------------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------------
Cerita 104 – Gejolak Gairah Terpendam..
[Part 2.3] Akibat Lembur
Keduanya lalu terduduk lemas di sofa.
Kini Rita tanpa malu-malu lagi menyenderkan kepalanya di dada Pak Darius yang berbulu lebat.
“Maaf yaa Pak.. kalau tadi saya judes..” kata Rita membuka percakapan.
“Karena pada dasarnya saya tidak suka orang lain mencampuri urusan pribadi saya..”
“Gak apa-apa koq, bu. Memang salah saya. Kata-kata saya tadi memang kelewatan.
Dan saya berpikir ibu pantas untuk marah..” jawab Pak Darius.
“Lagipula apa yang selama ini saya bayangkan sudah terlampiaskan..” sambung Pak Darius.
“Maksud bapak..? Selama ini bapak sudah merencanakan hal ini..?” Tanya Rita curiga.
“B-b..bukan, bukan.. yang tadi spontan koq, bu. Maksud saya, sejak pertama mengenal ibu sekitar setahun yang lalu..
Saya selalu mengagumi ibu. Terutama keramahan ibu.. membuat ibu berbeda dengan karyawan yang lain.
Selain itu kecantikan dan kemolekan ibu membuat saya sering berpikiran ngeres..
sehingga selama ini saya suka membayangkan ibu telanjang seperti ini sambil onani di toilet atau di kamar saya.
Awalnya saya tidak ada maksud sampai nekat seperti ini. Tapi tubuh montok ibu yang selalu kebayang di kepala saya..
membuat saya nekat. ” terang Darius dengan jujur.
Rita menghargai kejujuran Pak Darius, lagipula di sisi lain ia juga menginginkannya setelah menunggu sekian lama.
“Apalagi saya sudah lama saya tidak ngerasai ngewe dengan perempuan sejak ditinggal istri saya.
Mau maen sama perek, takut kena AIDS..” sambung Pak Darius. Penjelasan Pak Darius membuat Rita tersenyum geli.
Lalu mereka kembali tenggelam pada percakapan yang akrab seperti sebelumnya.
Sambil mendengarkan cerita, tangan Rita meraih penis hitam Pak Darius yang sudah melemas.
Dielusnya secara perlahan-lahan. Elusan lembut jemari Rita pada penis Pak Darius membuat penisnya kembali tegak berdiri..
Sehingga sang sang Satpam itu bergetar dan menggelinjang tak kuasa menahan nafsu. Hal itu membuat Rita tersenyum tertahan.
Sembari menikmati elusan lembut jemari Rita pada penisnya.. pandangan matanya tak ingin lepas dari kesempurnaan Rita.
Wajah cantik lembut dengan rambut yang terurai indah.. kulit putih mulus yang memancarkan keharuman mewangi.
Payudara sempurna yang sintal dan menggairahkan, pinggang ramping, pantat bulat.
Rita diam saja tanpa mempedulikan kekaguman Pak Darius kepadanya dan meneruskan memainkan kemaluan pria tua itu.
Pak Darius buru-buru sadar dari rasa kagum yang membuatnya terbengong-bengong dan segera kembali ke posisi semula.
Ia menyenderkan kepalanya ke belakang dan membiarkan wajah Rita yang berada di dekat penisnya.
Saat itulah, tanpa malu-malu pria tua itu meraba-raba tubuh Rita membuat wanita cantik itu menggelinjang.
Wanita muda yang statusnya adalah istri orang itu pun..
tak kuasa menahan desahan demi desahan yang terus menerus keluar dari bibir mungilnya.
“Auhhhhhmmm.. paakkk.. jangan.. aaaaahhhh..” tangan Rita tak beranjak dari penis Pak Darius.
Terus meremas dan mengocok penisnya yang besar dan hitam..
Sementara sang Satpam terus memainkan tangannya dengan lihai di tubuh dan payudara Rita.
Melihat Rita keenakan.. Pak Darius terus memainkan jari-jari tangannya di payudara dan ketiak Rita
“Aaaahh, paaaakkkkk.. ouuuhhh, jahaaaat.. geli ahhhh..!!” Rita masih memejamkan mata.
Ia membiarkan saja tangan Pak Darius bergerak nakal menyusuri setiap inci tubuh telanjangnya.
“Pak..?”
“Iyaaa.. bu?” jawab Darius
“Pak.. aku ingin.. mmm.. boleh aku..?” Tanya Rita malu-malu.
“Mmm.. Mau nggak bapak bercinta lagi dengan saya..?
“Jelas mau donk, bu, tapi eehhmm.. boleh nggak..?” Tanya Pak Darius ragu-ragu.
“Boleh apaan, Pak..?” Rita memotong tidak sabar.
“Eng.. anu.. boleh ngga saya pengen coba gaya lain ya, seperti di film-film be-ep barat..?” Jawab Pak Darius.
“Terserah bapak deh.. yang penting saya pengen ngerasain penis bapak lagi..” jawab Rita.
“Siiiipp bos..” jawab Darius mantap.
Lalu Pak Darius mengatur posisi Rita sedemikian rupa..
sehingga wanita cantik itu kini duduk berhadap-hadapan dengannya.
Ditatapnya wajah Rita yang cantik itu..
Wajah itu terlihat sangat penuh birahi, membuat Pak Darius merasa kenikmatannya bertambah.
“Sekarang ibu yang goyang ya..” kata Pak Darius.
Rita mengangguk dan menyambut ajakan Pak darius dengan senyum penuh birahi.
Kaki Rita sekarang melingkari pinggul Pak Darius.. lalu keduanya bergantian menggerakkan pinggulnya..
membuat kemaluan mereka yang bersatu kembali terbenam dalam sensasi seksual yang menggebu.
Rita mulai menggerakkan pantatnya maju mundur.. sementara laki-laki tua itu mengimbanginya..
dengan mencengkeram pantat Rita dan mendorong pantatnya maju mundur.
Sementara bibirnya yang tebal sibuk menyusu pada payudara Rita sambil sesekali mengulum dan menjilati putingnya.
Rita mendesah penuh kenikmatan diperlakukan sedemikian rupa.
Dan Pak Darius membalas aksi Rita dengan memagut bibirnya..
Kemudian menelusuri leher dan belahan payudara montok wanita cantik itu dengan ciuman-ciuman.
Selama beberapa menit berikutnya yang terdengan hanyalah gesekan penis Pak Darius di dalam vagina Rita..
Diiringi dengan desahan erotis Rita. Sementara Pak Darius tanpa henti terus mengaduk-aduk vagina wanita cantik itu..
Membuatnya semakin merasa nikmat..
Pelan-pelan birahi Rita kembali meninggi dan akhirnya mengimbangi setiap gerakan Pak Darius..
membuat mereka bisa berpadu dengan serasi dalam mencapai puncak kenikmatan seksual.
Masih tidak puas dengan gaya itu.. Pak Darius lalu melepaskan penisnya dan bangkit dari posisi duduk..
Kemudian membaringkan tubuh Rita di lantai yang dilapisi karpet tipis itu..
Lalu dia menindihnya kembali. Diciuminya Rita dengan penuh nafsu.
Lidah Pak Darius terus menyapu-nyapu bibirnya yang tipis dan akhirnya memasuki mulutnya.
Liurnya pun tercampur dengan liur Rita. Bau nafasnya yang tidak sedap tidak membuat Rita terganggu.
Pak Darius dengan lihainya kembali membangkitkan gairah Rita dengan menggerayangi tubuhnya.
Naluri seks Rita bereaksi dengan mengimbangi serbuan mulut Pak Darius, digerakkannya lidahnya..
membalas lidah pria tua itu yang menjelajahi mulutnya.
Sesaat kemudian.. mulut Pak Darius turun ke dadanya dan langsung menyambar putingnya..
Tangannya mempermainkan payudaranya yang satunya. Dengan cepatnya nafsu Rita naik lagi.
Dia mendesah sambil menggigiti jari.. sesekali merintih kalau sang Satpam itu menggigitnya.
Sebentar saja wilayah dada Rita sudah basah bukan cuma oleh keringat tapi juga oleh air liur Pak Darius.
Pak Darius secara perlahan kembali membuka kedua belah paha Rita..
Kemudian menempatkan dirinya diantara kedua pahanya dan mengarahkan penisnya ke vagina wanita cantik itu.
Digosok-gosokkannya kepala penisnya yang mirip jamur itu pada bibir vagina Rita,.
Membuatnya menggelinjang kegelian.
Gairah Rita dengan cepat naik lagi.. dia menggenggam penis hitam Pak Darius yang panjang dan besar..
Kemuain menuntunnya pada liang senggamanya.
Badan Rita bergetar begitu penis itu kembali menusuknya, tangannya mencengkram erat bahu Pak Darius.
Pria tua itu merasa sangat puas melihat ekspresi wajah Rita yang meringis dan merintih-rintih.
Pak Darius melakukannya dengan kombinasi kasar dan halus yang tepat..
sehingga Rita menikmati hubungan badan keduanya malam ini.
Setelah masuk sebagian, Pak Darius menekan pantatnya hingga penisnya pun terdorong masuk ke vagina Rita.
“Aaahhh.. aaahhh..!” Terdengar desahan nikmat Rita ketika penis itu memasuki dirinya.
Pak Darius pun mulai menaik-turunkan tubuhnya diatas tubuh telanjang Rita.
Wanita cantik itu menggigit bibir bawah menahan nikmat, sesekali mulutnya mengeluarkan desahan.
Kedua tangannya memeluk Pak Darius, kedua kakinya juga melingkari pinggang laki-laki tua itu.
Bibir tebal Pak Darius menelusuri leher jenjangnya, selain itu lidah itu juga menggelikitik telinganya.
“Aahh.. ahhh.. memek ibu enak banget..” kata Pak Darius dekat telinga Rita.
Pak Darius semakin cepat menggerakkan pinggangnya naik turun..
Nafas keduanya memburu dan mendesah tak karuan.
Pak Darius melepaskan penisnya lagi, kemudian memindahkan posisi Rita..
Sehingga wanita cantik itu sekarang tiduran sambil menyamping. Pak Darius memindahkan posisi tubuhnya ke belakang Rita..
Sekarang mereka berdua tiduran menyamping di atas lantai berkarpet tipis itu.
Pak Darius kembali memasukkan penisnya ke vagina Rita lewat belakang.
Kemudian melanjutkan genjotan penisnya yang sangat besar itu di vagina Rita.
Tangan kiri Pak Darius melalui sela-sela ketiak kiri Rita.. dapat dengan bebas meremas-remas kedua payudara montok Rita.
Pak Darius menggenjot penisnya dengan cepat, tangan kirinya secara bergantian meremas kedua payudara dan klitoris Rita.
Rita kembali tenggelam dalam nafsu seksnya, matanya terlihat sayu.. mulutnya terbuka sedikit..
Dan tanpa sadar Rita mengangkat kaki kirinya ke atas..
sampai terlihat vaginanya penuh sesak oleh penis Pak Darius yang hitam, besar dan panjang itu.
Pak Darius kembali mengubah posisi Rita. Kali ini Rita dimintanya tengkurap..
sehingga payudaranya yang montok menempel di atas karpet tipis itu.
Rita merasakan sensasi yang aneh ketika puting payudaranya menyentuh permukaan karpet yang kasar.
Pak Darius membuka ke dua belah kaki Rita agar mudah memasukkan penisnya dalam posisi demikian..
lalu kembali memasukkan penisnya lewat belakang.
Rita belum pernah melakukan seks dengan posisi yang dianggap primitif ini.
Pak Darius menggenjot vagina Rita dari belakang dengan tempo yang berubah-ubah.
Kadang cepat sekali dan secara tiba-tiba memelankan genjotannya seperti slow motion dan kemudian cepat lagi.
Hal ini membuat Rita semakin tidak bisa mengontrol dirinya.. kepalanya tertunduk dan bergerak ke kanan kiri tidak beraturan.
Jari-jari Rita mencakar-cakar permukaan karpet dengan kencangnya..
racauan-racauan dan teriakan-teriakan Rita semakin membahana di ruangan itu.
Darah dalam tubuhnya mengalir makin cepat.. akal sehatnya mulai tertutup oleh naluri seks yang liar..
karena keperkasaan penis Satpam kantor ini.. serta kelihaiannya mempermainkan nafsunya.
Walaupun udara di luar makin dingin disertai angin kencang dan guntur, suasana di ruangan itu makin panas.
Sementara itu Pak Darius terus menggenjot Rita.. tusukan-tusukannya makin keras..
Membuat tubuh wanita cantik itu tersentak-sentak dan jeritan-jeritan tertahan keluar dari mulutnya.
Rita juga menggoyangkan pinggulnya.. mengikuti irama genjotan Pak Darius.
Dia merasakan kenikmatan yang berbeda yang dari yang biasanya.
Rita pasrah tubuhnya diapakan saja oleh Satpam itu.
“Oohh.. ohhh.. saya nggak tahan lagi Pak, mau keluar..!” Desah Rita ketika merasa sudah diambang klimaks.
Mendengar itu Pak Darius semakin bersemangat menggenjotnya..
Hingga akhirnya tubuh Rita mengejang tak lama kemudian.
“Ooooohhhh.. aaaaaaaahhh..!!” Rita mendesah panjang dan tubuhnya bergetar hebat.
Dia merasakan cairan vaginanya seperti tumpah semua. Pak Darius masih terus melancarkan serangannya..
Cairan yang meleleh dari vagina Rita makin melicinkan gerakan penisnya..
Sehingga otomatis sodokannya pun makin cepat, terdengar bunyi decak cairan setiap penis itu menyodoknya.
“Aahh.. ahh.. keluar bu Rita, .. Bapak keluar juga.. uuggghh..!”
Lenguh Pak Darius ketika menyemburkan spermanya yang hangat dan kental di dalam rahim wanita cantik itu.
Semprotan cairan itu makin lemah seiring dengan pompaan Pak Darius yang mulai turun kecepatannya.
Rita terkapar lemas di atas lantai yang berkarpet itu.. keringat telah membasahi tubuhnya, nafasnya terputus-putus.
Pak Darius masih menindih tubuhnya menikmati sisa-sisa klimaksnya.
Ruangan kantor Rita yang tadinya berisik karena suara bercinta itu ..
Sementara hening dan hanya terdengar suara nafas terengah-engah.
Tak lama kemudian, Pak Darius mengulingkan tubuhnya ke samping tubuh Rita, keduanya terbaring lemas..
Dengan tubuh yang basah oleh keringat dan nafas yang masih terengah-engah.
Rita menengok ke arah Pak Darius yang terbaring di sebelahnya di atas lantai bekarpet tersebut.
“Terimakasih, pak.. sudah lama saya tidak merasakan kepuasan seksual seperti ini, bapak betul-betul luar biasa..”
kata Rita memecah keheningan.
“Ibu Rita.. juga hebat, bapak sampai keenakan..” jawab Pak Darius sambil nyengir.
“Bapak yang hebat, di umur bapak yang di atas 60 tahun, stamina bapak masih ok..” puji Rita.
Setelah terbaring dan beistirahat selama beberapa saat, mata Rita lalu melirik jam dinding yang ada di kantornya.
“Astaga sudah hampir jam 12 malam..!?”
Seru Rita terkejut ketika melihat jarum jam dinding sudah menunjukkan pukul 11.34 malam.
“Saya musti pulang, sudah kemalaman..” kata Rita sambil bangun dari pembaringannya.
Lalu Rita berdiri.. kemudian membereskan dan memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai kantornya.
Rita mulai mengenakan kembali pakaiannya satu per satu.
“Di luar masih hujan bu, buat apa pulang buru-buru..?” Tanya Pak Darius mulai kembali menggoda.
“Lagipula berbahaya membawa kendaraan malam-malam begini dalam keadaan hujan deras seperti ini.”
“Tunggulah sampai hujannya berhenti, jadi ibu lebih aman pulangnya..”
kata Pak Darius berusaha menahan kepulangan Rita.
Rita baru selesai mengenakan BeHa dan celana dalamnya kembali ketika Pak Darius mengitari sejenak tubuh Rita.
Mengamati kembali kesempurnaan tubuh yang langsing itu.
Tatapan Pak Darius yang jalang itu menyebabkan Rita malu sendiri, wajahnya memerah.
Tak bisa lagi menahan nafsunya, Pak Darius kembali mendekap tubuh Rita dari belakang.
“Pak jangan.. sudah aahhh.. sudah malam..!” Rita berusaha menolak ketika tangan itu mulai merambahi payudaranya.
“Sudahlah, bu.. di luar hujan nya masih gede.. bahaya..” Pak Darius berusaha mencari alasan untuk menahan Rita.
Kemudian tangannya mencengkram buah dada Rita dari luar BeHanya dan meremasinya dengan gemas..
Rambut panjangnya dia sibakkan ke kiri dan menghirup aroma tubuhnya yang harum.
Rita mulai terangsang ketika lidah Pak Darius menyapu telak lehernya.. sehingga membuat bulu kuduknya merinding.
Laki-laki tua itu meneruskan rangsangannya dengan menjilati telinga Rita.
Lidahnya didorong-dorong ke lubang telinganya menyebabkan Rita menggelinjang..
dan meronta kecil antara menolak dan terangsang.
“Jangan.. jangan, ahhh.. ahh..!” katanya menghiba. Tangan kanannya kini mulai bergerilya lewat bawah.
menyentuh perut Rita yang rata.. dan kemudian menyusup ke balik BeHa-nya.
Rita menggeliat karena tangan kasar itu terasa geli di payudaranya yang halus..
Terlebih ketika Pak Darius menggesekkan jarinya pada putingnya.
Sambil merasakan kepadatan dan kehalusan payudara Rita.. Pria tua itu terus menciumi lehernya yang jenjang.
Rita hanya bisa menggigit bibir bawah dengan mata terpejam menerima serbuan-serbuan erotis pria tua ini.
Sekarang tangan satunya bergerak ke bawah perut menyusup ke dalam celana dalamnya..
dirasakannya kembali bulu-bulu lebat yang menyelimuti daerah kewanitaannya.
Tangannya mula-mula hanya mengelus-elus permukaanya..
lalu sebentar kemudian jarinya mulai merayap masuk ke belahannya mengaduk-aduk bagian dalamnya.
Hal ini membuat tubuh Rita bergetar dan nafasnya semakin tidak teratur, rupanya dia sudah tak kuasa menahan diri lagi.
Mulutnya menceracau tak jelas dan kakinya terasa lemas.. kalau saja tidak didekap pria tua itu..
Minhngkin tubuhnya kehilangan topangan. Pak Darius meningkatkan serangannya..
untuk membuat wanita cantik itu kembali takluk sepenuhnya dengan cara memainkan klitorisnya.
Daging kecil itu dia gesekkan pada jarinya dan sesekali dipencet-pencet..
sehingga pemiliknya tersentak dan mengerang..
Rita tinggal pasrah saja membiarkan Pak Darius mengocok-ngocok vaginanya dengan jarinya.
“Haha.. mulai terangsang lagi ya bu..?.. Liat udah basah gini..!” ejeknya dekat telinga Rita.
Beberapa saat kemudian, Pak Darius mengeluarkan tangannya dari celana Rita, jari-jarinya basah oleh lendir vagina.
Dia lantas mengangkat Rita dengan kedua lengan kokohnya.
Rita yang sudah kembali terangsang hanya pasrah mau diapakan saja oleh Pak Darius.
Mengetahui wanita cantik itu telah kembali terangsang.. Pak
Darius membaringkan tubuh Rita pada meja yang biasa dipakai sehari-hari untuk bekerja.
Dibaringkannya tubuh itu di atas meja dengan kedua kaki terjuntai.
Begitu menurunkan tubuh wanita cantik itu.. Pak Darius dengan agak terburu-buru..
langsung mencopot BeHa Rita yang baru dikenakan sesaat, lalu dilemparkan ke belakang.
Mulut Rita mulai membuka dan secara refleks menyambut lidah Pak Darius dan beradu dengan panasnya.
Merasa 'korbannya' sudah kembali berhasil dijinakkan..
Pak Darius mengalihkan tangannya untuk mengelusi payudaranya yang montok.
Nafas Rita sudah putus-putus ketika Pak Darius melepas ciumannya.
Pak Darius dengan rakus melumat daging kenyal itu dengan mulutnya, dikenyot dan dijilati..
Sementara tangannya meremasi yang sebelahnya. Rita sedikit meringis di tengah desahannya..
Karena payudaranya terasa sakit oleh remasan Pak Darius yang agak kasar.
“Ooohh..!!” Desahnya ketika Pak Darius menyentil-nyentilkan lidahnya pada putingnya yang sensitif.
Kadang disertai gigitan kecil yang membuatnya makin menggelinjang.
Setelah puas menyusu.. Pak Darius menarik celana dalam Rita hingga lepas dari tempatnya..
sehingga kedua paha mulus dan kemaluannya yang berbulu lebat pun kembali terlihat.
Rita hanya bisa pasrah saja ketika celana dalamnya kembali dilepas..
berikut hawa dingin dari AC menerpa tubuhnya yang kembali telanjang bulat.
Kemudian Pak Darius mengambil posisi di antara kedua kaki Rita yang terjuntai dari lutut ke bawah.
Bibir kemaluan Rita masih nampak rapat dan kencang.
Wajah Pak Darius kini makin mendekati daerah itu, aroma kemaluannya semakin terasa dan membuatnya makin bergairah.
Diambilnya sebuah kursi dan dia duduk tepat di depan vagina Rita.
Kedua tungkai kaki Rita yang menjuntai diangkatnya dan diletakkan di bahunya.
Matanya menatap tajam ke arah kemaluan yang sudah basah itu.
Eembusan nafasnya makin terasa bersamaan dengan wajahnya yang makin mendekat.
Sementara mata Rita terpejam .. tapi mendadak matanya melebar disertai desahan dari mulutnya..
ketika lidah kasar pria tua itu menyapu bibir kemaluannya.
Tubuh Rita mengejang ketika lidah Pak Darius menyentuh klitorisnya.
“Aaaaaahhhhh.. Pak..!” Desahan halus keluar dari mulutnya saat Pak Darius menyapukan lidahnya pada bibir kemaluannya.
Lidah Pak Darius semakin liar saja. Kini lidah itu memasuki liang vaginanya dan bertemu dengan klitorisnya.
Badan Rita bergetar seperti tersengat listrik dengan mata merem-melek Bukan saja menjilati,
Pak Darius juga memutar-mutarkan telunjuknya di liang itu..,
sementara tangan lainnya mengelusi paha dan pantatnya yang mulus.
“Oooooohh..!!” Tak terasa Rita mendesah demikian ..
karena merasakan jilatan panjang pada klitorisnya yang membuatnya serasa melayang.
Matanya membeliak-beliak dan vaginanya semakin berlendir tanpa bisa ditahannya.
Tangan Pak Darius juga turut bekerja merabai paha dan pantatnya yang putih mulus itu.
Sekitar 10 menit lebih Pak Darius memperlakukan Rita demikian..
dengan lihainya dia menyedot dan menjilati klitoris wanita itu menghanyutkannya dalam permainan liar ini.
Sampai pada akhirnya tubuh Rita mengejang hebat, matanya tertutup rapat dan kepalanya mendonggak ke atas.
“Uuuuugggghhhh..” erang Rita menandakan dia mengalami orgasme.
Rita tidak percaya dirinya menyerah secepat itu terhadap ransangan pria tua ini.
Pak Darius tanpa ragu-ragu melahap cairan orgasme itu dengan rakus.
Dia menyedoti bibir vagina Rita.. sehingga membuat tubuh wanita itu semakin menggelinjang.
Setelah puas menjilati vagina Rita, Pak Darius kembali mengarahkan penisnya yang sudah menegang, hitam dan panjang.
Digenggamnya batang itu untuk diarahkan ke vagina Rita.
Hangat dirasakan Rita saat kepala penis itu menyentuh bibir vaginanya..
disusul rasa geli yang ditimbulkan dari gesekan-gesekan penis itu pada kemaluannya..
Hal ini menyebabkan birahi Rita bangkit kembali.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Pak Darius menekan ujung penisnya ke liang senggamanya.
Dengan satu sentakan, batang kemaluannya melesak ke dalam vagina Rita..
Tubuhnya menegang hingga melengkung ke atas menampakkan guratan tulang rusuknya.
Deru hujan deras di luar sana seolah menambah dramatis suasana.
Tubuh Rita tergoncang-goncang di atas meja itu, mulutnya tak bisa menahan desahan yang keluar.
Tangan Pak Darius dengan leluasa memegang.. meraba dan meremas payudara telanjang wanita cantik itu.
Bahkan laki-laki tua itu sambil menggenjot kedua tangannya meremasi sepasang payudara itu.
Pak Darius menyodok-nyodok vagina Rita hingga menyentuh g-spotnya.
Batang itu makin lancar keluar-masuk karena vagina Rita juga makin licin oleh lendirnya.
Pak Darius lalu mengangkat punggung Rita hingga dia terduduk di tepi meja kemudian dipagutnya bibir wanita itu.
Pria tua itu menyetubuhinya dengan ganas.. sehingga payudara Rita nampak tergoncang-goncang..
Seirama hentakan tubuhnya. Matanya merem-melek merasakan tusukan penis Pak Darius yang datang bertubi-tubi.
Dia mengarahkan pandangannya ke depan dan dilihatnya wajah kasar brewokan itu sedang menatapnya dengan takjub.
Pria itu terus menyetubuhinya sambil berpegangan pada kedua pahanya.
Rita melingkarkan tangan kirinya ke leher Pak Darius dan tangan kanannya bertumpu di meja.
“Ah.. iyah Pak.. aahh-ah-terus..!!” Rita menceracau demikian secara refleks
Selanjutnya bibir Pak Darius bergeser ke pipinya..
Sapuan kumis dan brewoknya yang keritingnya terasa pada wajahnya yang halus hingga bertemu dengan bibir Rita yang tipis.
Desahannya pun teredam karena mulutnya dilumat oleh Pak Darius.
Mulut Pak Darius yang lebar itu.. seolah-oleh ingin menelan Rita..
Lidahnya yang kasar itu menjelajahi rongga mulutnya membuatnya agak gelagapan.
Kali ini Rita diturunkan dari meja.. karena saking terangsangnya Rita menurut saja apa yang diminta pria tua itu.
Pak Darius mengatur posisi Rita berdiri dengan pantat agak ditunggingkan dan tangannya bertumpu pada meja di depannya.
Dengan posisi demikian, penis Pak Darius kembali memasuki vaginanya dari belakang.
Lalu Pak Darius kembali memaju-mundurkan pinggulnya sambil berpegangan pada kedua payudara Rita.
Mulutnya sibuk menciumi pundak dan lehernya membuat Rita serasa melayang.
Ditariknya wajah Rita hingga menengok ke belakang dan begitu wajahnya menoleh bibir tebal Pak Darius langsung memagut bibirnya.
Ritapun ikut membalas ciumannya, lidah mereka saling membelit dan beradu, air liur mereka menetes-netes di pinggir bibir.
Kedua tangan Pak Darius mendekap dadanya.
Telapak tangannya menggerayangi kedua payudaranya montoknya yang bergoyang-goyang itu.
“Uugghh.. oohh..!!” Desah Rita dengan mencengkram pinggiran meja dengan kuat saat penis itu kembali melesak ke dalam vaginanya.
Tangan laki-laki tua itu memegang dan meremas pantatnya.. sambil menyodok-nyodokkan penisnya.
Cairan yang sudah membanjir dari vagina Rita menimbulkan bunyi berdecak setiapkali penis itu menghujam.
Suara desahan Rita membuatnya semakin bernafsu..
Sehingga dia meraih payudara wanita cantik itu dan meremasnya dengan gemas seolah ingin melumatkan tubuh sintal itu.
“Aahhh.. mau keluar Pak.. sodoknya yang kuat Pak.. oohhh.. oohhh..!!”
Rita menceracau tak karuan karena kenikmatan itu dirasanya semakin memuncak.
Clebb-clebb-crebb-crebb-crebb..!! Sontak Pak Darius mempercepat dan menyodok penisnya dengan penuh nafsu.
Sebuah desahan panjang diiringi tubuhnya yang mengejang menandakan ia telah mencapai puncak kenikmatannya.
“Aahhh.. aaaaaaaaaahhh..!!” Akhirnya Rita kembali mencapai klimaksnya.. vaginanya semakin banjir saja karenanya.
Gelombang orgasme bagaikan mengangkatnya ke langit ketujuh.
Matanya merem-melek tidak tau bagaimana lagi mengekspresikan kenikmatan itu selain dengan desahan panjang.
Tubuhnya ambruk lemas di atas meja.. namun pria tua di belakangnya itu tampak belum akan orgasme.
Iia masih terus menyentak-nyentakkan pinggulnya ke atas.
Pak Darius masih terus melancarkan serangannya.. cairan yang meleleh dari vagina Rita makin melicinkan gerakan penisnya..
sehingga otomatis sodokannya pun makin cepat, terdengar bunyi decak cairan setiap penis itu menyodoknya.
Pria tua itu menyusul tidak begitu lama dari orgasme Rita.. penisnya dia tekan lebih dalam..s
Smbil melenguh panjang melepaskan spermanya di dalam rahim wanita itu.
Pak Darius menurunkan tempo permainannya, dia tidak ingin buru-buru keluar.
“Ibu Rita emang enak banget dientot..!” Komentarnya kemudian mulutnya nyosor ke depan dan memagut bibir Rita.
Rita yang masih lemas tidak kuasa menolak ciuman itu.. malah dia membalas sapuan lidah Pak Darius dengan bergairah.
Bersamaan menurunnya intensitas permainan mereka, hujan di luar ruangan berangsur-angsur mereda.
“Kayanya hujannya sudah berhenti, saya mau pulang ya Pak..”
Kata Rita lalu kembali memunguti dan mengenakan pakaiannya satu per satu.
“Tolong jaga rahasia ini, Pak. Ini hanya antara kita berdua. Kalau
sampai bocor.. jangan harap Bapak bisa menyentuh dan berbicara lagi dengan saya..!”
Kata Rita lagi sambil mengenakan pakaiannya.
“Tenang saja bu Rita, rahasia ini hanya kita berdua yang tahu.
Saya akan memuaskan ibu bila ibu butuhkan, demikian pula sebaliknya..” terang Pak Darius.
“Oke.. kalau begitu saya pulang dulu, terimakasih atas semuanya Pak Darius..”
Jawab Rita sambil membereskan pakaian dan perlengkapan kerjanya. “Sama-sama, bu..” Pak Darius membalas.
Tidak lupa Pak Darius mengantar Rita hingga naik ke mobilnya.
Di situ mereka berpisah untuk malam ini untuk bertemu lagi di hari-hari berikutnya.
Sejak saat itu.. dimulailah petualangan seks Rita dengan Pak Darius.
Mereka selalu mengulangi permainan panas mereka, kapan atau di manapun ada kesempatan.
EnD
------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------
By: Mike Deng
-----------------------------------
End of Cerita 207..
Sampai Jumpa di Lain Cerita.. adios..