Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PETUALANGAN (BER)CINTA SISKA [LESBIAN UNIVERSE]

Kodenya obat pusing ya.. Hmm.. Tiap hari banyak yang pusing di kosan.. Semangat suhu lanjut terus update kosannya.. Btw ngga ada karakter anaknya bunda inne kah di sini?
Hehe iya suhu, kode nya obat pusing. Kalau obat nyamuk nanti dikira bayg*n wkwkwks
 
Kodenya obat pusing ya.. Hmm.. Tiap hari banyak yang pusing di kosan.. Semangat suhu lanjut terus update kosannya.. Btw ngga ada karakter anaknya bunda inne kah di sini?
Wkwks iya hu, kode nya obat pusing wkwks kalau obat nyamuk nanti dikata bayg*n 😅🤣 anak nya kan lagi diluar suhu🙏
 
8. SABTU MALAM BERSAMA CI MIA

POV SISKA


Setelah terbuka jaket ku dan terpampang jelas tubuhku. Ci Mia terdiam sejenak dan memperhatikan tubuh ku.

"Badan mu indah sekali Sis" puji Ci Mia dengan tangan nya mengelus-elus lengan tangan ku.

"Aah Ci Mia bisa aja"

"Serius loooh, ini indah dan juga halus"

"Terimakasih Ci"

"Apalagi ini niih, sangat menggemaskan" secara tiba-tiba tangan Ci Mia meremas payudara ku dari luar tanktop yang ku pakai. Aku hanya bisa terdiam dan mendesah menahan apa yang dilakukan oleh Ci Mia

Melihat ekspresi wajah ku dan tidak ada nya penolakan dari ku. Jemari Ci Mia kembali merangsang ku dengan memilin-milin kedua puting ku secara bersamaan yang semakin membuat aku terangsang. Wajah nya juga kian mendekat, lalu menciumi leher ku dengan ganas. Ciuman nya naik ke arah mulut ku dan kami berdua melakukan ciuman bibir.

Tak mau kalah dengan apa yang dilakukan Ci Mia terhadap ku, aku juga mencoba mengelus-elus lengan nya. Memberikan sentuhan lembut ke leher nya yang putih bersih ini. Turun menjalar menuju kedua payudara nya, benar saja seperti yang sudah aku pikirkan. Ci Mia tidak lagi menggunakan bra dibalik daster satin yang ia pakai.

Ini semakin membuat ku mudah meremas-remas payudara nya yang lumayan bulat. Aku merasakan kedua puting payudara Ci Mia mulai mengeras, jemari ku pun nakal bermain berputar-putar merangsang puting payudara Ci Mia. Ia mendesah dengan apa yang ku lakukan pada dirinya, ia menghentikan ciuman itu dan mengarahkan kepala nya ke arah atas.

Memahami apa yang di inginkan Ci Mia, aku segera menciumi dan juga menjilati leher Ci Mia sambil kedua tangan ku masih memainkan puting payudaranya. Desahan demi desahan keluar dari mulutnya, mata nya sayu-sayu menikmati rangsangan yang juga ku berikan. Bosan dengan tangan ku yang terus bermain di payudara nya. Aku menurunkan tangan kanan ku dan mengusap-usap belahan paha Ci Mia.

"Yaaa teruskan Siskaaa, aacchh iyaa"

Mendengar ucapan itu, aku memberanikan diri untuk mengangkat daster nya. Tersingkap daster itu dan terpampang jelas lubang vagina Ci Mia. Ku usap-usap jemari ku di luar klitorisnya, setelah aku merasakan adanya sedikit cairan yang membasahi lubang vagina Ci Mia. Aku memasukkan satu jari ku kedalam lubang vagina itu, sontak tubuh nya menggelinjang kenikmatan.

Aku mulai mengeluar-masukan jemari ke dalam vagina Ci Mia, tubuh nya aku sandarkan ke tembok kamar agar jemari ku semakin leluasa memainkan vaginanya. Ci Mia mendesah kenikmatan, ia mendekatkan wajah nya seraya ingin mencium ku. Namun kali ini aku menghindar, aku menampar wajah nya dan berbisik di telinga nya.

"Kali ini aku yang menguasai mu"

Mendengar hal itu Ci Mia semakin bernafsu, desahan nya lumayan sedikit mengeras. Kini aku yang mengendalikan permainan, dan aku mendekati wajah Ci Mia.

"Buka mulutmu" perintah ku kepada Ci Mia yang lalu segera ia membuka mulut nya. Lalu aku mengalirkan air liur ku kedalam mulut Ci Mia.

Karena sudah sangat bernafsu, Ci Mia menerima dengan baik air liur ku yang mengalir kedalam mulutnya. Setelah semua air liur ku berpindah masuk kedalam mulut Ci Mia, aku lalu mencium mulut nya dengan ganas. Aku sedot-sedot bibir serta lidah nya, lidah kami berpangutan saling merangsang.

Seiring dengan ganas nya ciuman yang kami berdua lakukan, jemari ku terus mengocok vagina Ci Mia dengan sangat keras. Terasa semakin lama semakin basah vagina nya. Desahan dan racauan nya juga kian sering terdengar. Ci Mia benar benar merasakan kenikmatan permainan yang ku berikan pada tubuh indahnya.

"Aacchhh acccchhh Yaaa terus sis"

"Gimana enak Ci?"

"Iyaaa enaaaak, aaccchhh teruuss sayang. Cici mau keluar aaacchh"

Hal itu semakin membuat ku bergairah untuk semakin mempercepat kocokan jemari ku didalam lubang vagina nya. Tubuh Ci Mia kini sudah semakin tak terkendali, satu kaki nya mulai menaiki kursi yang tadi ia gunakan untuk mengganti lampu.

Posisi Ci Mia sekarang membuka lebar pahanya, yang membuat ku semakin leluasa untuk memainkan vagina nya. Samar-samar aku merasakan vagina nya sudah amat sangat basah, cairan kental khas wanita sudah mulai keluar dari dalam.

"Aaaccch iyaaa Siskaaa, teruuuss"

"Aaaccch siskaaaa, aku mau sampai"

"Aaacchhh siskaaa akuuuuu sampai!!"

Teriak Ci Mia tanda klimaks nya sudah sampai, langsung saja aku menciumi mulut nya dengan ganas agar tidak terlalu berisik berteriak karena telah mencapai klimaks nya. Cairan vagina nya keluar menyembur membasahi jemari-jemari tanganku. Tubuh nya mulai melemas, dan wajah nya yang putih kini berubah agak kemerahan.

"Aah Siska, itu sangat luar biasa. Aku lemas"

Tanpa menghiraukan ucapan Ci Mia, aku merebahkan badan Ci Mia ke kasurnya. Kembali aku membuka kedua belah paha nya, terlihat dengan jelas cairan vagina nya yang masih membasahi lubang vagina nya.
Segera aku mendekatkan wajah ku dan menjilati cairan vagina yang ada pada Ci Mia.

Ci Mia kaget dan bergelinjang kegelian dengan apa yang aku lakukan.

"Sudaah Siskaaa, aku tidak kuat aaaccchh sisss"

Racau Ci Mia dengan mencoba menahan kepala ku, tetapi permainan ku belum selesai. Aku masih ingin mengerjai Ci Mia lagi.

"Sudaaah sisa accchh aku tak kuat lagi"

"Siskaaaa aaccchh nanti aku terangsang lagi aaacchhh sisss"

Aku tak menghiraukan ucapan Ci Mia, lidah ku terus menerus mencumbu vagina Ci Mia dengan masif dan penuh nafsu. Aku melihat wajah Ci Mia semakin memerah dan ia mencoba menahan kenikmatan yang ku lancarkan pada vaginanya.

"Yaaaa Siskaaa, cukupppp, aaaccchhh Siskaaa cukuuuppp aaccchh"

"Aaaaccch Siskaaaa, sudaaaaah"

Aku terus semakin semangat mendengar rintihan kenikmatan Ci Mia. Dengan lidah ku yang terus menjilati vagina nya, tangan kiri ku meraba-raba payudara nya dan jemari tangan kanan ku kembali memasukan satu jari kedalam lubang vagina Ci Mia.

Tubuh Ci Mia semakin tidak karuan, pantat nya terangkat angkat menerima rangsangan yang terus ku berikan. Entah apa yang memasuki ku, aku juga semakin bernafsu untuk terus mengerjai Ci Mia.

"Aaacchh Siskaaaa, gilaa kamu aaacchhh"

"Siskaaaaa aacccchh aku ingin keluar lagi"

"Aaaccch siskaaa, aaacccchhh sis"

"Aku mohon sudaah sisk aaccchh"

Aku semakin mempercepat permainan ku, seperti nya Ci Mia mulai merasakan klimaks yang kedua kali nya.

"Aaaacchh siskaaaaa akuuuuu"

"Aaaccch aakuuuu"

"Aaacch akuuuuu mauuu..."

"Aaacchh akuuu mauuu keluu....."

"Aaarrr Siskaaaaa......."

"Aaarrccchhhhh"

Tiba-tiba tangan Ci Mia mendorong kepala ku kedepan vagina nya. Wajah ku menempel ke vagina Ci Mia yang berbarengan dengan cairan vagina CIA Mia yang keluar lagi untuk kedua kali nya. Cairan vagina nya memenuhi wajah ku, tanpa berlama-lama aku segera membersihkan cairan vagina tersebut dengan tangan ku dan menghentikan permainan ku.

"Gilaaa kamu sis, kamu buat aku klimaks kedua kalinya"

Tubuh Ci Mia terkulai lemas dengan suara nya yang agak terbatah-batah. Setelah aku membersihkan wajah ku dari sisa-sisa cairan vagina Ci Mia. Aku beranjak duduk di kursi. Melihat Ci Mia yang terkulai lemas di kasur nya. Dari atas kasur nya, Ci Mia menatap ku dengan senyum manisnya.

"Siska, terimakasih yaa. Cici gak nyangka kamu bisa buat Cici langsung klimaks dua kali"

"Iya ci sama-sama"

"Kamu mau Cici keluarin juga?"

"Cici istirahat aja dulu"

"Benar kamu tidak apa?"

"Tidak apa Ci, santai aja"

Jawabku mendekati wajah Ci Mia lalu menciumi leher dan juga bibir nya. Kami berciuman dengan mesra, dari sisa-sisa tenaga yang masih ada. Ci Mia membalas ciuman ku dengan mesra nya. Merasa cukup, aku mencium kening Ci Mia dan beranjak membenarkan pakaian ku kembali.

"Aku tinggal balik ke kamar dulu ya Ci"

"Iyaaa sis, terimakasih ya sudah mau membantu Cici"

"Iya sama-sama Ci"

Setelah pamit, aku keluar dari kamar Ci Mia dan meninggalkan Ci Mia yang masih terkulai lemas pada kasurnya.
Disaat aku berjalan menuju kamar ku, samar samar aku merasakan seperti ada seseorang yang mengawasi ku. Karena aku capek, jadi aku menghiraukan hal tersebut dan langsung beranjak masuk ke kamar ku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd