BAGIAN 9 B
POV NUNUNG
Pagi harinya aku sedang menyapu serta mengepel , Rian saat ini sarapan sebelum berangkat sekolah Dito sudah pulang karena tadi telah dijemput oleh Siti .
" Huftt .. Alhamdulillah udah beres semua tinggal mandi trus berangkat " ucapku lirih masuk ke rumah setelah menyapu halaman luar .
Aku pun berjalan ke kamarku untuk mengambil handuk serta pakaian dalam , " Hmm .. coba pakai CD ini deh sayang kalo gak kepake " ucapku mengambil CD tipe G string di lemari .
Setelah itu akupun berjalan menuju kamar mandi melewati Rian yang sedang makan sambil bermain Hp . Setelah memasuki kamar mandi Aku melepaskan seluruh pakaian ku , setelah selesai kencing Aku pun mengguyurkan air ke seluruh tubuhku sambil menyabuni nya .
Setelah selesai mandi aku mencoba memakai CD yang menurutku aneh setelah terpakai bersama BH ku yang sama berwarna abu - abu .
" Aneh banget .. tapi kerasa geli sama dingin sih " ucapku lirih sambil berkaca di kamar mandi .
Aku melilitkan handuk dan berjalan keluar kamar mandi , setelah menutup pintu aku berjalan menuju kamarku .
Tok ... tokkkk ... tok ..
" Maa ada ayah dateng maa " ucap Rian berteriak diluar kamarku
" Iya bentar masih ganti bajuu .. suruh tunggu aja " ucapku sambil memakai baju jenis kaftan warna krem , serta celana legging panjang warna putih dan tak lupa aku memakai hijab pashmina berwarna ungu kesukaanku .
Aku keluar dari kamar dengan memegangi tas selempang kecil yang aku apit di lengan ku . Mas Anam yang sedang bermain Hp langsung terkagum melihat penampilan ku .
" Mas biasa aja napa lihat nya kayak gak pernah lihat aja " ucapku risih sambil duduk berhadapan dengannya .
" Ckckck .. cantik banget kamu mah " ucapnya tersenyum .
Aku mendengar pujian nya pipiku langsung bersemu merah " Makasih ... tambah sayang deh kalo dipuji terus hehe " ucapku mengedipkan mata .
" Oh iya .. udah bilang belom sama Rian soal kita ? " tanya mas Anam sambil menaruh Hp di meja .
" Belom mas , sekarang Riannya kemana kok udah ilang ? " jawabku sambil menoleh ke arah ruang makan .
" Aku suruh pergi ke toko sebelah buat mecah uang , soalnya barusan minta uang saku ke aku " jawabnya tersenyum .
" Owh .. mau minum apa air putih apa teh ? " tanyaku berdiri dari kursi .
" Kopi aja ma hehe " ucapnya cengar - cengir .
" Masih pagi mas .. gak bagus air putih aja ya ? " ucapku berjalan menuju dapur .
" Iya deh .. kamunya aja yang males ribet hehe" kata mas Anam .
" Hehe tau aja kamu mas , tapi emang gak bagus sih " ucapku tak mau kalah .
" Iya .. Maa " ucap mas Anam pasrah .
" Aku tertawa melihat mas Anam yang mengalah berdebat dengan ku , biasanya mas Anam marah kalo di atur hal seperti itu , Aku senang sedikit demi sedikit mas Anam bakal berubah " ucapku dalam hati .
Akupun membawakan segelas air putih serta cemilan snack yang aku beli ketika sedang berbelanja di swalayan .
" Ma .. nanti aku anterin ya ke kerjaan kamu sekalian aku yang ngomong sama bos nya " tanya mas Anam meminum air putih .
" Hmm .. terserah mas aja deh nanti gimana mas gak telat ? " ucapku sambil sambil memakan snack .
" Enggak kok aman aja " ucapnya tersenyum .
" Assalamulaikum .. yah ma " ucap Rian masuk ke rumah .
" Walaikumsalam dek " ucapku bersamaan dengan mas Anam .
Rian memberikan rokok berlambang A kepada Ayahnya , seketika aku menatap tajam kepada mas Anam dikarnakan aku gak suka dengan bau asap rokok .
" Hehe .. enggak sering kok ma ini aja buat mecahin duit .. ya kan dek " ucap mas Anam tersenyum sambil memandang Rian meminta pembelaan .
" Waduhh .. gak ikut campur aku yah .. takut kena juga malahan " ucap Rian duduk di samping ku .
Aku tersenyum bahagia karna sudah lama tak merasakan kebersamaan seperti ini .
" Awas aja kalo kelihatan beli lagi nanti " ancamku kepada mas Anam sambil menatap tajam .
" Enggak ma janji ini buat 2 hari ya hehe " ucap mas Anam cengar - cengir .
" Ayah sama mama kok beda ya sekarang ? " tanya Rian heran .
Aku langsung menatap mas Anam agar dia yang menjelaskan .
" Kamu aja mas yang ngomong " ucapku sambil mengedip kan mata .
Rian terlihat semakin kebingungan , aku hanya tersenyum sambil berdiri mengambil air putih .
" Gini dek Ayah mau nikah lagi "
Rian langsung memotong pembicaraan Ayahnya yang belum selesai .
" Gak aku gak setuju siapapun entah itu Mama atau Ayah , sampai kapanpun gak setuju " ucap Rian marah sambil berdiri dari kursi .
Aku pun segera menghampiri Rian dan menenagkannya aku pun mengajak duduk lagi dan Rian menangis di dipelukakan ku .
" Dengerin dulu dek jangan langsung motong pembicaraan " ucapku sambil mengelus rambut nya .
" Hikss ,, hiksss ,, gak aku gak mau Maa .. " ucapnya bersikukuh .
" Bentar - bentar Ayah mau nikah lagi sama Mama kamu masih gak setuju ? " ucap mas Anam sambil menghampiri Rian yang memelukku .
Rian seketika melepaskan pelukakanku , ia tersenyum tak menyangka dengan ucapan ayahnya tadi .
" Malah senyum gimana setuju gak kamu dek " ucapku .
Seketika Rian menganggukan kepala " Mau banget .. ini serius kan gak bercanda kan ayah mama ? " tanya Rian masih tak percaya .
" Iya dek Ayah serius " ucapnya sambil merangkul Aku dan Rian .
" Hikss ,, hikss ,, a...dekk ..j..aaangan marah - marah lagi ya ke Mama maafin mama dulu terlalu egois memikirkan kepentinganku sendiri " ucap ku terbata - bata menangis di pelukakan mas Anam dan Rian .
" Iyah .. ma adek minta maaf kalau sering bentak - bentak mama " ucapnya dengan menangis di pelukan yang sama .
" Udah .. udah ini semua salah Ayah , dulu Ayah kalo gak keras kepala dan mau dengerin Mama gak akan terjadi perpisahan dan sekarang kita kembali lagi maafin Ayah ya Ma .. dan Adek . " ucapnya sambil tangannya mengelus rambutku dan rambut Rian .
Aku dan Rian membalas dengan Anggukan .
" Udah - udah ayo berhenti gak boleh nangis harusnya senyum bukan malah nangis " ucap mas Anam menghibur .
Akupun melepaskan pelukanku kepada mas Anam sambil membenarkan hijab ku yang berantakan .
" Adek mau di anter Ayah sama Mama gak ? " tanya mas Anam sambil duduk di kursi lagi .
" Mau banget sebentar Yah .. " jawab Rian sambil berlari menuju kamarnya .
Aku terharu dengan kejadian ini dimana Aku bersama keluarga kecilku akan kembali lagi , meskipun belum sah secara agama dan negara .
" Ya allah semoga ini awal dari keindahan kehidupanku dan keluarga kecilku semoga di beri kelancaran " do'a ku dalam hati .
Rian keluar dari kamarnya dengan memakai tas punggung nya , " Ayo .. Yah Ma " ucap nya dengan wajah sumringah .
Akupun segera berdiri dan membawa tas selempang kecil ku sambil berkaca dalam kamera Hp .
Setelah semuanya keluar dari rumah aku tak lupa mengunci pintu rumah agar aman dari hal yang tak diinginkan , meskipun kampung ini termasuk aman dari Maling .
Aku pun memasuki mobil mas dan duduk di depan samping mas Anam , Rian duduk di kursi belakang mobil .
" Bismillah lancar " ucapku dalam hati .
Setelah sampai dan berhenti di samping sekolah Rian turun dan tak lupa menyalimi Aku dan mas Anam .
" Assalamulaikum .. Yah Ma " ucapnya sambil menutup pintu mobil .
" Walaikumsalam " ucapku bersamaan dengan mas Anam .
Setelah itu mobil berjalan lagi menuju tempat kerjaku sekedar mengundukan diri karena permintaan dari mas Anam agar tidak perlu bekerja .
" Mah .. aku gak nyangka ya ternyata aku masih diberi kesempatan sama Allah untuk memperbaiki keluarga kecil ku yang sempat hancur " ucap mas Anam sambil menyetir .
" Iya mas aku juga bersyukur banget masih di kasih kesempatan oleh Allah " ucapku bahagia .
" Semoga aja dikasih kelanggengan sampek akhir hayat ya Ma " ucap mas Anam .
" Aminnn .. " ucapku sambil mengangkat kedua tangan lalu di usapkan kewajah .
Hari ini adalah hari paling bahagia ku setelah kelahiran Rian dan setelah ijab qabul dulu .
Setelah sampai di depan tempat kerja ku mas Anam memarkirkan mobilnya di tempat parkir warung makan dekat tempat kerjaku .
" Tunggu dulu ya ma biar aku yang ngurus resign kamu dulu " ucapnya sambil melepaskan sabuk pengaman .
" Iya mas aku disini aja " ucapku mengambil Hp di tas "
Setelah mas Anam menutup pintu mobil , Aku menunggu nya sambil menscrol sosmed .
. . . . . . . . . . .
35 Menit kemudian . . . .
Mas Anam membuka pintu mobil ia pun langsung duduk dan menutup lagi pintunya .
" Gimana mas udah ketemu sama bos ku ? " tanyaku .
" Udah ma beres .. kata bos nya makasih udah pernah bekerja di tempatnya " ucap mas Anam .
Aku pun manggut - manggut , mobil pun berjalan kembali .
" Oh iya ma ... aku udah gak kerja di kantor itu lagi " ucap mas Anam .
" Loh trus kerja dimana mas ? emang nya dikantor mas dulu ada apa " tanyaku cerewet .
" Waduh .. satu satu dong ma nanya nya " ucap Mas anam sambil tersenyum menoleh ke arahku .
Aku pun teridam malu karna sifat cerewet ku .
" Gini ma aku bakal masuk di perusahaan alat berat di Malang aku disitu dijadikan manager kalo denger - denger dari karyawan yang bekerja di situ jadi manager tugasnya kadang suruh buat ngontrol atau mengawasi proyek gitu , di kantor dulu itu aku gak ada masalah apapun kok cuma emang lebih banyak gajinya di tempat perusahaan alat berat ini jadi mending aku pindah lah , biar nanti gak kekurangan kalo Rian mau kuliah " ucap mas Anam panjang lebar .
" Hmm .. jadinya jarang ketemu dong nanti aku sama mas ? " tanyaku cemberut .
Mas Anam menoleh dan mengusap tangannya ke pipiku " jangan cemberut gitu dong , gak setiap bulan juga Ma , baru kalo ada perintah dari owner itu harus turun langsung ke proyeknya . " ucap mas Anam menjelaskannya .
Akupun tersenyum mendengar penjelasan dari mas Anam . " Aku takut kenapa - napa kalau di tinggal terus sama mas Anam " batinku .
" Malah ngelamun .. gak usah cemberut lagi oke ini juga demi masa depan anak kita " ucap mas Anam .
" Iya mas aku faham kok " ucapku pelan .
" Mau langsung pulang apa ikut aku ke hotel " ucap mas Anam tersenyum tipis .
Aku mendengar hotel pikiranku langsung kemana - mana " Mas gak usah aneh - aneh dulu tahan sebentar masak gak bisa sih " ucapku memotong pembicaraan sambil menyilangkan tangan .
Mas Anam tertawa seperti tidak merasa salah , " Mama sama anak nya sama aja gak pernah mau dengerin dulu pembicaraan nya " ucapnya sambil mengusap pipiku .
" Bukan itu maksudku Ma .. aku mau di interview sama owner nya di hotel " ucap mas Anam menjelaskanya sambil menyetir mobil .
" Kenapa gak di kantor nya aja , kenapa harus di hotel ? " ucapku menatap wajah mas Anam penuh selidik .
"ckckck .. Mamaaa ku yang maniss .. Kantor nya ada di Malang .. mumpung ownernya lagi berkunjung di kesini jadi sekalian interview aku " ucap mas Anam menggeleng - gelengkan kepalanya .
" Oooo .. kirain mas Anam mau ngapain hehe .. maaf ya mas udah su'udzon " ucapku cengar - cengir .
" Gak akan ma selama masih belom sah insya allah aku gak akan aneh - aneh ke kamu sumpah " ucap mas Anam sambil mengeluarkan 2 jarinya tanda keseriusannya .
Aku reflek memeluk lengan nya " Hehe .. Aku percaya kok " ucapku sambil menciumi lengannya .
Setelah itu Aku terdiam sambil memandangi padatnya jalanan di pagi hari .
" Oh iya .. Ma kalo keterima kita bakal pindah ke Malang " ucapnya memecah keheningan .
" Hmm .. terserah mas aja aku ngikut aja , Rian nya gimana sekolahnya mas ? " tanyaku sambil menoleh ke arahnya .
" Aku urus nanti .. biar sekalian aku cariin sekolah terbaik nanti di Malang " jawab mas Anam .
" Truss .. rumah kita gimana di jual aja atau gimana ? " tanyaku lagi .
" Gimana terserah mama aja menurut yang terbaik mama gimana ? " ucap mas Anam .
" Jual ajalah gapapa .. buat tambah - tambah beli rumah yang bagus di Malang " jawabku .
" Yaudah nanti aku cariin pembeli oke ? " ucap mas Anam .
Aku pun membalas dengan menganggukan kepala .
Tak terasa mobil memasuki kawasan hotel purwati yang termewah di kota ini , mas Anam memarkirkan di basecamp .
Setelah berhenti dengan jelas Aku dan mas Anam turun dari mobil , sambil berjalan bareng memasuki lobby hotel . Seorang pria berjas hitam langsung menghampiri mas Anam dan Aku , Setelah berbicara dengan mas Anam karyawan itu pergi .
" Kamu tunggu disini ya Ma , Aku udah di tunggu soalnya " ucapnya sambil mencarikan tempat duduk di lobby .
" Iya mas .. hati - hati do'a terbaik untuk mu mas hehe " ucapku tersenyum sambil mencium tangannya .
" Iya aminn .. udah ya asslamulaikum " ucapnya pergi menuju tempat owner nya .
" Wa'alaikumsalam " ucapku sambil duduk di tempat yang dipilih oleh mas Anam .
Aku pun menunggu sambil memainkan Hp .
. . . . . . . . . . . . . .
45 MENIT KEMUDIAN . . . .
Aku melihat mas Anam beserta seorang seperti bosnya turun dari lift , Aku terkagum melihat wajah yang berbicara dengan mas Anam ia sangat Gagah terlihat dadanya yang kekar samar di kaosnya yang terlihat ketat .
" Ihhh .. kok pikiranku begitu sih gaboleh Nung .. ingat kamu bakal nikah " ucapku dalam hati .
Mas Anam beserta seorang bosnya menghampiri ku .
" Kenalkan pak ini istriku " ucap mas Anam memperkenalkanku dengan seorang Pria Bule .
" Lucky " ucapnya sambil menjulurkan tangannya .
Aku bingung harus gimana , karna dia adalah seorang bukan muhrim ku aku hanya membalas dengan menempelkan kedua tangan ku " Nunung " ucapku pelan .
" Oke pak Anam setelah selesai urusannya , pak Anam langsung saja pindah ke Malang " ucap pak lucky .
" Siap pak .. kalo gitu saya mau pamit dulu " ucap mas Anam sambil bersalaman dengan pak Lucky .
" Oke .. hati - hati dijalan " ucapnya membalas salaman mas Anam .
Akupun bersama mas Anam pergi meninggalkan pak lucky beserta asistennya .
Ketika sudah berada di dalam mobil Aku pun memasang sabuk pengaman .
" Mas gimana tadi udah pasti ke terima belom? "
Tanyaku sambil membenarkan jilbab .
" Alhamdulillah .. pasti kok selesai nikahan , kita langsung pindah ke Malang " jawab mas Anam sambil menjalankan mobil nya .
Aku pun tersenyum berbahagia karna mas Anam mendapatkan pekerjaan nya yang jauh lebih baik .
. . . . . . . . . . .
DISISI LAIN . . . .
Lucky takjub dengan wajah dari istri calon manager perusahaanya , ia merasakan jatuh cinta dengan istri milik pak Anam tersebut .
" Pak Anam padahal udah kelihatan tua loh , kok bisa dapetin istri muda cantik body tak kalah jauh dengan wanita biasanya ,ckckckc" ucap Lucky lirih sambil mengocok penisnya .
Meskipun lucky memiliki istri yang tak kalah cantik , ia ingin merasakan wanita lokalan yang ia dengar tak kalah nikmat .
••••••••••••••••••
POV RIAN
Aku saat ini antara bahagia dan sedikit sedih , Aku bahagia karna Ayah dan Mama bakal hidup bersama kembali disisi lain Aku gak bakal bisa merasakan nikmatnya bersetubuh dengan Mamaku , karna Aku tergila - gila dengan Mama ditambah dukungan dari Dito yang sudah pernah merasakan milik Ibunya sendiri bu Siti .
" Mending gak usah aneh - aneh deh aku kan udah janji kepada mama " ucapku dalam hati .
Aku telah membulatkan tekad mengahpus pikiran yang sangat tidak baik dan Aku berjanji bakal berbakti kepada Ayah dan Mamanya .
BERSAMBUNG . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .