Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

----------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------

Cerita 085 – Berkah Perjalanan Dinas.. [Skandal dengan BinOr]

Part 2 – Affair

Setelah kejadian malam itu..
kami kembali beraktifitas di kantor seperti biasa..
Seakan peristiwa itu tidak pernah terjadi.

Namun lucunya sikap kami berubah menjadi acuh tak acuh.. dan sama-sama kagok serta saling terdiam.

Bahkan terkesan menghindar dalam tiap kesempatan kami bertatap mata.
Entah karena apa. Namun yang pasti peristiwa malam itulah menjadi penyebabnya.

Hingga pada suatu pagi.. tepat seminggu setelah kejadian malam itu.
Pada saat break coffee time di kantor aku mencoba untuk mendekat dan duduk di kursi depan meja kerja Bu Irma..
yang masih tampak sibuk dengan pekerjaannya.

Namun sepertinya Bu Irma tidak menyadari kehadiranku di depannya.
Dan sekilas kulirik dia masih tampak sibuk dengan tampilan sheet excell di layar komputernya.

Sambil membawa serta cangkir kopiku.. kumulai dengan mencomot kue yang ada di atas meja Bu Irma.
Aku berniat membuka obrolan untuk mencairkan suasana.. agar kembali santai dan 'netral'..

Tidak seperti beberapa hari belakangan ini..
Yang terkesan seperti ada suatu peristiwa dan rahasia besar yang kami sembunyikan.

Ya.. memang kami telah melakukan dan sedang menutupi skandal terlarang antara kami.
Tepatnya seminggu yang lalu di Batam.

Dan kami telah sepakat untuk merahasiakan apa yang terjadi rapat-rapat.
Tidak pernah sekalipun kami membicarakan ataupun membahasnya..
meski kami berada dalam satu ruangan kantor yang sama dan hanya berdua.

Kami sadari.. bahwa yang pernah terjadi adalah hanya karena adanya kesempatan..
Sehingga timbul khilaf dan nafsu sesaat saja..
Tanpa ada maksud lebih jauh seperti layaknya skandal perselingkuhan hati.

Dan kami harus tetap saling menjaga rahasia ini.. terutama pada pasangan kita masing-masing,
Salahsatu cara yang kami lakukan adalah:
Menghindari interaksi dengan media sosial dan chat seperti FB atau BBM.

Takut tanpa kami sadari nanti terjadi kelepasan omongan..
Sehingga apabila sampai ada kelupaan dalam menghapus chat-nya.. ataupun nantinya terbuka..
kemudian terbaca secara tidak sengaja oleh pasangan kita masing-masing.
Pastinya itu akan menjadi suatu masalah besar.

"Join ya bu..?”
"Eehh.. Ohh.. Iy.. Iyyya, iyyaa.. Pak.." jawab Bu Irma sedikit gugup..
dan tampak terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.

"Masih banyak kerjaan..?” Tanyaku lagi..
"Ah.. biasa saja Pak, namanya juga akhir bulan.. mereview laporan dari finance dan cross check klaim..
laporan perjalanan dinas milik rekan-rekan untuk alokasi penggajian bulan ini.." Jawab Bu Irma serius.

Mendengar kata ‘Perjalanan Dinas’.. spontan tanpa dipikir terlebih dahulu.. terlontar pertanyaan dari mulutku..
"Eh, kapan lagi kita ditugaskan untuk perjalanan dinas ya Bu..?”

Ibu Irma tampak shyok mendengar pertanyaanku..
terlihat dari mimik muka yang sedikit kaget dan kemudian menunduk.

Akupun segera menyadari bahwa pertanyaanku barusan membuat Bu Irma seperti keki untuk menjawabnya..

Padahal itu hanya spontan saja..
Dan tidak ada sedikitpun aku bermaksud untuk mengingatkan tentang peristiwa malam itu.

"Ooh.. Maaf Bu.." sesalku lirih..
"Kenapa ya Pak..?” Timpa Bu Irma kemudian.
“Nggak papa kok..”

"Ya mudah-mudahan nanti kita bisa dapat kesempatan lagi untuk perjalanan dinas keluar kota.."
Begitu penjelasan Ibu Irma, dengan senyuman yang tampak santai.

Tetapi harus kuakui senyum Bu Irma terlihat sangat manis pagi itu. Deggg..! Sejenak hatiku terkejut.
Jujur.. aku tidak menyangka Bu Irma akan melontarkan kata-kata yang keluar barusan dengan sedemikian polos.

Kukira dia akan sewot dan marah setelah aku ungkit-ungkit lagi mengenai perjalanan dinas..
Yang artinya juga mengungkit peristiwa skandal yang pernah terjadi antara kita.

Dan setelah aku menyadari keadaan.. posisi dan situasi pagi itu.. kuberanikan diri untuk mulai menggoda Bu Irma.

"Ehhmmm.. By the way.. sebenarnya saya keinget terus Bu.. tetapi saya tidak berani membicarakan hal ini dengan Ibu.
Sesuai komitmen kita agar kita tidak lagi membahasnya.. dan pastinya saya takut Ibu marah atau tersinggung.."

"Hmmm.. Iya pak. Saya juga sama. Tetapi memang sebaiknya kita tidak usah lagi membahasnya..
Demi kebaikan bersama. Saya mohon dengan sangat Pak.." terang Bu Irma.

"Iya bu.. saya sepakat dengan Ibu. Tetapi sekali lagi kalau teringat saat itu.. saya harus jujur ..
saya ingin sekali dapat kesempatan untuk mengulanginya lagi.
Ngg.. mudah-mudahan Ibu juga merasakan hal yang sama.." begitu jawabku.

"Sepertinya sulit Pak.." jawab Bu Irma singkat.

Perlahan.. kuberanikan diri untuk menggenggam jemari Bu Irma dan menatap wajahnya..
"Ibu terlihat manis sekali.." rayuku kemudian..
"Ah Bapak bisa saja.." jawab Bu Irma sambil tersipu.

Tetapi alih-alih menyingkirkan tanganku ternyata dia malah membalas genggaman kecilku..
tetapi aku segera menyadari bahwa kami berada di ruangan kantor.. dan tak mungkin meneruskan proses ini.

Sehingga dengan terpaksa kutarik kembali tanganku yang saat itu sudah dalam posisi saling menggenggam..
dengan jemari Bu Irma.. takutnya tiba-tiba ada orang lain masuk ke ruangan kami.

Sesaat kemudian.. sambil menghela nafas, Bu Irma berbisik lirih..
"Saya juga sudah kepingin Pak.. enak banget rasanya.."

Kembali tampak Bu Irma dengan senyum manis dan tersipu malu. OMG..!!
Seketika hati ini berdegup kencang.. antara rasa senang, penasaran dan antusias bercampur aduk menjadi satu.

Kemudian spontan perasaanku turun menjadi hawa nafsu.. mengalir ke syahwat bawah perut yang mulai menegang..
melihat raut wajah Bu Irma yang tampak sangat tulus menyatakan keinginan.. ‘Sudah kepengin’ itu.

Apalagi ditambah senyum manis yang keluar dari paras yang cantik..
milik seorang Ibu Irma yang berjilbab rapat rekan kantorku.

Entah setan apa yang saat itu ada di pikiranku.. aku langsung to the point mengajak Ibu Irma untuk keluar kantor..
Dan mencari kesempatan untuk lanjutan skandal terlarang yang pernah kami lakukan seminggu lalu..
Juga dorongan keinginan kita untuk merasakan sensasinya lagi.

"Ehh.. Ini kan hari Jumat.. bagaimana kalau kita keluar sekarang.. Ini masih jam 10.
Nanti kita atur ketemuan di luar untuk cari tempat. Kemudian balik kantor lagi setelah jam makan siang.. lepas sholat Jumat..
Dan masuk agak telatan dikit, gimana..? Kita punya waktu lebih kurang 2,5 jam loh.." Begitu ajakanku meyakinkan Bu Irma.

"Caranya bagaimana Pak..?” Tanya Ibu Irma yang nampak bengong.

Singkat cerita.. kuatur strategi Bu Irma keluar kantor dengan arah yang berbeda denganku.
Aku segaja tidak membawa mobil.. dan memanfaatkan jasa taksi yang kuhentikan dari depan kantor.

Sedangkan Ibu Irma keluar kantor dengan berjalan kaki kira-kira 300 meter berlawanan arah denganku..
agar tidak menimbulkan kecurigaan di depan staf sekuriti kantor yang saat itu membantuku membukakan pintu taxi.

Sampai agak sedikit jauh dari kantor dan sudah yakin tidak ada lagi yang memonitor pergerakan kami..
taksi kuorder untuk berbalik arah menuju meeting point yang telah kami sepakati.

Langsung kuhampiri Bu Irma.. sambil membukakan pintu taxi dari dalam dan sesaat setelahnya..
kami sudah berada di dalam taksi yang kemudian mengantarkan kami ke sebuah Hotel bintang 3..
di kawasan Jakarta Barat.. yang tak jauh dari kantor kami.

Di dalam taksi.. Ibu Irma ternyata telah menyiapkan jilbab cadangan di dalam tasnya.
Kemudian ia berganti dengan jilbab cadangan..
yang bercorak kontras dan berwarna lain dari yang tadi dipakainya di kantor.

Sambil meletakkan telunjuk ke bibirnya Ibu Irma-pun bebisik.. "Biar nggak ada yang hafal Pak.." ucapnya lirih.
Dalam hatiku berkata ternyata well planned juga Ibu Irma ini.. soalnya aku juga menyiapkan skenario yang sama.

Kemudian kuambil sweater dari tas punggungku yang juga kupakai di dalam taksi..
untuk menutupi kemeja batik khas hari Jumat yang tadi kupakai.

Sambil menempatkan telunjuk di bibirku.. persis dengan gerakan yang sama dari Ibu Irma dan melempar senyuman kecil..
aku juga berbisik.. "Biar nggak ada yang hafal Bu.."
-----oOo-----

Setelah melihat dan mempelajari situasi sekitar.. akhirnya aku check in dan masuk dalam kamar Hotel seorang diri.
Kamarnya tidak terlalu besar tetapi sangat bersih.. karena memang ini Hotel bintang 3.. bukan Hotel kelas melati..
yang biasa untuk short time esek-esek yang ala kadarnya.

Setelah sekitar 10 menit kemudian.. pintu kamar diketok dari luar..
karena memang kami atur agar kami tidak bersamaan masuk menuju kamar Hotel tersebut..

– Meskipun acara spontan.. kami mengatur sedemikian rapi dan detail rencana perselingkuhan kami ini..
memastikan semua aman dan nyaman dan meminimalisir risiko sekecil apapun..–

Sepertinya semua mata orang-orang di jalan memandang curiga ke arah kami.. walaupun itu hanyalah perasaanku saja.
Tetapi memang seperti inilah perasaan seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu..
Bahkan termasuk handphone-handphone kami matikan total semenjak dari dalam taksi. Sekali lagi.. demi alasan keamanan.

Dan saat yang ditunggu pun tiba. Setelah kubuka pintu kamar seperti permainan kucing-kucingan..
Bu Irma langsung masuk dengan mengendap setelah terlebih dahulu menengok kanan-kiri di lorong hotel..
yang saat itu berada di bagian tengah lantai 5.

Spontan pintu kamarpun langsung kututup dan kukunci slot dari dalam.. Klekkk..! Aman sudah.. pikirku..
Kembali Bu Irma melempar senyum khasnya.. OMG.. dia tampak cantik sekali.

Kami seperti tidak menyia-nyiakan waktu.
Langsung kami berpeluk cium dan saling melepas rasa rindu akan sensasi yang terpendam.

Seperti kejadian terdahulu..
Bu Irma langsung meraba area bawah perutku yang sedari dalam taxi tadi sudah terlihat mengeras.
Sungguh.. Bu Irma sangat kontras dengan penampilan harian seorang Ibu yang berjilbab rapat.

Tetapi aku sudah tidak begitu kaget.. karena ini adalah kali kedua. Dan aku hafal betul..
Dari balik busana muslim rapatnya.. Bu Irma sepertinya menyimpan nafsu seks yang teramat besar.

Apakah karena Bu Irma sedang hamil.. sehingga libidonya mudah naik..?
Atau memang Bu Irma adalah seseorang yang mempunyai nafsu syahwat yang besar..?? Entahlah..

Sejurus kemudian.. kubantu Bu Irma melepas zipper-ku..
dan sekaligus kulepas kemeja batik dan celana kain yang kukenakan.
Sehingga tampak saat ini aku hanya memakai CD dengan bagian tengah yang menonjol keras.

Bu Irma pun tampak antusias mengeluarkan isi CD-ku.
Dan sesaat kemudian dia mulai berjongkok dan mengulum serta menjilati kepala penisku dengan lahapnya..

OMG.. sungguh lincah gerakan lidah Bu Irma.. menyapu seluruh bagian kepala penisku..
sambil sesekali menjilati testis dan juga lubang kepala penisku.

Aku hanya meringis kegelian sambil memegang kepala Bu Irma yang tampak bergoyang liar..
maju mundur kemudian ke kiri dan ke kanan.. menyervis setiap lini area penisku.

Hingga beberapa saat kemudian.. kubantu Bu Irma berdiri dari posisi oral sambil jongkok sedaritadi..
Kemudian mulai kubuka kancing baju atas-nya.. seperti biasa Bu Irma mengenakan gamis kantoran two pieces.
Tetapi kali ini lebih panjang dan rapat, mungkin karena ini adalah stelan pakaian hari Jumat.

Setelah atasan Bu Irma terbuka,, langsung kulepaskan serta kait BH-nya..
Kini terlihatlah payudara Bu Irma yang menyembul seperti dua bukit kembar yang tampak menjulang..

Payudara Bu Irma tidak terlalu besar.. hanya pas digenggamanku saja, tetapi masih terlihat kencang.
Kemudian mulai kupilin dan kuisap kedua puting payudara Bu Irma yang sudah mengeras.

Mungkin akibat menahan nafsu.. Ia tampak memejamkan mata menahan hawa nafsu..
Seperti biasa.. ciri khasnya adalah sesekali tersenyum.. mata terpejam dan menggigit kecil bibir bawahnya..
seperti menahan sesuatu antara geli dan kenikmatan.

Kami kembali berciuman bibir, tangan Bu Irma aktif mengocok penisku dengan posisi berdiri.
Sedangkan tanganku erat memegang kedua belah buah pantat Bu Irma..
yang masih terbalut bawahan rok gamis yang memang sengaja belum kulepas.

Aku berharap Bu Irma sendiri yang nantinya akan melepaskan bawahan/rok gamis dan CD-nya.
Seiring dengan meningginya nafsu Ibu satu anak yang sedang hamil muda ini..

Hanya kaos kaki dan stocking sebatas pangkal paha yang tadi sudah kulepas..
agar aku dapat mengelus paha langsung ke kulit Bu Irma untuk memberikan rangsangan.

"Owhhhh Pak, mmmhhhh..” Bu Irma mulai meracau.. kemudian membimbing tanganku..
yang daritadi meremas-remas buah pantatnya.. ke bagian depan dari pangkal pahanya.

Sepertinya Bu Irma sudah tidak sabar dan menginginkan aku memberikan rangsangan langsung ke bagian vaginanya.
Seperti biasa.. jurusku adalah.. dengan memberikan jari tengah yang kubentuk seperti hook.. atau mata pancing.

Kemudian kugerak-gerakkan melalui bawah CD Bu Irma di bagian tengah..
untuk merasakan alur lubang vagina Bu Irma.. yang saat ini masih terbalut CD.

Akan tetapi aku dapat merasakan bahwa lubang vagina Bu Irma sudah basah dan mengelurkan cairan.
Kembali kutatap paras cantik Bu Irma.. sedikit keringat mulai menetes membasahi keningnya.

Kemudian kucium mesra kening tersebut..
sembari jari tengahku masih menggesek-gesekkan lubang kenikmatan vagina Bu Irma yang masih dibatasi kain CD-nya.

Tepat seperti dugaanku, Bu Irma kemudian memelorotkan sendiri CD-nya ke bawah.
Mungkin dia sudah tidak dapat menahan nafsunya lagi..

Sehingga kali ini jari tengahkupun leluasa masuk ke liang vagina Bu Irma.. sambil kupercepat gesekan..
sesekali mengocok keluar masuk dan menggesek klitorisnya.
Bu Irma pun mengimbangi gesekan jari tengahku dengan menggoyangkan pinggul dan pantatnya ke kanan dan ke kiri.

Tak lama kemudian vagina Bu Irma sudah sangat basah dan cairan pun tampak deras bertambah..
sehingga jari tengahku semakin leluasa keluar masuk lubang vagina Bu Irma tersebut hingga menimbulkan bunyi khas..

Ecrek..ecrek..ecrek..ecrek..ecrek..ecrek.. Bu Irma mulai melenguh tanda kenikmatan..
"Ooowhhhhhh.. Owhhh pakkk, enakk Pak, nikmat sekali.. Uuummmmmm.. Mmmmmmhhhhh owhhhh.."

Kemudian kubimbing Bu Irma untuk tiduran di atas bed.. dan seperti yang telah kuperkirakan sebelumnya..
Bu Irma melepas sendiri rok bawahnya..
Hingga sekarang Bu Irma sudah full telanjang tetapi tetap masih mengenakan jilbabnya.

Tampak body telanjang Bu Irma.. dengan lekuk pinggul khas Ibu-Ibu.. serta vagina yang ditumbuhi rambut lebat..
Tersembunyi di bawah perutnya yang sedikit membuncit karena memang sedang hamil muda.

Setelah kurebahkan Bu Irma di atas bed dengan posisi menyamping.. kuangkat satu kaki Bu Irma ke atas..
sehingga terbuka dan tampak jelas belahan vagina dan klitoris Bu Irma.

Sekejap kemudian langsung kuberikan oral dan lidahkupun menari di dalam lubang vagina Bu Irma..
sambil sesekali kuisap kuat-kuat klitorisnya.

Bu Irma sangat menikmati dengan mata yang merem melek keenakan..
disertai beberapa lenguhan khas melepas ekspresi kenikmatan.
"Owhhhhh mmhhhh ummhhhh.. owhhh Pak, hmmmhhh.. nikmattttt ssseekali pakkk.. Owhhhhh.."

Setelah sekitar 5 menit kemudian.. sepertinya Bu Irma sudah tidak tahan lagi.
Dan dia memberikan kode agar aku mengahiri sesi oral ini..
Sekaligus memintaku untuk memasukkan penisku ke lubang kenikmatannya.

Dan mulailah prosesi yang kami nantikan..
Clebb.. Sssleeepppp.. begitu penisku masuk setengah ke dalaman lubang vagina Bu Irma..
dan kemudian kugoyangkan sedikit ke kiri dan ke kanan.. mencari-cari posisi yang benar-benar pas untuk penetrasi.

Kembali kuangkat satu kaki Bu Irma dalam posisi tiduran menyamping..
kemudian kusandarkan satu kaki Bu Irma yang kuangkat tersebut ke pundakku..
sehingga aku menjadi leluasa memasukkan penisku secara penuh ke dalam liang vagina Bu Irma yang terbuka.

Sekejap kemudian mulai kuayunkan pantatku maju-mundur.. mengocok lubang vagina Bu Irma dengan penisku yang keras.
Clebb-crebb-crebb-crebb-clebb-clekk-clekk..
"Ooowhhhhhh owhhhhhhhhh.. Yesss.. uhhhmmmm pakkk.. owhhh pakkk, kenceng lagi Pakkkk..!”

Sambil meracau.. Bu Irmapun seperti tak mau kalah dan menggoyangkan pantatnya mengikuti irama goyangan penisku..
yang sepertinya masuk teramat dalam pada posisi menyamping seperti ini...

Kami bertahan dengan posisi ini selama lebih kurang 5 menit-an.. sebelum akhirnya kulepaskan penisku keluar.
Karena seperti biasa aku merasa sudah akan akan menyemburkan sperma..
Padahal Bu Irma tampak masih ingin menikmati permainan lebih lama.

Kemudian kami berpindah posisi.. dan kali ini Bu Irma yang berinisiatif membalikkan badan..
untuk memposisikan dirinya menungging membelakangiku.
Akupun paham maksudnya yang seperti kode untuk meminta doggy.

Tampak di hadapanku pantat Bu Irma yang lumayan besar dengan lekuk pinggul khas keIbuan..
serta belahan kecil vagina yang mengintip di bawah lubang anus Bu Irma..
yang tampak seperti bentuk matahari di sela kedua belah buah pantatnya.

Lalu mulailah kumasukkan penisku dengan dituntuntun oleh tangan Bu Irma.. ke dalam lubang vaginanya..
Blessss.. slepppp.. peniskupun masuk penuh dan terasa hangat dalam vagina Bu Irma dengan posisi doggy.

Lalu perlahan mulai kumainkan goyanganku maju-mundur. Clebb.. clebb.. clebb.. clebb..
Bu Irmapun kembali memutar dan menggoyangkan pantatnya..
seperti sedang mencari-cari area kenikmatan atau G-spotnya.

Sungguh luar biasa.. aku disuguhi pemandangan goyang pantat bahenolnya..
Goyang ke kiri.. ke kanan.. ke atas.. ke bawah.. ahh..
Nyaris semua area dalam lubang vagina Bu Irma kunikmati atas bantuan goyang pantat dari Bu Irma sendiri.

Dan selalu pada gaya doggy seperti ini.. tak lupa tangan kanan Bu Irma meraih testisku dari bawah..
untuk kemudian menarik-narik kecil.. aku seperti sudah hafal kemauannya.

Slepp clekk.. sleppp clekk, sleppp clekkk.. clebb.. clekk.. crebb.. crebb.. clebb..
begitu bunyi kocokan penisku ke dalam liang vagina Bu Irma dengan posisi doggy.

Namun kali ini Bu Irma menyembunyikan wajahnya di atas bantal..
hingga aku tak lagi mendengar lenguhan khas darinya yang teredam oleh bantal tutup mukanya tersebut.

Aku hanya menikmati suguhan goyang pantatnya dari belakang..
dan sesekali meraih serta meremas payudara kenyalnya dari belakang.

Sampai kurang lebih 5 menit-an kemudian.. kembali kucabut penisku agar tak terlanjur muntah..
Aku berharap dapat meraih orgasme bersamaan dengan posisi favorit Bu Irma yaitu WOT.

Kami akhiri sesi doggy.. kubalikkan badan Bu Irma.. kuberikan kecupan emsra di kening.. tepat di antara kedua matanya..
sambil menarik ke atas jilbab yang ia kenakan untuk melepasnya serta menikmati paras cantiknya dengan rambut sebahu.

Kemudian kubisikkan rayuan nakal.. sambil sesekali mencium kecil area belakang leher..
dan sesekali pula kumasukkan lidahku ke lubang telinga Bu Irma.

"Enak sayang..?” Tanyaku.
"Iyya pakk.. enak banget.." jawabnya.

"Kita keluarin sama-sama yah..?” Ajakku lagi.
Sambil menggigiti bibir bawahnya.. Ia hanya mengangguk tanda setuju.

Setelahnya.. Bu Irma yang tampak aktif untuk mengakhiri sesi ini..
Aku memposisikan tiduran telentang dan sejurus kemudian disusul Bu Irma yang sudah berada di atasku.

Digenggamnya penisku untuk kemudian diarahkannya ke lubang vaginanya yang saat ini berada di atasku.
Setelah beberapa saat kemudian.. slepp.. slepp.. kepala penisku digesek-gesekkan di bibir kemaluannya.

Hingga akhirnya.. clebb.. Blesssskkk..!! “Nghhhh.. ohhhhhh..!” Erang bu Irma.
Ergghhh..!! Kembali penis kerasku berada di benaman liang vagina Bu Irma yang hangat dan nikmat.

Kupandangi wajah cantik Bu Irma dari bawah.. yang kali ini tanpa jilbab.
Seperti biasa. Dia tampak menggigit kecil bibir bawahnya.. seakan menahan kenikmatan..

Tak lama kemudian direbahkannya tubuhnya ke arahku. Sambil berciuman.. kembali kuremas payudara Bu Irma.
Dan sesekali kupilin puting payudaranya yang keras.. hingga kemudian kembali Ia menegakkan badan..

Aku mengikuti dengan sedikit menaikkan leher dan kepalaku untuk mengisap kuat-kuat kedua payudaranya secara bergantian.
“Owhhhhhhhhh.. Owhhh, mmmmhhhhh..” kembali Ia meracau.. sembari dengan perlahan menggoyangkan pantatnya..
dengan gerakan erotis.. bak seorang penari striptis.

Kadang naik.. kemudian turun.. memutar-mutar.. maju dan mundur dengan irama yang tak beraturan.
Aahh.. grakannya itu membuat penisku yang keras seakan ditekuk-tekuk ke sana ke mari di dalam liang nikmatnya sana.

Bahkan sesekali penisku merasa seperti terisap.. saat ia memberikan gerakan memutar.. dan menahan posisi..
Sepertinya Bu Irma mempraktekkan ilmu senam kegel/. sehingga vaginanya seperti dapat mengisap kuat penisku..

Beberapa saat kemudian.. wajah Bu Irma tampak seperti sedang menahan sesuatu..
Aku pun mengerti bahwa itu tanda Bu Irma akan mencapai puncak orgasmenya.

Lalu kupancing ia dengan kata-kata nakal.. berharap agar Bu Irma dapat segera mendapat orgasmenya.
"Owh, ayok sayang.. enak sekali.. Owh sayang.. luar biasa memekmu enak sekali..!” Seruku menyemangatinya.

“Ayoo.. Goyang terus sayang.. ayo sayang.. keluarin sayanggg.. Aawhhh.." Begitu aku memancingnya.
Dan seakan terpacu dengan pancinganku.. Ia pun kian mempercepat goyangannya.

Gerakan yang tadinya variatif naik.. turun dan berputar.. kini hanya dua gerakan.. maju dan mundur saja..
Akan tetapi dengan speed yang semakin cepat. Cropp-cropp-crobb-crobb-crokk-crokk-clokk-crobb-clobb..!

Walaupun sebenarnya aku juga kasihan melihatnya dalam posisi seperti ini..
Bu Irma dengan perutnya yang membuncit karena hamil.. kini terekspos sedang bergoyang tepat di atasku..

Namun semangatnya dalam mengambil posisi WOT favoritnya.. membuatku harus menafikan perasaan kasihan itu.
"Owhhhhhhhhh pakkkk.. sssaaayyyyyaaa mauu dapettt paakkkk..” kembali Bu Irma terus meracau.

Akupun memberikan tambahan rangsangan dengan cara:
Memposisikan genggamanku erat ke kedua belah buah pantat bohay Bu Irma..

Sambil sesekali menepuknya serta menaikkan pantatku ke atas..
Untuk memperdalam penetrasi batang penisku ke dalam lubang kenikmatannya.

"Owhhhhhhhhh yeahhh, pakkkk uhmmmmm enakkk sekali pakkkk..”
Kembali Bu Irma dengan meracau sambil merem melek gaya khasnya..

"Hmmmm iyyya sayang.. Bu Irma luar biasa, enak sekali memekmu sayang.. goyang terus sayanggg..
Kita keluarin sama-sama..” begitu aku meracau untuk memberikan rangsangan suara.

Wajah Bu Irma tampak memerah seperti menahan tangis.. atau menahan suatu emosi ekspresi kenikmatan tingkat tinggi..
Dia terus meracau.. sambil mempercepat goyangan pantatnya maju dan mundur..

Menggoyang batang penisku di kedalaman liang nikmatnya.. semakin cepat dan cepaatt..!!
Hingga akhirnya.. "Pakkkk.. Owhhhh pakkk, sayyyaaa hampir dapet pakkk.. Uhhhhhhmmmm.."

"Iyyyaaaaaa buuuuu, ayok kita keluarin sama-sama sayang, owhhh ayok sayang.. Goyang yang kencang lagi..
Dalam hitungan ketiga ya sayyyyyy.."

"Hmmmmmm pakkkk, uwhhhhh enak pakkkkk, mmmmhhhhh .."
“Iyyaaa.. ayo Irma sayang.. goyang lagiiii yang kuattt.. kita keluarin sama-sama.. Owhhh..!!”

“Ssssaatuuuuuu.. uuhhmm..!”
“Dddduuuuaaaa.. aauhhh..!!”
“Tttiiiiggggaaa.. Owhhhhhhhhh..!!!”

"Arghhh pakkk.. ooowwhhhhhhh.. nikmattt sekali pakkk.. sayyyaa dapetttt.. AAUUWHHHH.. OWHHHH..!!”
Begitu lolongan panjang orgasme Bu Irma yang terdengar sangat dahsyat.

Dan dengan bersamaan dengan itu kusemprotkan juga sperma di lubang memeknya..
Crott.. crott.. crott.. crott..! "Ooowhhhhhhhhh.. Bu Irma sayang uhhhhhhhhmmmm.."

Bu Irma menghentikan gerakannya dan seketika rebah lemas di atas tubuhku.
"Enak sekali, sayang.. Bu Irma hebat..!" Pujiku tulus. Ia hanya terdiam.

Bola matanya sayu dan mengkristal seperti hendak mengeluarkan airmata.
Seketika itu juga kukecup mesra kening antara dua matanya.. dan kuberikan kecupan kecil di pipinya..

"Terimakasih Pak.." sambil menitikkan airmata.. Bu Irma berkata lirih padaku..
"Sama-sama Bu.." jawabku Sambil kulempar senyum dan kuberikan kecup dan pelukan mesra.

Kulihat jam di atas meja sudah menunjukkan pukul 12.05 WIB.
Dan seperti tidak menyia-nyiakan kesempatan.. kami ulangi prosesi ML Jumat siang itu sekali lagi.
Hingga saat kami akhiri dengan ritual mandi bersama untuk kemudian check out dari hotel sekitar pukul 13.00 WIB.

Tak lupa.. kami atur strategi check out dan perjalanan pulang ke kantor agar tidak terlihat bersamaan..
Hingga akhirnya kami bertemu kembali di ruangan kantor..
Kemudian bersikap biasa saja.. seakan tidak terjadi suatu apapun antara kami.
-----oOo-----

Sore harinya.. ketika tiba jam pulang kantor.. saat itu aku sedang berada di luar kantor untuk mengisap sebatang rokok..
tetapi belum berniat untuk kembali pulang.. karena memang belum berkemas.
Sekilas kulihat Bu Irma sudah dijemput oleh Suami dan anaknya yang masih Balita.

Kemudian dengan memberanikan diri.. kuhampiri Mobil mereka untuk sekedar menyapa.
"Pulang Bu..?” Sapaku..
"Ehhh, Pak Indra.. Ii-iyaa iya, Pak.." jawab Bu Irma kaget dan tampak sedikit sedikit gugup.

Tetapi Bu Irma seperti dapat segera menguasai keadaan.
"Adikk.. Kenalin dulu nih temen Bunda. Ayo kasih salam sama om Indra.."
Sambil memanggil anaknya Bu Irma menyuruhnya untuk bersalaman denganku..

Kemudian aku menghampiri suaminya yang sudah berniat masuk ke Mobil, untuk sekaligus berkenalan.
"Ayahhh, kenalin ini Pak Indra.. dari Divisi Teknis.." kata Bu Irma pada suaminya.

"Indra.." sapaku sambil memberikan senyum perkenalan hangat.
"Yuda.." begitu jawab suaminya singkat. Kemudian kami mengobrol sebentar.

Dari obrolan singkat itu.. aku menjadi tau pekerjaan Suami Bu Irma adalah seorang pedagang sparepart produk otomotif..
yang kegiatan sehari-harinya mengelola toko sparepart di daerah Bekasi.

Dari perkenalan singkatku dengan Suami Bu Irma.. sekilas tampak mereka hidup berkecukupan.
Suami Bu Irma juga ganteng.. tidak tampak ada masalah berarti dalam rumah tangga mereka..

Justru mereka terlihat seperti keluarga kecil yang berkecukupan.. rukun dan bahagia.
Tetapi entah apa yang menjadikan Bu Irma bisa terlibat dalam skandal perselingkuhan ini denganku.

Sungguh pelik pertanyaan yang ada di benakku saat itu.
Dan hingga saat ini.. hal itu menjadi salahsatu yang masih menjadi pertanyaan yang tak terjawab.

Disamping satu hal lainnya.. yaitu fakta;
Bahwa Bu Irma selalu menitikkan air mata sesaat setelah mendapatkan orgasme denganku.

"Mari Pak Indra, Salamualaikum..!"
Sapa Bu Irma pamit denganku.. dan sontak kemudian menyadarkan lamunanku..

"Ooh iya Bu.. Mariii.. Waalaikumsalam, hati-hati di jalan ya..!”
Jawabku .. menutup perjumpaan dengan Bu Irma dan keluarganya sore itu.. (. ) ( .)
----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------
 
:pandapeace: .. melaM dooG
eperibadi..

Noh.. di atas Nubi postingin Final Part Cerita 085..

Sialkan dikenyot.. nyot..:nenen:
 
Nunggu lanjutan hu.. mantep!
:ampun: Waduhh.. mohon dimangapkan brada.. cuma segitu nyang sempat Nubi save n edit.
Emang sih ada keinginan Nubi untuk sedikit nambahin 1 episode untuk final part.
Rapi sekali lagi mohon dimangapkan.. Nubi nggak berani.. kalo nggak ada izin dari Authornya..

Harap Paklum.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd