----------------------------------------------------------oOoo-------------------------------------------------------
Cerita 113 – Skandal di Rumah
Eps. 02 – Pelampiasan Lily [1]
Setelah mengintip persetubuhan Linda dengan Ujang.. (lihat eps.1) Lily masih ada ada di depan kamar tidur Ujang.
Dia masih menyaksikan apa yang terjadi di dalam kamar itu.
Dilihatnya Ujang masih tidur di ranjangnya.. masih telanjang dan Linda ke kamar mandi..
membersihkan vaginanya dari tumpahan sperma Ujang.
Yang diperhatikan Lily adalah batang penis Ujang yang masih tetap besar, meskipun sudah agak menyusut.
Sambil menunggu Linda, Ujang mengambil rokok dan menyulutnya.
Rasanya nikmat sekali si Ujang ini, mendapat bonus yang luar biasa menarik.
Tidak lama kemudian Linda keluar dari kamar mandi, masih dalam keadaan polos bugil.
Tidak ada rasa canggung dari Linda saat itu, Ujang terus menatapi keindahan tubuh telanjang nyonyanya.
"Jang, enak banget ngewe sama kamu. Luar biasa..” Kata Linda memuji Ujang..
seraya mengembuskan asap rokok dari mulutnya, "Kontolmu nikmat, Jang..!”
"Ah nyonya, kalo nikmat, upahnya dong..!?” Rupanya Ujang meminta upah.
"Kan gajimu sudah kunaikkan 3X lipat. Masih kurang..!?” Kata Linda agak kesal pada jongosnya ini
"Minta ongkos makan juga dong..! Kan kalo habis ngewe, jadinya lapar lalu buat beli rokok juga..” kata Ujang pada Linda.
"Iya.. nanti dikasih juga ongkos makan deh. Ntar aku ambil yah..” ujar Linda.
"Asyik.. terimakasih nyonya seksi..!” Kata Ujang sambil mengusap payudara Linda yang montok.
"Nyah, jembutnya jangan dicukur yah..! Seru deh lihat jembutnya, lebat..!” Ujang pun mengelus bulu kemaluan Linda.
"Sama ah.. jembut kamu juga banyak nih. Tapi yang pasti kontolmu cuma untuk aku yah, hihihihi..” begitu permintaan Linda.
"Beres deh..” kata Ujang.
"Kita sudah berapakali ngentot yah, nyah..?” Ujang bertanya pada Linda.
Disahut oleh Linda: "Wah lupa deh. Memang kenapa..? Sudah bosen..!”
Ujang menyahut: "Nggak bakal bosen nyah. Cuma.. cuma..”
"Cuma apaan say..?” Linda bertanya pada jongosnya.
"Cuma itu tuh.. Ada aja..” ujar Ujang.
"Itu tuh apaan Jang..? Ngomong dong..?” Linda bertanya-tanya apa keinginan Ujang.
"Ntar deh nyah, kalo kita ngentot lagi, nyonya pasti tau..”
"Apaan sih..? Ayo dong kasih tau..? Jangan bikin penasaran..!” Linda kembali bertanya
"Pokoknya kalo nyonya ngewe lagi sama Ujang, pasti tau deh..!”
Rupanya Linda sangat penasaran akan maksud Ujang. Ia melihat penis Ujang yang sudah ngaceng keras sekali.
Sebenarnya Linda masih capek setelah persetubuhan tadi, tapi ia ingin tau apa kemauan Ujang.
"Sudah ah, aku turun dulu yah. Mau bobo..?” Linda mengatakan itu, yang sebenarnya dia berpura-pura.
"Nyah, kontol saya nganceng lagi nih..! Ngewe lagi yuk..!?” Ujang memintanya pada Linda.
"Capek ah, cukup segini dulu hari ini..” kata Linda pura-pura menjauh dari Ujang, tapi bahasa tubuhnya mengatakan lain.
Buktinya Linda menyentil pelan dan meremas penis Ujang.
Linda mengingini Ujang yang berinisiatif menyetubuhinya. Kelihatan Linda pun masih siap untuk bersetubuh lagi.
"Ogah ah..!” Kata Linda berpura-pura, tetapi malah terus menggoda Ujang.
Masih di depan Ujang, Linda membetulkan rambutnya..
sehingga terbukalah ketiaknya yang putih bersih dan payudaranya semakin ia busungkan.
Karena sudah nafsu lagi, maka Ujang menarik tangan nyonya majikannya yang cantik dan memeluknya dengan begitu erat.
Lalu mulutnya menyosor ke mulut Linda untuk berpagutan.
"Eeghh egghh, sudah ah..” Linda meronta
"Kalo nyonya nggak mau, saya perkosa lho..!?” Ancam Ujang dengan penuh canda.
"Diperkosa.. ehmmm. Kamu nakal yah..? Jongos koq berani perkosa nyonya-nya..!?” Begitu ucapan Linda yang penuh canda.
"Habis, nyonya juga mau kan..? Ini buktinya nggak berontak. Hehehehe.. jadi yang nakal nyonya dong..” ujar Ujang.
"Hehehe lepasin Jang, jangan cuma dipeluk dong..?” goda Linda kepada Ujang.
"Koq jangan cuma dipeluk nyah, habis diapain..?” Tanya Ujang.
"Dientot lagi deh hehehehe. Aduuuhhh jadi mau lagi nih..!”
Ujang pun mendekap tubuh bugil nyonyanya dan kembali dibaringkan ke ranjang..
ia terus memeluk Linda sambil menggerayangi tubuhnya. Mereka masih terus berciuman dengan panas.
Tangan Ujang bergerilya menjamah tubuh Linda yang putih mulus tak ada celanya.
Digesekkan jarinya ke vagina Linda. Kembali Linda mendesis sambil terus meremas penis Ujang.
"Yuk Nyah.. Ujang entot lagi. Nyonya nungging yah..!?” Linda yang horny mengikuti saja kemauan kacungnya itu.
"Yuk, aku nungging yah. Entot aku yah Jang. Aku juga dah sange lagi nih!..!”
Ujang pun memegang penisnya yang sudah tegak lalu digesek-gesekkan ke vagina Linda.
Tidak lama kemudian.. blleeessepph..!! "Eeeggghh Jang. Kontolmu keras banget. Eehhh ennnaaakkk Jang..” erang Linda
Kontol Ujang kini sudah masuk sempurna.. terbenam menembus liang vagina Linda yang sedang nungging.
Setiap sodokan Ujang membuat Linda menggelinjang kenikmatan.
"En..tttoott aku Jjjannngg..!! Tttee.. kkaannn yang.. dal..lhammm. Egghhhh..!!”
Linda merasakan sesak di vaginanya.. rasanya penis Ujang menembus, membentur dinding rahimnya.
"Eghh.. eghh..!! Enak Nyah.. dientot Ujang..?"
Linda menyahut.. "Oohhggg enh.. aaak se..kalih.. Jjjaanang.. ohhh.. ohhh..!”
"Ntar saya mau yang lebih nikmat ah. Tenang aja nyah..!” Kata Ujang sambil terus mengenjot vagina nyonya Linda.
Ujang lalu mengulurkan tangannya ke arah payudara Linda lalu meremasnya sambil dipelintir puting susu Linda.
Hal ini membuat Linda geli, terangsang luar biasa dan nikmat.
Sekira 15 menit setelah persetubuhan itu berlangsung Linda terlihat lemas..
rupanya dia sudah keluar dan ia tetap membiarkan Ujang memompa vaginanya.
Jari-jari tangan Ujang lalu menekan dan membuka pantat Linda.
Dilihatnya lubang anus Linda yang merekah dan sangat mungil.
Ujang terus meremas pantat Linda yang sudah terlihat lemas dalam keadaan nungging.
Lalu Ujang menyetop kocokan penisnya di lubang vagina Linda.
"Lho koq distop sih Jang..?” Linda bertanya pada Ujang.. akibat perasaan nanggungnya.
"Tenang aja nyah. Ujang juga nikmat koq. Nyonya tenang aja yah..!” Ujang menimpali pertanyaan nyonyanya.
Sleppp.!! Lalu Ujang mengeluarkan batang penisnya dari liang senggama Linda.
Wuihhh..!! Kelihatan di mata Lily.. betapa benda itu begitu besar dan tegak siap memangsa Linda.
Sambil terus menekan pantat Linda dan membuka belahan pantatnya.
Ujang mengarahkan penisnya yang besar itu ke lubang anus Linda.
"Ujang, gila yah..!!? Jangan di situ. Aku belum pernah. Jangan Jang, sakit..!!" Linda merengek panik.
Ujang tetap menempelkan kepala penisnya ke lubang anus Linda.
"Ini yang Ujang mau.. Ujang mau entotin pantat nyonya. Pantat nyonya, Ujang perawanin.."
Linda terkejut akan perkataan Ujang.. tapi ia tidak bisa buat apa-apa karena pantatnya sudah dibuka oleh Ujang..
Dan ujuing penisnya sudah menempel dan siap menerobos analnya.
Clebbb.!! "Eeggghh.. pee.. lllaaann-pelan Jaannng..!” Kepala penis Ujang sudah masuk ke lubang anusnya.
Ujang pun mendorong perlahan-lahan supaya lebih masuk.
Kelihatan sekali mata Linda sebentar menyipit.. sebentar mendelik..
Karena merasakan lubang anusnya dijejali penis jongosnya, sambil mulutnya mendesah menahan sakit.
"Uhhh..!! Luar biasa sempit Nyahhhhhh..!! Pantat nyonya enak, lebih sempit daripada memeknya..!”
"Iya.. tapi.. pe..lllaaannn dooonngg.. aaadduuuhhh sssaaakkkiiittt..!”
"Tenang nyah. Ntar juga nikmat..” Ujang menimpali komentar majikannya.
Akhirnya masuklah seluruh penis Ujang ke dalam anus Linda.
Itulah kali pertama bagi Linda di mana lubang anusnya disetubuhi seorang laki-laki.
Bukan suaminya yang menganalnya, tetapi jongosnyalah yang pertamakali menyodominya.
"Ooogghhh akhirnya pantat nyonya, Ujang perawanin..” ujar Ujang dengan bangga.
Dipegangnya dan diremasinya buah pantat Linda yang sekal.
Terlihat ada wajah kemenangan dari Ujang yang berhasil membobol anus Linda.
Lengkaplah sudah kenikmatan yang dialami Ujang. Ia menggerakkan penisnya di dalam anus Linda.
Akhirnya anus Linda terbiasa dengan penis besar Ujang. Rasa sakit itu kini berubah menjadi nikmat.
Apalagi kini Ujang kembali mengorek lubang vagina Linda dengan jari-jarinya.
Kelihatan kini, Ujang sudah memasukkan kedua jarinya ke lubang kemaluan Linda.
Hal itu membuat Linda tambah menggelinjang.
Sesuatu yang dahsyat terpampang di hadapan Lily, yang mulai bangkit nafsunya.
Lily melihat.. betapa luar biasanya persetubuhan kakak iparnya itu dan Ujang.
Terlihat betapa kontras keadaan mereka. Linda yang putih mulus bak pualam putih tanpa cela..
Sedang disetubuhi dan disodomi oleh Ujang yang hitam legam.. yang statusnya adalah pembantunya.
Luar biasa nikmatnya Linda dan tentu saja Ujang. Ujang pun seolah lupa akan siapa yang disetubuhinya itu.
Ia terus mengenjot, memompa lubang pantat Linda dengan penuh nafsu.
Linda pun akhirnya bertekuk lutut di bawah penis Ujang yang mampu mendobrak birahinya itu.
Hanya lenguhan nikmat dan erangan penuh nafsu keluar dari mulut Linda dan Ujang.
Sampai akhirnya sekitar 10 menit kemudian.. kelihatan tanda-tanda Ujang akan melakukan ejakulasi.
Sambil terus menggasak lubang anal Linda dengan buas dan menekan penisnya semakin dalam..
dan jarinya mengobok liang vagina Linda, akhirnya Ujang pun sampai pada puncaknya:
"Eerrggghh.. saya mau keluar Nyah.. oohhh nikmatnya..!!” Crott.. crott. crott.. crott.!!
Ujang pun kembali menumpahkan spermanya.. kali ini di lubang pantat Linda.
Linda sudah tidak kuat lagi menahan desakan penis Ujang, dia pun lemas terkulai tengkurap di ranjang itu.
Tubuh bugilnyanya ditindih Ujang dari atas. Terlihat juga raut kenikmatan yang luar biasa pada wajah Linda.
Ia tampak lemas, tidak berdaya ditindih oleh tubuh jongosnya. Tampak butiran keringat membasahi tubuh keduanya.
Perpaduan yang begitu kontras, namun penuh luapan birahi.
Rupanya telah terjadi skandal di rumah itu antara nyonya Linda dengan jongosnya.
Linda sudah menyerahkan tubuhnya dan membiarkan Ujang menikmati tubuh indah, mulus dan montoknya.
Apa yang dilihat Lily barusan membuatnya makin hanyut terbakar dalam birahi.
Ia juga ingin merasakan penis yang besar dan panjang seperti punya Ujang. Tapi bagaimana ia bisa merasakannya..?
Setelah dirasa cukup melihat persetubuhan terlarang itu, Lily memutuskan untuk pulang.
Ia tidak mau mengganggu mereka apalagi ketahuan mengintip.
Lily pun beranjak meninggalkan rumah kakak iparnya.
Dia masuk ke dalam mobilnya lalu melaju pulang ke rumahnya di Kota Wisata.
-------ooOoo-------
Dalam perjalan pulang, dia mampir sebentar mengisi bensin di Cibubur.
Tampak petugas pom bensin menatap Lily yang cantik dan lumayan seksi.
Lily tetap berada di dalam mobil dan meminta petugas itu mengisi bensinnya:
"Isi pertamax, full yah bang..!"
Si abang itu menjawab: "Beres non.. Dari angka nol yah..!?” Lily menyahut dengan memberi senyuman.
Kelihatan dari sudut mata Lily yang mengenakan kacamata hitam..
Betapa petugas itu menatap pangkal lengan Lily dan pahanya dari kaca mobil yang terbuka itu.
"Sudah non, total Rp272rb..!”
Lily mengambil uang sebesar Rp280rb dan diberikannya kepada tukang itu.
"Ambil aja semua bang. Nggak usah kembali. Buat jajan abang..!”
"Wah terimakasih non..!”
Petugas itu mengambil uang yang disodorkan Lily dan tanpa sengaja ia menyentuh jari tangan Lily.
Lilypun memberikan senyumannya, lalu pergi.
Di tengah jalan pun ia mampir sebentar ke salahsatu warung kecil.
untuk membeli ayam goreng kesukaannya dan Michael, suaminya.
Warung itu memang laris dan biasanya ramai, tetapi saat itu kelihatan sepi.
Lily pun keluar dari mobilnya dan menghampiri penjualnya.. "Ayam gorengnya 2 yah bang..!”
Si abang itu bertanya.. "Dada atau paha non..?”
"Dadanya 2 deh.." jawab Lily.
"Koq sepi bang..? Oh iya sudah jam 3 sore. Sudah selesai jam makan yah..!?”
"Iya non, sudah sepi. Tadi sih ramai, tapi sebentar lagi ramai sih. Tinggal di mana non..?” Tanya tukangnya.
"Di Kota Wisata. Oh iya bang.. kalo pesan di sini katanya bisa diantar yah..? Siapa yang anter nih..?” Tanya Lily.
Saat itu keluarlah seorang pemuda berusia 20 tahunan..
dengan baju lusuh tanpa lengan yang sudah robek dan bercelana pendek.
Kelihatan badannya yang kurus.. dekil dan kerempeng.
ia membawa beberapa ekor ayam yang belum digoreng dan diletakkan di dekat penggorengan.
"Biasanya yang nganter si Mamat ini. Dia ngerti koq daerah sekitar sini.
Asal alamatnya jelas aja dan pesannya jangan 2 potong. Minimal 10 potong..” kata tukang itu.
Sambil meletakkan potongan-potongan ayam itu.
Mamat memperhatikan Lily yang memang cantik dan berpakaian seksi itu.
Memang saat itu Lily memakai kaos santai tanpa lengan dan rok yang agak mini.
Mamat pun melihat paha Lily yang putih mulus dan pangkal lengannya yang juga putih.
"Iya deh bang.. lain kali saya pesan lewat telepon lalu diantar yah. Kalo gitu minta no teleponnya dong..?”
Lily bertanya ke tukang ayam itu.
"Beres non, ini no HaPenya. Begitu ditelepon, 30 menit lagi sampai deh ayam gorengnya.
Sekalian saya minta alamatnya yah non, nanti kalo pesan, kami sudah tau tempatnya..” sahut si penjual ayam goreng
Lily menuliskan alamat rumah sekaligus nomor teleponnya di atas buku tulis yang diberikan oleh tukang ayam itu.
"Nggak tambah lagi ayamnya non..?”
"Oh iya, tambah 1 lagi yah, yang paha yah..” kata Lily.
Biar bagaimanapun Lily tetap ingat si Otong pembantunya yang tolol itu.
Toh dia sudah bekerja tekun di rumahnya, biar dia bisa makan ayam goreng deh.
Akhirnya ayam gorengnya sudah jadi dan diberikannya bungkusan itu ke Lily
"Ini non. Ayamnya jadi 3, 2 dada dan 1 paha. Total jadi Rp 25ribu..!”
"Iya bang, terimakasih..!”
Lily pun beranjak meninggalkan restoran kecil itu.
Ketika ia mau naik mobil.. kembali ia melihat Mamat.. pesuruh anter ayam goreng itu, sambil menenteng ember dan pel.
Kembali mata Mamat melihat Lily yang cantik dan berpakaian seksi itu.
Matanya seolah tak berkedip menatap kemulusan pahanya. Betapa bening dan bersih, apa yang ditatap oleh Mamat.
Lily pun masuk ke dalam mobilnya, menstarternya lalu meninggalkan tempat itu.
Rupanya belum lama Lily meninggalkan restoran itu, ada yang tertinggal yaitu kacamata hitamnya.
Si penjual ayam goreng itu menelpon HaPe Lily.. tetapi kelihatannya tidak diangkat.
Ini karena Lily sibuk nyetir mobil. Akhirnya, Mamat disuruh mengantar kacamata itu.
Mamat pun tentu saja senang mendapat perintah itu.
Dan itu dilakukan setelah Mamat selesai membersihkan ruang makan restoran itu.
Satu jam kemudian, Mamat menjalankan perintah atasannya itu untuk mengantar kacamata yang tertinggal ke rumah Lily.
Sesampainya di depan rumah.. Lily menglakson mobilnya untuk memanggil Otong membukakan pintu rumahnya.
Otong berlari-lari dari kebunnya untuk membukakan pintu.
Otong adalah pemuda desa berusia 23 tahun yang bekerja di rumah Lily.
Tampangnya kampungan.. tubuhnya kurus, dekil, hitam dan kelihatannya tidak bisa merawat diri.
Otong adalah seorang kacung yang hanya sekolah sampai 3 SD. Dia sama sekali tidak menarik dari segi penampilan.
Setelah menutup pintu pagar.. Otong berdiri dengan penuh hormat untuk membukakan pintu mobilnya.
Ketika pintu mobil itu terbuka, Lily siap untuk keluar, tetapi tiba-tiba ia ingat ada sesuatu yang sepertinya tidak ada.
Ia pun sadar bahwa kacamata hitamnya tidak ada padanya.
Ia berusaha mencari, sementara kaki kanannya sudah menjulur keluar. Tanpa sengaja Otong melihat pemandangan itu.
Sebuah betis mulus dengan sebagian pahanya yang terbuka.. apalagi saat itu Lily mengenakan rok mini.
Lily tidak menyadari hal itu, apalagi ketika dia pun mencari ke jok bagian belakang mobil itu.
Dengan agak merebahkan dirinya, Lily berusaha mencari kacamatanya.
Tapi bagi Otong, ini merupakan pemandangan yang langka.
Ia bisa melihat betapa mulusnya paha Lily. Apalagi ketika Lily mulai mengubah posisinya.
Kaki kanannya sudah diselonjorkan keluar dan kaki kirinya tertumpu di pijakan sebelah kanan.
Kini Otong dengan jelas melihat celana dalam Lily yang tipis menerawang. Warnanya pink dan agak transparan.
Otong melihat suguhan itu begitu jelas dan ia pun terus menatapnya.
Mumpung Lily masih mencari di jok bagian belakang.
Lily pun tanpa disadari agak mengangkan kakinya. Kini Otong bisa melihat dibalik CD Lily.. nyonya majikannya.
Ada rimbunan bulu hitam yang menerawang di balik CD berwarna pink itu.
Wah.. bukan main tegangnya penis Otong saat itu. Ingin sekali ia meraba paha mulus yang bening dan putih itu.
Tapi apa daya, dia hanya bisa melihat dan membayangkan saja.
Setelah mencari dan tidak menemukan.. akhirnya dia ingat kalau kaca matanya tertinggal di restoran kecil tukang ayam.
Dan ia pun mengikhlaskannya bila tidak kembali. Toh masih bisa dibeli lagi dan harganya murah.
Menyadari hal itu Lily membalikkan badannya.
dan tanpa sengaja ia melihat Otong yang sedang mengintip paha mulusnya dan CDnya.
Tadinya Lily mau marah, tetapi ia mengurungkan hal itu.
Ia berpikir.. karena ini bukan salahnya Otong dan itu pun tidak disengaja oleh pembantunya itu.
Lily terdiam dengan wajah memerah dan 'mengikhlaskan' Otong mendapat pemandangan indah tadi.
"Kamu kerja apa Tong..?” Lily bertanya padanya mencairkan suasana.
"Engh.. Itu non.. ngeberesin kebun di pekarangan depan..” ujar Otong.
Lily lalu menyerahkan bungkusan ayam goreng pada Otong.
"Ini ada ayam goreng, ditaruh di meja makan yah. Yang ini dua dada untuk saya dan koh Michael.
Nah yang ini paha untuk kamu. Kamu suka paha kan..?” Lily mengatakan hal ini sambil tersenyum pada Otong.
"Iya non, terimakasih. Saya sukanya paha..” jawab Otong.
"Wah.. hawanya panas yah. Pantas kaosmu seperti itu. Lusuh banget..” ujar Lily.
"Iya non, memang hawanya panas. Kaos ini enak untuk kerja non..” jawab Otong yang memang menyukai kaosnya itu..
yang sudah tidak berbentuk.. juga celana pendek yang dipakai Otong, kelihatan lusuh sekali..
Memperlihatkan kakinya yang gelap ditumbuhi bulu-bulu jarang.
Lily juga melihat lengan Otong yang legam yang lumayan kokoh..
Sehingga Lily berpikir bagaimana bila bulunya itu menyentuh tubuhnya, terasa nikmat pastinya.
Lalu timbul niat isengnya untuk menggoda Otong.
"Tong, coba aku mau lihat pohon yang kamu rawat tadi..” kata Lily kepada Otong.
Lily lantas berjalan di belakang Otong dan tanpa sepengetahuan Otong, ia menaikkan rok mininya agak tinggi.
Yang tadinya kaitan rok itu di bawah puser, kini agak di atas puser.. sehingga pahanya makin terlihat jelas.
Sengaja ia mau memperlihatkan pertunjukan menarik pada Otong.
"Tanamannya sudah disiram Tong..?” Lily bertanya padanya.
"Sudah non. Itu masih basah..” sahut Otong.
"Oh iya.. ini bunga sutera bombaynya juga bagus yah..” kata Lily dengan membungkukkan badannya.
Deg..!! Betapa terkejutnya Otong saat itu.
Bukan hanya melihat bunganya.. tetapi celah kaos yang dipakai oleh Lily itu begitu terbuka.
Apa yang terjadi..? Tidak salah lagi.. Otong melihat sepasang payudara montok yang segar..
Mulus dan putih terbungkus oleh bra berwarna pink.
Tampak begitu terawat payudara itu di balik celah kaosnya yang agak terbuka.
Lily tau akan hal itu, tetapi ia membiarkan saja.
Ia sepertinya sengaja memamerkan payudaranya yang masih terbungkus bra itu kepada Otong.
Sebenarnya Lily ingin memperlihatkan lebih daripada itu kepada Otong.
Tapi pelan-pelan dulu.. yang penting membuat Otong nafsu.
"Wah.. kamu jago yah merawat rumput dan pohon ini. Bagus Tong..” puji Lily pada Otong.
"Iya non, terimakasih..” sahut Otong.
Lalu Lily menuju pada sebuah pohon bonsai yang nampak lucu.
Kemudian dengan sengaja Lily mengelus pangkal pohon itu dengan membungkuk.
Apa yang terjadi..? Wah.. Otong kembali disuguhi sepasang paha mulus, putih, bening dan berisi dan jenjang milik Lily.
Bahkan CDnya ikut terlihat. Ini karena Lily memakai rok yang mini dan memang tadi sengaja dinaikkan ke pinggangnya..
Sehingga Otong mendapat suguhan luar biasa itu.
Dari belakang tubuh Lily, Otong terus memandanginya. Luar biasa mulusnya sepasang paha itu.
Begitu indah luar biasa untuk orang seukuran Otong. Akhirnya, si otong kecil jadi memberontak.
Lily juga menunjukkan kebinalannya dengan memamerkan sebagian tubuhnya pada Otong.
Bahkan Lily yang sudah terbakar nafsu menyaksikan persetubuhan kakak iparnya dengan Ujang..
ingin menggoda Otong lebih berani lagi.
Sebentar lagi akan ada pertunjukkan menarik dari aku. Tunggu sebentar lagi Tong.. begitu jalan pikiran Lily.
"Wah hawanya benar-benar panas yah, mesti pakai baju santai nih. Kamu taruh dulu deh ayam gorengnya.
Ambil yang jatah kamu. Aku mau tukeran dl, lalu lihat tanaman di ruang tengah..” kata Lily.
Mereka pun lalu masuk ke dalam rumah itu. Otong menuju dapur, mencari piring untuk meletakkan ayam itu.
Dan ditaruhnya di atas meja makan. Setelah meletakkannya di atas meja makan dan menutupnya dengan tudung saji..
Otong mau mengambil sapu di gudang belakang.
Untuk sampai ke gudang itu Otong mesti melewati kamar Lily..
yang letaknya bersebelahan dengan gudang tempat sapu itu diletakkan.
Apa yang dilihat Otong ketika ia melewati kamar Lily..? Rupanya Lily tidak menutup pintu kamar itu dengan rapat.
Apa yang kemudian dilihat Otong di antara celah pintu yang agak terbuka itu..?
Dilihatnya sekilas Lily di dalam kamarnya sudah melepas kaos dan roknya.
Tubuhnya hanya di tutupi bra dan CD yang berwarna pink.
Lily juga sengaja tidak menutup pintu kamarnya dengan sempurna.. tentu ada tujuan tertentu:
Yaitu supaya Otong bisa mengintipnya.
Apa yang terjadi ketika Lily masuk ke kamarnya..? Ia memang ingin menggoda Otong supaya tambah nafsu.
Dia sengaja memperlihatkan tubuhnya yang dibalut bra dan CD untuk diintip Otong.
Karena itu, begitu masuk ke kamarnya, ia sengaja tidak menutup rapat pintu kamarnya..
Dan memang akhirnya Otong melewati kamarnya ..
Hingga Otong bisa melihat sebagian tubuhnya yang masih tertutup bra dan CD.
Bagi Otong yang adalah orang ndeso, apa yang dilihatnya, meskipun sebentar adalah sesuatu yang luar biasa.
Rupanya Otong termasuk orang yang lugu, ia tidak berani melihat lebih lama.
Buktinya dengan agak takut Otong menjauh dari pintu kamar itu.
Lily tersenyum dalam hati: Otong.. Otong.. sebentar lagi pasti menyaksikan pemandangan luar biasa, hihihi..!
Di kamar itu Lily lalu melepas bra dan CDnya. Dia kini bugil.
Dia lalu memandangi tubuh bugilnya dalam sebuah cermin dengan payudara yang montok, mulus..
bersih dengan putingnya yang menonjol, sedap untuk dipandang.
Lalu ia memandangi bulu kemaluannya yang lebat dan celah vaginanya yang mengintip sedikit, menantang untuk dilihat.
Siapapun yang melihatnya pasti akan diliputi nafsu yang luar biasa.
Apalagi Lily masih muda dan segar, cantik, menarik, seksi dan berkulit putih bersih.
Terlintas dalam pikiran Lily: Tak ada rotan, akar pun jadi. Tak ada suami, jongos pun oke.
Tapi.. apakah ia akan keluar dalam keadaan bugil..? Tentu saja tidak. Ia ingin menaikkan nafsu Otong pelan-pelan.
Akhirnya ia mencari pakaian apa yang baik ia kenakan.
Yang pasti, Lily tidak akan memakai bra dan CD. Ia akan membiarkan dalamnya polos.
Diambilnya kaos putih bertuliskan ‘Sweet..’ di dadanya.
Bila mengenakan kaos itu, memang sebaiknya ditutup dengan semi jas..
karena belahan dadanya di bagian depan amat rendah.. bisa memperlihatkan setengah dari payudaranya.
Dan celah kaos di samping lengan kiri dan kanan yang begitu lebar..
Sehingga bisa memperlihatkan bongkahan utuh payudaranya.
Biasanya kalau mengenakan kaos itu, Lily pasti mengenakan bra, tapi kali ini ia sengaja tidak mengenakannya.
Bisa dibayangkan betapa puting susu itu bisa tercetak jelas menonjol di balik kaos tipisnya itu.
Dari depan atau dari samping.. Otong pasti 'kenyang' melihat payudara utuh yang mengkal dan sekal itu.
Putingnya yang berwarna merah muda.. pasti dengan jelas dapat dilihat jongosnya itu.
Dan hal itu, akan diperlihatkan gratis kepada Otong..!!
Kaos tipis itu tidak begitu panjang, sekitar 25an cm di atas lutut.
Tentu saja sebagian paha mulus Lily akan terpampang di depan Otong.
Biasanya kaos itu dipadukan dengan rok mini atau hotapants.
Tapi kini Lily tidak memakainya, bahkan lebih gilanya lagi, ia tidak memakai CD.
Tampak ada bayangan hitam yang menerawang di bagian selangkangan kaos itu..
Menandakan betapa lebatnya bulu kemaluan LiLy.
Bila Lily membungkuk ke depan, maka sepasang payudara montoknya dan pantatnya yang sekal akan utuh terlihat.
Tanpa membungkuk pun.. puting payudaranya akan bisa terlihat dari belahan kaos depan dan samping lengannya.
Bila Lily mengangkat tangannya ke atas atau bertolak pinggang, maka pemandangan luar biasa indah bisa dilihat.
Yakni pangkal paha dan bulu kemaluan serta bibir vaginanya.
Kalo Lily sedang duduk lalu membuka pahanya, maka vaginanya utuh akan bisa dilihat.
Lily tersenyum membayangkan Otong yang pasti ngaceng berat melihat suguhan luar biasa seperti ini.
Ehmm.. mudah-mudahan penisnya Otong besar.. supaya tidak sia-sia pertunjukanku ini.. pikirnya berharap.
Ada perasaan gemetar dalam diri Lily.. tapi ia akan maju terus. Kini Lily sudah siap dan memberi rangsangan ke Otong.
Waktu menunjukkan pukul 4.15 sore, suaminya Michael, biasanya pulang pk 9 malam lewat.
Berarti masih ada waktu panjang untuk menggoda Otong.. jongos kampungan itu.
CONTIECROTT..!!
----------------------------------------------------------oOoo-------------------------------------------------------