Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nafsu Hina yang Melilit

midun yang beruntung..............................hajar dun
 
Chapter V-The Dark Village





Keesokan paginya aku terbangun dengan tubuh yang penuh rasa semangat. Cuaca mendung terasa cerah. Hatiku gelisah, jantungku berdetak tak karuan. Jujur pira berkulit hitam itu sangat menggoda. aku menengok ke arah jarum jam yang menunjukan pukul 06:25. Akupun bergegas mandi. Setelah mandi aku menyiapkan pakaian yang akan kukenakan untuk berangkat ke villa. Diantara tumpukan pakaian yang ada di lemari hatiku tertuju ke mini dress coklat yang tergantung rapi. Mini dress tersebut memiliki bahan tipis dan ketat. Jadi aku menginginkan agar celana dalam dan BHku dapat terlihat ketika aku beraktifitas.





Bu Stevi



Setelah berpakaian dan mengenakan parfum, Akupun kemudian merias diriku di kaca. Rambut yang masih terurai lurus ku kuncir mengembang ke belakang dan menyisakan dua potongan di kedua sisi telingaku. Ikatan rambut cepol ini sangan kusukai karena penampilanku terlihat formal namun sedikit kucel.

Setelah berdandan, Aku kembali memastikan barang-barang yang aku bawa. Mataku menatap tajam pada botol coklat yang berdiri diantara berbagai macam peralatan make-up di meja rias yang terletak di pojok kanan kamarku. Diantara berbagai macam peralatan yang memenuhi mejaku, Mataku terfokus pada Botol putih kecil yang berisi cairan kental bening.

“Ahhhhhhhhhhhhhhhh!!!! bukankan itu cairan perangsang yang pernah digunakan suamiku alen.”

Aku berjalan mendekat dan meraih botol itu. Pada saat aku sudah meraihnya dan terbaca olehku bahwa cairan kental yang ada di dalam botol itu mengandung lisdexamfetamine dimesylate. Senyawa yang masih satu keluarga dengan amphetamine namun tidak memiliki efek kecanduan dalam penggunaannya.

Aku teringat akan khasiat dari cairan tersebut. Cairan yang tidak disengaja dicampur oleh suamiku di dalam minumannya. Setelah meminumnya, cairan itu bereaksi hebat dalam tubuh suamiku. Dia jadi hypersexual selama berhari-hari. Obat nakal yang menimbulkan efek sange berat ini diberikan beberapa bulan yang lalu oleh temanku yang merupakan pebisnis real estate di Amerika Serikat. Obat ini merupakan cairan perangsang yang memiliki reaksi iblis dan efeknya dapat bertahan dalam waktu beberapa hari.

“Sungguh genit” ucapku sambil menitikan jari ke kepala botol tersebut.


Botol itu aku selipkan di kantong kecil yang berada di dalam koper biru muda milikku. Aku kemudian bersiap-siap menyiapkan segala peralatan miliku dan kemudian berjalan ke kamar Midun.

Pintu kamar midun sudah terbuka dan tampak ia sedang merapikan rambutnya ke arah samping. ia mengenakan setelan baju koko berwarna hijau tua dan celana kain hitam. Ya, penampilan pria idamanku sedikit membuatku tertawa kecil.


“Sudah siap kamu midun ?”

“Sudah non”

Ia kemudian menatap tubuhku dengan terbelalak mulai dari dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Aku tau bahwa ia terkagum dengan penampilan majikannya ini. Ya, penampilan ini secara rahasia memang ditujukan khusus untuk dirinya. Tapi ia tidak menyadarinya.

“Baiklah”. Ucapku sambil tersenyum tipi

“Barang bawaan saya yang ada di kamar tidur dan barang belanjaan kemaren jangan lupa dibawa ya.”

“ia non” jawab Midun penuh percaya diri serta membenahi rambutnya kesamping.

Akupun melangkah ke ruang tamu dan duduk di sofa mewah yang aku impor langsung dari prancis. Aku mengeluarkan handphoneku dan mengirimkan pesan rahasia kepada petugas villa untuk membuat skenario. Aku memberitahu petugas villa agar setelah kami sampai supaya memberitahuku bahwa ibu-ibu yang merupakan teman arisanku tidak jadi datang dikarenakan ada halangan penting.



Setengah jam kemudian ………..

“Bu stevi, barang-barang sudah saya bawa ke dalam mobil.” Ucap midun memberi aba-aba agar segera berangkat.




Bu Stevi

“oke midun. saya menuju mobil.”

Akupun berjalan menuju mobil dan kamipun berangkat.

Kami semua sekarang berada di dalam mobil. Kali ini aku duduk di sebelah dia. Ya, aku sengaja agar dia bisa melihatku lebih leluasa dari samping.

Setelah kami semua berada di dalam mobil, ia pun mulai memundurkan mobil tersebut ke jalan raya dengan penuh kehati-hatian. Setelah beberapa saat kemudian kami sudah berada di jalan raya. Kini kulihat tubuh midun mulai santai. Mataku masih tertuju ke arah sawah yang ada di pedesaan.

Sampai beberapa saat kemudian, sesekali bola mataku menatap ke arah matanya. Kulihat mata Midun sesekali mencuri pandang ke arah pahaku. Maklum saja, aku menggunakan mini dress yang cukup ketat. Wajar apabila ia berusaha menikmati paha putih yang tersaji indah untuknya.

“Suasana di sini bagus ya Midun” aku berusaha membuka pembicaraan agar pikirannya teralih ke arah yang lain.

“ia bu bagus pahanya” ucapnya melamun.

“Apa kamu bilang ?!” ucapku bingung

“addhhhhhh…….ashhhhhhhtt,……….anu bu. Ia bagus di sini”. Ucapnya menampik kesalahsebutannya.

“pemandangan di sini saya cukup suka” ulangku biar dia dapat mengiringi pembicaraan.

Kamipun mulai mengobrol santai.

Beberapa belas menit kemudian kami semua terdiam. Bola mataku kembali melihat matanya secara diam-diam. Ternyata matanya kembali menatap ke arah pahaku.

“wahhhh……. Perlu dikerjain nih pria desa…” gumamku dalam hati

Akupun secara seketika membuka pahaku lebar-lebar. Ia pun terkaget dan mengerem mobil secara mendadak.

“aduuuuuuuuhhhhh ………. Kenapa kamu mengerem mendadak….. hati-hati kalau membawa mobil…” tepisku sambil berpura-pura membungkuk mengambil barang yang jatuh di bawah kursiku.

“aduh non…….. tadi ada kucing liar jadi saya mengerem mendadak..”

“haaallllllaahh… alasan..!” ucapku dalam hati.

“Lain kali bawa yang lebih rileks midun. untung jalanan sepi.” Balasku sambil tertawa pelan





--------------------


Kini kamipun telah sampai di villa. Vila itu hanya memiliki 5 buah kamar. Akupun menemui petugas villa. Petugas villa itu membantu membawakan barang-barang kami ke kamar masing-masing. Setelah beberapa puluh menit beristirahat, kami berdua berkumpul di ruang tamu dan tiba-tiba petugas villa mengabarkan sesuai dengan instruksi yang aku minta. Midun terkejut mendengar berita itu.

“jadi bagaimana ini Bu Stevi? Kita sudah jauh-jauh kemari tapi teman-teman Bu Stevi tidak jadi kemari” ucapnya dengan nada kecewa.

Petugas itu meninggalkan kami berdua sebagaimana telah diinstruksikan saat sebelum kami berangkat. Ia menghilang entah kemana. Aku yakin ia atau siapapun tidak akan muncul dan tidak akan bisa ditemui walaupun kami berteriak sekuat tenaga memanggilnya. Kini hanya kami berdua yang ada di villa itu. Tidak ada tetangga, tidak ada penduduk dan tidak ada orang asing. Benar-benar seperti berada di tengah hutan.

Aku menatap ke arahnya dan melihat wajahnya sedikit mengeriput. Akupun terdiam sejenak.

“………………. yasudah gak apa-apa midun.”

“Saya menginap di sini untuk beberapa hari ke depan. Saya ingin menikmati pemandangan alam di sekitar sini. Sayang apabila pulang dengan tangan hampa” tambahku untuk meredam suasana.

“baiklah kalau begitu non”

Akupun kembali ke kamarku untuk beristirahat .



Tidak disangka, sore sudah menjelang. Matahari sudah mulai tenggelam. Akupun mandi. Setelah selesai mandi aku melilitkan handuk putih pendek ditubuhku dan sambil berpura-pura berjalan menyusuri setiap ruangan di vila itu. Tubuhku polosku hanya mengandalkan handuk itu. Apabila handuk itu terlepas, tentu tubuhku akan terlihat keseluruhan. Pikiranku saat ini hanya tertuju kepada keberadaan midun di villa itu.




Bu Stevi

Setiap ruangan yang kutuju, lampunya telah menyala.

“Midun pasti ada di dalam villa ini”.

Kulihat midun sudah berganti pakaian. Ia mengenakan celana coklat dengan baju koko biru muda. Ia sedang berada di dapur menyeduhkan secangkir kopi untuk dinikmatinya di sore hari. Akupun membunyikan langkah kakiku agar midun mengetahui keberadaanku. Ya. Ternyata dia menyadari keberadaanku dan menoleh kearah belakang. Dia menatapku dengan mata tajam di area dada dan pahaku.

“Midun, saya sedang mencari penjepit kuku. Kamu ada liat ndak ?”. tanyaku cuek sambil memperhatikan gerakannya.

Matanya yang tajam masih belum bisa berpaling dari tubuhku. Tapi tubuhnya tidak bereaksi sedikitpun. Malahan ia terpaku seperti patung.

“He’eh ada non, di mobil. Kalau non mau biar saya ambilkan.”

Aku terdiam sejenak sambil menunggu keagresifannya. Aku berharap ia akan menyergapku. Aku berharap ia liar. Aku berharap akan terjadi sesuatu.

“Ngga usah” ucapku datar.

Setelah menunggu beberapa menit, tidak ada sesuatu yang terjadi. Jujur perasaanku bercampur jadi satu. Aku sedih, kecewa, aku merasa aneh terhadap midun. kenapa kejadian pemerkosaan yang pernah ia lakukan terhadapku tidak terjadi lagi. Sekarang aku sedang sange. Aku lama tidak terjamah. Khususnya kontol hitam gagah perkasa dan penuh urat milik midun.

“Apakah yang sedang ia pikirkan ?” tanyaku dalam hati.

“apakah ia tidak tertarik denganku? Apakah ia sudah mendapat jatah? Mustahil…! Dia tidak kuijinkan pulang selama beberapa minggu” aku berdebat hebat dengan diriku sendiri. Dan petang ini sungguh kelabu.

Aku kembali ke kamar dan mencari pakaian dalam yang paling seksi yang bisa aku kenakan malam ini. Mataku tertarik kepada celana dalam berwarna vanilla ice. sejalan dengan warna BH yang ingin kugunakan. Akupun mengenakannya dan menutupinya dengan lingrie ultra tipis berwarna silver.

“Ah…. Semoga midun suka.. please lingrie, do your magic!” gumamku putus asa di dalam hati

Iapun pergi dan beristirahat di kamarnya. sementara aku membuka barang-barang yang aku bawa dan merapikannya di kamar tidur sementaraku. Ketika lagi membongkar barang aku meliat botol kecil yang membuat suamiku menjadi hyper sex selama beberapa hari. Akupun memiliki ide untuk menyeduhkan midun sesuatu.

Ahh,, aku memiliki ide untuk menaburnya pada makanan. Akupun beberapa bahan makanan yang telah ditaruh midun di dalam kulkas. Kumasakan ia nasi goreng. Karna hanya itu masakan paling praktis dan tidak membutuhkan upaya berlebih.

Setelah makanan jadi, kuteteskan beberapa cairan perangsang itu ke dalam makanan midun. kini makanan telah siap di ruang tamu.

“Miduunn….. midun …. Midunnnnnnnnn…”

Aku memanggilnya tapi ia tidak menyahut. Dengan setelan pakaian seksi ini, aku memberanikan diri ke kamarnya.

“jllleppppp…” nyaliku ciut.

Midun sedang tertidur..

“Dunnn…., Midunnnnn………. Makan yuk. Makanan sudah siap di atas meja..” ucapku sambil menggerakan punggungnya.

Midun terbangun. Ia terpana dan menatapku dengan tajam lagi. Tapi ntah kenapa ia tidak berani melakukan apa-apa..

“ia Non Stev.”

Kami berdua menuju ke meja makan dan makan berdua.

“tumben non stev masak ? dan kok makanannya di sediakan buat aku juga ?”

“ah…….. habis mau bagaimana? Tidak mungkin bahan makanan yang kamu beli kemaren saya biarkan busuk. Lagian saya lagi ingin measak. Di tempat sepi seperti ini tidak enak makan sendiran. Saya takut”

Ia tersenyum liar sambil menatap kearah dadadaku. Ia memakan makanan yang sudah dibubuhi cairan perangsang itu dengan lahap

Aku menemukan sedikit cahaya di dalam diriku ketika melihat senyumnya. Aku berharap penampilanku dapat menambah nafsu makannya,



---------------------------------------



Bu stevi sudah lama memiliki hasrat penuh dan terpendam terhadap Midun. Demikian juga sebaliknya hasrat Midun untuk menyetubuhi Bu Stevi jauh lebih besar. Apalagi midun sudah beberapa minggu tidak merasakan memek dan mendapat pemandangan yang begitu sempurna di hadapannya saat ini.

Midun telah lama memiliki nafsu yang sangat tinggi. Kekejaman Bu Stevi yang tidak mengijinkan ia merasakan memek istrinya selama berminggu-minggu membuat kepalanya pusing dan hatinya terbakar. Pemandangan yang sedang ia liat saat ini makin membuat nafsu midun semakin meledak-ledak. Apalagi midun saat ini disajikan makanan yang telah dibubuhi beberapa tetes cairan perangsang yang begitu kuat. Suasana di tubuh midun semakin tidak terkendali. Pria berbadan hitam berkulit kasar itu sudah benar-benar tidak sabar mencicipi tubuh Bu Stevi.

“Midun.. coba kamu rasain masakan aku dari piring aku. Sama ngga ?” ucap bu stevi dengan manja sambil berusaha menyuapi midun menggunakan sendok.



Midun pun memakan suapan Bu Stevi dengan liar. Bagaikan anjing yang benar-benar kelaparan tapi bukan karena makanan. Midun sesekali minjilati sendok itu sambil menatap wajah Bu Stevi dengan tajam.

“Ada apa Midun ? kok kamu menatapnya seperti itu?”

“Coba kamu rasain suapan aku dari piring aku” balas midun nafsu.

“jllleeeeeeebbbbbbbbb” nyali bu stevi langsung ciut.

“tidak midun…. tidak… ” stevi mulai berkeringat

“kalau kamu tidak mencobanya aku akan bertindak kasar. Di villa ini tidak ada orang! Kamu akan menderita jika tidak menerima tawaranku”. Midun mulai menunjukan dominannya dengan tegas terhadap Bu Stevi.

Stevi terdiam terpana. Antara nafsu, birahi dan takut mulai bercampur aduk menjadi satu.

“makan !!!!!!!!!!!!!!” ucap Midun sambil memukul meja dengan tangan kirinya dan berusaha menyuapi Bu Stevi dengan tangan kanannya. Nasi yang ada di sendok itu mulai berkurang akibat goncangan. Bu Stevipun tidak punya pilihan selain menuruti perintah sang pembantu.

“Baguss.. laaagggiii!!! Aku juga ingin perhatian denganmu” ucap midun dengan penuh nafsu dan sedikit amarah sambil menyuapi stevi.

Kini kedua wanita itu merasakan cairan perangsang dari piring yang sama.

---------------

Setelah bu stevi dan midun melahap makanan itu kini keduanya dipenuhi nafsu yang sangat liar. Bu Stevi berusaha menyembunyikan keinginannya untuk diperkosa Midun.

Midun mulai mengangkat tubuh Bu Stevi dan menyeretnya ke kamar Bu Stevi.

“Midun….!!! apa yang kamu lakukan ?! Sakit tau!!!” keluh Bu Stevi

Midun menghempaskan tubuh Bu Stevi ke kasur.

Diam kau wanita jalang!!!! Aku ingin memperkosamu!!

Midun meloncat ke kasur dan menyergap tubuh Bu Stevi dengan liar.

Midun melepaskan baju dan celananya dengan cepat. Ia segera melumut bibir Bu Stevi. Awalnya Bu Stevi hanya terdiam namun lama kelamaan tubuh Bu Stevi tak bisa menolak gairah seksual alami dan gairah dari cairan perangsang itu.



Kedua tubuh dengan warna kulit yang kontras itu kini berpacu dalam birahi. Sang pembantu melahap habis bibir indah sang majikan. Tanpa ada rasa canggung dan tanpa ada rasa bersalah.



--------------------------------



POV Bu Stevi



Aku terkulai tidak berdaya. Ia mengancamku dan aku menikmatinya. Aku dijadikan objek pemuas nafsunya malam ini. Aku diciumnya dengan buas.

“akkhhhhhhhhhhh” ucap ku merasakan nikmat dari pria bertubuh hitam idamanku..

“kenapa tidak dari tadi sore midun?!..... ini yang aku nantikan. Kamu ga peka!!!!!!!” keluh ku dalam hati.

“Nikamati itu ini perek. Nikmati!!!!!!!!!” ucapnya sambil mencium seluruh tubuhku yang masih mengenakan lingrie dengan buas

“akkhhhhhhh” aku berteriak kesakitan dan memikmatinya. Ia terkadang menggigit dan memberiku cupang di leherku. Ya aku bisa merasakannya.

“ya….. teriak sekencang kencangnya!!! Tidak ada yang akan mendengarkanmu pelacur!!!” teriaknya di telingaku

Nafsuku terus memuncak. Birahi di tubuhku tak bisa kutolak. Pemerkosaaan, kekerasan dan kata-kata kasar ini yang telah lama aku tunggu

“Kamu sekarang pelayan nafsuku !! mengerti ?!” ucap midun mengancam

“Akkkkhhh”

“Jawab!” ujarnya mengancamku

“Baik Midun aku jadi pelayan nafsumu”.

Lingrie ultra tipisku ditariknya ke atas dadaku. Kini Celana dalam dan BH vanillaku terlihat jelas di wajahnya.



“apakah kamu suka tubuh ini tuan?!” tanyaku manja kepadanya dan mupeng

“ya pelacur..!! aku suka suka tubuh mulus dan indahmu !!”

“baiklah tuan.. aku pelayanmu skarang” bisikku pasrah kepada pembantuku.

Ia makin tergoda dengan improvisasiku. Ia makin menggila dengan lirihan nadaku. Ia tersanjung dengan setiap kata yang aku ucapkan dengan manja

“Cuuppphhh……..cupphhh….cuppphhh” terdengar suara keras dari bibirnya yang munyupangi dadaku dan perutku.

Ia melepaskan BHku dan celana dalam berwarna vanilla miliku. Nenenku dijiliatnya penuh nafsu dan ia memberikan cupang nenenku. Tubuhku yang berwarna putih kini penuh dengan warna merah. Midun menancapkan cupang itu menandakan bahwa dialah pemilik tubuhku.

Ia menuntun kepalaku ke batang hitam yang sudah berdiri gagah miliknya. Batang hitam besar dan keras itu masih tertutup celana dalam hitam. Ia menyuruhku melepaskan celana dalamnya dan meminta menjilat batang hitam nan besar itu dengan liar. Aku menuruti dengan bahagia permintaan midun sang majikanku. Aku menjilatinya dengan liar.. Aku merasakan setiap urat di batangnya di lidahku. Kontolnya benar-benar keras..

“Akkkkhhhhhhhhhh………. Akhhh…” aku mengerang kenikmatan

ia berusaha mesukan batang hitam nan besar itu ke tenggorokanku tetapi tidak muat.. aku lanjut menjilat batang hitam itu dengan liar

“Cukkuppp!!!! Sudah cukup !!!! nanti aku kejang-kejang. Aku tidak mau spermaku keluar tanpa menyentuh vaginamu” Ujarnya menyudahiku


Skarang ia menelentangkan tubuuhku dan menjilati vaginaku yang sudah basah dengan liar dan penuh nafsu. Cairan putih kental milikupun dilahap rakus olehnya..

“akkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhh”

Aku merasakan batang hitam dan besar itu mencoba memasuki vaginaku dengan gagahnya.. aku tidak bisa menolak. Antara nikmat dan derita melebur menjadi satu. Vaginaku Inchi demi inchi digagahinya.

Nikmat yang tidak kurasakan dari suamiku.

Ia menyodok vaginaku dengan keras. Aku bisa merasakan dinding rahimku dihujam olleh batang hitam miliknya tanpa ampun. Karena hujaman kontol yang mengobok-obok dinding rahimku, akupun tidak tau apakah aku masih bisa mendapatkan keturunan atau tidak. Aku tidak mempermasalahkan itu. Satu yang akura sakan, tubuhku dinodai dengan nikmat. Diriku layankya pelacur yang haus akan kontol.

Ia menaikan tempo sodokannya tanpa mengurangi kekuatan sodokannya..

Lima belas menit berlalum

“Budaku, aku mau keluar….” Ucap midun mengeluh

“iaa tuan!! Aku budakmu merasakann hal yang sama”

“Crooottttt……….. crooottttt………. Crooottttt” aku orgasme hebat. ia juga demikian. Sperma miliknya dikeluarkan di wajahku.

“Lahap itu budaku..!!! lahap!!!! Aku tidak ingin spermaku terbuang sia-sia“ Ia memintaku untuk melahap spermanya dengan liar. Aku makin menyukai perintahnya

Kamipun beristirahat sejenak. Dan aku berusaha mengumpulkan tenagaku untuk mengenakan lingrie yang dilemparnya ke lantai
 
Terakhir diubah:
Makasih updatenya :ampun:

Dua-dua udah makan obat birahi

Bakal ngentot abis-abis nih hehe
 
Terima kasih atas update nya hu....
Nubi numpang baca ya.....
Semangat buat update ya hu...☺️
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd