[size=+2]Lady Companion
Side Story
[/size]
Siska PoV..
Tangannya meremas pelan bulatan payudaraku lalu ujung jari telunjuk dan jempolnya memutar-mutar putingku.
Oohhhhhhdesahku yang sudah sangat horni
Belum lagi lidahnya sedang menari-nari diliang kewanitaanku. Menggelitik dan merasang titik g-spotku.
Ooooohhhhh, Uhhhhhhh
Aku mulai mendesah, Terbawa dalam nafsu birahiku. Pacarku Dimas, terlihat beda sekali malam ini. Aku diajaknya kesebuah hotel. Lalu dirinya dengan nafsu buasnya menerjangku, mencumbuku lalu melucuti seluruh pakaianku. Ini adalah pertama kalinya aku telanjang di hadapannya. Aku hanya pasrah menikmati seluruh aktifitasnya yang sedang merangsang tubuhku ini.
Dimas terlihat beda dan berani. Dia anak orang kaya. Dan aku adalah pemerah uangnya. Dengan wajah cantik ditunjang kulit putih dan bodyku yang mungil. Aku dengan mudahnya mendapatkan pria yang kuinginkan. Belum lagi Payudara besarku dan kulit putih mulusku menjadi daya tarik tersendiri. Tapi Dimas adalah pacarku ke sekianku.
Penis Dimas kini tertempel di bibir kewanitaanku.
Uhhhh, udah pake kondom Dim. Pelan-pelan aku masih perawanujarku
Dimas hanya tersenyum kecut. Penisnya mulai membelah bibir kewanitaanku. Kepala Penisnya menyundul dan membuka bibir kewanitaanku lalu Perlahan-lahan menyeruak masuk kedalam liang kewanitaanku hingga terbenam seutuhnya.
Ouchhhhhh Dimmmmmmdesahku
Ohhhhh pecun, memek lo masih seret aja Sisskaujarnya
Penis Dimas mulai bergerak, maju-mundur mengaduk-aduk liang senggamaku yang semakin basah oleh cairan cintaku.
Ouchhhhh, Ouchhhhh, Oucchhhhhdesahku
Bibir Dimas mengecup putingku lalu mengemutnya dan menyedotnya. Aku memang dalam posisi rebahan dengan kaki mengangkang sedangkan Dimas berada di depanku dan kini dia sambil menggenjot liang surgaku dirinya juga mencumbu payudaraku.
Uhhhh, Ohhhhh, Ahhhhhh
Aku semakin horni. hentakan dan hujaman penisnya begitu nikmat hingga keubun-ubunku.
ceklekkksuara pintu kamar hotel ini dibuka
Ohhh Dimm itu siapa, berhenti dulu aku maluujarku
Hahaha, kenapa harus malu. Lo ja morotin duit gue nggak pake malu. Tagihan kartu lo gue semua yang bayar. semua barang branded lo gue yang beli tapi ternyata sebanding sih sama jepitan memek lo Cunn hahahaujarnya sambil terus memompaku
Ouchhhh stopp dulu. Kamu kok ngomongnya gituujarku sambil terus mendorong tubuhnya karena seperti ada orang yang mendekat kearahku. Aku tak bisa melihat karena terhalang tubuh Dimas.
Siska, Siska lo emang pantesnya jadi lonte. Lo doyan kontol kayaknya, kebetulan banget Kita orang mau nggilir lo hahahaujar Suara yang terdengar familiar olehku
gila lo cewek player sejati. Lo kan punya pacar tiga nih Sis. Nah sekarang nih 3 kontol pacar lo mau minta service sama lo lonte hahahaujar suara yang kukenali juga
Betapa kagetnya aku saat Reno dan Risky yang merupakan pacar pertama dan keduaku mendekat kearahku dengan tubuh telanjang dan penis tegangnya
ouchhh Dimas please berhenti goyang dulu. Kok kalian bertiga bisaujarku
bisa apa lonte, bisa bayarin kartu kredit lo hahaha. Ya bisalahujar Reno
bu, bukan maksudnya kok bisa..ujarku
Bisa apa sayang. Bisa ngebeliin Tas mahal lo. Ya bisalahujar Risky
Bu, bukan itu, Kalian kok bisa..ujarku lagi
Bisa apa Siska. Bisa ngasih duit yang tiap minggu lo minta dengan berbagai alasan hahujar Dimas yang semakin kasar dan cepat menggenjot liang memekku
Ouchhhhh, Ouchhhhh, Ouchhhhhdesahku
Aku hanya bisa pasrah menerima cacian dari para pacarku itu. Dimas terus mempercepat goyangannya. Bibirnya kini mencium bibirku. Aku semakin tak tahan saja. Tubuhku menegang dan sebentar lagi aku akan sampai pada orgasmeku. Penis Dimas mulai berkedut-kedut. Namun tiba-tiba penisnya dicabut dari liang senggamaku lalu diarahkan penisnya kemukaku dan dikocok dengan tangannya sendiri. Aku jadi merasa kentang dan sialnya.
Gue sampeee Lonteeee
crotzzzzz, crotzzzzz, crotzzzzzz
Sembur spermanya di wajahku. Mereka tertawa sedangkan aku mulai menangis diperlakukan seperti ini. Kini gantian penis Reno yang menggenjot memekku.
Penis Reno terasa penuh di liang senggamaku. Penis itu mulai bergoyang menghentak-hentak liang senggamaku bahkan terasa lebih dalam dan penuh dibandingkan penis Dimas. Punya Reno seperti lebih besar.
Oohhhh, Ahhhhhh
Aku kembali terangsang. Reno tampak mahir dalam bercinta. Wajahku di bersihkan olehnya dengan tisu basah. Lalu bibirnya mencium bibirku. Kubalas dengan ganas. Aku kembali horni. Memang Reno adalah pacarku yang paling agresif dialah yang paling senang menggerayangi tubuhku.
Di saat aku jalan dengannya aku selalu disuruh mengenakan baju-baju sexy. Bahkan dia kadang memintaku untuk tidak mengenakan pakaian dalamku. Dia sepertinya bangga memiliki dan memperlihatkan tubuh sexyku di mata umum. Namun tentu saja Reno belum pernah merasakan jepitan nikmat liang kewanitaanku. Aku selalu memakai alasan masih perawan.
Ohhhh, sialan lo Siss. Padahal gue udah cinta sama lo. Tapi tega-teganya lo tigain guebisiknya ditelingaku
lo emang lebih cocok jadi lonte Sis. Jepitan memek lo berasa banget. Dan toked Lo nafsuin banget. Udah gede putingnya kecil gitubisik Reno lalu meremas payudaraku
Ohhhh Renoooodesahku
Kini kami berganti gaya dalam posisi doggie style. Penis Reno terus menghujam liang senggamaku. Namun kini ada penis Risky yang minta di oral. Langsung saja kulahap penis Risky. Kedua pria itu menyetubuhiku dari depan dan belakang. Aku tak tahan lagi. Tubuhku mengejang dan akupun.
Oooochhh, Ooohhh. Ohhhhhhh Reno
aku Ouchhhhhhhhhhhhhhhdesahku setelah melepas kuluman penis Risky
Reno ternyata juga sampai pada orgasmenya.
Ohhhhhhh lonteeee gue keluarrrrr
Crotzzz, Crotzzz, Crotzzzsembur sperma Reno di punggungku.
Kini gantian Risky yang menyetubuhiku. Malam itu aku digilir habis oleh ketiga pacarku. Liang senggamaku terasa perih dihajar tanpa henti oleh ketiga penis itu. Tapi anehnya aku menikmatinya. Semburan-semburan sperma mereka ditubuhku ini membuat aku seperti wanita murahan saja. Aku bahkan ikut bergoyang saat penis mereka menghujam liang senggamaku. Ya anggap saja sebagai bayaran karena mereka sudah menjadi donaturku. Aku memang sudah tidak percaya dengan kata cinta. Pacar pertamaku Radit yang begitu aku cintai pergi begitu saja meninggalkanku dengan berbagai alasan. Padahal keperawanku sudah kuberikan.
Keesokan harinya teman-teman kuliahku memandang sinis kepadaku. Mungkin kegita mantan pacarku sudah bercuap-cuap menyebar kabar bahwa aku adalah cewek murahan. Aku tak peduli, aku tak butuh teman banyak aku hanya butuh satu dan itu adalah Sella. Teman kuliahku dan juga teman satu kosanku. Dan dialah sahabat terbaikku.
Kondisi keuanganku semakin hari semakin hancur saja. Gaya hidupku yang tinggi sulit untuk diturunkan. Apalagi aku belum memiliki pacar. Kepalaku pusing tujuh keliling. Namun saat aku berjalan-jalan menghilangkan kepenatan. Tanpa sengaja aku berhenti di depan sebuah bangunan dengan papan Nama bertuliskan Bar and Karaoke Plus.
Bersambung....