Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Part 5 : Namaku Marscha.



Untuk urusan sex, sebenarnya lelaki dan perempuan sama saja. Sama-sama suka. Terkesan pria lebih gampang horny, tapi sebenarnya perempuan juga. Cuman perempuan itu malu-malu saja. Menjaga image, ga mau disebut gampangan. Banyak perempuan yang haus akan sex dan menjadikan sex sebagai healing, termasuk juga aku. Mungkin karena hormon-hormon semenjak pubertas, juga karena faktor digital jaman sekarang (TV, internet, dll). Perempuan ada yang gampang hornian, ada juga yang butuh tontonan sex atau foreplay lama baru horny. Kalau aku termasuk golongan cewe yang gampang horny, apalagi kalau mendekati mau menstruasi, nafsu sukar untuk dibendung.

Tapi bagimana jika pacar tidak bisa meladeni saat nafsu melanda? Bagi sebagian perempuan, misalnya sahabatku Sherry, dia akan ML dengan cowo-cowo lain yang dia dekat (dia terbiasa dekat dengan 2-3 pria sekaligus). Berhubung aku masih penganut paham "monogami", mau tidak mau untuk memuaskan aku pakai alat.

Iya, alat bantu sex. Yang tak lain dan tak bukan adalah punya Sherry.

Dildo adalah “batang” kedua yang masuk ke vaginaku. Aku sesekali pakai, apalagi saat jauh dari pacarku. Seperti sabtu ini, saat pacarku pulang ke kotanya karena ada acara keluarga. Aku horny sekali saat tadi di aplikasi pertemanan ketemu sama mantan pacarku pas kelas 3 SMA, yang lanjut telp-telponan. Dia menyinggung ukuran dadaku saat ini, karena dulu dia sudah tahu ukurannya. Bahkan dia lelaki pertama yang berhasil melihat, mengelus bahkan menggigit puting payudaraku. Jaman nakal-nakalnya masa SMA dulu, aku memang pernah sampai 3x kali pacarku, dan pacar terakhir SMA ini yang paling bandel. Dia yang suka mengekploitasi dadaku saat aku diantar pulang sekolah.

"Aku kangen lihat toked kamu. Benda favoritku tuh" Katanya di telp.

Membayangkan belaiannya dimasa lalu, ditambah rayuan-rayuan cabuknya, membuatku horny. Sambil telponan, aku elus-elus dadaku sendiri. Aku masukkan tanganku kedalam braku, dan kuremas pelan putingnya. Duh...enak sekali.

"Kamu masih perawan?" Tanyanya.

Belum juga aku jawab dia sudah jawab sendiri: "Pasti sudah jebol kan?"

Tebakan yang jitu. Aku hanya tertawa. Hahaha.

"Kamu mah dari dulu gampang banget horny kalau disentuh teteknya. Pasti pacarmu yang skrg sering jilat-jilatin tokedmu kan, apalagi sekarang pasti makin gede. Dan lama-lama kamu pasti ga tahan ya kan hanya toked doang diimainin? Langsung deh dijebol"

Katanya dia menyesal dulu ga ambil keperawanku, padahal kesempatan ada saat kami beberapa kali petting. Apalagi dulu aku sangat polos dan sayang banget sama mantanku ini, jadi sungkan nolak kalau pas pacaran dia mulai grepe-grepe yang ujung2nya petting.

Aku merinding membayangkan kenakalan masa SMA saat itu. Saat masih takut-takut saling mengexploitasi tubuh pacar sendiri, walau rasa penasaran sangat besar.

Mungkin karena "telat" mengenal sex, dimana teman-teman seumuranku pas SMA sudah pada jebol, makanya pas kuliah saat ini nafsu sexku menggebu-gebu.

Eh tapi ga juga sih. Sherry sahabatku sudah mengenal sex sejak kelas 2 SMA, sampai sekarang anaknya horny-an banget. Paling gampang diajak naik ranjang, karena nafsunya tinggi. Wajahnya yang cantik dan bodynya yang semok memudahkanya untuk mencari cowo menyalurkan nikmat duniawi.


"Shery, gw ke kost lu ya" WA ku setelah selesai telponan sama mantanku.

"Iya sini aja, gw sendiri nih."



Aku sudah horny setelah membahas hal-hal cabul dengan mantanku. Jadi mau pinjam dildo Sherry buat masturbasi, berhubung aku ga ada koleksi dirumah (masih takut saat itu).

Pas banget, sampai di kostnya, dia lagi nonton bokep. Dan sudah telanjang bulat diatas kasurnya dibawah selimut. Dari gerakannya ketahuan kalau dia lagi masturbasi.

Dengan iseng aku tarik selimutnya, benar saja sebuah vibrator lagi bergerak keluar masuk memeknya. Dia tetap cuek, sambil menatap ke layar TV dimana lagi adegan syur gangbang film barat. Genre film bokep favorit Sherry adalah interasial, dimana gadis muda kulit putih di gangbang cowo-cowo jelek kulit hitam, seperti yang dilayar saat ini. Tapi uniknya, ini bokep dimana seorang cewe dipakai 2 orang cowo sementara cowonya nonton. Ini film cucklod.


"Gw juga horny nih. Mana cowo gw ga ada lagi. Pinjam senjata perang lu ya say" Ujarku lalu mengambil satu tempat didalam lemarinya.

Dia hanya menggguk, tanpa melepas pandangan dari TV. Segera aku buka celana dan CDku, lalu aku juga ikutan. Yang biasanya aku malu untuk masturbasi didepan Sherry, kali ini ikutan naik keatas ranjang disebelah Sherry. Aku juga menelanjangi diriku. Bodo amat. Sudah horny ini.

"Sssssshhhhhhh..." saat dildo warna hitam itu menembus memekku perlahan-lahan, tidak sampai masuk semuanya karena vaginaku yang sempit belum terbiasa dengan ukuran dildo itu. Padahal ukurannya tergolong sedang dengan panjang 20an CM dan diameter sekitar ukuran jempol tangan.


"Aouhhhh......" Aku menikmati setiap senti dari dildo yang masuk dalam vaginaku. Mataku terpejam menikmati sensasi ini.

"Biasanya lu jaim banget pakai dildo depan gw" Kata sherry, suaranya bergetar menahan nikmat juga.

"Bodo! Shhhhhh..." Ujarku mulai memaju mundurkan dildo itu dengan pelan.

Dilayar tontonan bokep makin seru saja, saat perempuan di double penetration. Membuatku makin merinding. Aku memasukan dildo lebih dalam, lalu mengeluarkanya sampai lepas. Begitu berkali-kali. Akhirnya vaginaku sudah terbiasa dengan dildo itu sehingga aku bisa mengocok dildo dengan cepat.

"Auhhhh....shhhhhh...."

"Mmmmmm....enakk....auhhh....."

Disebelahku kudengar Sherry mendesah-desah juga. Kami berdua saling mengejar kenikmatan masing-masing. Kami 2 mahasiswi yang idola kampus lagi masturbasi sore-sore, disaat cowo manapun pasti mau memuaskan kami berdua.

"Lu....lu harus nyobain nih vibrator, Sha. Gila enak banget" Kata Sherry. Aku perhatikan vibratornya besar juga, pantatnya meliuk-liuk saat benda bergetar itu merangsang vaginanya yang sudah banjir. Aku enggan mencobanya, takut memekku rusak.

"Gila enak banget ini vibrator...cobain dong..jangan dildo doang,,,,,auhhhh..... oh my......"

Tak berapa lama, Sherry menjerit-jerit tanda dia orgasme dengan hebat. Dia remas tanganku menuntaskan kenikmatannya.

"Gila...gila...enak banget" Katanya istirahat sebentar, lalu menuju kekamar mandi membersihkan vaginanya.


Aku kembali konsentrasi mengejar kenikmatanku sendiri. Payudara kuremas-remas sembari mengocok dildo di vagina. Nafasku memburu dengan cepat. Keringatku mengucur disekujur tubuhku. Yang kubayangkan skrg adalah negro kulit hitam yang ada di TV yang menyodok vaginaku.

"Toked lu gede banget sih, sha. Iri gw" Kata Sherry. Dia sudah selesai, tapi masih dengan telanjang ikut rebahan disebelahku.

"Sini gw bantuin biar lu makin nikmat katanya"

"Eh...jangan..sher...biar gw aja.

"Halah, lu diam aja. Tenang....."


Dia lalu meremas-remas dadaku, aku makin horni saja. Bahkan Sherry ikut menjilatin puting payudaraku. Ada sekitar lima menit aku memainkan dildo itu dalam vaginaku sambil payudaraku diraba dan dijilati Sherry hingga akhirnya aku orgasme pertama.


"AHHHHHH.......AHHHHH......Sher......ryyy......enakkkk......"

Desahku panjang.

"Enak kan bitchy.... tunggu yang lebih enak lagi" Katanya

Sherry lalu membalikkan badanku dalam posisi menungging dan dia memasukkan dildo dari arah belakang. Sherry mengerjain vaginaku yang baru saja orgasme. Aku seolah-olah dikentotin dari belakang.

Aku melihat bayangan tubuhku di cermin lemari shery. Aku merasa seksi sekali. Mulutku terbuka lebar dan mataku setengah terpejam menikmati dildo yang dimasukkan ke vaginaku dari arah belakang.

"Enak kan bitchy?" Kata Sherry.

Aku hanya mengguk pelan.

"Memek lu masih rapat gini. Bagus lagi bentuknya." Kata Shery.

Aku hanya menggangguk. Aku merapatkan kedua belah kakiku hingga dildo itu rasanya bisa aku tekan dengan kuat dengan otot selangkanganku. Payudaraku yang bergelantungan tampak bergoyang-goyang mengikuti irama gerakanku. Sesekali Sherry ikut meraba dadaku, yag kiri dan kanan. Bahkan dengan nakal merangsang kedua putingku. Benar-benar ahli sekali sahabatku ini.

Beberapa menit kemudian, kembali aku orgasme. Teriakannku sangat panjang, membahana di kamar Sherry. Aku langsung roboh ke kasur. Tubuhku basah oleh keringat. Cairan vaginaku membasahi sedikit sprei tempat tidur Sherry. Aku beristirahat sejenak sementara dildo itu masih di dalam vaginaku, belum dilepas Sherry.

"Lu tuh harus cari selingkuhan lagi. Cadangan kalau cowo lu keluar kota"

"Gila lu"

"Yah selama cowo lu ga tahu kan ga akan menyakiti"

Emang setan ini Sherry, pengaruhnya lumayan juga. Sahabat maccam apa ini.

"Itu Si ringgo lu cobain dulu lah. Sudah konak dia sama lu. Haha"

"Ga ah"

"Apa bedanya lu mainin dildo begini sama mainin kontol cowo. Itu namanya sama-sama selingkuh, bitchy"


Aku terdiam. Aku sudah hampir tertidur, saat kudengar Sherry menelpon seseorang.


"Lu dimana? Sekarang ke kost gw dong. Marscha cem-ceman lu lagi horny berat nih. Butuh kontol"

"Hei, apaan sih lu? Itu siapa?" Ujarku terbangun.

"Ringgo. Hahahaha..."

Untung ringgo bilang saat itu ga bisa. Dia lagi pacaran. Katanya lagi mau makan malam sama bokap pacarnya. Walau aku ga tahu, kalau dia beneran datang, apaah aku mau ML sama dia.

Sherry ini memang rada-rada sih orangnya. Walau fantasi sex nya sudah melampaui imajinasi orang biasa, tapi harus aku akui dia ini "guru sex" buatku. Dari Sherry aku banyak belajar cara merawat aset terbaikku yaitu payudara dan miss-V, agar aku bisa lebih menyenangkan cowoku.

Satu hal yang selalu dia rasuki aku adalah untuk selingkuh. Katanya masih muda ini, nikmati kebebasan mengexploitasi sex dengan orang berbeda, sebelum nanti menikah. Dia juga merasuki ku dengan ide-ide gilanya yang ga masuk akal menurutku seperti ML bertiga (threesome), ML ditempat terbuka, termasuk menggoda orang-orang dari kelas rendah seperti penjaga kostnya, satpam kampus, tukang antar makan, dll. Dia bilang rasakan sensasinya. Aku hanya jawab : “GILA LU!” Tapi kepikiran juga. Hehe.

"Kamar mandi yuk. Gantian lu yang muasin gw ya pakai vibrator ini" Kata Sherry, melepas vibrator yang bebeda dari yang awal tadi. Dia lalu menyeretku ke kamar mandi.

--


Ringgo Penasaran


Sekitar 3 jam dikost Sherry, aku akhirnya pulang kerumah. Badan lemas, tulang seperti copot karena orgaeme berkali-kali dengan Sherry. Pengalaman tak terlupakan ini.

Pas di taxy ringgo telp berkali-kali. Aku cuekin aja nih orang. Pasti gara-gara Sherry nih jadinya si ringgo penasaran. Akhirnya aku angkat juga telpnya.

"Sha, kenapa tadi cariin gue?"

"Ih GR. Siapa juga cariin lu. Sherry tuh yang gelo"

"Hehehe...kirain...."

"Udah ah, sudah sapai rumah. bye".

--

Keesokan Harinya.

"Sha, toket lu indah banget. Mau lihat lagi dong seperti yang waktu itu"

"Ga mau. Kemarin gw khilaf"

"Pelit"

Begitu WA Ringgo saat aku baru sampai dirumah. Dia memang sering sekali WA ku malam-malam untuk minta fotoku, biasanya menjelang tengah malam saat aku sudah dirumah.

Sejak insiden aku pakai handuk video call, dia jadi kecanduan nampaknya. Padahal sumpah aku iseng doang mau kerjain dia. Malah ketagihan. Enak aja! Dia akhirnya video call, tapi aku reject. Dia kemudian telp, tetap aku reject.

Tapi usahanya cukup gigih, sampai-sampai aku angkat telponnya karena aku merasa terganggu berbunyi terus.

"Apa?" Kataku galak.

"Eitsss...jangan galak-galak dong manis. Ntar cantiknya luntur" Gombalnya.

"Buruan nih. Mau mandi..." Kataku ketus, padahal dalam hati senang dong digombal. xixixixi.

"Ya udah kita taruhan apa gitu yuk. Kalau gw kalah lu bebas minta apa. Tapi kalau kalah toket lu taruhannya.

"Enak aja" jawabku. Kesempatan amat dia mau incar asetku yang paling aku banggakan. Dasar fuckboy.

Tapi ntah kenapa hari itu sifatku yang pantang ditantang membuatku luluh juga akan rasa penasaran, dan setelah dibujuk-bujuk di fuckboy ini akhirnya aku berkata : "emang mau taruhan apa?"

"Nah gitu dong. Kan semangat nih jadinya. hehe.." Katanya.

"Cepat buruan bilang. Kalau taruhannya ga seru, gw ga mau"

"Taruhan nilai kuis tertinggi aja"

"Serius lu mau taruhan itu? Maaf ya Ringgo, lu kan rada-rada orangnya kalau dikelas. hahhaa.."

"Justru itu serunya. Kemungkinan lu menang lebih banyak"

Iya juga sih, kataku dalam hati. "Trus kalau nilai gw paling tinggi, gw dapat apa?"

"Lu bebas deh mau gw beliin apa yang keperluan cewe. Asal masih wajar"

Kebetulan sekali nih. Aku lagi pengen alat-alat make up import yang lagi hits. Lumayan nih, ga perlu kuras tabuangan uang jajan.

"Ok deal"

Akhirnya kami sepakat akan taruhan nilai kuis. Kebetulan 2 hari lagi ada kuis mata kuliah Metode Riset Kualitatif. Jadilah taruhan. Karena aku cukup menguasai mata kuliah ini. Aku sangat percaya diri bakalan menang. Dan benar saja setelah selesai kuis, aku lihat Ringgo sangat bete. Dia ngaku ga bisa jawab semua pertanyaanya. Dan aku happy.

Dan akhirnya taruhan kuis itu Ringgo kalah, setelah hasil kuis dikasih tahu dosen. Dia kasih alat make up yang gw mau. aku senang banget.

--

Taruhan Kedua Ringgo


"Lu bukannya belajar buat kuis malah gangguin"

Kataku disuatu malam, saat aku persiapan belajar untuk kuis besok hari. Aku angkat telpon ringgo yang sudah sampai 10x berdering.

"Berani taruhan lagi ga?" Tanyanya.

Ini orang emang ya, sudah kalah taruhan juga, masih aja. Otaknya juga rada pas-pasan (maaf).

"Boleh aja. emang lu masih berani?"

"Berani dong. Biar jadi motivasi gw untuk belajar nih. Bisa dapat toked lu. Hahhaa.."

"Dasar mesum lu" Kataku ikut tertawa. Padahal harusnya marah, karena ini sudah masuk ranah pelecehan seksual (semoga tidak ada SJW feminist di forum ini).

"Nanti kalau gw kalah, gw kasih hadiah yang special dan mahal deh. Lu pasti suka. Ini cewe banget" Katanya.

Karena aku penasaran sama hadiah dia, disamping juga ga ada ide mau taruhan apa, ya udah aku nurut aja.

Dia ajak taruhan kedua. Dan masih kalah juga. Walau taruhan kedua ini, hadiahnya special dari dia. Apa itu?

--

Nonton Bioskop


Keesokon harinya setelah kuis (yang mana aku yakin pasti nilaiku lebih tinggi dari Ringgo), aku masih duduk di kelas sementara yang lain sudah pada pulang karena les terakhir. Aku menunggu info dari pacarku, apakah jadi pulang bareng kekostnya. Aku kangen banget sama dia (dan rada kesal karena sudah seminggu ga ketemu). Tadi malam katanya dia free, jadi bakalan bareng pulang kekostnya. Hmmmm.....membayangkan akan berduaan dengan pacarku di kostnya, membuatku sudah horny sejak tadi malam. Ada yang harus dituntaskan.

"Maaf ya sayang, aku harus gantiin jadwal Pak Zakar ngajar nih. Dia ga masuk mendadak karena harus rapat di rektorat. Maaf banget ya."

Demikian wa pacarku. Aku kesal sekali. Aku marah. Aku ga balas pesannya. Langsung aja keluar kelas. Aku telp sherry, cerita kondisiku yang batal pacaran dan mau ajak dia hangout, tapi dia ga bisa. Makin bete jadinya. Aku mau balik aja.

Tak berapa lama, seseorang dengan berlari-lari masuk kekelas. Dia adalah Ringgo. Ringgo menghampiriku

"Sha, nonton yuk. Ada film baru"

Wah tawaran menarik disaat bete nih. Terima ga ya.

"Emang film apa?"

"Udah ikut aja. Ntar dicari disana. hahaha....."

"Hmmm... tapi ajak Sherry juga ya" Tawarku.

"Yah gue mau berdua sama lu doang" katanya tersenyum

Baiklah. "Jangan kesempatan lu ya"

"Iya ngga kok. Yuk sekarang"

"Yuk"

Sebenarnya ini bukan ajakan pertama ringgo. Tapi kenapa aku mau kali ini karena aku memang lagi bete.

Akhirnya aku naik mobilnya dan jalan ke bioskop ditengah kota. Kami akhirnya nonton, dia pegang tanganku pas masuk karena lampu sudah dipadamkan. Jadi aku mau saja tanganku dituntun. Film yang ditayangkan adalah film Fithty Shade Grey. Film yang banyak adegan ML nya. Pintar juga nih anak ngajak nonton. Malah sengaja cari tempat dipojok pula.

Dasar emang playboy dengan jam terbang tinggi. Ditengah film, tangannya mulai meraba-raba. Awalnya meraba jariku, lalu mengelus lenganku dan akhirnya dia dengan nakal tanganya nakal sesekali meraba pahaku.

Awalnya aku tepis, tapi karena terus-terusan aku biarkan saja. Ada sensasi sendiri merasakan tangan cowo yang berbeda dipahaku. Walau Ringgo belum berani sampai ke pangkal paha. Karena dia takut aku tampar kali ya. Padahal mah aku sudah pasrah aja. CD ku sedikit lembab.

Tak terasa film selesai dengan perasaan kentang didalam diriku.

"Mampir kost gw yuk.."

Untung aku masih sadar, tak mau masuk jebakan si fuckboy ini.

"Antar gw balik aja. Takut lu apa-apain nanti gw di kost lu. wek.."

Dia hanya tersenyum, tanpa kelihatan marah. Aku menghargai sikapnya.

"Ya udah sampai ketemu ya. Besok pagi gw jemput kekampus"

Keesekoan harinya, aku dijemput Ringgo. Kami bareng ke kampus. Kami jadi semakin dekat, disaat pacarku sibuk dengan dunianya. Aku percaya diri akan bisa mengendalikannya, karena aku tahu Ringgo ini fuckboy. Aku ga akan terperdaya. Dengan tahu sifatnya yang playboy, aku jadi bisa pasang kuda-kuda untuk tidak terbuai.

Benarkah?

--


Ke Kost Pacar.


"Ciyee, yang mau ketemu si bebeb." goda Sherry sambil menggandeng tanganku sepulang kuliah.

"Apaan sih lu?" Jawabku.

"Sudah baikan sama yayang?."

"Lha kita kan ga berantem, cuman gue yang bete sendiri aja karena dia sibuk"

"BT. Birahi Tinggi ya beb. Lama ga dielus"

"Hahaha....Sherry mesum"

"Lagian lu sudah gue bilang cari selingkuhan juga."

"Hmmmm.....mulai deh...." Kataku

"Coba lu lihat sekitar deh. Ga usah sekampus, sejurusan aja banyak banget yang suka sama lu.

"Siapa misalnya?"

"Selain di playboy Ringgo, ada tuh si pintar Rendi yang selalu pengen dekat-dekat lu. Sekalian lu manfaatin tuh buat bantubantu tugas kuliah. Hahaha....."

"Ngaco"

"Kalau Rama, dia juga suka sama lu. Nafsu lebih tepatnya. Tapi ga bisa diandalankan apa-apa dari dia"

"hmmmm...."

"Atau si itu aja...siapa itu...yang sekost cowo lu...Johan johan itu. Kan lumayan OK tuh"

"Gila aja lu, gue selingkuh sama tentangga kost cowo gue. Ketahuan dong."

"Nah itu intinya. Jangan sampai ketahuan. Yang cocok ya Ringgo."

"hah?"

"Dia itu sudah punya cewe, jadi ga bakalan ember. enak sama enak aja...hahaha.."

"emang lu pernah sama dia?"

"Eh ditanya. Kalau ga pernah mana mau gue rekomendasikan ke sahabat gue. Hahhaa..bye.." Katanya sambil lari menuju parkiran. Mneinggalkanku yang bengong sendiri.

Jadi sherry sama ringgo ada affair nih? Kok aku rada-rada cemburu ya. Kacau ini.

Aku lalu ke kost pacarku Billy. Hari ini kami mau berduaan saja. Aku bahkan sudah ijin (tepatnya berbohong ke nyokap) kalau ga pulang malam ini dengan alasan kerja kelompok, padalah aku nginap di kost pacarku. Untuk bermesraan setelah sekian lama.

Tapi sialnya, sesampainya di kost pacarku dia ternyata baru siap-siap keluar. Katanya mendadak dipanggil Pak Zakar gantiin mata kuliah. Sebagai asdos, pacarku ga bisa menolak. Aku sangat kesal. Sudah membayangkan yang enak-enak, malah begini. Pacarku bilang hanya 1 mata kuliah 3 SKS, dan nanti langsung pulang. Dia buru-buru, meninggalkanku di kostnya sendiri, karena katanya ojek sudah nungguin.

Tapi aku sudah kepalang bete, aku mending pulang ajalah. Lagian biasanya juga pacarku kalau sudah di kampus ada aja kesibukannya. Bete sebete-betenya.

"Lu dimana? Sibuk ga?" Aku telp sebuah nomor.

"Jemput gue dong. Bete nih"

Dan setengah jam kemudian, sebuah mobil menjemputku. We are having fun.

--


Hadiah Dari Taruhan


Pagi itu aku baru selesai mandi, dan bersiap-siap pergi ke kampus untuk kuliah pagi jam 8.00. Dengan berlari kecil telanjang bulat aku menuju lemari pakaianku. Pas aku buka lemari sebuah plastik jatuh, yang bertuliskan victoria secret. Aku tersenyum. Itu adalah sebuah kado yang belum aku pakai. Isinya pakaian dalam yang sangat sexy. Keinginan untuk memakainya muncul pagi ini, apalagi yang kasih hadiah akan menjemputku kekampus.

Aku lalu membuka bungkusnya dan lalu aku pakai BRA warna merah yang tipis tranparan dengan renda-renda sexy itu. Pas sekali di dadaku. Terlihat payudaraku yang ranum tercetak indah. Bahannya yang transparan membuat pemandangan puting berwarna merah muda dan sekitarnya tercetak indah dan tampak menggairahkan.

Aku lalu pakai CD model G String warna senada dengan BRA. Bentuknya sangat mini dengan seutas tali nylon yang melilit di pinggangku dan ada ikatan di kiri dan kanan pinggangku. Bulu-bulu halus kemaluanku tampak menyibak keluar dari sela sela secarik kain model segi tiga kecil yang tipis ukurannya, tidak lebih dari ukuran dua jari hanya mampu menutupi lubang vaginaku.

Bentuk G String yang kupakai memang sangat sexy dan aku sangat suka memakainya, ditambah seutas tali nylon yang melingkar melewati selangkanganku tepat mengikuti belahan pantatku ke atas bagian belakang dan tersambung dengan tali nylon yang melingkar di pinggangku.

Aku perhatikan di cermin, sangat sexy sekali. Harus aku akui cowo yang menghadiahkan ini punya selera yang tinggi urusan membeli pakain dalam wanita. Membayangkan ada cowo yang melihatku seperti ini, membuatku sedikit horni.

Sebuah telpon telpon menghentikan lalumanku.

"Aku sudah didepan nih"

"OK bentar, aku keluar"

Dengan buru-buru, aku lalu memakai kemeja putih dan rok biru 10 CM diatas lutut. Tak lupa aku buka 1 kancing baju, sehingga belahan dadaku terlihat. Segera aku ambil tas dan keluar dari kamar menuju pintu depan. Setelah aku kunci pintu rumah, aku lalu masuk kedalammobil itu.

"Selamat pagi cantik. Sexy amat sih hari ini" Kata pemuda itu.

"Pagi juga" Jawabku dengan tersenyum lebar. Pagi-pagi sudah dipuji begini, sebagai wanita yang senang dipuji aku sangat happy.

"Kita jalan ya, takut telat nih"

"Ok"

Cowo yang jemput aku tidak lain dan tidak bukan adalah si playboy kampus : Ringgo. Kami memang sudah mulai dekat akhir-akhir ini. Dia bahkan sudah nembak aku, tapi aku tolak dengan halus karena aku masih punya pacar. Dia sekarang jadi sangat perhatian, suka antar jemput kekampus. Bahkan kami sekarang sudah mulai meninggalkan gw-lo dengan aku-kamu (walau sesekali doang sih).

Cewe mana yang tidak senang dapat perhatian begini. Apalagi saat aku dan pacarku lagi sering berantem akhir-akhir ini. Itu karena kesibukannya akan kuliah (skripsi) dan asdos, dia ga punya banyak waktu. Kalau aku lagi mau manja-manjaan dia marah karena merasa aku menggunya. Jadi terserah dia aja mau kapan waktu ketemu. Harus aku yang sesuaikan dengan waktu kosong dia. Padahal aku sudah kebiasaan selalu bareng dia. Lama-lama bosan juga harus nunggu, makanya aku cari kesibukan sendiri. Dan Ringgo hadir disaat yang tepat.

"Cantik sekali hari ini..." Kata Ringgo saat aku menghempaskan pahaku disebelahnya.

"Terimakasih" Aku kasih senyuman kepadanya. Dia juga ganteng sekali hari ini. Dan seperti biasa, parfumnya wangi sekali. Membuatku nyaman.

Sepanjang jalan, aku lihat dia suka lirik-lirik ke arah dadaku. Satu kemeja yang kebuka membuat belahan dadaku terlihat. Apalagi aku pakai seat bealt membuat dadaku seperti tercetak. Tatapan mesum ringgo membuatku melayang. Bahkan sesekali ulah usilnya, dia meraba pahaku dengan seolah-olah tak sengaja saat ganti gigi.

"Sha, boleh jujur ga?"

"Apaan?"

"Lu habis berapa sih operasi plastik"

"Hah?"

"Itu toket lu gede banget"

"Hahahhaa.....anjis lu"

"Hahaha..."

Dia ini memang suka kasih joke yang buat aku ketawa. Walau jokenya kayak joke om-om mesum.

"Aku pakai lho hadiah yang kamu kasih" Kataku

"Oh iya?"

"Makasih ya. Aku suka"

"Aku senang kalau kamu suka. Special tuh aku cariin"

"Kamu emang TOP deh urusan begituan. Dasar!" Kataku meninju lengannya dengan pelan.

"EH Lihat dong. Please" Katanya memelas

"..." Aku diam aja. Ga salah dengar nih.

"Dikit aja. Penasaran apakah pas di badan lu"

Aku tahu sebenarnya ini hanya modus, tapi aku ntah kenapa aku mau melakukannya. Lagian cuman dilihat doang ini. Hitung-hitung balas budi dia sudah sangat sangat sangat baik belakangan ini.

Aku lalu melepas seat bealt perlahan.

Aku lalu membuka kancing bajuku yang nomor dua. Matanya melirik sambil sesekali melihat jalan. Laju mobil diperlambat sama Ringgo. Aku lalu membuka kancing nomor tiga, sebagian payudaraku sudah menyembul. Hingga akhirnya aku buka semua kancing kemejaku. Makanya terlihat sudahlah semua BRA-ku yang berenda-renda sexy itu.

Aku menunduk malu. Ringgo sampai menghentikan mobil dipinggir jalan. Memberikan waktu buatnya agar bisa menatap lebih dekat BRA yang dia hadiahkan. Puting payudarku yang berwarna merah muda bisa dia lihat samar-samar dibalik BRA tipis itu. Itu dapat membuat setiap lelaki menelan ludah bila memandangnya

"Udah cukup. Keenakan lu" Kataku langsung menutup kemejaku.

"Ajissss....sexy banget Marsha.... Gila"

"Udah jalan ah.."

"Thanks ya..... Aku suka banget. Pas dibadan lu. Toked lu makin menantang jadinya" Katanya

Aku hanya tersipu malu. Marscha, what are you doing?!!!

"Udah jalan" teriakku.

"Eh bawahnya belum. Mau lihat dong" Katanya.

"Ga ah. Keenakan lu, masa buka rok juga" Kataku menolak.

Dia masih menghentikan mobil.

"Ya udah aku ga jalan nih. Biar aja kita telat berdua."


"Emang dasar ya" Katany kesal, tapi ga menolak juga.

Maka dengan cepat aku menarik keatas rokku. Hanya 10 detik. lalu aku turunkan lagi. walau cuman10 detik, sudah cukup membuat Ringgo terpana menyaksikan CD model G String yang sexy itu. Aku ga tahu apakah bulu-bulu halus kemaluanku terlihat olehnya. Sepertinya sih iya. Karena penutupnya tidak lebih dari ukuran dua jari yang hanya mampu menutupi lubang vaginaku. Matanya melotot tajam. Kulihat dia menelan ludah.

"Sexxxyyyyyyy bangetttttt Marschaaaa....." Teriaknya.

Tanpa malu kulihat Ringgo meraba, lebih tepatnya sepertinya membenarkan posisi tonjolan dibalik celananya.

"Anjis kontolku tegang nih"

"....."

"Bantu kocokin dong..."

"Dasar mesum lu" Kataku sambil meninju keras lengannya. "Ayo jalan, ntar telat"

--

Jarang Disentuh


Seiring dengan perjalan waktu, pacarku semakin sibuk dengan kuliahnya (jadi asdos dan penelitian dengan dosen). Kalaupun ada waktu luang dia berkutat depan laptopnya untuk menyelesaikan skripsi. Hal itu membuat pacarku harus sering begadang sampai tengah malam. Yang membuat hubungan seks kamipun berkurang drastis dan terasa begitu hampa. Apabila dulu setelah aku pecah perawan kami ML bisa tiap hari, bahkan bisa sampai 2x sehari. Sekarang paling banyak satu kali dalam seminggu pas weekend, itu juga kalau dia tidak keluar kota untuk penelitian atau pulang kampung atau acara keluarga yang sering banget disaat weekend.

Para pembaca mungkin bisa membayangkan bagaimana tertekannya gariah birahi mudaku saat ini. Aku pribadi memakluminya dan mencoba untuk bersabar, toh ini demi kebaikanku juga, karena dia mau fokus selesaikan skripsi, sambil nambung dikit-dikit dari proyek dosen.

Tapi dampaknya aku suka uring-uringan. Nafsu sexku kadang meledak-ledak, apalag kalau sudah bareng Sherry yang selalu cerita DETAIL aktivitas sexnya dengan para cowo-cowo. Belum lagi godaan dan tatapan-tatapn liar cowo ke tubuhku, yang kadang justru membakar gairahku.

Hingga akhirnya aku tak tahan juga.

--


Sore itu sepulang kuliah.

"Kamu cantik sekali pas horny begini sayang" Kata seorang cowo yang sekarang berada dihadapanku, kami berpelukan sangat erat disebuah kamar.

Dia lalu mendekatkan mulutnya ke bibirku, kami berciuman dengan liar. Sementara di bawah sana penisnya keluar masuk dari liang vaginaku, semakin lama semakin gencar mengaduk-aduk , merasakan setiap inci lubang sempitku. Aku sudah telanjang bulat diatas ranjang, sama seperti cowo yang ada dihadapanku.

Jleb!! Jleb!! Jleb!!

Dia menggerakan penisnya keluar masuk vaginaku dengan posisi misionaris. Kakiku melingkari di pinggangnya.

Kuperhatikan selama menggenjotku dia menatapku dengan tersenyum. Suara desahanku bercampur baur dengan erangannya dan derit ranjang yang bergoyang. Butir-butir keringat nampak di sejukur tubuhku, walaupun kamar ini ber-AC tapi aku merasa panas sekali.

"Ooohh.. aahh.. eenngghh," suara lirih keluar dari mulutku setiap kali penis itu menekan kedua liang senggamaku dengan kuat dan dalam.

“Kamu cantik banget,” ujarnya sambil membelai rambutku. Rabaannya turun ke wajahku, leher dan hinggap di payudaraku yang tercetak dengan tegang.

"Kamu sexy banget sayang. Dada kamu luar biasanya indaah" Pujinya sambil terus memompa tubuhku, dan tanganya memelintir putingku yang pink. rasanya sungguh sulit dilukiskan.

Sudah 15 menit penis kokoh itu menyodok-nyodokku dengan lembut dengan gaya misionari, dia suka posisi ini karena bisa menatap wajahku dan dadaku sekalian. Eranganku kadang teredam oleh lumatan bibirnya terhadapku. Senjatanya keluar-masuk berkali-kali hingga membuat mataku merem-melek merasakan sodokan yang nikmat itu. Aku pun ikut maju mundur merespons serangannya. Aku mulai merasakan klimaks yang akan segera menerpa.

Tubuhku bergetar hebat, pelukanku terhadapnya juga semakin erat. Akhirnya keluarlah desahan panjang dari mulutku bersamaan dengan melelehnya cairan kewanitaanku. Namun dia masih bersemangat menggenjotku, bahkan bertambah kencang dan bertenaga, nafasnya yang menderu-deru menerpa wajahku. Ini nikmat banget! pacarku... maafkan aku!

Lelaki itu menghentikan sodokannya, membiarku menikmati sisa-sisa orgasmeku. Nafasku terngeh-engeh seperti lari maratin 42 Km. Dia menatapku dengan tersenyum.

"Wajah kamu makin cantik merah karena habis orgasme begini"

Dia lalu mendekatkan bibirnya, Kamipun berciuman sambil saling membelit lidah. Sambil berciuman, sesekali dia juga memainkan buah dadaku. Buah dadaku diremas dan dikenyot olehnya bergantian. Aku jadi mendesah keenakan dibuatnya.

“Lanjut sayang? Belum keluar nih” Tanyanya kemudian.

“Lanjut aja. Emang kalau aku bilang berhenti, kamu mau?.” balasku mempersilahkan. Semuanya sudah terlanjur terjadi, dan aku terlanjur menikmatinya.

“Hehe... Iya sayang” Dia tampak senang sekali mendengar aku membolehkannya lanjut.

"Nungging dong. Aku pengen nikmatin vagina kamu sambil lihatin pantat kamu yang bulat kencang ini" Katanya.

Aku lalu membalikan badan. Kepalaku aku taro di atas bantal, pantatku dibantunya untuk menungging sempurna. Pantatku diremas dengan gemas sambil penisnya diarahkan ke vaginaku. Dengan sekali hentakkan masuklah penis itu ke dalamku.

"Ohhhh...."

Aku sendiri sudah memasrahkan hati dan tubuhku untuk dientotin olehnya. Dia lalu menarik penisnya dan kembali memasukkan penisnya di sana, kemudian mulai menggenjot. Lelaki itu memompakan penisnya padaku dengan cepat sekali sampai aku kesulitan mengambil nafas, kenikmatan yang luar biasa ini kuekspresikan dengan erangan dan geliat tubuhku.

“Aaaaahhhhh... aaaahhhhhhhhhhhh,” aku mendesah.

“Aahh, nikmat memek kamu.....” balasnya.

Dia terus menggenjotku dengan posisi anjing kawin. Suara desahan terdengar memenuhi kamar. Dia sendiri ngentotnya perpaduan lembut dan sedikit kasar, dan aku menyukainya. Apalagi saat tangannya meraih susuku dan di remas dari belakang. Double combo. Aku orgasme sekali lagi. Hingga kemudian aku merasakan penisnya berkedut-kedut di dalam vaginaku.

“Ahhh... Aku cinta kamu... aku cinta kamua...” ujarnya meracau.

“Kamu kalau mau muncrat, jangan di dalam ya... please,” ujarku.

"Jadi dimana?" Pertanyaan bego.

"Terserah aja, asal jangan didalam"

Sekitar 30 detik kemudian, kurasakan dia mencabut penisnya. "Balik Sha, aku mau keluari di toked kamu"

Aku pasrah saja. Badan sudah lemas. Aku hanya bisa melihatnya saja, mengocok batangnya tepat diatas dadaku. "Aaaaaaaaarrrrrrrgghhhhhhh, Marschaaaaaa!", jeritnya. Crott...crottt...crottt.. Kurasakan tembakan pejunya diatas dadaku. Banyak sekali, sampai ada yang menyemprot ke daguku.

Sebelum ambruk disampingku, dia masih sempat meratakan sperma itu diatas dadaku. Aku pasrah saja, walau jijik sebenarnya. Dadaku jadi licin berlumuran sperma. Aku lalu memejamkan mata. Tertidur karena kecapean.



Siapakah pria beruntung yang sudah berhasil meniduriku barusan?



BERSAMBUNG.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd