Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mengejar Cita dan Cinta(jalan kedewasaan)

Status
Please reply by conversation.
Ga tau hu ane gampang aja tp ane masukin ipnya langsung masuk ke forum ini ipi 46*166*167*16

monggo * diganti( .)
browser eh penuh sampah sepertinya.. hapus data login lancar lagi.. kalau aku pake puffin biasanya kek gitu berat

Makasih sarannya suhu², bisa gampanh menikmati lagi nie cerita² di forum tercinta ini ❤️
 
Senyum! Part 2




-PoV Agneta

‘hihiihhi... enak..?’ sapa devan yang saat ku buka mata dia sudah berada tepat di hadapan wajahku

‘cup..’

Aku hanya meciumnya lalu tersenyum.

‘kamu belumkan?’ tanyaku. ‘ayok lanjutin...’ tambahku

dia tidak berkata apa-apa hanya tersenyum senang mendengar kata kata itu keluar dari mulutku. Kini dia membuka seluruh pakaian yang ada pada tubuhnya. Aku sekarang bisa melihat tubuh devan polos. Tubuh yang memiliki otot walau tidak besar itu. Sungguh otot perut yang bisa membuat perempun terpana. Ditambah keringat yang masih menempel membuat kesan maskulin.

‘perlu aku bantuin ga?..’

Dia hanya mengangguk pelan. Aku kini mulai bangkit dari tidurku dan merangkak menuju penisnya devan kupegang batang penis devan lalu ku kocokan perlahan. Sepertinya penis devan lumayan panjang dan besar. Kini kumulai hisap penis itu perlahan lahan ku masukan penisnya kedalam mulutku. Teryata penis itu hanya masuk setengah dalam mulutku. Dan sepertinya ini belum tegang maksimal.

‘aahhh..’

‘aahhh..’


Desah devan saat mulai kugerakan perlahan penis itu ke dalam mulutku. Aku maju mundurkan penis itu seperti seseoarang yang sedang memakan permen lolipop. Karna aku tidak terlalu suka melakukan ini. maka aku minta devan untuk segera memasukan penisnya kedalam vaginaku.

‘masukin vaan..’ pintaku dengan wajah sayu memandang devan dari bawah sini

iyaa..’

‘cup..’


Dia kemundian mendekatkan wajahnya dan menciumku. Lalu aku dibaringkan aku kembali ke kasurnya. Sekarang devan mengambil posisi untuk berada di atasku. Di arahkan pelan penisnya ke vaginaku.

‘aacchhh...’

‘aahhmm...’

‘pelan pelan vaan..’


Suara desah kami saat devan mencoba memasukan penisnya kedalam vaginaku. Namun agak sulit karna penis devan yang besar. Dia coba secara perlahan namun hanya kepala penisnya yang bisa masuk kedalam sana. Kini dia diamkan dulu kepala penis itu.

‘susah yaa?’

‘iyaa punya kamu rapet banget..’

‘yaudah pelan pelan ajaa..’


Pintaku padanya yang kini mulai menggerakan kembali penisnya di selinggi dengan dorongan agar penis itu dapat masuk kedalam vaginaku. Setelah beberapa kali dorongan disertai desahan. penis itu mulai masuk sepenuhnya kedalam vaginaku. Kembali dia diamkan sejenak penis itu. Kini vaginaku dapat merasakan sensai penuh seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam sana.

‘kamu udah lama ga melakukan ini..’ tanya devan padaku

‘iyaa...terakhir pas masih di bali..’ jawab ku malu

‘yu vaan..kayanya udah bisa ni, tapi pelan pelan yaa..’ pintaku yang merasakan otot vaginaku sepertinya mulai merasa terbiasa dengan penisnya devan.

‘aacchh...’

Desahku saat devan mulai memaju mundurkan penisnya secara perlahan. Sensasi yang aku rasakan sungguh luar biasa. Benda tumpul itu seperti ingin menusuk sampai kedalam rahimku. Dorongan lambat namun penuh dengan tenaga ini membuat sensai yang luarbiasa.

‘aacchh..’

‘aacchhh..’


Desah kami mulai kembali pecah. Disaat devan mempercepat dorongannya ke vaginaku. Aku yang mulai menyukai dan menikmati permainan devan kini mulai ikut menggoyangkan pinggulku.

‘aacchh..’

‘aacchh..’


Sekarang devan mulai menciumku di sertai dengan tangganya yang mulai meremas salah satu payudaraku.

‘cup..’

‘aamchhmmmcchhh..’

‘mmhhmm...’


Desah kami berduaa yang tertahan oleh bibir kami sendiri. Sodokan devan kini makin cepat dari yang tadi. Kurasakan penis itu makin dalam membentur di vaginaku. Namun kurasakan sepertinya aku sudah mau sampai untuk kedua kalinya. Sepertinya devan juga begitu. Karna sodokannya mulai lebih cepat.

‘aacchhh..’

‘aacchhh..’

‘aahhhh..’


Keringat mulai bercucuran deras pada badan kami. seolah ac di kamar ini tidak ada rasanya. Desah kamipun makin kencang seolah tidak perduli apa akan terdengar oleh teman kos devan atau mungkin malah terdengar sampai bawah tempat satpam berada.

‘aachhh...’

‘vaannn akuu mauu sampee laggiii..’

‘aacchh..’

‘aku juggaa....’

‘...jangan aacchh...didalemmm...’


Jawabku pada devan di sela sela permainan kami. Devan mulai bekonsentarasi dengan mempertahankan ritmenya pada vaginaku di barengi dengan ciuman pada bibirku. Tangan dan kaki ku kini mulai mendekap tubuh devan seorah tidak membiarkannya lepas dari dalam diriku.

‘aaacchhh...’

‘aacchhh...’

‘aacchhh...’

‘AOOOAAAcccchhhhhhhhhhh.............’

‘Aahhhhhhh...NEeeee...’

‘crot...crot...crot.....’


Desah panjang sekali lagi dariku. Di tamabah desah panjang devan serta semburan spermanaya di atas perutku. Mengahiri permainan kami yang tidak sadar bahwa hari kini berubah menjadi malam. Aku kembali tergeletak tidak berdaya. Devan kemudian degan sigap setalah menikmati sensasi permainan tadi. Bangkit dan mengambil tisu basah untuk membersihkan spermanya dari atas perut. Setelah selesai kini ia berbaring di sebelahku. Kami saling tatap sesaat.

‘i love you...!’ ucapnya padaku.

Aku tersenyum dan berkata. ‘ilove you to..’

Sungguh ucapan yang begitu romantis. Meyatakan cinta setelah berhubungan sex. Saatku lirikan mata untuk melihat jam di atas meja pc teryata sudah jam tujuh malam.

‘haahhh..hahhh...’

‘hehee...haaahhh...haahhh’

Tiba tiba ruangan begitu sunyi sesaat hanya suara nafas kami dan juga sedikit tawa kecil kami. Lalu devan kemudian mencium keningku lama sekali. Aku pun memeluknya dan tidur di atas dada devan.

.

.

-PoV Devan



Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan aku baru menyatakan cinta pada wanita yang sekarang sedang tidur di dalam pelukanku. Aku masih mengingat semua kejadian td dengan jelas. Biasanya aku selalu menghidar mengucapkan “iloveyou” pada semua wanita setelah berhubungan sex. Karna dia akan salah mengartikannya. Namun kebiasan itu berbeda untuk wanita ini. aku sudah merasa sangat cocok, nyaman, damai. Sama kaya saat aku dengan Ade. Kenapa aku jadi mikirin ade yaa sekarang!. Sial

‘hhmmm....jamberapa van?’ tanya agne yang sepertinya terbangun

‘jam sembilan sayang.....’ jawabku sambil mengelus elus kepala agne.

‘hah!!’ dia bangkit seolah tidak percaya ini udah malem. ‘udah jam sembilan?..berarti aku ketiduran dong?’ tambahnya

‘iyaa kamu tidur pules banget.. jadi ga tega banguninnya’ ucapku ikut bangkit dan duduk ‘yaudah yu kita cari makan malam’ ajakku sambil mengacak acak rambutnya.

Aku kemudian turun dari kasur dan mengenenakan bajuku. Agne nampak masih binggung sesaat. Saat aku sudah beres ganti baju. Akhirnya dia mulai memakai bajunya kembali lalu ke kamar mandi sambil membawa tas. Mungkin mau dandankali wajar perempuan.

‘Akuuu kebawahh duluan yaaa!, kamu kalo udh beres langsung kebawah aja!’ jawabku aga berteriak sama agne dari luar kamar mandi

‘iyaaa..’ balasnya

Saat mendengar balasan jawaban agne aku langsung turun ke bawah. Saat turun aku lihat mobilku sudah terparkir di garasi kosan. Vino nampaknya udh balik. Aku lalu nyamprin pak karno yang tadi kutitip pesen kalo ada vino pulang suruh titip kunci mobilku ke dirinya.

‘pak karno, konci mobil saya mana yaa??’ tanyaku menghampiri pak karno yang lagi nonton tv di dalam pos

‘oh ini mas depan......’ ucapnya memberikan kunci mobilku.

‘maksih ya pak,’ jawabku menerimaa kunci mobil itu. ‘ sama tolong pak buka gerbang nanti saya mau keluar cari makan’ tambahku meminta tolong dia untuk membuka pagar kosan. Kemudian aku cek keadaan mobilku. Bukan ga percaya vino tapi takut dia meninggalkan sesuatu yang tidak layak di lihat agne. Sekalian juga panasin mobil.





Saat aku cek mobil ternyata tidak ada barang barang yang aneh. Kulihat agne turun dari atas.karna si vino parkir mobilnya maju. Kulihat dia membawa tas lengkap. Kenapa dia tidak meninggalkannya saja ya pikirku.

‘ini abis makan kamu mau anterin aku pulang kan ya?’ tanya agne saat memasuki mobil

‘emang kamu ga mau nginep?’

‘emang boleh kosan kamu nginep?, bukanya ga boleh cewek nginep sini?’ katanya sambil menaruh tas ke kursi belakang.

‘ya gapapa asal ibu kos ga tau’ terangku. ‘yaaa selama ini ibu kos tidak pernah kesini..’ jawabku.

‘ohhh, yaudah liat nanti aja ya’

Aku hanya mengiyakan dan mulai memundurkan mobil, namun sebelum itu aku membunyikan klakson terlebih dahulu kepada pak karno agar membuka pintu, sekalian untuk membantuku keluar.

‘mau makan dimana?’ tanyaku yang sedang berusaha mengeluarkan mobil. ‘terserah kamu ajaa, aku gantuk’ jawabnya cepat sambil menaikan kakinya ke kursi untuk meringkal sambil melihat hp.

‘ya oke terserah aku yaa..’

Langsung aku pacu mobilku ke daerah selatan ibu kota. Aku mengarah ke daerah senoparty. Namun tidak untuk ke club atau bar. Aku menuju kawasan tempat makan kaki lima yang enak. Yaitu blok S. Sampai sana kira kira jam 22.00 karna jalan ibu kota sudah mulai sepi. Di perjalanan agne tertidur. Sambil memegang hp.

‘sayang bangun udh sampe, ayuu makan.’ tucapku untuk membangunkannya.

‘ini kita makan dimana si?’ saat baru tersadar dari mimpinya. ‘ kamu ngajak aku makan dimana jauh bgt?’ tambahnya melihat sekeliling

‘udah ayu turun nanti aja liat liatnya..’ kemudian aku turun terlebih dahulu dari mobil. ‘devaaan tunggu ihh’ rengeknya saat aku tinggalkan dia di mobil

Saat aku sudah turun aku berputar menuju tempat agne. Kubuka pintu mobilnya. Dan kubantu dia keluar dari dalam mobil. Dia tampak masih lemas dan aga sempoyongan. Ku bantu dia bediri. Baru setelah dia sadar kujelaskan dimana kami sekarang. Ini adalah kawasan kuliner murah tapi ga murahan. Makan disini enak enak sekali dekat lapangan bola blok S. Ada berbagai jenis masakan mulai dari sob iga, nasi goreng, es podeng, dan lain sebagainya

‘kamu mau makan apa?’ tanyaku padanya.

‘hmmmmm kita liat liat dulu yaa’

Aku lalu berjalan dari ujung ke ujung meyisiri setiap warung makanan di sini. Sampai hampir di ujung agne memutuskan untuk makan di warung makan bali. Yang ia lihat di dindingnya menyediakan banyak makan khas bali.

‘makan di sini yaa’ ajaknya masuk kedalam

‘ya oke...’

‘aku kangen makan Entil. dulu di bali mami suka bikin ini’ terang agne saat kami baru duduk

Aku masih binggung kenapa nama makannya entil. ya aku tidak terlalu sering si pergi ke bali atau makan di resto bali tapi baru kali ini aku dengar nama makan entil. saat pelayan datang aku bertanya apa itu entil. kemudian dia menjelasakan. Entil itu semayam ketupat atau lontong yang berbahan dasar beras atau santan

menyajikan entil, beras dan santan yang telah dimasukkan ke daun telengidi dan sudah matang, maka akan ditelanjangi dari daun penutupnya. Setelah ditaruh di atas piring, maka akan ditambahkan bayam, kecambah, kacang panjang, sambal kelapa, dan sambal goreng.

Bahkan untuk melengkapi rasa dan enaknya entil, maka akan diberi kuah bersantan untuk melumurinya, walaupun tidak terlalu banyak. Rasa entil adalah gurih dan akan bercampur dengan pedasnya sambal saat keduanya dimakan bersama.Apalagi masih ada sayuran, sehingga membuat seporsi entil begitu istimewa.

Agne kemudian memesan itu. Sedangkan aku hanya memesan ayam betutu dan sate lilit. Menu standard kalo turis makan ke bali. Lalu pesan minum mayoritas semua orang es teh manis. Saat menunggu aku sempat diam beberapa saat dengan agne. Karna sedang sibuk dengan hpku dia pun begitu.

‘ne jadi kita...?’ ucapku memecah keheningan. Seharusnya aku tidak mengatan ini karna bila tidak sesuai ekspektasi pasti akan awkward sekali. ‘duhh kelepasan lu bego banget vaan, bego..bego...begoo!’ ucapku dalam hati

‘hah gimana maksudnya van...?’ tanyanya kembali memastikan

‘hmmm ituu....’ saat aku belum selesai bicara, mas mas pelayan datang membawakan pesanan kami. ‘silakan pesanannya mba, mass..’ ucap pelayan itu memotong perkataanku.

‘Shitt!!’

Aku hanya bisa menggumam didalam hati. Sial. Kemudian saat masnya pergi agne sudah terdistract oleh menu makanan yang dia kangenin tadi. Ya dengan berat hati aku tidak membahasnya lagi dan lanjut makan. di sela-sela makan dia menawariku untuk mencoba entil yang dia pesan.



‘sini aku suapin kamu belom tau entil kan?’ sambil memotong entil lalu memberikan kuah serata sayuran sayuran. ‘ mangap aaaa..’ ucapnya menyendokan makan itu ke mulutku.

Aku membuka mulutku lebar lebar dan mulai kurasakan teryata rasanya gurih. Nikmat dan pedas. Aku yang tidak begitu suka pedas langsung buru buru meminum es teh manisku. Sial pedes banget

‘haah..heehhh..haaah.. pedes banget sii!’ jawabku setelah meminum hampir setengah gelas es teh manis itu. ‘ tapi enak kok’ tambahku

Dia hanya tertawa saja melihatku kepedesan memakan makan yang ia berikan. Lalu kembali menyantap makananya. Saat sudah hampir selesai makan. Aku pergi untuk memesan makan favoritku disini yaitu es podeng blok s yang legendaris. Saat aku pesan aku suruh abangnya mengantar ke mejaku duduk sama agne. Saat kembali agne sudah selesai dengan makananya.

‘kok kamu udah selesai makanya?’ tanyaku saat kembali duduk di depannya

‘udah dongg soalnya enaak baget entilnya’ terangnya girang

‘oh iya aku pesen makan penutup loh’ jawabku lanjut menghabiskan makananku.

‘ihh aku kalo jalan sama kamu pasti makan mulu...’

‘hahaa iya gapapa biar gemuk’ candaku

Kami berdua pun tertawa. Kemudian pesanan es podengku datang. Tepat saat aku menghabiskan makanku.

‘misi mas yang pesen es podeng yaa...’ tanya abangya

‘iya mas saya yang pesen..’ jawabku menyambut es podeng yang di bawa oleh abang tersebut. ‘makasih yaa mass.’ Tambahku

‘ ini dia makan favorit aku di sini. es podeng blok s!!’ terangku gembira

‘ohhhhhhh es podeng, di deket kosan aku juga ada. ngapain jauh jauh ke sini’ ucapnya datar.

Sial sungguh ekspersi yang cuek sekali nona ini. tapi waktu dia sendok es itu kemulut dia ekspersinya berubah.

‘gimana!?’ ucapku dengan wajah penuh kemenangan. ‘sama kaya di kosan kamu? Hah..hah..?’ tambahku.

‘kok bisa beda ya?, esnya lembut terus perpaduan kacang yang crispie, tape, mutiara, meses sama alpukat di tambah susu coklat dan susu putih yang begitu membius lidah’ terangnya panjang lebar

Aku hanya tertawa. dia yang melihatku tertawa penuh kemenangan. Mungkin kesal lalu dia mencubitku. Kencang

‘awwww...nneee sakit tau’ jawabku kesakitan dicubit olehnya

‘abis kamu ngeselin siiihhh,’ jawabnya

Kemudian dia meminta maaf dan bilang es podeng di sini berbeda. Lalu kembali menikmati esnya lagi. Sampai selesai makan aku tidak menyinggung masalah “pacaran” tadi karna tidak mau merusak suasana. Sampai aku menghabiskan rokokku kira kira dua batang. Agne meminta pulang. Aku mengiyakan dan berjalan ke mobil.

‘jadi kamu mau pulang ke kosan aku apa kamu?’ tanyaku saat sudah di rumah.

‘pulang ke kosan aku aja...’ jawabnya

Aku hanya mengiyakan lalu pergi. Di jalan kami tidak terlalu banyak mengobrol hanya sesekali. Kondisi malam ini begitu tenang. Hanya suara musik dari radio yang di putar. Dan juga terkadang suara kami samar mengikuti lirik yang kami tau. Sampe kosan agne kira kira jam 23.30

‘emang kosan masih di buka jam segini?’ tanyaku saat baru sampai

‘masih kok kan aku bawa kunci pagar dan pintu depan’ terangnya

‘nee...’ panggilku saat dia baru memegang hendel pintu. Aku sesungguhnya ragu untuk menayakan ini. tapi sudah kubulatkan tekat bahwa hari ini akan kutanya padanya. Entah urusan di terima atau tidaknya masalah belakangan.

‘ayo devan lu bisa goblk!’ seruku dalam hati. Kutarik nafas panjang

‘iya kenapa van?’ tanya agne yang tidak jadi keluar dari pintu

‘jadi sekarang kita pacaran!?’ tanyaku padanya secara singkat padat dan jelas. Aku baru tau rasanya seperti ini. bertanya pada seseorang yang habis melakukan sex dengan kita. Biasanya aku yang menerima pertanyaan ini dari wanita.

DEG...DEG...DEG...DEG....

Suara jantungku berdetak kurasakan kecang dan jelas di telingaku

Agne kini melepas hendel pintu yang tadi dia pegang dan melipat kedua tanganya ke bawah dada. Kami hening sesaat aku hanya bisa terus menatapnya. Walau agne hanya mentap ke depan dan tidak menatapku.

‘agne...?’ tanyaku memastikan dia tidak apa apa. ‘its oke!, kalo kamu nolakpun atau aku harus melupakan hal itu’ tambahku pasrah

‘jadi kamu tidak sunguh sunguh dengan ucapan tadi!’ akhirnya dia mulai berbicara

‘tidak! Aku sungguh sungguh’ tolakku tegas sambil terus memandangnya

‘cup..’

Dia hanya menciumku cukup lama. Ciuman ini sama seperti waktu itu penuh persaan dan dalam. Lalu dia akhiri ciuman itu dengan senyum yang merona di wajahnya yang putih itu

‘apa ini udah cukup sebagai jawabnya’ ucapnya

Aku hanya tersenyum dan mengangguk saja.’Asik gua jadian jon sama Agnee FUCK!!’ ucapku dalam hati di balik senyuman dan anggukan itu

‘yaudah aku turun ya sayang...’ ucap agne memecah lamunanku. ‘kamu hati hati di jalan ya, kalo sampe kosan kabari aku’ tambahnya diluar mobil sambil melihatku dari jendela

‘iyaa yanggg!, makasih buat hari ini yaa’ jawabku senang. Hanya di balas oleh anggukan kepala agne.

Setelah berpamitan aku bunyikan klakson pelan dan pergi meninggalkan dia untuk pulang ke kosan. Tentu dengan hati senang riang gembira tentunya. Sungguh hari ini di penuhi dengan banyak senyuman. Canda tawa. Aku tidak akan melupakan hari ini. setelah sampai kosan aku langsung memarkirkan mobilku lalu ke kamar untuk bersih bersih sisa permainan dengan agne tadi. Sesudah beres akupun tidur.

.

.

.



Sore ini aku sedang berada di salah satu restoran untuk makan bersama kekasihku yang cantik jelita, menawan tiada tara. Dialah Agneta!. Aku dan dia sama sama baru pulang dari kantor. Kebetulan hari ini adalah hari senin jadi aku wajib ke kantor. Selain untuk meetting juga untuk rembes uang jalanku, di kantor hari ini tidak terlalu banyak yang di bahas oleh bu vivian dan pak chris. Namun bu vivian sudah kembali meyinggung proyek di bali. Aku hanya mengiykan saja. Namun aku tidak bilang kalo papinya agne yang menjadi arsitek kepala untuk proyek itu. Katanya satu bulan lagi kami berangkat ke bali. Ya mungkin bertepatan dengan libur semsester. Yap aku sudah satu bulan menjalin hunbungan dengan agne.

Satu bulan yang penuh rasa cinta. Sekarang agne sudah mulai mau kalau di ajak untuk nginep di kosanku. Aku juga jadi senang kami bisa menikmati permainan sex yang aku lakukan setiap kali dia menginap. Aku bahkan masih bisa membayangkan malam itu.

‘aaacchh’

‘aacchhhh..’


Desah kami saat aku memacu penisku dengan kecepatan sedang dari belakang. Agne hanya bisa meremas sprei dan mendesah. kini dia tidak ragu untuk mendesah karna aku sudah memberitahunya kalo kosanku kedap suara. Dia pun pandai dengan mengerakan pinggulnya seirama dengan sodokanku di vaginanya.

‘aacchhhh..’

‘enak yanggg....’

‘aacchhh..’

PLAK!


Suara tamparan pada pantat agne di sertai dengan desah yang luar bisa dari kami bergaung di kamarku. Sesekali aku jambak rambut panjagnya dari belakang sambil menampar pantat seksinya itu

PLAK!

‘aacchh..’

‘aahhh..’

‘aacchhmm’


Desahku dan dia yang sama menikmati permainan itu. Saat lelah dengan posisi ini aku kembali membuatnya menjadi posisi misionaris. Aku pacu dengan sekuat tenaga dan kadang aku memberi dia ciuman yang ganas pada bibirnya. Dia hanya merangkulku dengan kuat

‘cup’

‘slllrruuupp....sllrruuuup.....’

‘aacchh....’

‘aacchhh...’

‘aacchhh..’


Makin cepat ku kocok penisku di dalam vaginanya karana kurasa beberapa saat lagi aku akan sampai. Pada puncak malam ini. entah sudah berapa banyak aku dan dia mencapai klimaks orgasme malam ini. aku tidak menghitungnya

‘aacchh’

‘aacchh..’

‘AAOOOOCCCHHHHHHHHHHH.......’

‘CROT.....CROT......CROT....CROT....CROT..’




Permainan malam itu diakhiri oleh orgasme yang luar biasa aku langsung tersungkur di dalam pelukan agne. Lemas menikmati sensai yang luar bisa. Suara nafas kami yang sama sama berat dan terengah engah terdengar jelas olehku. Malam ini aku membuang semua calon pemain esport, youtuber dan selebgram kedalam vaginanya agne. Ya semenjak satu bulan ini agne mulai kusuruh meminum pil kb hanya untuk berjaga jaga saja. Karna kami sering melakukan sex. Bahkan agne sudah meninggalkan beberapa pakaiannya di kosanku.

RINGGG.....RINGGG....RINGGGG

Suara telephone menyadarkan ku dari lamunan ku. Saat kulihat teryata kuma. Kuma memberitahu kalo neneknya kara meninggal dunia. Aku yang kaget langsung terdiam tidak percaya karna baru satu tahun lalu kara di tinggal oleh kekeknya sekarang oleh neneknya.

‘hey yangg, kamu kenapa?’ tanya agne panik melihatku terkejut dan terdiam beberapa saat

‘engga gpp neneknya temen aku meninggal yang’ jawabku saat kuma selesai memberi kabar

‘ouh yaudah kamu sekarang kesana aja. Tapi anterin aku pulang dulu’ balasnya sambil memegang tanganku. ‘soalnya aku ada kerjaan dari bu sandara deadlinenya bsk pagi, jadi aku ga ikut yaa gapapakan’ terangnya

‘Iya gpp kok yaudah ayu’ ajakku kemudian

Segera kami tinggalkan restoran itu untuk bergegas pergi ke kosan agne. Sampai sana lumayan cepat agne pun menciumku tanda perpisahan. Tentunya ciumanya tidak lama karna takut di lihat orang. Setelah agne turun ku bunyikan klakson perlahan dan pergi meninggalkanya. Aku segera bergegas ke tempat yang di beritau kuma. Yaitu rumah duka Jember. Tempat yang sama pada saat kakeknya di semayamkan dulu sebelum tutup peti. Karna rumah kara tidak terlalu besar. Untuk menampung teman dan sanak saudara jadi dia semayamkan sementara di rumah duka ini.

Begitu sampai aku langsung parkirkan mobilku ke parkiran. Setelah mendapat parkir ku telephone kuma dan bertanya apa dia sudah sampai. Katanya dia sudah sampai bersama bone, cipuy, dan abang. Aku langsung menyusulnya untuk bertanya tempat persemayamannya. Sampai sana aku langsung mengucapkan bela sungkawa kepada kara yang wajahnya terlihat begitu muram dan sedih



‘ci turut berduka yaa..’ ucapku padanya

‘iya vann maapin nenek ya...’

‘iyaa ci gua maapin kok. Lu harus kuat yaaa..’

Dia hanya mengangukan kepalanya perlahan. Setelah itu aku menuju ke kokonya ci kara, kemudian ke papi lalu maminya kara. Saat mengucapkan belasungkawa ke maminya kara. Dia nampak terkejut melihatku di sana.

‘mamii devan turut berduka yaa..’

‘ehh devann iya terimakasih, kamu udah lama ga main kerumah..’

‘hehee...iya mi maklum devan aga sibuk, nanti kalo ada waktu devan kerumah lagi’

Jawabku padanya hanya untuk mengelak karna alasan sesungguhnya karna aku sedang ada masalah dengan ade. Ngomong ngomong soal ade kemana ya dia. Aku hanya melihat dado. Sepertinya dia belum datang. Lalu aku keluar tempat persemayaman untuk bertemu dengan teman teman. Saat aku mau meyalakan rokok. Aku lupa bahwa rokokku tertinggal di mobil.

‘bon minta rokok lu dong rokok gua ketinggalan di mobil nih keknya’ mintaku sama bone

‘yah abis devv...yaudah ayo temenin gua beli’ jawabnya

‘yaah yaudah ga usah’ tolakku cepat. ‘gua ke mobil aja ambil rokok’ tambaku sambil berdiri dan berjalan ke parkiran.

sial gua harus jalan lagi ke parkiran lantai tiga. Gumamku dalam hati. Aku berjalan secara cepat karna suasana di sini sungguh sangat amat mistis. Mungkin itu sugestiku saja. Bahkan dulu saat aku kesini pertama kali aku takut untuk ketoilet. Sampai di parkiran lantai tiga. Kulihat ada seorang wanita sedang adu argumen dengan seorang pria. Awalnya aku mau meninggalkan mereka. dan cuek. Tapi setlah dilihat lihat teryata dia adalah ade.



Sepertinya dia sedang bertengakar dengan eriko entah ada masalah apa. Aku kini memperhatikan mereka. posisiku berada dua mobil di atara mereka. jadi kecil kemungkinan mereka melihatku. Ade terlihat ingin meniggalkan eriko pergi namun ditahan olehnya. Dengan mencoba menarik tangan ade. Dia tidak terima dengan terus meronta sambil berbicara sesuatu kepada eriko. Namun eriko dengan wajah yang terlihat sangat kesal. Dan marah mendengar perkataan ade kini mulai mengangkat tangannya

Shit !. ‘kalo dia sampe nampar ade gua samperin mereka..’ ucapku dalam hati dan benar apa yang aku pikirkan

‘PLAAKK....’ tamparan pada pipi kanan ade terdengar jelas.

Aku yang tidak terima langsung berjalan menghampiri mereka. eriko hanya menatap ade dengan tatapan penuh amarah. Ade yang masih memalingkan muka dan memegang pipinya yang berubah menjadi merah itu. Kemudian kini tanggisan ade berubah menjadi tatap penuh emosi juga ke arah eriko. Nampak tidak terima eriko kembali mencoba menampar ade. Namun sekarang aku bisa menghentikannya dengan memegang tangan kiri eriko yang mencoba menampar ade lagi.

‘jangan sekali sekali lu nampar dia, di depan gua!’ ultimatumku kepada eriko

‘lu siapa ikut campur masalah pribadi gua sama andria!?’ jawabnya

‘gua temenya ade!’ ucapku dengan menatap tajam eriko penuh dendam. ‘saat ini sahabatnya pacar lu lagi butuh dukungan dari pacarlu di sampingnya, jadi gua mohon lu lepasin dia dan cabut dari sini’ ucapku padanya

Kami saling tatap tanpa bicara beberapa lama. Akhirnya dia mencoba melepas tangannya yang dari tadiku pengang. Saat kulepas tangannya dia juga melepas tangan ade yang ia genggam. Kutarik ade supaya lebih dekat denganku.

‘oke..’ Ucapnya lalu pergi. Menuju mobilnya dan pergi meninggalkan kami yang masih terdiam mematung.

‘ kamu engga apa apa kan de?’ tanyaku padanya. Saat itu pula dia langsung menangis memelukku dengan erat.

‘de udah ya, mungkin riko lagi kebawa emosi aja lakuin hal tadi’ aku hanya bisa memeluknya dengan erat ditambah usapan usapan lembut di punggung dan kepalanya. Sambil mencoba menenangkannya.

Karna mungkin dia trauma jadi kubawa dia ke semacam kantin di area rumah duka ini. sampai sana aku membelikan dia sebotol air mineral. Lalu aku duduk di sebelahnya

‘makasih ya vaan..’ ucapnya sayu

‘iya dee gapapa santai aja..’ jawabku. ‘lu emang ada masalah apa sama riko?’ tanyaku padaya

Dia hanya terdiam dan sedikit terseyum getir di selala air matanya yang turun. Aku yang memang mempuyai jiwa gentelmen dan tidak dapat melihat wanita menanggis langsung ku tahan air mata itu dengan jariku dan aku hapuskan dari pipinya.

Ade kini melihatku, akupun melihatnya. Sudah lama aku tidak melihat mata ini. mata yang sungguh indah. Kami mulai melihat makin dalam. seolah ada seribu kata yang ingin kami ucap namun tidak pernah terucap sama seperti waktu itu. Lalu dia tersenyum melihatku. Senyuman yang begitu tulus. Sudah lama dia tidak melihatku sambil tersenyum. Sial aku seperti ingin menitihkan airmata. ‘Fuck!. kenapa gua jadi melankolis gini’. Ucapku dalam hati.

Lalu kupalingkan wajahku dari wajahnya karna kalau lebih lama sedikit saja aku tidak akan kuat menahan airmata ini. Ade kini meyandarkan kepalanya tepat di bahuku. Aku hanya diam saja. Entah berapa lama kami saling diam tanpa sepatahkatapun

RINGGG...RIINGGG...RINGGGG...

Suara dari hpku memecahkan keheningan kami. Saat kulihat itu dari kuma. Dia bertanya apa aku baik baik saja. Karana sudah terlalu lama aku meninggalkan mereka. aku bilang aku tidak apa apa. Dan sekarang sedang berada di tempat makan rumah duka. Kuminta tolong kuma untuk memanggil dado kesini. dia hanya mengiyakan.

‘dee entar lu di temenin dado yaa’ pintaku ke ade

‘iya van gapapa’ jawabnya.

Kemudian semua kembali seperti awal diam dan hening. Sampai kulihat dado datang.

‘do gua titip ade ya..’ pintaku sama dado saat datang menghampiri kami

‘van lu apain ka de luu.?.’ tanyanya

‘lu nanti tanya adee aja!, gua tinggal ya...’ jawabku pada dado. ‘titip do’ tambahku

Dado hanya mengiyakan. Kemudian aku bersiap untuk pergi. Saat aku sudah berdiri dan bersiap untuk pergi ade berbicara lagi

‘Devan...!’ teriaknya aga kecang lalu terdiam. ‘makasih!’ ucapnya setelah terdiam

‘iya deeeee..makasih muluuu’ ucapku sambil mengelus kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.





11.Putri dan Kesatria
 
Terakhir diubah:
selamat membaca part 2 ini semoga kekentangan kalian terobati yaaa......

sama itu agne makan entil bukan itil yaa wkwkw tolong di bedakan:kacamata:

selamat membaca semoga terhibur.......

bila ada yang perlu disampaikan hujatan, komen atau lain sebaginya monggo di tulis tulis saja di sini

Salam sayang
-Sugoy-

sama alexandria!
 
Suwun suhu.... mantab

Nah lo devan apakah tetap sama kak agne .... biasanya kalo bersama di awal berpisah diakhir... jangan lepas agne hu kecuali mau poligami dengan rose dan lilith 😅😅😅😅

Lanjuuuuuuttttt
duhh suhuuu demen bgt sama lilith dan rose. Hati hati mereka itu berbahaya!!. Apalagi kalo udh polos tanpa sehelai benang :aduh: :kacamata: seperti iblis cantik:devil:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd