Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Nana, Muridku

Lanjutkan pak
Jangan grogi lihat TT gedhe
Kamu harus dapat lebih dari itu hehehe
 
Sesuai permintaan. Kita lanjutkan.


Minggu malam. Setelah dua hari itu tanpa kegiatan berarti, aku putuskan tidur lebih awal. Kebetulan sebelum akhir-akhir ini ramai oleh polemik 'sekolah lima hari' (full day school), sekolahku telah lama menerapkan kebijakan yang sama. Maka dua hari itu merupakan hari libur bagiku.

Baru saja aku hendak berbaring saat handphone (hape) milikku berbunyi. Pemberitahuan masuknya sebuah pesan singkat dari nomor tak dikenal. Meski enggan aku membukanya. Isinya hanya berupa salam yang langsung kujawab sembari bertanya siapa gerangan sang pengirim.

'Nana pak', balasnya singkat.

Dari mana dia dapat nomor ini, tanyaku dalam hati, karena seingatku aku tak pernah membaginya pada murid-muridku. Tapi itu tak penting. Aku lebih penasaran dengan tujuan Nana menghubungiku.

Nana menjawab bahwa dia hanya mau berterima kasih karena Jumat sore kemarin aku bersedia meluangkan waktu untuknya. Setidaknya itulah awalnya, setelah itu aku memberi dia pin WA-ku dan kami lanjut berbalas pesan dan mengobrol lewat WA.

'Kamu gapapa WA-an sampe malem gini?" tanyaku melirik jam yang menunjukkan waktu pukul 9 malam.

'Gapapa pak.'

'Udah malem, tidur gih. Besok sekolah kan?'

'Masih pengen ngobrol pak.'

'Nanti cowok kamu marah loh,' balasku.

Nana menjawab bahwa itu tidak mungkin karena dia belum punya pacar. Bahkan belum pernah berpacaran.

'Masa sih?' aku tak percaya.

'Cewek secantik dan seseksi kamu mana mungkin ga punya pacar.'

'Beneran aku belum punya,' Nana ngotot.
Tanpa alasan khusus, jawabannya membuatku senang.

'Emang aku cantik?' tanya Nana.

Aku membenarkan. 'Juga manis dan seksi,' tambahku.

'Seksi?'

'Iya. Amat sangat seksi banget,' tegasku.

'Karena itu bapak kemaren sore ngeliatin Nana?'

Aku tertawa membaca pertanyaan itu yang kubalas dengan 'LOL.' Aku memang melakukannya dan Nana tahu itu, jadi buat apa menyangkal? Aku pun jujur padanya.

'Maaf ya pak,' minta Nana. 'Gara-gara aku slebor.'

'Lho?! Kenapa minta maaf? Harusnya saya yang minta maaf. Juga berterima kasih.'

'Koq terima kasih?'

'Iya,' balasku. 'Karena keseleboran kamu, saya jadi bisa melihat sesuatu yang indah.'

'Huuu... Bapak mesum neh,' Nana memprotes.

'Bukan mesum. Mata keranjang. LOL.'

'Emang beneran aku seksi?' tanya dia lagi.

'Beneran. Saya aja sampe ga bisa lupain pemandangan kemaren sore. Heee, maaf.'

Nana tak langsung menjawab dan aku sempat khawatir candaanku kelewatan hingga membuat dia marah. Tapi baru saja aku hendak meminta maaf, WA darinya kembali masuk, dan aku seketika terpana.

Sebagai ganti pesan teks, gadis itu mengirimkanku sebuah foto dirinya, berpose mengenakan kerudung hitam yang dipadukan kemeja kotak-kotak.

Seketika itu juga kelelakianku bangkit melihatnya. Bagaimana tidak? Nana telah melepaskan seluruh kancing kemejanya, dengan sengaja memamerkan bukit berbelahan indah yang terbungkus ketat oleh tanktop hitam.



'Kalo begini seksi ga?'

'Sangat,' jawabku jujur.

'Kamu jam segini koq masih pake jilbab?' lanjutku bertanya.

Nana menjelaskan bahwa dia baru saja jalan-jalan bersama keluarga dan belum sempat ganti pakaian. Usai jawabannya itu, obrolan kami kembali berlanjut sampai dia mohon diri untuk mandi dan beristrirahat.

'Tunggu,' aku menahannya. 'Boleh saya minta sesuatu?'

'Minta apa?'

'Saya mau liat kamu tanpa jilbab. Kalo boleh,' balasku.

Nana lagi-lagi tak langsung menjawab, tapi aku dengan sabar menunggu sampai...
PING!!!
PING!!!



'Lanjut kapan-kapan ya pak... Assalamualaikum,' ujar Nana di bawah foto.

'Jadi masih ada kapan-kapan neh?' tanyaku menggoda, dijawab Nana dengan sebuah smiley yang mengakhiri obrolan malam kami.​

***​
 
Terakhir diubah:
nitip jaket di mari, sapa tahu kedinginan pas ada update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd