Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

----------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------

Cerita 084 – Office Boy yang Beruntung

[Part 1] – Sandiwara Undangan..

Perlahan-lahan
motor Honda berwarna hitam itu memasuki sebuah jalan cukup lebar..
di sebuah kompleks perumahan elite. Pengemudinya yang berkulit coklat tua menjurus hitam itu..
kelihatan sedang mencari-cari nomor rumah tertentu. Menandakan bahwa ia bukan penghuni di jalan itu.

Akhirnya ditemukannya nomor yang dicarinya. Motornya dihentikan di depan rumah cukup besar..
dan terletak agak tinggi dibandingkan jalanan. Si pengemudi yang terlihat masih muda..
sekitar duapuluhan dengan ciri biologis pribumi asli itu.. lalu turun dan mematikan motornya.

Agaknya ragu-ragu.. namun kemudian mengajukan langkahnya mendekati pagar pintu besi..
dan dicarinya tombol bel yang seperti pada umumnya rumah-rumah baru di situ..
agak tersembunyi di belakang pintu besi itu.

Setelah memencet ketigakalinya.. maka pintu rumah itu terbuka. Muncullah seorang pria muda..
Yang agaknya si penghuni rumah berusia sekitar akhir dupuluhan.. atau awal tigapuluhan tahun.

"Selamat sore pak Luk..” tegur sang pemuda tamu setelah melepaskan helm penutup kepalanya..
sehingga terlihat rambutnya yang tebal agak bergelombang dengan wajahnya lumayan cukup keren berkumis..
disertai senyum agak malu dan menoleh ke kiri ke kanan.. ternyata jalanan itu cukup sepi.

“Selamat sore dik Faisal.. ayo masuk. Tak usah malu dan sungkan. Bawa masuk aja motornya..
Biarpun di sini biasanya cukup aman.. tapi kan engga tau. Kalau yang niat jahat bisa ada di mana saja..”
Demikian sambutan ramah sang tuan rumah yang berkulit jauh lebih bersih dengan raut wajah khas keturunan.

Faisal mengangguk setuju.. lalu membawa motornya melewati pintu pagar besi itu..
kemudian didorong menaiki jalur masuk ke depan garasi..
yang memang terletak agak tinggi dibandingkan jalan di depannya.

"Dik Faisal sudah makan belum..?” Tanya tuan rumah Lukman.
"Sudah pak, tadi di jalan saya mampir di warung gudeg kesenangan saya..” jawab Faisal,
"Ini pesanan bapak saya bawakan..” lanjutnya lagi sambil menyerahkan bungkusan kecil kepada Lukman.

"Oh ya, terimakasih.. ayoh masuk dan minum dulu.. kan capek di jalan pasti macet tadi.
Kita ngobrol-ngobrol sebentar.. jangan malu-malu.. engga ada siapa-siapa. Hanya istri saya di rumah, tapi dia lagi mandi..”
lanjut Lukman dan menatap Faisal disertai kedipan mata penuh arti.

"Iya deh pak.. tapi engga lama nanti takut hujan nih..”
Faisal mengikut di belakang Lukman yang masuk melewati pintu rumahnya menuju ruang terima tamu.

"Ayoh silakan duduk.. kalau hujan ya tak apa-apa, kan kini di bawah atap jadi engga basah kalau nunggu di sini.
Dik Faisal mau minum hangat atau dingin segar..?” Tanya Lukman lagi.
"Engga usah repot-repot pak, seadanya saja..” jawab Faisal masih agak sungkan.

"Biasanya kalau jam-jam segini enak minum teh jahe.. pasti adik senang teh jahe ginseng nanti-badan jadi terasa hangat..
segar dan dapat tambah enersi..” lanjut Lukman, kembali dengan kalimat yang rupanya menjurus ke arah maksud tertentu.

"Nanti saya cari dan lihat dulu di mana letaknya bungkusan teh itu.. maklum pembantu lagi sakit..
dan yang biasanya bikin teh ginseng ini istri saya, tapi mungkin dia sudah selesai mandi..”
Demikian Lukman sambil melanjutkan langkahnya menuju kebagian dalam rumah yang cukup besar itu.

"Baiklah pak, saya ikut aja apa yang biasanya bapak dan ibu minum di waktu sore..” jawab Faisal.
Lukman melangkah masuk ke dapur.. dan ternyata di situ berdiri Vonny istrinya yang telah selesai mandi..
dengan rambut masih agak tergerai di pundaknya.

Mengenakan baju rumah tanktop pendek yang hanya menutup setengah pahanya..
berwarna coklat tua tipis cukup membayang tanpa BH..

Sehingga dengan nyata terlihat puting buah dadanya dan celana dalamnya yang berbentuk string.
Vonny rupanya sedang membuat kopi dengan alat Philips Senseo.., sehingga aroma harum memenuhi dapur itu.

Lukman memeluk istrinya Vonny dari belakang.. menciumi pundak serta lehernya yang putih jenjang.
Jari jemarinya yang iseng meraba raba pinggang Vonny merantau ke depan.. lalu meremas ketiaknya..
mulai meremas-remas gundukan gunung kembar yang tak tertutup BH.. sehingga terasa sangat padat kenyal itu.

Tak sampai di situ saja.. Lukman mulai menarik tanktop yang dipakai istrinya.. sehingga naik ke atas..
mencapai bulatan pinggulnya, menyebabkan betis dan kedua pahanya terpampang jelas.
Kemudian mulai pula diraba dan dielus-elus paha serta bulatan pinggul Vonny.

"Von, tuh si office boy udah datang.. lagi nunggu di ruang tamu, rupanya kehausan juga dia..
bolehlah diajak minum sekalian..” ujar Lukman sambil terus menerus menggerayangi tubuh Vonny.

"Udah ah, geli kan.. Mau ngapain sih dia dateng sore begini..?” Tanya Vonny sambil menggeliat geliat.
"Kan dia nganterin barang pesenan, lagian mungkin udah kangen ngkali pengen liat nyonya bahenol..”
Jawab Lukman yang sebelumnya memang telah merencanakan untuk ‘mempersembahkan’ istrinya.

"Ngga usah ya.. emangnya dia sendiri engga punya bini atau simpenan..?” Sahut Vonny..
yang sebenarnya masih agak ragu dengan petualangan swinger.. walaupun sudah mengetahui..
bahwa Faisal selalu ‘lapar’ mata dan mengawasi tubuhnya jika ia datang ke kantor di mana Lukman bekerja.

Vonny dan Lukman adalah pasangan muda sangat modern..
dengan prinsip hidup liberal kebebasan sepenuhnya, juga termasuk dalam hubungan pasutri.

Keduanya sering membaca bersama cerita erotis dalam weblog semarak di internet saat ini.
Di mana soal tukar pasangan dengan persetujuan kedua belah fihak..
juga merupakan salahsatu tema yang mengundang banyak pembaca.

Mereka berdiskusi dengan terus terang dan saling menanyakan apakah misalnya Vonny keberatan..
jika Lukman menggauli seorang wanita lain.. dan juga sebaliknya..
Apakah Lukman bersedia ‘membagi’ kebebasan serupa jika ada lelaki asing yang ingin mencicipi tubuh Vonny.

Mula-mula Vonny sangat terkejut dengan diskusi itu..
namun rupanya gairah tubuh mudanya disertai rasa ingin tau lebih besar daripada rasa malunya.

Tentu saja sebagai seorang wanita dan istri yang menjaga diri dan tak mau disebut ‘murahan’ begitu saja.
Vonny tak langsung mengatakan setuju.. hanya jika ditanyakan dan didesak..
Apakah mau digauli oleh si office-boy di kantor..? Maka jawabannya selalu mengelak dan tak langsung setuju.

“Ngga ah.. ntar jadi ketauan orang lain, belum tentu si Faisal bisa dipercaya mau tutup mulut, lagian mau ngapain sih..?”
Demikian selalu jawaban Vonny mengelak.

Setelah beberapa minggu dirayu dan dipancing dan ‘dipanasi’ terus menerus dengan pelbagai cara..
Akhirnya jawaban Vonny berubah menjadi: "Engga taulah.. lihat aja deh gimana. Belum tentu juga dia ada minat.
Mungkin dia cuma senang ngawasin dan ngeliat aja.. kan biasa mata lelaki begitu semua, kayak kamu juga gitu.."

Dari jawaban ini Lukman mulai merasa yakin bahwa istrinya tidak menolak mentah-mentah..
dan ingin tau juga apakah kesan melakukan perselingkuhan dengan izin suami sendiri.

"Udah selesai kan kopinya buat tiga orang.. coba bawa deh ke ruang tamu.
Taruhan yuk si Faisal bakalan melotot ngeliat kamu pakai baju kaya begini..”
demikian kelakar Lukman semakin menghasut istrinya.

"Kamu aja yang bawain, mau tukar pakaian yang lain..” jawab Vonny pura-pura..
Padahal dia sengaja pakai baju tanktop pendek dan merayang itu karena tau OB Faisal di sore itu akan datang.

"Ayolah.. pake malu-malu gitu. Abis mandi kan kelihatan seger banget..
Pasti kecium badannya si nyonya amoy bahenol wangi merangsang..” desak Lukman kepada istrinya.

Di sore itu memang pembantu mereka sengaja diberikan bebas jalan-jalan..
Dan juga nonton film di mall ditambah uang jajanan.
Yah.. mana ada pembantu muda zaman sekarang yang menolak ekstra bonus begitu.

Dengan langkah masih agak ragu namun tetap terlihat lemah gemulai.. disertai lenggokan menawan tatapan pria..
Vonny perlahan-lahan keluar dari dapur dengan membawa nampan..
dengan di atasnya tiga cangkir kopi dan beberapa potong coklat serta kueh kering sebagai snacks.

Meskipun agak menundukkan matanya karena harus memperhatikan cangkir kopi yang penuh..
namun Vonny melihat Faisal langsung berdiri melihat kedatangannya dengan mata tak berkedip sama sekali.

Di saat meletakkan nampan dengan cangkir kopi dan snacks di meja tamu yang terlapis kaca itu..
Vonny mau tak mau harus membungkuk.. sehingga bagian atas baju tanktopnya terbuka untuk tatapan mata Faisal..

Yang seketika melotot melihat betapa putih dan montoknya belahan buah dada Vonny..
Dan di tengah kedua gundukan itu mencuat puting yang rupanya agak mengeras entah karena dinginnya AC.

Setelah meletakkan dan membagi ketiga cangkir kopi.. Vonny dan Lukman kemudian duduk bersama..
berdampingan di kursi salon lebar.. sementara Faisal duduk langsung di hadapan Vonny yang berpura-pura malu..
menarik ujung rok tanktop yang dalam posisi duduk hanya menutup setengah pahanya.

Mereka kemudian bercakap cakap dan ngobrol ke kiri ke kanan..
Sampai di suatu saat Lukman bertanya apakah Faisal sudah berkeluarga, dan dijawab olehnya ‘belum’.

“Masih nyari pasangan yang cocok. Susah zaman sekarang..” katanya. “Belum lagi suasana keuangan belum mantap.
Untuk sendiri aja tak cukup apalagi harus menanggung keluarga..” lanjutnya.

Mendadak HP Lukman yang terletak di meja kerja di ruangan sebelah dalam berbunyi..
sehingga Lukman permisi masuk meninggalkan Vonny dan Faisal.

Kini keduanya hanya berdua dan terlihat bahwa Vonny agak kikuk..
karena dirasakannya mata Faisal semakin binal mengincar tubuhnya yang merayang di bawah baju tanktop tipis.

Terutama bagian buah dada serta pahanya menjadi sasaran menyebabkan Vonny ingin lebih menarik ujung tanktop ke bawah.
Serta berusaha merapatkan belahan pahanya agar tak bisa ‘diintip’.

Agaknya Faisal makin berani.. dan mulai yakin bahwa wanita muda di hadapannya ‘kepanasan’ ..
menantikan kegiatan yang lebih menjurus maksud tertentu.

Ketika Faisal ingin menggeser duduknya lebih maju ke arah meja untuk meletakkan cangkir kopinya..
maka muncullah Lukman yang ternyata telah menukar bajunya dan telah memegang kunci mobil.

"Eeh.. mau ke mana koq udah tukar baju..?” Tanya Vonny kaget dan menjadi agak gugup..
karena hal ini di luar dugaan.. dan tak pernah dibicarakan lebih dahulu.
Padahal ini sudah termasuk rencana Lukman dan Faisal sejak kemarin di kantor.

"Harus balik ke kantor sebentar say.. ada transaksi Forex dan hedge funds tak dapat ditunda, kalau engga rugi..” jawab Lukman.
"Setengah jam pasti udah balik. Faisal, tolong temani istri saya sebentar, nanti makan malam sama-sama..
Saya ntar mau beli sate kambing, Faisal doyan kan..?” Lanjut Lukman.

Vonny kini sadar bahwa hal ini pasti diatur oleh Lukman dan agak jengkel juga ‘dijebak’.
Namun sebelum ia sempat protes.. Lukman telah bergegas keluar ke depan garasi, masuk ke dalam mobil Nissan Qashqai Trail.

Dan kemudian melaju ke arah jalan setelah menutup pintu garasi di belakangnya..
meninggalkan istrinya Vonny yang sangat terombang ambing di antara rasa tak nyaman..
Agak takut tapi juga tergoda oleh kenyataan bahwa kesempatan untuk selingkuh kini terbuka lebar..!!!

Lukman memang telah agak lama merayu.. dan akhirnya berhasil membujuknya sejauh mungkin..
Antara lain dengan mengajaknya membaca pelbagai kisah sangat erotis yang semarak di pelbagai weblog..
sehingga rasa ingin tau untuk mencoba bagaimana rasanya ML dengan lelaki asing tergugah tinggi.

Juga dengan lelaki pribumi asli berkulit hitam legam kasar.. sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih..
sebagaimana khasnya orang keturunan.

Hanya diperkirakannya bahwa semua akan berlangsung tahap demi tahap.
Berkenalan.. ketemu dan ngobrol basa basi dulu beberapakali sebelum memasuki taraf lebih lanjut..
Tidak atau bukan langsung sedemikian cepatnya.

Vonny ingin rasanya lari keluar. Tapi mana mungkin dengan pakaian seperti itu.
Selain itu.. untuk mundur dari permainan ‘sandiwara’ yang tak langsung telah disetujuinya sendiri juga terlambat.

Dari sudut matanya Vonny melihat senyum mesum Faisal. Faisal yang memang sudah bersepakat dengan Lukman..
kini memperoleh kesempatan seluasnya untuk mulai melakukan aksinya.

Telah disepakati dengan Lukman bahwa ia boleh menggarap Vonny.. asalkan tidak disakiti apalagi dilukai.
Boleh dibujuk, dirayu, didesak dan yah sedikit dipaksa bolehlah.. selama satu jam penuh Lukman belum akan kembali.
Demikian perjanjiannya, jadi Faisal lumayan punya waktu.

Apa yang tak diketahui oleh Faisal..
Bahwa sebenarnya Lukman berniat untuk beberapa menit kemudian kembali lagi ke rumahnya.

Mobil akan diparkir di depan rumah sebelah.. masuk diam-diam lewat pintu kecil samping garasi.
Lalu mengintip peristiwa swinger Vonny dengan Faisal si Office Boy yang beruntung.

Faisal melihat betapa gugupnya Vonny menghadapi situasi yang sama sekali tak diduganya itu.
Oleh karena itu Faisal berusaha sedikit mengalihkan pembicaraan sehingga lebih mudah untuk mendekati.

"Ibu senang bunga ya, bagus amat anggreknya yang dipasang dekat jendela, ngerawat sendiri bu..?”
Faisal pura-pura menunjuk ke arah bunga anggrek merah muda berbintik-bintik yang memang dipasang dekat jendela.

Vonny merasakan bahwa ini kesempatan untuk sedikit menghindar tatapan mata Faisal yang sangat haus selama ini.
Dia bangun dari tempat duduknya untuk berjalan ke arah bunga anggreknya.

"Iya, saya coba coba sendiri, baru mulai bulan lalu.. entahlah bisa tahan apa engga..”
Vonny telah berdiri di depan jendela dengan hiasan anggrek kesayangannya.

Tapi justru dengan berdiri di hadapan jendela itu.. maka sinar matahari semakin menyorot..
dan menyebabkan silhouette -siluet- tubuhnya semakin jelas di balik tanktop tipisnya.

Selain itu Faisal malahan memperoleh kesempatan untuk ikut berjalan dan kini telah berdiri di belakang Vonny.
Semakin lama semakin dekat.. sehingga tubuh mereka hampir berdempetan
Dan Vonny merasakan embusan nafas hangat Faisal di belakang lehernya.

Kemudian dirasakannya tangan Faisal berada di atas pundaknya.. berdiam sejenak di situ.. kemudian mengelus..
serta meraba kulitnya yang mulai merinding, sebelum bibir hangat Faisal menyentuh leher dan bahunya.

"Wah.. relaks bu relaks dikit.. pundak ibu terasa sangat tegang otot-ototnya. Coba duduk lagi di sofa panjang bu..
nanti saya pijat pasti ibu senang dan hilang tegangnya.." ujar Faisal meneruskan usahanya.

Vonny ingin membalikkan tubuhnya.. namun dengan sigap..
Faisal telah memeluk pinggangnya yang ramping dengan tangan kirinya..
sementara ciumannya di leher dan belakang telinga Vonny semakin gencar.

Sejenak kemudian Vonny merasakan kedua tangan Faisal memegang pundak dan belakang lehernya..
yang lalu diurut dan dipijat.. sehingga dirasakan sedikit nyaman mengurangi ketegangan.

"Ennngmmh.. udaaah ah.. jangan mas. Saya kan istri orang.. tak baik kalau ini ketauan orang..”
Protes Vonny masih berusaha mengendalikan diri, walaupun ia tau bahwa penolakannya tak sepenuh hati.

"Emmmh, saya engga tahan lihat badan ibu.. sudah lama saya pingin meraba.. kini kan kita berdua, tak ada yang tau..
Nikmati bu.. kehausan ibu nanti akan hilang..” suara Faisal mendesah di telinga Vonny.

Sementara terus memijit dan mengurut dengan tangan kanannya.. Faisal melingkarkan lengan kirinya di pinggang Vonny..
Kemudian perlahan-lahan ditariknya mundur selangkah demi selangkah menjurus ke arah sebuah bangku panjang..
semacam sofa yang empuk dan cukup lebar.

Vonny menengadahkan kepalanya dan mengembuskan nafas lembut.. yang lama kelamaan menderu semakin cepat.
Kedua tangannya meraih ke belakang.. memegang kepala Faisal yang berada di belakang lehernya..
sambil terus menciumi bergantian kedua telinganya, menyebabkan Vonny semakin kegelian.

Langkah demi langkah Faisal setengah menyeret Vonny ke belakang.. dan keduanya telah mencapai sofa empuk yang panjang itu.
Di mana Faisal langsung menghempaskan dan meletakkan ‘mangsanya’ yang masih berusaha segera bangun dan berdiri.

Namun Faisal lebih sigap.. dan tubuhnya yang cukup tegap berat telah menindih Vonny..
Hingga karena rontaannya itu maka justru Vonny kini dalam posisi tertelungkup.

Dengan keadaan ini maka Faisal dengan mudah menindihnya..
Dan secara sangat pandai ia tetap memijit dan mengurut leher pundak Vonny..
sementara pinggul Vonny yang begitu bulat menggairahkan itu ditindihnya.

Vonny tak sanggup banyak bergerak atau berontak dalam keadaan tak menguntungkan itu..
hanya kedua tangannya saja terkadang menggapai ke belakang.. berusaha melepaskan diri..
dan mendorong tubuh yang menindihnya.

Namun semua sia sia saja.. bahkan dengan pergulatan itu tanktop yang dipakainya telah tersingkap naik ke pinggangnya..
menyebabkan punggungnya jelas terpampang.

Sebagaimana umumnya wanita pemakai tanktop tidak mempunyai perlindungan BH di bawahnya..
Dan ini diketahui pula oleh Faisal. tangannya yang memijit leher pundak Vonny kini mulai berani turun ke bagian depan.

"Aaiiih.. ooooooh.. mas udah dong.. jangan terusin. Suami saya pasti sebentar lagi pulang.. jangan aah..
Lepas dong.. tolong.. saya.. enggga mauuu..” Vonny berkata terbata diselingi desah.

Vonny semakin liar menggeliat ketika dirasakannya jari-jari Faisal menaiki lereng bukit kembarnya dari samping..
Lalu kemudian mulai bergerilya menekan.. meremas-remas bulatan kembar nan empuk di dadanya.

Menduga bahwa perlawanan Vonny sudah sangat menurun.. maka Faisal semakin berani.
Ditarik serta disingkapnya tanktop berwarna merah muda itu dengan sigap melewati bahu dan kepala Vonny.
Dan hanya dalam waktu beberapa detik kemudian.. bagian atas tubuh Vonny telah telanjang tanpa penutup apapun.

Tanktop itu sengaja dibiarkan oleh Faisal menyelubungi kedua bahu dan lengan Vonny..
menyebabkan mangsanya itu sementara agak ‘terjerat-terbelenggu’.. sehingga sukar berontak melepaskan diri.

Vonny semakin panik dan meronta-ronta.. tak diduganya bahwa Faisal begitu berani melangkah sejauh itu.
Tapi semua usahanya tidak memberikan hasil.. sementara tubuhnya kini hanya tinggal memakai CD string.

"Tenaaaang aja bu.. tenaaaang.. relaaaaks.. pasti ibu engga nyesel. Pak Lukman pasti masih sibuk.
Apalagi mau beli makanan dulu. Ibu nikmati aja permainan saya.. engga ada yang tau bu..”
Faisal menghibur sambil meneruskan aksinya.. kini telah ditemukannya puting yang segera dipilin dan dicubit cubitnya.

Vonny tak berdaya menghadapi serangan yang bertubi-tubi itu.. hanya kedua betis kakinya menekuk menghentak-hentak..
Sementara kedua tangannya yang berusaha mencakar ke belakang.. kini dipegangi dan ditelikung oleh tangan kiri Faisal.
Dan ini sangat menambah nafsunya.. sehingga si otongnya berdiri makin tegang.

Mendadak Faisal bangun dan membalikkan tubuh Vonny hingga terlentang yang segera ditindihnya lagi.
Kedua pergelangan tangan Vonny yang langsing diletakkan di atas kepala dan dicekalnya dengan hanya satu tangan kiri.
Sementara tangan kanannya menggerayangi dan meremas buah dada Vonny.

Mulut Faisal yang cukup besar dengan bibir tebal itu segera mencakup mulut Vonny yang jauh lebih kecil hingga gelagapan.
Terutama ketika dirasakannya lidah Faisal yang berbau rokok berusaha membelah bibirnya untuk memasuki rongga mulutnya.

Karena Vonny tidak mau langsung membuka mulutnya.. maka Faisal menarik dan mencubit puting buah dada yang telah mencuat itu.
Menyebabkan Vonny merasa amat kengiluan dan tak sadar meringis ingin berteriak.. di saat mana lidah Faisal menerobos masuk..!

"Auuuuw.. eemmppfhh.. sshhhh..” hanya desis itu yang keluar dari mulut Vonny yang kini dirajah Faisal.
Vonny semakin kewalahan menghadapi serangan Faisal.

Tubuhnya yang baru mandi kini mulai dibasahi kembali keringat karena pergumulannya dan perlawanannya yang sia-sia.
Tanpa disadari lidahnya mulai ikut ‘bersilat’ melayani lidah Faisal. Ludah keduanya semakin tercampur.
Bau rokok yang sebenarnya tidak disenangi Vonny.. sudah tak dipedulikannya lagi.

Sapuan lidah Faisal kini menyapu langit-langit rongga mulut Vonny.. menyebabkan timbul rasa geli.
Apalagi disertai remasan cubitan Faisal di puting susunya.

Faisal merasakan di cekalan tangan kirinya bahwa geliatan pergelangan tangan Vonny berkurang..
entah memang Vonny sudah mulai lelah.
Atau memang nafsu birahinya sendiri sudah terbangun.. sehingga tak mempunyai semangat untuk melawan.

Kesempatan ini segera dipergunakan sebaik-baiknya oleh Faisal.. dengan sigap dan tak terduga..
ia menarik celana dalam string Vonny sebagai penutup aurat terakhirnya.

"Auuww..!! Vonny memekik kecil sambil meronta.. namun semuanya telah terlambat.
Kini sempurnalah tubuhnya yang kuning langsat putih.. terbuka di depan mata Faisal..
disertai dengan senyuman lebar kemenangan.

Merasa yakin bahwa Vonny tak akan melawan lagi.. Faisal melepaskan cekalan tangan kirinya di kedua nadi mangsanya.
Dan segera tangan Vonny secara refleks melintang di dadanya.. dan juga berusaha menutup celah selangkangannya.

Sambil menatap naik turunnya buah dada montok Vonny akibat memburunya nafas..
sebagai tanda ketegangan akan apa yang terjadi selanjutnya..
Faisal melepaskan kemeja dan kaos serta sekaligus jins serta celana dalamnya.

Kini dua insan berlainan jenis telah bugil bagai Adam dan Hawa di taman firdaus:

Wanita keturunan muda belia dengan kulit putih kuning langsat tubuh montok..
terlentang di sofa dalam posisi tak berdaya.. menghadapi seorang lelaki pribumi bertubuh kekar..
berkulit hitam gelap.. dengan alat kejantanan telah tegang mengacung siap tembak membantainya.

"Udah mas.. jangan diterusin. Saya engga mau. Nanti ketauan orang.. saya kan bersuami dan sebentar lagi pulang.
Jangan mas.. saya akan rahasiakan peristiwa ini.. tapi hentikan dong..”
Vonny berusaha tenang.. walaupun degup jantungnya telah sangat cepat karena menahan emosi yang tak terkekang.

"Jangan takut, ibu tak akan saya sakiti, ibu sebenarnya kepingin merasakan petualangan juga, tak usah malulah bu..
Semua biasa saja. Tubuh ibu yang muda juga ibarat bunga harus banyak disiram air..”
Faisal berusaha menenangkan Vonny sambil kini tubuhnya mulai menindih mangsanya yang terlentang.

Faisal yang nafsunya telah sangat memuncak itu ragu sebentar:
Apakah istri boss-nya di kantor ini akan dipaksanya untuk menyepong alat kejantanannya.

Tapi setelah beberapa detik diputuskannya untuk tidak melakukan hal itu saat ini.
Mungkin dalam kesempatan berikutnya.. pikirnya

Lebih baik sekarang justru gue yang jilatin memeknya si amoy bahenol ini agar dia betul-betul terangsang..
sehingga menggeliat kehausan bagaikan histeris mohon dipuaskan, ya ini siasat terbaik saat ini..

Demikian keputusan Faisal.

Faisal menurunkan kembali wajahnya dan mulai menciumi leher Vonny, menjalar mengendus meniup-niup telinga kiri kanan..
sementara tangan kiri meremas memijit dua gundukan daging putih di dada sambil memilin putingnya..

Sedangkan tangan kanan turun ke arah pusar.. bermain sebentar di situ.. lalu semakin turun..
Bergerak lamban namun pasti mendekati bukit venus yang dihiasi rambut halus yang jelas sangat dirawat dan sering dicukur.

Vonny berusaha menggeliat dan meronta.. namun terlihat bahwa perlawanannya tidaklah sepenuh hati..
seperti seorang wanita yang sedang mempertahankan mati-matian kehormatannya.

Ketika mulut Faisal dari leher turun ke buah dadanya untuk menggigiti putingnya..
Vonny hanya memalingkan wajahnya ke samping sambil mendesah lembut..
sementara kedua tangannya bahkan memegangi rambut Faisal.

Ciuman dan cupangan Faisal beralih.. dari kedua puting kemerah-merahan yang telah terlihat mengkilat basah..
mencuat ke atas.. kini menurun pusar yang disedotnya dengan rakus.. lalu semakin merantau mendekati pusat kewanitaan Vonny.

Tangan kiri Faisal tetap aktif di puting yang semakin mengacung dan peka..
Sementara tangan kanannya meraba mengusap bagian dalam paha Vonny yang putih merangsang itu.

"Aaaah.. udaaah dong.. geliii.. bapak nakal amat sih.. udaah dong.. suami saya pulang nih, ntar ketauan..”
Vonny mendesah sambil berusaha mengatur nafasnya yang semakin memburu menahan nafsu.

"Udah tanggung bu.. kepalang basah.. nikmati ajalah.. bapak masih sibuk di kantor..”
Faisal menghibur dan sekaligus melanjutkan penjelajahannya..
–sementara wajahnya telah menempel di daerah lipatan bagian dalam paha Vonny, mengecup..
dan menyupanginya dengan mesra.. sehingga memerah jambu.

Vonny tetap memalingkan wajahnya.. dengusan nafasnya bersilih ganti dengan pekikan kecil kegelian..
jika Faisal menggigit bagian dalam pahanya yang sangat peka itu.

Geliatan dan liukan serta rontaannya makin menjadi.. ketika Faisal mulai mencium daerah bukit kemaluannya.
Lidah Faisal yang lebar kasar menjulur-julur keluar.. bagaikan ular mencari mangsa.. mendekati celah sempit yang tersembunyi.

Setelah ditemukan.. maka lidah itu menjilati tepi bibir pelindung vagina Vonny..
Membasahinya.. hingga akhirnya menusuk-nusuk.. berusaha menyelinap masuk ke bagian lebih dalam.

Sambil melakukan kegiatannya itu.. Faisal telah berhasil menaikkan kedua paha Vonny..
Kemudian ditekuknya di bagian lutut.. serta diletakkannya di pundak kiri kanannya.

Kini terpampanglah bukit kemaluan Vonny di depan wajahnya..
sementara mangsanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri ke kanan sambil menggigit bibir bawahnya.

"Hmmmmh.. memeknya wangi amat bu.. bukan wangi sabun.. tapi harum wanita yang pengen digituin..”
Seloteh Faisal bagaikan perayu ahli dalam film bokep, menyebabkan pipi Vonny semakin memerah.

Menduga bahwa Vonny sudah ikut terbangun gairahnya dan tak akan melawan lagi.. Clrupp.. clrup..
Faisal tanpa ragu menjulurkan lidahnya menyelinap masuk ketengah liang surgawi yang telah dicium sebelumnya.

Lidah yang kasap itu mengusap.. menjilat dinding vagina Vonny semakin lama semakin dalam..
Menerobos ke atas ke bawah.. selintas menyentuh lubang saluran air kemih yang kecil namun cukup peka.

Akibatnya Vonny menggelinjang kegelian.. -hal mana tak pernah dialami sebelumnya dengan Lukman suaminya sendiri..
Dan tak diduganya bahwa office boy suaminya yang kini tanpa rasa jijik melakukan hal ini..-

Faisal semakin meningkatkan usahanya untuk memanjakan istri boss-nya.
Setelah liang kecil itu.. maka berikutnya lidahnya merantau ke atas.. di antara lipatan bibir kemaluan Vonny..
untuk mencari sebutir daging kecil yang tersembunyi dan biasanya terjepit rapat.

Setelah ditemukannya.. maka dengan lahap namun hati-hati.. disentuhnya daging merah itu dengan ujung lidahnya.
Disapu.. diusapinya.. dijilatnya, diemut-emut dengan bibirnya sendiri.. kemudian dijepitnya mesra di antara giginya..
Kemudian dijilatinya kembali..

Ibarat terkena aliran listrik Vonny meronta menggeliat-geliat menahan rasa geli tak terkira sambil memekik manja.
"Ooooh.. udaaah bang.. geliiiii.. auuuuw..!! Geliiii bang.. saya ngga tahaan lagi.. aaaaah.. saya mau pipiiiis..”

Vonny mendesah dan mendengus sambil memekik.. ketika dirasakannya cairan lendir keluar mengalir membasahi vaginanya..
menandakan bahwa ia telah mencapai orgasmus.. dan liang kenikmatannya kini telah siap..
menerima batang kemaluan sang pejantan yang sedang menjarahnya.

Faisal juga merasakan bahwa bibirnya yang melekat di dinding vagina Vonny semakin basah lengket-lengket..
terulasi oleh air mazi pelumas wanita.
Dan kini tibalah saatnya untuk memasuki lubang sengama Vonny.

Dengan penuh kepuasan Faisal menatap wajah Vonny yang agak mengkilat karena keringat.
Penisnya yang telah menegang itu dipegangnya dengan tangan kiri.. kemudian diarahkannya ke liang surgawi..

Dan.. slebb.. blesseppp.. perlahan namun pasti.. milimeter demi milimeter batang rudal itu memasuki tubuh Vonny..
"Ooooooh.. aaaauh.. aaaaah.. pelaaan pelaaaan ya bang.. aaaahh.. sssshhh. Oooooh bang Faisalaaaa..”

Vonny mendesah dan mengeluh ketika dirasakannya kemaluan office boy itu menusuk dan menggali semakin dalam..
Sehingga akhirnya amblas semua di liang nikmatnya.. bulu kemaluannya telah bersatu dengan bulu kemaluan Faisal.

"Hhhmmmhhh.. ooooh nikmaaaatnya.. Ibu masih peret gini.. latihan kegel tiap hari ya bu..?”
Tanya Faisal sambil mulai dengan gerakan pinggulnya maju mundur.. yang disambut oleh Vonny dengan putaran pinggulnya.
Membuat Faisal semakin bergairah menumbuk-numbuk rahim istri boss-nya.

Kedua insan berlainan jenis itu telah mandi keringat, sangat mengasyikkan melihat kontras-nya warna kulit mereka.
Vonny dengan kulit yang halus kuning langsat..
Sedang ditindih.. dan digeluti dihentak-hentak oleh pria berkulit kasar dengan warna coklat tua kehitaman.

Namun pada saat ini tak ada perbedaan atau pemisahan antara keduanya.
Yang ada hanyalah gairah nafsu birahi menguasai keduanya.. desahan.. dengusan.. rengekan..
rintihan dan geraman keduanya silih berganti.. memenuhi ruang sore menjelang malam itu.

Semakin lama terlihat keduanya melupakan segalanya.
Gerakan maju mundur pinggul Faisal semakin cepat.. walaupun pinggangnya telah dijepit kedua paha Vonny.

Kedua tangan Vonny telah memeluk tubuh Faisal.. seolah tak ingin melepaskannya.
Rasa panas dan gatal menguasai vaginanya.. ketika terus menerus digesek dengan cepat.. hingga akhirnya ..

"Oooohh, ibuuu.. aaaah.. nyonya bahenooool.. abang mau banjir nih..!!” Dengusan Faisal di telinga Vonny.
"Iyyaaaaahhh.. ooooooohh.. sssssshhhhh.. teruuuuuuusss.. iyaaaaaa.. masukiiiiiiin teruuuuus.. iyyyyaaaa..”

Bagai histeris Vonny mencakar lengan Faisal dan menggigit bahunya.. ketika mereka bersama mencapai klimaks..
Dan.. crott.. crott.. crott..!! Sang office boy menyemburkan lahar panasnya berulang-ulang ke dalam rahim Vonny.

Sepuluh menit kemudian keduanya bergegas ke kamar mandi untuk mengeringkan keringat dari tubuh mereka.
Vonny kembali merapikan baju tank-top-nya.. sedangkan Faisal memakai lagi seragam kantornya.
-----ooOoo-----

Satu jam kemudian mereka makan bersama hidangan yang dibeli oleh Lukman.
Ketiganya ngobrol dengan santai dan tanpa ada rasa risih.. seolah-olah tak ada yang terjadi sama sekali.

Vonny juga merasakan sangat puas dengan petualangannya itu.
Meskipun dalam hati kecilnya muncul keraguan apakah lebih baik berterus terang kepada suaminya..
mengenai kenikmatan terlarang yang dialaminya.

Namun di sudut lain di hatinya pun bertanya-tanya.. apakah ia akan tahan godaan untuk menolak keinginan Faisal..
seandainya ia kembali datang secara tak terduga ketika suaminya Lukman sedang keluar.

Pepatah mengatakan bahwa sesuatu yang terlarang justru mempunyai daya tarik untuk dilakukan.

Yang tidak diduga oleh Vonny bahwa suaminya Lukman.. –setelah mendengar sendiri dari Faisal..
bagaimana mula-mula perlawanan Vonny berubah menjadi sambutan gairah..–
bahkan merencanakan swinger berikutnya: tak hanya dengan seorang, namun dua office boys sekaligus..!

Kalau selingkuh hanya dengan satu lelaki..
memang dapat dianggap bahwa seorang istri yang kesepian mencari pengganti sejenak..

Artinya satu tubuh digantikan dengan satu tubuh.
Tapi satu tubuh seorang suami kan tak mungkin bisa digantikan dengan dua tubuh lelaki..

–Apakah reaksi Vonny.. setuju dan akan menyerah dikuasai dua lelaki..
Ataukah ia akan memutuskan bercerai meninggalkan Lukman..??–

CONTIECROTT..!!
-----------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------
 
--------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------

Cerita 084 – Office Boy yang Beruntung

[Part 2] - Terjebak Gairah

Beberapa hari setelah peristiwa 'swinger' pertama itu.. batin Vonny terasa tak tenang.
Perasaan bersalah melanda dirinya.. akibat terhanyut melayani hasrat seksual Faisal.. office-boy kantor suaminya.

Padahal awal mula peristiwa itu adalah akibat ulah suaminya sendiri, Lukman..
yang mengizinkannya berpakaian minim untuk menggoda si office-boy.

Vonny memenuhi permintaan suaminya karena Lukman berhasil meyakinkannya..
bahwa ia hanya sekedar ingin merasakan sensasi seksual pada saat ada pria lain..
yang dengan gairah birahi memperhatikan tubuh molek istrinya.

Apa mau dikata.. di tengah permainan 'sandiwara' mereka berdua menggoda Faisal..
suaminya mendadak harus ke kantor untuk mengurus transaksi forex yang penting.

Sampai beberapa minggu setelah peristiwa itu, Vonny masih segan atau belum berani menceritakan..
kejadian selanjutnya kepada Lukman, yaitu di saat ia malahan terjebak dalam gairah nafsunya sendiri.

Saat Lukman memintanya untuk menceritakan apa yang terjadi ketika ia meninggalkan mereka berdua di rumah..
maka Vonny semula hanya berani bercerita sampai bagian..
di mana ia membiarkan office-boy suaminya itu memijat bagian pundak, punggung dan pinggulnya yang montok.

Reaksi spontan suaminya malah sama sekali di luar dugaan Vonny..! Lukman sama sekali tak terbakar api cemburu.
Tapi malahan mendengarkan penuturannya dengan penuh minat dan perhatian.

Vonny sendiri yang justru merasa semakin bersalah.. sehingga ia malahan berpura-pura merasa tak nyaman..
dan menolak untuk melanjutkan permainan menyerempet bahaya yang diusulkan suaminya.

Ke arah luar Lukman seolah memaklumi perasaan istrinya.. namun sebenarnya di dalam benak dan fantasinya..
permainan swinger istrinya ini masih jauh dari usai, ini baru permulaan.
Lukman telah terjerumus semakin jauh ke dalam fantasi liarnya sendiri.

Di sisi lain.. Vonny berusaha memendam pergumulan batinnya..
dan melayani Lukman suaminya semakin mesra di ranjang.

Vonny merasa sedikit tenang karena tidak terjadi perubahan sikap dari sang suami terhadap dirinya..
ketika mereka ML bergelut penuh mesra.

Vonny sama sekali tak menyangka kalau kehangatan yang ditunjukkan oleh Lukman..
adalah hasil dari semakin terpenuhinya fantasi liar suaminya itu.

Perempuan cantik ini tidak mengetahui bahwa suaminya ikut menyaksikan dirinya..
ketika melakukan persetubuhan terlarang bersama si office-boy dari salahsatu sudut tersembunyi di rumah mereka.

Hati nurani Vonny akhirnya mengalahkan rasa keraguan dan malunya.
Seminggu setelah peristiwa itu Vonny mengakui sejujurnya peristiwa itu kepada suaminya..
ketika mereka selesai ML di tengah malam minggu.

Dengan tubuh keduanya masih mandi keringat dan telanjang bulat.. Lukman pun mengakui..
Bahwa peristiwa swinger itu memang telah diaturnya.. -hal mana sudah diduga keras oleh Vonny..
Karena Lukman kelihatannya dengan sengaja meninggalkannya berdua bersama Faisal..
yang mampir di rumah mereka dengan alasan membawa barang titipan kantor..-

Setelah itu bahkan Faisal semakin sering mampir ke rumah mereka.. dan Vonny pun semakin lama..
semakin terbiasa untuk melayani keinginan Faisal yang memang masih bujangan.

Lukman sendiri tidak keberatan istrinya digauli oleh office-boy kantornya dan bahkan mengetahui dari Faisal..
bahwa ada beberapa pegawai kantor mereka yang juga naksir dan berkeinginan untuk ikut swinger.

Karena pasangan muda ini termasuk kelompok generasi muda yang mengikuti alur open-marriage..
maka Vonny pun tidak begitu melarang Lukman jika jajan.. meskipun ada pula rasa sedikit cemburu.

Vonny hanya meminta kepada Lukman agar tak sembarangan saja jajan dengan setiap wanita jalang..
namun dengan partner yang kurang lebih cukup setara dan terjamin tidak mengidap penyakit kelamin.

Lukman berjanji untuk sangat memilih -seandainya memang ada..-
Serta akan terbuka sebelumnya untuk memperkenalkan wanita yang akan digaulinya.

Untuk tujuan mana Lukman mencari pasangan dari kelompok teman..
atau rekan akrabnya yang telah menikah dan juga open-marriage.

Ini lebih aman karena pasangan seperti ini pun memperhatikan sekali segi kesehatan..
demi pernikahan mereka sendiri.

Namun sampai sekitar tiga bulan..
agaknya Lukman belum menemukan pasangan lain yang dapat diajak untuk tukar partner.

Sementara itu Vonny telah terbiasa menerima Faisal sebagai variasi kehidupan seksnya.
Dan beberapa orang di kantor yang juga mengincar Vonny semakin penasaran.

Setelah kurang lebih tiga bulan.. maka Lukman mulai mempunyai fantasi lain.. yaitu:
Bagaimana kiranya jika Vonny digauli tak hanya oleh satu lelaki asing..
Namun sekaligus oleh dua atau bahkan tiga lelaki.

Fantasi ini pernah dikemukakannya.. namun Vonny masih ragu menolak..
karena ia merasa ngeri melayani lebih dari satu orang.
Takut disakiti alasannya.. walaupun terkadang muncul pula rasa ingin taunya.

Hal ini dimaklumi sepenuhnya oleh Lukman.. dan ia tak mau memaksa istrinya..
meskipun semakin lama godaan di pikirannya semakin bertambah.

Apalagi Faisal pun semakin sering menceritakan bahwa dua orang kantor yang amat ngebet..
karena selalu mendengarkan pengalaman hangat Faisal.

Kedua pegawai kantor yang sangat naksir Vonny itu bernama Rizak.. berasal dari Jambi..
Satunya lagi bernama Fuad.. mempunyai darah Arab.. berasal dari Madura..
Keduanya adalah sopir dari Direksi.

Karena pendapatan mereka sebagai sopir..
rupanya tak memadai kebutuhan mereka berdua dengan keluarga masing-masing..

Maka di waktu senggang di luar jam kantor..
mereka juga bersedia melakukan segala macam reparasi kecil-kecilan di rumah.

Mereka kebetulan sangat trampil.. bukan hanya untuk dalam soal mesin mobil..
namun juga misalnya memasang saniter kamar mandi, mesin cuci, alat dapur..
Selain itu untuk persoalan listrik yang tidak terlalu susah mereka pun cukup mahir.

Banyak pegawai kantor tingkat atasan sering memakai tenaga mereka untuk reparasi..
atau renovasi kecil-kecilan di rumah mereka.
Lagipula keduanya memasang tarif harga miring dan hasilnya cukup memuaskan.

Setelah memasuki bulan kelima.. Faisal sempat menggauli Vonny beberapakali..
ia pun telah menceritakan kepada Lukman bahwa Rizak dan Fuad mempunyai keinginan..
untuk ikut meramaikan swinger dengan Vonny.

Tentu saja Lukman sendiri tidak buta dan menyadari betapa kedua sopir direksi itu..
selalu memandang istrinya dengan penuh gairah jika Vonny kebetulan datang ke kantor.
Ya. Terutama jika Vonny memakai blus tipis agak terbuka dan rok mini yang menantang.

Lukman mempertimbangkan.. apakah untuk peristiwa gangbang pertama ini..
sebaiknya Vonny akan diberikannya obat perangsang -mungkin dicampur dengan alkohol..
sehingga Vonny mungkin akan sedikit lupa daratan.

Meskipun telah sering juga swinger.. namun jika menghadapi keroyokan tiga pria yang haus seks..
pasti istrinya akan shock.. dan Lukman tak mau istrinya mengalami trauma..
sehingga mungkin selanjutnya akan sama sekali menolak bukan saja dengan Faisal namun dengannya sendiri.

Oleh karena itu Lukman meminta kepada Faisal dan juga kepada Rizak dan Fuad.. agar sedikit sabar..
dan menantikan kesempatan baik yang semuanya akan direncanakan dengan seksama dan cukup hati-hati.

Untuk mempersiapkan istrinya mengalami gangbang pertama itu.. Lukman berusaha sejauh mungkin..
'memanaskan' Vonny dengan sering mengajaknya menonton DVD porno..

Yang isinya terutama gangbang wanita Asia berbadan kecil mungil dengan beberapa lelaki bule..
atau pejantan berkulit gelap, kebanyakan Negro; semuanya berbadan kekar berotot dan penis panjang besar.
Berbeda dengan ukuran Asia.

Pelbagai DVD dengan film semacam itu di jaman cyber modern ini.. sangat mudah di-download..
dari websites pelbagai negara di luar Indonesia, misalnya Jepang, Korea, Rusia, Belanda, juga USA.

Karena ‘sensor’ pihak berwajib.. Indonesia masih jauh ketinggalan..
maka halangan sensor itu dengan mudah dapat ditembus oleh kaum awam biasa..
asal saja tidak terlalu gaptek, lalu direkam ke dalam DVD.

Telah lebih dari dua minggu lamanya Vonny diloloh dengan pelbagai blue-film semacam itu..
Dan persepsi yang semula kelihatan ngeri dan jijik.. semakin lama menjadi lebih biasa..

Ia kini lebih tenang serta rileks jika melihat amoy Jepang atau Korea kewalahan hampir pingsan..
digarap ketiga lubangnya oleh lelaki Negro bertubuh raksasa untuk ukuran Indonesia..
dengan batang kejantanan mereka yang terlihat menyolok sangat di luar proporsi.

Kini hanya tinggal menunggu waktu yang cocok saja: Di mana Vonny sedang sendirian di rumah..
Lalu Faisal sebagaimana biasa.. mampir untuk memberikan service..
-dan di saat mereka sedang asyik dengan foreplay.. maka kedua pejantan lain akan ikut nimbrung..
meramaikan dan memberikan extra-service.
-----ooOoo-----

Sebulan lalu Lukman membelikan Toyota Ayga.. sebagai hadiah ulang tahun Vonny yang ke 23.
Dan karena garasi mereka sudah penuh dengan Nissan Qasqhai milik Lukman.. maka Lukman mengusulkan..
agar di depan garasi mereka dilengkapi dan ditutup atasnya dengan carport.

Vonny setuju dengan usul suaminya karena merasa sayang juga..
kalau mobil barunya berwarna silver metallic itu selalu basah terguyur selama musim hujan.

Untuk melaksanakan pembuatan carport itu Lukman mengatakan pada Vonny..
bahwa mungkin Faisal mengenal buruh pembangunan yang dapat dipercaya membuat karport.

Tentu saja Lukman tidak menceritakan.. bahwa sebetulnya kedua sopir direksi kantornya..
yang memang telah lama mengincar istrinya itu akan membangun karport.
Juga sekaligus diberikan 'bonus istimewa'.

Setelah bersepakat dengan harga akhir.. maka pada hari Jum'at tengah hari..
ketika tugas kantor selesai.. Fuad dan Rizak diajak oleh Lukman ke rumahnya..
Kemudian mereka mulai mengukur-ukur berapa besar dan tinggi karport yang akan mereka bangun.

Pada kesempatan mana kedua pejantan itu beberapakali sempat mengintip dari samping dan belakang..
ketika Vonny berjalan keluar masuk rumah.
Turun naik jakun mereka disertai mata melotot.. ketika menyaksikan betapa yahud goyangan pantat sekal Vonny.

Demikian pula betis dan paha putih mulus yang mengintip keluar.. ketika Vonny turun naik dari mobil barunya.
Menyebabkan si ujang dan si otong terasa amat sesak di dalam celana dalam mereka.

Lukman menanyakan pada Vonny.. apakah ia keberatan jika kedua buruh bangunan memulai pekerjaan mereka..
membangun karport itu di hari Minggu esok hari dan Senin berikutnya karena kebetulan Senin itu pun hari libur nasional.

Lukman juga sebetulnya tidak perlu bekerja di kantornya..
Hanya kebetulan di pagi hari Senin itu ada meeting dengan direksi perusahaan.

Vonny tidak keberatan.. karena hari Minggu ia ingin berjalan-jalan..
dan sekalian shopping ke sebuah pusat perbelanjaan yang baru dengan Lukman.

Oleh karena itu akhirnya disepakati untuk kedua pegawai kantor itu..
memulai membangun pondasi karport di hari Minggu.

Sedangkan hari Senin keesokannya..
Rizak dan Fuad mengatakan baru datang agak sore karena mereka harus tugas kantor dahulu.

Padahal Lukman telah mengatur bahwa kedua sopir itu digantikan tugasnya oleh rekan-rekan sopir lain..
sehingga mereka dapat datang di pagi hari.

Di hari Senin yang telah direncanakan itu maka Faisal diberikan tugas sebagai 'perintis' jalan:
Setelah Lukman berangkat ke kantor untuk 'meeting'.. maka Faisal akan datang menagih 'jatahnya'..
setelah selama hampir tiga minggu puasa.

Sedangkan Fuad dan Rizak diatur baru akan datang jika Faisal sudah sibuk di dalam.
Kedatangan Faisal pun tak diberitahukan kepada Vonny/.. –seolah-olah semuanya surprise.

Namun kali ini Faisal harus menahan diri untuk tidak langsung ngejos..
melainkan merangsang serta meng-oral Vonny habis-habisan.. sehingga alami beberapakali orgasme.

Semalam sebelumnya.. Lukman pun mengajak Vonny menyaksikan DVD serial berturut-turut..
dengan pelbagai adegan super hot.. di mana isinya kurang lebih sama.. yaitu para istri yang kelihatan alim setia..
akhirnya terjebak dan jatuh ke dalam genggaman beberapa lelaki berkemampuan dan stamina luar biasa.

Tanpa disadari.. Vonny bagaikan diberikan obat perangsang visual..
karena sesudah itu Lukman sengaja langsung tidur.
Padahal diketahuinya dari bunyi yang khas.. bahwa Vonny di bawah selimut melakukan masturbasi.

Memang.. setelah menyaksikan pelbagai blue-film DVD itu..
Vonny mengharapkan akan memperoleh nafkah dari suaminya.

Namun karena Lukman dilihatnya beberapakali melenggut dan mendengkur..
maka dengan sedikit kecewa ia mencari solusi lain dengan bermasturbasi.

Tak disadarinya bahwa semua tarikan nafas mendesah..
dan hentakan pahanya di bawah selimut ketika mengalami orgasme tak lolos dari telinga suaminya.

Sekitar jam tujuh pagi setelah minum kopi tubruknya..
Lukman telah meninggalkan rumah dengan alasan menghindari kemacetan.

Vonny mengantarkan sampai ke pintu rumah.. dan melihat bahwa kedua buruh pembangunan yang kemarin..
telah memulai membangun karport memang belum datang.

Akibat sudah terlanjur bangun dan sulit untuk tidur kembali.. maka Vonny memutuskan ke dapur..
untuk masak air penyeduh teh melati kesukaannya..
karena salahsatu pembantunya pulang kampung karena ada yang sakit.

Sedangkan pembantu yang satunya sedang berada di rumah tante Vonny..
karena setelah operasi kakinya masih tak dapat melakukan tugas sehari-hari melayani suaminya yang kena stroke.

Tak lama kemudian Vonny dikejutkan oleh bunyi ketokan di pintu pagar depan..
Vonny curiga bahwa kemungkinan besar Faisal..
karena semua tamu atau pengunjung lain biasanya membunyikan bel yang ada di situ.

Vonny sebetulnya agak sangsi untuk membuka pintu karena ia sebenarnya merencanakan untuk mandi dan keramas..
diharapkannya bahwa Lukman akan tak terlalu lama meeting di kantor.

Dengan agak ragu Vonny mengintip dari balik tirai ruang tamu..
Dan dilihatnya memang Faisal yang masih menunggu dengan motornya.

Jika dibiarkannya si office-boy terlalu lama berdiri di depan pintu pagar besi..
maka mungkin akan menarik perhatian tetangga pula.

Oleh karena itu dengan agak ragu Vonny menyambar kunci tergantung..
dan berjalan ke pekarangan depan menuju pintu pagar besinya.

Agak terenyuh juga sanubari Vonny..
karena dirasakan bahwa hasrat kewanitaannya semalam tak terpuaskan oleh Lukman.

Diingatnya pula bahwa Faisal sudah hampir tiga minggu tidak datang..
dan biasanya office-boy itu akan menerkamnya bagaikan harimau kelaparan melihat kijang lemah.

Setelah membuka pintu depan rumah dan juga pintu pagar besi ke jalanan..
maka Vonny menyambut Faisal dengan senyum manis kemudian berjalan balik masuk.

Di ambang pintu.. barulah Vonny menyadari bahwa ia masih memakai baju daster tipis..
yang biasa hanya dikenakannya di kamar tidur dan di dalam rumah, tak pernah hingga pintu pagar.

Tanpa sadar wajah Vonny memerah malu. Baju daster itu terbuat dari bahan tipis tembus cahaya..
Sehingga sinar matahari pagi mencetak tubuh montok bahenolnya..
bahkan sebagaimana biasanya di bawah daster itu Vonny tak memakai BH.

Selain itu Vonny memakai celana dalam V-string super mini yang hanya menutup selangkangannya.
Kedua bongkah pantatnya sama sekali terbuka dan di bagian depan pun hanya pas-pasan menutup belahan vaginanya.

Penutup aurat super mini itu pun masih agak demak basah di bagian depan..
karena lendir kegairahan wanitanya yang mengalir keluar akibat masturbasinya semalam dan juga pagi tadi.

Rona merah menerpa pipi Vonny.. ketika dari sudut matanya ia melihat tatapan Faisal tak berkedip..
sambil memarkir motornya di bawah kerangka karport yang sedang dibangun.

Setelah itu.. sebagaimana biasanya Faisal melangkah perlahan-lahan memasuki pintu rumah..
Kali ini matanya terus mengikuti semua goyang gemulai istri boss-nya..
Mulai dari pinggang sampai ke belahan pantat dan pahanya.

Meskipun Vonny sudah sering melayani Faisal.. namun kali ini merasa sangat jengah..
karena pakaiannya yang sangat menantang dan sebetulnya hanya dipakai dalam kesempatan hanya berdua..
di kamar tidur dengan Lukman suaminya.. untuk menukar baju sudah terlambat.

Ah.. sudah kepalang.. mau diapain lagi. Masa bodohlah..
Demikian akhirnya keputusan Vonny sambil melangkah kembali ke arah dapur.

"Bang Faisal udah ngopi belum, saya lagi bikin téh nih.. jadi bisa sekalian dibuatkan..” tanya Vonny.
"Udah, bu.. barusan sebelum berangkat di tempat kost. Oh ya, bu.. pintu depannya dikunci lagi apa dibiarkan saja..?
Nanti datang pekerja untuk karport nggak, bu..?"

Faisal pura-pura bertanya, sambil tak hentinya meneguk ludah melihat badan begitu menantang.
Selain puting buah dada yang mencuat bagaikan ingin dicubit.. juga celana dalam Vonny sedemikian mini..
Sehingga seolah-olah dia telanjang bulat.

Biasanya Faisal mengunci kembali pintu pagar depan itu.. namun kali ini Vonny agak ragu-ragu..
karena kedua pekerja bangunan sebentar lagi akan datang.

Jika ia telah sibuk melayani si office-boy.. maka Vonny segan juga untuk menghentikannya..
namun demi keselamatannya maka Vonny meminta agar Faisal kembali ke pintu pagar untuk menguncinya.

"Dikunci ajalah, bang.. biarin ntar mereka ngebel..” ujar Vonny berjalan amat gemulai..
keluar dari dapur dan kemudian duduk di sofa ruang tamu.

Faisal tersenyum.. karena ia hanya berpura-pura menghampiri pagar besi ke jalan..
kemudian dengan sengaja dia adu gembok dengan pintu besi secara keras..
sehingga seolah-olah si gembok terkunci dan itu didengar oleh Vonny.

Padahal kunci gembok itu hanya dicantolkan begitu saja.. tapi tetap terbuka..
sehingga Fuad dan Rizak akan mudah masuk ke dalam rumah dan akan ikut meramaikan peristiwa gang-bang.

Demikian pula setelah masuk.. Faisal memutar kunci pintu rumah duakali secara keras.. -seolah-olah mengunci duakali..-
Padahal ia hanya memutar sekali mengunci.. sedangkan bunyi kedua adalah ketika kunci itu dibukanya kembali.
-Artinya.. pintu rumah Vonny pun seperti pagar.. kini tak terkunci.

Kemudian Faisal berbalik dan berjalan menuju sofa besar dan empuk di ruang tamu..
sofa mana sudah sering menjadi saksi bisu swinger Vonny dengan office-boy yang beruntung ini.

Dilihatnya Vonny telah berada di sofa itu dengan menekuk paha serta lututnya.
Dalam posisi setengah duduk itu.. maka baju daster yang dalam keadaan berdiri pun memang hanya setinggi atas lutut..
kini semakin tertarik ke atas, menyajikan sepenuhnya kedua betis langsing dan sebagian besar paha putih mulus Vonny.

Faisal yang telah terbiasa dengan pemandangan menggairahkan itu tak luput menelan liurnya..
apalagi ketika Vonny seolah malu berusaha menarik dasternya ke bawah sambil menggigit bibir bawahnya.

Biasanya Faisal langsung menerkam nyonya istri tuannya itu.. namun kali ini ia berusaha menahan..
diri dengan menempatkan diri duduk di belakang Vonny.

Tubuh nyonya majikan yang sudah sering dinikmatinya.. kini agak rebah bersandar tubuhnya..
Kemudian dengan lembut disingkapnya rambut di belakang leher Vonny.. lalu kuduk yang putih itu diciumi.

Kedua tangan Faisal menyelinap di bawah ketiak Vonny.. kemudian diremasnya kedua bukit kembar..
yang begitu sekal padat namun sekaligus kenyal menyebabkan pekikan geli keluar dari belahan bibir Vonny.

Apalagi ketika jari-jari Faisal menemukan puncak buah dada.. dan mulai memijit serta memilin..
terkadang mencubit putingnya yang semakin mengeras di bawah kain daster yang tipis.

Vonny merinding kegelian.. ketika ciuman Faisal menjalar dari belakang leher ke arah telinganya..
mengembuskan nafas panasnya di situ.. lalu menjulurkan lidahnya ke liang telinga Vonny.

"Aaaaah.. geli aah. Nakal amat sih! Ooohh.. bang, sssssh..." Desah Vonny berusaha membalikkan tubuhnya..
untuk membalas permainan Faisal.. namun ditahan oleh pelukan lengan yang kuat.

Akibatnya Vonny semakin gelisah menghentak-hentakkan kakinya..
sehingga pahanya makin terpampang ke arah selangkangannya karena dasternya acak-acakan tersingkap ke atas.

"Kenapa, sayang, geli enak ya..? Nikmat dicubitin puting susunya ya, mau digigit itunya ya..?
Ayo bilang dulu sama abang mau diapain.. mau digunyeng apa nggak..?" Faisal semakin menggoda mangsanya.

"Nggak, nggak mau diapa-apain. Lepasin ah, udahan mainnya, ntar kedengeran ama kuli bangunan.."
Vonny berusaha menggeliat sambil pura-pura bertahan namun birahinya semakin meningkat.

Biasanya Faisal tak begitu lama dengan foreplay.. namun kali ini justru Vonny yang dibuatnya makin blingsatan.
Sambil tetap menciumi leher dan telinga nyonya majikannya.. tangan Faisal kini mulai menjalar di bawah daster tipis.

Dijelajahinya perut Vonny yang datar..
jari-jarinya turun dan menemukan bulu halus di tepi celana dalam string yang begitu kecilnya.

Dengan nakal dijepit dan ditarik-tariknya bulu sangat halus itu dengan telunjuk dan jari tengahnya..
sehingga Vonny semakin gelisah menggelinjang tak karuan.

"Aaaiiiih.. ngapain sih, bang..? Cepetan dong kalo mau maen.. ntar tuh kuli karport pada datang..
malahan suami saya juga keburu balik. Aauuuw..!! Geli ah, nakal amat sih maennya..” Vonny terbakar rasa birahi..
karena Faisal tak juga memasuki taraf berikut untuk memuasi nafsu syahwatnya yang telah meninggi.

"Hmm.. kerangsang benget ya, nyonya amoy bahenol..? Uuuwaaahh.. celana dalemnya kecil amat, bu..?
Udah demek basah begini.. sini saya bantuin lepasin ya.. mana wangi lagi.." ujar Faisal sambil mencium celana string..
yang telah dilorotnya ke bawah melewati kedua kaki Vonny.

"Udah nggak sabaran ya, bu.. biasanya nggak cepat basah kaya gini..? Kenapa sih, bu..?
Semalem belum dapet jatah dari suami ya..? Ngaku deh, bu.. nggak usah malu.. kan udah biasa ngewe sama saya.."
Faisal semakin menggoda dan merangsang nyonya majikannya.

"Nnnnnggghhh.. sssssshhh.." hanya itulah yang keluar dari celah bibir Vonny.
Rasa malunya masih berhasil menahannya untuk tak mengakui..
bahwa ia amat mengharapkan nafkah badaniah dari Lukman semalam, namun tak diperolehnya..
sehingga terpaksa hanya masturbasi.

Desah dan lenguh nafasnya semakin memburu.. kedua mata Vonny setengah tertutup..
wajahnya menengadah ke atas.. lubang hidungnya kembang kempis menahan emosi kegairahan..
bibirnya terbuka mengkilat karena sering digigitnya dan dibasahi oleh lidahnya.

Penuh rasa tak sabar Vonny merangkuh kepala Faisal.. dan mulutnya langsung diciumi oleh si office-boy.
Kumis baplangnya terasa menggelitik bibir..
seolah memberikan tanda agar Vonny pasrah menerima juluran lidah Faisal yang kasar dan kasap itu.

"Aaaaahh.. hhhmmmhhh.. geregetan banget sih, bu, udah ngebet nggak tahan lagi mau dientot ya..?
Iya sini saya bantuin garukin.. ininya yang gatel ya, bu..?" Faisal mengusap-usap bukit kemaluan Vonny..
ujung telunjuknya mengitik mencoel-coel lipatan bibir vagina mencari sang kelentit.

Wajah Vonny semakin merah padam mendengar celoteh Faisal.. dan sambil mendesah dan melenguh tak teratur..
ia melepaskan kancing kemeja Faisal.. kemudian ditariknya kaos dalam dengan gerakan tak sabar..
sebelum jari-jemari lentiknya menarik ikat pinggang dan menurunkan ritsluitin..g
lalu ditariknya celana dalam boxer berwarna hitam sang kekasih pengganti suaminya yang rajin memberikan jatah.

Langsung si ujang milik Faisal muncul keluar dalam keadaan setengah tegang..
dan Faisal dengan sengaja melekatkan tubuh bagian bawahnya ke selangkangan wanita muda di bawah tindihannya.

Vonny yang sudah mabuk birahi.. langsung merengkuh batang pentungan yang telah beberapakali memasuki memeknya.
Dicobanya untuk menarik batang rudal itu membelah celah kewanitaannya..
Namun belum juga berhasil masuk karena Faisal dengan sekuat tenaga mempertahankan taktiknya.

Pada saat bersamaan.. Faisal juga semakin jauh mengembara dengan jari tengah dan telunjuknya di bukit Venus berbulu halus.
Dicarinya klitoris yang tersembunyi di antara lipatan bibir kemaluan berwarna agak kemerahan.

Setelah ketemu segera diusap dan dipilin-pilin menyebabkan Vonny menjerit kecil.
"Uuuummmhhh.. aaaaeeeemmmmhhh.. geli aah, abang nakal! Ooooohhh..!!"

Vonny menggeliat meronta menggelepar karena merasakan kelentitnya bagai kena aliran listrik tinggi.
Rasa malu Vonny telah hilang punah.. jari-jarinya turun naik di batang kemaluan Faisal..
Mengocok dan menggenggam sekuatnya.. terkadang kepala jamur yang coklat hitam itu dijepit di antara pahanya.

"Hehehe.. mau dicoblos ya, nyonya manis..? Ayo minta dulu, bilang dulu:
abang sayang, saya minta dipuasin, minta dijarah, minta dientot ama abang. Ayo minta dulu..”
Sengaja Faisal memasang harga.. karena ini termasuk siasat untuk mempersiapkan Vonny dikerjai mereka bertiga.

Syarat berikutnya yang harus dipenuhi oleh Vonny agar Faisal bertindak lebih jauh memuaskan kebutuhan birahinya;
Adalah sesuatu yang sampai saat ini belum pernah dilakukan Vonny.

Meskipun Faisal setiapkali telah mengoral Vonny dan membawanya ke surga dunia..
namun sebaliknya Vonny belum pernah membalas rangsangan sama.

Faisal yakin bahwa inilah saatnya untuk mengajak Vonny mengatasi rasa malunya untuk menyepong penis lelaki asing..
Karena Faisal yakin bahwa wanita manis keturunan yang pada saat ini dalam kekuasaannya..
pasti telah sering mengoral suaminya, Lukman.

"Abang juga mau nerusin ngejos.. tapi si otong minta dimanja dulu nih ama nyonya..
seperti abang yang juga udah sering ngejilat memek nyonya. Nyonya pasti udah sering kan nyepong suami..
jadi adil dong saling gantian..” ujar Faisal menyeringai sambil menyodorkan penisnya di hadapan wajah Vonny.

"Ayolah, bu.. Pake malu-malu segala, ntar pasti biasa. Nih.. bu, coba lihat.. kan laen bentuknya dengan yang biasa ibu lihat..”
Desak Faisal kepada nyonya majikannya karena Vonny masih berusaha melengos.

"Pasti akan puas, bu. Ini pisang ambon rasanya laen, bu; gede mateng tapi bukan disekep, ibu sendiri udah becek gitu..”
Faisal makin berani dan menempelkan kepala penisnya di pipi Vonny.. sambil perlahan-lahan dipegangnya kepala Vonny..
agar menoleh ke arah alat kejantanannya yang hitam itu.

Namun rupanya Vonny masih merasa risih untuk menyepong penis lelaki bukan suaminya sendiri..
sehingga ia tetap menolak dan hanya mendesah-desah karena terus menerus dirangsang oleh jari-jari tangan Faisal.
Oleh karena itu Faisal memutuskan untuk mengajak nyonya majikannya itu bermain oral dalam posisi '69'.

Masa' sih kalau dirangsang, dijilati dan digigiti kelentitnya habis-habisan..
wanita muda dengan nafsu sudah ke-ubun-ubun tak akan mencaplok kemaluan lelaki di depan matanya..
meski penis itu bukan milik suami sendiri..
demikianlah perhitungan Faisal yang semakin menggoda Vonny.

Dengan sigap Faisal merebahkan tubuh Vonny di sofa yang lebar itu.. dengan punggung Vonny di arahkan ke pintu..
karena diduga bahwa setiap saat Fuad dan Rizak akan masuk arena pertarungan.

Dengan punggungnya membelakangi pintu.. maka Vonny yang sedang dirangsang dan mabuk birahi..
kemungkinan besar tak sadar bahwa dua lelaki pejantan segera masuk dan akan ikut menggagahinya.

Setelah merebahkan tubuh Vonny yang ramping tapi montok itu dalam posisi menyamping..
kemudian Faisal pun rebah menyamping dengan wajahnya mendekati selangkangan nyonya majikannya..
sedangkan kemaluannya yang mengacung agak bengkok itu kini berhadapan dengan wajah Vonny.

Tanpa menunggu komentar atau bahkan protes dari mangsanya.. mulailah Faisal mengendus-endus..
dan menciumi bukit Venus di hadapannya.

Jari-jarinya melebarkan bibir kemaluan Vonny yang telah basah memerah..
dan lidahnya menyusup ke celah liang surgawi untuk menjilat-jilat.

Bagaikan seniman penuh keahlian dan kesabaran..
lidah kasar Faisal semakin mencelup ke dalam tengah dinding vagina dan kembali menjalar ke sana sini.

Menyentuh liang kencing Vonny yang sangat mungil.. mencari G-spot dan menyeruak..
di antara lipatan atas bibir kelamin untuk menemukan sebutir daging kesayangannya.

"Hhhhm.. slrrrruuup.. wuih, beceknya nih memek ama madu asli, harum manis kaya yang punya.
Sluuurrp.. mana dia tuh itil nyonya, eeiiit-eiiitt.. nah tuh nongol, mau diisep-isep ntar digigit-gigit ya, bu..?"

Lidah Faisal menyerbu kelentit kesayangannya..
sementara kumis baplangnya kini menggelitik dinding vagina Vonny menyebabkannya semakin terangsang.

Daya pertahanannya terakhir telah runtuh.. tangannya masih menggenggam..
kemudian mengocok turun naik penis sang office-boy..
Sementara kepala rudal berbentuk jamur itu makin membesar melekat di pipinya.

Hangatnya serta kegatalan yang terus menerus menguasai di dalam celah kewanitaan Vonny..
akhirnya mengalahkan perasaan malunya. Dengan hanya sedikit menolehkan kepalanya..
Vonny telah menyentuh ujung rudal berbentuk topi baja milik si office-boy..

Ctapp..! Kemudian batang dihiasi pembuluh darah yang melingkar itu dicekal..
dan mulai dikocok dengan menggerakkan tangannya turun naik semakin cepat.

Setelah kemaluan Faisal dirasakannya semakin menegang dan mengeras.. maka Vonny kini menjulurkan lidahnya..
Lalu mulai menyentuh belahan saluran kencing di tengah kepala rudal besar di genggamannya itu.

“Ooooooh.. iyah, enak, bu. Geli nikmat, terus..! Nyonya cantik ternyata pinter nyepong, udah biasa nyepongin bapak ya..?
Duuuh enak..” Faisal tanpa mempedulikan sekitarnya mulai mendengus melenguh merasakan keenakan..
karena baru untuk pertama kali batang kemaluannya disentuh dan dijilati oleh simpanannya yang sexy bahenol itu.

Faisal menahan nafasnya dan berusaha sekuatnya menahan birahinya sendiri yang mulai tinggi menggejolak.
Gelitik dan godaan ujung lidah bagaikan beledu di kulit kepala jamurnya yang begitu peka..
menyebabkan Faisal blingsatan, tubuh bagian bawahnya menggeliat-geliat.

Diusahakannya agar lahar panasnya tak segera menyembur keluar..
karena kenikmatan seperti ini tentu saja ingin sekali dirasakannya selama mungkin.

Selain itu.. kali ini ia mempunyai tugas dan kewajiban justru sejauh dan selama mungkin..
merangsang si nyonya rumah agar mengalami puncak surgawi dunia berkali-kali.

0Harus dibuatnya sejauh mungkin lemas dan pasrah.. bagaikan kelinci yang tak mampu melawan lagi..
untuk dapat dipersembahkan kepada dua serigala lainnya yang telah kehausan menantikan..
saat untuk menggerayangi tubuh sekal bahenol yang sering dibanggakan sendiri oleh Faisal..
di saat ia membual di kantor tempat kerjanya.

Oleh karena itu dengan segala macam upaya.. Faisal konsentrasi dan mengarahkan lagi kemahirannya..
untuk membakar nafsu birahi sang nyonya majikan.

“Iyah terus, bu. Masukin yang dalem, ntar keluar yoghurt asli. Ibu kan doyan yoghurt..
Ooooooh.. pijit-pijit tuh pelir, bu, ntar ngecrotnya jadi kenceng..“
Tak malu-malu lagi Faisal kini menyuruh nyonya manjikannya memanjakan si otongnya.

Vonny merasa jengah dan rona merah memenuhi pipinya yang putih halus..
mendengar betapa pujian Faisal terhadap tindakannya dan ini menambah keberaniannya untuk melanjutkan lagi..
kegiatan yang biasanya memang sampai saat ini hanya dilakukannya dalam suasan intim dengan suaminya.

Semula masih terlihat ragu.. namun akhirnya Vonny berusaha membuka mulutnya clopp..
Menjepit penis Faisal di antara bibirnya.. dibasahi dengan ludahnya lalu perlahan-lahan dimasukkan ke dalam mulutnya.

Sementara itu paha putih dan mulus Vonny menjepit sekuat-kuatnya..
menahan kenakalan jari-jari Faisal yang memijit dan menekan serta mencubit kelentitnya.

Air mazi kewanitaannya semakin membasahi dinding vaginanya..
yang terasa semakin licin dan gatal mengharapkan alat kemaluan segera menikam.
Namun Faisal tak kenal menyerah dalam menjalankan tugasnya sebagai perintis jalan.

Jari telunjuk dan tengahnya kini menerobos masuk ke dalam vagina nyonya majikannya..
sementara ibu jarinya kini menggantikan tugas mengusap-usap..
dan sekali-kali menyentil daging kecil di antara lipatan bibir bawah Vonny.

Jari-jari tangan tangan Faisal yang lain tetap menggenggam dan meremas-remas buah dada Vonny..
menjepit kedua puting kiri kanan bergantian yang telah mengeras bagai kerikil.

Lidah kasapnya tak henti-hentinya menyapu kelentit..
yang semakin menonjol keluar, semakin sensitif peka dan Faisal mengetahui hal ini.

Bergantian dengan lidahnya.. kini giginya ikut menjepit klitoris Vonny.. digigit-gigit dengan mesra..
Digeser-gesernya deretan gigi atas dan bawah ke kiri dan ke kanan sementara klitoris itu tetap dijepit..
di antara kedua barisan gigi itu, hal ini belum pernah dialami Vonny.

Akibatnya.. Vonny merasakan rangsangan yang sama seperti kelentitnya itu dijepit dua jari kasar..
kemudian digewel dan dipilin-pilin, ngilu sakit-sakit.. tapi sekaligus nikmat tak dapat diuraikan ribuan kata.

Vonny hanya dapat menjepit kepala Faisal di antara kedua paha putih mulusnya..
sementara jutaan bintang kecil bagai kunang-kunang beberapa menit kemudian meledak depan matanya.

"Oooooouuummmppph.. ssshhhhhh.. terus, bang..! Geli enak.. saya nggak tahan mau pipis, aaaaahhhh..!!"
Tubuh Vonny menghentak-hentak sambil mulutnya semakin cepat menyepong mengulum..
menjilat naik turun penis Faisal.. bagaikan anak kecil asyik makan es krim.

Faisal dan Vonny yang telah dilanda badai nafsu itu sama sekali tak mendengar bunyi pintu terbuka.

Disertai dengan jeritan histeris.. tubuh Vonny kaku mengejang mengalami orgasmenya yang pertama.
Dan ini menyebabkan Faisal menyeringai penuh kepuasan.. karena usahanya berhasil.

Dengan kedua mata terpejam dan napas tersengal-sengal..
Vonny tak menyadari munculnya dua sosok lelaki di pintu depan.

Orgasme Vonny kali ini berlangsung lebih lama dari biasanya..
karena Faisal tanpa ampun melanjutkan rangsangan lidah dan giginya.

Semuanya memang telah diatur dan direncanakan: Selama tiga menit Vonny dikuras tenaganya..
-dan waktu itu lebih dari cukup bagi Fuad serta Rizak melepaskan pakaian serta sepatu mereka.

Hingga.. kini mereka telah berdiri dengan bertolak pinggang sekitar dua meter dari sofa.

CONTIECROTT..!!
-----------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------
 
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 084 – Office Boy yang Beruntung

[Part 3] – Dilemma Nikmat..

"Ccckkk, cckkkk..
yahuud banget badannya si nyonya.. bagi-bagi dong rejekinya, Sal.."
Fuad menegur Faisal yang masih memeluk tubuh Vonny dengan kedua lengannya.

"Iya.. ngeliatin lu ngentot gitu bikin gue jadi ngebet.. nyonya amoy gini montok perlu di-service kita sekaligus kan..?"
Ujar Rizak menimpali konconya.

Vetapa terkejutnya Vonny mendengar suara dua lelaki asing.. apalagi ketika ia menengadah sedikit..
dan melihat dua lelaki bertubuh kasar hitam telah telanjang di depan sofa dengan penis mengacung tegak.

"Sal, tolongin dong..! Ayo keluar semua, atau saya panggilin polisi. Kalian kan harus pasang carport..
bukannya masuk ke rumah. Sal, bilangin mereka ntar dilapor suami saya supaya kalian nggak dibayar.."

Vonny sangat panik.. berusaha mencari dasternya yang terletak acak-acakan di sofa tempat pergulatan mereka sebelumnya.
Namun tentu saja daster itu pun tak akan mampu menutupi tubuh montoknya.

"Ssst.. jangan takut, bu, mereka nggak akan nyakitin ibu. Mereka cuma mau ngajak senang-senang, dijamin puas bu.
Tadi kan permainan kita baru mulai.. tanggung bener bu. Kita rame-rame aja yuk..!?”

Faisal kini telah duduk di sofa.. berusaha menenangkan Vonny yang gemetaran bersembunyi di belakang tubuhnya.
Dasternya dilekatkan di hadapan tubuhnya.

"Iyalah, bu.. udah kepalang basah mandi aja sekalian. Tadi kan ibu baru setengah dipuasin Faisal.
Bagus banget gambar-gambarnya, bu.. udah kami masukkan ke hape-nya Faisal, lumayan jadi obat tidur.."

Rizak membantu menimpali Faisal, padahal itu hanya gertak sambal.. karena mereka tidak merekam..
atau mengambil foto.. namun tentu saja ucapan Rizak itu membuat hati Vonny ciut merasa terancam.
Tak dibayangkan betapa malunya jika semua perselingkuhannya dengan Faisal tersebar.

"Kan ibu udah biasa ngewe ama Faisal.. ntar jadi ketagihan kalo maen bertigaan. Ngikut aja permainan kita bertiga, bu.
Ntar kita bikinin karport paling bagus dan paling kuat. Kita janji nih, betul nggak, Zak..?"
Fuad menambahkan lagi sambil menyeringai penuh arti bergantian ke arah Rizak dan juga Faisal.

Vonny hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya penuh keraguan..
pikirannya amat mumet untuk mencari jalan keluar dari dilema yang dihadapinya.

Sendirian tentu saja ia tak akan mampu melawan tenaga tiga lelaki dan kelihatannya memang semua telah diatur..
Serta direncanakan oleh Faisal.. bahkan kemungkinan besar juga oleh suaminya..
yang telah beberapakali mengusulkannya 'duo & trio'.

Jantungnya berdegup makin cepat dan tubuhnya semakin bergetar menggigil..
kedua daun telinga dan pipinya terasa memanas dan tampak merona memerah.

Yang tak diduganya sama sekali dirasakannya celah kewanitaannya juga semakin terasa panas dan membasah.
Apakah itu akibat meningkatnya rasa takut atau karena terangsang atau campuran dari keduanya.

Bahkan kini disadarinya bahwa ada cairan lendir yang agak kental mengalir ke bawah sepanjang pahanya..
-cairan itu pun menambah rasa aneh semacam nyaman dan bahkan gatal.

Semuanya itu agaknya terungkap di ekspresi wajah Vonny yang terlihat ayu keragu-raguan..
sehingga kedua pejantan yang berada di situ semakin berani mendekati sofa.

"Ayolah, bu, saya bantuin supaya nggak menggigil kaya kedinginan gitu. Sini rebahan supaya kami bisa bantu pijitin.
Sebentar lagi ibu jadi tenang dan puas ngerasain servis barengan." ujar Rizak yang bersama dengan Fuad..
telah berada di kiri kanan Vonny dan merebahkannya perlahan-lahan di sofa.

Keduanya masih merasakan betapa Vonny berusaha melawan dan menentang..
namun hanya dalam waktu satu menit istri yang molek montok itu telah ditelentangkan.

Faisal kini berada di belakang kepala Vonny sambil memegang kedua pergelangannya..
Fuad menciumi bibir Vonny dengan rakusnya, sambil meremas-remas bukit kembar dadanya.

Rizak mengusap-usap betis paha kiri Vonny.. sedangkan jari-jari kaki kanan Vonny dilahap masuk ke mulutnya..
kemudian celah-celah jarinya dijilati penuh nafsu.

Serangan bertubi-tubi itu tentu saja semakin membakar hasrat kewanitaan Vonny..
yang sejak semalam telah menantikan kepuasan yang tak diterimanya dari Lukman..

Sedangkan kepuasan yang diberikan Faisal beberapa saat itu masih jauh dari tuntas..
Dan masih mendambakan kelanjutannya. Kini dialaminya keroyokan..
Yang sama sekali tak diduga akan dialami sedemikian cepat.

Kesadarannya untuk menolak sudah terlalu dipengaruhi dan ditumbangkan oleh Faisal..
sebagai perintis jalan dari multiple swinger ini.

Vonny hanya dapat mendengus dan melenguh ketika hormon birahi kini mengalahkan akal sehatnya.
"Ooooooooohh, pak.. saya mau diapain lagi..? Bang Faisal, toloooong! Aaaaaiiiihh, geli.. mmmmmpppppfhhh..”

Vonny berusaha meronta lemah melepaskan kedua pergelangan tangannya yang dicekal dan ditekan ke sofa oleh Faisal.
Kakinya yang jenjang berusaha menendang menghentak karena sangat kegelian diusap pahanya..
juga terutama kulit peka diantara celah jari-jari kakinya digelitik tak hentinya oleh lidah Rizak.

Geliatan dan rontaan binal Vonny bagaikan cacing masuk abu panas, semakin memacu kegemasan kedua pejantan.
Mereka terus-menerus menjelajahi setiap sentimeter badan mulus montok putih itu..
buah dada dengan puting tinggi mencuat, pinggang dan perut datar dengan cekungan pusar..

Paha betis mulus bagaikan padi Cianjur.. -semuanya kini tak hanya putih namun mulai penuh bercak remasan..
Kecupan, cupangan dan gigitan. Posisi mereka telah berganti kembali..

Sementara Faisal tetap memegangi kedua pergelangan Vonny di atas kepalanya..
maka mulut Fuad merajalela di ketiak licin, diciumi dan dijilat-jilat amat rakus.
Setelah itu kedua puting Vonny menjadi sasaran: dimasukkan ke dalam mulutnya dan digigit-gigit gemas.

Kedua paha mulus Vonny kini telah menjepit kepala Rizak yang tenggelam di selangkangannya..
usaha sebelumnya untuk menutup merapatkan selangkangannya hanya sia-sia..
karena kedua tangan Rizak terlalu kuat dan menekan paha itu ke samping.

Setelah mulut Rizak melekat di bukit Venus berbulu halus itu maka tangannya berganti kegiatan..
dan mulai meremas-remas bongkahan pantat yang padat.

Karena kedua pahanya telah dilepaskan dan tak lagi ditekan ke samping oleh tangan Rizak..
maka kini Vonny sanggup menjepit sekuatnya karena menahan geli gelitikan lidah kasar masuk celah vaginanya.

"Oooooohhh.. ampun.. geli..!! Lepasin.. ooooooaaaauuuw.. bang Faisal, tolongin..
Saya udah nggak kuat, nggak tahan gelinya.." Vonny menjerit-jerit.

"Hmm.. nyonya amoy bodinya mulus amat. Enak nggak dikerubutin, neng..?
Sekarang abang pengen diserpis nyepong kaya si Faisal tadi, nih nyobain gimana rasanya barang abang."

Fuad yang selama ini menggarap bagian atas tubuh Vonny..
menyodorkan penisnya ke arah mulut Vonny yang terbuka lebar.

Vonny berusaha mengelak dan menoleh ke samping.. namun kalah cepat..
dan kepala jamur yang disunat milik Fuad menerobos masuk ke dalam mulutnya membuat Vonny batuk tersedak.

"Hhhhuuueek.. mmmmpppfffh.." berulang-ulang Vonny berusaha untuk menahan rasa ingin muntah..
karena berbeda dengan Faisal yang masih agak halus memaksanya.. maka Fuad amat kasar memasukkan tongkolnya.
Rupanya memang Fuad mempunyai sifat agak sadis.

"Tenang, bu, rileks.. nikmati aja, kita nggak mau nyakitin, cuma mau pelesiran.." bisik Faisal di telinga Vonny..
berusaha menghibur nyonya majikannya yang kini dijadikan mangsa oleh kedua sopir perusahaan yang perkasa.

Kedua pergelangan tangan Vonny tetap dicekal Faisal dengan erat di atas kepala dan ditekan ke sofa..
sehingga tak ada kemungkinan untuk melawan.

Menghadapi tenaga ketiga lelaki kesurupan itu.. Vonny akhirnya menyadari tak akan mungkin untuk menang.
Apalagi lidah Rizak semakin dalam menyelinap di celah memeknya.

Karena itu Vonny tak lagi berusaha mati-matian melawan naluri kewanitaan yang mengharapkan..
dilanjutkannya kenikmatan yang telah dimulai oleh Faisal namun masih belum tuntas.
Vonny berusaha mengendalikan nafasnya dan menyesuaikan diri dengan gerakan maju-mundur penis Fuad di mulutnya.

Usahanya itu memang sebagian berhasil dengan bertambahnya ludah di mulutnya..
sehingga kejantananan Fuad pun semakin licin.. namun karena rudal daging itu semakin memanjang dan melebar..
maka sendi rahang Vonny terasa pegal karena dipaksa membuka semaksimal mungkin.

Pegal di sendi rahangnya terlupakan sementara oleh Vonny karena kegiatan Rizak di selangkangannya.
"Slurrrrrp.. weleh-weleh, becek amat memeknya, bu.. yihuuu, keluar banyak madu amoy, sepet asem tapi ada manisnya juga.
Sluuurrrp.. sluuuurrp.. katanya bagus buat nambah syahwat lelaki ya..”

Rizak sangat getol dan asyik menjilati bagian dalam dinding vagina Vonny..
sambil mengendus aroma khas cairan kemaluan wanita yang sedang mabuk birahi.

Jilatan Rizak merantau pula ke arah lipatan atas bibir kemaluan Vonny..
untuk mencari kelentit yang semakin menegang pula bagaikan penis kecil.

"Eeeeesssshh.. udah, geli.. geli, bang, saya nyerah.. ooooooh.." Hanya beberapa detik Vonny sempat mengeluh..
mendesah karena mulutnya segera disumpal kembali oleh penis Fuad.

Pahanya semakin tak karuan membuka menutup.. melurus dan menekuk.. menghentak..
dan berusaha menendang ke sana-sini menahan kegelian tak terkira.

Bahkan pantatnya yang montok pun berusaha menggeser ke kiri ke kanan..
menahan rasa panas, gatal dan geli tak terkira di selangkangannya.

Gerakan pantat Vonny ditafsirkan sebagai berhasilnya rangsangan di memeknya..
dan hal ini justru membuat Rizak bersemangat menghisap, menjilat dan menggigit sang kelentit.

Semua geliatan dan geseran pinggul Vonny ke arah manapun hanya sia-sia saja..
karena bibir Rizak yang tebal dower itu bagaikan magnet kini melekat di klitoris yang makin merah dan peka.

Jilatan dan gewelan Rizak mengapungkan Vonny semakin tinggi.. semakin meningkat..
dan mendekati puncak birahi sang tubuh dewasanya yang penuh hormon kewanitaannya.. sehingga cepat tercapai..!

"Auuww.. oooohhh.. ampuun, geli.. oooohhh.. Iiyaaa.. terus.. geli, bang, saya keluar mau pipis lagi, aaaaaahhhhh..!!"
Vonny mengejang bagaikan penderita penyakit ayan.. ketika arus badai gelombang orgasme menerpa.

Menghempaskannya ke pantai kepuasan.. disertai pinggulnya melengkung ke atas..
sementara mulut Rizak tetap melekat di bukit Venusnya. Hanya jari-jari kaki Vonny yang menekuk kaku ke dalam..
masih melekat dengan sofa dan dengan bagian bawah tubuhnya mengapung.

Maka mudahlah kini Rizak meremas bongkahan pantat Vonny..
serta diletakkannya kedua lutut Vonny yang menekuk itu di atas pundaknya.

Penuh kepuasan Rizak menatap celah kewanitaan Vonny yang setengah terbuka serta basah mengkilat..
oleh cairan pelumas tercampur liurnya, dengan dinding menggetar dan berdenyut-denyut secara ritmis.

Penisnya telah menegang penuh bagaikan pentungan kasti kini dipegangnya dengan tangan kanan..
lalu diletakkan di tengah lembah surgawi Vonny.. sedangkan telunjuk, jari tengah serta ibu jarinya..
menguakkan bibir kemaluan Vonny ke samping.. perlahan tapi pasti Rizak mulai menekan dan mendorong masuk.

Slebbb.. "Auuuuuww.. pelan-pelan, bang, masuknya. Nyeri, bang, jangan kasar-kasar.. ooooohhh.."
Di saat bersamaan Fuad dengan sadis menyodok kerongkongan Vonny.

"Busyet, sempit amat sih nih memek amoy. Udah dilumasin tetep aja peret, uuuuhh.. enaknya, bu."
Rizak menekan mendorong sambil sedikit memutar ganti arah..
sehingga akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluannya di lorong surgawi Vonny.

Hampir seluruhnya batang rudal itu masuk ke dalam vagina Vonny.. ketika dirasakannya telah menyentuh mulut rahim.
Setelah itu mulailah Rizak dengan penuh semangat memompa mangsanya tanpa memperdulikan rintihan sakit Vonny.

"Enak tenan euy, wuiiih.. bisa abis tenaga duluan nih sebelum pasang karport. Tapi ibu sekarang diserpis dulu ya..
nggak apa lah saya dua kali kerja bakti, uuuuuuuh.. sempitnya nih lobang, bisa ngurut dan mijit lagi.
Iyah, terus gitu, bu, pijitin barang saya biar keluar sarinya.."
Rizak berceloteh ketika memompa maju-mundur selama setengah jam dan Vonny terlihat semakin lemas.

“Gantian dong, Zak.. jangan elu aja, gue sekarang mau ngejos juga.." demikian gerutu Fuad..
melihat adegan persetubuhan Vonny dan Rizak.. sedangkan kemaluannya sudah begitu membesar memanjang..
sehingga hanya sepertiga sanggup disepong oleh Vonny yang agaknya telah benar-benar menyerah.

"Oke-oke.. iya deh nyonya amoy muda ini gue kasih jus asli simpenan pelir pusaka.. biar seger lagi..
dan lamaan ngelayanin kita semua..” Rizak mencabut penisnya tiba-tiba dari vagina Vonny..
sehingga berbunyi plop dan kini merebahkan dirinya untuk langsung minta disepong oleh Vonny.

Vonny yang telah mulai lemas karena telah duakali orgasme itu merasakan tubuhnya diangkat oleh Faisal dan Fuad.
Kemudian disuruh berlutut dalam posisi nungging menyepong Rizak yang terlentang.

"Ayu, bu, nyang bener ya nyepongnya. Tadi kelihatan ibu pinter banget ngelonin barangnya Faisal..
sekarang giliran saya dong. Kocok pelan-pelan, turun naik, sambil dikulum dijilat. Iya begitu.. terus, bu..
Oooohhh enaknya.. sini saya bantuin pegangin kepala ibu, jadi lebih lancar keluar masuknya.
Iya manteb, bu, bentar lagi nyampe nih." Rizak memegangi kepala Vonny yang diturun-naikkan..
sambil dicekal rambutnya agar waktu ejakulasi Vonny tak dapat mengelak harus minum mani kentalnya.

Percuma saja Vonny meronta dan penis Rizak tetap menancap di mulutnya.
"Auughhh.. sssshhhhh.. eeeergghh.." Vonny kembali harus mengadaptasi mulut dan kerongkongannya..
karena kembali dipaksa untuk mengulum menghisap penis berikutnya.

Meskipun penis Rizak kecilan dibandingkan dengan milik Fuad..
namun tetap saja menyesakkan sekali di mulut Vonny yang mungil..
Apalagi Rizak selalu menekan kepalanya ke tengah selangkangannya.

Sementara itu Fuad berdiri di belakang tubuh Vonny..
sambil mengusap mengelus-elus bongkahan pantat bahenol..
Kemudian mengarahkan kejantanannya ke lubang vagina yang tampak mengkilat memerah.

Karena ukuran penis Fuad lebih besar daripada milik Rizak.. maka walaupun masih licin..
dilumasi cairan kewanitaan dan ludah namun Fuad harus sedikit memaksakan kepala jamurnya menyelip..
di antara bibir vagina.. selain itu harus dibantu kedua tangan Fuad yang merenggangkan bongkahan pantat Vonny.

Slebbb..!!! Penisnya yang amat besar berurat-urat dan agak bengkok ke atas itu menyelinap.
"Ooohhh.. memang laen bener ya memek gedongan dibanding perek murahan..
Mesti ganti lagi persneling supaya masuk. Iya enak, bu, sempitnya..."

Fuad menggeram dan mendorong pinggulnya ke depan.. sehingga akhirnya kepala penisnya terbenam di lembah surgawi,
setelah itu Fuad memakai taktik dorong tarik dorong tarik.. sehingga pada suatu saat rahim Vonny dapat dibenturnya.

Setelah itu tanpa memperdulikan permohonan Vonny yang sambil tersedak-sedak oleh penis Rizak..
memohon tak terlalu kasar, karena setiap benturan di rahimnya terasa sangat ngilu.

"Hehehe.. mulai keenakan ya, bu..? Ngilu tapi enak kan dijedug-jedug ama daging lumpang Madura campuran Arab..?
Kapan lagi ibu ngalamin serpis sekaligus tanpa bayar..”

Fuad memegang pinggul lipat paha Vonny.. lalu ditariknya mendadak berbarengan.. dengan gerakan sendiri ke depan..
sehingga rahim Vonny terhunjam dengan sangat kasar, menyebabkannya melenguh merintih sakit kengiluan.

Pinggang, pinggul dan bongkahan pantat Vonny yang bohay..
sekarang penuh bercak merah karena remasan tangan Faisal, Rizak dan Fuad.

Badannya mengkilat mandi peluhnya sendiri yang tercampur pula keringat kedua lelaki yang sedang menggarapnya.
Tenaganya semakin lama semakin terkuras melayani kedua lelaki kasar itu..
Sementara itu Faisal telah bersiap pula ikut bertarung di arena sofa itu.

Namun pada saat ini kedua sopir direksi yang sedang asyik itu tak mau memberikannya kesempatan:
mereka ingin menghabiskan dahulu pergumulan mereka..
dengan menyumbangkan benih kelaki-lakian yang semakin mendidih akan keluar dari biji-biji pelir mereka.

Sambil memberikan tanda, kedua lelaki pejantan itu meningkatkan kecepatan sanggama mereka:
Rizak memaksa kepala Vonny naik turun di batangnya yang sedang dikulum.. sehingga terdengar bunyi kecipak..

Sedangkan Fuad menggenjot vagina Vonny dari belakang.. Clebb-crebb-crebb-crebb-crebb-crebb..
Sehingga pantatnya beradu dengan paha berbulunya dan berbunyi khas pula. Plok-plok-plok-plok..!!

Sekitar sepuluh menit mereka berdua mendengus-dengus bagaikan kuda berpacu..
dan berakhir dengan suara jantan menggeram bersama.
"Duuh, enak tenan. Iya, bu, sekarang udah banjir. Telan, hirup, bu.. aaahhhhh.."

Jari-jari Rizak mencekal rambut Vonny dan menekan kepalanya ke bawah sangat kuat..
sehingga untuk beberapa saat Vonny gelagapan. Untunglah Vonny memang sering berenang..
dan terutama pandai menyelam .. sehingga menahan nafas selama dua menit bukanlah hal terlalu sulit.

Ccccroott.. crooot..!! Rizak menyemburkan air mani hangatnya ke dalam kerongkongan Vonny..
yang mau tak mau harus ditelannya.. terasa sangat kental dan sepat agak asin.
Karena banyaknya sperma Rizak maka terlihat ada beberapa tetes keluar dari sudut mulut Vonny.

Pada saat bersamaan Fuad menghantam rahim Vonny sedemikian kasar dan buas..
menyebabkannya memekik dan menggeliat karena bagaimanapun mulut rahim sangat peka dipenuhi jutaan ujung syaraf.

"Ahhhhhhhhh..!! Aaauuuuuuuuwww.. pelan-pelan dong, pak.. jangan kasar begitu.. ngilu kan, auuuuuw..!!"
Vonny menggelepar-gelepar dan meliukkan tubuhnya yang tetap dipegang dengan ketat oleh Fuad.

Geliatan tubuh Vonny bahkan semakin menambah semangatnya untuk memompa maju-mundur..
karena vagina sempit itu dirasakannya seolah mengkerut memijit-mijit penisnya, entah karena ingin melawan atau menolak.

Tak pernah dibayangkan dan diimpikan Fuad bahwa ia akan sempat menikmati tubuh seorang amoy..
sekaligus seorang nyonya kelas atas dan istri pemimpin perusahaan tempat kerjanya.

Faisal yang selama ini menyaksikan dari samping.. merasakan si ujangnya mulai kembali bangun dan mengeras..
menyaksikan nyonya cantik istri majikannya di kantor dikerjain oleh dua orang lelaki kasar.

Pikiran mesumnya kini telah mengusainya sedemikian rupa..
sehingga telah dibayangkannya sesuatu hal yang selama ini pun tak pernah dilakukan..
walaupun ia telah beberapakali swinger dengan Vonny.

"Ayo kita gantian lagi main barengan.. gue belom ngerasain gimana memek nyonya gedongan, akur kan semua..?"
Tanya Rizak yang menarik penisnya dari mulut Vonny.. namun tetap merebahkan diri dan memberikan tanda..
bahwa si nyonya dapat menungganginya dalam posisi woman on top yang rupanya memang sangat disenanginya.

Fuad agak menggerutu.. karena sebenarnya belum puas memompa Vonny dari belakang.
Namun setelah dilihatnya wajah yang kuyu kelelahan dan mulut mungil yang merekah..
maka timbullah keinginannya untuk banjir di dalam rongga mulut Vonny..
seperti yang beberapa menit lalu dilakukan oleh temannya, Rizak.

Oleh karena itu Fuad dan Faisal membantu mengangkat tubuh Vonny.. dan perlahan-lahan diletakkan di atas tubuh Rizak..
yang terlentang dengan kemaluan mengacung ke atas bagaikan tugu Monas.

Vonny yang sudah lemas itu tak sanggup melawan.. dan membiarkan tubuhnya dipermainkan.. diangkat..
lalu perlahan namun pasti diturunkan ke bawah dengan vaginanya ditancapkan di penis Rizak yang tegak.

Blees.. blessepp.. senti demi senti Vonny merasakan vaginanya dibelah dari bawah oleh pentungan daging Rizak.
Walaupun telah cukup licin dengan lendir madunya.. serta banyaknya ludah Faisal tadi..
namun tetap dirasakannya celah kewanitaannya kini penuh sesak.

Vonny memejamkan mata dan mengharapkan bahwa semuanya hanya mimpi belaka..
namun di balik itu ada pula kepuasan karena hasrat libidonya semalam tak dipenuhi oleh Lukman.

Setelah itu maka dirinya pun seolah digoda oleh Faisal yang hanya memuaskannya dengan rangsangan oral..
namun kini digarap tiga lelaki sekaligus.

Tak hanya puas dengan menancapkan lembing dagingnya dari bawah..
Rizak kini bergantian meremas kedua buah dada Vonny yang menggantung di depan matanya..
sekaligus digigit putingnya dengan gemas, lalu dikenyotnya sekuat tenaga bagaikan bayi ingin memaksakan ingin menyusu.

"Aauuuww.. sakit. Jangan, pak, sakit.. ngilu.. jangan digigit lagi, aaaah.. aaaauww..!!"
Vonny hanya dapat mengeluh mendesah.. namun beberapa detik kemudian mulutnya yang terbuka lebar..
telah dijejali oleh penis Fuad yang menyodok kasar menyentuh langit-langitnya.

"Iya, gitu pinter. Ayo disepong, dijilat, dikulum yang lama.. ntar diminum nih air mazi buatan arab..
pasti ketagihan sama sari korma.. oooooohh.. enaknya..! Iya terus, amoy cantik.."
Fuad merem melek merasakan barangnya bagaikan memasuki sarung beledu hangat dan lembab.

"Oorrrgh.. gghhhhhkkk.. sssshhhhhh.." hanya itu yang keluar dari tenggorokan Vonny.
Mendadak terasa Vonny ada dua tangan mengusap-usap kulit pinggulnya.

Usapan itu kini tercampur dengan remasan lembut..
kemudian tangan itu mencekal kedua bongkahan pantat dan dipaksa merekah ke samping.

Secara naluriah Vonny menyadari apa yang mungkin akan dialami berikutnya dan ..
siapa lagi kalau bukan Faisal yang tengah mempermainkan pantatnya dan apa niatnya..?

Oooh.. pasti dia ingin... tak mau.. aku tak mau.
Lukman.. suaminya, saja tak pernah diizinkannya untuk nyeleweng ke arah situ.
Vonny kini panik dan berusaha berontak melepaskan diri.

Selama ini Vonny belum rela 'kegadisannya' yang terakhir itu direnggut oleh suaminya sendiri..
selalu ia menolak dengan seribu satu alasan. Vonny selalu menjanjikan Lukman suaminya..
bahwa ia baru akan bersedia mempersembahkan keperawanan pantatnya jika mereka telah menikah cukup lama.

Ia selalu berhasil menunda desakan suaminya.. dan Vonny merasa sangat bangga..
karena masih ada ‘mahkota keduanya’.. yang belum pernah direnggut oleh suaminya.

Namun saat ini.. dalam cengkeraman tiga lelaki.. ia akan kehilangan mahkota keduanya itu.
Dan yang akan merenggutnya bukan Lukman suaminya.. tapi si office-boy yang selama ini telah swinger beberapakali.

"Uuuugggh.. aauauuuuwwww.. sialan kamu, Sal.. sakit..!! Tolong.. ampuni aku.. aaaahh..!!"
Lolongan memilukan Vonny memenuhi ruangan.. saat Faisal sambil tersenyum sadis mulai menekan penisnya..
kini ke tengah lubang anus Vonny.. yang masih mengkerut menolak sekuatnya kepala penis Faisal.

Vonny berusaha bangun dari posisinya.. namun segera dipeluk sekuat tenaga oleh Rizak yang berada di bawah..
sehingga kini ia hanya berusaha mencakar sejadinya ke arah belakang.

Namun Faisal bertekad untuk memasuki lubang kecil yang sejak lama dipikirkannya..
mungkin memang belum pernah ditembus oleh Lukman.

Faisal meludahi kepala penisnya beberapakali..
kemudian dicobanya kembali menjebol lubang paling intim nyonya majikannya.

Beberapakali gagal.. meleset ke samping.. namun setelah Rizak membantunya dari bawah..
dengan mengalihkan pelukan dari pinggang ramping ke bongkahan pantat wanita mangsanya.

Dengan bantuan kedua tangan Rizak yang biasa kerja sambilan itu..
maka lingkar otot pelindung anus Vonny perlahan-lahan terpengkang ke samping..
hingga akibatnya terlihat anus merah itu agak membuka. percuma saja Vonny bertahan mati-matian..

Nah.. kesempatan ini tak disia-siakan Faisal.. slepp.. kepala penisnya menyelinap melewati otot lingkar.
Bleeess..!!! "Aaaaaaahhh.. aduuh..!! S-sakit, ampuun.. oooooh, saya tak kuat.. oooohhhh.. kasihani saya..!
Uuuuuuuuhh.. sakit, bang, ampuun.. udaah..”

Akhirnya Vonny hanya dapat merintih dan terisak-isak..
menyerahkan dirinya penuh kepasrahan dalam permainan ketiga lelaki.

Penuh penyesalan di benaknya mengingat bahwa betapa sering suaminya Lukman mengajak..
untuk mencari variasi ketika ML - antara lain juga ke lubang alternatif itu. Betapa bodohnya ia selalu menolak..

Namun kini semuanya ibarat nasi telah menjadi bubur..
keperawanan kedua dan terakhir itu telah direnggut dan dinikmati sepenuhnya oleh si office-boy.

Ketiga lelaki pegawai suaminya kini menggarap tubuhnya habis-habisan..
dan mereka tak hanya mencari kenikmatan mereka sendiri namun memaksanya untuk mengalami orgasme berkali-kali.

Bagaikan sedang berlomba berpacuan di arena.. Faisal - Fuad dan Rizak memasuki ketiga lubang di tubuh Vonny..
Menyeretnya ke gelombang tsunami yang semalam tak diberikan oleh suaminya sendiri.

Dan mulailah ketiganya menggarapnya habis-habisan.. sampai akhirnya.. "Aaaaaah..!! Iya.. terus.. ssssshhhhhh..
Masukin ke dalam.. oooohh.. aaaauuuw..!! Sakiit.. oooohhh.. sakiit enak..”

Vonny melihat jutaan bintang di depan matanya.. wajahnya menengadah mencerminkan rasa sakit dan nikmat tak terkira.
Lubang hidungnya kembang kempis.. mulutnya yang mungil membuka..
Dari tenggorokannya terdengar rintihan amat memilukan.

Rintihan mana juga terselang-seling desahan seorang wanita dewasa yang menyerah pasrah..
di dalam badai kenikmatan, di dalam badai mana akhirnya Vonny menangis terisak-isak di pelukan tiga lelaki.

Dia menjerit.. meratap memohon permainan dihentikan.. sekaligus ingin terus 'diperkosa' dan disodomi.

Ketiga lelaki itu saling berpandangan penuh kepuasan dan menghantamkan-menghujamkan senjata masing-masing..
sebelum hampir bersamaan..
mereka menyemburkan lahar mereka ke tubuh Vonny yang demikian basah kuyup tercampur keringat mereka.

Pada saat di mana mata Vonny telah terbalik ke atas.. tubuhnya lemas lunglai..
Benar-benar tak sanggup lagi menerima kemesraan ganas ketiga pejantan dan.. pingsan.

Faisal menggendong tubuh Vonny yang padat bahenol itu.. diletakkannya hati-hati di ranjang kamar tidur mewah..
Ditutupnya dengan selimut, dinyalakannya AC sebelum ditutupnya pintu.
-----ooOoo-----

Ketika Lukman pulang.. ditemukannya istrinya masih tertidur lelap dalam keadaan telanjang di ranjang.
Lukman melepaskan bajunya sendiri.. sehingga ia pun bugil.. dipeluknya istrinya penuh kemesraan.
Vonny hanya melenguh, menangis tersedu-sedu dan memeluk Lukman erat-erat.

Ketika akhirnya Vonny bangun maka Lukman mengajaknya untuk mandi bersama di bath-tub.
Dalam genangan air hangat itu Lukman tak banyak bertanya.. namun mengajak istrinya untuk ML dan ..

Ternyata Vonny sama sekali telah berubah.. transformasi menjadi istri binal karena ia melayani Lukman penuh gairah.
Bahkan seolah-olah peristiwa perkosaan gangbang sebelum itu tak pernah terjadi.

Setelah itu kehidupan pernikahan pasangan muda ini sama sekali tak terpengaruh negatif.
Vonny pun di mana ada kesempatan tak segan-segan melayani.. bukan hanya Lukman. Tapi juga si ketiga pejantan. (. ) ( .)
---------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------

Catatan tambahan: bagi pembaca yang menggemari cerita ini
dan ingin menikmatinya disertai dengan gambar lebih ‘panas’,
silakan menulis dan kontak dengan pengarang: elzhakhar@h*tmail.com.


Anda akan menerima cerita sama..
namun dengan gambar tambahan yang dijamin memuaskan selera para mupengers.



End of Cerita 084..

Sampai jumpa di Lain Cerita.. Adios.. :ciao:
 
Terakhir diubah:
----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------

Cerita 085 – Berkah Perjalanan Dinas.. [Skandal dengan BinOr]

Irma

Perkenalkan
namaku Indra. Saat ini berusia 37 tahun.
Dan ini adalah salahsatu kisah nyata skandalku dengan rekan kantorku.
Seorang Istri sekaligus Ibu dari seorang anak.
---------ooOoo---------

Tak Disangka


Berawal ketika aku diterima kerja di salahsatu perusahaan yang berkantor di daerah Jakarta Barat..
Pada saat hari-hari pertama masuk kerja aku belum mendapatkan ruangan sendiri..
karena memang belum disiapkan ruangan.

Secara posisiku di perusahaan tersebut adalah sebagai salahsatu manager teknis..
sehingga untuk sementara waktu ruang kerjaku berada di ruangan yang sama dengan kepala HRD..
yang kebetulan adalah seorang wanita berjilbab.. Ibu Irma.. begitu dipanggilnya.

Awalnya kami tidak banyak berinteraksi.. disamping tidak adanya urusan.. paling hanya sesekali..
dan itupun juga saling menjaga imej.. karena aku termasuk orang yang pendiam dan tidak pandai berbasa basi..

Hingga sampai lebih dari seminggu.. ternyata ruangan yang dijanjikan untukku belum juga siap..
sehingga aku tetap berada dalam satu ruangan dengan Ibu Irma tersebut.

Tetapi akhirnya akupun malah mulai menikmati berada di ruangan tersebut..
karena sesekali aku dapat curi-curi pandang ke Ibu Irma.. yang kebetulan mempunyai paras wajah manis..

Hitung-hitung sebagai pemandangan indah di ruangan kerja biar tidak membosankan. Begitu pikirku..

Suatu siang.. di mana kantor sepi pada saat jam makan siang.. aku masih di ruangan karena ada kerjaan..
yang tanggung untuk segera diselesaikan.. tiba-tiba pintu ruangan terbuka yang tak lain adalah Ibu Irma..
dan dia tampak terkejut melihatku yang masih di berada ruangan..

"Eeehh Pak Indra, kok masih di kantor pak..? Sudah makan..?”
"Belum bu..” jawabku.. “Tanggung nih kerjaan..”

“Oohh gitu.. eh ini saya barusan beli Roti B*y.. boleh kita berbagi pak.. buat ganjal perut biar nggak kena maag..” tawarnya..
akupun mengiyakan tawarannya..

Dari sinilah pertama kami berdua ngobrol agak intens..
Dan dari obrolan itu pula kami banyak bercerita tentang keluarga masing-masing..

Sehingga aku menjadi tau statusnya adalah seorang Ibu dengan satu anak..
Dan ternyata kami juga seumuran.. 33 tahun pada saat itu..
-----ooOoo-----

Pada suatu ketika.. kami ditugaskan oleh manajemen untuk melaksanakan audit dan in-house training..
di salahsatu lokasi proyek perusahaan di Batam.
Dan setibanya kami di Batam yang kebetulan hari itu adalah hari Jumat.

Kami laksanakanlah tugas site visit kami seharian full..
Hingga singkat cerita.. tugas audit dan in-house training dapat kami selesaikan dengan baik.

Tetapi sungguh tidak terasa.. hari ternyata sudah sore dan karena begitu sibuknya kami lupa..
bahwa flight kami ke Jakarta ternyata maju di jam 17.00 WIB.. –yang tadinya kami booking di jam 19.00 WIB..
ternyata terlambat issued dan malah sudah terisi penuh, begitu kira-kira konfimasi dari travel agent kami..–

Sehingga tiket pesawat kembali ke Jakarta di jam 17.00 WIB tersebut tidak mungkin dapat kami kejar..
dikarenakan jarak lokasi proyek dengan Bandara Hang Nadim yang cukup jauh.
Akhirnya terpaksa kami putuskan untuk cancel tiket dan kembali ke Jakarta besok paginya..

Singkat cerita kami check in di salahsatu hotel mewah di daerah Nagoya.. setelah sebelumnya kami telpon..
dan pergi ke sana ke mari dengan taksi ke beberapa hotel kelas menengah untuk booking kamar.

Akhirnya kami dapatkan.. namun hanya ada 1 kamar yang tersisa..
Itupun di hotel yang high class dengan kamar VIP yang extra large.
–Baru tau ternyata pada saat weekend sangat-sangat sulit untuk booking go show cari penginapan di Batam..–

Di dalam kamar awalnya kami sama-sama merasa kagok satu sama lain.. dan hanya saling terdiam grogi.
Meskipun di dalam kamar extra large dengan double bed ukuran besar.. dan terdapat sekat pemisah..
antara Bed room dengan ruang tamu/sofa depan.

Pun demi menjaga privasi dan kesopanan..
Aku sengaja keluar kamar pada saat Ibu Irma mandi di toilet kamar.. begitu pula sebaliknya.

Hingga saat kami telah selesai mandi dan sudah agak nyantai aku membuka percakapan sambil basa basi..
Aku bilang ke Ibu Irma..
"Nanti kalau sudah agak maleman saya nginep di tempat temen saja bu. sambil kongkow.. nggak papa.
Besok habis subuh saya kembali ke sini.. kemudian kita berangkat ke airport sama-sama.." kataku meyakinkan.

"Lho kok gitu pak..?" Jawabnya. “Malah saya takut kalau ditinggal sendirian di sini. Bapak kan bisa tidur di sofa..
atau saya saja yang di sofa juga boleh, nggak papa, Pak.." protesnya.. nampak kuatir aku tinggal..

"Ohh.. ya okelah kalau begitu.." kataku agak ragu sebenarnya.
-----ooOoo-----

Sudah jam 8 malam.. kami hanya saling bermain HP sendiri-sendiri.. mau tidur rasanya juga nggak enak..
dan seketika sadar setelah terasa agak lapar.. ternyata dari sore tadi kami hanya ngopi dan belum sempat makan..
dikarenakan sibuk cari penginapan kesana kemari..

Dan kembali aku lempar basa basi..
"Eh bu.. wisata kuliner yuk. Kan kita belum makan malam.. sambil kita cobain seafood ala batam.. gimana..? Tanyaku.
"Oh.. ayo Pak..!” Jawabnya spontan..

Singkat cerita.. kami akhirnya makan di salahsatu pujasera yang menyajikan menu serba seafood.
Awalnya pembicaraan kami hanya datar-datar saja.. hanya seputar urusan kerjaan hingga Ibu Irma melempar candaan..

"Eh Pak makan kerangnya jangan banyak-banyak, nanti hormon-nya kalau naik gimana..?”
Hahh..!? Sontak aku kaget dengan candaan seperti itu. Tidak biasanya Ibu Irma bercanda..
Apalagi sampai yang nyerempet-nyerempet seperti itu..

Namun aku berusaha tenang dan menguasai keadaan.. dengan mimik datar kujawab..
“Ah yang kayak gitu kita kan sudah pengalaman bu.. malah sudah males dan cenderung bosan rasanya..” elakku..

"Hahaha.. bapak ini ada ada saja.. kayak gituan kok bosan..?” Serangnya lagi..
Sepertinya aku sudah mulai grogi, hingga akhirnya kupesan bir Ti*er kalengan..
Dengan maksud agar sedikit alkohol dapat mengatasi perasaan grogi seperti ini.. pikirku..

Obrolan kami lanjutkan dan malam pun semakin larut..
hingga reaksi sedikit alkohol yang aku konsumsi tadi mulai agak terasa..

"Bu Irma ngomong ke suaminya nggak kalau kita sekamar di Hotel..?” Tanyaku..
"Mmmmm.. Ya enggaklah pak.. bisa berantem kalau tau seperti ini..” jawabnya.

"Terus Bapak sendiri gimana..? Ngomong juga nggak sama istrinya kalau kita sekamar..?”
"Enggak.." jawabku enteng sambil nyengir..

Setelahnya.. suasana menjadi sangat cair.. kami ketawa-tiwi melepas candaan-candaan nakal.
Dan obrolan pun berlanjut menjadi hangat.. hingga mulai menjurus ke kata-kata romantis..

Lalu mulailah saling melempar pujian satu sama lain..
layaknya nge-bokis jenaka seperti yang ada di program acara TV stand up komedi.

Bahkan sampai menjurus ke pembicaraan yang panas.. atau bahasa SSI..
tetapi terkemas dalam setiap canda yang kulontarkan.
"Ihhh.. Bapak lucu juga orangnya ya..? Lucu dan asyik.." komentarnya.

Dan akhirnya posisi duduk kami yang awalnya berjauhan.. entah bagaimana menjadi sangat-sangat dekat..
Bahkan aku beranikan diri mengekspresikan candaan dengan menggenggam jemari Ibu Irma.

Tak disangka genggamanku pun dibalasnya. Ah.. Lampu hijau nih..! Gumanku dalam hati.
Hingga akhirnya aku tawarkan untuk kembali ke kamar..

"Sudah malam nih bu.. gimana kalau kita istirahat, balik ke hotel ya..?"
“Iya Pak.. nggak terasa.. habisnya asyik sih..” jawabnya..

Dalam perjalanan pulang.. entah siapa yang memulai kami sudah saling bergandeng tangan.
Dan setelah tiba di kamar.. sesaat setelah pintu kamar kami tutup.. lagi-lagi entah siapa yang memulai ..
mungkin dorongan hasrat 2 anak manusia yang berlainan jenis dan berada dalam satu kamar..
hingga sejurus kemudian kami sudah berciuman.

Yang tadinya hanya french kiss dan bertatapan saja menjadi ciuman yang sangat panas dan dahsyat..
penuh gairah seperti layaknya ABG yang baru pertama pacaran.

Tanganku melingkar di pinggang Ibu Irma.. dan perlahan turun ke bagian buah pantat Ibu Irma..
sampai terasa garis CD-nya karena saat itu Ibu Irma mengenakan gamis terusan dengan bahan yang tipis..

Bu Irma begitu bersemangat. Ciumanya padat dan sesekali terasa mengisap kuat bibir ini.
Secara bersamaan aku remas buah pantat Ibu Irma. Sontak dia melenguh.. "Oowhhhh..”
Sambil menggigit tipis bibir bawahnya.. seperti merasakan nikmat atas remasan tanganku di pantatnya.

Tidak mau kalah.. dia raih kepala gesper yang aku kenakan.. untuk kemudian berusaha dilepasnya.
Akupun balas dengan ciuman di area buah dada Ibu Irma.. dan lagi dia melenguh.. "Oowhhh Pak.. Emmmhhh..”

Kemudian tanpa terasa celana jins yang aku kenakan sudah turun selutut.. hingga tinggal CD..
dan penis yang nampak tegang di baliknya.. seperti tidak sabar ingin lepas dan mencari sarangnya..

Perlahan kepala bu Irma turun ke pangkal paha.. sambil diremas buah pelirku..
mulutnya seperti mencari-cari ujung atau kepala penisku.
Sesaat kemudian dibukalah CD-ku, dan kulepas sendiri bajuku..

Sekarang aku sudah telanjang full.. tetapi Bu Irma masih mengenakan gamisnya..
Bahkan jilbab yang dia kenakan juga tak kunjung dilepas.

Akhirnya.. pelan-pelan kusingkap gamisnya hingga sebatas pinggang.
Sambil kugesekkan jari tengahku ke bagian tengah dari pangkal paha Bu Irma..

Slepp.. jariku seperti berjalan sendiri layaknya mencari alur lubang di belahan vagina bu Irma..
Hmmm.. Terasa basah.. sepertinya bu Irma sudah sangat terangsang..

Tetap dengan kepala penisku yang sudah mulai dikulumnya.. aku melihat bu Irma sudah seperti kesetanan..
dan terangsang sangat dalam.. sesekali dia melenguh sambil melepas kulumannya.. "Owwhhh.. Uhmmmm mmmhhh..”

Hingga akhirnya kusingkap dan kulepas penuh gamisnya ke atas.. beserta jilbabnya..
–OMG dia tampak cantik dan anggun, dengan rambut sebahu yang tak pernah kulihat sebelumnya..–
Sejurus kemudian BH yang dikenakan juga menyusul kulepaskan kait-nya..

Sekarang.. payudara bu Irma tampak seperti dua gunung yang tegak menantang..
tidak terlalu besar dengan areola hitam yang khas, mulailah kuisap puting bu Irma..

"Owhhhhh Pakkkk.. Mmmmhhhhh..” Bu Irma terlihat sangat menikmati.

Kulihat wajahnya seperti sudah tidak bisa ditahan lagi..
Bibirnya kembali digigit sendiri, seperti mengekspresikan kenikmatan yang luar biasa.

Perlahan jilatanku mulai turun ke perut dan.. OMG..!! Sepertinya bu Irma sedang hamil muda.
Terlihat perutnya sedikit buncit.. tetapi aku hanya diam dan tidak menanyakannya..
khawatir kalau nanti malah merusak mood pada saat momen seperti ini..

Hingga akhirnya aku turunkan CD-nya yang konvensional. – bukan jenis lingerie bukan pula jenis G-string..–
Dan terpaparlah jelas bentuk vagina Ibu Irma yang dikelilingi oleh rambut yang agak tebal..
karena lampu saat itu memang belum dimatikan..

Langsung kuberikan oral ke vagina bu Irma.. "Oowhhhhh owhhh pakkkkk.. Mmmhhhh enakkkk pakkk..”
Bu Irma kembali seperti kesetanan dengan oral yang kuberikan..

Namun itu tidak lama.. karena bu Irma menarik saya ke bed dan mengatur pencahayaan lampu..
agar tidak terlalu terang.. “Malu..” katanya sambil tersipu..

Kemudian bu Irma meminta posisi 69, bu Irma pun seperti melahap penisku hingga hampir tertelan penuh.
Sesaat kemudian Ibu Irma sudah memposisikan gaya missionary dan memancingku untuk memulai.

Pelan namun pasti kugesek-gesek mulut vagina bu Irma dengan kepala penisku.. hingga mulut vaginanya menjadi basah..
slebb.. slebb.. slebb.. begitu bunyi yang ditimbulkan gesekan antara dua kemaluan kami.

"Mmmmhhhhh pakkkk.. masukin doooonggg pakkk.. Mhhh.." sambil menggoyangkan pinggulnya bu Irma mulai meracau.
Mendengar permintaannya.. sesaat kemudian mulai kumasukkan penisku perlahan.

Sleppppp.. blesskkk.. Owhhh.. lancar.. masuk penuh tanpa kesulitan.. karena vagina bu Irma sudah sangat basah dan licin.
Owhhh.. hangat dan nikmat terasa batang penisku di dalam liang nikmat vaginanya..

"Mmmhhhhh.. Owhhhh Pakkk enak Pakk..!” Sambil meracau bu Irma, menggoyangkan pinggulnya..
mengikuti irama pompaan penisku yang keluar masuk dengan ritme yang pelan.

Hingga kutambah kecepatan ritme pompaan bu Irma tampak menikmati..
kemudian mempercepat goyangan pinggulnya mengikuti ritme permainanku..

Sampai sekitar 3-4 menit kemudian.. aku merasa seperti akan muncrat keluar..
sehingga seketika kucabut penisku agar tidak kelepasan.
Karena sepertinya bu Irma sedang menikmati dan belum ada tanda-tanda akan orgasme.

Kuberikan lagi oral dengan lidahku yang masuk dan memainkan bibir lubang vagina hingga mengisap klitorisnya..
"Owhhh owhhh uuughhhh mhhhh.. owhh owhh owhh.. aah .. ahh aahh..!" Kembali bu Irma meracau.

Kuteruskan permainan oral hingga sekitar 2-menitan kemudian setelah tadi aku merasa sudah akan keluar.
Sekarang sepertinya sudah cooling down dan siap untuk memompa vagina bu Irma kembali.

Dengan lembut kubimbing posisi bu Irma untuk nungging setengah berdiri di sisi bed..
Kemudian slebb.. blessekk.. kembali kumasukkan penisku dengan posisi doggy. Slebb-clebb-clebb-crebb-crebb..

Perlahan namun pasti penisku keluar masuk vagina bu irma dengan doggy..
Diikuti goyangan pantat bu Irma seperti ingin mencari posisi G-spotnya sendiri..

Lama kelamaan gerakan sekssual doggy kami semakin kencang dan mengencang..
Bu Irma kembali meracau.. "Owhhh Owhh ahhhhhhh uhhhhh ahhh aahh aahh ohh oohh.. ohhh.. pakkk..!!

Owhh enak sekali pakkk.. Yang kenceng pakk..!! Tambah kencengggg.. ouhhh ohhh.. ohhh..!!”
Plek.. plek.. plek.. plek.. plek.. begitu bunyi kecipak batang penisku dan liang vagina bu Irma beradu dan bergesek.

Hingga tangan kanan bu Irma meraih buah pelirku dari bawah dan berusaha untuk menarik-narik kecil.
Dalam hatiku.. binal juga bu Irma ini. Padahal keseharianya selalu berpakaian tertutup rapat dengan jilbab.

Bahkan rajin dan selalu tepat waktu dalam beribadah.. secara kami se-ruangan di kantor..
sehingga aku sangatlah hafal bagaimana kesehariannya..

Kuraih payudara bu Irma yang nampak menggantung dalam posisi doggy style setengah berdiri seperti saat ini..
sambil kuremas dan kupilin putingnya yang terasa makin mengeras..

Bu Irma pun masih meremas buah pelirku dari bawah dan menggoyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan lebih kencang.
Plek.. plek.. plek.. plek.. plek.. "Mmmhhhh owhhh pakkk, owhhh enakk pakk, mmhh..” desah bu Irma keenakan.

"He'em.. iyaaa buuu.. Mhhh memek Ibu juga enak sekali owhhh.."
Begitu kujawab dengan vulgar.. agar bu Irma semakin terangsang..

Hingga sampai 3-4 menit kemudian aku kembali merasakan laharku akan segera muntah..
Akhirnya kuturunkan tempo permainan agar –lagi-lagi..– tidak kelepasan.
Secara belum terlihat ada tanda-tanda bu Irma akan mendapatkan orgasmenya..

Kami lantas ubah posisi.. aku sengaja berbaring di bed.. dan bu Irma pun segera tanggap.
Mungkin menganggap aku sudah lelah.. sehingga terbaring pasrah..

Lalu dia menyusul dengan mengangkangiku dan bersiap dengan posisi WOT.. Slebb.. "Owhhh pakkk.. "
Kulihat wajah manisnya.. mata bu Irma sedikit terpejam dan tidak lupa menggigit kecil bibir bawahnya sendiri.

Hingga akhirnya penisku dibimbing dan dimasukkannya secara penuh.. Blesseepp..!!
Bu Irma mulai menggoyangkan pinggul dan pantatnya maju mundur,, naik turun,,

Sambil sesekali berputar-putar layaknya penari ular.. tangannya mengenggam jemariku erat..
Sambil terus menggoyangkan pinggulnya, bu Irma mencondongkan tubuhnya ke arahku hingga dalam posisi berciuman..

Namun sesaat kemudian seperti dia ingin memberikan payudaranya. Akupun bereaksi dan langsung kuberikan lidahku..
memainkan putingnya, kemudian melahap payudaranya, mengisap bagaikan bayi yang sedang menetek ibunya..

Bu Irma kembali meracau.. "Owhhhhh ahhhhhaa ohhh ahhh.. Mhhhh Pak.. enakkkk Pak.. Hhhmmm..”
"Iya buu.." lagi-lagi kuberikan pujian.. "Memek Ibu juga enak sekali.. Owhhh.." balasku vulgar.

Begitu binalnya bu Irma menggoyangkan pinggulnya nyaris tanpa henti bahkan terkesan mempercepat goyangnya..
semakin cepat dan makin cepat.. kembali aku memposisikan mulut untuk menetek payudaranya dari bawah..

Sambil meracau, bu Irma berbisik.. "Owhhh pakkk.. sayyyyaaa.. sayaaaa mau dapettt pakk.. Mhhhhh owhh.."
“Iya bu saya juga, "kita keluarin sama-sama ya bu..?”

"Hmmmm..” seakan sudah tak bisa bersuara lagi, bu Irma hanya mengangguk tanda mengiyakan..
Sambil tetap mempertahankan goyangan dengan sesekali memutar pantatnya.

Seketika kulepas gengaman tangannya dan kedua telapak tanganku berpindah meremas buah pantat bu Irma.
Dengan tujuan menambah kencang ritme goyangan panta bu Irma Sambil menekan penuh penisku dalam vagina bu irma..

Cplek-cplekk-cplekk-cplekk-cplekk-cplek-cplekk.. "Owhhhhhhhhh pakkkk.. Pakkk.. saiiyya.. sayya mau dapettt pakkk..”
Ditambahnya speed goyangan pantat bu irma kali ini dengan full speed.

Goyangan pantat bu Irma begitu luar biasa.. semakin cepat dan cepat..
Goyangan Ibu Irma dengan ritme gerak maju-mundur, maju-mundur..

Hingga tibalah akhirnya.. "Owhhhhhhhhh.. OOOoowhhhhhhhhhh.. Owhhhh.. Aahhhhhh..!!”
Bu Irma nampak seperti melolong tinggi dan matanya tidak terpejam.. tetapi hanya tampak putihnya saja..
ketika dia mendapatkan orgasme yang sepertinya sangat dahsyat.

“Errgghhh..” di saat yang sama aku juga menyemprotkan sperma ke dalam vagina bu Irma.. Cretttt.. Crettt..
Sesaat kemudian bu Irma roboh di tubuhku untuk memberikan mukanya, dan sambil kuberikan ciuman mesra.

Seketika kutanya.. "Enak bu..?”
“Mhhh.. iyaaa pak.. enak.. enak banget pak..” ujarnya tersipu.. lemas.. sambil meneteskan airmata..

Sampai saat ini akupun tak tau apa maksudnya airmata itu. Apakah bu Irma terlalu emosi dan menikmati..?
Atau.. apakah dia merasa bersalah dengan suaminya..?? Entahlah..

Begitulah.. hingga kami ulangi lagi dan bahkan pagi harinya sebelum berangkat ke Bandara.. kami sempatkan quickie..
Menikmati permainan dari seorang Ibu satu anak yang kesehariannya sangat sopan dan tertutup rapat.

Ternyata memang benar.. saat itu Ibu Irma tengah hamil 3 bulan. Ya.. tengah hamil anak kedua.
Semenjak saat itu.. setiapkali ada kesempatan.. sedikit apapun waktu.. kita sempatkan untuk bercinta.
Hingga akhirnya ketika dia mengambil cuti dan kemudian melahirkan..

Akupun putuskan untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Sampai kapan..? Entahlah.. biar waktu yang akan menjawab.
--------------------------------------------

Catatan;

Dari kejadian di atas.. kita bisa simpulkan betapa seorang istri alim dan sopan sekalipun..
yang sepertinya tidak mempunyai masalah apapun dengan pasangannya..
bahkan terlihat sangat bahagia dengan kehidupan keluarganya.. masih dapat tergoda karena adanya ‘kesempatan’.

Oleh karena itu Waspadalah..!! Meminjam istilah bang Napi..
".. Perselingkuhan dapat terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya.. tetapi karena ada kesempatan..!"

Bagiku sungguh mempercayai hal ini.. kalau tidak ada kesempatan kita sekamar di Hotel..
tidak pernah terbayang bahkan dalam mimpi sekalipun.. aku bisa bercinta dengan Ibu Irma.. teman kantorku ini..

CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd