Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Lisa si pacar binal

Kaku ceritanya tp adegan panas nya bagus
suka sm yg binal binal muhehe
terus di kembangin huu
 
Setelah kejadian kemarin Deny tidak menanam kecurigaan sama sekali terhadap pacarnya, banyak teman-teman di sekolahnya yang kahwatir dengan kondisi mental Deny. Pasalnya dia terlalu percaya dengan apa yang diceritakan oleh pacarnya walaupun pacarnya tidak menceritakan apapun, otak Deny akan menolak sebuah fakta dan menganggapnya sebuah kejadian normal. Teman-teman di sekolahnya merasa iba dengan kondisi Deny walaupun mereka semua sudah pernah mencicipi tubuh Lisa, teman-temanya menganggap Deny adalah anak yang baik, terlalu polos, sangat bodoh, atau si idiot yang polos. Meski begitu Deny adalah anak yang cerdas di mata para guru, dia juga sudah bekerja ketika dia masih SMA, dia bekerja di sebuah perusahaan Software House. Bosnya sangat menyukainya karena Deny sangat pekerja keras dan dia juga sangat pintar menyelesaikan permasalahan yang tidak bisa dikerjakan oleh teman kantornya. Pernah suatu kejadian bosnya memergoki Deny yang sedang menggambar saat bekerja, bosnya tidak marah justru hanya memberi peringatan kepada Deny “selesaikan tugasmu dulu baru boleh gambar” begitulah. Teman-temannya juga tidak terlalu memperdulikannya, mereka juga terkadang melakukan aktivitas yang diluar pekerjaan hanya saja mereka tidak ketahuan seperti Deny.



Hari ini adalah hari libur akhir semester, para siswa diliburkan hingga menunggu waktu seremoni kelulusan mereka. Walaupun sekarang libur, Deny justru malah bekerja, dia bangun pagi-pagi sekali untuk berangkat ke kantor. Sebelum pergi, dia merapikan selimut pacarnya yang masih setengah bugil. Tangan deni gemetaran karena memperhatikan tubuh pacarnya yang seksi, wajahnya mulai memerah memikirkan hal yang jorok kepada pacarnya.



‘ya ampun apa yang ku pikirkan’



Merasa malu dengan apa yang dipikirkannya Deny berusaha menenangkan dirinya dan pergi berangkat kerja. Saat keluar rumah Deny tidak mengunci pintu rumahnya. Deny tidak melakukannya karena Lisa pernah memarahinya ketika mereka tinggal bersama di koskosan, tentu saja bukan karena Lisa terkunci didalam, Lisa memiliki kunci cadangan yang diberikan oleh Deny. Lisa memarahinya karena teman-temannya tidak bisa masuk ke dalam koskosan ketika Lisa terdidur. Awalnya Deny cukup bingung, tapi menurut Deny itu cukup masuk akal karena Lisa sangat sulit untuk dibangunkan.



Ketika di kantor Deny akan mulai bekerja. Deny akan sangat sulit untuk diganggu, dia harus cepat-cepat menyelesaikan tugasnya agar memiliki banyak waktu untuk menggambar dan gambar-gambar itu nantinya dia jual ke orang Rusia, yang merupakan bosnya yang lain. Terkadang di sela-sela nya bekerja Deny sering menerima pesan dari teman-temannya, dia hanya mengabaikan pesan tersebut, dia hanya membacanya ketika jam istirahat. Namun, jika Lisa yang mengirim pesan dia akan baca saat itu juga.



Seperti saat ini, beberapa jam bekerja dia menerima pesan masuk.


Deny POV
___________________



*dert*
*dert*
*dert*



Ganggu aja, tapi aku harus fokus. Aku ga boleh bersantai-santai, aku harus bekerja keras agar bisa hidup tenang dengan Lisa.



*tututuru*



‘Lisa, ada apa ya’

Aku menghentikan kerjaku sejenak dan mengambil ponselku. Kulihat banyak notifikasi yang masuk dari aplikasi WahSiapa. Kubuka aplikasi WahSiapa dan kulihat Lisa mengirim sebuah gambar kepadaku. Ketika ku buka ternyata itu adalah foto Lisa yang dikelilingi oleh 5 ice cream, rambutnya terlihat berantakan, wajahnya juga sangat berminyak.



‘mungkin Lisa baru bangun’



Pacarku ber pose peace di foto tersebut, matanya juga terlihat seperti orang yang mau pingsan, ada-ada saja dia. Lisa juga memakan salah satu ice cream tersebut, walaupun aku tau itu hanyalah sebuah tempelan ice cream dan tidak terlihat nyata, alias sticker. Tapi pacarku tetap terlihat sangat cantik, hehe..



“kamu cantik banget sayang :D” aku mengetiknya lalu aku kirim



‘kayaknya pacarku ingin banget makan ice cream, nanti aku beliin deh’



Ketika aku hendak meletakan ponselku, aku menerima pesan lagi.



*tututuru*

Ketika ku buka ternyata itu adalah foto telanjang Lisa membelakangi kamera sambil nungging dan lengan kanan menompa badannya sedangkan lengan kiri memegang pantatnya membuat ku bisa melihat dengan jelas vagina merah merona tanpa tertutupi bulu. Di vaginanya juga terlihat tetesan cairan kental bening yang membuat Lisa terlihat sangat sexy.

BYUSEEET….

‘Ngapain Lisa ngirim foto kayak gini, bikin deg-degan aja, lagian yang foto siapa-’

Jantungku berdegup kencang, wajahku mulai memanas, nafasku terasa sangat berat, kuperhatikan fotonya lagi lalu aku berfikir.

‘-Mungkin hpnya ditarus di atas meja terus pake timer, tapi fotonya deket banget masak iya di atas meja, mungkin Lisa punya caranya sendiri kayak pake bantal mungkin, tapi anglenya pas banget ya, wajahnya juga keliatan’



Tanpa aku sadari penisku berdiri.



‘Waduh gimana ni, mana lagi ngantor lagi’



Aku coba untuk mengganti posisi penisku agar tidak terlalu kelihatan menonjol.

“uh, aman”

Sangat gampang penisku tidak terlalu besar aku hanya cukup menidurkannya ke atas, jika sudah mendingan penisku akan turun dengan sendirinya. Selain itu…

Aku mengirim pesan ke Lisa.



“WoW sayang bikin kaget aja, sampe naik burungku >_<” kirim
“tapi kamu sexy banget 😍” kirim



Kuletakan hp ku lalu melanjutkan pekerjaanku walaupun pikiranku sudah kemana-mana.



******************

Disaat pikirannya yang kacau Deny melanjutkan pekerjaannya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dan pada akhirnya Deny menyelesaikan pekerjaan kantornya dan memiliki beberapa waktu untuk menggambar, hingga akhirnya jam menunjukan pukul 13 yang menandakan jam istirahat.

Deny keluar dari kantornya atau bisa dibilang ini hanyalah rumah besar yang mempekerjakan orang-orang programmer, didepan rumah ada gazebo. Deny akan duduk-duduk disana sambil menunggu nasi bungkusnya datang. Deny biasa menitip belanja kepada teman kantornya karena Deny sering nyasar jika mencari dagang nasi, Deny juga tidak merasa enak dengan teman kantornya karena selalu meminta tolong oleh sebab itu deny sering memberikan temannya uang buat beli rokok.

Ketika menunggu Deny hanya menghabiskan waktunya melihat hp.



Deny POV

________________________



Sambil menunggu temanku, aku membuka hp ku dan membaca pesan dari temanku-temanku. Pertama aku baca dari Beni. Saat kubuka ternyata isinya adalah foto.

‘eh’

Beni berfoto di sebelah pacarku yang lagi tertidur, posenya seperti menembak ke arah kamera dengan menggunakan jarinya. Tidak ada yang istimewa dari foto ini selain berfoto di sebelah pacarku. Pacarku juga masih menggunakan selimut.

‘tentu aja masih make, emangnya apa yang aku pikirin, mereka ga bakal macem-macem kan’

Saat aku perhatikan jam pengirimnya menunjukan jam 8.30.

‘berarti mereka di rumahku 1 jam setelah aku berangkat ya’

Namun ada hal yang menggangguku, ya itu sebuah caption yang bertuliskan di bawahnya “awas ada cewek bugil siap diperkosa lol”. Walaupun aku tau itu hanya candaan tapi menurutku itu terlalu berlebihan. Aku tidak terlalu memperdulikannya karena aku tidak terlalu akrab dengan teman-temannya Lisa, entahlah rasanya obrolan mereka terlalu liar, ini hanya pendapat ok, bukan berarti mereka orang yang buruk, mereka juga sangat bisa diandalkan seperti membantuku memindahkan barang saat aku pindah ke rumah baru.

Aku hanya mengirim pesan singkat kepadanya.

“hahaha jangan dong bos :D” kirim.



ok berikutnya pesan dari Rio. Saat aku buka ternyata hanya foto Rio bersama pacarku yang masih tertidur. Rio merangkul bantal yang digunakan Lisa sambil berpose top dengan jempolnya ke arah kamera. Tidak ada yang spesial, Rio orangnya emang jarang ngobrol dengan ku jadi kupikir tidak usah membalasnya.

Pesan berikutnya dari Rian, salah satu teman yang akrab dengan ku. Rian orangnya sangat ramah dan dia juga pendiam sama sepertiku. Kami sering ngobrol di sekolah. Bahkan ketika aku pacaran dengan Lisa, kita masih sering ngobrol bareng, yah mau gimana lagi. Saat aku pacaran dengan Lisa kupikir waktu istirahatku akan habis hanya untuk berpacaran, tapi ternyata tidak. Walaupun aku dengar darinya dia punya penyakit tapi dia tidak pernah mau membahasnya denganku. Dia bilang itu bukanlah penyakit yang berbahaya, dia hanya perlu pergi ke toilet untuk pipis, walaupun terkadang itu memakan waktu yang lama. Dia terkena penyakit aneh itu ketika aku berpacaran dengan Lisa, sungguh ironis.

Ok balik ke WahSiapa. Kubuka chatnya, ternyata hanya pesan permintaan maaf aku tidak tau maksudnya apa, dia bilang, dia sudah menghapusnya dari chat group kelas.

‘maksudnya apa ya?’

Akhirnya aku memutuskan untuk membuka chat group kelas, banyak pesan tak terbaca sampe 999+. Saat aku scroll kebawah aku menemukan chatnya Rian, tapi sudah dihapus. Aku hanya membaca respon dari teman-teman yang lain.

“sialan rian ga ngajak 🤣 lain kali ajak gw lan”
“pengin dong di sepong juga 😃
“duh opainya makin besar aja :v”
“duh si iyan awas ketahuan Deny lo”
“duh lontenya nyeponganya ganassss”
“videonya nanggung 🤣 bagian ewenya mana”

Kira-kira seperti itulah. Aku tidak akan membaca semuanya, itu terlalu banyak dan aku juga tidak tau apa uang diperbuat Rian. Jadi kuputuskan saja untuk bertanya dengannya langsung.

“emang ada apa bro?” kirim

Aku tidak mendapatkan balasan darinya, jadi aku akan menunggunya. Sambil menunggu aku akan baca pesan yang lain.

Pesan berikutnya Bobo. Saat kubuka ternyata terdapat sebuah video, ukuran videonya kecil hanya beberapa kb, mungkin ini gif. Saat kubuka, aku begitu terkejut ternyata ini emang sebuah gif berdurasi 5 detik. Tayangan menunjukan Bobo menarik selimut Lisa hingga terbuka semua. Karena lisa tidur menghadap ke kamera tubuhnya bisa terlihat dengan jelas buah dadanya yang tertekan terlihat menonjol. Hal yang membuatku kesal adalah di akhir video, kameranya di arahkan ke Bobo lalu di zoom, Bobo bukannya terlihat bersalah dia malah menunjukan senyum yang lebar belum lagi aku melihatnya terus menerus karena ini sebuah gif…. Tunggu dulu ada yang aneh… loh ko…

‘loh kok bisa, bukannya tadi pagi Lisa masih pake baju, kenapa tiba-tiba ga pake baju’

Aku merasa ada yang tidak beres disini, belum lagi aku bisa melihat bibir Lisa terlihat seperti sedang tersenyum walaupun tidak terlalu jelas.

‘mungkin cuma kebetulan’

Abaikan dulu soal baju, mungkin Lisa melepasnya secara tidak sadar ketika tertidur. Yang kupikirkan adalah tindakan Bobo yang menarik selimut pacarku. Aku hanya tidak bisa menerima perlakuan Bobo terhadap pacarku. Jadi aku memutuskan untuk menanyakannya.

Ketika aku sckroll ke bawah, ternyata ada pesan.

“Sory bro :D ga tau gw pacar lu ternyata telanjang wkwkwkw
gw rencana mau ngebangunin
tapi eh tapi cewek lu mulus juga ya wkwkwkw”
“sempet syok gw tadi lol
tenang udah gw selimutin balik kok”



Emangnya apa perlu sampe tarik selimut, aku pikir itu terlalu berlebihan, masalhnya Lisa itukan cewek. Aku emang tau hubungan mereka dengan pacarku sangatlah deket, bagaikan sebuah saudara. Walaupun begitu aku masih kesal.

‘syok apaan, jelas-jelas senyum gitu’

Akupun membalas pesan Bobo.

“iya gw maafin -_-“ kirim.


Aku awalnya ingin mengirim pesan yang isinya untuk melarangnya melakukan hal tersebut, menarik selimut pacarku. Hanya saja rasanya itu seperti memberi Batasan mereka berteman apalagi Lisa sudah menganggap Bobo seperti saudara kandung, dan bukan hanya Bobo tapi dengan yang lainnya juga. Lagipula ini juga salahku karena tidak memakaikan Lisa pakaian sebelum aku pergi.

Saat aku merenung kesalahanku, ada sebuah video call dari Lisa. Aku lalu mengambil headset yang kutaruh di kantong celanaku dan aku pasang, untuk jaga-jaga jika ini panggilan prifasi, lagian aku juga tidak enak video call di tempat umum, walaupun gw lagi sendiri sih.

“halo sayang 😊” Lisa aku lihat, sepertinya dia sedang tidur telungkup, rambutnya sudah dirapikan walau dibiarkan terurai dan wajahnya juga sudah bersih.

‘wow pacarku cantik banget :D

“halo juga sayang 😊, habis selesai mandi ya?”
“iya, lagi istirahat ya?”
“iya, masih nunggu temen bawa nasi”
“Siapa tu lis?” suranya kaya Bobo

Pacarku langsung mengarahkan kameranya ke sumber suara dan ternyata benar itu Bobo, posisinya terlihat seperti dia menduduki pacarku dari atas. Pacarku hanya menunjukan setengah badan saja, dan bisa kulihat Bobo tidak menggunakan baju, badannya penuh dengan keringat.

“oit Bo, ngapain lu disana?”
“ini lagi.. eh cuy ini Namanya ngapain ya?” Bobo seperti mengabaikanku dan bertanya kepada teman yang lain, walaupun aku tidak bisa lihat.

“duh ga tau bo” suaranya tidak asing, tapi apa iya dia disana.
“Gitu Aja ga tau itu namanya MANTAP MANTAP Muahahaha” dari suaranya itu pasti Beni
“wkwkwkwk”

Tampaknya semua orang ketawa. Aku tidak tau berapa jumlah orang yang ada dikamarku.

“hihi, apasih kalian, udah say ga usah peduliin mereka”
“hehe, iya say” aku juga tidak terlalu tau apa maksud dari Beni.
“duh..ah..” pacarku terlihat agak aneh
“kok kamu gerak-gerak gitu say?”
“ga..ini..Bobo”
“Woe Den! udah ke toilet?” tiba-tiba saja Lisa mengarahkan kameranya ke sumber suara, Beni.

Beni hanya mengenakan celana pendeknya, tanpa atasan. Sebenarnya ngapain mereka dikamarku.

“ga, belum Ben” jawabku aga kikuk

‘lagian ngapain juga dia nanya itu’

Kamera Lisa sedikit bergoyang. Aku juga mendengar suara seperti berdesah.

*ahh.ah..pelan bo* seperti suara Lisa, ya ini emang suaranya.

“woe kudanil pelan dikit gw lagi ngomong” Beni menghadap sebelah, sepertinya bicara dengan Bobo
“oh ok bos, habis udah ga tahan”
“digoyangin aja” Beni terlihat menyeringai
“sip bos”

Beni menghadapku lagi dan mulai berbicara.


“Woe Den, ngapain ga ke toilet! ga kebelet to!”



‘kebelet? kebelet ngapain?’



Kalo dipikir-pikir sih emang lagi pengen ke toilet, apalagi liat foto nungging dari Lisa tadi. Tapi mana mungkin aku nuntasin di kantor, kan malu banget, apalagi aku udah punya pacar. Walaupun Lisa yang mengajariku untuk coli kalo pengen tapi ga ada dia. Entaran juga aku pulang, tunggu aja dah.

Tapi kalo dipikir-pikir kok Beni bisa tau ya, apa dia juga liat foto Lisa lagi nungging. Ah ga mungkin, kebetulan aja kali dia nanya gitu, munkin maksudnya yang gif dikirim sama Bobo, atau mungkin dia ngira aku lagi pengen pipis.



“Ga ben hehe”

*ahhh…*

“suara ap aitu?”



Kamera langsung mengarah ke sumber suara, Lisa.

“kenapa say?”
“ga, ini punyanya bobo masuknya dalem banget”
“maksudnya??” aku tidak mengerti apa yang Lisa katakana
“ini, dia mijet tengkukku dalem banget dia nekennya”
"ow"

‘mijet?’

Kalo diliat-liat, Lisa seperti tidak menggunakan baju, awalnya aku pikir itu pakean wanita yang tanpa lengan baju. Mungkin Lisa memakainya sambil dipijet, aku ga boleh berfikiran yang aneh dulu, tapi biar lebih pasti aku tanya dulu.

“hehe..kalo dipejet, sayang ga..pake baju, ya?” sial kok gw gugup
“Iya bro Lisa lagi ga pake baju ini wkwkw-” Tiba-tiba saja si bobo menyrobot video call kami.

‘sial bikin kaget aja’

Entah kenapa posisi Bobo yang diatas terlihat seperti memeluk Lisa yang ada dibawahnya. Aku sangat kesal dibuatnya, belum lagi Lisa yang tampaknya terlihat kaget secara tidak sengaja mencium pipi Bobo saat menoleh ke samping. Arghh.. ok abaikan sola ciuman pipinya, aku maklumi karena Lisa terkejut saat itu. Tapi, kenapa Lisa tidak mengenakan baju, belum lagi disana kan banyak laki-laki. Sial! palaku mulai pening.



“-duh dikecup nih hehe”
“sialan boboo! aku kaget tau.. hihi.. minggirin sana palamu-” Lisa memegang wajah bobo lalu mendorongnya. Saat Lisa mendorongnya Bobo terlihat seperti menjilat telapak tangan Lisa, aku kurang yakin.
“-ihss.. main jilat aja, jorok ah bobo”
“hehe… siapa suruh main pegang muka, rasain tuh airliur kudanil wkwkw”
“hihi-”



‘Jadi itu memang benar, ahh… palaku mulai memanas. Sialan si bobo’



Aku sangat jengkel dengan Bobo, walaupun Lisa menganggapnya candaan, tapi hatiku rasanya pedih melihat bagian tubuh Lisa dijilat orang lain, bahkan aku saja yang pacarnya belum pernah menjilati tubuh Lisa.

‘Bukan maksudku jorok, hanya saja seharusnya itu cuma bisa dilakukan oleh kekasih kan? iya kan? benar ga? kurasa iya’

Apalagi aku tidak melihat Lisa mengelap tangannya. Mungkin dibesihkannya, hanya saja aku tidak bisa melihat.



“-sayang, kok diem?”
“ehmm.. kamu kok ga pake baju say?” suara ku agak pelan ketika mengatakannya
“kan aku lagi dipijet, kalo pake baju kan sulit mijetnya, mau liat? tuh-“ Lisa mengarahkan kameranya sangat cepat. Aku hanya bisa melihat sekilas, rasanya aku melihat seperti sebuah gambaran bokongnya Lisa yang sedang diduduki oleh Bobo. Dan juga Bobo terlihat tidak mengenakan bawahan.

‘gak mungkin, salah lihat kayaknya gw, mana mungkin Lisa telanjang bulat didepan banyak orang, yah walaupun dia ga pake baju sih sekarang,, tapi tujuannya kan biar gampang dipijet’

“gimana udah lihat belum?”

Kepala Lisa terlihat seperti bergerak maju mundur. Mungkin lagi diurut.

“eh..ehmm, iya udah”
“lagi ngapain?”
“lagi.. dipijet” aku tidak tau kenapa Lisa bertanya balik.
“lagi dipijet kan hihi… mau liat lagi ga?”
“eh ngga say-“ aku merasa tidak perlu lagi untuk melihat “-kamu ga malu say diliat sama yang lain ga pake baju?”

Seharusnya aku memintanya untuk mengenakan baju karena aku tidak ingin tubuh lisa dilihat orang lain selain aku, tapi balik lagi itu terkesan memaksa.
“ngapain malu, lagian kan aku telungkup, ga keliatan kok bagian depan cuma punggungku aja, biar si Bobo gampang mijetnya-”

Aku tidak tau apakah benar tertutup semua, karena payudara Lisa cukup besar, seharusnya bisa diliat dari samping.

“-ga usah kahwatir say, entar kalo Bobo udah selesai mereka kusuruh keluar kok”

Seperti yang aku harapkan dari pacarku yang cantik ini, begitu pengertian dengan pacarnya yang dari tadi jantung terus berdetak kencang, nafas menjadi tak karuan, setelah mendengar ucapannya membuat pikiranku menjadi tenang kembali.

“kalo begitu bagus dong, mereka jadi ga bisa ngintip”
“hihi.. iya mereka ga ngintip”

Daritadi aku masih melihat wajah lisa berguncang terus.

“kok minta dipijet say, emang kamu masuk angin?”
“enggak, badanku cuma pegel aja habis pesta kemarin, mereka main hardcore hihi”
“eh.. gitu ya”

‘perasaan pesta kemarin biasa-biasa saja, aku hanya mengundang Beni, Rio, dan Bobo.. mereka juga cuma ngobrol sambil minum-minum, lagian hardcore, apanya hardcore?’


Wajah Lisa berguncang lebih keras sekarang.

“duh udah ga kuat..ah..”
“kenapa say?”
“ehmm…ga napa-napa kok.. ah..” wajahnya terlihat seperti menahan sakit, bibir bawahnya ia gigit.
“eh.. ada apa say?” saat kutanya Lisa hanya mengabaikanku.

Kameranya mulai bergerak tak beraturan, saat kameranya mulai kembali, posisi kamera berubah menjadi landscape. Kameranya menunjukan wajah Lisa, dilihat dari background belakangnya, tampaknya Lisa sedikit berdiri, seolah olah seperti dia sedang bertumpuan dengan sikutnya, karena aku bisa melihat sedikit payudaranya, walaupun hanya belahan atas. Sedangkan aku masih belum bisa melihat apa yang dilakukan Bobo, karena tampaknya dihalangi oleh wajahnya Lisa.

*plok plok plok*

Wajah Lisa maju mundur terus menerus.

“ah..hah…boo pelan dikit”

Desahan demi desahan aku dengar dan suara yang tak asing aku dengar kemarin malam. Badanku mulai memanas, jantungku berdegup kencang kembali, mataku mulai terasa perih. Aku tidak tau apa yang terjadi sebenarnya

“sayang..lagi ngapain?”
“ah..lagi dipijet.. ehmm.. kan udah bilang tadi ahh…”

Mata Lisa merem melek merem melek, aku tidak tau tehnik pijatan apa yang digunakan Bobo hingga membuat pacarku seperti itu.

“Lis enak ga pijatanku?”
“enak bangetz… sampe kena rahhsimss” dia tersenyum melihatku, sementara aku sendiri tidak tau apa yang diucapkannya.

*plok plok plok*

Suara itu mengganggu pikiranku. Lisa juga terlihat seperti sudah mengabaikanku.

“terus boo…. ahh…. enak banget”

Sial! Aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, selain menonton.

Tiba-tiba saja aku lihat tangan Lisa ditarik kebelakang, guncangan pada wajahnya kini makin kencang.

*plok plok plok*

“Lis aku mau keluarnih”
“huh….crot didalem bo biar ga kena kasur… ah.ah.ah.ah” *plok plok plok plok* suara itu makin cepat

Apa maksudnya itu.

*PLOK. .PLOK. .PLOK* “AHHH…AHHH…AHHH” Badan Lisa berguncang kuat berbarengan dengan suara tersebut, wajah Lisa juga menghadap ke atas. setelah itu Lisa terlihat rubuh.

Ketika Lisa terlihat rubuh, sekilas aku melihat seperti Lisa sedang menungging dan kulihat juga perut buncit miliknya Bobo. Hanya saja aku tidak begitu yakin kamera dengan cepat mengarah ke arah Lisa.

‘rasanya kameranya digerakan orang lain’

wajah Lisa terlihat kelelahan dia juga terlihat senang. Tiba-tiba wajah Bobo muncul di sebelah Lisa, lengan kiri Lisa justru merangkul kepala Bobo.

“gimana Lis pijatanku?”
“mantap banget hihi” lisa terlihat sangat senang sekali ketika mengucapkannya.
“liat ben cewek lu sampe seneng gini, lu utang sama gw, entar beliin gw iskrim juga ya hehehe”

Aku tidak bisa menjawab, aku hanya bengong melihat mereka.

Bobo mengarahkan wajahnya ke arah leher Lisa, lalu mencium, Dia melakukannya terus menerus. Kepalaku tidak bisa merespon apapun lagi. Tapi yang kutau, wajahku pasti terlihat seperti orang bodoh yang bengong menatap layer ponsek dengan mulut terbuka.

“ahh…bo..ahh.. sayang kerja yang giat ya” Lisa sambil tersenyum manis ke arahku.
“eh..ah.. iya”

Mendengar itu rasanya aku tersadar dari lamuanku, dan pikiranku malai sedikit tenang.

“hihi”

Benar aku harus bekerja dengan giat, aku tidak boleh terbawa suasana. Ada tujuan yang harus kucapai, aku harus menekan perasaanku jika tidak pekerjaanku akan terganggu.

‘emangnya apa yang menggangguku?’

Lisa bilang dia sedang dipijet, tidak ada yang aneh dengan ini. Bobo yang menjilat leher Lisa, agak menggangguku, tapi Lisa tidak memarahinya, kurasa Lisa hanya menganggap Bobo sebagai adik laki-laki yang nakal. Semua terlihat normal.

“ya udah aku matiin ya?”

Lisa hanya mengangguk dan tersenyum.

Ketika aku ingin mematikan video call ini, aku melihat Lisa menari kepala Bobo lalu didekatkannya ke wajahnya.

“Wih..”

Aku terkejut mendengar suara yang ada di belakangku.

“kak Dimas, kapan balik kak?”
“baru aja balik-”

‘kok aku ga sadar’

“-nih nasinya”
“makasi kak”
“iya sama-sama, siapa tadi to? pacarnya?”
“hehe iya kak”
“wih mantep… yuk makan dulu”

Kami berdua pun makan bersama.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd