Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mengejar Cita dan Cinta(jalan kedewasaan)

Status
Please reply by conversation.
10. Senyum! Part 1



"Titipan pesan pada semesta

Merubah dimensi sang putri dan kesatria
Disampaikan dari sang pencipta
Mengenai garis takdir putri belia
Putri pasrah terhadap yang ia derita
Namun semua berharap akhir bahagia"



-SuGoy-

















-PoV Devan






‘Tinnnn........Tinnnnnn........Tinnnnn’

‘kenapa macet banget ya?’



Ucapku yang sengaja lewat jalan ini untuk menghindari macet. Jalan ini juga yang biasa kalau mau ke kampus sama ke apart ade. Tumben biasanya kalo macet begini pasti terjadi seusatu. Tapi kenapa ya?. Aku hanya terus berjalan seperti yang lain dan mulai terlihat penyebab dari semua kemacetan ini. sepertinya baru ada kecelekaan karna banyak warga yang berkerumun. Budaya negeri ini bila ada kebakaran atau kecelakan warga pasti berkerumun. Entah untuk apa maksudnya. Padahal malah tambah macet. Kuturunkan kaca sebelah kananku. Dan bertanya ada apa ini.



‘mas kenapa?’ tanyaku kepada warga yang sedang mengatur lalulintas

‘kecelakan stopjek mas lagi bawa penumpang cewek lagi!’ terangnya heboh ‘mana ambulancenya belom sampe mas’ tambahnya

Wah sepertinya parah karna motor korban terlempar. karna ada bekas serpihan kendaraan di jalan. Aku melaju pelan untuk melihat separah apa korban itu. Karna mau bagaimana aku tetap masih warga negara ini. yang hausakan kekepoan. Saat kuliat korban sekilas.

‘DEK.....’

‘Apa dia ?. ga ga mungkin!’

tolakku saat melihat korban sekilas, namun rasa penasaran di dadaku ini sungguh besar ku pinggirkan mobilku kesebelah kanan jalan, lalu turun untuk melihat apa benar yang aku lihat. Dengan jantung yang terus berdegup pikiran yang terus mencoba untuk menolak. Aku mencoba membuka jalan untuk melihat apa benar dugaanku tadi. Siapa wanita itu. Setiap langkah aku mendekat setiap itu pula jantungku makin berdetak. Omongan warga yang aku lewati tidak aku dengarkan. Saat melihat korban dengan banyak darah.

‘Shit....DEEE!!.....’ aku kehabisan kata kata sekujurtubuhku langsung lemas seketika. Benar wanitaa yang kulihat adalah ade aku langsung berteriak dan menghampirinya

‘mas kenal wanita ini?..’ tanya warga

‘ INI TEMAN SAYA PAK TOLONG MASUKIN KE MOBIL SAYA PAK!!’ aku berteriak supaya ade dimasukan ke dalam mobilku

‘devaannn....’ suara sayu memanggilku ade masih sadar saat di bopong oleh ku dan seorang bapak yang membantuku.

‘hp dan barang mba ini kemana yaa?’ tanyaku pada warga lain di sekitar tempat kejadian.

Tidak lama seorang ibu memberikan barang barang ade padaku. Badan ade kini di penuhi luka dan kelapanya berdarah mungkin dia mengalami beberapa patah tulang aku hanya berharap ia tidak sampai mendapat luka dalam yang parah.

‘vaan......’ ucap ade sayu sambil melihatku.

‘iya dee...udh kamu diem aja dulu yaa..’ kulihat dia sambil bersiap untuk berangkat dari tkp ke rumah sakit. Ku jalankan perlahan karna aku hanya sendiri. Ade terbaring di kursi belakang. Kini kulihat dia sudah pingsan sepertinya dia trauma. Kujalankan dengan agak cepat mobilku menuju rumah sakit terdekat

.

.

.

.

.

.

.

.

Before that day!



Hari ini adalah hari pertama UTS dan aku masih di jalan dari kantorku. Jam 16.00 aku hari ini pulang cepat karna sudah tidak ada urusan lagi di kantor. Agne juga tidak ada di kantor hari ini dia ijin dua minggu sama bu sandra untuk mengikuti ujian tengah semester. jadi aku pulang cepat saja malas terlalu lama di kantor dan tidak bisa mengerjakan apa apa. Hari ini bu vivian dan pak cris mulai menyinggung masalah proyek di bali. Aku hanya berharap rose sudah pulang, jadi aku bisa minta bantuanya.

Aku sampe kampus jam 17.00 sementara aku ujian masih satu setengah jam lagi. Sepertinya ke pagian nih. Ohiya aku coba tlp agne aja siapa tau dia masih di kampus. Ternyata benar dia masih di kampus. Dia lagi di perpus katanya. Berhubung aku mager, aku ajak dia makan di kantin biar ga terlalu jauh dari parkiran mobil. Untung dia baik jadi dia mengiyakan.

Setelah beres tlp. Aku turun dan jalan menuju kantin. Di kantin kulihat aga ramai karna banyak mahasiswa yang lagi pada belajar sambil makan. aku celingak celinguk cari agne sepertinya dia belom keluar dari perpus. Yaudah aku pesen makan aja duluan di alamsari seperti biasa. Beres pesen makan aku cari tempat yang kosong terus wa agne.

Sambil nunggu agne seperti aku lihat ada cowok lagi makan sama cewek. Cowoknya kaya si kumis brengseng tp dia ga lagi makan sama ade karna ceweknya dari belakang ga kaya ade. Udahlah mungkin temennya. Ga lama makananku dateng di anter sama bang ucok. Nasigoreng katsu sama jus mangga.

‘hay....!’ tegur agne yang datang dari arah perpus



‘hay, kamu mau pesen jugaa ga? ‘ tanyaku padanya ‘mumpung masih ada bang ucok’ tambahku

‘iyaa mau pesen apaa atuh?, tenang di bayarin ama bos’ rayu bang ucok sambil menepuk pundaku.

‘hmm entar aja bang, aku masih kenyang’ tolak agne sambil menaruh buku buku dan duduk. ‘bikinin es coklat aja bang ucok’ tambahku kepada bang ucok yang di iyakan olehnya

Saat bang ucok pergi aku bertanya sama agne gimana hari ini. ya kedekatan ku dengan dia makin hari makin jadi saja. Kami selalu berkabar seperti layaknya pacar namun tidak perah terjadi kontak fisik hanya ciuman waktu itu yang terjadi padaku dan agne. Setelahnya tidak pernah walau aku sering menghabiskan waktu dengannya. Dia juga mulai mau ku ajak nongkrong bareng teman teman.

‘kamu cantik kalo pake kacamata’ godaku padanya di saat makan

‘apan siii, ini kacamata buat fasion doang, bagus ga?’ tanyanya

‘mayan sihhh jadi cantik’ gombalku.’ Terus aja van gombal terus! Haha, oh iya papi bsk dateng loh’ jawabnya cepat

Shit! gua lupa papinya dateng besok. Langsung aku bertanya pesawat yang jamberapa? Dia bilang yang siang katanya. Aku menyuruhnya bertanya lagi pastinya biar kita nanti jemputnya ga telat. Sebenernya itu hanya alasan karna aku harus minjem mobil si riki atau abang. mobilku takut ga bisa bawa koper, karna ga terlau besar bagian belakangnya. Masa papinya agne duduk ama tas. sangat tidak baik.

Kami ngobrol banyak hal sambil aku habiskan makananku. Teryata hari sudah lumayan gelap. Aku ajak agne ke danau bertemu teman temanku di sana. Tapi dia bilang hanya sebentar karna mau belajar buat besok. ujian pagi katanya. Saat di danau aku lihat ada cipuy, kuma, khalil dan lae. Aku menyapa mereka di ikuti agne di belakangku. Kami baru ngobrol sebentar agne sudah pamit mau pulang.

‘ehh aku pamit yaa’ jawab agne sambil ingin bersalaman sama mereka

‘ih kaka mau kemana masih sore, kirain nunggin devan dulu’ tanya cipuy ‘tau van macammana kau antar lah dia pulang’ tambah lae

‘haha kemaleman dong kalo nunggu devan, aku pulang naik stopjek aja’ terang agne ‘pamit ya’ tambahnya sambil tos sama teman temanku

Mereka hanya bilang hati hati pada agne. Sebagai seorang laki laki yang gentelmen ku temani dia sampai gerbang kampus. Karna abang stopjeknya nunggu di depan. Aku dan dia hanya ngobrol riangan serta bertanya bsk aku jemput dimana. Katanya mungkin di kampus aja. Aku mengiyakan saja. Sampai depan gerbang aku menunggunya naik stopjek lalu pergi. baru aku masuk lagi ke danau. Balik dari ngater agne sudah ada abang, riki, mada, bone .



‘ki tukeran mobil yo bsk? Gua mau pinjem mobil lu buat jemput bokapnya agne’ terangku pada riki saat kami bersalaman

‘cie abang mau jemput calon mertua!!’ terang mada

‘ga bisa ler mobil mau dipake bokap entar malem’ jawabnya

‘yaudah oke deh ki’ jawabku dengan lesu

Saat mendengar riki tidak bisa minjemin mobil abang menawarkan padaku mobilnya. Sebenenya aku rada sungkan juga minjem mobilnya karna tidak enak. berhubung dia yang menawariku aku menerimanya. Tapi aku harus kekantornya bsk untuk mengambilnya sendiri. Aku hanya mengiyakan yang penting dapet mobil. Lalu kami mulai bersiap ke atas karna tigapuluh menit lagi uts akan dimulai. Berhubung lift penuh karna ini weekday dan first day ujian. Maka kami naik tangga saja walau di lantai lima.

.

.

.

Pagi ini aku bangun cukup pagi sekitar jam 07.00 karna aku harus ke kantor bang ucok berhubung kantornya adalah polda dan itu sangat amat macet jadi kuputuskan untuk jalan pagi saja. Sampai depan gerbang polda seperti seharusnya aku membuka kaca mobil karna ada pemeriksaan tamu.

‘selamat pagi pak, mau kemana?’ tanya seorang berseragam dengan senjata laras panjang

‘pagi pak, saya mau bertemu teman saya pak di dokkes’ terangku

‘boleh minta ktpnya dan boleh kami periksa mobilnya pak’

Aku hanya mengiyakan sambil membuka bagasi belakang mobil dan memberikan ktpku. Yang ditukar dengan tanda pengenal. Sementara aku menunggu beberapa petugas mengecek mobilku. Saat semua sudah beres aku langsung jalan ke gedung dokkes. Sampai parkiran gedung dokkes ku tlp abang. Ga lama abang mendatangi mobil ku. Melihatnya dari sepion aku langsung turun dari mobil. Kami ngobrol sebentar dan dia memberikan kunci mobilnya padaku. Aku juga memberikan kunci serta stnk mobil padanya.

Mobil bang ucok ini mereknya CVR mobil keluarga 6-8 orang yang lumayan aga mewah. Dikelasnya. Aku langsung pamitan sama abang karna tidak mau menggangu. Aku lalu keluar dari gedung polda. Karna menurutku mobil ini aga kotor maka aku mau cuci mobil dulu, kebetulan ada yang di dekat kampus. Biar sekalian aku bisa nunggu di kampus. Cuman lima menit. Sebelum turun aku cek apa ada barang berharga milik abang aku tidak mau disalahkan bila ada barang yang ilang

.

.

.

.

.

-PoV Agneta

Akhirnya selesai juga uts hari ini. ya walau cuman satu mata kuliah tetep aja lama. Siang ini aku akan jemput papi yeeyy. Setelah aku wa katanya pesawatnya takeoff jam setengah dua kebetulan papi naik Gapura Indo jadi jarang delay. Mungkin sampai jakarta jam setengah tiga. Hari ini juga di antar oleh devan. Iya semenjak devan minta maaf waktu itu aku dan dia jadi makin akrab.

Dia juga jadi tidak pernah menyinggung waktu itu lagi sesuai permintaanku. Bahkan ada moment diamana harusnya dia bisa menciumku dia tidak melakukannya. Padahal aku tidak pernah melupakan ciuman itu. Aku masih mengigat jelas betapa aku menyukai ciuman itu. Ciuman yang bisa membuatku lupa sesaat itu. Sungguh luar biasa.

Walau dia melakukanya lagi aku tidak akan marah juga. Kami sekarang makin seperti sepasang kekasih walau tidak pernah berhubungan sex. Aku juga senang papi bisa ketemu devan pasti papi suka sama devan. Karna kerjaan mereka satu bidang yaitu sipil. Pasti nyambung. Oh iya dimana ya dia? kenapa belum ngabarin aku?. engga mungkin dong dia lupa kan baru aku ingetin kemarin. Kucoba wa deh siapa tau dia ada kerjaan.




Kamu dimana?

Jadi jemput papikan?

Jadi aku lagi nyucimobil bentar

Yang dideket kampus

Ini udh mau selesai


Yaudah aku tunggu di kantin ya

Iya




Setelah berbalas wa kulihat jam masih jam 11.00 aku langsung ke kantin karna memang janjian sama devan disana. Sampe kantin aku pesan di JariTiga salah satu stan di kantin ini selain langgananya si devan alamsari. Aku pesan jus dan somai sama awkarin. Iya nama julukan pelayannya awkarin sama kaya influenser yang nyanyi baddas. Entah mungkin menurutnya awkarin seksi kali. Jadi dia bangga jadi fans awkarin.

Abis pesen aku langsung bayar dan menunggu makan di kursi. Sambil nunggu aku cek cek ig siapa tau ada yang seru. Ga lama aw datang membawa pesananku. Langsung aku makan saja. Lagi enak makan devan datang. Hari ini dia rapih sekali padahal dia tidak kekantor hari ini. pake poloshirt serta celana panjang. Tp dia hari ini tidak pakai kaca mata mungikin pake softline kali.

‘kamu udah makan’ bukaku padanya saat dia datang

‘belumm, tapi udah pesen td pas lewat alamsari’ jawabnya sambil duduk

Aku tanpa menjawab lanjut makan. lalu dia bertanya apa dia hari tampak sopan?. Karna dia binggung mau pake baju apa ketemu papi. Aku yang mendengarnya langsung tersenyum lalu tertawa. Dia binggung melihat aku tertawa. Aku bilang aja dia hari ganteng banget. Padahal dia selalu punya karismanya sendiri tidak ganteng baget tp gimanaya pokoknya auranya bagus gitu susah di gambarkan.

‘eh nama papi kamu siapa si ne?’ tanya devan,

‘melvin’ jawabku ‘kenapa kamu tiba tiba nanya nama papi’ tambahku yang binggung sampai berhenti makan saat devan nanya nama papi.

‘gpp masa sama calon mertua ga boleh tau nama, EHHH!’

Aku yang mendengarnya langsung seperti tersedak karna kaget, lalu dia hanya tertawa dan memberikannku minum. Jadi aga kaget dengernya aku. lalu dia tanya apa mami ikut ke sini. Aku bilang mami tidak bisa ikut. Lalu kami lanjut makan dan ngobrol banyak hal. Kira kira sudah jam setengah satu. Aku ajak devan jalan ke airport karna takut macet walau sudah ada tol bandara tp tetap saja pasti macet. Kami berjalan ke mobil tp ini kan bukan mobil devan?.

‘aku minjem mobil abang soalnya, mobilkukan bagian belakangnya ga besar nanti koper papi ga muat lagi’

Terang devan sebelum sempat aku bertanya padanya. Aku hanya mersepon bisa lalu masuk kedalam mobil. Mobil bang ucok ini memang lebih besar dan bagus dari mobil devan si. Baik sekali dia mau meminjamkan mobil ini ke devan. Kami kemudian jalan dari kampus ke bandara. Karna kampus kami dekat dengan tol bandara maka devan langsung masuk ke tol bandara.

‘ne itu papi tinggal dimana? Hotel?’ tanya devan saat kami masih di tol

‘iyaa, kan ada fasilitas kantor..’

‘ohhh, emang papi kerja apa ne?’

‘arsitek untuk salah satu developer besar di indonesia’ terangku sambil main ig. ‘jadi papi itu ke jakarta buat bahas proyek satu atau dua bulan kedepan yang ada di tabaan, depasar, sama di ginanyar kalo ga salah’ tambahku

Saat aku mengatakan itu devan seperti kaget dan benggong sesaat. Lalu dia bertanya apa papi kerja di SinarPerak group. Aku mengiyakan lalu teryata devan bilang kalo kepaus group berencana mengadakan kontar untuk beberapa peroyek yang mungkin di tangani papi di bali. Aku juga kaget mendengarnya. Ternyata dugaanku kalo papi dan devan akan cocok melebih ekspektasiku.

Kami sampai bandara internasional ini cukup cepat hanya empat puluh menit jadi masih ada sisa sepuluh menit. Kami langsung menuju terminal 3 domestik tempat kedatangan pesawat papi. Devan mencari tempat parkir yang tidak terlalu jauh dari terminal kedatangan. Setalah mendapat tempat parkir. Kami bergegas langsung turun dan berjalan ke terminal kedatangan domestik sambil aku cek wa dari papi takut takut dia sudah ngabarin.

Tidak berapa lama kami menunggu ternyata papi tlp dia bilang baru turun dari pesawat sekarang baru mau berjalan keluar. Mendegar kabar dari papi aku langsung memberitau devan kalau aku papi sudah sampai di jakarta. tidak lama aku melihat sosok bule berbadan tegap. Aku langsung bertriak sambil lari menghampirinya. Aku peluk dia erat karna aku sudah sangat kagen devan mengikutiku dari belakang dengan berjalan aga cepat.

‘papiii i miss you..!!!’ ungkapku pada papi saat memeluknya

‘hey...hey... papi miss you to...’jawab papi yang memelukku dan mengusap punggung.

‘oh iya pi kenalin ini devan..’ ucapku pada papi setelah pelukan tadi. ‘your boyfriends hah?’ tanya papi sambil mengulurkan tangan ke devan

‘hallo mr marvin, devan’ jawab devan sambil menjabat tangan ke papi. ‘sorry mr marvin, im just a friend with agne’ tambah devan

Sebenernya aku aga kesal devan ngomong “hanya teman” tapi ya memang kami hanya teman. Lalu devan bertanya apa kita mau jalan sekarang?. Sepertinya papi juga lelah jadi ku iyakan ajakan devan. Devan bilang kami tunggu di dekat dropoff biar dia yang keparkiran untuk mengambil mobil. Kemudian devan sedikit berlari untuk mengambil mobil. Sementara aku dan papi berjalan santai sambil aku bertanya kabar mami dan adikku.

Saat devan tiba dengan mobilnya dia langsung membantu papi dengan memasukan koper papi ke belakang. Aku duduk di depan bersama devan sementara papi duduk di belakang. devan menjalakan mobilnya keluar dari bandara. devan lalu bertanya hotel tempat papi menginap. ternyata papi menginap di daerah BSD. Devan langsung memacu mobilnya ke daerah bsd. aku mulai kembali ngobrol dengan papi.

Devan yang sepertinya canggung atau takut dengan papi entahlah. Dia mulai ikut dalam obrolan saat papi menyinggung masalah pekerjaan ternyata benar kepaus adalah calon vendor dari proyek papi. Di tengah jalan devan mengajak kami makan di salah satu mall daerah bsd. obrolan mereka mulai makin akrab dan kesan canggung di awal kini sudah tidak ada. Aku senang hehee.

Kami bertiga makan bersama dengan sangat hangat terkesan seperti keluarga yang bahagia. Canda tawa mulai tergambar. Di saat makan devan sepertinya mulai menjelaskan produk dari kepaus group. Dasar jiwa marketing yang tinggi. Sepertinya papi juga antusias mendengarnya karna teryata banyak design produk kepaus group yang cocok dengan beberapa ide design interior dan estetika bangun papi. Selesai makan kami mengatar papi menuju hotel untuk istirahat.

Sebenernya aku masih kangen dengan papi namun hari masih panjang kemungkinan papi akan tinggal di jakarta selama satu minggu sebelum pulang lagi kebali. Jadi masih banyak waktu yang bisa kami habiskan setelah pekerjaan papi beres. Aku harap pekerjaannya tidak memakan banyak waktu jadi aku dan dia bisa sedikit qualitytime ayah dengan anak perempuannya.

Kami mengantar papi sampai lobi hotel dan pamit ke papi. Devan kemudian mengajaku menukar mobil bang ucok dengan mobilnya. Tapi sebelumnya dia pergi ke pom untuk mengisi bensin. Layaknya orang yang meminjam mobil pasti harus mengisi kembali bahan bakar biasanya sampai full. Saat tiba di polda aku baru tau kalo bang ucok adalah silop walau badanya sedikit tambun. Aku kira adalah penjual kaos online. Soalnya devan bilangnya, pas aku tanya pekerjaan bang ucok apa?. Dia bilang penjual kaos online.

‘jadi bang ucok itu pedagang kaos online yang ada di kantor silop?’ tanyaku dengan nada sedikit kesal

‘hahaa, abang itu kurang suka mengumbar pekerjaannya sebagai silop’ jelas devan padaku

Aku hanya merespon biasa saja toh itu haknya bang ucok. Sampai di parkiran salah satu gedung di komleks ini devan mulai tlp. Sepertinya dia akan tlp bang ucok. Tidak lama ada yang mengetuk kaca mobil sebelah kanan ku. Dia adalah bang ucok yang datang dengan seragam lengkap.kami berdua langsung turun dari mobil. Devan dan bang ucok seperti berbicara sesuatu dan sedikit tertawa. Aku hanya senyum sambil dadah dadah untuk menyapanya.

Tidak lama kami pamitan dengan bang ucok dan menuju mobil devan lagi. Lalu kami pergi dari kompleks polda ini. Saat diluar devan bertanya aku mau kemana lagi?. Apa mau di antar langsung ke kosan?. Karna besok aku ada ujian yang lumayan sulit aku minta langsung di antar ke kosan saja sama devan karna aku ingin belajar.

‘sampee tuan putri’ sahut devan saat mobilnya sampe depan kosan

‘makasih ya kamu udah repot repot hari ini, nemenin aku’ jawabku. ‘gimana aku membayarnya?’ tambahku

‘hmmmmm, kamu bisa ngajarin aku mata kuliah bu yuliana sama bu novia gimana?’ jawabnya sambil mikir.

‘okeh gampang kalo itu’ dengan wajah yang gembira mengetahui permintaan yang mudah dari devan. ‘mau kapan emangnya’ tambahku

‘nanti aja setelah papi pulang ke bali, toh ujiannya masih sabtu minggu depan’

Entah devan itu seperti selalu bisa membaca situasi. Dia tau aku masih kangen dengan papi jadi dia tidak memaksakan kepentingannya. Sifat yang begitu bisa mengerti perasaan pasangan. Akhirnya kami berpisah di tutup dengan sedikit lambaian tangan darinya. Tidak ada ciuman dan peryataan cinta. Padahal aku sudah menunggunya. Sudahlah biarkan.

.

.

.

.

.

Satu minggu itu merupakan waktu yang cepat. Tidak terasa sudah satu minggu papi di jakarta. walau, aku dan dia bisa menikmati qualitytime sesungguhnya hanya weekend. Karna aku bisa nginep di hotel papi. sarapan bersama. jalan jalan juga pokoknya benar benar lepas kangen dengan papi. Selebihnya paling aku pulang kampus ke tempat papi itupun kalo papi sudah selesai dengan pekerjaannya.



Siang ini aku sedang mengantar papi ke bandara tentu bersama devan. Kali ini dia pinjem mobil teman kosnya si vino apa kalo ga salah. Mobilnya tidak lebih bagus dari mobil devan si. Tapi kembali ini mobil 6-8 orang. Jadi devan meminjamnya. tidak lebih tepatnya tukeran mobil. katanya si vino ke kampusnya pake mobil devan.

‘sayang papi jalan dulu udh waktunya chekin’ ucap papi yang masih aku peluk

‘cepet banget si pi...huhhuuhuu’ ucapku sedikit menanggis ‘salam buat mami yaaa liburan semester ini aku pulang kok’

‘iyaaa sayang nanti papi salamain buat mami’

‘cup’

Ciuman papi mendarat di keningku. Aku seperti tidak ingin melepasnya pulang aku masih lumayan rindu dengan dia.

‘hati hati di jalan om, mungkin dua bulan lagi kita bertemu di bali’ ucap devan sambil megulurkan tangan

‘terima kasih devan’ jawab papi menjabat tangan devan. ‘om tunggu kamu dengan proposalnya, ya mungkin nanti kita bisa bicarakan untuk kontrak di bali’ tambah papi

‘baik om nanti saya bawa proposalnya’

‘oke well sudah tidak ada yg perlu di bicarakan lg, so i have to go ’ ucap papi kepada kami. ‘oh iya devan. om titip agneta sama kamu ya! Jagain dia!’ tambah papi lalu pergi

Devan yang menerima pesan itu. Setelah papi masuk ke ruang tunggu keberangkatan aku dan devan berjalan menuju parkiran. Devan bertanya kita mau kemana?. Karna bsk aku tidak ada uts maka aku bilang terserah. Akhirnya dia mengajaku untuk makan siang. Iya juga si tadi kami tidak mampir makan siang. Karna takut jalanan macet jadi langsung saja jalan. Aku hanya mengiyakan. Aku bilang terserah mau makan dimana bebas. Akhirnya tujuan bila mentok mencari makan yaitu restoran fastfood.

‘kamu besok ga ada kuliah kan?’ tanya devan di sela makan

‘engga kok, kenapa emang’

‘hmm yaudah sekrang mending ajarin aku buat matakuliah bu yuliana gimanaa??’ tanyanya antusias padaku

‘di mana?, kampus?’

‘kosan aku aja gimana?’ tanya dia lagi setelah berfikir

Aku mengiyakan saja. Sebenernya aku takut kalo di kosannya pasti ujung ujungnya tidak akan belajar nihh pasti. Tapi semoga niatnya tetap lurus saat sampai disana. Setelah makan kami lanjutkan langsung ke kosan devan. Perjalanan dari tempat makan ke kosan devan tidak terlalu lama. Mungkin karna kita lewat tol kali ya. Aku baru kali ini ke kosan devan. Dari luar tidak terlihat apa apa. Hanya tembok dan pagar hitam.

Devan membuyikan klaksonnya dan gerbang pun dibuka oleh sesorang yang mungkin itu adalah satpam kosanya. Saat mau memarkirkan mobil devan parkir mundur. Sebelum aku bertanya dia sudah menjelaskan. devan bilang karana takut susah ngeluarin mobil mundur mending masukinnya aja yang mundur. Terangnya.

‘ohh gitu’ hanya itu yang bisa aku ucapkan

Saat selesai parkir dan turun. devan suruh aku menunggu sebentar di dekat mobil. Dia lalu pergi ke satpam tadi yang baru selesai menutup pintu. Sepertinya dia berbicara sesuatu dan memberikan kunci mobil ke satpam. Saat devan sudah selesai dia kembali mendatangiku. Dan mengajakku ke atas. jadi kosan devan itu punya tempat parkir dibawah. Sedangkan kamar pengguni ada di atas. kamar devan adalah yang paling dekat dengan tangga.

Aku tidak berani bertanya teralu banyak takut tidak sopan. Devan masuk terlebih dahulu ke kamarnya. Di susul aku. saat kulihat kamarnya tidak teralu luas hanya ada kasur di pojok ruangan. Didepan kasur ada kamar mandi, sebelah kamar mandi ada lemari Sekaligus ada seperti meja belajar. Lalu di sebelah kanan pintu ada meja pc. Sepertinya devan gemar bermain game. Lalu ada ac di atas tempat tidur.

‘untuk kosan cowo kamu rapi..’ ucapku kagum padanya

‘engga ini berantakan loh nee’ jawabnya yang masih ada di sebelahku dan menutup pintu.

‘yaudah mana sini aku ajarin....’ ucapku lalu duduk mencari posisi pw

Devan lalu mengambil buku buku matakuliahnya dan juga laptopnya. Teryata dia punya pc dan laptop. Saat aku buka bukunya dia permisi sebentar sepertinya ingin membeli minum. Saat devan keluar aku sampai lupa menayakan password laptopnya. Aku sambil menunggunya hanya bermain ig dan membuka bukunya devan. Lumayan lama menunggu akirnya devan datang



Aku yang melihatnya datang lalu tersenyum. Dia ternyata ke mini market untuk membeli beberapa minuman dan makanan ringan. Dan dimulailah sesi belajarku hari ini. ternyata devan adalah anak yang lumyan bisa nenangkap pelajaran dengan baik. Namun sesekali dia cepat lupa apa yang baru saja ku jelaskan. Sangking kesalnya aku sempat tabok dia.

‘ihhh kamu lupa mulu si astagaaa’ ucapku kesal sambil memukulnya pakai buku

‘aww...aww...ihh jawaban aku bener tau!’ ngotot devan merasa jawabanya benar

‘mana coba engga sama vaaan astagaa’

Dia hanya tertawa saat mengetahui jawabnya tidak sama dengan punyaku. Saat aku mau memukulinya lagi dia mengambil bantal untuk bersembunyi dariku. Aku yang semakin gemas mulai berusaha lebih keras untuk bisa memukulnya dengan buku yang kubawa. Pertempuran ku dan devan di iringi canda tawa. Sampai akhirnya aku terjatuh di atas devan karna berusaha memukulnya.

Seketika moment itu berubah menjadi sangat hening. Devan yang tadinya berlindung di belakang bantal kini mulai membuang bantal tersebut. Mulailah kami saling tatap. Tatapan devan makin lama makin dekat. Wajahku dengan wajahnya mulai tidak ada jarak.

‘cup..’

Kurasakan bibir devan mulai menciumku. Aku yang tidak tau apa yang terjadi hanya memejamkan mata. Saat ku buka mata kulihat devan di bawahku sedang tersenyum melihatku. Akupun hanya bisa membalasnya dengan tersenyum.

‘cup..’

‘cup..cup’

‘cup..’


Ciuman kami terjadi lagi makin lama ciuman itu berubah yang awalnya begitu romantis kini berubah menjadi penuh napsu. Entah siapa yang mulai namun ciuman itu mulai berubah menjadi permainan lidah. aku bisa merasakan lidahnya devan mulai mencoba masuk kedalam mulutku. Aku hanya merespon dengan membuka mulutku dan membiarkan lidahnya menari di dalam mulutku. Kadang sesekali aku lakukan hal yang sama kepada dia.

‘sllurrrppp...sssllluuurrrppp...’

‘aachh..’


Aku yang menikmati permainan devan tanpa sengaja mulai mendesah perlahan. Nafaskupun mulai terasa lebih berat. Aku menikmati apa yang dilakukan terhadapku. Sensasi ini sungguh sensasi yang sudah lama tidak aku rasakan.

‘can i..?’ ucapnya lembut padaku di sela sela ciuman kami. Yang bahkan sekarang posisi kami sedang sama sama duduk di pinggir kasur devan.

Aku hanya mengangukan kepalaku kecil lalu dia mulai mengajakku untuk berdiri lalu duduk di atas kasurnya. Dia secara perlahan menjatuhkan tubuhku ke atas kasur. lalu dia mulai kembali mencium lembut. Keningku lalu turun ke hidungku lalu kami kemudian saling menatap. Lalu devan mencium bibirku sekali lagi. Ciuman itu kini sepenuhnya adalah ciuman penuh napsu

‘cup..’

‘slllurrpp....slluurrpp..’

‘aacchh..’

‘ammhhm’


Aku yang hanya bisa menikmati setiap apa yang dilakukan devan padaku. Suara desahku yang kadang tertahan oleh peraduan bibirkami pun tidak bisa menutupi bahwa aku sangat merindukan sentuhan ini. devan lalu mulai berpindah ke leherku. Dia mulai kecup leher sebelah kananku. Tidak jarang dia arahkan mulutnya untuk menuju telingaku dan kembali ke leherku yang coba dia hisap kuat kuat



‘cup...’

‘aacchh..’

‘vaan...acchh..’


Aku hanya bisa memanggil namanya. Setelah puas kini dia mulai mencoba membuka bajuku. Aku hanya membantunya dengan mengangkat punggungku dan juga tangganku ke atas kepala agar kaos yang ku kenakan dapat terbuka. Setelah terbuka kini ia mulai mencium pundakku sambil tangganya tetap mecoba membuka kait pada bra yang ku pakai.

‘vaann..’

‘maluuuu....’


Ucapanku setelah dia melihat payudaraku lama. Dia hanya melirikku sebentar dan mulai mencium bagian pinggir payudaraku. Kemudian dia mulai mencium dan mengghisap lembut putingku. Aku yang seperti orang kesetrum merasakan rangsangan yang aku dapat membuat hanya dapat mendesah dan mengacak acak rambut devan

‘cup.’

‘sllruup..’

‘aacchh...’

‘vaacchhnn..’


Tanpa terus berkata kata devan meneruskan aksinya dengan mulai berpindah ke payudara satunya. dia melakukan hal hampir sama dengan payudara yang ini. dia mencium lembut dan menggisap putingku namun kadang dia gigit kecil. Tanganya kini mulai memegang payudara yang tidak dia hisap. Dia remas payudara itu, kadang ia tarik dan putar putingnya aku semakin terbawa suasana. Aku makin keras memegang kepala devan lalu mendorongnya supaya terus melakukan pada payudaraku

‘acchh..’

‘haahh...hhuuhh..aacchh..’

‘vaann..’


Devan kemudian menghentikan permainannya di payudaraku dan turun menuju ke perut dan pusarku. Di pusarku dia julurkan lidahnya untuk menyapu pusarku. Aku mulai mengeliat seperti ular. Merasakan sensasi geli, basah, namun membuatku makin terlena oleh suasana sore ini. devan mulai mencoba membuka celana panjang yang aku kenakan. Aku pun mulai membatunya dengan mengangkat pinggulku.

Dengan cepat devan sudah membuka celanaku. Kini aku hanya wanita yang mengenakan pantis. Devan kemudian juga membuka pentisku secara perlahan. Dan terbukalah vaginaku. Yang menurut mantan pacarku bagus ini. kini devan mulai menciumnya.

‘cup..’

‘acchh..’

‘vaan jangan jorok tau..’


Tolakku padanya saat dia mulai mencium vaginaku. Sebenarnya tolakan itu hanya basa basi. Karna sungguh aku menikmatinya. Seolah devan sudah paham tanpa sepatah katapun devan terus mencium vaginaku. Yang dia selinggi oleh jilatan dan gigitan kecil pada klitorisku.

‘aacchh..’

‘aaachhmmm.’

‘vaacchhhn..’


Tanpa sadar pahaku mulai menjepit kepala devan di bawah sana. Aku yang meraskan sesuatu yang basah masuk dan mengeliat di dalam vaginaku membuat sensai yang luar bisa. Kini sepertinya dia mulai memasukan satu jarinya kedalam sana. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang mulai masuk. Sekarang jari itu mulai di maju mundurkan olehnya secara perlahan. Tanpa menghentikan permainan mulut dan lidahnya.

‘aaccchhh..’

‘aahhhmmm..’

‘aammhhmmm..’


Aku hanya dapat meremas sprai devan dan terkadang menutup mulutku. Karna takut ketahuan oleh teman kosan devan. Kini permaian jarinya makin lama makin cepat tanpa sadar pinggulku mulai ikut bergoyang dan sepertinya tidak lama lagi aku akan mecapai puncaknya. Karna kurasakan ada seusatu yang akan mulai keluar dari diriku.

‘aacchhhh......’

‘aacchhh...’

‘vaaaannn.......’

‘aacchh...vvaannn..aacchh..’

‘AAAAACCCHHHHH.............!’

‘haahh..huuuhh..haaahhh..hhhuuuhhh..’


Desahku panjang dan keras bersaaman dengan terangkatnya kepalaku dan tegangnya seluruh tubuhku. Sambil menjambak rambut devan yang berada di bawah sana. Seketika itu pula tubuhku mulai merasa lemas. Tak berdaya. Kucoba atur nafasku sesaat dan memejamkan mata merasakan sensai yang lama tak kurasa ini.

‘hihiihhi... enak..?’ sapa devan yang saat ku buka mata dia sudah berada tepat di hadapan wajahku

‘cup..’

Aku hanya meciumnya lalu tersenyum.

‘kamu belumkan?’ tanyaku. ‘ayok lanjutin...’ tambahku

To be Continued.....!
Senyum! Part 2
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd