Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
seruuuuu bgt.. rikues hu mudah2an sesuai sama rencana character development marscha, kalo bisa ada diselip2in GFEnya misalnya kaya marscha nemenin ringgo main basket sm temen2nya atau ke bengkel atau apa gt.. GFEnya terserah suhu apakah marscha bener2 tulus dr hati atau as a service aja buat nyenengin mereka.. jd pacar2nya marscha ngga cm dapet badannya aja tapi waktu sm marscha mereka dapet pacar beneran..
 
PART 13 C : Di Ruangan Dosen



Suatu hari disebuah ruangan di dalam kampus swasta dibandung.

"Aahhhh..ahhhh..ahhh..ahhh.." Desahan-desahan tertahan keluar dari mulutku.

"ohhh...ohhh.....umhhh..." aku mendesah menahan nikmat. Aku mencoba menutup mulutku agar desahanku tidak terdengar.

Suasana belajar mengajar sedang berlangsung siang itudi ruang-ruang kelas kampus.Dosen & mahasiswa melaksanakantgasnya masing-masing dalam proses belajar mengajar.Tapi aku terjebak diruangan kosong ini, yang penghuninya lagi keluar.

"Aahhhh..ahhhh..ahhh..ahhh..Shitttt…"

Saat itu aku berdiri sedikit menungging dengan rokku yang tertarik keatas memamerkan pantat mulusku, sedangkan CD ku sudah turun ke mata kaki. Sehingga aku berdiri dengan pantat dan vagina yang terbuka lebar.

"Aaaahhhhh..sssssshhhhhhhh..." Dibawah sana seorang lelaki dengan rakus menjilat-jilat vaginaku.

"Udahan dulu dong....auwww.....ssstttttt.......takut ketahuan..." Desahku mencoba menodorong kepalanya, tapi tanganku ditepis. Lidahnya menyodok-nyodok kedalam liang vaginaku dan mencari-cari klitorisku. Rasa geli menjalar keseluruh tubuhku.

"Auhhhh.....udah dong..*** aman nih......" Aku mencoba mendorong lagi kepalanya. Dan tiba-tiba sebuah jari menerobos dengan kasar kedalam memekku.

"AUUWWWW....." Jeritku yang langsung aku tutup mulut dengan tanganku.

Jarinya keluar masuk ke dalam vaginaku. Dia dengan cepat memainkan jarinya divaginaku yang sudah mulai basah. Jarinya mengorek-ngorek ke dalam vaginaku, seakan berusaha menarik clitorisku keluar. Aku tak kuasa mendesah.

"Ssshhhhhhh......hhhhhhh...... ohhhh myyyyyy….."

Tapi coba sekuat tenaga untuk menolaknya. Kucoba menarik vaginaku dari penjarahannya. Aku sadar ini bukan situasi yang aman. Saat itu kami berdua berada diruangan dosen. Iya, diruangan dosen. Tadi pas kuliah aku dapat hukuman karena ribut dikelas saat dosen mengajar.Kami berdua dikeluarkan dan disuruh menunggu diruangan dosen.

"Udah dong.....ntar aja di kost......" Kataku.

"Lu nanti pasti boong. Biasanya pulang kuliah kabur pacaran"

"Iya ini janji...udah ya..." Katanya mencoba menawar.

Cowo yang lagi negosiasi denganku tak lain adalah Ringgo.

"Memek lu sudah banjir banget jih..*** usah jaim deh....."

"Tapi ini ga aman Ringgo..." Kataku.

Tapi emang dasar fuckboy kampus, ga bisa membiarkan mangsa pergi begitu saja. Ringgo kembali menggaruk vaginaku. Bahkan tangannya dari belakang meremas dadaku.

"Ohhh shittt..."

Aku kembali merasakan kenikmatan yang luar biasa, jari itu terus mengelus clit-ku sampai Ringgo dapat merasakan basahnya vaginaku, digarisnya bibir vaginaku secara lembut sampai lendirku menempel di jarinya. Sesekali jarinya dimasukkan ke lubang vaginaku, semakin basah kurasakan.

"Beneran udah nih?" Tiba-tiba lelaki itu berdiri dan berbisik di telingaku.

"Iya...ntar aja...ini ga aman...Ntar lagi si Zakar bandot itu datang"

"Tapi lu sudah banjir gini" Katanya sambil mengelus vaginaku.

"Iya tapi aku takut nanti ketahuan......" Desahku.

Dan tiba-tiba.........

"AWWWWW....RINGGO.....AHHHHHHHHHH"

BLESSSS...

Tiba-tiba batangnya sudah menerobos vaginaku.

“Aaahhkkk…aahh !” erangku dengan mata terbelakak, tidak menduga serangan mendadak ini. Hujaman penisnya divaginaku sungguh nikmat sekali. Aku kehilangan kontrol.

Dengan brutal Ringgo melakukan penetrasi dari belakang. Berkat bantuan cairan kemaluanku, penis Ringgo lebih mudah menusuk vaginaku. Aku yang tadi menolak jadi diam menikmati liang vaginaku yag sempit ini dikontolinnya.

"Benaran udahan nih Sha?" Katanya menggodaku.

Aku masih diam. Gengsi. Tadi tak bisa aku pungkiri kalau ini memang nikmat sekali.

"Udahan aja ya..." Kata Ringgo mengeluarkan batangnya dari liangku. SHIT. Dia sengaja menggodaku.

Aku akhirnya mengalah. Aku takluk dengan desahan birahi. Aku Sekarang malah menunggingkan pantatku kebelakang, dan merenganggakan pahaku.

"Sodok yang kencang Ringgo....Puaskan Marsha"

Kudengar Ringgo tertawa.

"Lu emang bakat jadi pecun Sha. Kegatelan memek lu ini."

"Iya sodok terus...puasakan aku...aku pecunmu"

Tanpa diminta dua kali, dengan segera penisnya meluncur masuk ke dalam vaginaku yang sudah basah kuyup. Rasa lega mengalir didarahkaku. Kenikmatan yang kuharapakn akhirnya muncul.

JLEB..JLEB...JLEB..

Suara kecipak cairan terdengar setiap kali dia hujamkan penisnya. Sodokannya makin lama makin bertenaga membuat tubuhku terguncang-guncang, akupun sudah kehilangan kendali diri, mataku membeliak-beliak, mulutku menceracau tak karuan mengerang dan mengeluarkan ucapan-ucapan erotis.

“Auw..auw.... aww.......” teriakku.

Aku sebentar mendesah, sebentar menggigit bibir merasakan kenikmatan yang diberikannya. Pinggulku pun ikut bergoyang mengimbangi irama genjotannya itu. Desahan yang keluar dari mulutnya makin menunjukkan kenikmatan.

"Ouhhh...ohhh...memek lu emang juara sha...suka gueee....rasakan nih" Desahnya.

"AWWW...Awwww.....yesss......" Jawabku saat dengan cepat diamblaskan batanganya ke vaginaku.

Ditarik dan dikeluarkan dengan cepat.
Begitu terus menerus.
Membuatku terbuai.
Sex adalah candu.


==


Tadi pas kuliah, ketika aku baru sampai ruangan kelas, aku dipepet ringgo dikelas. Aku mau tak mau jadi duduk disebelahnya, dibelakang kelas paling sudut. Disitu dia menggodaku saat dosen sudah mulai megajar. Meraba-raba tubuhku pada saat dosen mengajar. Bahkan tangannya dengan nakal meraba pahaku. Semakin aku tepis, semakin dia berani. Sampai akhirnya dia mengelus vaginaku dari balik CD ku. Aku tak kuasa menjerit kencang ditengah kelas saat dengan tiba-tiba dimasukkannya jarinya ke vaginaku.

Pak Zakar yang sedang mengajar marah mendengar teriakanku. Aku dan Ringgo lalu disuruh keluar dan disuruh menunggu diruangannya untuk disidang. Sementara dia menyelesaikan kuliah dulu.

Aku kesal ke Ringgo yang cengengesan mengikutiku dari belakang menuju ruangan dosen. Kuhempaskan pahaku disofa, dan Ringgo mengikuti. Saat menunggu itulah Ringgo memaksaku, memperdaya tubuhku, sampai akhirnya aku disodok dengan berdiri seperti ini.

“Ahhhh….ahhhhh…ahhhh…..” desahanku dan desahannya gangtian keluar.

"Nanti pulang kuliah tetap ikut gue ya, Sha. Jangan boong lu" Kata Ringgo masih dengan asik men-doggy ku dari belakang.

"Iyaaa....lihat nati ya......gue ada janji soalnya….ahhhhh…aaahhhhhh..."

"Tuh kan....lu emang begitu deh. Suka boong"

"Sekarang kan lu sudah pake memek gue juga..owww….ssssshhhhhhh"

"Gue mau lagi nanti..*** ada puasnya mah sama lu"

Ringgo Tiba-tiba menghentikan goyangannya. Ditariknya keluar batangnya. Membuatku kentang.

Sumpah ini anak ngeselin banget. Kenikmatan yang aku rasakan tiba-tiba hilang. Vaginaku gatalnya luar biasa.

"Ringgo pleaseee..." Desahku memintanya.

"Lu ke kost gue ga?"

"....." Aku diam. Aku sudah ada janji sama pacarku siang ini. Dia sudah seminggu ga aku kasih jatah. Bisa ribut berantem juga nanti.

"Kalau lu mau ke kost gue, come here....biar gue puaskan lu..” Katanya, sambil duduk diatas kursi dosen, dengan batangnya yang masih tegang sempurna. Aku galau. Dilema. Dia menggodaku denganmengelus-elus batangnya itu. Aku menggigit bibirku mengurangi desakan birahi.

Tapi akhirnya aku mendekatinya. Bodo amatlah. Yang penting aku mau dipuaskan sekarang. Detik ini juga. Aku lalu lepas CD ku yang tadi tergantung dimata kaki. Ringgo tersenyum melihatku mendekat kearahnya. Dia membuka lebar tangannya dan membuat di belakang kepalanya. Seolah menyuruhku untuk "aktif" mengendarainya.

Aku lalu duduk di atas Ringgo. Kuarahkan pantatku. Tanganku memandu penisnya yang sudah tegak tegang ke dalam vagina ku yang sudah basah.

"AUhhhhhhh......sssssssss......." Desahku saat pantatku turun perlahan-lahan diatas batangnya.

Aku merasakan kenikmatan begitu batang Ringgo mentok di dalam vaginaku. Aku mulai memompa penisnya. Ringgo diam saja, membiarku memompa, dia mengikuti irama permainaku. Bokongku naik dan turun, tidak ingin penisnya lepas dari vaginaku.

"Sayanggg........nikmat...arkkkkhhhh.." aku hanya bisa mengerang kenikmatan. Tak sadar si playboy ini aku kasih panggilan sayang selayaknya pacarku.

"Ayo goyang terus sayang..nikmati kontolku...."

"Iya nih..bentar lagi mau keluar....ahhhh..."

Mendengar aku mau keluar, Ringgo membantu menyodok dari bawah. Tangannya memegangi bokongku. Kocokan penisnya sungguh luar biasa. Aku merasakan sensasi kenikmatan yang lain dari biasanya. Mungkin karena kami melakukannya diruangan dosen killer yang kami takuti. Jadi ada perasaan takut-takut. Aku lupa apakah tadi pintu sudah dikunci apa belum. Tapi bodo amatlah. Aku mau cepat dituntaskan.

Aku merasakan penisnya mengocok liang vagina ku dengan tempo yang cepat.

Bleep...bleerepp....suara penis dan vagina yang basah berpadu.

"Memek kamu sempit banget sayang..." Ringgo mendesah kenikmatan.

"Nikmatin aja selagi bisa..."

Tiba tiba Ringgo menghentikan semua kegiatannya dan menahan pantatku.

"Ada yang datang sayang...buruan udahan..."ujar Ringgo sembari menurunkan aku dari pangkuannya.

Aku juga mendengar langkah kaki mendekat. Dari ujung jendela terlihat seseorang mendekati ke arah pintu. Oh Shit.

Kami tergesa gesah merapikan pakaian kami. Dan langsung duduk di sofa diruangan itu tepat 2 detik sebelum pintuk dibuka.

"Ngapain kalian?" Suara berat dosenku terdengar.

"Kan nungguin bapak" Jawab Ringgo.

Pak Zakar menatap curiga kekami berdua. Apalagi kami masih berkeringat. Aku tak berani menatapnya. Aku hanya menunduk malu. Dan kentang juga tentunya. Sialan pikir ku, aku baru saja merasakan kenikmatan dan sedang menuju puncak orgasme tapi harus berhenti. Nafasku masih memburu, aku merasakan keinginan ku untuk berhubungan masih tinggi. Aku masih ingin batangnya di dalam vagina ku.

Pak Zakar lalu mencerahami kami. Tapi aku sama sekali ga dengar, karena desakan birahi membuatku serasa tuli. Anehnya selama dicerahami panjang lebar, desakan libidoku yang turun juga. Aku masih horny berat. Aku sampai menggesek-gesekkan pahaku. Semoga dia tidak memperhatikan. Apalagi karena aku belum memakai CD ku yang ntah dimana tadi aku lemparkan.

15 menit dicerahami dan diminta jangan mengulangi lagi ribut dikelas. Akhirnya aku lega bisa keluar dr ruangan ini.

"Kerjakan tugas tadi, serahkan besok sebagai hukuman kalian"

"Baik pak"

Aku lalu duluan keluar ruangan sedangkan ringgo menyusul dibelakang. Tadi kulihat mereka berbisik-bisik sambil menatap tubuhku. Aku kemudian disusul Ringgo. Dia menyerahkan CD ku.

"Hah dari mana?"

"Lu tadi pas ML lemparnya keatas meja si Zakar tanpa sadar. Dia yang kasih"

"Aduh malu banget gueee.....SHIT. Dia curiga ga?" Aku deg-deg an, ntah dimana lagi mukaku aku buat.

"Ga usah dibahaslah. Penting ya?" Kata Ringgo

"......." Aku hanya diam. Rada shock juga. Malu sekali kok bisa smapai CD ku diatas meja dosenku itu.

"Lu masih horny ga cantik?" Kata Ringgo sambil meremas-remas pantatku.

Aku dengan jujur mengakuinya kalau masih horny. Vaginaku masih kembang-kempis tandanya pengen digaruk. Semua wanita pasti mengalamai ini. Ringgo tersenyum. Dia lalu menyeretku ke mobilnya, padahal kami masih ada mata pelajaran lain saat ini.

"Ke kost gue ya" Aku lalu dibawa ke kekostnya.

Aku tak menolak diajak cabut kuliah, sesuai janjiku tadi. Yang penting aku segera dipuaskan. Aku malah tambah horny membayangkan apa yang ada dipikiran dosenku si Zakar itu menyadari CD ku ada diatas mejanya. Dia pasti mupeng samaku. Mupeng tapi hanya bisa membayangkan tubuhku saja, tanpa bisa menyentuhku. Ada perasaan "menang" bisa "menaklukkan" si dosen galak itu.

"Lu punya waktu ga lebih dari 1,5 jam ya Ringgo" Kataku menyesuaikan dengan jadwal pelajaran yang kami bolos ini.

"Hahaha...sudah kayak open BO nih. Ada waktunya"

"Oh shit...hahahahaa...." Kataku meninju lengannya.

Menurutku ini win-win solution. Aku bisa dikostnya selama jam pelajaran berlangsung. Habis itu balik ke kost pacarku seolah aku baru selesai kuliah. Marsha you are smart.

And bitchy.



"Kalau lu open BO, harus bayar mahal banget nih gw..." Katanya.

"Diam lu" Kataku. Ga kabayang kalau aku sampai open BO, jual tubuhku bukan untuk uang, tapi untuk kenikmatan.
OH Shit, Marsha.
Pikiranmu sudahga waras.

"Sini penis lu gue mainin dulu" Kataku pas mobil baru jalan. Dengan senang hati ringgo membuka resleting celananya.

"Gue akan buat lu binal, Marsha" Sayup-sayup aku dengar dia berguman.

Mobilnya pun berlalu, membawaku keujung jalan kenikmatan.



Marsha Kamu Mulai Berubah



BERSAMBUNG
Mantabbbb... scene2 seperti ini yang saya demen suhu dari sisi marsha... duh sering2 deh suhu bikin scene model gini (sembunyi2 tapi liar karna gk bs kontrol napsu)... saya tunggu update selanjutnya suhuuu
 
Mantap hu, terimakasih updatenya, bongkar semua cerita yang billy gak tauu, tapi mau request hu, yang billy liat di cctv itu tetep diceritain ya hu, pengen liat dari sudut pandang marshanya 🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd