Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
Pagi Marcha.
Uda siap digenjot?
Ngopi dulu sambil baca kembali
:kopi:
 
salah satu cerita terbaik yang pernah dibaca. Marscha series gaada lawan asli. Gasabar buat part 6. Semoga bisa hari ini karena pas banget maljum🕺
 

Part 7 Namaku Marscha



Siang itu panas sekali, bahkan AC di ruangan kelas tidak terasa adem sama sekali. Ditamah lagi kelas yang aku hadiri ini adalah kelasnya Pak Zakar, pembimbingnya Billy yang terkenal killer. Bukan hanya ditakuti mahasiswa, tapi dosen pun segan karena dia mendapatkan posisi sebagai dekan yang punya banyak koneksi ke rektorat.

Tapi sejak awal aku sudah berfeeling kalau Pak Zakar ini mesuman. Bukan cuma dilihat dari namanya saja, tapi sejak awal masuk kelasnya dia sudah sering melirik-lirik cewek dikelas. Terutama genk kami- Sherry, Vanessa, Cynthia dan Wulan.

Tentu saja hari ini aku yang menjadi sasarannya. Kemarin Billy sudah request aku pakai blouse yang potongan dadanya cukup rendah juga agak transparan. Bahkan dia minta aku tidak usah pakai bra, tapi langsung kutolak mentah-mentah. Gila aja aku pakai pakaian transpatarn tanpa BRA. Walau akhirnya aku setuju tanpa BRA dengan catatatan pakai baju yang tidak transparann.

Pacarku juga request pakai rok mini tanpa daleman juga, namun aku masih belum yakin pakai itu ke kampus karena terlalu berbahaya. Namun akhirnya aku tak bisa menolak, aku nurut tanpa CD tapi rok ku jangan terlalu mini. Jadilah aku kekampus tanpai pakai CD dan bra dengan blouse potongan rendah & rok yang tidka terllu mini, walau beberapa centi diatas lututku. Walau aku tidak pakai pakaian yang tembus pandang, tapi kalau diperhatikan dari dekat akan terlihat cetakan puting kecil bajuku.

Sejak pagi memang bulu kudukku sudah merinding saat berangkat kekampus dengan kondisi ini. Aku merasa horny, karena gesekan bajuku yang langsung ke payudaraku. Bahkan selama kuliah, aku ga bisa duduk dengan tenang karena takut pahaku terbuka dan langsung memamerkan vaginaku yang polos. Apalagi saat itu aku memakai rok jins biru ketat 10 CM diatas lutut. Pas aku bercermin, terlihat pantatku tercetak di rok itu, dan kalau aku berjalan terlihat gerakan dua belahan pantatku cukup sexy menggairahkan, bergoyang dengan sangat natural.

Perubahan penampilan tidak hanya dilirik sama Pak Zakar saja, tapi genk cowok jadi rebutan duduk bareng aku dan Sherry. Yang beruntung hanya Ringgo dan Rendy. Rendy yang duduk di sebelahku mencoba beberapa kali melirik ke arah dadaku.

Ketika kelas beres, kami diberikan tugas kelompok yang harus dikumpulkan minggu depan. Dengan semangat, Ringgo langsung memilih Rendy, Sherry dan aku untuk sekelompok bareng. Rendy pun bersemangat ketika kelompok sudah terbentuk.

"Gaess abis ini kerjain tugas yuk." ajak Rendy dengan semangat ketika kelas beres dan sedang merapikan barang.

"Semangat amat deh ni anak. Tugasnya kan buat minggu depan." sahut Sherry yang kelihatannya juga ogah-ogahan.

"Cepet beres kan makin enak santainya." ujar Rendy. "Kosan lu bisa kan Go?"

"Bisa aja sih, tapi jangan dadakan gini dong."

"Iya nih, jangan mendadak. Gue ada janji nih sama cowok gue." ujar aku memberikan alasan palsu.

"Gue juga ada janji nih sama temen kosan gue." ujar Sherry. Aku merasakan keengganan dari Sherry.

"Yah, nggak bisa ditunda dulu gitu. Paling kan sore juga udah beres." kata Rendy yang masih mencoba merayu kami.

"Tenang aja lah Ren, kan tugasnya minggu depan. Bisa dikerjain di perpus kan." ucapku. Memang aku sedang ingin santai dulu tanpa diganggu tugas.

"Iya Ren, santai aja. Ngerjain besok-besok juga masih keburu kok." ujar Ringgo. Entah kenapa aku merasakan ada penekanan saat bilang santai.

Rendy tampaknya agak kecewa, namun dia kalah suara. Kami merencanakan kerja kelompok di hari lain, awalnya Ringgo ide di hari sabtu yang langsung ditolak sama aku dan Sherry. Akhirnya kami sepakat mengerjakan di hari Jumat. Setelah sepakat, Ringgo merangkul undak Rendy dan mengajaknya pergi ke tongkrongannya di pojokan kampus. Sementara itu, aku dan Sherry jalan bareng pulang ke kosan.

"Ciyee, yang mau ketemu si bebeb." goda Sherry sambil menggandeng tanganku. "Kemaren masih belum puas ya beb?"

Aku jadi malu, kemarin memang aku ngechat Sherry, bilang kalau Billy kejebak di rumahku tidak bisa pulang karena keburu papa mama sampai rumah.

"Ah elu Sher, gue emang lagi males kerkol sih."

"Gue juga pengen balik ke kosan terus rebahan. Pegel banget deh badan gue."

"Haha, abis kerja rodi ya sama si Thomas?"

"Iya nih sampe 7 ronde kemaren."

"Hahanjir dasar Sherry mesum."

"Kayak lu nggak pernah mesum sama cowok lu aja." aku hanya tersenyum mendengar perkataan Sherry. "Betewe, hari ini lu rada beda ya."

"Beda gimana Sher?" aku jadi khawatir apa penampilanku jadi aneh ya?

"Lebih seksi aja sih." ujar Sherry sambil senyum-senyum mesum.

"Kenapa, jelek ya di gue?" tanyaku lagi. Aku agak takut penampilanku dianggap aneh.

"Justru bagus beb. Nggak liat tadi genk cowok-cowok terpesona sama lu?"

"Ngeliatin gue?"

"Iyalah Marsha, merhatiin nggak tadi si Rendy ngeliatin lu terus?

"Oya? Si Rendy ngeliatin gue?" ucapku pura-pura kaget. Sebenarnya sih udah nyadar dari tadi.

"Ngeliatin toket lu sih lebih tepatnya." kata Sherry sambil agak berbisik, maklum kampus memang lagi jam ramai. "Si Rama juga kayaknya kecewa banget tuh udah ngincer duduk bareng lu tapi keduluan si Rendy."

"Oya? gue ngga sadar loh." yang Rama ini memang aku tidak memperhatikan sih.

"Ya ampun Marsha, jadi orang jangan polos banget deh. Lagian lu tumben dah pake baju belahan rendah gini sampe belahan lu keliatan."

“Hehe, ini abis dibeliin Billy.” kataku.

“Pantesaaan. Dasar cowok sukanya mamerin ceweknya.” kata Sherry. “Kok tumben-tumbenan si Billy beliin baju. Kemarin lu juga cerita abis dibeliin lingerie kan?“

“Nggak tau sih, minggu lalu gue ke kosannya kan. Biasa lah enak-enak. Abis itu bobok berdua tuh, tapi digangguin sama tetangga kosan.”

“Si Johan-johan itu?”

“Iya, si Billy nggak bangun-bangun. Gue nggak tau tuh naruh daleman gue dimana. Jadi gue ketemu si Johan gapake daleman, eh malah diajak ngobrol. Nggak taunya si Billy kebangun dan ngintipin gue sama Johan, terus gue digarap lagi sama si Billy. Udah kayak kesurupan jin mesum tuh, ngakunya dia horni liat gue ngobrol sama si johan dan gapake daleman." curhatku panjang lebar yang didengarkan seksama oleh Sherry.

“Gue bingung loh si Billy malah demen ceweknya dimesumin sama temennya sendiri.” tambahku.

“Dimesumin? Emang sampe grepe-grepe?” tanya Sherry.

“Nggak, tapi ngeliatnya ke toket gue mulu.”

“Diliat nggak apa kali, kalau dipegang tanpa persetujuan baru tuh. Cowok mah demen banget dikasih pemandangan toket. Gue sama Thomas juga gitu dulu, semenjak jadian dia suka beliin baju seksi. Makin gue sering pake yang mini dia makin ganas dia."

“Cowok lu nggak masalah body lu diliat banyak orang?” tanyaku penasaran.

“Nggak, malah dia suka bayangin gue diekse orang lain malah.”

“Seriusan? Lu pernah Sher selain sama Thomas?"

Sherry hanya tersenyum tidak menjawab. Disaat yang bersamaan HP Sherry bergetar. Dia tampak ngechat dengan serius.

"Sha, lu langsung balik?"

"Iya, mau ke kosan Billy dulu."

"Gue ke foodcourt dulu ya, mau ketemu si Vero dulu nih."

"Yasudah Sher, gue balik duluan."

"Bye"


===

Kost Billy



"Halo cantik, mau apelin pacar ya?" Kata Johan, tetangga kost pacarku, saat aku bertemu dengannya digerbang kost.

"Iya mas."

"Tapi Billy lagi keluar kayaknya"

"Iya lagi bimbingan. Aku disuruh nunggu"

Kataku sambil berjalan didepannya. Aku rada-rada gugup ngobrol berhadapan dengannya, makanya aku mencoba berjalan mendahulianya. Soalnya dengan tidak pakai BRA dan CD didalam pakaianku atas permintaan pacarku Billy aku merasa risih, merasa setiap lelaki menelanjangiku. Demi menyenangkan pacarku Billy nih aku nekat tanpa pakain dalam begini kekampus.

Aku saat ini harus hati-hati naik tangga, karena kamar cowoku dilantai atas. Sialnya Johan masih mengekor mengikutiku. Aku menaiki anak tangga satu demi satu dengan sangat hati-hati.

Tapi sepertinya percuma juga, karena dengan rok sependek itu, siapun dibelakangku pasti akan bisa melihat. Aku menahan nafas dalam-dalam dan berusaha dengan tenang naik tangga itu dengan langkah biasa. Walau aku deg-degan, tapi ada hasrat yang timbul didalam diriku, ya aku seperti ingin memperlihatkan tubuh indahku, seperti yang Billy pernah bilang. Toh lelaki lain hanya melihat, tidak menjamah.

Aku tak berani melihat ke balakang saat johan ikut juga menaiki tangga yang sama. Aduh, apakah dia bisa melihat aku tidak pakai CD? Aku rada jantungan juga, tapi tak menepis sensasinya.

Hups....sampai juga aku dikamar pacarku, segera aku ambil kunci cadangan dari tasku, lalu masuk dengan cepat kekamar. Kulihat Johan hanya tersenyum penuh maksud melihatku. Aku lalu membuka rokku, dan memperhatikan vaginaku yang sudah basah karena lendir. Ternyata aku horny. Seperti ada setruman saat aku meraba memekku yang sudah basah itu.

Segera kutelp pacarku, mau aku suruh cepat pulang, tapi ga diangkat. Vaginaku sudah sangat gatal, butuh dilampiaskan. Segera aku ambil HP ku lalu aku foto vaginaku dan ku kirim ke wa pacarku. "Yank, sudah basah nih :("

Tok...tok...tok...

Sebuah ketukan dipintu kamar pacarku. Aku kaget dan segera memakai kembali rok ku. Aku buka pintunya sedikit, kulihat Johan sudah berdiri dengan cengengesan depan pintu. Dia mau numpang mandi dikamar Billy, karena katanya air kost mati. Katanya dia sudah ijin ke Billy. Ya udah aku biarkan saja dia masuk, tapi aku buka pintu kamar untuk menghalau kecurigaan orang-orang.

Tak lama, hanya sekitar 10 menit dia sudah selesai mandi. Dia hanya memakai celana pendek, bajunya ga dipakai. Badannya Johan lumayan berisi juga. Anak ini sepertinya rajin nge gym.

Sialnya dia bukannya langsung keluar kamar malah menarik kursi dan duduk.

"Sha, sorry ya nanya, tapi jangan marah"

"Apa?"

"Lu ga pakai CD ya?"

"Ah ngga, pakai kok" Jawabku berbohong.

"Gue lihat lagi tadi pas naik tangga. Hehe.."

"......"

"Santai aja. Ga usah malu. Pasti Billy yang bilang kan. Dia sudah pernah cerita lagi ke gue kalau dia senang kecantikan cewenya terekpose".

"Masa sih?

"Iya. Billy kan sudah seperti saudara sama gue, dia terbuka cerita2"

Aku hanya mengganguk. Gila juga nih Billy sampai cerita-cerita.

"Eh gue pinjam kamar mandi lagi dong"

"Lha bukannya lu baru mandi"

"Hehe...anu.."

"Mau coli lu ya?"

===



Cerita Ke pacar



"Yank, aku gpp nih sering pakaian sexy gini di kost kamu?"

"Emang kenapa sayank?

"Itu tetangga kost kamu suka lihatin denang pandangan tajam. Kadang aku risih"

"Kalau cuma liatin mah gpp sayank. Bagus dong artinya pacar aku jadi pusat perhatian. Hehe.."

"Emang kamu ga risih kalau ada cowo melototin toked aku"

"Gpp. Asal jangan sampai dipegang" Katanya sambil meremas.

"Ih kamu mah..." Desahku.

"Emang siapa yang paling sering lihatin?"

"Itu Si Johan."

"Tadi aku ga pakai CD kayaknya dia lihat deh"

Rangsangan pacarku membuatku cepat naik. Aku pun mengiyakannya lalu mendorong pacarku ke kasur dan menarik celananya kebawah hingga penisnya muncul mencuat sudah tegang.

"Kamu ngaceng ya saat aku cerita dilihatin Johan?" Aku melihat sudah ada cairan precum di kepala penis Pacarku.

Aku pun mulai mengulum penis Pacarku. "Aaaahh.. enak.. Johan pasti iri sama aku saat ini yank" ucap Pacarku berfantasi sambil menikmati jilatan lidahku di penisnya.

"Kenapa iri? Kan kamu ga tahu kalau aku oral dia juga? Dia kan tadi numpang mandi dikamar ini" Candaku memancing fantasi Pacarku.

"Hah? Serius kamu?"

Aku hanya terseyum nakal. Penis yg kukulum terasa lebih keras. Sepertinya Pacarku sedang membayangkan aku mengoral Johan dikamar mandi. "Tuh kan kamu makin horny, batang kamu cepat amat keras gini, pengen ya liat pacarnya oral punya cowo lain?" Aku menyudutkan pacarku di fantasi liarnya.

Pacarku tidak menjawab. Tapi berarti dia juga tidak memungkiri pernyataanku. Yang jelas aku bisa merasakan penis pacarku semakin keras diakhir kalimatku tadi. Aku kemudian terpikir untuk terus menggoda pacarku.

"Aku pernah loh digodain sama tukang ojek depan kost kamu. Bahkan sampai dikasih tunjuk penisnya" ucapku disela-sela kuluman kepada penis Pacarku.

"Aaahh.. terus sayang.. eh maksudnya.. kok bisa?" Pacarku sudah melayang dengam fantasi yg bersamaan dengan service oral dariku.

"Ya waktu itu aku mau beli softdring di warung depan, karena habis ditawari sama Mang ojeknya beli di minimarket yang diatas ya udah aku ikut...habis itu berhenti sebentar di pos ronda...dia mulai spik-spik gitu deh....." ceritaku ke pacarku.

Pacarku menahan gerakan pinggulnya. "Oh.. yang dulu ya, yang kamu baliknya diantar tukang ojek"

"iya"

Saat cerita gantian tanganku yang mengocok batangnya. "Iya, terus dia muji-muji badanku,katanya penasaran sama dalamnya. Ya udah aku telajang aja sekalian depan dia. Matanya melotot lihatin toked dan memek aku yang...."

Habis cerita bagian itu, pacarku langsung menjejalkan penisnya ke mulutku. "Slruppp...slurppp .sayang horny ya?" Tanyaku.

"terusss lanjut...yank...." Katanya.

"Dia yang sudah horny langsung buka celana. Kontolnya sudah tegang banget. Gede lagi. Hitam berurat gitu, sayang. Aku sampai bergidik ngeri....Tapin penasaran juga" Aku hentikan kocokanku sebentar gantian mulutku yang service batangnya yang sudah berkedut-kedut.

"Karena penasaran, aku ga menolak saat disodorkan batangnya, yank. Awalnya aku kocokin doang, tapi lama-lama dia paksa, rambutku ditarik, mau ga mau aku oral juga seperti ini" aku aku langsung men-deep throat batang pacarku sambpai membuatnya meringis kenikmatan.

"Batangnya gede banget. Mulutku sampai penuh. Aku coba tarik, dia malah nahan. Aku jadinya pasrah saja, mulutku seperti dikentotin"

"Sambil mulutku digenjot,kedua tanganya dengan nakal mainin toked aku yank...aku sampai horny dibuatnya. Kalau saja dia paksa kentotin memek aku, aku pasti ga akan nolak...."

Pacarku langsung belingsatan, dia makin dalam sodok mulutku, sampai ke tenggorakku yang membuatku tersedak dan hampir muntah.

"Untung dia cepat keluar.Tapi sialnya keluar di mulutku, aku ga bisa nolak. Dipaksanya telan spermanya" kataku.

Disaat yang bersamaan kurasakan semprotan dimulutku. Crooot.crrooot..croooot...crotttt.

"Aaahh.. sayang..aku keluar...telan ya......" Pacarku bicara terpatah-patah menyalurkan ejakulasinya.

Pacarku orgasme juga hanya melalui provokasi ceritaku. Sepertinya fantasi Pacarku memang ingin membayangkan pacarnya dipakai pria lain. Aku telan semuanya sampai habis.

"Aaahh.. sayang.. enak banget.. tapi cerita itu karangan kan biar aku cepet keluar?" Tanya Pacarku.

"Ya iyalah.....pengen tahu aja gimana fantasi kamu"

"Syukurlah. Kirain beneran" Katanya.

Aku hanya tersenyum dalam hati dan bergerak ke toilet untuk membersihkan mulutku yang belepotan spermanya. Cukup aku saja dan pembaca yang tahu kalau cerita itu.

Memekku sudah sangat gatal sekali ingin disodok, tapi aku harus bersabar sebentar tunggu ronde selanjutnya, menunggu batang pacarku istirahat dulu. Tapi sialnya, pas aku selesai bersihin badan, pacarku sudah siap-siap pergi. Katanya panggilan mendadak. Aku disuruh tunggu saja dikamar, ya udah aku sabar saja.

===


Aku iseng-iseng buka laptop pacarku, pas aku buka browser ternyata dia dia lagi nonton bokep. Bokep cuklod. aku yg masih telanjang bulat langsung rebahan di kasur sambil menatap laptop. Wah ngeri juga memang fantasi pacarku ini. Di internet itu terlihat seorang istri jepang yang digenjot lelaku lain yang lebih tua dihadapan suaminya.

Tanganku mulai memainkan vaginaku sendiri. Tangan satunya meremas-remas dadaku sendiri. Aku memejamkan mata, membayangkan aku yang dosodok-sodok. Rabaan pada bibir vagina telah berubah menjadi kocokan 2 jari di vaginaku.

Aku menggigit bibir bawahku ketika jariku menyentuh klitorisku yg membuatku semakin dekat dengan orgasmeku. "Aahhh..ahhh..hhmmmm" aku tidak bisa menahan kenikmatan ini. "Ssssrr...ssrrrrt..sssrrrr" akhirnya aku orgasme. Jariku yg didalam vaginaku ku tahan tetap disana sambil aku menahan rasa geli-geli enak. Perlahan kubuka mataku kembali.

"SIAPA ITU?!?!?" Aku sedikit berteriak. Aku yakin sekali melihat seseorang yg mengintip di luar jendela dan buru-buru pergi setelah aku membuka mataku. Aku lupa menutup jendela kamar. Dengan masih telanjang dan vagina yg basah aku mendekati jendela untuk mencari tau siapa orangnya. Tapi aku tidak berhasil melihat siapapun.


Siapa ya yang ngintip tadi???

====

Fantasi



Untung pacarku segera balik. Baru saja dia meletakkan tasnya, aku langsung mendorongnya. Aku telanjangi dirinya diatas tepat tidur, kemudian aku juga menelanjangi diriku. Kami berdua sudah sama-sama bugil. Tak berapa lama, aku sudah menaik turunkan tubuhku diatas batangnya yang sudah tagang karena sebelumnya aku oral. Dengan liar aku genjot, mengejar kentang tadi.

"OUhhhhh.....ssssshhhhhhh enak banget.. sayang.. Nngghh.. akhirnya rasakan batang kamu lagi......" Desahku.

"Kamu liar banget sayang. Makin binal." Katanya mengimbangi sodokanku.

Kombinasi goyangku dari atas dan sodokannya dari bawah sukses membuat memekku banjir total.

"Sayang.......ouhhh..." Panggilku.

"Iyaa...kenapa sayang?"

"Gimana.....menurut kamu.... Aahh.. Kalo akuuh.. ouhhh.. giniin orang lain.. cowo lainnnhh?", tanyaku menyelingi desahan demi desahan yang keluar dari mulutku.

"kamu goyangin memek kamu diatas kontol cwo lain?'

"i...i..yaaa......gimana menurut kamu?" tanyaku menyelidik, memastikan fantasinya.

"aku biarkan saja sayang memek kamu dipakai cowo lain...... biar jangan aku aja....."

"jadi sekarang kamu bayangin aku dipake orang?"

"iyaaaaa...."jawab Pacarku sambil mendorong tubuhku menjadi telentang, lalu kembali memompa vaginaku. Ritmenya mulai meningkat, ia mulai menggila. Aku tak tau apa yang ada di dalam benaknya, tapi dari tiap sodokan penisnya, bisa kurasakan nafsunya benar-benar sedang menggelora.

"Aahhhh.... pelan-pelan sayang.....ahhhhhh.. Errgghhh..", rintihku yang berkali-kali merasakan ujung penisnya menghantam relung terdalam dari liang kewanitaanku.

"Oughhh.. Mmhh.. Bayangin aja kalo sekarang yang ngentotoin kamu cowo lain....si johan misalnya...atau cowo yang ngefans sama kamu dikampus..... atau siapa pun.... " Bisik pacarku nakal.

Hal itu membuat bulu kudukku merinding, dan denyutan di vaginaku makin kerasa. tubuhku menggelinjang diiringi erangan tertahan, cairan kenikmatan makin banyak membasahi liang vaginaku.

"Pasti senang sayang kalau kamu tiap hari kamu dientot sama kontol yang beda-beda.. Ughh.. Pasti kamu bakal rasain sensasi yang luar biasa..", kembali pacarku memprovokasiku.

Penisnya tertanam begitu dalam hingga hanya tersisa bagian pangkalnya saja, dia menekannya kuat-kuat hingga menekan dinding rahimku dan mulai menariknya keluar menggesek dinding vaginaku. Pacarku ternyata makin nafsu membayangkan aku dientot cowo lain.

"Nungging, yank" Katanya.

Aku lalu menurut. "emang kamu rela kalau poantatku ini disodok-sodok cowo lain dari belakang?" Tanyaku.

"Ga tahu rela apa kagakkk...yang pasti aku sayang sama kamu...dan mau kamu bahagia dengan merasakan kontol yang berbeda....." Katanya sambil kedua tangannya memegangi pinggulku lalu menyodok dengan kencang dan dalam.

"Aahh.. Yank, mmhh.. Enakkh..", ujarku, karena vaginaku disodok dengan cepat sekali. Sampai-sampai ranjang ini bergoyang.

"Jadi kamu mau memek kamu ini dipake cowo lain?" Tanya lagi.

"iya...iyaaa...mau..... Marscha mau dikentot cowo lain...."

"Bagusss..kamu memang bakat jadi binal"

"iyaaaa...ssshhhh..... nanti....biar kontol teman kuliahku masuk kesini.. Aahh.. Biar mereka puas doggy-in aku kayak kamu begini....auwwww.......sshhhhhhhhhhh", kataku dengan mata setengah terpejam, menahan serangan penis pacarku yang makin cepat.

"Iya sayang...jadi ada yang muasin kamu kalau aku lagi sibuk kuliah...."

"Iya benar...auwww...... soalnya aku suka horny. Hampir tiap hari..... jadi bisa ya sayang?"

"Bisa banget.....asal kamu laporan ngentot sama siapa aja

"Iya sayang....aku pasti laporan..." Aku mulai menikmati bayangan-bayangan itu. Bercinta dengan cowo-cow lain. Memang luar biasa sensasinya. Bahkan bayangan film cukload di laptop pacarku tadi terlintas. Aku jadi berfantasi ML dengan cowo lain didepan pacarku. Fantasi itu mengatarku ke orgasme yang sangat pajang.

"Aaaaaaaaarrrrrrrgghhhhhhh, sayangggggggg.....ke...lu....arrrrrr......................!", jeritku ketika gelombang orgasme dahsyat melanda. Aku remas sprei dengan keras. Vaginaku berkedut dengan cepat, seolah meremas batang pacarku itu.

Pacarku memutar tubuhku tanpa sama sekali mencabut penisnya, sehingga posisiku telentang. Tubuhku mengejang.

"Kamu mau kontol tiap hari?" Tanyanya.

"iyaaaa..... mau tiap hari....." katakus etengah sadar karena baru dilanda badai oargasme.

”Arrrgggghhh sayang.....”, erang pacarku sambil menyodok makin brutal karena mau orgasme juga. Dengan timing yang tepat langsung dicabutnya dari vagiaku, lalu memuncratkan spermanya ke dadaku, dan bahkan karena saking kuatnya ada yang sampai mengenai leherku.

"Anjisssss enakkkk bangeeetttttttt....." teriaknya.

Pacarku menatapku dengan wajah lemas setelah ejakukasi, aku tersenyum kepadanya sambil mengocoki penisnya yang mulai layu, sebagian leher dan payudaraku dipenuhi sperma yang mulai menetes hingga perutku.

"benar-benar fantasi yang luar biasa sayang... I love you" Katanya.

"I love you tooo" JAwabku



Mulai besok aku akan cari batang lain.


BERSAMBUNG



 
salah satu cerita terbaik yang pernah dibaca. Marscha series gaada lawan asli. Gasabar buat part 6. Semoga bisa hari ini karena pas banget maljum🕺

Selamat menikmati. Semoga berkenan. Mohon maaf menunggu. Diterima kritik dan sarannya.


Besok langsung update PART 8.
 
Bimabet
SS nya manteb Hu.. trus juga alurnya dari godaan trus lanjut ke SS alus banget. Kalo boleh sih ntar pas marcha sama cowo laen bikin sehalus mungkin, jangan langsung pacarnya maksa-maksa gitu, kita maen halus aja bang.. haha.. :teman:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd