Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

Bimabet
----------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------

Cerita 086 – Sang Sales Eksekutif

Susi

Tanggungjawabku
sebagai seorang Shipping Manajer.. menyebabkan aku punya banyak relasi bisnis..
baik dari perusahaan perusahaan pelayaran.. maupun perusahaan angkutan lainnya.

Namun ada satu rekanan bisnisku yang akan kuceritakan dalam kisah ini. Sebut saja Susi..

Begitu nama sales executive dari sebuah pelayaran di kota S. Bertinggi badan kurang lebih 165 cm..
Dengan postur tubuh proporsional dan busung dada 36.

Hidungnya mancung dan rambut hitam ikal sebahu. Perusahaannya memang bonafid..
Sehingga beberapa pekerjaan skala besar dapat terkirimkan dengan baik.

Jujur saja.. dalam hati kecil ini juga kagum pada kecantikan Susi.. dan sebagai lelaki normal..
yach secara tak sengaja melihat sisi dalam pahanya saat disilangkan..
yang membuat seonggok daging kenyal di sela-sela pahaku ‘unjuk diri’.

Sebagai relasi yang baik.. Susi terkadang mengajak lunch di luar ataupun hanya memberiku cenderamata..
atau selepas kerja kami nongkrong di kafe musik.
Pada saat itulah Susi bertanya banyak tentang diriku.. dan kujawab semua dengan benar.

Aku memang suka berterus terang.. termasuk keadaan diriku yang sudah berkeluarga..
yang mempunyai seorang putra 2,5 tahun dan istriku sedang mengandung 8 bulan.

Akhirnya aku pun tau bahwa Susi adalah menjadi simpanan boss-nya bule asal Amerika yang bernama Richard.
Namun kini telah meninggalkan Indonesia.. karena sudah diganti oleh GM baru asal Indonesia.

Mata Susi tampak menerawang jauh dan angannya terbang ke Amerika sana..
Namun dia tersadar itu tak mungkin lagi menikmati kebersamaan mereka lagi.

Tepat liburan umum di bulan Januari lalu Susi meneleponku dan mengajak ke Batu.
Katanya sich dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-29 dan untuk menemaninya.
–biasanya Susi menghabiskan weekend di sana bersama Richard..–

"Mas Sony mau nggak temenin aku ke Batu nanti di acara ultah-ku..?" Tanya Susi di telepon.
"Emang acaranya apaan..?" Selidikku.

"Ah.. udah dech.. pokoknya temenin aku yach, please..!!" Rengeknya setegah memohon.
"Ini khan ultah-ku yang ke-29.. please Mas Bram, please.. kali ini saja..!" Pintanya.

Lelaki mana yang sanggup menolak kamu Sus, wajahmu yang cantik.. bodi kamu punya.. bibir tipis nan sensual.
Waah.. segalanya deh
.. bathinku dalam hati.

Aku tersadar saat Susi menyambung pembicaraannya lagi.
"Atau aku mesti bilang ke Mbak Santi istri Mas..?" Imbuhnya.
"Ngg.. nggak usah dech, oke.. oke.." buru-buru aku menyergahnya.

Sabtu malam ini kami ngobrol berdua dengan istriku.. dan aku bohong padanya..
kalau aku besok malam harus menemani tamu Technical Advisor-ku dari Jepang..
termasuk mencarikan hiburan buat tamuku juga.

Sabtu pagi aku berpamitan pada istriku dan memacu Capella kesayanganku ke arah Malang.
Aku sendiri sekarang tinggal di Gresik.
Namun sebelum itu aku menjemput Susi di rumah kontrakannya di kawasan Surabaya Barat.

Selang lima menit aku pencet bel.. keluarlah Susi mengenakan stelan span deep marine..
dipadu atasan you can see biru muda.. sebuah pemandangan yang amat serasi dan indah.

Sepanjang perjalanan kami hanya ngobrol ringan soal pekerjaan dan kami bersenda gurau di antaranya.
Aku tau Susi adalah wanita yang amat kesepian. Aku juga terkadang kasihan melihatnya.
Meski dia sukses di kariernya tapi di lain pihak di juga butuh pendamping yang mengisi kekosongan jiwanya.

"Mas Sony.. sebelumnya aku minta maaf kalo permintaanku kali ini menyita waktu untuk keluarga Mas..”
Susi mulai membuka pembicaraan.

"Aku sukses dalam berkarierku dan hidup mewah karena support besar company Mas Sony..
khususnya Mas Pribadi dari Mas..” kata Susi.. –ini karena perusahaanku merupakan big customer bagi dia..–
"It's Oke..” jawabku santai.

"Mas Sony.. kali ini aku meminta kepada Mas.. buatlah dua hari ini berarti buat kekosongan hidupku..” Pinta Susi.
"Hiburlah aku yang kesepian Mas..” pinta Susi lagi. Aku bersorak senang dalam hati.

Setelah check in.. kami lantas menuju ke paviliun paling ujung yang mempunyai view sangat indah..
berpagar bukit dan taman anggrek nan segar dipandang mata.

Hawa dingin ini membuatku sedikit malas untuk melakukan aktivitas..
Kemudian kami menghabiskan kurang lebih satu setengah jam untuk ngobrol.

Yah.. hitung-hitung sekaligus pendekatan kepada Susi.. karena selama ini hanya sebatas hubungan kerja atau formal..
bukan suasana privacy seperti saat ini.

Jam tiga sore badanku mulai gerah dan rasanya ingin mengajak Susi berenang di kolam air hangat di Hotel tersebut.
Kami pun lantas berenang bersama dan rasanya sungguh nikmat, hangat dan segar.

"Mas Sony masih kelihatan gagah yach..” puji Susi saat aku istirahat sebentar dan duduk di tepian kolam.
"Ah Masa’ sich..?" Sahutku.

Sepintas aku menangkap gerakan bahwa matanya tertuju pada selangkanganku..
yang memang sudah hampir 1,5 bulan tidak pernah lagi bersarang.

Meski lagi mengkerut akan tetapi dengan celana renang ketat ini pastilah menonjol testisku.
Kulihat Susi sedikit menahan nafas karenanya.

Kami lantas berenang dan berenang lagi sampai badanku terasa sedikit capai.
Aku lalu berhenti dan melilitkan handukku menuju ke kursi di pinggiran kolam..
lalu kuteguk air mineral ukuran setengah liter itu sampai habis.

Sementara Susi sendiri masih asyik berenang..
Dan tak kusangka tubuhnya yang biasa dibalut jas kerjanya itu kelihatan ramping dan mulus sekali.

Aku berdiri melakukan gerakan pelemasan kecilku sambil menikmati tubuh mulus Susi.
Dan Susi semakin merasa aku perhatikan semakin terkesan dibuat-buat gerakannya.. memancing birahiku.

Aku kemudian rebahan kembali di kursi dam melemaskan ototku.
Susi sebentar kemudian naik menyusulku mengambil tempat di sampingku.

"Sus.." panggilku yang aku buat-buat semesra mungkin.
"Hem.." sahut Susi yang ternyata masih menyedot orange juice dan bibirnya itu.
Wah.. tidak dibayangkan dech kalau lagi mengisap punyaku ini.

Perlahan namun pasti penisku mengeras menyembul di bawah belitan handukku.
Lalu aku sedikit naikkan pinggulku agar Susi juga dapat menikmati apa yang ia inginkan sesaat lagi.

"Ada apa Mas..?" Tanya Susi sedikit serius.. namun matanya melirik ke arah penisku yang sudah setengah mengeras.
"Enggak, cuman aku melihat hari ini kamu lebih seksi..” rayuku.

"Emm.. gimana yach kalo si kekar dan si seksi bersatu yach..?" Tanya Susi mengerlingkan mata kirinya.
"Pengin tau jawabnya..? Hayo kita ke markas..” ajakku seraya membimbingnya berdiri.

Kami lantas berjalan bergandengan menuju paviliun kami menginap.
"Emh belum-belum khok udah loyo..!?” Ejekku kepada Susi dan berlari kecil meninggalkannya.

"Eh sialaan..!!" Teriak Susi lalu mengejarku yang berlari ke arah Paviliun itu.
"Mas Sony, gandeng doong.." rengek Susi manja disela-sela nafasnya yang terengah-engah.

Kami pun bergandengan mesra bak orang pacaran dan semua terjadi spontan.
Aku tak ingat lagi istri dan anakku di rumah saat ini..
Yang kuinginkan hanyalah kenikmatan dan kehangatan tubuh Susi untuk melampiaskan libidoku.

Kami memasuki paviliun itu dan duduk di sofa besar menghadap ke arah bukit indah.
Matahari serasa mengintip kami dari balik bukit itu dan enggan menutup tirai hari ini.

Dan di lain pihak.. kami sudah ingin segera menikmati malam indah nanti.
Kami duduk berdampingan menikmati alunan musik lembut dan pemandangan yang mempesona di bukit sana.

"Sus, aku sebenarnya.. sedikit.. emmhh .." kataku ragu.
"Mas Sony.. aku adalah wanita normal dan punya hasrat seks.. akan tetapi Mas Sony jangan khawatir padaku..
Aku nggak bakal minta macam-macam dari Mas Sony. Dan kita hanya bersenang-senang saja.. just fun..”
Kata Susi semakin memantapkan rasa hatiku.

"Lagian kan nggak mungkin.. karena aku tau Mas Sony punya keluarga yang bahagia..” imbuh Susi.
"Bukankah istri Mas juga tidak boleh melayani lagi karena bahaya bagi usia kandungannya..”
Bela Susi seraya melingkarkan kedua lengan rampingnya ke leherku.

Aku kemudian mendekap Susi. Hmm.. terasa hangat dan lembut tubuh indah ini.
Lalu kudekatkan wajahku ke arah wajahnya. Kami bertatapan cukup lama dan penuh arti.

Kulihat dari tatapan matanya Susi sudah betul-betul horny..
demikian pula aku yang sudah 2 bulan lalu tidak mengasah batang pejal kebanggaanku.

Sekejap bibir kami mulai menyatu dalam alunan kemesraan berselimut hasrat bergelora.
Ujung lidah kami bergantian menggelitik rongga mulut kami masing-masing.

"Mass.. oohh puaskan aku yach sayang..” rengek Susi di sela-sela desah nafasnya yang memburu deras.
"Segera sayang, saatnya sebentar lagi tiba. Aku akan membawamu ke langit tujuh..”
Bisikku sambil melepas satu persatu kain di tubuhnya.

Udara dingin yang bersentuhan langsung dengan pori-pori Susi menambah sensasi dan rindu akan sentuhan..
Serta juga rabaan-rabaan maupun jilatan sekujur tubuhnya.
Kali ini aku akan memperlakukannya bak seorang putri maka akan berbahagialah Susi dalam dua hari ini.

Setelah memakaikan dia sleeping jas.. aku kemudian mengajaknya berdiri di dekat jendela..
menikmati senja nan indah dan syahdu ini.

Aku mendekapnya dari belakang dan belakang telinganya mulai kusentuh dengan ujung lidahku.
"Mass.. oogghh.." Susi hanya bisa mendesah dan mengesek kedua pahanya.

"Sudah Berapa lama, Say..?" Bisikku di sela-sela permainanku di belakang telinga dan tengkuknya.
"Tiga bull.. aa.. aahh.. gellii..!!” Pekik Susi sambil membalikkan tubuhnya menghadapku.

Wajah penuh gairah itu mendongak ke arahku.. segera kulumat bibirnya..
sementara tanganku mulai menanggalkan semua yaang tersisa di tubuhnya.
"Masshh.. oogghh.. mmpphh..” Susi menceracau sambil melucuti pakaianku.

Kami sudah telanjang bulat bersama sambil berdansa seirama alunan musik hotel..
tubuh kami menyatu dan saling dekap dalam kelembutan dan kehangatan birahi..
dan tetap berdansa dalam irama kelembutan.

Tangan Susi melingkar di tengkukku dan kulingkarkan tanganku di pinggangnya..
namun kemudian kuturunkan ke arah bongkahan pantatnya dan meraba serta meremas lembut.
Pada saat itulah Susi melepaskan bibirnya.. untuk melenguh sejenak menikmati rabaan serta sentuhanku.

Penisku sedari tadi mengeras tegak itu menempel di perut Susi..
membuat sensasi kehangatan di antara kehangatan tubuh kami.

Cukup lama kami berdansa.. dan entah sudah berapa lagu kami lewati bersama..
namun aku tidak ingin segera mengakhiri foreplay ini..
karena aku ingin Susi lebih dapat menikmati keromantisan ini lebih lama lagi.

Aku membimbingnya ke arah Sofa dan kududukkan Susi di pangkuanku..
kami pun semakin tenggelam dalam suasana, namun aku tetap berusaha menguasai diri.

Pangkal penisku tepat bersentuhan dengan vaginanya yang terasa sudah amat merekah..
karena rangsangan hebat.. dan lelehan cairan vagina Susi semakin deras terasa menetes ke ‘telor-ku’.

Cumbuan demi cumbuan dan rabaan serta sentuhan sudah kulakukan terhadap Susi.
Bibirku sudah pindah ke arah dada Susi kukulum payudara yang kiri dan tangan kananku memilin puting yang kanan.

Punggungnya aku beri sentuhan dengan tangan kiriku.
Susi semakin tak mampu menguasai birahinya yang sudah di ubun-ubun tubuhnya menggelinjang hebat.
"Ooogghh.. aahhkkhh.. please.. masukin.. mass.. sshh..” desis Susi sambil menjambak rambutnya sendiri.

Bibirnya mendesis tubuhnya ia jatuhkan ke belakang dan bertumpu pada lenganku.
Kesempatan itu kugunakan untuk melirik ke arah vaginanya yang merekah menebar bau semerbak.

Aku tertegun sejenak karena sebelumnya aku belum pernah melakukan ini terhadap istriku atau wanita lainnya.
Namun aku yakin –seperti di cerita-cerita situs ini..– jika kujilat vagina Susi..
hal ini akan mampu membuat Susi menggapai orgasmenya lewat isapanku nanti.

"Soonnhh.. cepp.. peethh.. issepphh.."
Rengek Susi terengah-engah saat aku mulai mencumbui bagian bawah perutnya yang indah.

Aku tak menjawab namun segera kududukkan Susi di sofa..
Kedua pahanya kuletakkan di pundak dan mulailah aku dengan jilatanku di vagina Susi. Clrupp.. slrupp..!

Hmm.. Vaginanya harum.. bentuknya pun begitu indah dan masih sempit.. rambutnya tercukur bersih.
"Ssshh.. oouuwww.. aagghh.. pleasee.." pinta Susi diikuti penekanan kepalaku ke arah selangkangannya.

Sekejap kemudian aku memainkan kasarnya permukaan lidahku untuk menjilat bibir minoranya yang merekah..
dan Susi hanya bisa menjerit lirih menahan orgasmenya yang begitu cepat datang.

Sudah tiga bulan, pantas saja sekejap sudah mencair birahi wanita ini.. batinku dalam hati.

Aku menyambutnya dengan ‘patukan’ dan juluran lidahku di dinding vaginanya..
Lalu kukeluar-masukkan lidahku bak penis selagi memompa vagina secara teratur dan lembut.

"Aaawwuughh.. aaghh.. aaghh.. sshh.. Maasshh..!!" Susi mengawali orgasmenya dengan jeritan panjang.
Aku menyambutnya lagi dengan mengisap vaginanya dalam-dalam.

Aku sundut-sundut dengan interval yang lembut teratur. Dan benar dugaanku kali ini..
Orgasmenya yang kedua segera menyambung.. membuatnya semakin ngilu dan geli yang amat sangat.

"Aaagghh.. kuu.. llaaghh.. gii.. aakkhh.." Susi mendongak, kedua tangannya mencengkeram erat sofa.
"Ogghh.. Masshh.. aaghhghh.. aakkhh.. aahhghh.." Susi mendesah mengakhiri orgasmenya.

Aku berhenti untuk membersihkan mukaku dan menjilat sisa-sisa cairan cinta Susi..
yang terlihat meleleh menetes hingga anusnya.

"Mass.. aakhh.. please..” pinta Susi kegelian saat aku membersihkan sisa cairannya di sela-sela labia minora-nya.
Aku kembali duduk di sofa dan mendudukkan Susi di pangkuanku.

Dan sebelum duduk.. Susi mengambil ancang-ancang untuk menancapkan penisku ke vaginanya.
Clebb.. Slerrphh.. Jlebb.. !! “Aaakgghh.. hangatthh.."

Bunyi penis membongkar liang vagina dan desahan Susi bersamaan 3/4 penisku..
menyeruak dan membelah dengan mudah.. langsung tenggelam menjejali liang vagina Susi.

Susi duduk tegak.. kedua tangannya membelai rambutnya. Matanya terpejam menggigit bibir bawahnya.
Kemudian ia buka mulutnya saat mendesah bergantian.. pinggulnya digoyangkan perlahan sesekali..

Dan pada saat yang tepat ia hentakkan ke pangkal penisku. 16,5 cm penisku telah masuk..
mengisi rongga rahimnya membuat sensasi kehangatan dan nikmat bercampur jadi satu.

"Oookkhh.. hangatthh.. aakkhh.. Masshh.. puassinnhh.. aku.. hhhh.."
Pinta Susi diiringi dengan gerakan naik-turun pinggulnya seperti seorang joki.

15 menit berlalu.. tampaknya Susi masih tenggelam dalam alunan surgawinya.
Dan kuperhatikan daritadi matanya tampak terpejam menikmati sensasi ini.

Aku sendiri mengimbangi goyangan Susi dan menunda ejakulasiku..
Karena aku amat kasihan melihat Susi yang haus akan kenikmatan birahi.

Aku berusaha menambah rangsangan dengan menggesekkan telunjukku ke anus Susi..
Yang sebelumya kubasahi dengan ludahku. Tepat saat ujung telunjukku memasuki anus Susi..

Susi tampak sedikit terkejut dengan membuka matanya lebar-lebar..
Dan sekejap kemudian terpejam dan tubuhnya menegang.

Wajahnya menyeringai.. kedua tangannya mencengkeram punggungku erat-erat..
Kemudian menarik tubuhnya menjauh dariku.. tampaknya momen inilah yang Susi tunggu sejak tadi.

"Ngghh.. aagghh.. aakhh.. aakkh aahhgghh.."
Susi mulai mendapatkan orgasmenya yang nyata yang ia pendam selama tiga bulan.

Pinggulnya ia goyangkan keras tak beraturan.. demikian pula hentakan pinggulnya.
Beruntung rambut kemaluanku sudah aku cukur bersih..
sehingga terbebas dari rasa sakit akibat himpitan saat vagina menghujamnya.

Lelehan jus cintanya sampai ke pangkal telunjukku yang diam di anusnya..
Kemudian telunjukku yang sudah licin tadi kutusuk-tusukkan lebih keras dan dalam di rongga anusnya.

Susi semakin menghentak dan bergelinjang tak karuan menyambut orgasmenya yang keempat.
"Aaargghh.. aagghh.. oohhgghh.. aakk.. akkhh.. kell.. luaarr aaghh..!!"

Susi menjerit keras menggapai orgasmenya kali ini.
Vaginanya terasa hangat dan terasa lebih menggelembung dari pada tadi.

"Ooghh.. oommpphh.. aagghh.." desah Susi tampak lega mengakhiri orgasmenya.
Aku sengaja menunda orgasmeku agar weekend kali ini betul-betul lain dari yang lain bagi Susi.

Lalu kurengkuh kepalanya, kemudian kukecup mesra bibirnya.. kulepas.. lalu kutatap lembut wajahnya..
Ekspresi kepuasan terpencar dari sudut matanya yang bening.

Masih tetap menancap penisku di rahimnya, kemudian kami berdekapan mesra lama sekali.
"Sus.." tanyaku. "Hem eemhh.. makasih Mas Sony..” jawab Susi puas.

Karena capek Susi melepas gigitan vaginanya dan menghempaskan dirinya di sofa.
"Aahgghh.." lega.. dan tiga menit Susi pun tertidur di sofa. Aku lalu mengambil selimut hangat untuk Susi.

Setelah mengambil handuk dan mencuci penisku dengan shower hangat di kamar mandi..
aku mengambil sleeping jas-ku, kemudian menghampiri Susi di sofa.

Kubelai lembut Susi dan kuletakkan kepalanya di pahaku. Aku terdiam menikmati senja yang mulai gelap..
tak kulihat lagi indahnya bukit di seberang hotel yang tampak hanya lampu kerlap kerlip di kejauhan.

Karena udara semakin dingin menusuk ke tulang rasanya.. maka aku menggotong Susi ke tempat tidur.
Kemudian kudekap hangat ia di dadaku.. di balik kehangatan selimut kami.

Ada sekira tigapuluh menit Susi terlelap.. belum ada tanda-tanda ia terjaga..
membuatku sedikit gelisah karena penisku kembali tegak berdiri.

"Mmmpphh.. ooaakhh ampph.. hahh.." Susi tampaknya terjaga dan ia kaget mendapati penisku mengeras.
"Sebentar Yach Mas, aku ke kamar mandi dulu, entar gantian Mas aku puasin..”
kata Susi datar seraya berlari kecil ke kamar mandi.

Aku kemudian melepas sleeping jasku dan mengelus-elus penis kebanggaanku yang kokoh berdiri tegak.
Dari kamar mandi Susi menghampiriku dan menepis tanganku dari penisku.

Clrupp.. slrupp.. slrupp.. Dan kini mulut mungil Susi mulai mengulum kepala penisku.
Batang penisku ia kocok-kocok lembut terkadang ia remas hingga ke kedua biji kemaluanku.

"Oookhh Suss.. sshh.." aku hanya dapat mendesis menikmati kocokan tangan lembut ini.
"Oookkhh.. lebih kerass.. ssaayy.." ceracauku tak karuan karena ejakulasiku tertunda.

Susi lebih keras lagi mengocok dan diselingi kuluman-kuluman di sepanjang batang penisku.
Kulihat Susi menggengam batangku dan terlihat kepala penisku menyembul di antara genggaman tangannya.

Ujung lidah Susi beradu dengan ujung kemaluanku tepat di lubang sperma penisku..
dan Susi mematuk-matukkan lidahnya tepat di situ.. rasanya badan ini bergetar hebat dan ngilu yang amat sangat.

Kedua pahaku otomatis terbuka lebar dan Susi menempatkan tubuh rampingnya di antara kedua pahaku.
Aku semakin tak tahan dengan permainan Susi.. kucengkeram erat rambutnya menahan rasa geli.

"Suusshh.. ooghh.. Suss.." aku mendesis berusaha menahan laju spermaku.
"Bocorin saja Mas.. ayo sayang..!" Kata Susi sambil melihat ke wajahku yang sedang kelojotan..

Kemudian ia meneruskan patukan lidahnya yang semakin nakal dipadu dengan kocokannya yang lembut.
Aku melirik ke arah Susi.. tampak wajahnya puas mengerjaiku kali ini.

"Aaakhh.. Susshh.. mmpphh.." desahku menikmati permainan oral Susi.
Aku semakin tak tahan dengan sensasi yang dibuat Susi..

Apalagi ia melakukannya juga dipadu dengan pilinan lembut jemari kirinya di puting susuku.
Aku berusaha mati-matian menahan laju spermaku.. namun usahaku itu sia-sia.

Berselang tiga-empat detik kemudian aku melenguh panjang menyambut sensasi yang segera datang.
"Suuss.. issapphh.. Sayy.. aku mauu.. kell..lluu.." pintaku tak sabar.

Susi tanggap, kemudian mengisap dalam-dalam kepala penisku.. sedetik kemudian..
"..Arr.. aakhh.. aakkhh.. aakhh..!!" Aku terpekik melepas semburan maniku di mulut mungil Susi.

Glug.. glug..!! Ditelannya semua spermaku hingga ke tetes terakhir.. dan penisku semakin terasa kasat dibuatnya.
Masih tetap ia kocok penisku.. sehingga tetap pada kondisi tegang terus.. meski sudah menyemburkan mani kental.
Apalagi sudah dua bulan tidak bersarang.. pastilah burungku akan menegang sampai menemukan sarangnya.

Aku kemudian mengulum bibir Susi.. sementara Susi masih mengelus penisku dengan lembut.
Susi rupanya ingin menikmati seks ini dengan alami.. karena ia merebahkan dirinya di sampingku..

Lalu aku melingkarkan pahaku di atas kedua pahanya. Bibirku kini sudah berada di puting kiri Susi..
untuk mengerjakan tugas berikutnya.. yaitu menggigit-gigit kecil disertai remasan-remasan.

"Mpphh.. oowwghh.. mm.. Maashh.." tampaknya birahi Susi mulai bangkit dari tidurnya.
Tangan Kiriku juga tak tinggal diam untuk memilin puting kanannya.

"Aaaww mmpphh.. sshh.. Mass.. kamu hangat sayang.." puji Susi..
Ketika aku mulai menindih tubuhnya dan mencumbui kedua ketiaknya secara bergantian.

"Oooghh.. aahhgghh.. kamu jantan Sayangg.. aku mencintaiimu..”
Susi terus memujiku, tampaknya permainan lembutku membuatnya lupa diri.

Dari rabaan telunjukku tampaknya Susi sudah siap jika penisku membongkar rahimnya lagi karena sudah lembab.
"Aku masukin yach Say..?" Tanyaku.

Susi lalu mencumbui aku dengan lembut namun telapak tangan kanannya meremas pantatku lalu menekannya.
Clebb.. Blesseeph..!! Dengan mudah masuk seluruh batang penisku..

Karena vagina Susi sudah lembab dan licin akan sisa-sisa spermaku sore tadi.
"Maasshh.. aakk..hhh..”
Susi mendesah panjang menyambut kehangatan yang mulai menjalar ke semua rongga rahimnya.

Kami bercumbu bersama tanpa melakukan goyangan.. namun sesekali aku memainkan otot penisku..
di liang vagina Susi membuat Susi kelojotan menahan geli bercampur nikmat.
"Aaahh mmphh.. aah sshh.. aaghh.. ooghh.. nikmath.." desah Susi.

Kami masih bergumul dalam irama syahdu diiringi desah kelembutan nafas..
Entah nafsu atau cinta aku pun tidak peduli.
Badan Susi semakin menghangat tanda-tanda ia menjelang puncak nafsunya.

Crebb.. crebb.. crebb.. crebb.. clebb.. clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. clebb..!!
Aku mulai memompa penisku lembut dalam irama teratur.

Sementara kedua tanganku memilin dan meremas kedua bukit indahnya.
Tubuh Susi semakin terhentak kala tempo permainan hentakanku semakin kutambah.
Hal ini karena sensasi yang aku rasakan juga semakin nikmat.

Penisku terasa tergigit oleh labia minora-nya kala aku menusukkan penisku dalam-dalam..
dan terasa terisap kala aku menarik penisku menggeser keluar cepitan dinding liang vaginanya.

Pompaan penisku semakin kencang.. sampai badan Susi terhentak.. namun Susi hanya merengek manja..
Melenguh.. mendesah dan menjerit lirih kala sedikit gesekan penisku membuat vaginanya ngilu.

Sekitar 15 menit berlalu.. kepalanya kulihat mulai menoleh ke kiri dan ke kanan tak beraturan..
Wajahnya memerah oleh birahi.. tubuhnya terasa lebih hangat dan vaginanya mengempot teratur.

Tubuhnya lalu menegang.. kedua tangannya lantas dibuka lebar-lebar ke atas..
berpegangan pada sisi tempat tidur untuk bersiap-siap melepas orgasmenya yang akan dahsyat.

Aku membantu menstimulasi gesekan penisku dengan klitorisnya yang kenyal di bagian tubuh lain..
Aku mencumbui kedua ketiak Susi bergantian.

Susi merasakan terbang di langit yang tinggi beralaskan putihnya mega yang menyelimutinya..
dan satin tempat tidur ini memberi inspirasi seolah kami bercumbu di awan yang lembut.

"Sus.. I love you.." bisikku spontan kala mendapati wajahnya yang cantik rupawan.
Memang dia adalah tipeku.. tipe-tipe wanita langsing seperti dia.

"Ahhghhku.. juhhggaa.. Masshh..” Susi membalas cumbuanku dengan buas.
Kali ini Susi diam membisu dan tubuhnya mulai menegang.. diam..
dan matanya terpejam memancarkan ekspresi mendalam.

Jlegghh..!! Aku lalu melesakkan dalam-dalam penisku. Terasa mentok sampai ke dasar.
Kemudian aku diamkan di sana sambil aku mainkan otot-otot penisku.

Sedetik kemudian datanglah apa yang Susi rindukan.. "Maasshh.. aagghh aaghh aakkhh..
Aahkkuu.. ssaamm.. aaaaahhh..!!" Susi mengawali orgasmenya dengan lengkingan panjang.

Putingnya kini aku gigit-gigit kecil dan lereng bukit payudaranya aku remas lembut..
dan tampak Susi masih mendesah meregang orgasmenya yang pertama.

Stimulasi di putingnya membuatnya menggapai orgasmenya yang kedua dan ketiga secara bersamaan.
"Ooouugghh.. aakku.. lahhggi.. aagghh..!!" Susi mengerang dan menggelinjang tak karuan.

Tangannya mencakar punggungku.. menahan geli bercampur yang amat sangat..
kala aku semakin cepat memompa lagi penisku.

Cairan jus cinta Susi yang banyak menyebabkan bunyi-bunyi saat penisku menghujam vagina Susi..
Dan itu semakin melicinkan tusukanku saja.. hingga yang kutunggu segera tiba.

"Susshh.. aahku.. mmpphh.." gumamku sambil menggenjot penis dan meremas puting Susi.
"Masshh.. aagghku.. jugaa.." balas Susi di sela erangan dan desahnya.

"Oouumpphh.. aa.. aa.. aaghh..!!” Crrtt.. ssrrr.. crrrttt.. ssrrr.. crrttt.. ssrrr.. crrrttt.. ssrrrrr..!!
Teriak kami hampir bersamaan.. persetan dengan orang lain yang mendengarnya.

Maniku mengalir deras bersamaan dengan Susi yang kurasakan hangat di sepanjang batang penisku.
Kami pun terbawa arus orgasme bersama yang sensasional bergumul.. mencumbui..
Menggigit kecil bergantian dan nikmat 'langit tujuh' bagi Susi sudah ia dapatkan dan juga aku.

Susi masih tetap dalam dekapanku..
Seolah tak ingin kulepaskan untuk selamanya saat penisku terlepas dari gigitan vaginanya.

Aku melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 09:00 malam.
Dan itu berarti kami sudah bercinta lebih kurang 5 jam sejak sore tadi.

Kami lalu berendam di bath tub hangat dan tidak melewatkan satu ronde di sana..
sebelum kami keluar bersama mencari makan dan minuman energi serta gingseng.

Setelah itu kami kembali ke hotel lagi.. dan menghabiskan malam dengan berbagai gaya bercinta..
seperti yang kami lihat di channel video kamar kami sampai jam 03:00 pagi.. setelah itu kami tertidur karena lelah.

Dua hari kami habiskan menguras cairan kelamin kami masing-masing.. sebelum akhirnya kami berpisah di Surabaya.
-----ooOoo-----

Para pembaca.. nafsu memang bukanlah cinta..
Karena.. seseorang bisa bilang cinta saat diselimuti nafsu.. demikian pula sebaliknya.

Salam bagi semua dan semat beraktivitas apa saja. Mau diteruskan beronani atau bermasturbasi-ria silakan. (. ) ( .)
----------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------
 
:halo: .. melaM dooG
eperibadi..

Noh.. di atas Nubi posting Cerita 086..

Sialkan dikenyot.. nyott.. :nenen:
 
gilaaaaak semua ceritanya seru2 hu
makin semangat crotnya deh
 
--------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------

Cerita 087 – Sekretaris ‘Sangat’ Pribadi

Evi
-------------------------------------------------------------

[Part 1] – Bandung Kota Kenangan

Sehubungan
dengan sekretarisku yang mengundurkan diri karena menikah..
aku meminta bagian kepegawaian untuk mencarikan sekretaris untukku.

Nah.. demi menghemat keuangan perusahaan.. aku minta dicarikan dari internal perusahaan saja.
Dari bagian lain yang berminat untuk menjadi sekretaris.

Diantara beberapa karyawan yang ditawarkan padaku.. ada satu yang menarik perhatianku.
Namanya Evi. Staf bagian administrasi. Umurnya 30 tahun.. yang berarti 5 tahun di bawah umurku.

Dari hasil interview dengannya, aku rasa dia memenuhi semua kriteria yang aku inginkan.
Orangnya smart.. wajahnya cantik.
Dan yang membikin aku tertarik padanya adalah bentuk tubuhnya yang bahenol.

Tubuh bagian atasnya menonjol oleh sepasang payudara yang cukup besar.
Sementara tubuh bagian bawahnya tampak pantanya yang bulat dan besar.

Sungguh bentuk tubuh yang begitu menawan..
Yang dapat mebangkitkan gelora birah bagi setiap lelaki yang memandangnya.

Pada awalnya Evi merasa canggung.. Sehingga sering sekali ia berbuat salah..
dan merasa kurang nyaman kalau harus menghadap aku.

Mungkin salahsatu yang membuatnya kurang nyaman adalah tatapan mataku yang sangat tajam.
Dan terkadang seperti sedang menelanjangi tubuh indahnya. Emang beneran mantap, kok. Hehe..
Karena memang aku sangat terpesona dengan bentuk tubuhnya yang bahenol tersebut.

Namun berkat keramahan.. ketelatenan serta kesabaranku dalam membimbing dia..
Kini dia sudah tidak canggung lagi dan hubunganku dengannya juga semakin dekat.

Evi termasuk tipikal orang yang cerdas.. sehingga dalam waktu singkat apa yang aku ajarkan dapat dia kuasai.
Dan dengan cepat pula dia dapat mengetahui dan menyesuaikan dengan kebiasaanku.

Hingga akhirnya dia dapat aku andalkan untuk mengatur agenda kerjaku..
Dan menyiapkan segala sesuatu yang aku butuhkan berkaitan dengan pekerjaanku.

Dan karena kepandaiannya tersebut dan prestasi kerjanya yang bagus.. aku tidak ragu mempromosikannya..
Sehingga gajinya naik hampir dua kali lipat.

Sejak mendapat promosi tersebut.. ada satu perubahan yang Evi alami..
Yaitu dia berusaha tampil lebih menarik setiap hari untukku.
Hal itu membuat aku menjadi semakin betah berada didekatnya.

Hubunganku dengan Evi semakin lama semakin akrab dan dekat.
Kini Evi mulai berani curhat tentang kehidupan pribadinya kepadaku.

Mulai dari pengalamannya sebelum bekerja di tempatku sampai urusan rumah tangganya.
Bahkan sampai masalah kehidupan seksualnya dengan mantan suaminya tanpa ragu dia ceritakan kepadaku.

Dari obrolan tersebut.. akhirnya aku mengetahui kalau Evi adalah seorang janda dengan satu anak.
Mantan suaminya seorang pilot.. yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang.

Setelah dekat dan mengetahui latar belakang kehidupannya.. terutama masalah kehidupan seksualnya..
aku jadi tau jika Evi ini tipikal perempuan yang mempunyai libido seksual tinggi.

Hal tersebut membuat aku jadi terobsesi untuk dapat meniduri sekretaris baruku tersebut.
Aku membayangkan alangkah nikmatnya seandainya aku dapat meniduri Evi.

Dapat menikmati tubuh sekretarisku yang bahenol yang cukup menarik bagiku.
Walaupun dia sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan.

Akhirnya kesempatan untuk mewujudkan keinginan itu terjadi.
Aku ditugaskan oleh kantorku untuk bertemu klien di Bandung.

Karena banyak yang harus aku persiapkan dalam pertemuan tersebut..
maka aku putuskan untuk mengajak Evi dalam tugas tersebut.

Kami menginap di sebuah hotel bintang lima.
Sebenarnya aku ingin pesan satu kamar saja agar aku dapat berduaan sekamar dengan Evi..

Namun karena sebelumnya aku belum mengkonfirmasi keinginanku tersebut kepada Evi..
aku tidak yakin kalau Evi akan menyetujui keinginanku tersebut.
Akhirnya aku putuskan untuk memesan dua kamar.. namun yang ada pintu penghubung antar kamar.

Awalnya Evi ragu.. namun setelah aku jelaskan alasannya agar sewaktu-waktu aku butuh dirinya..
tinggal ketok pintu penghubung gak perlu keluar kamar.

Begitu juga bila dia butuh konsultasi hasil kerjanya denganku tinggal masuk melalui pintu penghubung tersebut.
Dan agar lebih menyakinkan Evi maka kunci pintu penghubung aku minta agar Evi yang menyimpan.

Hari pertama agenda meeting benar-benar padat. Meeting berlangsung dari pagi sampai malam.
Hal itu membuat aku capek sekali.

Begitu selesai meeting aku minta Evi agar jangan lupa menyiapkan bahan buat besok pagi.
Sementara karena kondisiku yang agak kurang fit hari itu, begitu tiba di kamar aku langsung tidur.

Hal serupa juga terjadi pada hari kedua meeting dengan klienku.
Agenda pada hari kedua juga masih padat.. sehingga menguras banyak stamina dan pikiran.

Baru pada hari ketiga yang merupakan hari terakhir.. agenda meeting tidak terlalu padat.
Hanya membuat resume hasil meeting yang akan ditandatangani kedua belah pihak.

Akhirnya tepat pukul 13.00 meeting selesai. Selesai meeting, aku santai di dalam kamar hotel.
Tiba-tiba pintu penghubung antara kamarku dan kamar Evi terbuka..

Evi mengetuk pintu dan wajahnya yang manis nongol dari balik pintu.
"Pak, boleh saya masuk..?" Tanya Evi dengan sopan.
“Eh.. kamu Vi. Masuk aja..” kataku.

Aku sangat terkejut begitu Evi sudah ada di dalam kamarku.
Malam itu dia mengenakan gaun terusan yang sangat ketat..

Sehingga.. walaupun seluruh tubuhnya tertutup..
namun lekuk-lekuk tubuhnya yang menawan itu tercetak dengan jelas.

“Kenapa, Pak..? Ada yang salah dengan Evi.. sampai Bapak tidak berkedip gitu melihat Evi..?”
Kata Evi sambil tersenyum.. seakan-akan dia tau aku terpesona melihat tubuhnya yang bahenol tersebut.

"Lagi ngapain Pak..? Kayaknya dari tadi serius banget liatin Tab-nya..?" Tanya Evi lagi.
"Biasa.. lihat-lihat berita di twit**ter dan update status FB..” jawabku santai.

"Kirain .. biasanya sih cowok kalau lagi asyik dengan Tab-nya gak jauh-jauh dari lihat foto-foto telanjang cewek..
Atau kalau tidak.. lihat video porno..” ujar Evi sambil duduk di tepi tempat tidur.

Aku sempat melirik belahan payudaranya yang besar tersebut.
"Kalau itu sih banyak Vi di laptop aku..” kataku to the point.

"Ah yang bener Pak.. Evi mau liat dong.. itung-itung buat refreshing..” katanya terdengar malu-malu.
"Serius nih, kalau mau aku nyalain laptopku..” Aku mencoba memancing keseriusan Evi.

Evi mengangguk malu.. tai pmau Aku buka Video XXX Jepang berformat MP4.
Kesempatan nih untuk merangsang libido seksual Evi.. biar nantinya aku dapat menyetubuhinya
sesuai keinginanku selama ini..
Gumanku dalam hati senang.

Setelah beberapa lama Video aku putar, tiba-tiba Evi berkomentar..
"Ihhh.. Kontol cowoknya gede banget Pak..!" Seru Evi.

Aku kaget dengan perkataan Evi tersebut.. sehingga aku menoleh ke araknya.
“Ehm.. ee.. Maaf pak, Evi kelepasan ngomong jorok..!”

Kata Evi sambil membekap mulutnya sendiri, saat melihat aku menoleh ke arahnya.
Namun komentar tersebut tidak aku tanggapi.

Aku kembali membaca twit**ter dan FB-ku.. namun sebenarnya aku sudah tidak konsen lagi.
Sebenarnya aku sudah tidak sabar untuk cepat-cepat menyetubuhi tubuh bahenol Evi.

Kayaknya Evi sudah mulai terangsang.
Dia sudah tidak malu-malu lagi menyebut kata kontol secara terus terang.
Tinggal menunggu waktu nih, aku akan dapat menyetubuhinya
.. kataku dalam hati.

Setelah berjalan beberapa menit.. aku menengok ke arah Evi..
Terlihat Evi sedang fokus menikmati adegan demi adegan yang ada dalam video tersebut.

Kemudian perlahan aku mendekatinya.. "Kamu pernah posisi gitu ga Vi..?"
Tanyaku saat melihat adegan doggy style di video tersebut.

Evi menggelengkan kepala. "Gak pernah Pak, semenjak nikah.. seks kami biasa saja.
Bahkan Evi jarang digauli Pak. Mantan suami Evi kan pilot pak, jadi jarang ketemunya.."

"Setiap ketemu harapan Evi dapat melampiaskan dahaga Evi dan mendapatkan kepuasan biologis..
karena jarang digauli. Tapi ternyata mantan suami Evi tidak mampu memberi kepuasan yang Evi inginkan.."

"Padahal sebenarnya nafsu seks Evi itu tinggi, Pak..!” Papar Evi panjang lebar.. seolah tanpa dosa.
Sambil matanya tidak berkedip melihat adegan demi adegan di layar Laptopku.

"Gimana rasanya ya kalau memek diisep kayak tadi..!” Tiba-tiba tanpa sadar Evi berbicara.
"Kalau Evi mau ngerasain memeknya diisep.. aku mau kok ngisep memek Evi..?" Candaku memancing.

"Emang Bapak mau ngisep memek Evi..?" Tanya Evi.. yang sepertinya birahinya sudah semakin tinggi.
Tanpa menjawab pertanyaan Evi, aku langsung melumat bibirnya.

Mulanya Evi kaget.. namun akhirnya dia membalas ciumanku.
Sepertinya Evi benar-benar sudah dikuasai nafsu birahinya.
Saat ini dia ingin menyalurkan gejolak birahinya yang selama ini terpendam.

Sekaranglah saatnya baginya untuk melampiaskan nafsu seksnya..
yang begitu menggelora yang tidak tersalurkan sepeninggal suaminya.

Evi sudah tidak mempedulikan lagi..
bahwa yang sedang melumat bibirnya adalah aku, yang tidak lain adalah Bosnya.

Saat ini kesempatan baginya melampiaskan nafsu seksnya yang tinggi tersebut..
Dan bagiku.. saat ini adalah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginanku..
Menyetubuhi Evi yang sudah lama aku pendam.

"Ehmmm.. " Evi melepaskan bibirnya dari lumatan bibirku.
Lalu dia berdiri melepaskan gaunnya hingga tinggal mengenakan CD dan BH saja.
CD Evi model bikini yang tipis dan minim.. sehingga semuanya terlihat dengan jelas.

Pantatnya yang bahenol terlihat bulat dan mulus.. sedangkan bagian depannya..
tampak bukit memeknya yang tembem dihiasi bulu-bulu jembut yang cukup lebat.

Hingga sebagian keluar dari samping kanan dan kiri serta atas CD Evi.
Di bagian dada.. BH yang dikenakan Evi tak sanggup menampung sepasang payudaranya yang cukup besar.

Begitu menyaksikan tubuh montok Evi yang hanya mengenakan CD dan BH tersebut..
akupun segera melepas pakaian yang aku kenakan..
hingga aku tinggal mengenakan CD yang membungkus kontolku yang besar.

Bagian depan CDku tampak menyembul akibat kontolku yang mulai tegang..
menyaksikan dan melihat tubuh Evi yang seksi tersebut.

Sesaat Evi melirik ke arah depan CDku..
yang kini tampak menyembul makin besar.. menyembunyikan batang kontolku di dalamnya.

Melihat hal itu.. Evi merasakan kelentitnya berdenyut-denyut.
Ditambah liang memeknya terasa mulai basah oleh cairan akibat rangsangan birahi yang menderanya.

Dengan nafsu yang berkobar-kobar Evi memeluk erat tubuhku. Dengan ganas bibirnya kembali mencium bibirku.
Dengan tidak kalah ganasnya aku membalas pagutan bibir Evi dan memilin-milin lidah Evi di dalam mulutku.

Kemudian tangan Evi masuk ke dalam CDku, dan menemukan batang kontol yang besar.
Perlahan tangan Evi mulai mengocok batang kontolku..
sehingga dia merasakan denyut-denyut batang kontolku yang perlahan-lahan mulai tegak berdiri.

Evi semakin tak kuasa menghadapi kenyataan tersebut.
Memeknya semakin terasa gatal dan denyutan cairan kental dan licin..
semakin memenuhi seluruh rongga yang ada di dalam liang memeknya.

Evi melepas bibirnya dari pagutan bibirku, lalu jongkok tepat didepan selangkanganku.
Diplorotkannya CD yang membungkus kontolku.

Dengan berpegangan pada pundak Evi aku mengangkat sebelah kakiku..
Hingga CDku terlepas dan jatuh di lantai. Begitu CDku telah copot.. Tuink..!
Batang kontolku yang sudah tegang sejak tadi langsung meloncat keluar.

"Eesstt.. uukhh.. Paaak.. gede banget kontolnya. Evi pingin dipuasin dengan kontol bapak yang gede ini..!”
Desah Evi ketika rangsangan birahinya semakin tinggi.. saat melihat batang kontolku yang panjang besar..
dan bengkok itu telah tegak dan keras.

Clop.. clopp.. clokk..!! Dikocoknya dengan lebut batang kontolku..
sehingga batang kontolku semakin keras dan tegak. Tiba-tiba Evi bangun dari posisi jongkoknya.
Dengan cepat Evi mencopot BH dan CD yang masih melekat ditubuhnya.

Kemudian dengan keadaan telanjang bulat, Evi merebahkan tubuh bahenolnya di tempat tidur.
Tubuh bahenol Evi yang selama ini hanya dapat aku nikmati dalam balutan pakaian seksinya..
kini dapat aku nikmati dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai kain yang menutupinya.

Pada bagian memek sampai sebatas pusarnya.. bulu-bulu jembut yang hitam dan keriting tumbuh lebat..
sehingga menutupi bukit memeknya yang tembem tersebut.

Di dadanya menggantung indah sepasang payudara besar.. dihiasi puting yang berwama kecoklatan.
Glekk..! Tak sadar aku menelan air ludah, menahan nafsu yang membara.
Begitupun Evi, kurasa. Tubuhnya terlihat bergetar dan jantungnya berdegub kencang mengguncang dadanya.

Saat kedua tangan Evi menyibakkan bulu-bulu jembut yang menutupi memeknya..
tampak permukaan bibir memeknya yang tebal dan kelentitnya yang tampak menonjol telah basah..
oleh cairan yang keluar dari liang memeknya akibat rangsangan birahinya.

Evi membuka kedua belah kakinya lebar-lebar.. sehingga isi di dalam memeknya semakin tampak jelas olehku.
Aku menelan air ludah menahan nafsu..
ketika melihat isi di dalam memek Evi yang tampak berkilat dan berwarna kemerahan.

Degub jantungku semakin kencang, tubuhku gemetaran..
saat pandangan mataku menatap ke arah lubang memek Evi yang tampak menganga merah..
di antara lebatnya bulu-bulu jembut yang menutupi memek tembemnya tersebut.

Tampaknya Evi ingin agar aku segera mengoral memeknya. Namun aku tidak langsung mengoral memeknya.
Aku ingin memberikan rangsangan yang maksimak pada Evi..
sehingga dia dapat benar-benar merasakan kenikmatan dan kepuasan seksual saat ML bersamaku.

Dengan lembut aku kecup bibir Evi sambil kedua telapak tanganku bergerak meraba-raba payudaranya yang besar.
Akibat aksiku tersebut, tubuh Evi menggelinjang hebat merasakan sentuhan lembut di tubuh bagian atasnya.

Mulut Evi mendesah. Kepalanya mendongak ke atas. Kedua matanya terpejam.
Kedua payudara Evi bergerak-gerak disaat tubuhnya menggeliat-geliat eratis.. membuat aku semakin terangsang.

Lalu perlahan-lahan aku mendekatkan bibirku ke payudara kiri Evi. Slrupp.. clrupp..
Dengan lembut ujung lidahku mengulasi puting payudara Evi yang mencuat ke atas..

Kemudian puting payudara yang tampak merah agak kecoklatan itu aku emut.. lumat dan aku isap-isap.
"Ooouuww.. uukhh.. eesstss.. aduh Paaakkk.. ssshhh.. geliiiii.. Paaaaakk.. ssshhh..!”
Terdengar erangan manja dari mulut Evi.

Tanpa mempedulikan suara erangan Evi. Selesai menjilat.. melumat serta mengisap puting payudara bagian kiri..
mulutku pindah ke puting payudara sebelah kanan.. sambil tanganku meremas-remas payudara kirinya..
hingga tubuh Evi semakin menggeliat-geliat menahan nikmat yang luar biasa.

“Oohhh Paaaaaakkk.. enaaak bangeeet Paaaakk.. oooouuhhh.. teruuus Paaaaakk..!”
suara rintihan Evi menikmati aksiku pada payudaranya.

Puas bermain dengan payudara Evi, cumbuanku mulai merambat turun.
Hingga akhirnya wajahku tepat berada di selangkangan Evi.

Kemudian aku langsung mendekatkan mulutku ke permukaan bibir memek Evi.
Hmmmm..!! Semerbak bau harum memek Evi seketika tercium olehku.

Setelah bibirku dekat dengan permukaan bibir memek Evi.. sambil menyibakkan bulu-bulu jembutnya..
yang menutupi belahan bibir memek Evi, perlahan-lahan aku mengeluarkan ujung lidahku.

Dengan perlahan belahan bibir memek Evi itu aku ulas-ulas dengan ujung lidahku.
Jilatan lidahku semakin merambat ke atas ke arah kelentit Evi dan begitu kelentitnya tersentuh ujung lidahku.

"Oghh..!!" Seketika itu pula Evi memegang kepalaku sambil merintih merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Terus kugesekkan lidahku di atas kelentit Evi.. hingga kelentit tersebut makin lama makin membengkak dan keras.

Karena merasakan nikmat yang luar biasa tersebut tanpa terasa Evi menggoyangkan pantatnya.
Kadang dia angkat.. kadang dia goyang ke kiri dan ke kanan.

Kemudian aku melakukan sedotan kecil di kelentit Evi lalu kelentit tersebut kupermainkan kembali dengan ujung lidahku.
Akibat aksi sedot dan jilat yang aku lakukan pada kelentitnya..
membuat kenikmatan yang Evi dapatkan menjadi semakin luar biasa, gerakannya makin tak terkendali.

Evi mengangkat pantatnya tinggi-tinggi.. sehingga bibir memeknya menempel erat di bibirku.
"Oooowwwww.. eeessstss.. Paaak.. aduh.. Paaaakkk.. enaaaaakkk..!” Desah Evi.

Tubuhnya ketika itu serasa terguyur air yang menyejukkan dan sejuta perasaan nikmat menyelubungi tubuhnya.
Dengan gemas aku terus mengulas-ulas ujung lidahku di belahan bibir memek Evi.

Cairan kental dan agak licin kian menguncur dari pelupuk liang memek Evi..
membuat memek Evi menjadi semakin becek. Namun aku tidak peduli.
Aku mau membuat Evi orgasme terlebih dahulu, karena itu lidah dan wajahku kujauhkan dari memeknya.

Ketika aku melihat lubang memek Evi telah basah oleh cairan kental dan agak licin yang bercampur dengan air liurku..
perlahan-lahan jari tengah tangan kananku bergerak masuk..
mengulas-ulas bagian dalam memek Evi yang mengkilat basah dan berwarna kemerahan.

Di saat ujung jari tanganku menyentuh benda lembut dan licin di dalam liang memek Evi.. Nyuutt..!!
Tiba-tiba dinding-dinding liang memek Evi seakan-akan menjepit erat jari-jari tanganku tersebut dan berdenyut-denyut.

Uhhh..!! Jari tanganku serasa dipijat dan diisep di dalam liang memek Evi.
Sambil ujung lidahku menjilati kelentit Evi, jari tanganku perlahan-lahan keluar masuk di liang memek Evi.

Gerakan jari tanganku di memek Evi yang basah itu sampai menimbulkan bunyi decak becek.
Crreek.. crrreeek.. crrreeek.. creek.. crrreeek.. Aku semakin mempercepat kocokan jari-jariku di memek Evi..

Sambil terus menjilat dan mengenyot kelentit Evi.
Sesekali mataku melirik ke wajah Evi. Mata Evi merem-melek, sementara keningnya berkerut-kerut menahan nikmat.

Crekk-Crekk-Crekk-Clekk-Clekk-Clokk-Clokk..!! Kecipak bunyi yang keluar dari kocokan jariku di memek Evi..
semakin terdengar keras.. aku mempertahankan kocokan tersebut.

Untuk menambah rangsangan pada diri Evi.. sambil terus mengocok liang memek Evi dengan jariku..
tanganku yang lain meremas-remas payudara Evi. Hal tersebut semakin membuat birahi Evi tambah memuncak.

'Ohhhh.. aahhhhh..!!" Erangnya liar.. tubuhnya semakin bergetar.
Aksi yang aku lakukan tersebut semakin membuat Evi merasakan nikmat yang sangat luar biasa.

“Ouughhhh.. Paaaaakkk.. eenaaaakkk.. aakkkuuu mau kelluaarr..!” Rintih Evi. Tubuhnya menggeliat-liat.
Menyadari hal tersebut aku semakin mempercepat kocokan jariku di liang memek Evi.

“Ssshhh.. aagghhhh.. Paaaakkkk.. aakkkuuuu keluaaaarrrr..!” Pekik Evi keras..
Pinggulnya yang amat aduhai itu menggial ke kiri dan ke kanan.

Ssssrr.. sssrrrr.. ssssrrrr.. memek Evi memuntahkan lahar kenikmatannya.
Tubuhnya mengejang, aku merasakan hangatnya air kenikmatan Evi yang membasahi jari tanganku.

Beberapa detik kemudian Evi terbaring lemas di atas tempat tidur. Matanya memejam rapat.
Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme yang begitu hebat.

Kocokan jari tanganku di memeknya pun kuhentikan.
Kubiarkan jariku tertanam dalam memeknya sampai jepitan dinding memeknya terasa lemah.

Setelah lemah. jari tanganku kucabut dari memeknya.
Dengan bergantian aku dan Evi menjilati cairan yang membasahi jari tanganku tersebut.

Setelah istirahat beberapa saat sambil menikmati orgasmenya, kemudian Evi bangkit dari rebahnya.
Tubuhku didorongnya.. sehingga posisiku jadi terlentang.

Evi duduk di antara selangkanganku..
lalu digenggamnya batang kontolku yang telah ngaceng itu dengan telapak tangannya.
Perlahan-lahan Evi merundukkan tubuhnya.. sehingga kini mulutnya tepat berada di depan batang kontolku.

"Evi isep kontolnya ya pak.. Evi mau ngerasain kontol bapak yang super gede ini..!
Gedenya jauh melebihi kontol mantan suamiku..!”
Kata Evi sambil tangan kirinya menggenggam batang kontolku dan tangan kanannya mengusap-usap biji pelirku.

Kemudian sluppp.. batang kontolku masuk ke dalam mulut Evi yang hangat.
Batang kontolku dikulum dan diisep-isep di dalam mulut Evi.

Sesekali Evi menjilati kepala kontolku dengan ujung lidahnya.
Mulut Evi yang mungil tersebut hanya mampu menampung setengah dari batang kontolku.

Kepala Evi mengangguk-angguk mengeluar-masukkan batang kontolku di mulutnya.
"Oooww.. aaakhh.. Viii.. ssssshhh.. Enak sekali Viiii..!”

Suara desahku sambil menggeliat seraya mengangkat kepalaku menghadap langit-langit kamar.
Errgghhh..!! Bukan main nikmat yang aku rasakan saat itu.

Evi mengeluarkan batang kontolku dari dalam mulutnya. Digenggamnya batang kontolku..
Kemudian dengan bibirnya yang mungil itu, Evi menjilati dan melumat kepala kontolku yang besar tersebut.

Perlahan-lahan jilatan ujung lidah Evi turun dari bagian atas batang kontolku ke bagian bawah.
Evi menyapu bersih setiap jengkal bagian batang kontolku dengan ujung lidahnya.

Setelah beberapa saat lamanya, setiap bagian batang kontolku sudah terjilat oleh ujung lidah Evi.
Batang kontolku tampak bersih dan mengkilat karena basah oleh air ludah Evi.

Kemudian sambil telapak tangannya mengurut-urut batang kontolku, Evi menjilati kedua biji pelirku.
Hal itu yang membuat aku semakin menggeliat hebat. ”Oughhh.. sssshhhh.. enakh.. Viii.. errgghh..!”
Aku melenguh dengan mata terpejam menikmati aksi mulut dan tangan Evi pada kontolku.

Cukup lama Evi melakukan jilatan-jilatan lidahnya pada kontolku.
Aku semakin menggeliat-geliat hebat karena menahan rangsangan yang semakin meninggi.

Evi menghentikan aksinya. Kemudian Evi kembali telentang di atas ranjang..
Ia segera membuat posisi 'bersedia'.. dengan kedua belah pahanya direntangkannya lebar-lebar..

Sehingga bagian bibir memeknya itu tampak terkuak melebar..
memperlihatkan isi di dalamnya yang berwama kemerahan dan berkilat.
"Pak.. Evi sudah ga tahan, masukin aja kontolnya Pak..!” pinta Evi.

Tanpa banyak pikir lagi.. aku langsung mengambil posisi berada di antara kedua paha Evi.
Kedua kaki Evi aku letakkan di atas pundakku.. dengan posisi tungkainya menjepit leherku.

Sebelum aku memasukkan kontolku ke dalam memek Evi.. slepp.. slepp.. sleppp.. slepp..
Kutempelkan dan kugesek-gesekkan ujung kepala kontolku pada kelentit Evi di atas bibir memeknya.
Tampak kelentit Evi sudah sedemikian bengkaknya.

Evi merasakan sensasi yang begitu nikmat yang belum pernah dia rasakan.
”Oooh.., Paaaak..! Cepat masukin kontolnya Pak..! Buruan entoti Evi.. Evi udah nggak tahan lagi pingin dientot..!”

Evi sudah tak bisa tahan lagi ingin segera kusetubuhi. Memeknya yang sudah lama tidak dimasukin kontol lelaki..
tentu sudah sangat gatal pingin digaruk dengan kontolku.

Slebb.. clebb..!! Perlahan aku mendorong pantatku.. sehingga kepala kontolkupun perlahan mulai menyeruak masuk..
Perlahan membelah celah daging di antara bibir memek Evi dan perlahan masuk ke dalam liang memeknya.

Evi menaikkan pantatnya ke atas menyambut kontolku sambil tangannya menekan pantatku..
Sehingga batang kontolku dapat masuk dalam memeknya dengan sempurna.

”Auuuu paaaak.. sakit pakk.. pelan-pelan pak.. Aaarrrghhh..!”
Evi menjerit lirih ketika batang kontolku yang besar itu menembus liang memeknya.
Beberapa detik Evi tidak bergerak. Evi merasa liang memeknya penuh sesak dan perih..

Liang memeknya belum beradaptasi dengan ukuran kontolku yang besar dan panjang..
bila dibandingkan dengan milik suaminya..
ditambah lagi liang memeknya sudah lama tidak kemasukan batang kontol.

Setelah kontolku tertanam beberapa saat di dalam liang memeknya..
rasa perih yang Evi rasakan perlahan berubah menjadi rasa nikmat.

"Ooouuww.. aoukhhh.. eessstts.. enak Pak.." lenguh Evi dengan mata terpejam-pejam..
dan kepala mendongak menghadap ke atas.

”Ayo, Vi.. Goyangkan pantatmu..!” Perintahku. Evi menuruti perintahku.
Evi mencoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang aku lakukan.

Dan efeknya sungguh luar biasa..!! Saat kontolku menggesek bagian dalam lubang memek Evi..
yang mulai terasa makini licin dan nikmat.. nyutt.. nyutt.. kurasakan kedutan-kedutan di dalam memek Evi.

Batang kontolku serasa dipijit-pijit dan disedot-sedot di dalam memek Evi.
"Uuukhh.. Viii.. Ya begitu..!!! Terus goyangkan pantatmu..!!! Ssshhh.. ooohh..!”
Desahku dengan mata terpejam-pejam menikmati empotan memek Evi.

Clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. crebb.. Evi juga menikmati tusukan mantap batang kontolku.
Bahkan dia memeluk tubuh kekarku dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan nikmat ini.

“Ouughhh.. Paakkk.. teeruusss.. tusuk lebih dalam lagi.. aaggghhhh.. Paakkk..
Puaskan Evi dengan kontol gede Bapak.. ssshhhh.. aahhh..!”

Evi mengerang kenikmatan menikmati tusukan batang kontolku yang terus masuk ke lubang senggamanya.
Jlebb..! Kudorong pinggulku ke bawah dan terus ke bawah.. sehingga blessekk..!!

Kontolku masuk semua ke dalam memek Evi. Sampai bulu kemaluan kami saling beradu.
Sedangkan kedua belah mata kami terpejam merasakan kenikmatan luar biasa yang sama-sama kami rasakan.

”Ooohh.. Pak.. Ssstt.. enak Pak.. rasanya memek Evi penuh banget. Kontol bapak mentok di dalam memek Evi..”
Erang Evi saat kontolku sudah amblas masuk seluruhnya ke dalam memeknya.

Evi merasakan nikmat yang sungguh luar biasa.
Mungkin baru kali ini ia merasakan batang kontol yang besar dan panjang bukan main..
sehingga membuat dirinya seakan-akan tengah berada di awang-awang.

“Ooooh.. Viiii jepitan memekmu nikmat sekali.. ahhh..!” Aku pun tak pelak mendesis-desis nikmat..
Merasakan jepitan.. remasan.. disertai empotan-empotan dinding-dinding di dalam liang senggama Evi..

Apalagi ketika batang kontolku tertancap amblas di lubang memeknya.
Errgghhh..!! Kontolku serasa dipijit-pijit dan disedot-sedot di dalam lubang tersebut.

Slepp.. Perlahan-lahan aku menarik kontolku sebatas bagian kepalanya. Lalu.. slebbb.. clebb..
Perlahan-lahan aku menekan pantatku lagi.. sampai batang kontolku amblas lagi di dalam memek Evi.

Kemudian aku tarik lagi lalu aku tekan lagi. Begitu berulang-ulang. Slepp.. clebb.. slebb.. clebb..
Awalnya perlahan-lahan lalu semakin lama semakin cepat. clebb-clebb-crebb-crebb-clebb-clebb..

Keadaan lubang memek Evi sudah sangat basah oleh cairan pelumas..
yang sepertinya selalu mengucur deras dari dalam memeknya.

Semakin tergesek lubang memeknya oleh batang kontolku.. semakin banyak pula menguncur cairan tersebut..
Sehingga memperlancar gerakan keluar masuknya kontolku di dalam lubang memeknya.

Clebb..Clebb..Clebb.. decak bunyi pergesekan kelamin kami berdua seakan-akan turut bersenandung..
di antara desah nafsu birahi kami yang semakin meniti naik ke puncak.

Bebunyian decak gesekan kulit kelamin itu seakan-akan memberikan semangat dan spirit..
Untuk kian melaju.. makin menggelora menuju puncak orgasme.

Hingga akhirnya.. “Ouughhh.. Paaaakkk.. aaaakkkkuuu.. kkeeelluuarrr..!” Evi mengerang dengan tubuh mengejang.
Ssssrr.. ssssrrrr.. ssssrrrr.. terasa memek Evi memuntahkan cairan kenikmatannya.

CONTIECROTT..!!
--------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
--------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------

Cerita 087 – Sekretaris ‘Sangat’ Pribadi


[Part 2] – Amuk Birahi

Dengan batang kontolku yang masih berada di dalam lubang memek Evi..
sejenak aku menghentikan sodokan kontolku untuk memberikan kesempatan bagi Evi menikmati orgasmenya..

Sambil aku menikmati kedutan-kedutan nikmat dari dalam lubang memek Evi yang memijit-mijit batang kontolku.
Uhhh..!! Sungguh nikmat terasa.

“Gimana Viii..? Enak..?” Tanyaku asal.
“Enak sekali pak.. rasanya nikmat sekali. Memek Evi terasa sesak kemasukan kontol bapak, abis gede banget sih..”
Evi menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia rengkuh.
Tubuh Evi terasa lemas setelah mencapai puncak orgasmenya. Wajahnya berbinar karena napsunya telah terpuaskan.

Aku tersenyum sambil membelai wajahnya lalu mengecup keningnya.
Kemudian aku melumat payudara Evi dengan batang kontol yang masih terbenam di dalam memeknya.

Mendapat serangan pada kedua titik sensitifnya, membuat gairah Evi bangkit kembali.
"Ayo Pak, Evi sudah napsu lagi.. pengen ngerasain kontol bapak keluar masuk di memek Evi lagi..”
Kata Evi sambil menggoyangkan pantatnya.

Mendengar permintaan Evi tersebut.. akupun kembali memompa kontolku.. clebb.. jlebb.. slebb.. slebb..
Keluar masuk lubang senggama Evi yang sangat nikmat menjepit kontolku.

Evi pun mengimbangi gerakanku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya.
Aku terus memompa kontolku keluar masuk lubang senggama Evi. Cebb-crebb-clebb-clebb-clebb..

Kemudian dengan tanpa mencabut kontolku dari dalam liang memek Evi.. aku membalikkan posisi..
Sehingga Evi sekarang dalam posisi menindihku. Mulanya Evi tengkurap di atas tubuhku..

Tetapi kemudian dia menduduki batang kontolku.. karena dengan begitu dia merasa leluasa mengontrol gerakannya.
Clebb.. plepp.. plepp.. pyiek.. pyekk.. pyekk.. Evi memaju-mundurkan pantatnya mengulek batang kontolku.

Saat Evi memutar-mutar pantatnya.. ughhh..!! Batang kontolku terasa seperti diremas-remas di dalam memek Evi.
Memek Evi memang tergolong memek yang nikmat disetubuhi dan dientoti.

Jepitan.. remasan.. pilinan dan cengkraman memeknya di batang kontolku.. auhh.. terasa nikmat sekali.
“Oohhh.. Viiii.. nikmat banget empotan memek kamu..”
Erangku menikmati jepitan dan empotan memek Evi pada batang kontolku di dalam liang memeknya sana.

“Kencang sekali empotannya.. ssssshhhh Viiii.. nikmat.. Viiii..!” Tak mampu kutahan.. aku terus mendesah..
merasakan betapa legit dan enaknya empotan memek Evi yang luar biasa nikmatnya.

Tak lama kemudian.. kurasakan otot-otot dalam lubang senggama Evi mulai mengencang..
Itu menandakan dia akan segera mencapai orgasmenya kembali.

Evi pun semakin liar menggoyangkan pantatnya maju mundur.. Evipun kembali mendapatkan orgasmenya.
“Oohhhhh.. Paaaaakkkkk.. Evi kluaaaaarr laaaggiii.. ahh hhhhhhh..!”

Jlegghh..!! Evi menekan pantatnya kuat-kuat.. menghenyakkan memeknya.. Sssrrrrr.. sssrrrr.. sssrrrr.. sssrrrrr..!!
Memek Evi kembali menyemburkan lahar kenikmatannya, membasahi batang kontolku.

Sedetik kemudian tubuh Evi ambruk ke tubuhku di bawahnya.. setelah mendapat orgasmenya.
Biasanya wanita yang baru saja mengalami orgasme maka untuk mencapai orgasme berikutnya sangatlah mudah.

Nah.. hal demikian itu pulalah yang dialami Evi. “Aduh pak.. rasanya nikmat banget.. uhhh..” desahnya.
Hanya dalam waktu beberapa menit saja Evi telah mendapatkan kembali orgasmenya.
“Rasanya lemes banget deh..” kata Evi lagi dengan lemas.

Sebenarnya.. tadi saat Evi menggoyang pantatnya naik turun dan memutar pinggulnya ke kiri dan ke kanan..
aku sudah hampir mendapatkan ejakulasiku.. namun belum sempat aku mendapatkan ejakulasiku..
ternyata Evi sudah lebih dulu mendapatkan orgasmenya.

Maka agar aku pun dapat segera memperoleh ejakulasiku..
Segera kuminta Evi tiduran tengkurap dan langsung kunaikkan bagian pinggulnya.

Lalu.. Jlebb..!! Memeknya kusodok dari belakang. Erghh..!!
Terasa nikmat sekali cengkraman lubang senggama Evi ketika perlahan-lahan kubenamkan batang kontolku.

Dengan posisi tersebut jepitan lubang senggama Evi pada batang kontolku semakin kuat terasa.
Hal tersebut semakin membuat diriku merasa nikmat.

Aku pun semakin gencar menyodokkan batang kontolku ke dalam lubang senggama Evi.
“Ouughhh.. Paaak.. akkuuu mauuuu keellluuaaarrr lagi.. oohhhh.. enaaak sssekkaaaaallliiii.. Paakkk..!” Evi mengerang.

Ternyata dengan posisi DS tersebut.. sodokan batang kontolku dari belakang menyundul-nyundul titik G-Spot Evi..
Sehingga membuat dia dengan cepat akan mencapai puncak kenikmatannya lagi.

Sementara itu jepitan dan cengkraman lubang senggama Evi pada kontolku semakin erat kurasakan..
Membuat aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku. Clebb-clebb-clebb-crebb-crebb-crebb..

“Ouuughhhhh.. Viiii.. Aaakkkuuuu juga mau kelluaaaarrr.. Aaagghhhhhh.. enaaak sekaaalliiiii.. ooougghhhh..
Viiii.. aku gak taaahhaaannn laagi..!” Erangku nikmat.. semakin kuat menyodok memeknya.

Kemudian dengan satu hentakan.. kusodokkan batang kontolku ke dalam lubang senggama Evi kuat-kuat.
“Viiii.. aaakkkuuuu kelluaaaarrr.. aaaagghhhhhh..!” Geramku.. ketika merasakan puncak orgasmeku.

Croootttt.. Ssssrrr.. croooottt.. sssrrrr.. croooottt.. sssrrr.. croooottt.. sssrrr..!!
Aku menyemprotkan pejuhku di dalam memek Evi. Cairan spermaku menyiram hangat rahim Evi.

Pada saat aku ejakulasi.. Evipun mendapatkan orgasmenya kembali.. entah untuk keberapakalinya
Memek Evi kembali menyemprotkan cairan kenikmatannya.

Akupun merasakan hangat di batang kontolku karena disiram oleh cairan kenikmatan Evi tersebut.
Setelah kontolku berhenti menyemprotkan spermaku, akupun mencabut batang kontolku dari dalam memek Evi.

Begitu batang kontolku tercabut, tampak cairan putih kental meleleh keluar dari lubang memek Evi.
Cairan itu merupakan campuran antara spermaku dan cairan orgasme Evi.

Akupun kemudian merebahkan tubuhku di samping tubuh Evi. Sesaat kemudian Evi memelukku dengan mesra.
“Terimakasih Pak. Bapak telah memberikan Evi kepuasan yang belum pernah Evi dapatkan sebelumnya..”
Evi berkata sambil mengecup pipiku.

“Sama-sama Vi, aku juga puas banget ngentot dengan kamu. Memek kamu nikmat banget, empotannya terasa banget..”
Kataku memujinya sambil memberikan kecupan di keningnya.

Kemudian kami berdua berpelukan. Karena tubuhnya yang amat lemas akibat beberapakali mencapai orgasme,,
Evi pun tidak kuat menahan kantuknya. Hingga sebentar kemudian Evipun sudah tertidur pulas.

Tak terasa ternyata 2 jam lamanya aku dan Evi berpacu dalam birahi.
Persetubuhan siang itu cukup melelahkan dan menyita stamina kami berdua.. namun penuh dengan kepuasan.
-----ooOoo-----

Aku bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.. membersihkan diriku.
Sekeluarnya dari kamar mandi aku membawa handuk basah yang hangat.

Dalam keadaan tertidur pulas.. memek Evi aku bersihkan dari sisa-sisa spermaku dan cairan orgasmenya..
yang ternyata sampai meleleh keluar dari memeknya.

Begitu pulasnya Evi tertidur, sampai-sampai saat memeknya aku bersihkan dia tidak bangun sama sekali.
Setelah bersih, badan Evi yang masih telanjang aku tutupi dengan selimut tebal. Evi sudah mendengkur halus.

Kemudian dalam keadaan masih telanjang, akupun ikut masuk ke dalam selimut.
Tak lama kemudian aku pun sudah tertidur.
-----ooOoo-----

Kira-kira pukul 8 aku terbangun, ketika merasa ada yang meremas-remas batang kontolku.
Kulihat Evi sedang menelungkup di kakiku. Kontolku dielus dan diremas-remasnya.
"Pak, Evi pengen lagi..?" Pintanya manja ketika melihat aku sudah terbangun dari tidurku.

“Jangan khawatir Vi, aku akan memuaskanmu. Masih banyak waktu. Mendingan sekarang kita mandi lalu makan.
Biar segar dan cukup tenaga buat melanjutkan permainan kita selanjutnya..” kataku.

Karena aku ingin agar secepatnya dapat menggeluti tubuh bahenol Evi kembali.
Maka aku mengusulan pesan makanan lewat hotel saja. Dan ternyata Evi setuju dengan usulanku tersebut.

“Oke pak Evi setuju banget dengan usul Bapak. Biar gak usah repot-repot keluar cari makan.
Lagian Evi juga sudah pingin segera dipuasin sama kontol super Bapak..” Jawab Evi.
Aku menelpon room service untuk memesan makanan dan minuman.

Aku dan Evi menuju ke kamar mandi.
Kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat yang memancar dari shower.
Kemudian dengan telatennya Evi menggosok setiap jengkal tubuhku.

Saat tangan-tangan halus Evi menggosok-gosok kontolku, batang kontolkupun mulai ngaceng.
Aku menikmati elusan tangan Evi pada batang kontolku.

Namun aku segera sadar.. bahwa aku tidak boleh larut dengan perlakuan Evi..
maka tangan Evipun aku tarik dari kontolku.. kemudian akupun mulai menggosoki tubuh Evi.

Mula-mula tanganku menggosok bagian leher, lalu turun kebagian dada Evi.
Dengan lembut aku menggosok kedua payudara Evi yang besar dan kencang tersebut.

Kemudian gosokanku turun hingga akhirnya sampai dibagian selangkangan Evi.
Memek Evi dengan hati-hati aku bersihkan.

Puas dengan saling gosok.. kami berdua kemudian membersihkan busa sabun..
yang menempel di tubuh kami dengan guyuran air shower yang hangat.

Terdengar bel pintu.. aku segera mengeringkan tubuhku.. lalu menyarungkan handuk di pinggangku.
Kemudian keluar kamar mandi, ternyata room service membawa makanan dan minuman yang aku pesan.

Setelah itu aku kembali ke kamar mandi, shower sudah dimatikan dan Evi lagi mengeringkan badannya dengan handuk.
Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan Evi dengan tubuh terbungkus handuk.

Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi. Dalam keadaan yang hampir telanjang hanya berbalut handuk..
Kita lantas duduk di sofa menikmati makanan yang telah aku pesan. Selesai makan, Evi menyandar di dadaku.

"Pak, nikmat sekali ngentot dengan bapak. Rasanya Evi mulai ketagihan ngentot dengan Bapak..” kata Evi
“Aku juga nikmat sekali ngentot sama kamu, Vi. Gimana.. masih mau lagi..?" Tanyaku sambil tersenyum.

“Mau banget.. Evi ingin ngerasain dientot Bapak sampai lemas..” jawab Evi.
Lalu sambil berpelukan, bibir kami sudah saling berciuman dengan mesra.

Sambil tetap berciuman, tanganku menarik ikatan handuk yang menutupi tubuh Evi..
Sehingga sepasang payudara Evi yang besar itu menggantung bebas.

Tanganku lalu meremas sepasang payudara tersebut.
Saat ciumanku beralih ke tengkuk Evi, tubuh Evipun semakin menggelinjang.

Tangan Evipun tidak tinggak diam. Ditariknya lilitan handukku dan kemudian diraihnya batang kontolku..
lalu dikocoknya dengan lembut.. perlahan-lahan batang kontolku mulai ngaceng dan tegak berdiri.

Tubuh Evi semakin menggelinjang hebat ketika tanganku yang satunya lagi mulai merabai selangkangannya.
“Pak, di tempat tidur aja yuk..?” Ajak Evi menghentikan aktivitas kami.
“Sudah nggak sabar ya..?” Godaku.

Saat tubuhku sudah ada di pinggiran tempat tidur, Evi mendorong tubuhku ke ranjang dan jatuh telentang.
Evi pun segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusulku.

Kami berdua kembali berciuman dengan buas. Tak lama kemudian Evi mendorong kepalaku ke dadanya.
Ia ingin aku mengerjai payudaranya. Aku menurut.. karena aku pun juga ingin merasakan lembutnya..
sepasang payudara Evi yang montok itu.

Evi mendesah sambil meremas rambutku.. saat mulutku mulai menjilati dan mengisap salahsatu puting payudaranya..
sedangkan tanganku dengan lembut meremas payudara yang satunya.

Aku merasakan payudara Evi yang lembut perlahan terasa semakin menegang..
dengan puting yang semakin mengeras.

“Oh.. Paaaakkk.. ! Gelii.. terus paaaaakkk.. ssssshhh.. aaaakh..!”
Suara erangan Evi merasakan nikmat saat kedua payudaranya mendapat rangsangan dariku.

Sambil tanganku yang satu terus merabai payudara Evi..
tanganku yang satunya lagi mulai merambat turun.. hingga tepat berada kembali di selangkangan Evi.

Evi menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.
“Aaaahh.. terus paaaakkk..” desis Evi ketika jemariku mulai menyentuh memeknya.

Jemariku dengan perlahan menyusuri bukit yang ditumbuhi oleh bulu-bulu jembut yang lebat..
yang di baliknya terdapat bibir lembut yang lembab.
Evi semakin menggelinjang ketika ujung jariku menyentuh kelentitnya.

Kini mulut dan tanganku secara bersamaan memberikan rangsangan kepada Evi..
Wanita yang telah lama menahan dahaga seksnya itu.
Evi terlihat sangat menikmati setiap jilatan dan rabaanku tersebut.

Setelah puas menjilati kedua payudara Evi.. perlahan mulutku mulai bergerak ke bawah..
Mulai menyusuri perut mulus Evi dan berhenti di pusarnya. Evi menggelinjang ketika lidahku menjilati pusarnya.

Evi rupanya tidak mau merasakan nikmat sendiri. Ditariknya pinggulku ke arah kepalanya.
Aku paham maksudnya. Dengan segera aku kangkangi kepala Evi di antara kedua pahaku..
dengan batang kontolku yang menegang keras tersebut tepat di atas muka Evi.

Kemudian Evi menjilati batang kontolku, sementara jari jari tangannya bermain di bulu-bulu jembut dan biji pelirku.
Jilatan Evi makin menggila dan akhirnya batang kontolku masuk ke dalam mulutnya.

Clropp.. slropp.. slopp.. slrupp.. slrupp..!! Dengan penuh nafsu Evi mengulum batang kontolku.
Evi mengisap kontolku seperti anak kecil mengisap es mambo.

Ketika dia mengisap kepala kontolku, jari-jarinya menggosok-gosok batang kontolku.
Ughhh.. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan aku hanya bisa menggeliat.

Aku membalas serangan Evi pada kontolku dengan merundukkan kepalaku..
yang berada di antara paha Evi yang mengangkang.. sehingga mulutku tepat di atas bukit memeknya.

Dengan menyibakkan bulu-bulu jembutnya yang lebat itu..
mulutkupun mulai menjilati celah lembab yang harum milik Evi.
"Ouughh.. ssssshhh.. aahhh..!” Evi mengerang sambil melepas kuluman pada batang kontolku.

Lidahku terus mengulas-ulas celah memek Evi yang sudah lembab dan basah.
Dan ketika jempol tanganku menggosok-gosok kelentit Evi yang sudah semakin mengembang dan keras.
seketika Evi menggelinjang dan menjerit kecil.. “Uuhhg.. oohh.. sssshhhh.. oohhh.. "

Kami berdua dengan penuh nafsu terus saling merangsang. Evi yang telah lama ditinggal oleh suaminya..
Bertahun-tahun menyimpan hasrat seksualnya.. sehingga sekarang seakan-akan merupakan kesempatan baginya..
untuk menumpahkan nafsu terpendamnya tersebut.

Demikian juga dengan aku. Walaupun sudah banyak perempuan yang aku tiduri..
Nmaun bagiku Evi mempunyai banyak kelebihan. Tubuhnya mulus dan montok..

Sepasang payudaranya besar dan montok.. plus memeknya masih terasa sempit serta empotannya sangat kuat..
Sehingga aku merasakan sensasi yang sangat berbeda dari yang pernah aku alami sebelumnya.

“Paaaakkkk..!!! Ouuuhhh.. eemhh, entoti Evi paaaakkk.. ouhh..!”
Di antara desahannya Evi meminta aku segera menyetubuhinya. Evi sudah tak tahan menahan gejolak birahinya.

Aku segera menghentikan jilatanku.. kemudian mengatur posisi.
Evi telentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kontolku pada lubang memeknya..
yang telah semakin basah mengkilat dan berdenyut-denyut.

Dada Evi berdebar kencang, teringat pada malam-malam ketika dirinya disetubuhi oleh suaminya.
Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya rasa kecewa.

Persetubuhan itu berlangsung sebentar.. karena suaminya cepat ejakulasi..
Sementara dia belum mencapai orgasmenya.

Terbayang wajah suaminya yang tersenyum dengan wajah penuh kepuasan..
tanpa menghiraukan dirinya yang belum meraih puncak kenikmatannya.

Evi tersentak dari lamunannya ketika terasa benda hangat menyentuh celah bibir memeknya.
Direngkuhnya tubuhku ketika perlahan batang kontolku yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.

“Akh..! Enak Paaaakkk..!” Desis Evi.
Tangannya menekan pinggulku agar batang kontolku itu masuk seluruhnya.

"Errgghh..!" Akupun juga merasakan nikmat.
Memek Evi yang masih terasa sempit dan seret itu mencengkeram erat batang kontolku.

Dan kembali kurasakan empotan memek Evi pada batang kontolku yang berada di liang senggamanya.
Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan naik-turun.. terus kupercepat.. diimbangi gerakan pinggul Evi.

Kami berdua terus berpacu menggapai nikmat. “Ayo Paaaakkk enjot terusss.. paaaakkk..!”
Desah Evi kembali merasakan nikmatnya enjotan batang kontolku di memeknya.

Aku menggerakkan pinggulku semakin cepat dan keras. Sesekali kusentakkan ke depan..
sehingga batang kontolku masuk seluruhnya ke dalam memek Evi.

“Oh.. Paaaakkk..! Evi.. ohhh sudahh.. mmmhhh ngggaakkhh.. tahaaan.. ohhh.. koonntooolll baapppaakkkk..
Ohh mennnntthooookkhhhh..!! Aaauuuhhhh.. Evi ngggaaaakkkhhhh tahaaannnnn.. oohhh.. ohhh.. oooh.. ohhh.."

"Iyaaahh.. yaaahh.. uuuhhh.. Evi.. ngaaakk.. tahhh.. ooooohhh..!” Erang Evi ramai.. saat merasakan kenikmatan..
setiapkali aku melesakkan dalam-dalam kontolku di liang senggamanya.

Erghhh..!! Terasa batang kontolku menyodok dasar memek Evi yang terdalam. Nikmattt..!!

Semakin sering aku melakukan gerakan tersebut.. semakin bertambah nikmat yang dirasakan Evi..
sehingga pada hentakan yang ke-sekian, Evi merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang.

Dengan tangannya ditekankan pantatku agar hujaman batang kontolku semakin dalam di liang memeknya.
“Terussshhhh Paaaaakkk.. aaahhhhh.. enakkhhh.. Eviiii nggaaaaaa taaaahaannn.. Evi keluaarr.. ahh.. keluaarr..!!!!”

Jeritan panjang Evi saat merasakan orgasme pertamanya di malam ini.
Ssssrr.. ssssrrrr.. ssssrrrr.. memek Evi menyemburkan cairan orgasmenya. Nyutt.. nyutt.. nyutt..!!

Lubang memeknya terasa berdenyut-denyut. Evi merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Sejenak aku berhenti mengenjotkan batang kontolku di liang senggama Evi..
sambil menikmati empotan memek Evi pada batang kontolku.

Beberapa saat kemudian.. aku yang belum keluar menggerakkan kembali pinggulku..
kali ini dengan irama yang semakin lama semakin cepat.. mengejar puncakku sendiri.

Karena sodokan kontolku yang terus menerus pada memeknya.. membuat nafsu Evi kembali bangkit.
Evi berusaha mengimbangi gerakanku.

Diangkatnya kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya..
Sehingga pinggulnya sedikit terangkat membuat memeknya semakin menjengkit.

Dengan posisi Evi seperti itu, menyebabkan hujaman kontolku semakin dalam.
Aku yang berusaha mencapai kenikmatan, merasa lebih nikmat dengan posisi Evi seperti itu.

Demikian juga dengan Evi, kenikmatan yang dia peroleh perlahan membuat nafsunya semakin naik.
Evi mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundakku.. sehingga selangkangannya lebih terangkat.

Aku memeluk kedua kaki Evi.. sehingga tubuhnya setengah berdiri.
Kurasakan jepitan memek Evi lebih terasa.. sehingga gesekan batang kontolku menjadi semakin nikmat.

Aku semakin menghentakkan pinggulku ketika kurasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat kurasakan.
“Oohhhhhhhhh..!” Aku rebah menimpa tubuh Evi dan memeluknya..

Sambil menghujamkan kontolku sekuat-kuatnya. Mentok di dalam sana sampai dasar liang senggama Evi..
Tak mampu kucegah lagi. “Aaahh.. esssshhhhh.. akuuuu.. keluaarrrrr Viiiii.. ahhhhhhhhh..!” Aku berteriak.

Keringat mengucur dari tubuh kami berdua. Nafas kami saling memburu.
Croootttt.. croooottt.. croooottt.. sssrrr.. sssrrr.. sssrrr..

“Aaahhhhh.. Eviiii juuuugaaaaaa.. keellluuaaaarrrr.. laaggggii..!” Jerit Evi untuk keduakali orgasme berturut-turut.
Evi mendekapku erat, aku ambruk di atas tubuh montok Evi. Kontolku masih berada di liang senggama Evi.

Kontolku menyemprotkan pejuh banyak sekali ke dalam memek Evi yang dalam waktu hampir bersamaan..
memeknya juga menyemburkan cairan orgasmenya. Kami berdua saling berdekapan.

“Makasih Pak, makasih. Luar biasa nikmatnya kontol bapak.. Evi puas banget..” kata Evi terbata-bata..
di antara nafasnya yang memburu. Kami sibuk mengatur nafas masing-masing.

Evi mendekapku erat.. aku ambruk ke atas tubuh montok Evi yang cnatik itu.
Slepp.. pelan-pelan kulepaskan kontolku yang mulai melemas dari cepitan memek Evi.
Tubuh kami yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.

Tak sampai sepuluh menit kami saling berdekapan.. batang kontolku yang telah lepas dari lubang memek Evi..
mulai dirabai dan diremas-remas kembali oleh tangan Evi. Rupanya Evi sudah ingin dientot lagi.
Aku tersenyum .. Kayaknya bakal lembur nih ntar malam..! Kataku dalam hati.

Memang Evi sudah bangkit lagi hasratnya.
Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali.. meskipun baru terpenuhi.
Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan yang ada untuk bercinta sebanyak mungkin denganku.

Begitupula denganku.. yang tak bosan-bosannya menikmati memek Evi yang benar-benar nikmat..
Sehingga kami berdua ingin terus berpacu merasakan kenikmatan persenggamaan berdua.

Evi mendekati tubuhku.. lalu dengan penuh nafsu.. kontolku yang masih berlepotan pejuhku..
dan cairan orgasmenya.. dia kulum. Kontolku tersebut dikenyot-kenyot di dalam mulutnya..
sambil tangannya meremas-remas biji pelirku.

Mendapat rangsangan tersebut, kontolkupun mulai tegak dan ngaceng kembali.
Setelah kontolku cukup tegang, kemudian Evi telentang di sampingku.

Ia mengangkangkan pahanya lebar-lebar. Memperlihatkan belahan memeknya yang telah mekar tersebut.
Evi sudah tidak sabar pingin buru-buru memeknya ditimpa dan dicoblos kontol superku.

“Ayo Paaak..!!! Entot Evi lagi..!!! Udah gatel lagi nih memek Evi pingin digaruk lagi sama kontol Bapak..!”
Ujar Evi sambil mengusap usap belahan memeknya yang sudah mekar dan basah..
akibat nafsu birahinya yang sudah memuncak.

“Sabar Vi, aku capek banget..” ujarku sambil menarik nafas panjang. Aku memang capek sekali..
setelah mengalami pertempuran melawan Evi barusan. Kali ini aku mendapatkan lawan yang sebanding.
Evi benar benar telah menguras tenagaku.

Rupanya Evi yang sudah benar-benar dalam birahi tinggi tidak mau menerima alasanku. “Ayo Paaakk.. !!!
Cepetan.. aku sudah kepingin dientot lagi.. !!! Lihat nih memek Evi sudah mekar begini.
Kalau Bapak biarkan terus begini, Evi bisa mati menahan nafsu birahi Evi..!”

Evi terus merengek-rengek agar aku segera menimpanya dan kembali mengentot memeknya. .
Karena akupun juga sudah bernafsu ingin segera menimpa kembali tubuh bahenol Evi..

Maka akupun bangun dan merangkak di atas tubuh Evi yang sudah siap menerimanya.
Slepp.. slepp.. kugosok-gosokkan kepala kontolku di belahan memek Evi yang membasah.

“Ohhh.. Paaakkk.. Evi sudah tidak tahan lagi. Buruan masukin kontolnya Pak. Ohhh.. sekarang Paaaakkk..!!
Ssssshhhhh..” pinta Evi agar aku segera kembali ngentoti dirinya.

Aku pun kemudian menempatkan kontolku agar posisinya tepat di atas lubang memek Evi.
Clebb.. kutekan kontolku ke dalam memek Evi yang disambut oleh Evi dengan mengangkat bokongnya.

Dan.. blesskkk..!! Melesaklah kontolku yang lumayan besarnya itu ke dalam memek Evi..
sampai mata Evi melotot menahan semua itu. “Auwwww Paaaakkk.. sssssshhhhh.. enaaaak Paaakkk.. oohhhh..!”
Evi mulai mendesah sambil merem-melek menikmati tusukan kontolku.

“Ayo Paaaak.. enjot yang kuat.. Tusuk yang dalam.. Ssshhh.. mmmm..!”
Evi memintaku untuk semakin cepat dan kuat mengenjotkan kontolku di dalam memeknya.

Aku pun segera kembali mengayun-ayunkan pantatku.. kembali menyodoki liang memek peret milik Evi.
Slebb-Jlebb-slebb-jlebb-slebb-jlebb-slebb.. kontolku menghujam bertubi-tubi di liang senggama Evi.

Keringat mulai mengucur membasahi tubuh kami berdua. Desahan nafas birahi kami berdua semakin memburu.
Kepala Evi mendongak ke atas.. dengan disertai mata yang terpejam-pejam, menggeleng ke kiri ke kanan..
membuat rambutnya menjadi acak-acakan tak menentu.

Aku terus menggoyangkan pantatku.. turun naik.. ke atas ke bawah.. membuat kontolku terus keluar masuk..
menyodok liang senggama memek Evi.

Evi yang berada di bawah tubuhku.. mengimbangi gerakan keluar masuk kontolku tersebut..
dengan menggoyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan.. seperti penari striptease. Gerakannya sungguh erotis.

"Oooohh.. ssshhhh.. Uuuuhhh.. nik.. maaaat.. sssshhhh.. ahhh..!” Desah Evi dengan mata terpejam-pejam.
Sambil terus menggoyangkan pantatnya.. membuat batang kontolku serasa dipijat-pijat dan diremas-remas..
di dalam liang senggama memek Evi sana.

"Sssshhhh.. Viiiii.. ohhhh.. Empotan memekmu.. enak banget.. ssshhhh.. ohhhh..!” Tanpa sadar.. akupun mengerang..
merasakan nikmatnya empotan memek Evi yang sungguh luar biasa nikmatnya. Clebb.. clobb..clebb..clobb..
Bunyi decak pertemuan pergesekan kelamin kami berdua. Semakin memacu nafsu kami berdua.

Bibir memek Evi mengempot-empot mengikuti helaan kontolku.. yang menghujam keluar masuk memeknya..
Sehingga lama-kelamaan bibir memek Evi itu akhimya tampak memerah dan mengkilat.

Hal tersebut juga terjadi pada batang kontolku yang keluar masuk di dalam liang senggama memek Evi.
Batang kontolku yang terjepit erat oleh sempitnya liang senggama memek Evi..
membuat batang kontolku tampak memerah dan berkilat licin seperti telah diberi pelumas.

"Ssssshhhh.. Paaaakkk.. Enaaaaak.. enjot yang cepat Paaaak.. laggihh hhhh.. aahhh.. iyyaaa Pakkkhh..!”
Rengek Evi sambil terus mengempot-empotkan otot memeknya.

Aku pun menjadi blingsatan karena remasan otot memek Evi.. genjotanku menjadi makin cepat dan makin keras.
"Iya.. gitu.. ohhh.. Paaaaak.. aduuuh.. enak banget Paaaak.. terus Paaaaak.. ohhh.. aahh.. ohh ohh ohh.." desahnya.

"Ogg.. kerasa banget kontol Bapak di memek Evi.. nancepnya dalem banget.. terus Pak.. yang cepat.. sssshhhh.. ahhh..!”
Ceracau Evi sambil terengah-engah keenakan.. meningkahi amuk birahi dua kelamin kami.

Aku mempercepat enjotan kontolku.. membuat Evi menjadi semakin liar. Pantatnya menggelinjang saking nikmatnya
Evi terus merintih kenikmatan.. sampai akhirnya dia tidak dapat menahan lebih lama lagi.

"Paaak.. Evi gak tahan lagi Paaaaak.. Evi keluuuaaarrr Paaaaak.. aahhhh..!!!" Jerit Evi. Tubuhnya mengejang-ngejang.
Nafasnya terengah engah.. Seerr.. seeerr.. seerrrr.. seeeeerrrr.. memek Evi kembali menyemburkan cairan orgasmenya.

Banyak sekali.. hingga terasa membasahi dan menghangatkan batang kontolku di dalamnya sana.
Nyutt.. nyutt.. nyutt..!! Terasa olehku memek Evi berkedut-kedut kuat sekali meremas kontolku.

Kontolku masih keras dan kejal.. masih terbenam nyaman dan bersemayam di kepitan dinding-dinding memeknya.
Evi memeluk tubuhku erat-erat.. sementara kontolku masih tetep nancep di memeknya.

Evi menikmati enaknya orgasme oleh enjotan kontolku. Aku menahan gerakan kontolku di dalam memek Evi.
Kubiarkan Evi menikmati orgasmenya. Pelan pelan tubuh Evi lunglai, lemas.. sehingga pelukannya pun makin melemah.

Setelah kurasa cukup memberi kesempatan bagi Evi untuk menikmati orgasmenya.. sleeepp..
Aku mulai menarik kontolku perlahan-lahan. Tampak bibir memek Evi monyong mengikuti tarikan batang kontolku.

Cleebb.. slebbb..!! Kemudian kudorong kontolku kembali perlahan-lahan ke dalam liang senggama memek Evi.
Ahhh.. terlihat bibir memek Evipun ikut terdorong bersama kontolku.

Perlahan-lahan aku tarik kembali kontolku lalu aku dorong kembali.. berulang-ulang dengan lambat.
"Enak Vi..?" Tanyaku menggoda Evi yang sedang menikmati sodokan kontolku di memeknya.
"Oohhhh.. Enaaaaak banget Paaaak..!” Jawab Evi.

Kemudian aku mengenjotkan kontolku semakin cepat sambil meremas payudara Evi.
"Aow.. Paaaaak..!!!" Jerit Evi lirih.. ketika kontolku kembali menghujam memeknya.

Errghh..!! Cengkraman memek Evi terasa erat sekali pada kontolku yang besar dan panjang.
Clebb-crebb-crebb-crebb-clebb..!! Kontolku keluar masuk memek Evi dengan cepat dan keras.

"Ouuuhhhh Pak.. terus Paaaaak.. tusuk yang kuat..!! Paaaaak.. Evi mau nyampe lagi Pak..!!!" Teriak Evi.
Aku mempercepat enjotanku. Clebb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb-crebb-crebb-crebb-clebb..

"Paaaaak..!!! Aku keluaaaarrr lagiiiii.. aahhh..!!!" Jerit Evi saking nikmatnya. Seerr.. seeerr.. seerrrr.. serrrr..
Memek Evi menyemburkan cairan orgasmenya. Evi mengejang-ngejang ketika dia mendapatkan orgasmenya.

Setelah beristirahat sejenak.. ia menyadari bahwa aku masih belum ada tanda-tanda mau keluar.
Evi lalu berdiri.. Plopp..! Kontolku terlepas dari jepitan liang memek Evi.

"Pak, gantian Evi yang service Bapak. Evi main di atas, ya..?" Kata Evi sambil mengurut-urut kontolku.
Tanpa menjawab.. aku pun merebahkan diriku dan kemudian Evi perlahan menduduki tubuhku.

CONTIECROTT..!!
--------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
:beer: .. melaM dooG
eperibadi..

Noh.. di atas Nubi posting Part 2 Cerita 087..

Sialkan dikenyot.. nyot..:nenen:
 
--------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------

Cerita 087 – Sekretaris ‘Sangat’ Pribadi

[Part 3] – Empot Enak..

Kedua paha Evi
dibuka lebar-lebar di atas selangkanganku. Liang memek Evi tepat di atas kontolku.
Evi menggenggam batang kontolku yang masih tegak sempurna.. membasah oleh lendir memeknya.

Pelan-pelan Evi menggosok-gosokkan kepala kontolku ke belahan memeknya yang sudah agak kering..
karena sebelumnya telah dia lap dengan handuk.

Slepp.. slepp..!! Saat kepala kontolku bergesekan dengan kelentitnya, Evi terasa geli-geli nikmat.
Clebb.. slebbb..!! Pelan-pelan Evi menurunkan pantatnya ke bawah. Blessskkk..!! “Ngghhh..” erangnya nikmat.

Kontolku pun amblas tertelan lubang memek Evi yang hangat dan lembut. Terasa nikmat bukan main.
Evi pun merasakan kenikmatan tersebut. Matanya merem melek merasakan kenikmatan tersebut.

Dalam posisi WOT Evi jadi lebih leluasa mengontrol keluar masuknya kontolku dalam memeknya.
Dan Evi pun juga lebih leluasa memainkan otot-otot liang senggama memeknya..
sehingga empotan memeknya lebih terasa olehku.. sehingga membuat aku merintih-rintih.

“Viiii, memekmu nikmat sekali Viiiii.. peret banget.. kerasa sekali cengkeramannya.
Empotannya bikin kontolku serasa diisap-isap di dalam memekmu.. Ahh.. Viiiiiii.. Enaaaaakkkk..!”

Eranganku merasakan enaknya jepitan dan empotan memek Evi pada kontolku..
memberikan kenikmatan yang luar biasa rasanya.

Evi menaik turunkan pantatnya.. sambil menggoyang dan memutar-mutarkan pantatnya..
menggelontor kontolku keluar masuk liang senggama memeknya.

Aku meremas- remas kedua payudara Evi.
Dengan posisi WOT, Evi merasakan lebih nikmat karena dia bisa mengarahkan gesekan kontol..
ke seluruh bagian memeknya termasuk kelentitnya.

Akibat goyangan Evi dan empotan dalam memeknya..
membuat aku tidak tahan lagi untuk segera menembakkan pejuku,

Kepalaku menggeleng-geleng.. menahan nikmat dan sebentar lagi tampaknya pejuku akan keluar.
Dan ternyata benar, aku memberikan aba-aba pada Evi bahwa aku akan keluar.

“Viiiiiiiii.. nikmat banget Viiiiii.. aku mau keluar.. sssshhhh.. ahh..!” Desisku.
“Tahan Pak. Kita keluar sama-sama Pak. Sssshhhh.. oohhhhh.. Evi juga mau nyampe lagi..!”

Rintih Evi sambil mempercepat goyangan pantatnya.
Rupanya Evipun merasakan sebentar lagi juga akan mendapatkan orgasmenya kembali.

“Aahhhh.. Viiiiiii.. aku keluaaarrrr..!” Aku mengerang hebat.. sambil menekan kuat-kuat pantat Evi ke bawah..
lalu menahannya.. jlegh..! Kontolku amblas seluruhnya dalam liang senggama memek Evi.

Crot.. Croott.. Crooottt.. menyemburlah pejuku dalam memek Evi banyak sekali.
Bersamaan dengan itu, Evipun kembali mendapatkan orgasmenya.

“Aahhh.. Paaaaak.. aku juga keluaarr..!” Jerit Evi. Memeknya berkedut-kedut. Ser.. seerr.. seerrr..
Memek Evi menyemburkan kembali cairan orgasmenya. Pejuku dan lendir memek Evi bercampur menjadi satu..
Membanjiri memek Evi.

Kami berdua akhirnya terkulai lemas di atas tempat tidur. Evi tengkurap di atas tubuhku.

“Makasih Pak. Bapak kuat banget mainnya. Evi berkali-kali nyampe bapak baru keluar.
Udah gitu kontol Bapak terasa sekali gesekannya.. abis gede banget dan panjang lagi..”
kata Evi memuji sambil mencium bibirku.

"Sama-sama Vi. Aku juga sangat puas sekali. Nikmat banget ngentotin kamu.. memek kamu enak banget.
Sudah peret.. empotannya bikin gak tahan.. terasa banget..!” Jawabku balas memujinya.

Setelah batang kontolku mengecil.. Evi menarik pantatnya.. sehingga kontolku tercabut dari memeknya.
Terlihat kontolku kini berlumuran lendir memek Evi dan pejuku sendiri.

Dengan sisa-sisa tenaganya.. Evi membaringkan tubuhnya di sampingku.
Evi terkapar lemas setelah puas mencapai puncak kenikmatan berulangkali.

Akupun kemudian memeluknya sambil menikmati sisa-sisa kepuasan yang kedapatkan darinya.
Gak terasa hari sudah hampir tengah malam akhirnya kami tertidur sambil berpelukan.
-----ooOoo-----

Tepat pukul empat pagi.. alarm dari HPku berbunyi. Setiap hari aku memang memasang alarm tepat pukul empat pagi..
Agar aku punya banyak waktu untuk siap-siap ke kantor.. karena jarak dari rumahku ke kantor lumayan jauh.

Mendengar bunyi alarm, aku terbangun dari tidurku. Dengan mata yang masih agak redup akibat bangun dari tidur..
aku melihat tubuh bugil Evi di sampingku. Pandanganku begitu nanar ketika menatap ke arah selangkangan Evi.

Bukit memeknya membukit indah.. bibir memeknya ditutupi oleh lebatnya bulu-bulu jembut yang hitam keriting.
Di dadanya menggantung dua payudara besar yang padat sekal.. dengan putingnya yang besar berwarna coklat kehitaman.

Melihat pemandagan tersebut.. seketika nafsuku bangkit. Perlahan aku mulai menjilati kedua payudara tersebut.
Clrupp.. slrupp.. bergantian puting kiri dan kanannya kuisep dan kukulum.

Merasakan ada yang mengerjai kedua payudaranya.. Evi perlahan membuka matanya.
Begitu dilihatnya aku sedang menjilati kedua payudaranya.. dia tersenyum

Ketika kusedot putingnya agak keras dia melenguh. ”Oohhhh.. Pak.. terus isep putingnya Pak.. enak Pak..!”
Tangan Evi memegang belakang kepalaku dan ditekannya kepalaku.. mulutku menekan kuat pada payudaranya.

Akibat jilatan dan sedotanku pada kedua puting payudara Evi..
puting payudara tersebut lama kelamaan menjadi membesar dan mengencang.

Tiba-tiba Evi membalikkan tubuhku.. sehingga kini tubuhnya berada di atas tubuhku.
Kemudian dia menggeser kebagian bawah tubuhku.. sehingga kepalanya berada di antara selangkanganku.

Dengan cepat tangannya mulai memegang kontolku yang masih lembek dan kemudian mengocoknya dengan lembut.
“Kontol Bapak memang luar biasa.. belum ngaceng aja sudah segede ini. Pantas saja memek Evi terasa penuh..
ketika kontol Bapak masuk dalam liang memek Evi” kata Evi.

Akibat kocokan dan elusan tangan Evi tersebut.. kontolku perlahan-lahan mulai ngaceng dan mengeras.
Kemudian Evi menjilati kontolku. Aku mulai menggelinjang dan melenguh. Kontolku keluar masuk dalam mulut Evi.

Gerakanku pun semakin tidak karuan juga. Semakin cepat dan kuat Evi mengisap kontolku..
maka aku pun semakin keras mengerang sambil tanganku mulai mengelus dan mengkobel-kobel memek dan kelentit Evi..
sehingga memeknya mulai basah kembali.

Mulut Evi masih penuh dengan kontolku yang keluar masuk mulutnya.
Sesekali tanganku juga meremas kedua payudara montok Evi.. sehingga dia merasa geli yang hebat.

Evi melepas kontolku dari mulutnya.. kemudian kontolku dikocok naik turun dan diisap lagi berulang-ulang..
Saat aku kegelian, aku kobel memeknya dalam “Aaaaahh.. Paaak.. geli..” Evi sambil melepaskan kontolku dari mulutnya.

“Vi, aku pingin ngentoti kamu dari belakang.. tapi kamunya berdiri sambil pegangan meja rias itu..!”
Ajakku sambil menunjuk tempat yang aku inginkan.

Tanpa banyak bicara.. Evipun turun dari tempat tidur dan berdiri di depan meja rias dan akupun segera menyusulnya.
Kupeluk Evi dari belakang.. sambil memciumi punggungnya.. perlahan-lahan Evi aku suruh menungging..
dengan kedua tangan berpegangan pada tepian meja rias.

Di saat Evi sudah membungkukkan tubuhnya.. kedua tanganku meremas-remas kedua payudaranya..
sambil menciumi leher dan punggungnya.

Kedua telapak tanganku berusaha semakin merenggangkan kedua belah paha Evi..
sehingga kedua belah pahanya mengangkang lebar-lebar.

Sambil kuusap-usap permukaan bibir memek Evi.. kudekatkan kepala kontolku yang sudah tegak dan keras..
Ke permukaan bibir memek Evi. Slepp.. slepp.. slepp.. Clebb..

Perlahan-lahan kepala kontolku menguak bibir memek Evi..
Dan di saat bibir memek itu sudah terkuak.. lalu kepala kontolku kusodokkan ke dalam liang memek Evi.

Sesaat setelah kurasakan kepala kontolku terjepit oleh bibir memek Evi..
perlahan-lahan aku menekan pantatku ke depan sambil kedua tanganku memegangi pinggang Evi.

Bleeessskk..!! Kontolku membelah bibir memek Evi.. lalu menyelinap masuk liang senggama memek Evi..
Sontak membuat Evi menggeliat dan memekik pelan. "Aahh.. Ssssshhh.. Ohhhh..!”

Suara Evi dengan kepala mendongak ke atas dan matanya terpejam.
"Uuuuukkhhhh.. uuufhhh..!” Suaraku serak-serak parau.

Pantatku bergerak perlahan-lahan.. semakin kutekan semakin dalam batang kontolku..
masuk ke dalam liang senggama memek Evi. Lambat laun akhirya semua batang kontolku amblas masuk..
tanpa tersisa lagi dalam liang senggama memek Evi, sampai bulu jembutku bertemu bulu jembut Evi.

Uhhh.. Bukan main nikmatnya perasaanku ketika kontolku amblas seluruhnya ke dalam liang memek Evi.
Evi menggeliat-geliat tak menentu, mendesah-desah dan tubuhnya terasa bergetar hebat.

Desah nafas kami berdua semakin terdengar. Tubuh kami berdua mulai basah terguyur oleh kucuran air keringat.
Pantatku yang berada di belakang Evi yang membungkuk memegang tepian meja rias.. terus bergoyang maju mundur.

Kedua tanganku memegang erat pinggang Evi.
Sedangkan Evi mengimbangi hempasan pantatku yang maju mundur dengan cara memutar-mutar pinggulnya..
Dan juga menggoyang ke kiri dan ke kanan. Gerakannya tampak erotis sekali.

"Oohhh.. sssshhhh.. aahhh..!” desah suara Evi tak henti-henti dengan kedua matanya terpejam-pejam.
Sedangkan kepalanya yang terdongak ke atas bergerak ke kiri dan ke kanan, merasakan kenikmatan yang luar biasa.

"Oohhh.. aaaaahh.. uuukhh.. eesst.. uuufffh..!” Suaraku dengan kepala terdongak ke atas langit-langit..
bergerak ke kiri dan ke kanan mengikuti helaan pantat Evi yang maju mundur itu.

Jleeb.. jlob.. jleeb.. jlob.. jleeb.. jloob.. bunyi pergesekan dinding kontolku yang menghujam keluar masuk..
di antara banyaknya cairan yang kian membanjir membasahi liang memek Evi.

Hmm.. Licin dan hangat terasa bagian dalam liang senggama memek Evi tersebut.
Tidak ada kenikmatan lain.. selain kenikmatan yang kami rasakan saat itu.

Saat aku menyodokan kontolku ke dalam memek Evi.. Evipun menyambut dengan menghentakkan pantatnya ke belakang.
Evipun tidak henti-hentinya menggoyang dan memutar pantatnya..
Sehingga kontolku yang berada di liang memeknya terasa dipijit.. diperas-peras dinding-dinding memek Evi.

Setelah berkali-kali memek Evi kemasukan kontolku.. kini memeknya telah beradaptasi dengan ukuran kontolku.
Sehingga kali ini Evi dapat mengendalikan orgasmenya agar tidak cepat sampai.
Akupun juga tidak ingin buru-buru ejakulasi. Aku ingin berlama-lama menikmati legitnya liang memek Evi.

Setelah sekira duapuluh menitan bertarung.. barulah aku mulai merasakan adanya perubahan pada Evi.
Tubuhnya semakin terasa menegang. Kedutan memeknya terasa semakin kencang.

“Oohhhh.. Paaaaak.. sssshhhh.. Evi gak tahan Paaaaak.. Evi mau nyampai Paaaaak.. sssshhhh.. ahhhh..!” erang Evi.
“Aku juga Vi.. ssshhhh.. oohhhh.. nikmatnyaaaaa..!” Akupun mengerang merasakan nikmatnya persetubuhan tersebut.

Dapat kurasakan adanya denyut-denyut sel yang bergerak ke ujung kepala kontolku.
Akupun semakin memperkuat hempasan pantatku yang maju mundur.

Sementara dari depan.. Evi semakin mempercepat goyangan pantatnya yang tak ubahnya bagai seorang penari striptease..
sehingga bunyi decakan akibat pergesekan kedua kelamin kami semakin terdengar keras.

Jleeb.. jlob.. jleeb.. jlob.. jleeb.. jloob.. bunyi tersebut seakan memberikan semangat dan rangsangan bagi kami berdua..
untuk cepat-cepat mencapai puncak orgasme.. hingga tak lama setelah itu tubuh kami berdua semakin terasa menegang.

Hempasan pantatku yang maju mundur semakin cepat dan kuat.. batang kontolkupun semakin cepat..
keluar masuk liang senggama memek Evi dan menusuk dalam-dalam liang senggama memek Evi.

"Oohhh.. Paaaaak.. Evi keluuuaaarrr.. sssshhhhhh.. ahhh.. !!!" Rintih Evi setengah memekik.
Tubuhnya mendadak tegang.. dengan kepala menghadap ke atas.

Bersamaan dengan itu cairan orgasmenya memancar keluar dari liang memeknya. Ser.. Seeeeeer.. Seeeer..
Semburan cairan hangat dan kental seketika memenuhi rongga di memeknya.

Setelah itu tubuh Evi nyaris terjerembab jatuh.. lemas akibat orgasme yang baru saja dia alami.
Dengan cepat kupegang kuat bagian pinggang Evi. Sementara itu akupun merasakan ejakulasiku semakin dekat.

Maka makin kupercepat keluar-masuknya batang kontolku di liang memek Evi.. clebb.. crebb.. crebb..crebb..
Crebb-clebb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb..!! Kupercepat lagi hempasan pantatku maju mundur.

Nah.. akibat banjirnya liang memek Evi oleh cairan orgasmenya.. semakin mudah bagi kontolku bermanuver.
Dengan lincah merojok.. keluar masuk di memeknya. Hingga tak lama setelah itu tiba-tiba tubuhku terasa tegang.

“Viiiiii.. aku keluuaaaaar.. sssshhhh.. aahhhh..!” Aku orgasme. Croott.. crot.. croot.. crooot..
Pejuku muncrat semakin memenuhi rongga memek Evi yang baru saja tersiram oleh cairan orgasmenya sendiri.

Dan ketika semburan pejuku yang memancar keluar dari kontolku berhenti..
tiba-tiba tubuhku yang semula tegang mendadak menjadi lemas tak berdaya.
Aku peluk erat-erat tubuh Evi yang sama-sama lemas akibat orgasme yang dialaminya.

Desah nafas kami berdua terdengar jelas di telinga kami masing-masing.. juga keringat menguncur deras..
membasahi tubuh kami berdua yang sedang menikmati sisa-sisa orgasme kami masing-masing.

Setelah istirahat beberapa saat lamanya.. ketika tubuh kami mulai terasa agak segar..
kami lantas berdua bergerak naik ke atas ranjang.. agar kami dapat beristirahat dengan nyaman dari semua rasa lelah.
Tubuh Evi yang montok tersebut aku dekap erat-erat.

Tidak sampai sepuluh menit, Evi kembali menggenggam batang kontolku yang masih layu..
Lalu dia kocok-kocok dengan lembut beberapakali.
Hingga tak lama kemudian batang kontolku terasa berdenyut-denyut mengeras.. tegak ngaceng kembali.

Kontolku diguncang-guncangkan oleh Evi.. kemudian mulai membentur bagian permukaan memek Evi..
yang berbaring berhadap-hadapan denganku. Kemudian kontolku diulas-ulaskan ke bagian permukaan memeknya.

"Ukhhh.. aaakhhh..!” Desahku ketika kepala kontolku terasa ngilu..
saat tersentuh bebuluan yang rimbun di sekitar permukaan lubang memek Evi.

"Eeessst..!” Desah Evi ketika merasakan bibir memeknya teroles kepala kontolku. Mata Evi terpejam-pejam..
Menahan nikmat. Kelentitnya terasa berdenyut-denyut dan memeknya mulai basah oleh lendir memeknya.

Tiba-tiba Evi bangkit dari rebahnya. Lalu sambil mengocok-ngocok batang kontolku dengan telapak tangannya..
Dia melangkahi tubuhku yang terbaring di bawah tubuhnya.

Ia kemudian mengarahkan lubang memeknya ke bagian kepala kontolku yang tegak menghadap ke atas..
Sleppp.. clebbb..!! Perlahan-lahan Evi menurunkan pantatnya ke bawah.

Bleeesssepp..!! Batang kontolku kembali melesak ke dalam liang memek Evi yang terasa licin..
akibat cairan yang keluar dari memek Evi.. memudahkan masuknya kontolku ke dalam liang memeknya tersebut.

“Ooouuuwww.. eeessst.. uuufhhh.." desah Evi dengan kedua belah mata terpejam..
di kala merasakan batang kontolku yang masuk semuanya di liang memeknya sampai menyentuh dinding rahimnya.
Ditambah lagi bibir memeknya yang tergesek bebuluan yang ada di sekitar pangkal kontolku.

"Uuuuufhhh.. akhhhh.. eeeesssst..!” Erangku di kala aku merasakan remasan lembut dinding-dinding liang memek Evi.
Empotannya yang sungguh luar biasa nikmatnya.

Tak terbayangkan betapa nikmat rangsangan yang dirasakan kami berdua ketika itu.
Namun semua itu belum membuat kami untuk segera mencapai puncak kenikmatan.

Perlahan-lahan Evi mengengkat pantatnya.. membuat pantatnya yang menempel di pangkal kontolku..
yang penuh dengan bulu-bulu jembut tersebut terangkat naik..

Sehingga batang kontolkupun perlahan-lahan keluar dari liang memek Evi..
sampai sebatas bagian kepala kontol yang masih terjepit di bagian bibir memeknya.

Kemudian Evi langsung menghempaskan kembali pantanya ke bawah.. jlebbb..!!
Batang kontolkupun masuk kembali ke dalam liang senggama memek Evi sedalam-dalamnya..
hingga pantatnya menindih pangkal kontolku.

Dengan cara menaik-turunkan pantatnya Evi terus mengocok batang kontolku di dalam jepitan memeknya.
Decak-decak bunyi becek akibat kontolku yang keluar masuk liang memek Evi mulai banjir..
dengan cairan memeknya mulai terdengar lagi. Bunyi suara becek tersebut membuat kami semakin bergairah.

Gerakan Evi yang mengangkat dan menurunkan pantatnya ke atas dan ke bawah..
lama kelamaan membuat sekujur tubuhnya kembali basah oleh keringat.

Nafas Evi tersengal-sengal.. kepalanya tertatap menghadap ke atas.. dengan kedua belah matanya terpejam.
Kedua payudara Evi yang besar tersebut bergerak-gerak naik turun mengikuti gerakan tubuhnya..
yang sedang menaik-turunkan pantatnya.

Dengan gemas kemudian kedua tanganku meremas-remas kedua payudara Evi..
sambil sesekali kupilin-pilin putingnya dengan jari-jari tanganku.

"Ooouww .. eesst.. Aukhhh.. uuufhh.. eeeesssst..!” Evi mendesah hebat..
ketika merasakan sentuhan hangat batang kontolku yang menggesek dinding memeknya..

Disertai remasan tanganku di kedua payudaranya.. serta pilinan jari-jari tanganku pada puting payudaranya.
Aku berani bertaruh.. pasti bukan main nikmat yang dirasakan Evi ketika itu.

"Aaauukhhh.. Eeesst.. aakhh.. Eekhhh.. oooouuuuwww..!” Rintihku merasakan nikmatnya jepitan memek Evi..
yang terus-menerus mengempot menyedot-nyedot kontolku di dalam liang memeknya.

Sungguh. Memek Evi.. sekretaris baruku yang bertubuh padat, sekal dan montok ini..
betul-betul memberikan sensasi kenikmatan yang sangat hebat kepadaku.

Waktu semakin beranjak. Evi terus memacu tubuhnya naik turun di atas tubuhku yang terlentang di bawahnya.
Tubuh Evi meliuk-liuk bagai penari erotis. Cairan memeknya kian banyak keluar.. membuat memeknya menjadi semakin licin.

Hal itu turut memperlancar gerakan kontolku yang keluar masuk liang senggama memeknya.
Cloook.. cleeek.. Cloook.. Cleeek.. bunyi suara pergesekan kulit kontolku dengan dinding memek Evi..

Yang semakin becek akibat banjir oleh cairan yang terus keluar dari memeknya.
Oughhhh..!! Bunyi berdecak-decak dan desah serta erangan yang tercipta sungguh merangsang.

Keringat yang membasahi tubuh Evi semakin lama semakin banyak.
Degub jantung Evi yang semakin kencang.. membuat dadanya berguncang-guncang.
Nafasnya tersengal-sengal. Sungguh membuat aku benar-benar puas pagi ini.

"Oouuww.. Akhhh.. Eeessst.. Eviiiii gak tahan Paaaaak.. Uuukhh.. eeekhhh.. nikmaaaaattt.. Evi mau nyam.. pai lagi Paaaaak..
Eeeesssttt..!” Ceracau Evi. Suaranya serak-serak parau akibat menahan rangsangan birahi yang semakin meningkat.
Matanya terpejam-pejam menikmati kenikmatan yang amat sangat.

Waktu menunjukkan pukul lima pagi. Evi masih berada di atas perutku.
Tubuhnya tampak sudah sangat basah oleh kucuran keringat. Rambutnya awut-awutan tak menentu.
Gerakan naik turun tubuh Evi mulai melemah.

Aku respons ketika melihat Evi yang berada di atas perutku tampak sudah mulai kecapekan.
Kuminta Evi mencabut kontolku.
Kemudian menyuruhnya untuk membaringkan tubuhnya dengan posisi miring membelakangi tubuhku.

Sambil meremas kedua belah payudara Evi.. kuangkat kaki kiri Evi.
Lalu aku menempatkan tubuhku di antara kedua kaki Evi.. sehingga kaki kiri Evi kini berada di pundakku.

Sambil menggenggam batang kontolku dan mengarahkan kepala kontolku..
hingga tepat berada di permukaan lubang memek Evi yang terkuak itu..

Aku mengambil ancang-ancang.. dan kemudian kutekan pantatku.. Bleeeeesskk..!!
Batang kontolku kembali menyeruak.. membelah celah di antara bibir memek Evi.

Melihat batang kontolku masuk ke dalam liang senggama memek Evi menambah aku semakin terangsang.
Lalu dengan penuh gairah.. kutekan kuat-kuat pantatku.. Jlebb..!! Kontolku amblas seluruhnya di dalam memek Evi.

Evipun merasakan nikmat yang tiada tara di saat pelupuk dasar lubang memeknya tersentuh oleh kepala kontolku.
Ditambah lagi dengan posisi senggama seperti itu.. membuat liang memeknya menjadi semakin sempit.

Membuat gesekan batang kontolku semakin terasa banget di dingding liang senggamanya.
"Oohhhkhh.. eesssst.. Paaaaak.. nikmaaattt.. baaangeeet.. Evi gak kuat Paaaaak.. Eeeesssst.. aaaaakkkhhh..!”
Desah Evi dengan kepala menggeleng ke kanan dan ke kiri serta matanya terpejam-pejam.

"Aaakhhh.. eeessstt.. Viiiii.. eeenaaak Viiii.. Ohhh..!”
Akupun mengerang merasakan kuatnya jepitan dan empotan liang senggama memek Evi.

Kutarik keluar batang kontolku dari memek Evi.. hingga tinggal menyisakan kepala kontol terjepit bibir memek.
Setelah itu perlahan-lahan aku tekan lagi pantatku ke depan.. sampai batang kontol kembali amblas..
masuk seluruhnya di dalam liang memek Evi.

Lalu batang kontolku aku tarik lagi perlahan-lahan.. dan kemudian aku tekan lagi sampai amblas.
Sementara itu tanganku mulai meremas-remas payudara Evi yang membuat Evi menggeliat dan merintih hebat.

"Ooouuww.. uuufhhh.. eeessst.. Evi keluuaaarrr.. Aaaaakkkhhh..!!!"
Jerit Evi dengan muka tegang menatap ke arahku.

Tangan Evi menekan kuat-kuat pantatku.. sehingga batang kontolku masuk seluruhnya di liang memeknya..
yang tengah berkedut-kedut akibat orgasme yang dialaminya.

Ser.. seerr.. seerrr.. cairan orgasmen Evi menyemprot dengan derasnya memenuhi liang senggama memeknya.
Mendengar rintihan Evi tersebut.. aku semakin memperkuat hujaman kontolku..
Di atas.. semakin kuat meremas-remas payudara Evi.

Aku betul-betul merasa gemas dan geram menghadapi kemolekan tubuh Evi.
Mendapat serangan dariku, membuat gairah Evi langsung bangkit kembali.

"Ohhhh.. Aahhhh.. Enaaaakkk.. teruuuuusssss Paaaaak.. sodok yang kuat memek Evi Paaaaak.. ssssshhhhh.. aaahhh..!”
Rintih Evi dengan tensi birahi yang semakin tinggi.

Aku semakin memperkuat seranganku dengan menghujami liang senggama memek Evi dengan batang kontolku.
Evi menggoyang-goyangkan pantatnya mengimbangi setiap tusukan kontolku.

Crekkk.. crokkk.. crekk.. crokk.. bunyi decak-decak pergesekan.. antara batang kontolku..
dengan dinding memek Evi semakin terdengar keras.. seakan menyemangati kami berdua.
Aku semakin memperkuat dan mempercepat enjotan kontolku di memek Evi.

Sedangkan Evi dengan sebelah kaki berada di pundakku.. mengimbangi helaan dan hempasan pantatku..
dengan menggoyang-goyangkan pantatnya..
Sehingga pergesekan batang kontolku dan dinding-dinding memek Evi terasa begitu nikmat kami rasakan.

Waktu terus beranjak. Keadaan semakin memuncak tinggi. Tubuh kami berdua sudah tak karuan.
Rambut acak-acakan, tubuh basah oleh keringat yang terus mengalir. Tubuhku terasa semakin bergetar hebat.

Akupun merasakan kalau sebentar lagi akan mencapai puncak orgasme. Aku mengenjot kontolku semakin cepat dan kuat.
Sel-sel yang berada di tempat persembunyiannya, tiba-tiba terasa bergerak menuju ujung kepala kontolku.

Dengan sekali hentakan aku sodokkan kontolku kuat-kuat diliang senggama memek Evi hingga mentok..
Dan terasa menyentuh dinding rahim Evi. Crooot.. Crooot.. Crooooot.. menyemprotlah pejuku yang kental dan hangat..
deras muncrat di dalam liang senggama memek Evi.

“Ooooohh.. Viiiii.. aku keluuuaaaaar..!” Teriakku.
Di saat Evi merasakan adanya muntahan dan denyut-denyut kontolku di dalam liang memeknya..

Ia menarik pantatku dengan kedua tangannya.. lalu langsung menggoyang-goyangkan pantatnya..
Seoalh menggiling-giling batang kontolku yang masih menancap di dalam liang senggamanya.

Tubuh Evi semakin menegang kencang. Denyut-denyut memeknya terasa sangat kuat.
“Paaaaak.. Eviiiii.. keluaaaaarrrr.. Aahhh..!” Jerit Evi. Tubuhnya bergetar hebat..
merasakan orgasmenya yang kesekiankalinya di pagi ini.

Ser.. seerr.. seerrr.. kembali cairan orgasmenya menyembur memenuhi liang memeknya.. bercampur dengan cairan pejuku.
Akibat terlalu banyaknya cairan di memek Evi.. hingga tidak tertampung lagi di dalam memeknya..
cairan yang berwarna putih keruh tersebut meleleh keluar dari memek Evi.

Tak terbayangkan kenikmatan yang kami rasakan saat itu. Bagai terdampar di pantai surga.
Aku melepaskan kaki Evi yang masih menggantung di pundakku.

Begitu kaki Evi turun.. dengan sedikit memutar pantatku. Tubuhku langsung ambruk menghimpit tubuh Evi.
Tubuh kami saling berhimpitan. Evi memeluk erat-erat tubuhku.
Nafas kami berdua terengah-engah.. kedua tubuh kami seolah menyatu.

Tubuh kami berdua basah oleh keringat kami berdua.. senyum kepuasan menghiasi kami.
Kami berdua betul-betul merasa puas dengan persetubuhan pagi ini.
Kami berdua terkapar kelelahan kehabisan tenaga.

Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, aku mencabut kontolku dari memek Evi.. lalu aku berbaring disisinya.
"Terimakasih Vi, akhirnya kesampean juga aku ngentoti kamu. Sejak pertamakali melihatmu dulu..
kontolku langsung ngaceng pingin ngentot denganmu. Perempuan dengan kumis tipis sepertimu..
pasti memiliki nafsu seks yang tinggi. Dan ternyata memang benar. Nafsumu memang benar-benar tinggi.."

"Hmm.. kalau saja aku gak rajin olahraga dan menjaga staminaku.. sudah pasti aku akan kedodoran melayani kamu.
Aku puas banget, ngentot dengan kamu.. nikmat banget..” kataku sambil mengelus-elus pipi Evi.

"Sama-sama Pak, dientot sama Bapak nikmat banget. Evi puas banget. Seumur hidup Evi baru dengan Bapak..
Evi benar-benar merasakan nikmatnya ngentot.." Balas Evi. Sambil menciumi pipiku,
Evipun berulangkali bilang bahwa dia sangat puas ngentot denganku.

Bahkan dia sampai bilang.. “Pak boleh gak kalau lain waktu Evi ingin dientot lagi..?”
"Boleh. Kapan saja Evi kepingin kasih tau aja.
Lagian aku juga ketagihan dengan jepitan dan empotan memek kamu.." balasku sambil tersenyum.

Jam telah menunjukkan pukul 6 pagi.
Karena hari ini kami harus kembali ke Jakarta.. akupun bangkit dari tempat tidur..
Lalu menuju ke kamar mandi yang segera diikuti oleh Evi.

Kontolku yang mulai mengkerut.. tampak mengkilat karena cairan orgasme Evi..
yang bercapur dengan cairan pejuku. Begitu pula dengan memek Evi.

Saat dia berdiri dari lubang memeknya terlihat cairan putih keruh mengalir perlahan.
Di kamar mandi.. kami berdua membersihkan diri kami masing-masing.

Setelah membersihkan diri.. aku mulai mengenakan pakaian.
Sementara dengan berbalut handuk.. sambil menjinjing pakaiannya.. Evi minta izin kembali ke kamarnya sendiri.

Namun sebelum melangkah menuju kamarnya sekali lagi Evi mencium lembut pipiku.
“Terimakasih Pak, atas semua kenimatan yang telah Bapak berikan ke Evi..”
Bisik mesra Evi di telingaku.. lalu pergi menuju ke kamarnya.

Setelah sarapan pagi dan beres-beres barang bawaan kami masing-masing..
tepat pukul 9, aku dan Evipun kembali lagi ke Jakarta.

Dalam perjalanan aku merasa betul-betul beruntung..
dapat menikmati kepuasan bersetubuh sampai beberapakali dengan Evi.

Sementara nampaknya Evipun merasa puas juga dientot kontolku yang gede dan panjang ini..
Yang mampu membuat dia memperoleh orgasme berkali-kali.

Ahh.. Sungguh pengalaman yang tak pernah aku lupakan.

CONTIECROTT..!!
--------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd