Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menggapai Impian - All about Me

Part 22 – Kenakalan pertamaku (1)

Setelah malam itu akupun tinggal di hotel kecil itu, entah bagaimana mas Agus menyelesaikannya dengan bu Santi, jadi bisa dibilang aku hanya bekerja satu hari di tempat bu Santi. Mas Agus juga mengajariku mengatur lighting di dischotique tempatnya dan akupun bekerja di situ. Tapi hubunganku dengan mas Agus tetaplah rahasia, karena sebetulnya mas Agus sudah memiliki tunangan namanya mbak Rina. Tunangan mas Agus sangat cantik dan kelihatannya juga orang berada, kalau dibandingkan dengan mbak Rina diriku tidak ada apa2 nya, sehingga akupun cukup tahu diri dengan status hubungan kami. Tapi entah kenapa punya tunangan secantik mbak Rina, mas Agus tetap saja bernafsu padaku saat mengeweku di hotel kecil tempatku tinggal sekarang, ataupun di hotel lain saat dia berkumpul bersama teman-temannya sepulang kerja. Sekarang aku mulai bisa lebih menikmati hubungan seks, aku mengerti arti kata orgasme, karena mas Agus selalu bisa membuatku merasakan itu.


Sekarang dengan aku sudah bekerja di tempat mas Agus, akupun sudah mulai bisa merawat diri dan hampir 3 bulan aku di sini, aku sudah terlihat berbeda dengan ketika pertama kali aku datang ke kota ini. Aku sudah cantik dan terawat sekarang, ya Nikki yang dulu polos dan ndeso penampilannya sudah berubah. Sekarang penampilanku terlihat lebih modis, biarpun tetap dengan baju kebangsaanku, kaus/kemeja, jeans dan sepatu kets, tapi malah itu membuatku berbeda dengan wanita2 lain yang ada di sini. Banyak lelaki yang mulai berusaha menggodaku saat aku bekerja tapi karena posisi kerjaku yang tidak jauh dari meja DJ mas Agus, kondisinya cukup sulit untuk bertindak lebih jauh.

Hari ini seperti biasa aku bekerja mengenakan sepatu kets, celana jeans dan kemeja putih, karena ini adalah weekend sangat ramai tamu yang dating.
Dan seperti biasa juga saat weekend seperti ini tunangan mas Agus suka menemaninya bekerja. Entah mengapa setelah 3 bulan berhubungan dengan mas Agus, ternyata tidak hanya tubuhku yang seringkali meminta untuk dipuaskan, tapi juga hatiku belakangan ini merasa sebal saat melihat mas Agus dekat dengan tunangannya, apalagi kalau mereka sudah mulai minum, sikap mbak Rina mesra sekali. Seperti yang terlihat malam ini, mbak Rina berada di singgasanaku menemani mas Agus bekerja nge DJ, kulihat dia sesekali memeluk mas Agus dari belakang sambil kepalanya ditaruh di pundak mas Agus
dan kulihat mas Agus memainkan music secara otomatis dan sekarang tangannya menggenggam tangan mbak Rina yang memeluknya, sesekali merekapun berciuman mesra. Aku membuang muka melihat keintiman mereka, mataku memandangi para pengunjung yang sudah asik sendiri.

Terus kusapu seluruh ruangan itu sampai mataku tertuju pada ruang sofa VIP tempat mas Roni sedang seru bersama rombongannya. terlihat sekitar 7 orang pria dengan 10 orang wanita sedang asyik menggoyangkan tubuh dan kepalanya. Ruang sofa VIP itu dengan meja lighting ini posisinya sedikit lebih tinggi, jadi kalau aku berdiri aku bisa melihat kegiatan di ruang sofa VIP itu, tapi karena ruangannya sangat besar tetap ada beberapa tempat yang cukup gelap dan biasanya kulihat keseruan di tempat yang cukup gelap itu.
Aku sudah sedikit mengenal mas Roni dan beberapa kali kami sempat ngobrol sekilas hanya sekedar berbasa basi, terutama jika aku sedang bersama mas Agus.
Tapi sebetulnya beberapa kali juga saat mas Roni datang, dia suka memperhatikan saat aku bekerja dan sewaktu mata kami bertemu, dia selalu tersenyum, sepertinya dia juga tahu kalau aku adalah simpanan mas Agus, jadi dia tidak pernah mencoba berbuat lebih dari sekedar menatapku.

Dan sebuah kebetulan sekarang ini, kulihat mas Roni sedang memperhatikan mas Agus dan kekasihnya, akupun melihat ke arah yang sama. Dari posisiku dan mas Roni, kita dapat melihat dengan jelas, karena posisi kami sedikit di atas meja DJ, tapi dari arah pengunjung tidak dapat melihat apa yang mereka lakukan jika sedang duduk, karena posisi meja DJ yang lebih tinggi dan kursi di belakang meja DJ cukup rendah. Kulihat sekarang mas Agus dan mbak Rina sudah duduk sambil berciuman, kulihat tangan mbak Rina sekarang sudah mulai mengelus bagian depan celana mas Agus, terus dielusnya dari luar kontol mas Agus dan sepertinya mbak Rina sudah sangat nafsu, kemudian dibukanya retsleting mas Agus, dan keluarlah kontol yang selama ini sudah memompa memekku, kemudian dikocoknya perlahan kontol itu sebelum kemudian dia mulai menjilati dan menghisapnya, kulihat wajah mas Agus keenakan sementara tangannya sudah bergerak masuk ke dalam rok mbak Rina dan seperti yang selama ini dia lakukan ke memekku, kulihat sekarang tangannya bergerak keluar masuk, pasti juga sedang menusuk nusuk lubang memek mbak Rina dengan jari tengahnya.

Melihat kejadian itu, aku tak kuasa, aku menundukkan muka, terasa panas di wajahku dan kesal sekali perasaanku, sampai akhirnya aku kembali mengangkat muka dan saat mataku memandang ke sofa VIP kulihat mas Roni sedang menatap mataku, dan aku rasakan seolah dia kasihan padaku, lalu dia tersenyum dan menggerakkan tangannya mengajakku untuk bergabung di tempat VIP nya.

Aku ragu, aku takut kalau mas Agus melihat gerakan tangan mas Roni, tapi saat kulihat kembali ke arah mereka, terlihat sekarang mas Agus sudah tidak peduli lagi dengan sekitar, matanya terpejam sambal terlihat sangat menikmati jilatan dan sepongan pacarnya.
Hatiku marah dan akupun turun dari tempatku bekerja menuju ke sofa VIP.
 
Ditunggu lagi komen dan sarannya suhu dan agan agan,
semoga nikki bisa bikin suhu dan agan coli dengan ceritanya nikki;)
 
Cemburu rupanya..
Alamat kalo ketahuan agus jelas di putusin tuch, gak jadi simpanan lagi..
 
Part 23 – Kenakalan pertamaku (2)

Dengan perasaan marah dan cemburu aku tinggalkan tempatku bekerja dan naik ke ruang VIP. Di sana mas Roni sudah menunggu di dekat tangga, melihatku datang diambilnya tanganku kemudian dirangkulnya aku dari samping dan langsung mendudukkanku cukup di belakang, mungkin dia mengerti kalau aku tidak ingin terlihat mas Agus berada di ruangan ini. Mas Roni jalan ke depan dan mengambil dua gelas baru beserta botol dan minuman ringan, kemudian dia menyuruh orang2 yang ada di situ untuk memenuhi bagian depan, sehingga sekarang sempurnalah persembunyianku.

Setelah duduk di samping kananku mas Roni mengisi kedua gelas dengan whisky dan dicampurnya dengan minuman ringan “Hi ki, minum dulu ya” katanya, lalu memberikan satu gelas tadi untukku.
Tanpa ragu kuambil dan kuminum sampai habis gelas pertamaku.
“wuidihhh, ada yang haus kayanya, ga tau haus, ga tau kesel” kata mas Roni sambil tersenyum
Aku hanya tersenyum kesal menjawab ucapannya, sepertinya dia mengerti kalau aku cemburu melihat perbuatan mas Agus dengan mbak Rina.
“sudah ngga usah dipikirin, santai aja di sini ya, gabung sama mas sama teman2 mas di sini”
“eh bro, kenalin, mbak cantik ini namanya Nikki, dia yang pegang lighting di tempat ini” katanya memperkenalkanku pada teman2 nya, dan mereka pun menyalamiku, lalu dua orang teman wanita mereka pun disuruh duduk di sebelah kiriku, mungkin supaya aku tidak merasa canggung berada di rombongan orang yang baru kukenal.

Mulailah mereka membuat permainan kecil, aku pun ikut dalam permainan mereka dan setiap kali ada yang kalah, semua bersorak senang dan menyuruhnya minum. Beberapa kali juga aku kalah dan akupun mulai lupa dengan kekesalanku sama mas Agus, masih tersisa sedikit sih di pikiranku bagaimana kalau mas Agus mencariku. Tapi kupikir lagi, mana mungkin dia berani mencariku sementara mbak Rina ada di sebelahnya dan apalagi kalau mereka sudah tipsy, pasti mereka langsung pergi tanpa memedulikanku lagi.

Setelah beberapa kali bermain wanita di sebelahku sudah mulai mabuk, karena dia kalah beberapa kali secara beruntun, yang gawat adalah wanita ini, saat mulai mabuk dia mencium wanita lain di sebelahnya, pertama kalah dia mencium pipi wanita itu, kemudian saat disoraki orang2 di situ, berikutnya kalah dia mencium bibirnya, sesaat wanita yang dicium itu menghindar, tapi saat kalah lagi, dia mencium bibirnya dan yang dicium pun tidak menolak bahkan mereka terlihat berciuman, sehingga semakin hebohlah suasana di ruangan ini.

Setelah beberapa game berikutnya wanita yang dicium tadi sekarang kalah, wanita yang mabuk tadi langsung mengambil sloki yang terisi whisky kemudian dia menduduki wanita yang kalah itu dengan posisi berhadapan, lalu ditaruhnya sloki di mulutnya menghadap ke atas, lalu perlahan kepalanya menunduk untuk menuangkan whisky itu dari sloki di mulutnya ke wanita yang didudukinya tadi, karena dia sudah mulai mabuk, maka whisky yang dituangkannya berceceran juga ke gaunnya dan gaun wanita di hadapannya, sampai habis whiskynya, sloki tadipun digigit wanita di hadapannya, kemudian dia menunduk ke depan pas di payudara wanita di depannya dan mulai memasukkan sloki itu ke dalam belahan dada wanita itu sampai terjepit oleh gaunnya. Semua orang bersorak dan tertawa melihat adegan itu, dan sekarang kedua wanita itupun berciuman kembali diiringi sorak dan tepuk tangan orang-orang.

Aku yang melihat kejadian itupun senang namun kurasakan wajahku memerah antara malu dan juga terangsang. Tanpa kusadari sekarang tangan mas Roni sudah melingkar di bahuku dan mengelus-ngelus lenganku yang hanya sedikit tertutup kemeja lengan pendek. Kurasakan sentuhan tangan mas Roni di kulitku dan saat menyadari sentuhan itu, bulu2 haluskupun berdiri. Mengetahui itu mas Roni menghentikan sentuhannya. “fyuhhh” aku membuang nafas tertahan.

Sekarang kulihat kedua wanita itu masih berciuman, dan karena duduk kami bersebelahan maka paha dan betis wanita yang menduduki itu sekarang sudah menempel dengan tanganku. Entah kapan posisi mereka jadi sangat rapat denganku, tapi kurasakan juga posisi mas Roni sudah mepet denganku, sehingga akupun tidak memiliki ruang untuk menjauhkan tubuhku dari kedua wanita ini. Nafasku mulai memburu menyaksikan ciuman kedua wanita yang sekarang sudah sangat dekat denganku, jantungku pun berdetak lebih kencang karena perasaan horni ini.

Tangan mas Roni mulai mengelus lagi lenganku sehingga terasa lagi bulu kudukku berdiri, dan sekarang bibir mas Roni mulai mencium leherku, aku menahan wajahku untuk tidak melihat apa yang mas Roni lakukan, tapi saat memalingkan wajah ke sebelah kiri, kulihat sekarang wanita yang didudukki sudah mulai mengarahkan bibir dan lidahnya ke leher wanita di hadapannya, dan tangan wanita itu mulai mengelus mulai dari betis hingga ke paha wanita yang mendudukinya.

Saat mengelus terkadang tangannya menyentuh tanganku, dan sekali waktu tangannya menyentuh tanganku dia menolehkan wajahnya lalu tersenyum padaku. Aku pun membalas lemah senyumannya karena perasaan terangsang melihat apa yang dia lakukan dan merasakan sapuan bibir, nafas dan lidah mas Roni di tengkukku. Sesaat kemudian wanita tadi meneruskan sapuan lidahnya di dada wanita di hadapannya dan tangan kirinya sekarang menurunkan gaun wanita itu, sehingga dapat kulihat sekarang wanita itu menjilati puting wanita di hadapannya yang ternyata tidak mengenakan BH, sementara tangan kanannya terus mengelus betis dan pahanya, yang kulihat sekarang rok gaun wanita itu sudah naik sampai ke pangkal pahanya. Saat tangannya mengelus paha itu, kembali tangannya bersentuhan dengan tanganku, namun kalau tadi elusan itu terus berlanjut, sekarang saat menyentuh tanganku dia mulai mengelus tanganku, sehingga aku merasa semakin horni, kurasakan elusan tangan itu begitu lembut menyentuh kulitku, tak kutolak elusan jarinya, kemudian jari-jarinya sekarang masuk melalui punggung telapak tanganku, lalu diangkatnya tanganku dan diarahkannya ke paha wanita yang mendudukinya, sambil lidahnya masih terus menjilati puting wanita itu, seolah dia ingin membimbingku tanpa melihat wajahku. Tanganku sekarang digerakkannya untuk mengelus paha wanita yang ada di hadapannya, akupun mengikuti arahan tangannya dan mulai merasakan mulusnya paha wanita yang kuelus.

Wanita yang kuelus mungkin menyadari bahwa tangan yang sekarang mengelusnya bukan lagi tangan wanita yang didudukinya, diapun memandang wajahku dan melihat wajahku yang sudah horni, wanita itu menundukkan wajahnya dan mulai mengarahkan bibirnya padaku. Aku sangat terangsang dan aku pasrah diperlakukan seperti itu oleh tiga orang sekaligus, tak kuhiraukan lagi suasana di sekelilingku. Sekarang kurasakan tangan wanita yang menciumku bergerak turun dari wajahku, lalu jarinya membuka kancing kemejaku paling atas dan kemudian yang kedua, dan sekarang kurasakan tangan mas Roni sudah menyentuh payudaraku dan mulai menggerakkan jarinya di sekitar bulatan payudaraku. Tangan wanita yang diduduki sekarang mengarahkan tanganku untuk meremas toket wanita yang sedang menciumku, pertama kali kurasakan lembut dan kenyalnya payudara seorang wanita selain milikku sendiri, aku sudah tak tahan lagi saat kurasakan sebuah tangan mulai mengelus pangkal pahaku sampai kemudian menggesekkannya tepat di depan memekku. “Akkkkkkkkhhhhhh” pinggulku bergerak mengikuti gesekkan tangannya, melihatku sudah sangat terangsang, kancing celanaku pun dibuka dan retsleting jeansku diturunkan, lalu wanita yang masih menciumiku sekarang sudah mulai membelai vaginaku dari luar celana dalamku, dirasakannya basah dari lendir yang sudah mengalir deras, dan mungkin wanita ini sudah sangat mengerti titik rangsang wanita dia mulai menggoyang itilku dan pinggulku semakin bergerak liar, sementara itu entah kapan BH ku dibuka kurasakan sekarang mas Roni sudah menjilati putingku sementara tangan yang satunya terus meremasi payudaraku, aku semakin tak tahan dan akhirnya “aaaaahhhhhhhhh” pinggulku terangkat tinggi sekali saat orgasmeku terjadi sangat hebat, untuk kemudian terduduk kembali dengan tubuhku yang sangat lemas.

Dengan cekatan mereka bertiga merapikan pakaianku. Aku merasa takut semua orang memperhatikan apa yang terjadi, jadi mataku tetap kupejamkan sambil otakku berpikir apa yang sudah kulakukan, aku merasa malu, tapi sebagian diriku merasakan sensasi yang berbeda saat terangsang di keramaian dan..... merasakan disentuh juga menyentuh wanita lain.

Setelah beberapa saat aku membuka mata dan kulihat semua orang sudah bercanda dan bergoyang seperti biasa seolah tidak ada kejadian apa2, hanya saja saat kulihat mereka bertiga satu demi satu, mereka tersenyum penuh arti padaku.
Kamipun kembali minum sampai akupun mulai mabuk lagi dan mas Roni mengajakku pulang.
 
Pulang kemana ya sama mas rony?

Ehh PertamaX
 
:sendirian:Suhu dan agan, nikki minta masukannya, soalnya nikki ngga yakin kalo cerita nikki berkesan buat suhu dan agan :galau:
 
Terakhir diubah:
Di lanjutkan saja suhu..
Cerita dengan update yg rutin pasti di nanti sama para reader si sini..
Semangat berkarya suhu..
:beer:
 
Mohon dikancut suhu.. ehh, mksdnya dilanjutkan suhu, tetep semangat untuk update ya, kita setia menanti suhu.. :adek:
 
Part 24 – Kenakalan pertamanya (1)


POV Roni


Malam itu aku kembali main ke club biasa aku datang saat aku ada urusan bisnis di Solo, seperti biasa juga aku datang bersama teman2 bisnisku di sini. Suasana mulai ramai begitu juga di ruangan VIP ini, aku bersama teman2 ku sudah mulai tinggi dengan minuman dan juga yang kutelan tadi. Entah mengapa walaupun begitu banyak wanita di ruanganku ini, namun mereka tidak mampu mengalihkan perhatianku pada Nikki, simpanan Agus, gadis pemandu lighting di club ini. Sosok gadis ini begitu lugu di mataku, mungkin memang karena usianya yang kelihatannya masih sangat muda (kalau ngga bisa dibilang kecil), setiap kali aku datang ke tempat ini, perhatianku selalu teralih untuk memperhatikannya. Namun aku juga tahu kalau dia kekasih gelap Agus, sang DJ sekaligus salah satu pemilik tempat ini.

Seringkali mata kami saling bertatapan, namun Nikki terlihat selalu waspada akan perhatian Agus padanya.
Gadis ini dengan dandanannya yang casual namun seksi, seringkali membuat semua wanita di sekelilingku menjadi tidak menarik.


Malam ini kulihat Nikki sedang asyik memandu lighting, dia mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan celana jeans, dengan rambutnya yang hitam panjang, badan yang kurus namun terlihat tonjolan di dadanya yang cukup menonjol untuk gadis seusianya, membuatku kembali sulit untuk memalingkan pikiranku darinya. Tapi beberapa kali dia terlihat kesal saat memandang Agus di meja DJ, dan saat aku melihat apa yang diperhatikannya akupun mengerti. Kulihat Agus sekarang sedang bersama tunangannya dan kulihat Rina sedang asik menghisap kemaluan Agus dengan horninya.
Sesaat kuperhatikan mereka, “hmmmm, keenakan tuh kayanya si Agus”, pikirku dan kusadari juga kontol di balik celanaku mulai mengeras.
Segera kupalingkan wajahku dan kelihatannya Nikki semakin kesal dengan apa yang dilihatnya. Saat akhirnya mata kami bertemu, akupun melambaikan tangan untuk mengajaknya bergabung di ruanganku dan Nikki menyambutnya dengan datang ke tempat aku dan rombonganku sedang asik party.


Kududukkan Nikki di sofa yang cukup tersembunyi dari pandangan. Sambil mengambil dua gelas untuk kami minum akupun mengajak dua wanita untuk menemaninya, sambil mengatakan kepada mereka
“Fanni, Ayu, nanti kamu berdua harus bikin Nikki horni ya...., nanti gw kasih kalian berdua tip spesial”
“Tenang mas, pasti kita bakal bikin Nikki horni abis” jawab mereka

Setelah duduk, kami melakukan permainan yang akupun dibuat horni oleh mereka berdua, kulihat Fanni sudah duduk di pangkuan Ayu, perlahan kulingkarkan lenganku di pundak Nikki dan mulai mengelus lengannya, saat jemariku menyentuh kulithnya kurasakan bulu halus Nikki merinding. Akupun menghentikan elusan itu, sekarang kulihat Ayu sudah menurunkan gaun Fanni dan terlihatlah payudara Fanni yang tidak terlalu besar namun menantang untuk siapapun meremasnya dan benar saja, Ayu sudah mulai menjilati payudara Fanni, saat sampai di putingnya diapun menjilatinya secara perlahan sampai kulihat Fanni sangat menikmati jilatan itu. Kucium tengkuk Nikki dan kembali dia merinding, terus kuhembuskan nafasku di lehernya dan kulihat sekarang Fanni mengarahkan bibirnya dan mulai mencium Nikki, kulihat sekilas tangan Nikki sudah meremas payudara Fanni, begitu canggung dia meremasi payudara itu dan hal itu semakin membuatku horni. Tangan Fanni bergerak turun untuk melepas kancing atas dan bawahnya Niki sehingga sekarang terlihatlah bongkahan payudara Nikki. Kumasukkan jariku untuk meremasnya, sementara tangan kiriku sudah bergerak ke belakang untuk melepas kaitan bra nya. Sehingga leluasalah tanganku untuk meremasinya, perlahan wajahku turun untuk menjilati toket dan putingnya, “assshhhh, ohhhhhh” kudengar desahan tertahan dari bibir Nikki. Tangan kanankupun turun untuk mengelus vaginanya dari luar celana jeans yang dikenakannya, dengan perlahan kuelus sekitaran dinding vaginanya sampai kurasakan pinggulnya bergoyang mengikuti elusanku, terus kudengar Nikki mendesah “oooohhhhh, aaaaahhhh, ahhhhhhhh” kelihatannya dia sangat menikmati elusan jariku, dengan cepat kulepas kancing celananya kemudian kuturunkan retsletingnya, sehingga jariku dapat menyentuh klitorisnya dan kuelus terus sambil kurasakan vaginanya yang sudah basah, kugoyang terus jariku dan kurasakan sekarang Nikki semakin menggoyangkan pantatnya mengikuti gerakan jariku. Tidak sabar kuambil tangan kanan Nikki dan kuarahkan memegang kontolku yang sudah sangat keras dari luar celanaku, kurasakan tangannya mengenggam kuat sambil pertanda kenikmatan yang dirasakannya sambil memegang kontolku, kugoyang perlahan jemariku sampai semakin cepat dan akhirnya kudengar desahan tertahan “aaaakkkkkkkkhhhhhhhhh” dari bibirnya saat kurasakan cairan deras keluar dan dia mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi.
“Wow, seksi sekali gadis ini saat mengalami orgasme” pikirku, “thanks to Fanni dan Ayu” kalian berdua memang hebat.


Setelah Nikki orgasme, kami bertiga membetulkan celana dan kemejanya, lalu kami kembali minum. Saat kulihat Nikki mulai mabuk akupun memutuskan untuk membawanya pulang ke hotel dan menginggalkan teman-temanku.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd