Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menggapai Impian - All about Me

Udah ada pov cowonya gan di part 24, jadi bosen ngga gan klo kejadiannya pengulangan pov nikki

Iya sih kalo sama Persis cuman beda sudut pandangnya aja tapi banyak koq POV2 berbeda/bergantian di sini . Tapi terserah Suhu aja, aq tetap nikmati semuanya koq
 
Part 25 – Kenakalan pertamanya (2)

POV Roni

Dalam keadaan mabuk kududukkan dia di jok di sampingku, “seksi sekali kamu Nikki, jadi pengen tau apakah orang punya pikiran sama denganku”, lalu kututupi sebagian wajahnya dengan rambut hitamnya yang panjang, kemudian kubuka tiga kancing kemejanya dan sedikit kuturunkan bra yang menutupi payudaranya, sehingga sekarang dapat kulihat bongkahan payudaranya yang sangat indah, tidak berhenti sampai di situ, kubuka juga kancing dan retsleting celananya, lalu kuturunkan sedikit celananya, sehingga sekarang tampaklah celana dalamnya yang cukup transparan dan memperlihatkan secara samar rambut vaginanya. Cukup puas dengan pekerjaanku, kukendarai mobilku, kubuka kaca mobil di sisiku sampai ke bawah, sehingga siapapun dapat melihat indahnya tubuh wanita di sebelahku jika mereka berada cukup dekat dengan mobilku.

Sengaja aku masuk ke sebuah parkiran gedung di dekat club tadi dan saat petugas parkir akan menyerahkan tiket, aku berpura-pura mencari sesuatu di dashboard mobilku, supaya petugas parkir dapat melihat pemandangan indah di sisiku, benar saja dari sudut mataku dapat kulihat petugas parkir itu tidak dapat konsentrasi melihat payudara Nikki dan kemudian matanya turun ke bagian bawah, jakunnya turun naik tanda dia sedang menelan ludah, kurasakan sekarang sesak di celanaku dan sambil tersenyum akupun memberikan uang untuk membayar parkir, “berapa pak” kataku sambil tersenyum dan dia kaget “gede banget mas teteknya”, “apanya pak yang lebat” tanyaku balik, “jembutnya mas” jawabnya. “hahahaha, ditanya berapa parkirnya, koq malah ngomong tetek sama jembut” sambil tertawa aku terus melihat matanya yang tak bisa lepas dari pemandangan indah di sisiku. “Oh, maaf mas, abis indah banget pemandangan di sebelahnya mas, diapun tersadar dari pandangannya lalu menyerahkan tiket parkir seharga 3000 rupiah. Kuberikan uang 5000 dan berlalu sambil terus tersenyum. Segera akupun keluar lagi dari parkiran itu dan menyusuri jalan. Pikiranku pun semakin gila, saat berada di depan sebuah jalan kecil, kuhentikan mobilku dan aku turun menghampiri seorang tukang ojek di depan jalan “subuh mas, maaf numpang tanya, kalau hotel Narita arahnya ke mana ya?”, lalu tukang ojek yang kulihat setengah tua itupun menunjukkan arah, aku berpura-pura sedikit mabuk dan berkata “mas, sayanya sudah agak mabuk nih, boleh ngga mas ikut saya aja sambil nunjukkin arah, nanti mas saya kasih uang seratus ribu” kataku. Mendengar seratus ribu tukang ojek itupun mengangguk kemudian dia menitipkan motornya di warung dekat situ, dan berjalan ke arah mobil, kubukakan pintu mobil di sisiku. Saat sudah duduk di belakang langsung dia terperangah melihat Nikki yang masih tertidur. Akupun berpura pura mabuk dan seolah tidak sadar dengan keadaan di sekelilingku dan kembali menyetir sambil sesekali melihat kaca spion. Nikki menggeliat sedikit dan “wow, sekarang branya semakin turun karena gerakannya”, kontolku semakin mengeras dan kulihat orang di belakangku menelan ludah melihat puting payudara Nikki yang sekarang lebih terbuka.
“Gimana mas, cantik ngga cewe ini” kataku sambil melihatnya dari kaca spion.
“Wah ini sih cantik banget mas, mana teteknya sekel banget lagi” katanya sambil matanya melotot melihat toket yang mengintip di depannya
“Kalo mas mau remes teteknya, saya kasih mas 50 ribu” tantangku seraya membetulkan tonjolan di balik celanaku yang semakin mengeras
“Beneran mas, mau bangettttt dikasih rejeki nomplok begini” sambil tidak sabar tangannya langsung bergerak ke depan dan mulai meremasi payudara Nikki, awalnya dia masih agak takut, namun lama kelamaan melihat Nikki tidak bergerak, diapun semakin berani dan sekarang dia duduk di jok belakang Nikki dan kedua tangannya meremasi kedua payudaranya sambil matanya tak henti melihat dari atas ke bawah.
Aku menyetir perlahan dan sekarang tanganku sudah menyentuh celana dalam Nikki, begitu jariku perlahan mengelus klitorisnya kudengar desahan perlahan dari bibir Nikki, aku terus mengelus klitorisnya, sementara tukang ojek itu terus meremasi payudaranya.

Akupun semakin berpikir ngeres “Mas, kalo berani jilatin putingnya, saya kasih 50 ribu lagi” kembali aku menantangnya, dan tanpa menjawab sekarang dia bergeser ke tengah dan mulutnya mulai menjilati payudara Nikki.
“ssssshhhhh, ahhhhhhhh”, sekarang desahan dari bibir Nikki terdengar semakin jelas, akupun mulai memasukkan jari ke dalam celana dalamnya, kurasakan memeknya sudah kembali basah, dengan tak sabar segera kuhentikan mobilku di jalan yang sepi, dan sekarang dengan leluasa kumasukkan jari tengahku ke memeknya, sehingga sekarang pinggul Nikki mulai turun naik mencari kenikmatan di alam bawah sadarnya. Kulihat si mas mengelus dari luar celananya sendiri yang sudah sangat menonjol, dan tanpa meminta permisi langsung dikeluarkannya kontolnya lalu dikocoknya sambil mulutnya terus menjilati toketnya Nikki. Tusukkanku pun semakin intens sehingga pantat Nikki sekarang sudah bergerak liar dan terdengar “cok cok cok cok cok” suara jariku di dalam memeknya, semakin cepat kupompa jariku dan semakin cepat juga kulihat mas itu mengocok kontolnya sampai akhirnya kulihat dia mengambil tissue,
“bagus juga lo ngerti ngga buang peju sembarangan di mobil gw” pikirku dan hampir bersamaan saat Nikki mengangkat tinggi pantatnya kudengar tukang ojek itu meracau “edannnnnnnnnnnnnn” katanya saat menyemprotkan pejunya ke tisu yang dipegangnya.
Segera kuambil uang 200 ribu dan kuberikan pada tukang ojek itu,
“mantep banget mas, kapan2 cari saya lagi ya di pangkalan” katanya seraya turun dari mobilku, kayanya diapun sadar kalau aku pura2 saja tidak tahu arah ke hotelku.
 
Menggapai Impian – All about Me

Part 1 - Profesiku
Part 2 - Aktifitas di sebuah room (1)
Part 3 - Aktifitas di sebuah room (2)
Part 4 - Aktifitas di sebuah room (3)
Part 5 - Aktifitas di sebuah room (4)
Part 6 - Aktifitas di sebuah room (5)
Part 7 - Aktifitas di sebuah room (6)

Part 8 - Sebuah Permainan (1)
Part 9 - Sebuah Permainan (2)
Part 10 - Sebuah Permainan (3)
Part 11 - Sebuah Permainan (4)
Part 12 - Just another day

Part 13 - Titik Nol

Part 14 - Cerita hidupku
Part 15 - Petir di telingaku

Part 16 - Titik akhir masa kecilku]
Part 17 - Kota pelarian]

Part 18 - Teman baru]
Part 19 - Customer pertama]
Part 20 - Pengalaman pertamaku]
Part 21 - Kenikmatan pertamaku]

Part 22 - Kenakalan pertamaku(1)]
Part 23 – Kenakalan pertamaku (2)]

Part 24 – Kenakalan pertamanya (1) - NEW UPDATE 3 Mar 2017]
Part 25 - Kenakalan pertamanya (2) - NEW UPDATE 8 Mar 2017]



Part 1 – Profesiku

Malam itu aku kembali berdiri bersama teman-teman LC ku yang lain, jam 1 pagi, ada 5 orang tamu di dalam room VIP itu, aku berdiri menggunakan heel ku setinggi 17cm, aku berusaha untuk dapat berdiri dengan baik setelah sebelum ini aku minum cukup banyak menemani tamu lain yang sudah pulang. Dengan gaun hitam yang cantik dan sexy aku menatap seorang tamu yang sedang memilih, tamu itu cukup tampan di usianya yang sekitar 40 an tahun, dia mengenakan kemeja putih longgar, aku tidak dapat menebak warna celananya karena sebetulnya pandanganku sudah agak blur. Setelah melihat lihat semua LC yang berdiri, akhirnya pilihannya jatuh kepada Putri, LC dengan gaun hitam bertali di bahu yang sedikit menunjukkan belahan dada yang cukup membuat seorang pria penasaran, yes it’s me.

Ternyata tamuku datang terlambat, sehingga hanya aku yang dipilih dari kontes ini. Aku berjalan ke arahnya dan menyalaminya sekaligus menyebut namaku, “Putri” kataku, dan dia menjawab “Deni”. Akupun duduk di sebelahnya, satu gelas berisi campuran Gold Label dan Green Tea langsung disodorkannya padaku, “Cheers, habis” katanya, waduh bisa tumbang pikiriku, karena aku sudah cukup banyak minum sebelumnya, namun kuhabiskan juga minuman itu sebagai bentuk kesopanan.

Tiba-tiba keempat temannya beserta LCnya berdiri dan pindah duduk di meja bundar, lalu mereka mengeluarkan kartu remi dan mulai bermain Chapsah, terdapat delapan kursi di sekitar meja itu, yang berarti setiap pasang duduk berdekatan. Tamuku pun mengajakku mendekati meja tsb. walaupun dia tidak ikut main tapi kami menonton dari sofa yang cukup dekat dengan meja bundar tsb. saat satu kali permainan selesai maka orang yang kalah harus memberikan 100 dollar kepada LC yang menemaninya, dengan sebuah ketentuan LC tsb. harus membuka satu potong pakaian yang menempel di badannya, lalu keduanya harus minum sampai habis satu sloki whisky. Maka kulihat LC yang kalah tb. Sekarang sudah membuka atasan yang digunakannya, sehingga gadis tsb. sekarang terlihat bra nya. Game demi game mereka mainkan, sambil tertawa mereka begitu senangnya setiap kali ada yang kalah, sampai akhirnya aku lihat seorang LC sudah tidak mengenakan apapun di badannya.

Melihat begitu eksotisnya suasana di meja bundar, tamuku yang sudah sedikit mabuk mulai menaruh tangannya di pahaku yang walaupun tidak terlalu putih, namun sangat halus karena perawatan yang kulakukan selama ini. Sambil mengelus-elus pahaku, dia berbisik “Putri, kamu cantik sekali”, aku hanya tersenyum menjawab bisikannya. Sekarang dengan posisinya yang duduk di sebelah kiriku, lengan kanannya sudah dilingkarkan melewati leherku dan tangannya berhenti di dekat dada kananku, lalu tangan kirinya meraih gelas untuk diberikan padaku dan lalu untuknya, sambil tersenyum dia mengajakku kembali minum.
Hu ada yang tau ngga kenapa pas bikin index di akhirnya keluar tanda ]
padahal ane udah ngikutin tutorial
'Forum Semprot Buka Bukaan 17 Tahun]'
 
ntapz
 
Suhu agan, ane belum bisa update lagi soalnya bolak balik laptop kantor redirected ke zcaler gateway, tau caranya biar nembus ngga?
 
Semangat suhuuu....
Ditungguin deh sampe bisa nembus gateway nya....
 
makasih suhu veteran yang udah kasih info cara nembus gateway, kita lanjutttt:adek:
 
Part 26 – Kenakalan pertamanya (3)

POV Nikki

“sssshhhh”, kurasakan dua buah tangan sedang meremasi payudaraku dan sebuah jari menggesek itilku, kurasakan kenikmatan kembali melanda tubuhku, sempat pikiranku bertanya siapa lelaki di belakang yang sedang meremasi toketku, namun segala pertanyaan di otakku hilang tergantikan oleh cairan kenikmatan yang mulai membasahi memekku. Aku tetap berpura-pura tidak sadar, karena takut mereka menghentikan segala perbuatannya padaku, remasan itu terasa begitu kasar namun dengan jari yang mulai menusuk memekku malah terasa semakin nikmat, perpaduan antara kasarnya remasan di toketku dan kenikmatan yang sedang mereka berikan. “sssssshhhhh” desahanku semakin tak teratahan dan pinggulku sekarang ikut bergoyang mengikuti irama jari yang sedang memompa memekku. Sampai akhirnya “aaaaakkkkkkhhh” akupun mengalami orgasmeku yang kedua malam ini, dan tak lama kemudian kudengar orang di belakangku turun dari mobil.

Tak lama kemudian setelah mas Roni kembali menjalankan mobil, aku yang tetap berpura-pura masih tertidur, kurasakan sekarang mobil ini berhenti. Sebelum mematikan mesin mobil kudengar mas Roni berkata “Nikki, lo bikin gw horni banget”, lalu kurasakan tangan mas Roni menyentuh toketku “pengen tau gimana reaksi orang hotel klo bisa ngeliat ni toket” dan sekarang jari mas Roni melepaskan BH ku. Entah kemana dia taruh BH ku, lalu dia mengancingkan kemejaku namun menyisakan kedua kancing atas tetap terlepas, setelah dia mengaitkan kancing celanaku, dia mulai menggoyang-goyang tubuhku.
“Nikki, nikki, sudah sampe nih, ayo bangun” sambil terus menggoyang-goyang bahuku. Akupun pura-pura terbangun dari tidurku, sambil masih berpura-pura setengah mabuk.
“kita di mana mas?” tanyaku pura-pura terbangun sambil melihat sekeliling
“sudah sampai di hotel sayang, malem ini biar mas jagain kamu ya” sambil matanya yang tegas melihat mataku. Akupun duduk tegak dan melihat keadaan bajuku “mas, koq Nikki ngga pake BH” sambil aku berusaha menutupi bongkahan payudaraku.
“Tadi mas buka BH nya, sayang sekali toket seindah itu harus ditutupin BH” jawabnya
“Nikki malu mas, tolong balikkin BH nya Nikki”
“Ngga usah malu sayang, Nikki seksi banget kalo ngga pake BH soalnya”
“jangan mas, nanti diliatin orang” kataku sambil mengancingkan kedua kancing bajuku
“ini udah pagi Nikki, paling juga yang liat satpam sama resepsionis doang” lalu tangannya mengambil tanganku dan menaruhnya di kedua sisi tubuhku, tak berhenti sampai di situ jarinya kembali membuka satu persatu kedua kancing atas kemejaku.
Aku melihat bajuku dan dengan dua kancing dibuka sekarang bongkahan payudaraku terlihat begitu menggoda. Mas Roni langsung mematikan mesin mobil dan keluar untuk membukakan pintuku. Lalu dibawanya aku keluar dari mobil.

Kami pun berjalan dari parkiran menuju ke dalam hotel, saat sampai di depan lobby kulihat beberapa pegawai hotel menyambut kami dan mata mereka tidak lepas dari tontonan bongkahan toketku. Tanpa kusadari lampu di hotel yang cukup terang memperlihatkan secara jelas puting payudaraku. Aku merasakan sensasi yang luar biasa melihat tatapan mereka sehingga sekarang putingku kembali mengeras. Sambil menahan malu namun horni kami terus berjalan menuju meja resepsionis, dan kelihatannya mas Roni sadar akan tatapan pegawai hotel tadi, sekarang dia merangkulkan tangannya di bahuku, begitu sampai di meja resepsionis, dia menggeserkan jarinya ke bawah dan secara otomatis membuat bongkahan toketku semakin terbuka.
Aku rasa dia sengaja melakukannya untuk memancing tatapan pegawai resepsionis, dan betul saja begitu melihat kami matanya bolak balik melihat bongkahan toketku dan puting yang semakin terlihat jelas karena kurasakan putingku semakin mengeras.
“Mas, saya pesan satu kamar” kata mas Roni, dan gelagapan kuperhatikan pegawai itu saat berusaha melakukan tugasnya, sambil matanya sulit untuk teralihkan dari pandangan di depannya. Sambil gugup karena susah konsentrasi dengan pekerjaannya, akhirnya urusan check in selesai, kudengar mas Roni memesan makanan dan berkata “nanti takutnya saya ketiduran, orangnya mas langsung masuk aja ya, pintunya ngga saya kunci koq”. Dan pegawai itu pun terlihat sangat senang mendengarnya.

Sesampai di kamar, akupun yang setengah mabuk langsung tidur dengan posisi menyamping dan kurasakan mas Roni berbaring di belakangku, lalu perlahan dia buka kancing kemejaku dan melepaskan celanaku hingga sekarang hanya tersisa celana dalam yang melekat di tubuhku. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi kami berdua.
Sebetulnya sulit bagiku untuk langsung tertidur dengan pria yang baru kukenal, tapi aku berpura-pura tertidur, sampai tak lama kudengar ketukan di pintu, namun mas Roni tidak beranjak dari ranjang, tapi malah kurasakan selimut yang tadinya menutupi tubuh kami ditariknya, sehingga sekarang tidak lagi menutupi tubuhku secara penuh, bagian depan tubuhku sekarang terlihat bagi siapapun yang masuk ke ruangan ini, kurasakan sekarang tangan mas Roni sudah menempel di toketku namun tidak sampai menutupinya secara penuh.
Tak lama kudengar pintu terbuka, dan kuintip seorang pegawai masuk membawa makanan. Terlihat dia sangat canggung melihat pemandangan di depannya, payudaraku yang hanya sedikit tertutup oleh tangan mas Roni tidak dapat menyembunyikan bongkahan payudaraku.
Pegawai itu tidak beranjak pergi namun terus memperhatikan tubuhku, dan sekarang kurasakan tangan mas Roni mulai meremasi toketku, aku yang merasakan sensasi ini malah mulai mendesah tertahan “sssshhhh”, dan sekarang tangan mas Roni turun menuju memekku dan mulai menggesekkannya ke itilku, aku tak dapat menahan kenikmatan ini dan mulai menggoyangkan pingulku, sementara ada orang lain yang memperhatikan kami. Kurasakan sekarang tangan mas Roni melepaskan celananya di belakang, lalu kembali mempermainkan itilku, lalu diambilnya tanganku dan diarahkan ke kontolnya. “Wow, kontol ini sangat keras dan besar” pikirku, dan mulai kugenggam erat kontol itu, kuintip sekarang pegawai itu menaruh makanan di meja, tapi bukannya keluar, dia malah menghampiriku, tak lama dia berdiri di samping tempat tidur dan “wow, dia menurunkan celananya dan sekarang kulihat kontol yang besar di depanku. Kurasakan tangan mas Roni mengarahkan tanganku yang satunya untuk memegang kontol di depanku, dan sekarang pegawai itu sudah meremasi toketku, kurasakan memekku semakin basah.
Tangan mas Roni bergerak melepas celana dalamku, lalu dia bergerak turun dan kurasakan wajahnya di memekku, pertama kali kurasakan seseorang mengisap memekku, aku mendesah tak tertahan “aaaaahhhhhh, ahhhhhhhhhh” ini sensasi yang luar biasa, merasakan kenikmatan jilatan seseorang di memekku, sementara tanganku masih mengocok kontol yang ada di depanku, sampai akhirnya tak lama kemudian “akkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhh” pinggulku terangkat tinggi dan akupun kembali mengalami orgasme. Sekarang dari belakang kurasakan kontol mas Roni sudah mulai memasuki memekku dan dia mulai memompanya, “Ohhhhhhh” sungguh nikmat merasakan kontol itu masuk ke liang senggamaku. Mas Roni memeluk tubuhku sambil tangannya meremas toketku, terus kukocok kontol di depanku sampai kurasakan kontol mas Roni semakin cepat memompa memekku dan lelaki di depanku sekarang juga meremas toketku yang satunya dengan semakin kasar, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika remasan dan pompaan mas Roni semakin menggila. Kurasakan kedutan di kontol dalam memekku dan kontol yang kukocok, akupun menggoyangkan pinggulku semakin cepat. Aku tidak mau kehilangan momen ini, sambil terus mendesah hebat kugoyang semakin cepat pinggulku sehingga memekku sekarang merasakan kontol mas Roni masuk dalam2 ke liang memekku dan akhirnya kami bertiga mengerang “aakkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh” kamipun menyemprotkan cairan kenikmatan hampir bersamaan.

“Gila mas, ini cewenya hot banget, makasih banget mas Roni” kudengar pegawai itu berkata sambil membetulkan celananya dan diapun keluar dari kamar.
 
Wooowwww.........
Lanjutkan suhuuuu.....
Tp kl boleh usul jadiin nikki high class dong suhu....
 
Part 27 – Kenakalan pertamaku (cont. 3)

Aku sungguh merasa malu dengan apa yang baru saja terjadi, pertama kali dalam hidupku aku (memang sih baru sedikit pengalamanku) merasakan dua kontol secara bersamaan, namun sensasinya tak dapat kutolak baik di pikiranku maupun di memekku. Merasakan kontol memasukki memekku sementara tanganku memegang kontol lainnya membuatku mengikuti kenikmatan yang melanda tubuhku.

Mas Roni bersikap sangat lembut, tadi setelah selesai dia mengambil handuk kecil dan membersihkan cairan yang keluar dari memekku sampai kering. Sekarang dia sudah kembali berbaring di belakangku,
“Nikki, kamu seksi banget, kamu bikin mas tergila-gila sama badan dan kepolosan kamu” kudengar mas Roni berbisik sambil tangannya terus meremasi toketku.
“tapi Nikki kan malu mas” jawabku sambil tak berani menatap wajahnya
“tenang sayang, ngga akan ada yang berani kurang ajar sama kamu, kalo ada yang berani berbuat kurang ajar, kamu bilang sama mas, pasti itu orang bakalan nyesel pernah kurang ajar sama kamu” katanya sambil sekarang satu kakinya sudah dimasukkan di sela-sela kakiku

“janji ya mas, Nikki di sini ngga ngerti siapa-siapa” jawabku sambil merasakan hangatnya paha mas Roni yang sekarang sudah ditekan ke memekku
“iya, mas janji, kalopun mas sedang ngga ada di Solo, temen2 mas di sini pasti mas suruh buat jagain Nikki” sambil pahanya yang ditekan ke memekku mulai digesekkannya secara perlahan.
Akupun mulai terlarut kembali karena gesekkan yang terus menerus dilakukannya pada memekku, dan kurasakan memekku sudah mulai mengeluarkan cairan kembali. Hembusan nafas mas Roni di bahu dan leherku membuat bulu halusku merinding, akupun menolehkan wajahku menatap sayu matanya dan bibir kamipun bertemu, lidah mas Roni yang tadi menjilati memekku sekarang sudah mulai mempermainkan lidahku dan ciuman kami pun semakin panas, sekarang tubuhku sudah terlentang dan bibir juga lidah mas Roni sudah mulai turun melewati leherku dan sesampai di toketku dia mulai menjilati bongkahan dagingku “sssshhhhhhhh” desahanku mulai terdengar saat dia menjilati sekitar aerolaku dan saat dia mulai menjilati putingku dadakupun terangkat memintanya untuk lebih mempercepat jilatannya, “ssssshhhhhh, ssssssssssshhhhh, aaaahhhhh” desahku. Sekarang jilatannya sudah turun kembali ke dalam pusarku “aaaahhhhh” aku mendesah geli keenakan, jilatannya semakin turun ke arah pangkal pahaku dan aku mulai mendesah keras “Aaaaaaakkkkkkhhhhhhhh” sambil pinggulku terangkat mengikuti jilatannya, tapi mas Roni membuatku penasaran sekaligus nikmat tak tertahankan karena lidahnya tak juga menjilati memekku, kugoyangkan pinggulku tak sabar supaya merasakan lidahnya menyentuh liang memekku, sampai akhirnya kurasakan lidah mas Roni menjilat secara perlahan menggaris memekku dari bawah sampai itilku “Akkkkkkkkkkhhhhh” sesampai di itilku kurasakan lidah itu bergerak bergerak secara cepat menyentuhnya, sampai tak tahan kutekan kepala mas Roni supaya menjilati liang memekku dan akhirnya pinggulku terangkat tinggi dan “AAAkkkkkkkkkhhhhh, mas Roniiiiiiiiiiiiiii”, ini adalah kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali kurasakan. Badankupun ambruk ke kasur dengan perasaan nikmat dan lelah yang teramat sangat.
 
Part 28 – Kenakalan pertamaku (cont. 4)

Kulihat matahari pagi menyinari kamar ini setelah tadi aku orgasme entah yang keberapa kali, mas Roni berdiri dari ranjang dan pergi ke kamar mandi, setelah keluar dia mengambil sesuatu dari tas besarnya, kemudian menaruhnya di sampingku.
“Nikki, kita sarapan ya, kamu pakai kemeja mas aja, mas bosan liat kamu pakai baju yang itu2 terus” katanya sambil duduk di sampingku.
Aku yang teramat lelah karena belum tidur dan terutama setelah beberapa kali mengalami orgasme akhirnya turun dari ranjang dan beranjak ke kamar mandi

“ehhh, Nikki ngga usah mandi atau cuci muka ya, mas seneng liat kamu yang agak acak2 an gini, makin keliatan seksi, kamu sikat gigi aja juga oke kok” katanya, sambil kemudian mencari pakaian untuk dirinya sendiri
“iya mas” kataku merasa senang dengan pujiannya dan menggodanya keadaanku di mata mas Roni.
Setelah menyikat gigi, aku kembali dan saat akan mengenakan kemeja itu aku bertanya “BH nya Nikki mana mas?”
“Mas umpetin dong, hahahaha” sambil tertawa dia mulai mengenakan bajunya
“iiihhhh mas Roni, mana BH nya Nikki, kan malu nanti diliatin orang” kataku sambil refleks menempelkan kemeja tadi di badanku
“kan udah mas bilang, kalo Nikki keliatan seksi banget kalo ngga pake BH”
“toketnya Nikki tuh indah banget” katanya lagi

Mukaku bersemu merah antara malu sekaligus bangga dengan pujiannya “ya udah mas tanggung jawab ya kalau nanti Nikki nya malu diliatin orang
“hahahaha, yang ada nanti mas horni lagi kalo banyak cowo yang liatin kamu” sambil merapikan penampilannya

Akupun mengenakan kemeja itu, yang karena badan mas Roni tinggi jadilah kemeja itu menggantung sampai setengah pahaku.
Akupun mulai mengerti dengan kemauan mas Roni, maka kusisakan satu kancing paling atas terbuka supaya terlihat lebih menggoda.

Saat aku mengaca, mas Roni memelukku dari belakang sambil mencium rambutku dan berkata “Nikki, sekarang kamu milik aku” dan tangannya membuka satu kancing lagi, sehingga sekarang terlihatlah bongkahan toketku.
“Kamu seksi banget, mas selalu horni liat toket kamu, dan mas semakin horni kalo mata lelaki lain jelalatan ngeliatin toket kamu” sambal melihatku dari cermin di hadapan kami.

Aku hanya tersenyum penuh bangga karena dikagumi cowo kaya seperti mas Roni dan entah kenapa aku menuruti saja kemauannya.
Saat kulihat diriku di cermin “Nikki kamu sekarang sudah terlihat cantik dan menggairahkan” pikirku sambil memperhatikan putingku yang terlihat samar dari kemeja putih kebesaran milik mas Roni, juga pahaku yang sekal terlihat seksi sekali karena kemeja ini menutupi hanya sebagiannya saja.

Selesai aku mengenakan sepatu ketsku, kami pun berjalan menuju restoran tempak kami akan sarapan
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd