Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Perjalanan Hidup Anak Bali

Poll fantasy seputar ojek yg seperti apa untuk chapter 5 nanti

  • Penumpang muda / Perawan

    Votes: 42 35,3%
  • Penumpang Setengah baya

    Votes: 17 14,3%
  • Penumpang kantoran

    Votes: 21 17,6%
  • Penumpang Berhijab

    Votes: 65 54,6%
  • Penumpang ekshib / maniac

    Votes: 19 16,0%
  • Lain2 silahkan isi di kolom komentar

    Votes: 2 1,7%

  • Total voters
    119
  • Poll closed .
93825a990433434.jpg

Hari Senin. Biasanya hari ini adalah hari yg menyebalkan bagi sebagian orang. Namun tidak denganku kali ini. Hari senin ini adalah hari dimana sebuah petualangan besar menantiku. Sebuah Fase kehidupan yg akan membuatku semakin tumbuh berkembang menjadi besar, Besar dalam artian jenjang karir. Hari ini akan menjadi sebuah sejarah, dimana seorang anak laki-laki dari keluarga broken home dan dengan kondisi ekonomi seadanya mampu tumbuh menjadi seorang laki-laki yg sukses berkarir.

Hari ini adalah hari pertamaku untuk melakukan tugas dilapangan sebagai salah seorang Recruitment Staff. Pagi ini aku harus terbang ke Kota Manado untuk melakukan tugas perekrutan disana. Aku berangkat bersama seorang rekan kerja dan rekan “main” ku, Grace. Kita berdua menggunakan penerbangan pagi, kita take off jam 4.30 dengan sebuah pesawat yg banyak promonya. Malam hari sebelum aku berangkat, Stefanie kekasihku menginap dikostku. Ia menghabiskan malam bersamaku, menikmati setiap detik dengan keringat yg membasahi tubuh, menikmati tiap menitnya dengan lengketnya cairan pelumas alami serta lendir putih kental dariku yg selalu habis ditelannya.

Devi, adikku ini aneh memang. Sudah tau kakaknya akan melakukan pertempuran hebat. Eh dia kusuruh untuk menginap dirumah temannya ataupun rumah Ramlan malah tidak mau sama sekali. Katanya dia lagi bete, entah apa yg membuatnya bete. Sedangkan aku sendiri jadi bete dibuatnya. Bagaimana tidak, sebelum tugasku selama seminggu di Manado nanti, aku ingin sekali menghabiskan malam bersama Stefanie. Eh malah dianya diam dikamar nonton Drakor favoritnya. Stefanie yg melihatku manyun karena ulah Devi tak henti-hentinya tertawa. Kesal dengan mereka berdua, akhirnya aku nekat melakukan seks bersama Stefanie dalam kondisi seperti itu. Stefanie awalnya enggan untuk melakukannya, karena ia merasa tidak enak hati kepada Devi. Namun aku memaksa dan akhirnya dia mau melakukannya.

Berbagai gaya terutama aku peragakan bersama Stefanie, terutama gaya favoritku yaitu gaya samping. Namun anehnya melihat kakak dan calon kakak iparnya sedang dimabuk asmara, Devi tetap saja tak bergeming. Matanya masih saja fokus kelayar laptopnya yg sedang memutar Drama korea. Malam semakin larut, ku lihat jam dinding dikamarku, jarum pendek telah menyentuh angka 11 dan jarum panjang berada diposisi angka 6. Devi mulai ngantuk, ku lihat ia pergi kekamar mandi. Terdengar dari kamar suara gesekan antara bulu halus dan lembut dengan giginya yg bagus serta sehat tanpa monster sakit gigi. Setelah itu ada suara flush WC yg timbul lalu menghilang. Devi keluar dari kamar mandi hanya dengan kaos singlet dan celana dalam seperti biasanya ketika ia tidur. Setelah itu ia mulai merebahkan tubuhnya disamping kami yg sedang asyik masyuk. Dalam hatiku, “ini bocah ngapa yak”. Tak ku hiraukan, yg aku pedulikan hanyalah vagina nikmat milik calon istriku.

Jam 12 teng. setelah 3x keluar, kaki ku terasa sangat lemas. Aku mengajak Stefanie untuk tidur, karena jam 2 pagi ini aku sudah harus berangkat. Malam itu aku hanya punya waktu efektif sekitar 1 jam untuk tidur. Aku mensetting alarm di jam 1.45. Tiga handphone sekaligus ku setting dan taruh dekat bantal serta ku arahkan lubang speakernya kearahku. Baru saja rasanya mata ini terpejam, ketiga handphone itu bunyi secara bersamaan. Aku bangun lalu bergegas pergi ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka serta cuci peralatan tempurku yg sebelumnya berlumuran cairan vaginanya Stefanie. Keluar dari kamar mandi aku terkaget kala Devi berdiri didepan pintu

“ASTAGAAAA. Deviiiiii. Ngapain coba diri disitu. Bikin kaget aja, duh kakak jadi deg degan gini kan”
“Kaaak”
“kenapa dek?”
“seminggu lama lho kak. Ntar yg kelonin aku kalo malem siapa?”
“dih, kok kesayangan kakak sok manja gini sih?”
“au ah. Kak wayan jahat sama Devi”
“ih Kadeeek Deviii Atmajaaaa, kakak kan Cuma seminggu. Waktu itu aja kamu pergi 5 hari biasa aja. Gak ada tuh kangen-kangenan”
“tapi kan kak, aku jadi terbiasa kalo tidur selalu deket kakak”
“Yaudah ntar biar Stefanie temenin kamu ya tiap malem selama kakak belum pulang”
“hmmmm. Ya tetep aja beda kak”
“Ya anggep aja sama. Yaudah ah kakak siap-siap dulu takut telat nih”
“hmmmm. Yaudah sana pergi aja”

Dia manyun lalu membantung tubuhnya kekasur. Menutup kepalanya dengan bantal dalam kondisi tengkurap. Kaget karena kasur bergoncang saat Devi membanting tubuhnya dikasur membuat Stefanie terbangun. Ia kemudian membuatkanku secangkir kopi kapal perang, aromanya nikmat, serta rasanya jelas lebih enak. Secangkir kopi itu cukup mampu membuat mataku terjaga setidaknya sampai di bandara Soeta. Sebelum berangkat aku mengecup kedua orang kesayanganku itu. Tapi tetap saja Devi manyun mengiringi kepergianku tugas ke Manado. Jam 3 lewat aku sampai di bandara. setelah bertemu dengan Grace, aku segera ke counter check in. Tepat pukul 4.30 pesawat yg aku tumpangi lepas landas.

Welcome to Sam Ratulangi International Airport. Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah filsafat yg dicetuskan oleh Prof. Dr. Sam Ratulangi yg bemakna untuk menjadi seorang manusia maka kita harus memanusiakan manusia. Sebuah kalimat yg bermakna sangat dalam. Apakah selama ini aku telah menjadi seorang manusia yg memanusiakan manusia? Mungkin aku belumlah pantas disebut manusia setelah beberapa kejadian yg aku alami. Dalam artian, selama ini aku kenal dengan banyak wanita. Meskipun pada dasarnya mereka dengan senang hati untuk melakukan hubungan badan dengan ku, namun jika saja aku bisa menahan diri dan memanusiakan mereka, niscaya persetubuhan tanpa ikatan pernikaha tidak akan pernah terjadi. Hal ini aku aplikasikan dalam kegiatanku hari ini. Aku ingin orang-orang yg ku rekrut nanti adalah orang-orang yg selain memenuhi qualifikasi, juga orang-orang yg betul-betul membutuhkan pekerjaan.

Sesampainya di Bandara Sam Ratulangi, pesuruh Pak Syamsul telah menunggu ku dan Grace. Setelah memasukan semua barang bawaan kami kedalam mobil, ia langsung mengemudikan kendaraanya. Jarak tempuh dari Bandara ke rumah yg dijanjikan pak Syamsul memakan waktu kurang lebih 1 Jam perjalanan. Sesampainya ditempat aku dan Grace disambut seorang gadis, menurut perkiraanku usianya sekitar 23tahun. Gadis itu bernama Atikah, ia adalah anak sulung Pak Syamsul. Ia kemudian menjelaskan bahwa selama di Manado dan selama menjalankan tugas ini, Pak Syamsul mempersilahkan aku dan Grace untuk tinggal di Rumah milik Atikah. Atikah sendiri tinggal di rumah itu seorang diri. Ia adalah seorang Guru sekolah dasar yg jaraknya tidaklah jauh dari rumah itu. Maka dari itu Atikah selama setahun belakangan memilih untuk tinggal dirumah itu walaupun seorang diri.

Selama di Manado, segala macam keperluanku Pak Syamsul memberikan kepercayaannya kepada Atikah. Hal itu dikarenakan Pak Syamsul sedang berada diluar kota untuk urusan bisnis lain miliknya yg lebih membutuhkan untuk kehadirannya. Atikah kemudian menyerahkan padaku kunci Ruko yg nantinya akan menjadi Store Indromaret yg baru. Ruko tersebut tidaklah jauh dari Rumah Atikah, hanya perlu berjalan kaki sekitar 15 menit. Karena aku dan Grace masih dalam kondisi lelah setelah menempuh perjalanan panjang, Atikah mempersilahkan kami untuk istirahat.

Aku berada dikamar tamu tepat disebelah kamar Atikah. Sedangkan Grace ditempatkan di Kamar utama yg tidak terpakai. Hari itu aku dan Grace murni hanya beristirahat. Semua karena jadwal perekrutan dimulai esok hari. Setelah beristirahat selama siang disana. Sore hari Atikah mengajakku dan Grace untuk berkeliling kota Manado. Melihat beberapa landmark yg ada disana. Kemudian kegiatan petang itu diakhiri dengan makan bersama. Menjelang malam kita bertiga pulang kembali ke rumah. Aku yg masih belum puas tidur segera berpamitan untuk tidur. Malam hari aku terbangun karena terasa sangat kebelet buang air kecil. Setelah selesai menuntaskan hajad ku, aku hendak kembali kekamarku. Didepan pintu kamarku sebelum masuk aku mendengar samar-samar suara desahan. Tapi karena kondisi masih setengah sadar dan masih mengantuk, akupun tidak menghiraukannya.

Keesokan harinya aku dan Grace bangun, di meja makan telah siap sedia sarapan. Tapi Atikah sudah tidak nampak, sebagai seorang guru jelas ia berangkat lebih pagi dibandingkan aku dan Grace. Setelah mandi dan sarapan aku dan Grace segera berangkat ke Ruko yg dimaksud. Saat akan pergi ke Ruko, aku sempat bingung untuk menaruh dimana kunci rumah. Maka akupun menghubungi Atikah. Namun entah mengapa balasan Atikah sungguh diluar dugaan.


Sesampainya disana antrian para pelamar kerja telah mengular. Setelah melakukan sedikit briefing dan pengisian absen aku dan Grace mulai memanggil 1 per 1 calon karyawan. Posisi yg dibutuhkan untuk toko ini adalah manager store, dutty, kasir, admin dan juga staff general. Walk in interview kali ini juga bukan hanya untuk peruntukan toko ini saja. Namun juga untuk beberapa toko indromaret di area Manado. Sangat banyak para lelamar yg datang pagi itu sehingga aku dan Grace hanya menerima sebanyak 50 orang pelamar. Sisanya agar datang lagi esok hari karena Walk in interview ini akan berlangsung sampai dengan hati jum’at atau jika dihitung ada 4 hari. Aku dan Grace mulai menanyai satu persatu dari mereka. Ada beberapa kandidat yg memang cocok dengan qualifikasi yg kami harapkan. Namun untuk kepastiannya kami masih menunggu hingga WI ini selesai pada hari jum’at. Hari itu sungguh sungguh sangat melelahkan. Namun biarpun lelah aku merasa sedikit sumringah karena kesalahan dan keteledoran bu guru Atikah.

Sesampainya dirumah aku bersikap biasa saja karena kejadian pagi ini hanya aku dan Atikah yg mengetahuinya. Saat Grace beranjak mandi terlebih dahulu. Atikah menghampiriku serta berkata padaku

“pak, maafin saya ya. Saya benar-benar gak sengaja kirim itu ke bapak”
“harusnya saya yg minta maaf sama kamu Atikah. Kalo tadi pagi saya gak WA kamu nanyain posisi kunci dimana, pati kamu gak akan salah kirim kan”
“saya malu pak”
“udah gak apa-apa Atikah. Saya janji ini akan jadi rahasia kita berdua. Gak akan saya ceritakan ke orang lain”
“makasih ya pak. Kalo boleh, foto yg tadi tolong dihapus pak”
“iya Atikah saya hapus foto tadi pagi. Kamu bisa cek hp saya. Di gallery sudah gak ada foto tadi pagi. Pesannya juga sudah saya hapus. Nih silahkan di cek”
“gak usah pak. Saya percaya aja pak Wayan”

“Wayan, gesit ya kalo ada cewe” tiba-tiba Grace meledekku
“Apa sih bu. Orang kita lagi ngobroli Masalah karir kok” jawabku
“Oh karir ya. Karir yg mana nih? Atikah awas pak Wayan ini suka matok lho” timpal Grace kemudian
“matok gimana Bu Grace?” tanya Atikah pada Grace
“ya kaya ular gitu. Hehehehe” jawabnya
“ah ada-ada aja bu Grace” timpal Atikah kembali
“yaudah ah saya mau ganti baju dulu” ujar Grace
“iya bu Grace, sekalian pak Wayan mandi, nanti malam saya ajak makan-makanan yg paling enak di Manado ini”

Setelah mandi, kemudian kita bertiga kembali berjalan keliling kota Manado dimalam hari. Sungguh menarik kota ini dimalam hari. Tidak seperti Jakarta dengan segala keruwetan dan problematikanya. Ketika kembali ke rumah, aku sedikit teringat apa yg aku dengar dimalam sebelumnya. Maka dari itu malam ini aku akan mebcoba mencari tahu apakah yg dilakukan Atikah dimalam hari? Apakah malam ini ia akan melakukan apa yg semalam ia lakukan?

Waktu di Jam dinding menunjukan pukul 1.00 Wita. Seperti semalam, pertama aku menuju kamar mandi dan kemudian mengambil air minum. Setelah itu aku pura-pura kembali kekamar tidurku, kututup pintu itu dari luar seakan-akan aku telah kembali kekamar tidur. Benar saja, hanya 2 menit berselang, terdengar suara samar-samar dari dalam kamar Atikah. Suara tersebut seperti suara dialog, sepertinya Atikah sedang menelpon seseorang. Namun anehnya ia beberapa kali terdengar ia mendesah. Penasaran dengan hal itu akupun mengintip dari lubang angin diatas pintu kamarnya. Sungguh diluar dugaan, ternyata ia sedang melakukan video call dan dalam posisi sedang bermasturbasi tanpa mengenakan sepotong kain pun.

Seketika penisku berdiri tegak, lalu aku yg juga terpancing nafsu birahi segera mengeluarkan penisku dan mengocoknya dengan tanganku. Sedang asyik onani, tiba-tiba Grace menepuk badanku dari belakang. Akupun kaget lalu terjatuh dari kursi dan membuat suara gaduh. Sontak aku langsung mendirikan kursi tersebut dan kemudian menarik Grace kekamarku.

“sssst. Jangan brisik sayang”
“lu tuh ya apa-apaan sih? Ngintipin anak owner sambil coli?”
“ya sory, gw kebawa nafsu gara-gara denger dia mendesah beberapa kali”
“hah mendesah gimana?”
“Ya gitu deh pokoknya. Jadinya akhirnya gw ngintip dan ternyata doi lagi VC sambil onani juga. Yaudah gw kebawa suasana deh”
“ah masak sih. Gak nyangka banget gue Yan”
“sama say, bahkan tadi pagi nih ya. Doi tuh salah kirim foto ke gue. Foto dia cm pake pakaian dalem gitu”
“ih kacau deh tuh cewe. Jadi lu mau gitu sama dia? Ntar gue atur deh”
“hmmm jangan lah. Doi kan anak owner. Ama lu aja gimana sekarang?”
“Gak bisa Yan, gw lagi dapet. Emang lu kepengen banget?”
“hmmm gimana ya. Kentang banget nih”
“Yaudah sini gue isep titit lu deh”
“makasih lho yank”
“iya udah buka celana lu”

Hanya butuh waktu sebentar untukku menyemburkan spermaku kedalam mulut Grace. Dia sungguh-sungguh sangat ahli dalam hisap menghisap. Keesokan harinya, aku dan Grace kembali kedalam tugas kami untuk menyaring kandidat terbaik untuk Indromaret di Area Manado. Hari itu semua berjalan baik dan kami sudah mengantongi beberapa nama yg terbaik dan yg paling sesuai dengan tema perekrutan kita di Manado. Yaitu Si Tou Timou Tumou Tou, hanya orang-orang yg memenuhi standart kualifikasi dan orang-orang yg benar-benar membutuhkan yg kami saring, kami rekrut sebagai karyawan Indromaret. Malam hari Grace mengajakku kembali ke Ruko setelah kita bertiga makan. Grace sengaja tidak mengajak Atikah dengan alasan bahwa ini adalah prosedur yg harus dijalankan. Setelah kita sampai di Ruko, menunggu disana Resti. Seingatku ia adalah salah satu peserta Walk in interview siang tadi.

“malam bu Grace, pak Wayan”
“Iya malam juga Res. Jadi kamu sudah tau ya bahwa kami siap mencantumkan nama kamu di list peserta yg lolos tapi dengan syarat” Grace berbicara pada Resti
“iya bu Grace saya siap. Sebelumnya saya mau berterimakasih” jawab Resti
“yasudah ayo kita masuk kedalam”
“baik bu”

Lalu aku sedikit menarik Grace karena aku tidak tahu apa agenda Grace sesungguhnya. Grace hanya berkata padaku untuk diam dan nikmati saja apa yg sudah ia siapkan. Sesampainya didalam, kemudian Grace berkata kembali

“kayaknya enakan di roof ya”
“hah, ngapain di atap Grace?” tanyaku bingung
“udah diem aja. Ayo Res kita keatas”
“Iya bu Grace”

Resti, seorang janda beranak 1 yg ditinggal pergi oleh suaminya. Untuk menafkahi anaknya, ia rela bekerja membanting tulang. Sesangkan anaknya dititipkan kerumah orang tuanya ketika ia bekerja. Namun sayang, toko twmpat ia bekerja bangkrut karena sang pemilik terlilit hutang dan tak mampu membayar hutang-hutang tersebut. Untuk itu Resti bersyukur bahwa akan dibuka beberapa toko Indromaret di kota Manado ini. Sehingga ia bisa mencoba peruntungannya melamar kerja sebagai karyawan indromaret.

Sesampainya di atas. Grace kembali berkata kepasa Resti. Dia menyampaikan bahwa syarat agar ia lolos seleksi adalah dengan cara memuaskan nafsu birahiku. Aku kaget karena aku juga tidak mengetahui apa yg dimaksud oleh Grace. Kemudian Grace menyuruh Resti untuk membuka bajunnya. Payudaranya cukup besar meskipun sudah sedikit kendor karena Resti sudah memiliki seorang anak. Tapi aku sendiri masih sedikit bingung tentang bagaimana caranya Grace bisa membujuk Resti untuk melakukan hal ini. Belakangan aku baru tahu ternyata selama ini Grace pun sering melakukan hal yg sama. Beberapa kandidat laki-laki yg sesuai dengan seleranya selalu ia ajak untuk melakukan hubungan badan dengan iming-iming kontrak kerja.

Kini Resti telah membuka Bra merah yang ia kenakan. Namun baju kemejanya masih ia kenakan. Setelah itu Grace menyuruh Resti untuk melakukan Blowjob kepadaku. Kulumannya sangatlah standart. Bahkan beberapa kali giginya mengenai penisku. Grace sengaja memotret beberapa kali dengan alasan untuk dokumentasi dirinya. Aku yg merasa bahwa blowjobnya biasa saja kemudian menyuruh Resti untuk nungging. Lalu celana dalam berwarna merah itu aku turunkan sebatas lutut. Bulu kemaluan milik Resti sangatlah buruk. Tebal dan semrawut tak karuan. Tapi apa peduli yg aku nikmati adalah lubangnya bukan bulunya. Lalu aku mulai memasukan penisku kedalam lubang vaginanya. Vaginanya sangat becek dan tampak tidak terawat. Mungkin karena inilah suaminya meninggalkannya.

Malam itu aku dan Resti melakukannya hanya dengan beberapa Gaya karena tempat yg kita gunakan sangatlah tidak memadai. Aku cukup puas dengan apa yg diberikan oleh Resti. Meskipun secara kualitas sangatlah jauh dibanding kekasihku dan beberapa wanita yg pernah berhubungan badan denganku. Kembali lagi dalam hubungan untuk memanusiakan manusia, maka akupun akhirnya rela memberikan kepada Resti 1 tempat untuk menjadi seorang kasir. Kami berharap pekerjaan ini dapat menghidupi ia dan anaknya.











Gambar diambil dari Upload house

Schedule walk in interview masih menyisakan 2hari lagi, rencananya esok hari pak Syamsul akan menghadiri sesi rekrutment. Karena acaranya diluar kota telah selesai. Hari ini aku menutup hari dengan sedikit ceria karena akhirnya aku dapat menyalurkan spermaku yg pada hari-hari biasanya selalu aku keluarkan setiap hari.

 
Terdengar dari kamar suara gesekan antara bulu halus dan lembut dengan giginya yg bagus serta sehat tanpa monster sakit gigi.

Susah mencerna kalimatnya..hehehe

untuk menjadi seorang manusia maka kita harus memanusiakan manusia.

Jadi inget guru SMA. Beliau bilang, "Tujuan pendidikan itu untuk memanusiakan manusia, bukan buat bikin pinter."

“Yaudah sini gue isep titit lu deh”

Duh, Grace ini baik banget deh. Coba aja lagi ga M, bisa2 threesome!

Vaginanya sangat becek dan tampak tidak terawat. Mungkin karena inilah suaminya meninggalkannya.

Or maybe vice versa. Resti kurang perawatan karena harus banting tulang nyari duit sendiri buat hidup dia dan anaknya, boro2 untuk perawatan. Duh, jadi inget Lauren + Michele.
 
Hadir hu , pertalite ...
Berapa liter om @jlbb_hunter


Susah mencerna kalimatnya..hehehe
Kalo malam papaku gak pernah sikat gigi
Jadi inget guru SMA. Beliau bilang, "Tujuan pendidikan itu untuk memanusiakan manusia, bukan buat bikin pinter."
Tetapi kini manusia banyak yg lupa bahwa hakikat hidup ini adalah saling berbagi, saling menyayangi dan mengasihi. Sehingga apapun selalu menjadi perdebatan panjang tak berkesudahan
Duh, Grace ini baik banget deh. Coba aja lagi ga M, bisa2 threesome!
Bisa bisa
Or maybe vice versa. Resti kurang perawatan karena harus banting tulang nyari duit sendiri buat hidup dia dan anaknya, boro2 untuk perawatan. Duh, jadi inget Lauren + Michele.
Sebetulnya sih itu. Tapi dalam otaknya si Wayan dia mengambil asumsi seperti itu...

Semoga Lauren dan Michele hidup bahagia selamanya
 
Makasih suhu atas updatenya..
Makasih juga om @Sonic110 sudah berkenan mampir


Biar anak owner bila nafsu dah bicara dan ada lampu ijo kenapa engga hu
Kata wayan, berhubungan badan dengan Atikah berat. Biar Siperut_Bunciit aja


tapi kayaknya bisa terjadi kalo Atikah yang minta duluan.
alasannya dia dah bosan VC sambil onani.
berawal dari curhat (curahan hati) menjadi curcol (curahan coli)
Dari awal nama Atikah muncul kenapa jadi pada ngebet banget sama Atikah sih?

Padahal bokongnya biasa aja lho...


Beware, Wayan.

Ini apa pula om @CerseiLannister...
wah agaknya bakal lanjut dengan atikah neh...
:(


Atikah sikat huuuu. Khan maen mulus nya
Body mulus gitu disikat ntar lecet om. Lebih baik pake sponge atau kanebo







Manado hari ini,
Merasa tidak enak badan, Atikah Izin untuk tidak masuk mengajar. Yang terjadi selanjut membuat (baca selengkapnya...)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd