Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
Part 12 : Poolside dan Gazebo




Aku bangunkan pacarku yang masih tertidur untuk mengajaknya berenang. Kami masih menginap di Hotel dihari yang sama kami merayakan ulangtahunku. Aku mengenakan pakaian renang two piece, yang memamerkan perut rataku. Dadaku tidak usah ditanya lagi, menonjol sempurna dibaliknya. Pakaian renang 2 pieces yang sexy ini adalah hadiah ultah pacarku. Bongkahan dadaku yang besar tidak cukup dilindungi oleh swim suit sexy ini. Bawahnnya juga sangat kecil dan tipis menutupi liang kenikmatan milikku. Pahaku terexpose kemana-mana. Pasti cowo-cowo yang melihatnya akan terpana.

Kami lalu turun ke kolam renang yang ada lantai dasar hotel itu. Tak lupa tadi kami pakai kimono mandi fasilitas hotel. Bahaya juga pakai papaian renang dilift.

Saat it sudah jam 10.00 sehingga kolam renang sudah sepi. Hanya ada sepasang cowo-cewe pengunjung dipinggir kolam dan seorang penjaga bar kolam (dipinggir kolam ada sebuah bar kecil tempat jual minuman bagi yang berenang). Penjaga bar kolam itu tak melepaskan pandangannya dari tubuhku dari awal sampai kami tiba di kursi pingir kolam renang. Begitupun seorang cowo didalam kolam yang curi-curi pandang disela-sela obrolannya dengan pasangannya. Saat aku melepaskan kimono itu, kedua mata lelaki itu menatap takjub. Ada perasaan senang saat tubuhku diberi tatapan begitu dari cowo.

"Aku nyebur ya sayang"

Pacarku duluan berenang, nyebur ke kolam, sementara aku duduk diatas kursi kolam. Aku telentang dengan sexynya, tanpa berusaha menutupi tubuhku dengan handuk. Cahaya matahari sehat buat kulit mulusku.

Lagi asik menikmati sinar matahari pagi, aku dikagetkan oleh kedatangan penjaga bar kolam yang menawarkan minuman sambil membawa menu. Matanya jelalatan melihatku yang duduk telentang dibangku panjang. Aku pesan minuman soft drink, kemudian dia segera berlalu, sambil sesekali menoleh kebalakang kearahku. Kulihat pacarku berenang bolak-balik. Baguslah dia olahraga, biar staminanya kuat. Hehe.

10 menit kemudian, penjaga bar kolam itu datang lagi membawa 2 botol softdrink. Aku mau minta tolong ke dia agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari.

"Mas bisa minta tolongkah?" Tanyaku.

"Apa mbak?"

"Bantu olesin subblock dipunggung saya dong"

"Ok siap mbak."

Matanya tak berpaling dari payudaraku. Dasar lelaki dimana-mana sama saja, mau status dan kedudukan sosialnya apa.

Aku lalu meletakkan handuk lalu tiduran tengkurap diatas kursi panjang itu. Tak lama kemudian, dia mulai mengolesi punggungku dengan sunblock.

"Namanya siapa mas?"

"Eh...saya Parman mbak"

"Saya Marscha"

"Namanya cakep, kayak orangnya. hehe..."

"Mas bisa aja"

"Sambil saya pijitin ya mbak"

"Oh boleh mas. Badan saya emang rada pegel. Makasih lho sebelumnya"

Perlahan dia ambil sunblock itu, lalu tangannya mulai mengoles sambil memijit punggungku. Pijitannya cukup mantap, membuatku rilex. Oh..enaknya. Untuk beberapa lama dia mengusap- usap punggungku. Kadang, tangannya agak nakal, sengaja menyentuh bagian pinggir payudaraku yang masih tertutup bikini.

Aku diam saja menghayati. Bahkan ketika tali bikiniku dibukanya, aku biarkan, agar dia bisa lebih leluasa memijit punggungku, dari atas sampai ke bawah.

Sambil dipijat, sesekali aku perhatikan pacarku yang masih sibuk berenang bolak-balik. Aku ga tahu apakah dia melihat ke arahku. Kalau dia melihat kira-kira seperti apa tanggapannya. Setelah dia jujur dengan fantasinya dimana dia senang melihatku dikerjain lelaki lain, apakah dia sekarang merasa senang juga. “Jujur ya yank, aku suka banget kalau badan kamu diliatin sama cowo lain. Rasanya campur aduk. Ada perasaan bangga karena kamu milik aku yang dikagumi cowo lain, tapi ada perasaan cemburu juga. Sensasinya seperti cemburu tapi ada kepuasan juga melihatnya….. “ aku masih ingat kata-katanya tadi pagi pas diatas tempat tidur.

"Saya olesin yang bawah ya mbak" Kata pelayan itu membuyarkan lamunanku.

Aku hanya mengangguk.

Lalu perlahan dia mulai turun kebawah. Sambil minta maaf sebentar, dia mulai mengolesi sunblock tadi di paha bagian belakangku. Usapan yang dikombinasikan dengan pijatannya mulai dari betisku lalu perlahan naik hingga menyentuh bagian atas pahaku. Bergantian, paha kiri lalu ke kanan. Itu mulai membuatku gelisah karena tangannya sangat dekat dengan vagina-ku.

Lagi enak-enaknya dipijat kudengar suara Parman: “Tadi pacarnya minta diolesin lotion mas”

Aduh kentang. Lagi enak-enak dipijat rada sensual tapi tiba-tiba berhenti.

“Oh iya...makasih ya...” Kudengar suara pacarku. “Eh mas, Aku pesan kentang goreng ya”

“Iyaaa...mas...tunggu sebentar ya” Kata Parman

Ternyata pacarku sudah selesai berenang. Aku mengangkat kepala untuk melihatnya

"Eh sayankkk...sudah selesai berenangnya?”. Tanpa sadar, posisiku yang sedang mengangkat kepala untuk menyapa pacarku membuat tubuhku terangkat, sehingga membuat bikini atasku yang talinya belum diikat justru lepas. Hal itu membuat dadaku jadi terekpose dengan bebas. Payudara sekal yang hanya boleh dimiliki pacarku ini sekarang bisa dilihat sama Parman. Dadaku yang bulat kencang, mencuat kebawah mengikuti gaya gravitasi, sehingga kelihatan makin sexy menggoda.

“Upppsss....maaf..” Kataku reflex dan kembali merapatkan bikiniku. Parman terlihat salah tingkah saat kudapati matanya melihat toketku dengan tajam. Parman buru-buru pergi karena malu. Pacarku menatap penuh selidik ke arahku.

”Kamu terangsang ya? Nakal kamu ya, godain cowo lain didepan aku” Kata pacarku.

Aku hanya memeletkan lidahnya. Aku hanya mau menyalurkan fantasi pacarku yang begitu hebat tadi pagi pas di kamar. Pacarku bilang dia tadi melihatku dipijatin sama Parman dan yakin kalau aku terbawa suasana. Aku memang horny banget karena rangsangan tadi melalui pijatan.

"Aku horny yank" Ujarku jujur.

Kemudian pacarku yang pengertian ini menarikku ke sebuah gazebo tepat disudut kolam itu.

"Kamu nurut ya. Pengalaman sex kita perdana nih di outdor" Ujarnya. Aku menurut saja, yang penting aku bisa dipuaskan. Gazebo itu Ukurannya sekitar 3 x 3 meter dan Tingginya sekitar 50 Cm yang mengelilingi, sehingga kalau berada didalamnya tidak terlihat orang dari luar. Apalagi ada pohon-pohon yang mengelilingi gazebo itu.

Aku lalu meletakkan handuk ditengah gazebo itu.

"Sayank duduk sini" Perintahku.

Pacarku yang pengertian ini menurut saja. Dia duduk diatas handuk itu. Aku melihat kiri-kanan, ternyata aman saja, ga ada orang. Lalu segera aku buka celana pacarku sehingga muncullah batang favoritku itu. Walau kedinginan karena habis berenang, ternyata batangnya lumayan tegang juga. Sepertinya pacarku horny juga melihat aku bersama penjaga bar kolam tadi. Pacarku ini memang rada-rada, sepertinya suka kalau aku disentuh lelaki lain.

Aku membungkukkan badan ke arah penisnya dan langsung oral batang itu. Pacarku meremas rambutku karena serangan mendadak dariku yang sudah terangsang ini. Vaginaku sudah gatal sekali ingin disodok.

Setelah batang itu tegang maksimal aku lalu memposisikan pantatku diatas batangnya dengan posisi aku membelakanginya. Woman on Top. Aku lihat kiri-kanan dulu sebelum akhirnya CD ku yang belum lepas aku geser kesamping sehingga vaginaku terpampang siap untuk melumat kontol pacarku. Aku buka lebar bibir vaginanya dengan tangan kanan, lalu mengarahkan penisnya ke dalam. Perlahan aku menurunkan vaginaku hingga batang pacarku masuk semuanya.

"OUhhhhh.....ssssssss........." desahan kami berdua menikmati proses itu. Aku remas kencang paha pacarku menikmati proses pembuatan anak ini. Aku mulai menaik turunkan pantatku mengocok penis favoritku ini.

Pacarku hanya duduk selonjor membiarkan aku memegang kendali, menuntuskan hasrat yang terpendam

“Ouhhhh....... enakkkk...sayankkkk...” Desahku sambil memompa batangnya.

Berhubung posisi kami di outdoor begini, aku mengatur ritme menggoyang-goyangkan pantatku agar tidak mencolok, karena posisi kepala kami berdua bisa kelihatan dari luar gazebo ini.Kalau terlalu aktif naik-turun, aku takut menjadi kecurigaan bagi orang yang ada di kolam renang. Sungguh sensasi yang luar bisa ML di outdoor begini. Ada perasaan takut-takut, tapi terasa nikmatnya berbeda. Apalagi aku bisa melihat ada 2 pasangan yang dipinggir kolam sana. Bahkan bar yang ada ditepi kolam aku bisa lihat juga. Makanya aku ga leluasa menaik-turunkan pantatku. Takut kelihatan.

“Ahhhh...ahhhh...yankkk .... enak....ah kontol kamu nikmat banget yank...ah nikmat...”
“Kamu memang nakal ya...horny baru dipijat sama cowo lain..” katanya sambil mulai menciumi leherku dari belakang.
“Ohhh...ohhh....iya yankkk......ayo teruss.....”
“Baru dipijat saja sudah horny, bagaimana kalau dikenyot toket ini?!” Kataku sambi meremas dadaku, yang membuatku makin mendesah.

Aku memang paling ga kuat kalau dadaku diremas.

“Memang kamu rela toket aku diisap sama abang-abang tadi?” Tanyaku
“Kalau kamu suka sih gpp sayank...”
“Kalau aku kecanduan kenyotan dia gmn?”
“Selama kamu suka gpp...asal kasih tahu aku....”

Aku makin gila mendengarkan ucapan pacarku ini. Aku bayangkan pacarku ini melihatku sedang dikenyot cowo lain. Auhhh...sensasinya luar biasa ternyata. Dan aku juga merasakan kalau pacarku juga senang dengan fantasi itu. Pacarku ini memang ada bibit-bibit cukload.

Dari bawah pacarku ikut menggoyangkan batangnya, sehingga aku harus menahan jeritanku karena begitu enaknya. Aku pegang pahanya erat-erat seakan aku tak ingin ia melepaskan kontolnya yang masih di dalam memekku. Aku merasakan batang kontolnya makin keras. Artinya pacarku sudah sangat nafsu sekali.

Badan kami dibasahi oleh peluh.

Pacarku mulai meraba dadaku yang masih pakai bikini. Dada kanan diremas dengan kencang. Kemudian pacarku mencoba membuka bikiniku tapi aku menolak. Karena aku masih malu bercinta di outdoor ini dengan topless. Apalagi jika bergoyang lebih tinggi, aku khawatir dadaku akan kelihatan dari gazebo ini kalau dilihat dari pinggiran kolam sana.

“Jangannn... nanti kelihatan dari luar gazebo....remas saja......” Kataku.

Untung pacarku menurut.

Dia hanya meremas dari luar, sambil makin kuat memompa memekku yang sudah basah kuyup. Aku menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan. Bibirnya mencium punggung dan leherku dari belakang, aku makin menggelinjang. Aku memejamkan mata menikmati adegan sex ini.

3 menit dalam posisi seperti itu, tiba-tiba aku mendengar suara orang mendekat. Aku alihkan pandanganku keluar gazebo. Aku kaget bukan main karena pelayan bar kolam yang tadi datang mendekat. Dia membawa pesanan pacarku tadi.

Wah bahaya nih. Jaraknya sudah dekat sekali, sudah ga sempat beres beres-beres. Aku lihat pacarku yang masih asik menggenjotku, memberi kode ada orang datang. Dengan sigap pacarku segera ambil handuk untuk menutupi bagian bawah tubuh kami yang telanjang bulat.

Lelaki itu mendekat ke pintu masuk gazebo:

“Ini pesanannya mas...maaf lama...”

Aku tak berani menatapnya, menunduk malu dan hanya melirik saja. Jelas sekali dia kaget dengan posisi kami yang pangku-pangkuan dengan ditutupi handuk.

“Letak saja disitu mas..” Kata pacarku.

Sambil meletakan pesanan kami, dia melirik-lirik kearahku. Lelaki dewasa sudah cukup paham apa yang terjadi di gazebo itu. Apalagi sangat mungkin dia tadi melihat dari jauh bagimana aku goyang-goyang naik turun. Aduh semoga dia segera pergi. Aku merasa ini lama sekali. Apalagi memekku masih gatal sekali karena tanggung tadi.

Tapi yang membuatku makin kaget adalah saat pacarku dengan nakal menggoyangkan batangnya. 5 kali sodokan pertama masih pelan, tapi sesudahnya makin kencang. Mau tidak mau badanku jadi naik turun. Enak sekali karena kembali aktifitas lendir ini dimulai kembali. Hampir aja aku mendesah, untuk segera aku tutup mulut. Pelayan itu masih ada disana. Berjarak sangat dekat dengan kami.

Aku menoleh kebelakang, memberi kode sambil marah ke pacarku. Dia malah tersenyum kembali melakukan aksinya. Aku sampai meremas pahanya dengan keras, menahan goyangnnya yang sangat membahayakan itu.

”ohhhhh....ouhhhhh....” Walau sudah menutup mulutku, tetap saja desahanku keluar karena aku mendesah kencang.

Desahanku sepertinya didengar pelayan itu yang baru selesai meletakkan semua pesanan kami dengan rapi. Dia menatap kami berdua dengan heran. Tapi anehnya (kalau ga mau dibilang gila), justru pacarku menyuruh pelayan itu duduk dulu.

“Gapapa yank....si masnya biar istirahat dulu sudah jauh-jauh kesini”

Aku sampai membalikkan wajahku kebelakang dan melotot ke dia. Dia malah tersenyum jahil. Nantinya aku tahu kalau ternyata pacarku sengaja mau menyalurkan fantasinya, yaitu bercinta dihadapan orang lain. Dia mau memamerkan tubuh indahku.

Pacarku terus saja bergerak liar memaju mudurkan batangnya, walau aku sekuat tenaga menahan pahanya

"Mas, pacar saya cantik ga?" Tanya pacarku ke pelayan itu.

"Cantik mas. Cantik sekali. Seksi lagi. Kulitnya halus, tadi sempat rasain...hehee...” Lelaki itu menjawab sambil ketawa garing dengan nafas yang tidak beraturan.

“Kamu tadi curi-curikan melihat toket pacarku ini” Kata Billy sambil meremas dadaku. Otakku sudah tidak bisa bekerja, karena nikmat sekali dibawah sana, saat batangnya keluar masuk dengan cepat.

Pelayan itu makin melotot. Bahkan dia seolah tak sabar mau menyaksikan isi dalam bikiniku. Pacarku malah mencoba membuka tali bikiniku. Aku sekuat tenaga memegang tangannya.

“Yankkk..udah dong..jangan becanda...malu tahu.....”

“Gpp yank....tadi dia sudah lihat dada kamu sekilas. Kasih tips bonuslah kedia..hitung-hitung dia sudah baik juga bantuin kamu...” Kata pacarku.

Kemudian pacarku bisikkan ketelingaku “Tadi pagi juga dada kamu sudah dilihat room service...”

Ah, bodo amatlah. Aku juga lagi ngerasa enak banget, ga mau berenti. Apalagi pacarku malah megangin pinggangku, agar dia lebih dalam menusuk-nusuk vaginaku. Akhirnya aku pasrah saja saja saat pacarku lepas bikini atasku. Kini payudaraku terbuka bebas, seolah meloncat keluar. Dada bulat kencang dan ranum itu kini terpampang bebas terlihat oleh lelaki yang sekarang melotot tajam sampai air liurnya tumpah.

“Astafirullahhhh.....” Kaget lelaki itu melihat yang ada didepannya.

Aku sempat menutup kedua payudaraku saking malunya. Tapi pacarku malah melepas tanganku sambil menginvasi vaginaku. Aku tak ada pilihan lain selain membiarkan mata pelayan itu melotot mengikuti goayangan indah tokedku.

“Ahhhhhh.....ahhhhhh...ahhhhhh...” Kini aku sudah tidak sungkan mendesah dengan kencang.

Pacarku makin semangat menggoyangkan pantatku. Sehingga payudaraku makin bergoyang dengan indah. Aku juga mulai membalas goyangan pacarku. Melawan rasa malu yang hadir. Yang ada di otakku saat ini cuma goyang dan goyang, biar terus bisa ngerasa nikmat yang menjalar sampe ke ubun-ubun.

Ternyata sangat nikmat bercinta dengan dilihat orang begini.

Apakah aku mengalami kelainan?

Ah masa bodoh.

Parman melotot tajam melihat toketku yang terayun indah dihadapannya. Bahkan sampai ngenceh bibirnya. Aku ga berani menatap wajahnya karena malu. Untung dia sopan tidak ikutan menjarah tubuhku yang saat ini sudah pasrah. Aku ga tahu apakah aku siap melakukan pesta sex thereesome. Membayangkanya membuatku makin horny saja.

"Ohhh.....sayang......enak banget....sssshhhhhh...." Desahku.

Aku dan pacarku sama-sama makin horny saja bercinta dilihatin begini. Aku malah kencengin otot mekiku, jadi ngejepit kontol pacarku kenceng banget. Yang kontolnya lagi dijepit malah ngedongak saking ngerasa keenakan.

"Sayang, meki kamu kok mekin sempit gini. Batangku seolah diremas...." Ujarnya.

Aku ga tahu, memang ada yang berbeda dengan vaginaku saat ini. Mungkin karena sensasi bercinta didepan orang seperti ini.

Kontol pacarku diremas-remas dengan berirama oleh otot-otot vaginaku sejalan dengan genjotannya tersebut. Sementara setiap kali menusuk masuk kepala kontolnya menyentuh suatu daging hangat di dalam vaginaku. Sentuhan tersebut serasa geli-geli nikmat. Dan membuatku gila.

Aku sebentar lagi akan mengapai orgasmeku, tapi aku masih ingin berlama-lama merasakan sensasi ini. Aku menggoyangkan tubuhku makin gencar dengan gerakan naik-turun, sesekali aku melakukan gerakan meliuk sehingga pacarku mengerang karena penisnya terasa diplintir. Kedua tangannya meremasi payudaraku dari belakang, mulutnya juga aktif mencupangi pundak dan leherku.

Gelombang orgasme sudah diambang batas, aku merasa sudah mau sampai, namun aku betahan. Terlalu cepat ini segera berakhir. Pelayan itu sudah meremas-remas kontolnya dari luar celananya. Dia juga sudah terangsang hebat juga ternyata.

Sampai akhirnya, perasaan yang kutahan-tahan itu pun kucurahkan juga. "Ahhhhhhhhhhhhh......ahhhhhhhh...." Aku melolong panjang. Aku orgasme. Vaginaku serasa banjir.

Aku pun berteriak tanpa kendali: "AHHHHHH......... Enakkkkk....auuuuuhhhhhhhhhhhhh........" Mataku membeliak-beliak. Sekejap tubuh kurasakan mengejang.

Pacarku juga akan orgasme tapi.....

“Yank, aku mau dinginkan kontolku dulu ke kamar mandi ya....tunggu disini” Katanya.

SHIT.

Dia menghentikan genjotannya saat beberapa detik sebelum orgasme. Luar biasa perasaan ini mengambarkanya.

Belum sempat aku ngomong sesuatu, aku langsung dicium di bibir, lalu dia lepaskan batangnya dari memekku dan pakai celana pendek.

“Aku tinggal dulu ke toilet ya mas...” Katanya ke pelayan itu.

Aku memejamkan mata menikmati orgasmeku.

Aku ditinggalkan pacarku dengan lelaki asing petugas hotel itu, Yang sekarang sudah horny melihat percintaan kami barusan. Apakah pacarku sengaja meninggalkan ku berdua dengan pelayan ini? Bagaimana kalau sampai aku diperkosa saat dia pergi? Fix nih pacarku cucload. Apakah aku harus mengikuti flow yang diatur pacarku?

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd