Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nostalgia Bersama Bu Desi (Part 7)

mungkin bu desi kluar dr smu jgn2 ada skandal nih...ketauan...dan kluar...
 
ninggalin jejak dulu hu, paling suka cerita murid ama guru....
 
Part 3

Esok harinya aku bangun lebih awal, menyiapkan sarapan sederhana berharap Bu Desi menyukainya. Pintu kamar terbuka Bu Desi pun keluar, aku yg tengah di dapur menghampirinya menyerahkan handuk yang sudah kusiapkan. Aku tak berani memandang wajahnya lama-lama setelah kejadian semalam, namun Bu Desi bersikap biasa saja. Apalah arti ciuman atau pelukan, dia mungkinsudah melakukan lebih dari itu dengan suaminya dulu.

Ah sudahlah, gumamku. Aku pun kembali memasak, guyuran air mulai terdengar dari kamar mandi, Setelah Bu Desi selesai mandi dan berpakaian kuajak ia makan bersama, raut wajah Bu Desi tampak tenang, aku yakin kejadian semalam tidak akan begitu saja ia lupakan.

Ini kamu yg masak? Tanya Bu Desi, iya bu kan gak ada orang lain disini jawabku sekenanya. Bu Desi tersenyum kearahku, aku bersyukur suasana kembali normal sepert semula, aku semakin yakin kalau kejadian semalam memang tidak ada apa-apanya bagi Bu Desi, atau mungkin ia ingin sesuatu yang lebih, ah apalagi ini pikirku.

Sesekali ku perhatikan wajah Bu Desi yg begitu tenang menikmati nasi goreng buatan ku yang entah enak atau tidak. Enak bu? Tanyaku, hmm lumayan lah, Ibu kasih 80 buat kamu, katanya aku hanya tersenyum. Meski sudah usianya hampir kepala empat Bu Desi masih cantik menurutku, ia terlihat manis dengan kacamatanya. Waktu aku masih kelas 3 ia sering mambawa putra tunggalnya yg kala itu berusia tiga tahun, tubuhnya yg langsing membuat postur tubuhnya tak banyak berubah.

Setelah selesai makan kuantar ia kembali ke hotel, ditengah jalan kutawarkan untuk menginap di rumah ku, apalagi tinggal sehari lagi ia dikota, meski sempat menolak akhirnya ia setuju, aku pun senang bukan dalam hati.

Sorenya kujempat Bu Desi di hotel sekalian mengambil barang-barang yg tak seberapa banyak kerumah ku, dirumah kubuat Bu Desi senyaman mungkin, meski pun ia tahu apa yg kupendam sejak malam itu. Dirumah Bu Desi tampak santai setelah mengganti pakaiannya dengan kaos biasa, demikian juga aku yg hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong tipis.

Kami berdua menghabiskan waktu menonton TV sambil sesekali bercanda, Kalau malam kamu sendirian aja Rizal? Tanya Bu Desi tiba-tiba. Iya bu, habisnya istri juga belum punya bu hehe jawabku. Capek donk kamunya..kata Bu Desi seakan tau isi kepalaku, ya maksudnya kamu capek mengurus rumah sendirian, tambah Bu Desi lagi, aku tersenyum mendengarnya. Ibu capek nih rebahan disini boleh kan? Kata Bu Desi, aku pun mengiyakan saja, kini Bu Desi menonton TV sambil tiduran menyamping di sofa.

Sesekali kupandangi dirinya yg terbaring, tak ada yg spesial memang Bu Desi berpakaian cukup sopan meski tanpa jilbab. Jam sudah menunjukkan pukul 11 lewat, Bu Desi tampak mulai mengantuk, hingga ia benar-benar terlelap di sofa. Ingin sekali kudekati dan kucium wajahnya seperti semalam tapi..ah sudahlah pikirku. Satu jam kemudian ku matikan TV dan lampu ruangan, setelah mengunci pintu ku tinggalkan Bu Desi sendirian tidur diruangan didalam kamar aku teringat dia tidur tanpa selimut, kuambil selimut dan menyelimutinya.

Saat kuselimuti tiba-tiba ia bangun setengah terkejut, gak pindah kedalam Bu tanyaku cepat. Hmm iya ya, kok jadi ketiduran disini, katanya sambil bangkit dan duduk terdiam, saat itu aku mulai memegang tangannya, mata kami kembali berpandangan beberapa saat, seperti ada sesuatu dimatanya yg seakan meminta lebih. Kedua tanganku akhirnya sudah melingkar dipinggangnya, bersamaan dengan kecupan-kecupan di pipi, Bu Desi masih terdiam sementara aku masih memeluknya, menikmati hangat tubuh guruku itu.

Hingga keberanikan diri untuk mencium di bibir Bu Desi, tangannya kini berpindah ke punggungku, seakan setuju dengan apa yg kulakukan, bibir Bu Desi mulai merespon setiap kecupan dan lumatan lembutku menambah rasa percaya diriku, sesekali lidah kami bertemu dan berpagutan, ia seperti tak kalah meski sedikit kaku mungkin karena sudah lama tak melakukannya.

Tangan ku yg sedari tadi diam mulai bergerilya kedalam kaos Bu Desi, meremas payudaranya yg ternyata masih cukup kenyal untuk wanita seusianya, ia diam tak bergerak saat kumelepas kaos dan bra, dalam cahaya remang itu terlihat dua gunung yg begitu menggoda, kurebahkan Bu Desi dan kembali kuciumi tubuh bagian atasnya tanpa hisapan atau jilatan, ahhhhh Bu Desi mulai mendesah meski hanya sebatas ini begini saja Bu Desi sudah sangat terangsang.

Kulepas celana kain yang ia pakai, hingga terlihat CD putih yg agak lembab saat kuelus bagian tengahnya, sudah basah rupanya, tak mau lama-lama langsung ku lepas CD nya. Jariku terus bergerak masuk diselangkangannya membuatdirinya mendesah ahhhhh, ia agak malu saat kutatap, namun nafsu nya berkata lain.

Kuraih kedua tangannya untuk berdiri, kuajak ia masuk kekamarku yg diterangi cahaya, diatas kasur kembali kucumbui dirinya layaknya kekasih yg sedang bulan madu, aku tetap tak menjamah tubuh bagian bawahnya, ia pun mulai menyusupkan tangannya kedalam kaosku yg akhirnya kulepas.

Diam-diam kulepas celana pendek dan CD yg kukenakan sambil terus menciumi Bu Desi, ia terkejut ketika mendapatiku sudah telanjang bulat diatas tubuhnya. Aku bangkit dan duduk disampingnya dengan penis yg sudah mengacung, kubelai rambutnya sambil kupandangi namun ia membuang pandangan kearah lain.

Aku bangkit dan berdiri didekat kakinya dengan penis yg sudah mengacung, kuperhatikan tubuh indah Bu Desi yg sudah telanjang, ia menutupi vaginanya dengan tangan kiri sementara tangan kanan menutupi dada. Wajahnya sedikit takut melihat tubuh telanjangku yg berdiri, aku merangkak keatas kasur bagai pengantin pria di malam pertama. Kurenggangkan kedua pahanya, kuelus bibir vaginanya dgn jari-jariku sebelum kujejali dgn ujung penis, kulihat Bu Desi menggigit bibir bawahnya, perlahan kutekan penisku kedalam, ehm..ahmmmm ia kembali mendesah saat penisku ditelan vaginanya yg lumayan sempit.

Kutarik penisku keluar, terlihat cairan di penisku, Bu Desi mulai menikmati permainanku yg santai, sesekali pinggulnya ikut bergerak menambah kenikmatan. Kutindih tubuhnya dengan sebelah tangan menopang badan, ahhhhh Bu Desi mendesah ketika lehernya kucium tanpa mengentikan pompaan di vaginanya yg makin basah, sesekali kami pun saling melumat bibir, hmmmm…aku mendesah diikuti olehnya, hanya ada desahan demi desahan yg keluar dari mulut kami berdua, tak ada lagi guru dan murid disini, yg ada hanyalah dua manusia yg sedang menikmati satu sama lain.

Beberapa saat kemudian kurasakan vaginanya mulai berdenyut, kupercepat pompaanku hingga tangan kanannya meremas seprai sedangkan tangan kiri memeluk erat punggungku, ahhhhhhh Bu Desi mendesah panjang membuatku bangga bisa membuatnya orgasme, karena belum orgasme aku kembali memompa tubuhnya, kini kulakukan lebih cepat, ahhhhh…ahhhhh...hmmm desahku. Bu Desi pun ikut menggoyangkan pinggulnya, membuatku makin bernafsu,

Ohhhh bu….., iya Zal kata Bu Desi, dulu aku hmmm sering ahhhh izin waktu ibu ngajar ohhh ohhh, aku onani bu di WC sekolah ohhh kataku sambil terus memompa vagina Bu Desi, aku sering hmmm perhatin Bu Desi, aku onani sambil bayangin Bu Desi, muachhh kucium leher Bu Desi, ia pun kembali mendesah panjang dan orgasme lagi.

Aku bangkit dan mencabut penisku yg segera meledak, gini bu aku onaninya sambil bayangin ibu kataku sambil mengocok penisku dihadapannya.

Ahhhhhhhhhhhh…..srrrttt srrrt srrrt cairan putih kental menyemprot beberapa kali membasahi perut dan mengenai sedikit wajah Bu Desi, ia spontan mengatup mulut dan matanya, tetesan demi tetesan sperma keluar dari ujung penisku, aku bangkit dan duduk disampingnya tak bisa menyembunyikan rasa malu karena sudah mengakui rahasiaku, namun Bu Desi tampak biasa saja meski ia sempat tersenyum kecil membuatku makin penasaran dgn sikapnya.

Setelah membersihkan diri kuantar Bu Desi kekamar sebelah. Sselamat tidur bu kataku sambil memeluk tubuhnya, kuncium pipinya beberapa kali, dan aku pun pamit keluar kamar.

Karena suasana libur ane jadi punya sedikit waktu untuk lanjut part 3, untuk part 4 akan ane lanjutin saat ada waktu, keep crot guys..
 
Mantap suhu..akhirnya digarap juga....mau tau juga perjalan kisah ini :adek:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd