Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan Si Amoy Menuju Hypersex - Updated Aug 13

Sory kalo lancang, ane g masalah ini real or karangan. Cerbung ini kelanjutan dri trit igo kan? Klo ini cerita real dri si amoy trus jdi cerbung kesanya lebih ngena gitu tpi klo g tetep ane dukung ko'. Lanjutkan sampai tamat suhu
 
Sory kalo lancang, ane g masalah ini real or karangan. Cerbung ini kelanjutan dri trit igo kan? Klo ini cerita real dri si amoy trus jdi cerbung kesanya lebih ngena gitu tpi klo g tetep ane dukung ko'. Lanjutkan sampai tamat suhu:ampun: :Peace:
 
CHAPTER 2: Grace

"Tau kan kalo tahun ini kita udah mulai banyak les dan bimbingan, secara udah kelas 3 gini..." kata Grace memulai pembicaraan. "Jadi mama papa ngusulin kalo mereka pengen ngedatengin guru les gitu ke rumah, biar belajarku dibantu orang lain, juga sekalian bisa diawasi."

"Pilihan jatuh ke iklan guru les privat di selebaran. Kak Anton nama tutornya. Pas dia dateng, ternyata ganteng bangeett." timpalnya, disambung suara cekikikan teman-teman yang lain. "Nah trus kan dia tuh mahasiswa dari kampus terkenal disini, jadi dia dateng juga gayanya meyakinkan. kalo dia tu pinter. Aku dikasih soal-soal, disuruh ngerjain, di laptopnya dia, sementara dianya ngawasi aku sambil buka-buka buku pelajaran kita gitu."

"Singkatnyaaa...." lanjut Grace. "Waktu itu mama nyuguhin kue sama minum gitu ke dia, dan mereka ngobrol banyak. Panjang lebar. Aku bosen dong, jadi aku browsing aja pake laptop dia. Sekalian kepoin isi laptopnya, apa aja sih isi laptop anak kuliahan. Taunyaa... bokepnya banyak HAHAHAHA"

Teman-teman mulai ribut.

"Nah pas malemnya aku dichat dong sama dia. 'Kamu lihat folder apa tadi?' Gitu. Kaget dong, secara aku udah yakin close semua folder. Aku ada sempet nonton beberapa film sih, Cepet-cepetin aja, trus buka folder itu pun nggak aku hapus ato apa... Bingung juga sih darimana dia tau."

Sepertinya Grace nggak tau kalau ada software pemutar video yang masih menampilkan judul file yang terakhir diputar. Atau Grace nggak tahu kalau OS terbaru bisa dilihat recent history-nya.

"Sialnya... Ato malah untungnya? Minggu depan jadwal les, mama papa pergi keluar kota."

"Terus gimana?" Ami tanya dengan semangat 45.

"Pas hari les aku ditanya. Lihat apa aja, pernah lihat apa enggak, gitu-gitu."
"Ya aku malu, aku jawab sebisanya. Sumpah malu banget. Horny juga ada sih, soalnya waktu itu dia nunjukin juga koleksinya. Ditanya, 'Kamu lihat yang ini? Yang ini?' gitu-gitu."

"Habis itu dia nanya aku suka film yang mana, ya aku malu trus nunjuk sekenanya aja. Taunya pas dia ngejelasin dia puter dong filmnya!"

Teman-teman mulai berisik, termasuk aku. Ya, membayangkan ada di posisi Grace pasti malu. Dan deg-degan.

"Trus dia mulai nakal gitu, deket-deketin badannya, usap-usap rambutku gitu."

"Aku horny, digituin makin nyaman. Tau-tau kami udah ciuman aja."

"Serius? Kamu galak juga ya" kata Ami antusias. Dia yang sering ngaku banyak masturbasi seakan-akan jadi punya temen yang sama-sama nakal.

"Gitu deh. Trus dia mulai pegang-pegang toket aku dari luar baju. Rasanya aneh. Tapi dia mainnya gentle gitu, sambil diciumi lembut aku digrepe-grepe, jadi malunya makin berkurang malah enak..."

"Trus dia mule lepas kancing baju aku satu-satu. BHku diangkat... Toket aku keliatan sama dia. Dia yang agak melotot gitu, akunya risih kan jadinya."

"Dikasih toket gede gini mana ada sih laki-laki yang nggak bengong?" kata Ayu sambil mule colek toket Grace.

"EIT EIT" Grace menghindar dan mereka mulai saling gelitik sampai Grace melanjutkan ceritanya.

"Trus kan ya aku malu... Puting aku kecil. Tapi dia senyum manis, trus mulai nanya, 'Aku jilat ya..? Itu imut banget...' gitu. Caranya gentle banget, aku jadi nggak takut, aku ngangguk."

"Makin dia mainin lidahnya di puting aku, makin aku mabuk kepayang. Memek aku jadi lembab. Aku suka cara dia remes toket aku, aku suka perlakuan dia nikmati tubuh aku. Aku diem aja, bahkan waktu tangannya masuk ke celana dalem."

Disini semua orang nahan nafas termasuk aku.

"Bibir memek aku dibuka trus jarinya ngusap klitoris aku. Rasanya sumpah gak bisa dijelasin waktu itu... Aku yakin aku cuma merem meleh aja sambil ngedesah-desah nggak jelas."

"Dia pinter banget mainin aku, itu pertama kali aku disentuh cowok tapi dia bisa bikin aku nggak gugup, nggak takut... Aku malah menikmati dan nggak sabar nunggu dia mau ngapain lagi."

"Dia lepas baju aku, dia lepas BH aku, trus dia minta ijin buat lepas celanaku."
"Akunya ngangguk aja, kirain cuma celana doang, tapi ternyata CD aku juga dipelorotin malu bangeetttt"

"..." karena nggak ada respon dari teman-teman yang lain, Grace melanjutkan ceritanya.

"Pertama kalinya aku telanjang di depan cowok. Memek aku basah banget. Malu juga, mana ada cewek seumuran kita memeknya dicukur abis."

"Eh aku juga lho," kata Ami. Dan yang lain pun menimpali dengan keadaan masing-masing. Aku tidak menghiraukan mereka. Membayangkan ada cowok yang melihatku telanjang aku jadi ingat pacarku.

"Trus dia... GAK JIJIK, GAK MALU, jilatin pepek aku." Grace terdiam sesaat. Nampak dia memutar ulang ingatannya akan sensasi hari itu. Kami jadi makin serius. Nafas Grace jadi memburu.

"Dia makin liar. Aku direbahin di karpet ruang tamu. Tanganku diangkat ke atas kepala, trus dua-duanya dipegangi sama tangan kanan dia. Tangan kirinya colek-colek pepekku, sementara mulutnya asik jilatin gunung kembar ini."

"Dan dia minta diperlakukan sama. Aku mau dong, udah kepalang tanggung. Apalagi dia juga ngajari gimana cara jilat yang enak, titik rangsang dia dimana, pokoknya aku dipandu banget."

"Dia ngajari aku pelan-pelan buka bajunya. Pas ke CDya, aku turunin, gila itu barangnya udah tegang, uratnya nonjol semua, aku takut."

"Tapi sama dia malah disodorin ke tanganku, dia kayak pengen aku familiar sama barangnya, jadi ya aku jadi makin penasaran."

"Trus dia negakin badannya, ngebungkuk di selangkangan aku. Kaki aku dibuka lebar-lebar, sementara kami saling pandang."

"Dia mulai gesek-gesekin barangnya di memek aku. Sensasinya, aku gak tau lagi harus jelasin kayak gimana."

"Tau-tau memek aku sakit. Banget. Aku teriak, tapi dia buru-buru cium aku, lidahnya nari-nari di lidahku, aku jadi batal jerit-jerit. Tapi itu sakit banget."

*******​
"Sakit, Grace?" tanya Kak Anton dengan lembut.

"Iya... please cabut..." erangku. Daerah bawahku sakit sekali.

"Jangan sayang, nanti kalo dicabut justru cuma sakit aja yang terasa. Lebih percaya ke kakak, ya?" kata Kak Anton lembut. Belum aku sempat jawab, dia memegang kedua pergelangan tanganku dan mulai menggerakkan barangnya maju mundur, makin lama makin masuk.

"Kak... sakit banget..." erangku makin lirih.

"Iya sayang, kakak tahu. Tahan sebentar ya..." ujarnya sambil terus-terusan mengusahakan supaya barangnya masuk semua, yang akhirnya sukses dia lakukan. Dia berhenti. Nafasku... Entah kenapa rasanya susah buat aku bernapas seperti biasa. Aku megap-megap.

Dia sepertinya tahu kalau ini pertama kali buat aku, jadi dia sabar, sangat sabar, untuk menyetubuhi aku. Sambil barangnya masuk memek aku, dia membungkuk untuk meraih putingku dengan mulutnya. Dia kulum puting kananku, sementara toket kiriku dia remas-remas.

"Kamu cantik, Grace..." kata Kak Anton lembut. "Tahan lagi ya sayang..."

SLURP SLURP.... Suara ludah Kak Anton menciumi bukit kembarku cukup berhasil membuat aku lebih horny lagi. Kondisi kami yang saling bersentuhan, bertindihan, juga membuat aku makin menyadari kalau aku sedang disetubuhi. Keperawananku sedang diambil. Tapi entah kenapa, selain sakit, aku juga merasakan sensasi kenikmatan yang belum pernah aku rasakan.

Pelan-pelan Kak Anton mulai bergerak maju mundur. Sakit. Tapi sudah tidak sesakit tadi. Belakangan aku tahu kalau saat itu memekku sudah makin basah, jadi tidak terlalu sakit. Kak Anton makin bernafsu menyetubuhi aku, dan pelan-pelan rasa sakit itu berkurang, berganti dengan kenikmatan yang makin lama makin tinggi kadarnya.

Suara pinggul beradu dan suara becek dari memekku memenuhi ruangan. Aku hanya bisa mengerang kecil setiap kali barangnya maju menyeruak masuk memekku.

"Ah.. Ah... Ah..." tidak kusadari, setiap Kak Anton bergerak maju, setiap itu pula aku mendesah. Aku jari tanganku berada diantara jarinya, dan kami saling remas. Makin lama sentakan-sentakannya makin terasa menusuk memekku, tapi anehnya tidak sakit lagi. Nikmat sekali.

"Kak... Ah... Ahhhh..." erangku tanpa bisa aku kontrol lagi. Gila rasanya, tutor belajarku sekarang sedang mengajari aku pelajaran baru. Tutorku yang selama ini mengajari aku dengan laptopnya, sekarang mengajari aku bersetubuh dengan barangnya yang nikmat.

"Enak, Grace?" tanya Kak Anton. Aku tidak menjawab.

"Enak Grace?" tanyanya lagi, dan aku mengangguk kecil disela-sela sentakan-sentakan lembutnya.

"Kakak tanya, Grace... Hhh... Hhh... Enak!?" Tanyanya, mendadak kasar, dan memasukkan barangnya dengan sekali sentakan kasar, dan dilanjutkan dengan banyak sentakan kasar yang membuat memekku kedutan.

"Iya kak... Enak... Enak banget Kak Anton please jangan berhenti kak aku baru tau kalo rasanya ML itu seenak ini kak... Please jangan berhenti..." racauku tanpa sadar, terlalu dibikin mabuk kepayang oleh sentakannya yang mendadak liar. "Terus kak jangan berhenti, memekku enak kak sakitnya udah ilang, ohh Kak Anton, punya kakak enak banget kak..." ujarku tanpa bisa aku pikirkan lagi.

Astaga. Aku yang selama ini rajin beribadah, selalu menjaga sikap dan dikenal sebagai seorang gadis rumahan yang cukup sopan sekarang tidak mampu menyaring kata-kata yang keluar dari mulutku. Seks ternyata nikmat sekali. Memikirkan bahwa aku diajari ngeseks oleh tutor les privatku... Itu membuat gairahku semakin naik.

Kak Anton cukup mahir mengendalikan ritme permainan. Dia kadang membiarkan aku mengambil napas, tapi juga kadang dia menyentak-nyentak memekku dengan kasar dan lama membuat tubuhku terpental-pental menerima setiap sodokan barangnya.

Aku tidak berani membuka mata. Cuma sekali aku melihatnya, dan aku mengamati pandangan matanya yang seperti seeekor serigala menghadapi mangsanya... Dan tatapan itu mengarah ke bukit kembarku yang tersentak naik turun setiap kali dia menghunjam memekku dengan barangnya yang nikmat. Mungkin karena kedua bukit kembarku termasuk besar, di atas rata-rata kebanyakan cewek seumurku.

Makin lama aku jadi ingin pipis. "Kak... cabut kak... aku kayak pengen pipis..." pintaku, tapi Kak Anton malah makin mempercepat sentakan-sentakannya.

"Kak Anton..." desahku. "Ah... ah... ah... Kak... KAAAKKK...!!!" pekikku ketika aku merasakan memekku berkedut hebat dan... mengeluarkan cairan. Kejadian yang belum pernah kualami sebelumnya. Aku menggelinjang, memekku berkedut-kedut, dan aku merasakan ada cairan membanjiri bagian dalam memekku. Aku lemas.

"Enak sayang?" kata Kak Anton sambil merebahkan diri di sampingku. Aku mengangguk kecil dan menatap langit-langit kamarku dengan mata nanar. "Kita pacaran yuk." ajak Kak Anton. Aku belum tahu dia punya pacar atau belum, tapi yang jelas aku sedang berada di keraguan antara merasa bersalah dan merasa ingin lagi bersetubuh. Aku malas berpikir panjang. Aku mengangguk lemah.

"Yuk kita bersih-bersih. Darahmu kena karpet, kakak nggak nyangka kamu masih virgin." ujar Kak Anton.
"Sini Grace..." ajak dia, dan aku digendong ke kamar mandi. Dia kuat banget. Disana dia membersihkan tubuhku dengan lembut, sementara aku berusaha memulihkan diri dari shockku dan mulai suka dengan caranya memperlakukan aku.

Saat itu keperawananku direnggut. Tapi kejadian tadi bukanlah akhir dari hari itu. Dua jam berikutnya kami habiskan dengan saling menikmati, saling sentak, dan saling melenguh merasakan sensasi kenikmatan dari yang lain.

Aku diajari seks oleh guru les privatku.

*******
"Gila kamu Grace," kataku tanpa bisa menyembunyikan takjubku. "Itu Kak Anton pacar kamu yang sekarang ini kan?"

"Iya." cengir Grace, memamerkan giginya yang rapi. "Udah, itu ceritaku. Ayo gantian dong, jangan cuma aku yang malu. Hahaha."

"Ami, kamu sekarang!" ujarnya lagi, tanpa meminta persetujuan dari yang lain.

"Eeeehhh...?" Ami kaget, dan karena tidak tega melihat Grace yang sudah memasang raut muka pura-pura sebal, Ami pun memulai ceritanya dengan senyum lebar... to be continued.

DAFTAR UPDATE

PROLOG: Thread Starting (TKP)
CHAPTER 1 (TKP)
CHAPTER 2
CHAPTER 3 (TKP)
Chapter 4 (TKP)
 
Terakhir diubah:
Sory kalo lancang, ane g masalah ini real or karangan. Cerbung ini kelanjutan dri trit igo kan? Klo ini cerita real dri si amoy trus jdi cerbung kesanya lebih ngena gitu tpi klo g tetep ane dukung ko'. Lanjutkan sampai tamat suhu
Ceritanya real suhu, sebagaimana yang dialami amoy sampai sekarang bareng ane. :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd