Lavrov
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 May 2016
- Post
- 74
- Like diterima
- 874
hallo suhu
kali ini nubie mau buat cerbung tentang pemrkosaan lagi.
cerbung ini juga terinspirasi oleh suhu zlock123456 yang memberikan dukungan sehingga nubie bisa berfantasi dengan sedikit liar.
jangan lupa commment, kripik, cendolnya ya hu biar updatenya lancar
Chapter I- Dini Hari
Disebuah perumahan elit yang ada di pusat kota Manado, ada sebuah keluarga pengusaha yang sudah menikah selama 20 tahun. Keluarga itu sangat harmonis, kehidupan yang mapan, memiliki banyak bisnis, serta anak yang cerdas dan cantik. Ini adalah kehidupan yang didamba-dambakan serta dimimpi-mimpikan oleh para pasangan yang ingin menikah.
Rumah yang dihuni oleh keluarga itu sangat-sangat mewah. Rumah dengan 2 tingkat bercat putih bersih, halaman yang luas menghadap ke jalan raya dengan pagar bercat putih bercorak indah dengan desaign eropa . sementara di halaman belakang rumah itu terdapat taman seluas 500 meter persegi, dengan desaign clasic modern, di halaman belakang itu dipagari oleh tembok yang menjuntai tinggi bercat putih bersih. Serta tembok tersebut dihiasi dengan pepohonan rimbun yang berjejer rapi sehingga menutupi seluruh tembok tersebut. Di bagian ujung sebelah kanan terdapat taman Mini yang dihiasi oleh bunga mawar berwarna merah dan berwarna biru yang melilit pepohonan rimbun yang menjulang keatas. Di taman mini tersebut juga dihiasi dengan tempat bersantai yang mana tempat bersantai itu terdapat enam kursi panjang yang terbuat dari jati bercat putih serta meja panjang bercat putih untuk menaruh sesuatu. Tak jauh dari taman belakang itu, tepatnya di sisi sebelah kanan halaman belakang itu terdapat kolam renang berdinding bebatuan alam yang dihias sedemikian rupa sehingga airnya tetap terlihat jernih dan bersih.
Di dalam rumah mewah tepatnya di lantai satu bagian sisi belakang terdapat satu kamar pembantu, satu gudang, satu ruang dapur yang luas dan komplit dengan berbagai macam peralatan untuk memasak, sementara di bagian tengah dan depan terdapat ruang santai keluarga dan ruang tamu yang berhiaskan oleh benda-benda kuno eksklusif dan mewah.
Di lantai dua rumah mewah itu terdapat tiga kamar besar Nyonya besar Stevi dan Tuan besar Alen, tepat disebelah kamar mereka ada satu kamar kosong milik anaknya stela yang berkuliah di surabaya. Sedangkan kamar terakhir di lantai dua tersebut adalah milik tamu jika ingin menginap dirumah itu. Ya hanya keluarga dekat beserta rekan bisnis keluarga lah yang boleh menginap disitu.
Bu Stevi
Mereka mempunyai satu anak perempuan yakni bernama stela yang sekarang kuliah di Surabaya. Keluarga chinese ini sangat mesra dalam menjalin rumah tangga yang sudah lama dibina. Namun ada satu masalah kecil yang menimpa keluarga ini. Masalah kecil yang menimpa keluarga ini adalah SEKS. Masalah kecil yang sudah menjadi besar itu kini menancap bagaikan lintah yang menghisap darah. Sudah lama masalah ini berlarut-larut tanpa adanya solusi. Ya, faktor kesibukan merekalah yang membuat mereka tidak pernah menemukan titik terang. Mereka selalu menutup-nutupi kebohongan mereka dalam seks. Mereka selalu bilang bahwa mereka sangat puas atas service yang dilakukuan oleh satu sama lain. Padahal mereka sejujurnya jenuh. Amat sangat jenuh... Hingga suatu ketika ada seseorang yang tak sengaja melakukan sesuatu yang ujungnya mengubah segala fantasi, hasrat, nafsu, gairah, semangat, cinta hingga berdampak pada rumah tangga dan bisnis mereka sendiri.
###
“Midun , gajih kamu bulan ini saya potong !. Masa bawa mobil aja kamu sampe nyenggol pagar rumah !”” Ucap bu Stevi dengan nada kesal.
“Bu.. Jangan bu anak saya bulan ini harus bayar SPP” ucap midun .”
“Saya ga mau tau.. Kamu sudah sering saya maafkan tapi kamu tidak berubah juga. Kamu kemaren sudah menabrak mobil orang di bandara, ditilang polisi gara-gara sabuk pengaman, menabrak trotoar gara gara dengar musik dan sekarang kamu nabrak pagar.”.” teriak bu Stevi
“Kamu tau tidak kalo tadi orang dealer bilang sudah sangat keterlaluan kalau sampai supirnya melakukan kesalahan secara terus menerus?!” teriak Bu Stevi
“Ia bu maaf. Saya yang salah”
####
“Buset tuh nyonya seksi.. Kerjaannya marah melulu.” Keluh Midun..
Si Midun tampak tidak terima atas perlakuan si nyonya majikan. Karena perlakuan nyonya sangat kasar terhadapnya..
Sang istri yang juga bekerja disitu juga sering mengeluh atas perlakuan sang majikan laki-laki maupun majikan perempuan. Setiap kali nyonya dan dan tuan membutuhkan sesuatu maka Midunlah yang akan disuruh. tak terkecuali waktu tengah malam ataupun subuh.
Sang istri tidak tinggal dirumah majikannya, perbedaan jam kerja dan alasan anaklah yang membuat keduanya sering tak seranjang. Midun juga jarang mendapatkan kebutuhan alamiah dari sang istri. Ditambah lagi mereka sering bertengkar. Ya, gajih minimlah yang membuat mereka sering bertengkar hingga akhirnya si istri tidak mau memberikan jatah kepada Midun..
Dini hari yang begitu sepi, Midun tertidur disebuah kamar lantai bawah dekat gudang. Kamar dengan Suasana yang panas, serta pentilasi yang kecil kerap membuat Midun enggan mengenakan pakaiannya saat sedang beristirahat. Pak Alen kebetulan pagi itu mendapat panggilan dari salah satu perusahaannya. Pak Alen mendapat kabar bahwa perusahaannya yang ada di batam akan Diaudit oleh Dirjen Pajak akibat penghasilan perusahaan yang di laporkan oleh anak buahnya terjadi kekeliruan. Karena pengurusan pajak tidak bisa diwakilkan oleh anak buah maka mau atau tidak mau, suka atau tidak suka pak alen harus turun tangan untuk menyelesaikannya. Pak Alen yang saat itu sedang ada di kamarnya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat berada di batam. Beliau juga memberitahukan kepada istrinya bahwa beliau akan berangkat pagi itu juga. Maka sang isrtri turun ke kamar Midun dengan mengenakan pakaian yang seadanya. Nyonya tersebut masuk ke kamar Midun tanpa mengenakan celana dalam dan BH. Tubuhnya hanya ditutupi oleh daster lembeut berkainkan sutra. Midun yang sedang terlelap di kasurnya tank menyangka akan mendapatkan pemandangan yang indah dan mendebarkan. Karena Midun juga sudah lama tidak melihat wanita cantik dan seseksi itu mengahmpirinya.
Dun, bangun dun…….." ucap nyonya menunduk sambil menggerakan bahu Midun
“Dunn…. Bangunn. “ Ucap nyonya kedua kalinya dengan suara agak keras.
Duhh.. Apaaan sih sri" ucap Midun sambil menangkis tangan wanita yang menggoyangkan punggungnya. Ketika menangkis tangan wanita tersebut tangan Midun Tak disangka menyetuh kedua payudara nyonya dengan lembut.
Midun yang tak tahu kejadian tersebut sontak terkaget karena melihat pemandangan nyonya yang diluar dari biasanya. payudara beserta pentil payudaranya tampak begitu jelas lewat selah dada nyonya ketika membungkuk.
Namun nyonya yang masih setengah mengatuk tersebut tidak tau bahwa ia saat ini sedang membuat pembantunya merangsang dan ingin merencanakan hal yang jahat. Mengenai kejadian tangan Midun yang menyentuh payudara nyonya tersebut nyonya memakluminya. Karena Midun menangkis serta mengenai payudara nyonya dengan mata tertutup. Jadi nyonya berpikir Midun tidak tahu apa-apa.
“Dun, kamu antar bapak ke bandara subuh ini. Kamu siap-siap sekarang ya.” Ujar nyonya mengomando Midun.
“Siap nyonya. Tapi....." ucap Midun sambil menatap payudara sang majikan perempuan degan penuh perhatian.
“Nanti saya nganternya naik mobil apa?” Midun seolah-olah mencari sebuah pertanyaan yang sekiranya membuat nyonya tetap berada pada posisi menunduk. Sehingga ia bisa berlama-lama memandangi payudara indah yang menghiasi mata Midun.
“nanti kamu tanya sama bapak saja langsung. Karena bapak yang lebih tau mobil mana yang membuat ia merasa nyaman di perjalanan” ucap Bu Stevi
“Terus apakah saya langsung balik atau nyonya mau pesan sesuatu sehingga saya tidak bolak-balik dalam perjalanannya?” ucap Midun sambil meleleh menatap pemandangan langka nan indah tersebut..
“Sudah nanti saya kabari kamu kalo saya butus sesuatu” nyonya lantas berdiri dengan naturalnya melangkah ke lantai atas meninggalkan kamar Midun.
Weleh...welehhhh…….jos banget nyonya tadi barusan…” ucap Midun dalam hati dan mengeleng-gelengkan kepalanya sambil menikmati sisa-sia pemandangan tadi di dalam ingatannya.
Index Cerita:
Chapter I- Dini Hari
Chapter II-Ketidak Sengajaan Yang Nikmat
Chapter III- Kenikmatan Yang Sedikit Tertunda
Chapter IV-Pagi Gemuruh
Chapter V-Road to Somewhere
Chapter VI - You Are Mine
Chapter VII - Unexpected Tragedy
kali ini nubie mau buat cerbung tentang pemrkosaan lagi.
cerbung ini juga terinspirasi oleh suhu zlock123456 yang memberikan dukungan sehingga nubie bisa berfantasi dengan sedikit liar.
jangan lupa commment, kripik, cendolnya ya hu biar updatenya lancar
Chapter I- Dini Hari
Disebuah perumahan elit yang ada di pusat kota Manado, ada sebuah keluarga pengusaha yang sudah menikah selama 20 tahun. Keluarga itu sangat harmonis, kehidupan yang mapan, memiliki banyak bisnis, serta anak yang cerdas dan cantik. Ini adalah kehidupan yang didamba-dambakan serta dimimpi-mimpikan oleh para pasangan yang ingin menikah.
Rumah yang dihuni oleh keluarga itu sangat-sangat mewah. Rumah dengan 2 tingkat bercat putih bersih, halaman yang luas menghadap ke jalan raya dengan pagar bercat putih bercorak indah dengan desaign eropa . sementara di halaman belakang rumah itu terdapat taman seluas 500 meter persegi, dengan desaign clasic modern, di halaman belakang itu dipagari oleh tembok yang menjuntai tinggi bercat putih bersih. Serta tembok tersebut dihiasi dengan pepohonan rimbun yang berjejer rapi sehingga menutupi seluruh tembok tersebut. Di bagian ujung sebelah kanan terdapat taman Mini yang dihiasi oleh bunga mawar berwarna merah dan berwarna biru yang melilit pepohonan rimbun yang menjulang keatas. Di taman mini tersebut juga dihiasi dengan tempat bersantai yang mana tempat bersantai itu terdapat enam kursi panjang yang terbuat dari jati bercat putih serta meja panjang bercat putih untuk menaruh sesuatu. Tak jauh dari taman belakang itu, tepatnya di sisi sebelah kanan halaman belakang itu terdapat kolam renang berdinding bebatuan alam yang dihias sedemikian rupa sehingga airnya tetap terlihat jernih dan bersih.
Di dalam rumah mewah tepatnya di lantai satu bagian sisi belakang terdapat satu kamar pembantu, satu gudang, satu ruang dapur yang luas dan komplit dengan berbagai macam peralatan untuk memasak, sementara di bagian tengah dan depan terdapat ruang santai keluarga dan ruang tamu yang berhiaskan oleh benda-benda kuno eksklusif dan mewah.
Di lantai dua rumah mewah itu terdapat tiga kamar besar Nyonya besar Stevi dan Tuan besar Alen, tepat disebelah kamar mereka ada satu kamar kosong milik anaknya stela yang berkuliah di surabaya. Sedangkan kamar terakhir di lantai dua tersebut adalah milik tamu jika ingin menginap dirumah itu. Ya hanya keluarga dekat beserta rekan bisnis keluarga lah yang boleh menginap disitu.
Bu Stevi
Mereka mempunyai satu anak perempuan yakni bernama stela yang sekarang kuliah di Surabaya. Keluarga chinese ini sangat mesra dalam menjalin rumah tangga yang sudah lama dibina. Namun ada satu masalah kecil yang menimpa keluarga ini. Masalah kecil yang menimpa keluarga ini adalah SEKS. Masalah kecil yang sudah menjadi besar itu kini menancap bagaikan lintah yang menghisap darah. Sudah lama masalah ini berlarut-larut tanpa adanya solusi. Ya, faktor kesibukan merekalah yang membuat mereka tidak pernah menemukan titik terang. Mereka selalu menutup-nutupi kebohongan mereka dalam seks. Mereka selalu bilang bahwa mereka sangat puas atas service yang dilakukuan oleh satu sama lain. Padahal mereka sejujurnya jenuh. Amat sangat jenuh... Hingga suatu ketika ada seseorang yang tak sengaja melakukan sesuatu yang ujungnya mengubah segala fantasi, hasrat, nafsu, gairah, semangat, cinta hingga berdampak pada rumah tangga dan bisnis mereka sendiri.
###
“Midun , gajih kamu bulan ini saya potong !. Masa bawa mobil aja kamu sampe nyenggol pagar rumah !”” Ucap bu Stevi dengan nada kesal.
“Bu.. Jangan bu anak saya bulan ini harus bayar SPP” ucap midun .”
“Saya ga mau tau.. Kamu sudah sering saya maafkan tapi kamu tidak berubah juga. Kamu kemaren sudah menabrak mobil orang di bandara, ditilang polisi gara-gara sabuk pengaman, menabrak trotoar gara gara dengar musik dan sekarang kamu nabrak pagar.”.” teriak bu Stevi
“Kamu tau tidak kalo tadi orang dealer bilang sudah sangat keterlaluan kalau sampai supirnya melakukan kesalahan secara terus menerus?!” teriak Bu Stevi
“Ia bu maaf. Saya yang salah”
####
“Buset tuh nyonya seksi.. Kerjaannya marah melulu.” Keluh Midun..
Si Midun tampak tidak terima atas perlakuan si nyonya majikan. Karena perlakuan nyonya sangat kasar terhadapnya..
Sang istri yang juga bekerja disitu juga sering mengeluh atas perlakuan sang majikan laki-laki maupun majikan perempuan. Setiap kali nyonya dan dan tuan membutuhkan sesuatu maka Midunlah yang akan disuruh. tak terkecuali waktu tengah malam ataupun subuh.
Sang istri tidak tinggal dirumah majikannya, perbedaan jam kerja dan alasan anaklah yang membuat keduanya sering tak seranjang. Midun juga jarang mendapatkan kebutuhan alamiah dari sang istri. Ditambah lagi mereka sering bertengkar. Ya, gajih minimlah yang membuat mereka sering bertengkar hingga akhirnya si istri tidak mau memberikan jatah kepada Midun..
Dini hari yang begitu sepi, Midun tertidur disebuah kamar lantai bawah dekat gudang. Kamar dengan Suasana yang panas, serta pentilasi yang kecil kerap membuat Midun enggan mengenakan pakaiannya saat sedang beristirahat. Pak Alen kebetulan pagi itu mendapat panggilan dari salah satu perusahaannya. Pak Alen mendapat kabar bahwa perusahaannya yang ada di batam akan Diaudit oleh Dirjen Pajak akibat penghasilan perusahaan yang di laporkan oleh anak buahnya terjadi kekeliruan. Karena pengurusan pajak tidak bisa diwakilkan oleh anak buah maka mau atau tidak mau, suka atau tidak suka pak alen harus turun tangan untuk menyelesaikannya. Pak Alen yang saat itu sedang ada di kamarnya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat berada di batam. Beliau juga memberitahukan kepada istrinya bahwa beliau akan berangkat pagi itu juga. Maka sang isrtri turun ke kamar Midun dengan mengenakan pakaian yang seadanya. Nyonya tersebut masuk ke kamar Midun tanpa mengenakan celana dalam dan BH. Tubuhnya hanya ditutupi oleh daster lembeut berkainkan sutra. Midun yang sedang terlelap di kasurnya tank menyangka akan mendapatkan pemandangan yang indah dan mendebarkan. Karena Midun juga sudah lama tidak melihat wanita cantik dan seseksi itu mengahmpirinya.
Dun, bangun dun…….." ucap nyonya menunduk sambil menggerakan bahu Midun
“Dunn…. Bangunn. “ Ucap nyonya kedua kalinya dengan suara agak keras.
Duhh.. Apaaan sih sri" ucap Midun sambil menangkis tangan wanita yang menggoyangkan punggungnya. Ketika menangkis tangan wanita tersebut tangan Midun Tak disangka menyetuh kedua payudara nyonya dengan lembut.
Midun yang tak tahu kejadian tersebut sontak terkaget karena melihat pemandangan nyonya yang diluar dari biasanya. payudara beserta pentil payudaranya tampak begitu jelas lewat selah dada nyonya ketika membungkuk.
Namun nyonya yang masih setengah mengatuk tersebut tidak tau bahwa ia saat ini sedang membuat pembantunya merangsang dan ingin merencanakan hal yang jahat. Mengenai kejadian tangan Midun yang menyentuh payudara nyonya tersebut nyonya memakluminya. Karena Midun menangkis serta mengenai payudara nyonya dengan mata tertutup. Jadi nyonya berpikir Midun tidak tahu apa-apa.
“Dun, kamu antar bapak ke bandara subuh ini. Kamu siap-siap sekarang ya.” Ujar nyonya mengomando Midun.
“Siap nyonya. Tapi....." ucap Midun sambil menatap payudara sang majikan perempuan degan penuh perhatian.
“Nanti saya nganternya naik mobil apa?” Midun seolah-olah mencari sebuah pertanyaan yang sekiranya membuat nyonya tetap berada pada posisi menunduk. Sehingga ia bisa berlama-lama memandangi payudara indah yang menghiasi mata Midun.
“nanti kamu tanya sama bapak saja langsung. Karena bapak yang lebih tau mobil mana yang membuat ia merasa nyaman di perjalanan” ucap Bu Stevi
“Terus apakah saya langsung balik atau nyonya mau pesan sesuatu sehingga saya tidak bolak-balik dalam perjalanannya?” ucap Midun sambil meleleh menatap pemandangan langka nan indah tersebut..
“Sudah nanti saya kabari kamu kalo saya butus sesuatu” nyonya lantas berdiri dengan naturalnya melangkah ke lantai atas meninggalkan kamar Midun.
Weleh...welehhhh…….jos banget nyonya tadi barusan…” ucap Midun dalam hati dan mengeleng-gelengkan kepalanya sambil menikmati sisa-sia pemandangan tadi di dalam ingatannya.
Index Cerita:
Chapter I- Dini Hari
Chapter II-Ketidak Sengajaan Yang Nikmat
Chapter III- Kenikmatan Yang Sedikit Tertunda
Chapter IV-Pagi Gemuruh
Chapter V-Road to Somewhere
Chapter VI - You Are Mine
Chapter VII - Unexpected Tragedy
Terakhir diubah: