin langsung pulang ke rumahnya..” jawabnya lagi.
“Masih banyak pekerjaannya..? Ada yang bisa dibantu..?” Tanyaku menawarkan jasa.

“Banyak Pak.. karena harus selesai dua hari lagi.
Oh ya Pak.. tolong dong copykan file-file dokumen.. hasil Workshop saat itu dong Pak..!”

Katanya agak sedikit bergetar pada saat mengatakan kata ‘hasil.. workshop’.
Dan sekilas kulihat wajahnya langsung berubah merah sambil menundukkan kepala..
“Bbb..baa.. ik.. baik..” kataku tak kalah gugupnya.

Aku langsung mengeluarkan laptopku dan menyalakannya..
sementara kulihat Fatma kembali melanjutkan pekerjaannya.

Setelah laptopku ‘nyala’.. aku langsung membuka foder hasil workshop..
kemudian menyisipkan flasdisk ke laptop dan mulai mencopy.

Ingatanku terbayang pada file rekaman video persetubuhanku dengannya..
pada saat workshop dulu.. dan tanpa pikir panjang file itu kucopykan juga.

Setelah selesai, kucabut flashdisk dan kuserahkan padanya..
sementara aku berada di belakangnya yang sedang menghadap komputer..
sehingga pandangan kami sama-sama memperhatikan layar monitor.

Dia menerima flashdisk itu dan menyisipkan ke PC di meja kerjanya.
“Di mana disimpannya, Pak..?” Tanyanya.
“Di folder Hasil Work shop..” jawabku.

Dia kemudian membuka folder Hasil Workshop..
Tak lama terlihat olehnya file video 3gp dengan nama video1.3gp.

“Ini file video pada saat kegiatan apa, Pak..?”
Tanyanya sambil menunjuk file rekaman tersebut..

“Buka aja..!?” Jawabku sambil dada bergemuruh..
Menanti reaksi dari Fatma jika melihat hasil rekaman tersebut.
----------------------------------------------oOo--------------------------------------------

CONTIECROTT..!!
 
----------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita 60 – Forbidden Affair..!! [Part 3]

Begitu file tersebut terbuka..
“Aihhh..!?”
Jeritnya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya..

Terlihat di layar monitor saat aku sedang mencumbunya..
dan dia begitu menikmati penuh gairah menyambut cumbuanku..

Fatma diam terpaku dengan mulut ternganga..
menyaksikan rekaman dirinya yang sedang dirangsang olehku.

Tangannya seolah kaku tidak bisa bergerak.. membiarkan media player terus menampilkan..
percumbuanku dan dirinya diselingi oleh erangan penuh rangsangan yang keluar dari mulutnya.

Terlihat olehnya bagaimana dirinya dalam rekaman itu begitu menikmati..
rangsangan yang kuberikan diiringi lenguhan rangsangan penuh gairah dari bibirnya.

“Bapak.. jahat.. mengapa bapak lakukan itu..?” Suaranya bergetar..
namun matanya seolah tidak bisa dialihkan dari layar monitor. Aku diam tak menjawab..

“Me.. mengapa.. pak..?” Tanyanya lagi dengan suara yang bergetar..
diselingi oleh deru nafas yang semakin bergemuruh..

“Buat kenangan.. pribadi.. Fat..! Untuk mengingatkanku,,
bahwa Fatma begitu istimewa.. di mata saya. Percayalah, Fat. File ini rahasia..
Hanya kita yang tau.. dan tidak sedikit pun terbersit dalam pikiran saya untuk menyebarkannya.
Saya juga malu kalau tersebar. Kan ada gambar saya di sana juga..” Jelasku menenangkannya.

Dalam gambar.. tampak bahwa dia begitu menikmati dan bergairahnya membalas pagutan bibirku..
dan bagaimana ekspresi wajahnya..
yang menahan nikmatnya rangsangan gairah yang sedang melandanya saat itu.

Rekaman itu membawa Fatma akan kenangan.. betapa saat itulah.. dia merasakan..
kenikmatan puncak orgasme yang berulang yang tidak pernah dia dapatkan selama ini.

Serrrrrr.. perlahan namun pasti gairah Fatma mulai bangkit..
dan gairah yang selama ini terpendam dan tak tersalurkan mulai meronta-ronta dengan hebatnya.

Bulu-bulu halus di seluruh tubuhnya merinding..
tangannya semakin kaku menahan gelora yang mulai menghasutnya.

Sementara itu.. bagian vaginanya mulai basah dan berdenyut-denyut..
membayangkan kenikmatan yang luar biasa yang ia rasakan saat itu..

“Uhh..” tanpa sadar keluhan penuh rangsangan keluar dari bibirnya yang tipis..
dan duduknya mulai gelisah, merasakan vagina yang semakin basah dan berdenyut.

Sebenarnya saat itu pun aku sudah terangsang.. gairahku mulai bergelora..
Batang penisku sudah tegang dengan kerasnya mendesak celana kerjaku.

Kedua tanganku secara perlahan-lahan memegang kedua pundaknya dari belakang.
Dapat kurasakan tubuhnya yang semakin merinding begitu tersentuh olehku..

Sementara matanya tidak lepas dari layar monitor..
dan nafasnya semakin tersengal dipacu oleh nafsu yang semakin menggebu.

Kedua tangannya terangkat memegang kedua tanganku yang sedang memegang pundaknya.
Lalu ia berkata dengan bergetar.. ”Sebaiknya kita jangan mengulangi lagi..!” Katanya lirih..

Namun nampaknya kata-kata itu seolah meluncur tanpa makna..
karena ternyata kedua tangannya justru meremas kedua tanganku.

Dan itu kuanggap merupakan isyarat bagiku untuk bertindak lebih jauh.
Perlahan-lahan kutundukkan kepalaku.. dan bibirku mulai mengecup pundaknya..
yang terhalang oleh jilbabnya yang lebar..

“Euhh..” Fatma mengeluh. Tangannya semakin meremas jari-jariku..
yang berada di pundaknya dan kepalanya terdongak.

Aku terus mengecup pundaknya.. sementara perlahan-lahan kedua tanganku..
bergerak ke arah buahdadanya yang terhalang oleh baju panjang yang dikenakannya.

Tidak ada penolakan dari dirinya..
sehingga aku meremas-remas buahdadanya yang montok dan kenyal.

“Euhhh.. euhhh..” Fatma semakin mengerang.
Sementara matanya menatap layar monitor.. yang menampilkan adegan:
Di mana dia menggeliat nikmat saat vaginanya diusap-usap oleh jari-jariku.

Aku bergerak ke samping.. sambil kuputarkan kursi kerja yang sedang diduduki oleh Fatma..
sehingga aku berdiri di hadapannya.. lalu aku duduk di lantai..
sehingga kepalaku menghadap selangkangannya.

Kusingkapkan rok panjang yang dikenakannya ke atas sampai sebatas pinggangnya..
hingga di hadapanku terpampang pahanya yang putih nan mulus..
dan celana dalam putih yang menutupi vaginanya yang indah.

Cup.. clrupp.. aku mulai menciumi pahanya yang kiri dan kanan dengan penuh gairah.
“Uhhhh.. euhhhh..” Fatma semakin menggeliat nikmat dan penuh rangsangan.

Lalu kedua tanganku berusaha menarik celana dalam yang dikenakannya.
Fatma mengangkat pantatnya.. sehingga celana dalam itu dengan mudah dapat kulepaskan.

Segera dengan rakus kujilati lipatan vagina yang dihiasi oleh jembutnya yang halus..
“Auw.. auh.. ouh..!!” Fatma mulai mengaduh nikmat dan mengerang.. Pinggulnya bergelinjang.

Aku semakin bersemangat menjilati vagina Fatma yang semakin basah.
Tanganku membuka lipatan bibir vaginanya dan Lidahku menjilati lorong basah itu..
dari bawah hingga ke atas dan berhenti dan mengisap clitorisnya yang menonjol keras..

“Aaaauuhhhh.. aaawwwwhh.. auwwww..!!”
Dia menjerit dan tubuhnya bergetar pada saat lidahku menjilati dan mengisap clitorisnya.

Tubuhnya menggeliat.. melenting ke belakang..
hingga punggungnya menekan sandaran kursi dengan kuat..
pantatnya terangkat menyambut jilatanku yang semakin bersemangat.

Kedua tangannya mencengkram erat pegangan kursi dengan kuat..
hingga urat-urat tangannya menonjol keluar.
“Auw.. auw.. ouhhhh.. euhhhh..!!” Erangannya semakin merangsangku.

Gerakan menjilati celah vaginanya hingga clitorisnya kulakukan berulang..
menyebabkan Dia terus menerus mengaduh dan mengerang nikmat...
dengan tubuh yang bergetar dan bergelinjang tiada henti.

Hingga.. akhirnya kedua kakinya terangkat melewati punggungku..
lalu memiting leherku dengan kedua pahanya dan kedua tangannya mencengkram..
bagian belakang kepalaku.

Ia menekan kepalaku agar semakin menekan vaginanya dengan kuat dan kaku.
Hingga akhirnya.. “Aaaakkkkkssss.. aaauuuhhhhhhhhhhhhh..!!”

Tubuhnya terlonjak-lonjak kaku.. sementara vaginanya terasa berdenyut-denyut oleh lidahku..
Dan beberapa saat kemudian tubuhnya terhempas.. dengan napas yang terengah-engah..
Juga tatapan mata yang menunjukkan rasa puas dan nikmat yang luar biasa.

Aku berdiri membuka gesper yang kugunakan dan membuka kancing celana yang kukenakan..
serta menarik ritsleting hingga ke bawah.. lalu tanganku mengeluarkan penisku..
yang kini sudah sangat tegang dari pinggir celana dalam yang kukenakan.

Penisku mengacung tegak dan keras begitu terbebas dari kurungannya.
Mata Fatma masih setengah terpejam merasakan kenikmatan orgasme yang masih menderanya..

Kemudian mata itu terbuka perlahan dan memandang wajahku..
seolah ingin mengucapkan terimakasih karena telah memberikan kenikmatan orgasme padanya.

Tetapi tatapan mata itu kemudian jatuh pada penisku yang sedang mengacung tegak dan tegang.
Gairahnya kembali bangkit dengan cepat..
Dan dengan penuh nafsu dia menatap penisku yang mengacung tegak.

Dengan gemetar tangan kanannya meraih batang penisku yang mengacung tegak..
secara perlahan dia membelainya dengan penuh nafsu.

Ughh..!! Pantatku terangkat merasakan rasa nikmat yang menjalar..
dari batang penisku yang diremas olehnya.

Melihat aku merasakan nikmat akibat perlakuannya.. dia semakin bersemangat..
dan kian bernafsu meremas dan mengocok batang penisku.

Kepalaku terdongak ke belakang merasakan kenikmatan yang tak terperi.
Tanganku mencengkram erat pundaknya menahan keseimbangan tubuhku.

Melihat tubuhku melenting kaku menahan rasa nikmat akibat kocokan yang dilakukannya..
membuat Fatma semakin terangsang..
Ia merasakan nikmat dan puas tersendiri mampu menyiksaku dengan rasa nikmat.

“Uhh.. ouhhh..” tanpa sadar mulutku mengeluh lirih..
Sepertinya ada dorongan besar dalam dirinya untuk lebih menyiksa diriku..
dengan mempermainkan batang penisku yang semakin menggemaskan bagi dirinya.

Sementara itu tubuhku semakin sering melenting ke belakang..
menahan rasa nikmat yang terus menghantamku.

Pada saat kepalaku terdongak untuk kesekiankalinya..
dihempas oleh rasa nikmat yang terus menghantamku.
Tiba-tiba aku menjerit.. “Auh.. ouhhhh..!!”

Tanpa sadar mulutku menjerit kaget.. karena kurasakan kepala penisku..
dilamuri oleh sesuatu yang basah.. hangat dan nikmat luar biasa..
membuat pantatku terangkat dan tubuhku kaku, tubuhku pun semakin melayang..

Rupanya Fatma mendapatkan kepuasan dan kenikmatan tersendiri..
ketika melihat bahwa dirinya mampu membuatku melayang-layang..
ketika dia meremas dan mengocok batang penisku yang semakin bengkak dan kaku.

Di matanya, batang penisku terlihat semakin menggemaskan..
sehingga tanpa dia sadari kepalanya semakin mendekat..

Hingga akhirnya.. clopph.. mulutnya mencaplok kepala penisku dan mengisapnya perlahan..
membuat tubuhku semakin melenting dan menjerit nikmat.

Melihat tubuhku yang menggeliat-geliat nikmat.. rangsangan dan gairahnya pun semakin menggebu..
dan vaginanya semakin berdenyut, basah dan gatal.
Dia pun akhirnya mengocok batang penisku dengan mulutnya..

Aku merasa semakin tak tahan.. akhirnya pantatku kumundurkan ke belakang..
sehingga batang penisku lepas dari mulutnya.
Fatma menatapku dengan senyum kemenangan.

Lalu kuarahkan kedua tanganku untuk menarik kedua tangan Fatma sambil berkata..
“Fatma.. duduk di meja..!”

Dia berdiri dengan kedua tangan memegang pinggir rok panjang yang dikenakan..
pantatnya diarahkan ke pinggir meja.. lalu duduk di pinggir meja dengan paha yang terkangkang..
seolah tak sabar ingin menjemput penis tegangku untuk segera memasuki dirinya.

Aku pun berdiri menghadap dirinya.. kuarahkan kepala penisku tepat di liang vaginanya.
Kedua tangan Fatma memegang pundakku.. kedua kakinya terangkat..
memudahkan diriku untuk memasuki dirinya.

Sementara matanya.. dengan penuh nafsu menatap nanar batang penisku yang sedang mengarah..
tepat di depan liang vaginanya yang berdenyut dan gatal penuh harap untuk segera dimasuki.

Slepp.. Secara perlahan kutekankan batang penisku. Blesseeph..! “Auuwww..!! Ughh.. ughh..!!”
Fatma mengaduh nikmat pada saat batang penisku menerobos lorong vaginanya yang sangat nikmat.
Matanya terpejam menikmati sensasi nikmat yang dirindukankannya selama ini.

Aku mulai mengerakan pantatku maju-mundur..
agar batang penisku mengocok-ngocok liang vaginanya yang semakin basah namun nikmat luar biasa..

Erangan dan lenguhan nikmat yang khas semakin keras diperdengarkan oleh Fatma..
sebagai ekspresi dari rasa nikmat yang bertubi-tubi menderanya.

Pinggul Fatma mulai bergerak dan menggeliat setiap penisku menerobos liang vaginanya.
Dan gelinjang tubuh itu semakin keras sambil mengaduh nikmat. “Auw.. auuwww.. auuw.. auhh..!!”

Untuk mendapatkan kenikmatan lebih.. Fatma menurunkan kedua tangannya dari pundakku..
kemudian meletakkannya menekan meja di belakang punggungnya..
sehingga pantatnya bisa melonjak-lonjak menyambut sodokan penisku di dalam liang vaginanya.

Jeritan mengaduh menahan nikmat semakin keras keluar dari mulutnya.
“Auw.. auw.. auw..!! Oouhhhhhh..!!” Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan..

Seirama dengan sodokan batang penisku dan terkadang terdongak-dongak hingga dadanya naik.
Beberapa menit kemudian.. jeritan nikmat yang keluar dari mulutnya semakin keras..

Tubuhnya semakin melonjak-lonjak keras.. kedua kakinya yang berada di pinggir pinggangku terangkat..
hingga kedua tumitnya menekan-nekan pantatku dengan keras dan kaku.

Kepalanya semakin terdongak dan kaku..
Dan akhirnya jeritan menjemput puncak orgasme terdengar dari mulutnya.
“Aaaaaakkkkkkkkssss..!!”

Tubuhnya terdiam kaku dan terjadi kontraksi yang sangat hebat di dalam liang vaginanya..
meremas dan mengisap-isap batang penisku dengan kuat..
sementara pantatku tak bisa bergerat karena terkunci oleh jepitan kaki Fatma.

Beberapa saat kemudian.. “Uhhhhhh..”
Lenguhan melepaskan napas panjang keluar dari mulutnya dan tubuhnya pun melemas.

Kudekap tubuh Fatma agar kepalanya terkulai di pundakku.
Kudiamkan beberapa saat dalam posisi seperti itu..

Membiarkan Dia menikmati fase-fase orgasme yang baru saja diterimanya.
Setelah beberapa menit kepalanya bergerak dan tangannya memegang leherku..

Kemudian dia mencium bibirku dengan mesra.. “Pak.. sungguh luar biasa..” bisiknya malu-malu.
Aku pun menyambut ciuman itu dengan lembut dan tersenyum bangga mendengar ucapannya.

Lalu berkata.. “Nungging.. Yukkk..!”
“Bagaimana..?” Dia bertanya.

Aku menurunkan tubuhnya dari atas meja dan mengarahkan tubuhnya agar berdiri membelakangiku.
Kemudian kedua tangannya kuletakkan agar memegang pinggir meja..
Pinggulnya kumundurkan dan kakinya kukangkangkan agar dia berada pada posisi menungging sambil berdiri.

Kusingkapkan rok panjang yang dikenakannya ke atas pinggangnya..
Selanjutnya kuarahkan kepala penisku tepat pada depan liang vaginanya yang semakin basah

Lalu.. Slepp.. Blessshhh..! Erghhh..!! Rasa nikmat kembali menjalar di sekujur pembuluh darahku..
ketika batang penisku memasuki liang vaginanya yang berdenyut dan basah serta licin.

“Auw.. auw.. auhhhhh..” Fatma pun kembali mengaduh nikmat..
Aku mulai mengocok batang penisku dengan memaju-mundurkan pantatku..

Sehingga selangkanganku bertepukan dengan pantatnya yang bulat dan montok.
“Uh.. uh.. uh..” Napasku semakin berderu sambil pantatku memompa pantat Fatma..

Rasa nikmat semakin menjalar di sekujur tubuhku..
Aku pun semakin lama semakin keras dan cepat menggerakkan pantatku.

Lenguhan nikmatku bersahutan dengan erangan nikmat dari mulut Fatma..
bagaikan orkestra ekspresi nikmat sedang kami kumandangkan.

Pantat Fatma turut bergerak maju-mundur menyambut sodokan batang penisku..
sehingga batang penis menancap semakin dalam, hingga rasa nikmat pun semakin bertambah.

Goyangan kami makin lama semakin cepat.. dan aku merasa orgasme akan menerjang diriku..
sehingga gerakan tubuhku semakin tak terkendali dengan cepat dan kaku..

Fatma pun tau bahwa aku segera mencapai puncak..
karena merasakan batang semakin keras membengkak di dalam vaginanya.

Hal ini membuat kenikmatan yang diterimanya..
semakin cepat mengantarnya menjemput orgasme untuk kesekiankalinya.
Dia pun semakin cepat memaju-mundurkan pantatnya.

Hingga akhirnya pantatku menekan keras dan kaku pantat Fatma.. Jleghh..!!
Blesskk..!! Membuat batang penisku amblas sedalam-dalamnya.. tandas di liang vaginanya.

Fatma pun demikian, Dia pun menyambut sodokan terakhirku..
dengan menekan pantatnya dengan kuat pada selangkanganku.
Tak pelak.. badai puncak orgasme pun pada saat yang bersamaan menghantam kami..

Sehingga akhirnya dengan mata melotot dan tubuh yang melenting kaku..
Kedua tanganku mencengkram kuat bongkahan pantat Fatma yang bulat..

Sambil menjerit meluapkan kenikmatan yang memuncak.. “Aaakkkkkssshhh..!!”
Dan dijawab dengan jeritan nikmat Fatma “Aaaakkkkkksss..!!”

Beberapa saat tubuh kami kaku dan akhirnya tubuhku berkelojotan..
sambil kuhujamkan sedalam-dalamnya penisku di liang vagina Fatma.

Crettt.. crettt.. creeeettttt..! Spermaku terpancar dengan deras..
membasahi seluruh lorong nikmat di dalam vaginanya..

Disambut dengan kontraksi yang sangat kuat.. seolah memeras-meras batang penisku..
agar mengeluarkan semua sperma yang sedang terpancar..

Beberapa saat kemudian.. aku merasa tubuhku lunglai..
lututku goyah menahan beban tubuhku dan hampir saja tubuhku terjatuh.
Aku berusaha menjaga keseimbangan tubuhku dari sekuat tenaga agar tidak jatuh.

Sedangkan Fatma langsung terduduk di pinggir meja.. rupanya lututnya langsung goyah..
tak mampu menopang beban tubuhnya.. hingga dengan sendirinya penisku tercabut dari liang vaginanya.

Sesaat kemudian kami terdiam, hanya napas kami yang tersengal-sengal seolah habis berlari jauh.
Tak lama kemudian aku berusaha membangunkan Fatma dan menariknya agar berdiri.

Fatma berdiri dengan bantuanku dan langsung berdiri berhadapaan..
baju yang kami kenakan basah oleh keringat.

Aku memeluknya dan membelai kepalanya, sejenak kami pun berciuman dengan lembut dan mesra.
“Uhhh.. Pak, kenapa jadi begini..?” Tanyanya dengan pertanyaan yang tak perlu kujawab.

Lalu dia memunguti celana dalamnya yang tergeletak di lantai..
mengenakannya dan akhirnya menghampiri kursi, kemudian menghempaskan tubuhnya di atas kusi tersebut.

Aku menarik ritsleting dan mengancingkan celana panjangku dan berusaha duduk di kursi lain yang ada di sana.
Beberapa saat kami hanya duduk terdiam sambil mengatur napas yang perlahan-lahan mulai normal kembali.

Tiba-tiba dia berkata.. “Sebaiknya bapak segera pulang.. sebab sebentar lagi suami saya akan datang menjemput..
saya tidak ingin suami saya curiga dengan apa yang kita lakukan barusan..”
Tanpa menjawab aku berdiri.. mengambil tas laptopku..

Sebelum aku meninggalkan ruangan itu aku berusaha menciumnya. Namun dia menepis mukaku dan menghindar.
Akhirnya aku pun pergi meninggalkannya sendiri di ruangan itu.
-----oOo-----

Sepeninggalanku, Fatma tampak termenung melamunkan apa yang baru saja terjadi.
Hari ini kembali dia berbuat dosa.. kembali dia mengkhianati suaminya.

Dan yang paling membuatnya tersiksa adalah..
kembali dia merasakan puasnya kenikmatan sex yang tak pernah didapatkan dari suaminya.
Dan peristiwa barusan.. semakin memperbesar ketergantungannya akan pemenuhan kebutuhan sex dariku.

“Uhhh..” tanpa sadar dia menghela napas panjang..
sebagai ekspresi dari melepaskan beban berat yang sedang menghimpitnya.

Tiba-tiba badannya tersentak kaget.. ketika ingat bahwa di layar monitor..
masih terlihat aplikasi media player yang sudah selesai menampilkan adegan persetubuhannya denganku.

Dengan tergesa-gesa dia keluar dari aplikasi tersebut dan menghapus file video tersebut.
Tak lama kemudian suaminya datang menjemputnya.

Untuk menutupi rasa bersalahnya.. Fatma menyambut suaminya dengan memberikan kecupan mesra..
dan tak lama kemudian mereka pun pulang.

Sepanjang perjalanan pulang dengan menggunakan sepeda motor..
Fatma memeluk erat tubuh suaminya dari belakang dan meletakkan kepalanya di punggung suaminya.

Tapi ingatannya melayang pada saat-saat di mana tubuhnya terguncang-guncang..
diombang-ambingkan oleh rasa nikmat yang telah kuberikan beberapa saat lalu.
--------oOo--------

Sepanjang
perjalanan pulang.. suaminya merasa nyaman dan bahagia..
karena istri tercinta memeluk erat tubuhnya dari belakang..
dan dia pun merasakan bahwa kepala istrinya disandarkan di punggungnya.

Kondisi begitu membuat gairahnya naik dan dia ingin segera sampai di rumah..
untuk melakukan hubungan suami istri dengan istrinya.

Namun pada saat keinginannya tersebut dia sampaikan ke Fatma..
Fatma menolaknya dengan halus dengan mengatakan bahwa dirinya sangat lelah..
sehingga takut tidak bisa memuaskan suaminya.

Namun dia berjanji bahwa besok dia akan melayani dan memuaskan suaminya.
Suaminya pun mengerti akan alasan tersebut dan akhirnya mereka pun tidur.

Alasan Fatma menolak ajakan suaminya.. sebenarnya adalah dia merasa takut..
kalau penyelewengannya denganku di kantor dapat dirasakan oleh suaminya..
jika malam itu dia bersetubuh dengan suaminya.

Itulah sebabnya dia memberi alasan bahwa tubuhnya lelah..
juga takut dia tak bisa melayani suaminya dengan baik.
Dia bersyukur karena suaminya bisa menerima alasannya.

Keesokan malamnya.. setelah anak-anak mereka tidur..
suaminya menagih janji Fatma untuk melakukan hubungan suami istri.

Fatma pun menyambutnya dengan senyuman dan kecupan mesra pada suaminya..
yang membuat gairah suaminya semakin tinggi.

Malam itu kembali Fatma begitu agresif terhadap suaminya..
dia menciumi bibir suaminya dengan penuh nafsu dan membukakan seluruh pakaian suaminya.
Fatma tidak memberi kesempatan pada suaminya untuk mencumbunya.

Pada saat tubuh suaminya sudah telanjang bulat dan telentang di kasur..
dengan batang penis yang mengacung tegak..

Kembali ingatannya pada saat dia mempermainkan batang penisku..
dan membuat tubuhku terkejang-kejang sambil mengerang nikmat.

Ingatan tersebut membuat gairah Fatma terpacu..
maka dengan semangat dia mempermainkan batang penis suaminya yang mengacung tegak.

Tentu saja suaminya kaget. ”Mah.. kok Mamah bergairah sekali..? Tidak biasanya Mamah seperti ini..?”
“Kan saya udah janji untuk memberi kepuasan yang lain dari biasanya pada Papah..”

Jawab Fatma sambil mengocok batang penis suaminya yang semakin tegang..
dan suaminya pun semakin menggeliat-geliat menahan nikmat yang diberikan olehnya.

Semakin suaminya menggeliat dan mengeluh nikmat.. rasa nikmat dan puas pun semakin menjalar..
ke seluruh penjuru darahnya..
Gairahnya pun semakin tinggi serta vaginanya semakin basah, berdenyut dan gatal.

Hal ini membuat Fatma semakin bergairah mempermainkan batang tegak suaminya..
hingga akhirnya Fatma pun mengemut batang penis suaminya yang semakin tegak dan bengkak.

“Aahhh..!!” Tubuh suaminya bergetar..
ketika dia merasakan batang penisnya merasakan panas dan basahnya mulut istrinya.

Tubuhnya kejang dan melayang dihantam oleh rasa nikmat..
yang baru pertamakali dialaminya selama hidupnya.
Karena seumur perkawinannya belum pernah Fatma melakukan hal ini padanya.

Tentu saja dia merasa surprise dan nikmat luar biasa..
yang membuat tubuhnya melenting-melenting tanpa dapat dia kendalikan.
“Mah.. Mamah.. Ohhh.. Oh..!!” Dengan tersengal-sengal menahan nikmat mulutnya terus meracau..

Mendengar racauan suaminya.. Fatma semakin bersemangat mengoral batang penis suaminya..
sehingga semakin lama dia merasakan batang suaminya semakin bengkak..
dan mulutnya terasa semakin penuh oleh batang suaminya.

Hingga akhirnya.. tanpa diduga tubuh suaminya melenting kaku dan menjerit nikmat.
“Aakkkkhhhh..” serta Cret.. cret.. cret..!
Sperma kental terpancar tanpa dapat ditahan menyirami rongga mulut Fatma.

Fatma pun kaget dan tersedak.. sehingga terbatuk-batuk..
dan melepaskan batang penis suaminya yang masih memancarkan sisa-sisa sperma.
Napas suaminya tersengal-sengal merasakan nikmat yang luas biasa yang diberikan oleh istrinya.

Sementara itu.. Fatma benar-benar kaget dan kecewa.. karena suaminya sudah selesai..
sedangkan dia belum apa-apa.. padahal dia merasakan vaginanya demikian basah..
dan berdenyut-denyut ingin diobok-obok oleh batang suaminya.

Tapi betapa kecewanya karena harapan itu sirna karena suaminya telah ejakulasi.
“Kok.. Papah udahan sich.. saya kan belum diapa-apain..?” kata Fatma sambil cemberut.

“Abisnya.. Mama sich.. Hari ini begitu lain.. Baru kali ini Mama melakukan seperti tadi ke Papah..
Papah jadi ngga tahan.. tau dari mana sih cara seperti tadi..?”
Jawab suaminya sambil menatap istrinya penuh selidik..

“Tau dari temen.. katanya bisa membuat suami melayang-layang nikmat..” jawab Fatma berbohong..
”Teruss.. Saya gimana dong, Pah..? kan belum apa-apa..” lanjut Fatma sambil cemberut.

“Nanti.. ya Mah.. Papah istirahat dulu..” jawab suaminya sambil mengecup mesra bibirnya.
Kemudian suaminya tergolek lemas dan tertidur..
meninggalkan dirinya yang gelisah menahan gairah yang belum tersalurkan.

Sambil menahan gairah yang belum tersalurkan.. Ingatan Fatma kembali melayang padaku..
Nyata benar bedanya..
kemampuan suaminya dan diriku dalam memberikan kepuasan sex pada dirinya.

Saat dengan diriku.. dia mendapatkan kepuasan dalam memberi dan menerima.
Dia begitu puas dan nikmat bisa membuatku melayang-layang ketika mengoral batang penisku..

Hingga akhirnya dia pun mendapatkan puncak orgasme berulang-ulang..
ketika batangku mengobok-obok liang vaginanya.

Sementara suaminya, baru dioral segitu aja udah kalah..
meninggalkan dirinya yang belum diapa-apakan. “Uhhh..” Fatma pun mengeluh penuh kecewa.

Kekecewaan yang baru saja dialaminya ini semakin mengubah pandangan Fatma pada diriku.
Di matanya.. aku bagaikan seorang maestro.. yang mampu menjadikannya seorang wanita yang lengkap.

Seorang wanita yang bisa menikmati puncak orgasme yang begitu didambakannya.
Dan aku bukan hanya mampu memberikannya satukali.. namun berkali-kali..!!
---------------------------------------------oOo--------------------------------------------

CONTIECROTT..!!
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd