Part 11 C Kejutan Dipagi Hari
Aku terbangun tengah malam karena mendengar suara pacarku mengorok tertidur. Dia sepertinya sangat kecapean sekali. Kami masih di hotel tempat merayakan ulantahunku. Hotel yang mewah & fancy dinner tadi malam aku yakin menguras semua honor dia sebagai asdos & proyek-proyek penelitian dosen. How lucky i am. Pacarku ini sebenarnya orang berada. Walau tidak kaya raya, tapi ortunya punya pekerjaan yang keren. Tapi yang aku suka darinya selain otaknya yang pintar, adalah semangat pekerja kerasnya. Dia sangat konsisten untuk cari dana sendiri untuk membiayai kuliah. Aku tak pernah ragu kalau suatu saat nanti dia pasti orang sukses yang kaya raya. Aku diajarkan ortuku agar mencari suami yang pekerja keras dibanding hanya sekedar anak orang kaya. Uang yang dicari sendiri lebih baik dari uang yang dikasih sama orangtua. Karena toh tujuan akhirnya kebahagian (materi).
Uang adalah sumber utama kebahagian keluarga. Cinta hanya bertahan beberapa tahun saja, cinta ga bisa bayar cicilan rumah, cinta tak bisa sekolahin anak di seklah internasional, dan cinta tidak bisa bayarin akomodasi liburan. Makanya prinsipku harus cari suami yang bisa memenuhi itu semua. Danaku sudah mantap sama pacarku ini.
Makanya aku sayang banget sama pacarku. Aku akan jadi pacar pengertian dan mau melakukan apapun untuk dia. Bahkan sampai merelakan keperawanku diambilnya. Dan aku akan selalu menurut kepadanya, termasuk fantasi-fantasi sexualnya.
Kulihat sudah jam 3 subuh. Kutatap wajah pacarku yang ganteng & baik hati ini. Dia nampak kelelahan sekali sampai mengorok begini. Hal yang tidak pernah terjadi. Dia sebelumnya ga pernah ngorok kalau tidur. Pandangaku ke wajahnya aku turunkan kebawah. Kutatap batangnya yang sudah lemas karena tadi kelelahan menggegot memekku. Batang favoritku yang sampai sekarang aku masih suka ngilu membayangkanya masuk ke memekku. Padahal sudah berkali-kali menggempur liang pertahananku.
Aku lalu ambil HP ku diatas meja. Ada beberap miscal & videocall. Aku bawa HP ku ke kamar mandi sambil aku pipis. Ada beberapa wa, tapi aku hanya lihat dari 2 pengirim. Pertama aku buka dari Sherry.
"Cieee pasti lagi ngentot. Yang semangat ya buat anaknya"
"Lama amat balasnya. Pasti lagi digenjot Billy deh"
"Marsha....."
"Ini anak emang ya."
"Eh mana video ML lu? Penasaran"
Hahaha... Pacarku Sherry ini kepo amat orangnya. Segera aku kirim video syurku yang tadi kami rekam.
"Awas kesebar ya" Ujarku. Tapi ga dibalas. Aku lihat sekali lagi video ******* dengan pacarku. Aku mendadak horny. Aku ternyata seliar itu kalau dividioin.
Aku buka wa kedua dari Ringgo.
"p"
"p"
"p"
Hampir tiap 30 menit dia kirim wa begitu.
"Gue ga bisa tidur mikirin lu nih" Itu wa terakhirnya. 15 menit yg lalu. Aku lihat dia masih online.
"Tidur Ringgo. Jagan mikirin Marsha terus
"
Dia langsung video call.
Tapi aku reject.
Dia vicall lagi, aku reject lagi.
Dia coba telp, aku reject juga.
"Sha, angkat dong. Please. Pengen lihat muka lu"
Ah nanti lu pasti minta lebih. Ga mau.
Aku lalu matikan HP ku. Aku takut kebablasan lagi sama di fuckboy kampus ini.
Aku lalu kembali ketempat tidur. Menyamperin pacarku yang masih tertidur telanjang. Aku mndadak horny setelah kirim video ke sherry tadi, dan juga karena Ringgo. Ringgo ini memang selalu sukses membangun libidoku, padahal hanya begitu saja tapi aku sudah langsung horny. Mungkin karena dengan Ringgo aku pernah nakal, jadi sepeti ada getaran sex kalau berinteraksi dengan fuckboy itu.
Aku pandangi wajah pacarku yg masih pulas. Ingin rasanya menggoda batangnya yang masih tertidur itu. Tapi aku batalkan karena besok masih jadi hari yang panjang buat kami menikmati kebersamaan. Biarlah dia istirahat cukup agar besok staminanya terjaga. Biar bisa aku dibuat puas melayang-layang.
Di Pagi Harinya
Pagi itu sekitar jam 7 kurang aku terbangun, kepalaku masih sakit. Mungkin karena kecapean bercinta, atau karena kurang tidur karena kebangun tadi subuh. Kurasakan pacarku sudah tidak ada disampingku. Dia memang katanya mau olahraga pagi ini. Padahal tadi malam sudah "olahraga" denganku.
Mataku masih terpejam karena ngantuk, tapi otakku ga bisa diajak tidur. Aku coba pejamkan mata, tapi tetap ga bisa tidur. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara bel dan teriakan dipintu kamar.
”Room service”
Kudengar suara bel untuk kedua kalinya didepan kamar.
Baru saja aku mau bangun kudengar suara pacarku.
“Masuk saja mas”.
Ternyata pacarku berada dikamar mandi. Kudengar suara shower disana. Pacarku lagi mandi.
Aku lanjut memejamkan mata untuk tidur. Kudengar suara kaki mendekat dan meletakkan nampan diatas meja tepat disebelahku. Anehnya aku tak mendengar suara kaki menjauh, berarti bapak ini masih saja berdiri didepanku.
DHEG!
Aku khawatir dengan posisi tidurku. Karena aku masih telanjang bulat, walau masih pakai selimut. Kubuka sedikit mata kananku, kuintip posisi tidurku dengan mata sedikit terbuka. Benar saja. Aku baru menyadari kalau dadaku yang sebelah kanan ternyata tidak terlindungi selimut. Putingku mengintip manja dari balik selimut yang tidak terpasang sempurna diatas tubuhku.
Bahkan paha kananku yang mulus pun tersingkap. Posisiku itu pasti menjadi pemandangan yang sangat menggoda bagi lelaki. Tak terkecuali petugas hotel yang berumur sekitar 50 tahunan tersebut. Aku diamkan saja sambil menunggu reaksinya. Ntah kenapa ada perasaan berani untuk melakukannya (lebih tepatnya penasaran). Memamerkan badanku dihadapan cowo lain seolah menjadi kesenangan tersendiri pagi ini.
Aduh, Marsha apa yang kau pikirkan.
Aku tak tahu apakah karena faktor libidoku subuh tadi yang belum dituntaskan sehingga membuatku "mencari kesenangan lain".
Bapak itu menatap dada dan pahaku secara bergantian. Matanya melotot tajam. Bahkan dengan kurang ajar dia mulai meraba selangkangannya sendiri. Mungkin dia sudah horny berat melihat tubuh indahku, yang aku yakin belum pernah dia lihat body gadis muda sepertiku.
Wah bahaya ini. Posisi tidurku yang tak sempurna mengundang orang lain berbuat yang tidak-tidak dengan dada & pahaku yang terbuka.
Bahkan dia mulai mendekat, membuat jantungku makin keras berdebar. Jangan sampai dia buka selimut karena penasaran dengan apa yang ada dibaliknya.
Suara air shower dikamar mandi meyakinkanku kalau pacarku lagi mandi. Aku bisa teriak kalau pelayan ini bertindak kurang ajar. Jadi aku anggap situasi saat ini masih kategori aman. Jadi aku biarkan saja dulu go with the flow.
Pelayan hotel itu makin mendekat. Dan benar saja, petugas itu kurang ajar dengan menyingkapkan selimutku bagian atas sehingga kedua payudaraku terlihat. Kemudian dia menyingkapkan selimut bagian bawah sehingga kini memekku terekpose bebas. Kita aku merasakan diriku telajang bulat dihadapan lelaki yang tidak aku kenal. Pemandangan yang tentunya tidak dapat ditolak oleh lelaki manapun. Pemandangan yang membuat lelaki manapun tidak akan tahan dan mupeng berat.
Pikiran dalam hatiku berkecamuk. Aku diam saja, antara perasaan malu, takut & penasaran kelanjutannya. Apa yang sebenarnya kulakukan?
Aku berusahan diam tak bergerak, dan biarkan matanya menatap diriku sepuas yang dia mau. Air liurnya ditelannya sendiri saking hornynya. Aku diam saja dengan mata terpejam, padahal dadaku sungguh berdebar saat ini. Aku tidak menyangka kalau rasanya begitu menyenangkan bisa menunjukkan tubuhku ini pada orang lain.
Aku dapat merasakan dengan sangat jelas detak jantungku yang berdegup semakin kencang. Aku merasa bingung mengapa jantungku bisa berdetak sekencang itu
Yang membuatku seperti ini adalah aku curiga kalau ini adalah skenario pacarku dengan memanggil layanan room service agar bisa memamerkanku ke orang asing. Apakah sebelumnya pacarnya yang menyingkapkan selimut???
Aku mencoba mengitip kearah kamar mandi, samar-samar ada seseorang yang mengintip, walau aku tak 100% pasti. Tapi suara shower masih berbunyi menandakan kalau pacarku lagi mandi.
Aku sekarang konsentrasi (dengan jantung deg-degan) ke tindakan yang akan dilakukan oleh pelayan hotel ini. Aku perhatikan dia menelan ludah melihat tubuhku.
Petugas hotel itu kemudian lebih berani diluar perkiraanku. Dia menghampiri memekku. Kini wajahnya sudah berada di depan memek ku. Semoga dia tidak melihat kalau vaginaku sudah mulai basah.
Ingin rasanya aku langsung buka mata dan menatapnya langsung, agar dia merasa dipergoki, sambil menunggu reaksinya. Tapi tak kulakukan. Yang bisa aku lakukan hanya mengintip saja sambil menunggu. Getaran diseluruh tubuhku mulai terasa. Rasa horny perlahan muncul.
Perasaanku campur aduk saat melihat matanya yang tampak berbinar-binar takjub melihat tubuhku. Aku pun bisa mendengarnya berkali-kali menelan ludah. Ia tampak gugup sekaligus senang yang ada dihadapannya. Sementara jantungku berdegup kencang sekali saat mengingat seorang pelayan hotel dari (maaf) kelas rendahan menatap tubuh bugilku dengan seksama.
Jari-jari tangnya perlahan bergerak menuju vaginaku.
DHEG! Jantungku makin berdebar.
Apakah aku sudah sekarang dengan langsung bangun?
Tapi aku penasaran apa yg akan dia lakukan selanjutnya.
Aku dapat merasakan dengan sangat jelas detak jantungku yang berdegup semakin kencang dan semakin kencang. Dalam hitungan detik sebenar lagi jarinya akan menyentuh vaginaku.
3.....2....1.....
“Mas, tinggal saja makanannya ya. Nanti bilnya masukin ke tagihan kamar!!” Teriak pacarku dari dalam kamar mandi.
Aku kaget sekali mendengarnya. Begitu juga dengan petugas hotel yang mendengar suara pacarku juga ikutan kaget bukan main dan langsung menutupi tubuh telanjangku dengan selimut lagi. Maka dengan secepat kilat, si petugas hotel itu langsung dengan setengah berlari keluar kamar, dan langsung menutup pintu.
Ntah kenapa aku menyesali petugas itu berlalu, padahal aku masih penasaran dengan aksi selanjutnya. Aduh kentang.
Aku pura-pura tidur saat kudengar suara langkah kaki mendekati ranjang. Kurasakan pacarku naik keatas tempat tidur. Dia menyibakkan selimut sehingga tubuh telanjangku terexpose kembali. Aku merasakan pahaku dibuka lebar dan.... BLESSSSS.... kurasakan batangnya masuk ke vaginaku. Dan langsung digenjot dengan cepat. Vaginaku yang sudah basah memudahkannya meneroboh liang sempit itu. Gaya ML pacarku kali ini sangat liar seperti orang kesurupan. Aku seperti diperkosa rasanya.
Aku makin yakin kalau pacarku memang tadi mengintipku, bahkan mungkin dia yang skenario adegan pamer body ke petugas hotel tadi. Buktinya dia sudah horny karena tadi mengintip. Batangnya sudah tegang maksimal minta dipuaskan.
"eh sayang...auhhhh...main sodok aja ga permisi..." Desahku membuka mata.
Dia hanya diam, tapi anehnya dia menggenjotku dengan matanya yg tertutup. Seolah ada yang dia bayangkan sambil menggenjotku. Apakah dia membayangkan aku dipake cowo lain???
Aku memang harus kabulkan fantasi pacarku ini, yaitu ML sama cowo lain lalu aku ceritakan kepadanya. Atau sekaian aku ML sam cowo lain depan dia.
"Ahhh....ahhh....ahhhh...terus sayang...ohhh......"
Desahan-desahanku memenuhi kamar itu. Pagi-pagi aku sudah kena sodok.
BERSAMBUNG