Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PHOTO BUGIL ISTRIKU

Ke Pantai

ke pantai

angin pantai menghembus dengan kencang, membuat kerudung dan gaun gamisku berkibar tak karuan kian kemari, kucoba untuk menahan dengan tanganku agar tak tertiup semakin tak terkendali, dari sisi lain gaun gamisku melekat di tubuhku sehingga memperlihatkan siluet lekukan tubuhku yang terlihat membentuk begitu seksi. beruntung pantai tak begitu ramai sehingga aku tak risau oleh pandangan lelaki lain di sekitarku sambil terus melangkah di samping suamiku yang menggandeng tanganku.
"sayang rendi gak bisa ikut ya...?", ujar suamiku, aku hanya tersenyum terbayang jika rendi ikut aku bakalan keluar dari kamar digilir rendi dan suamiku. sesekali kubiarkan kerudung dan gaun gamisku berkibar seperti bendera sambil aku mengangkat tanganku keatas sesekali menggoda suamiku dan aku berlari di kejarnya. kubiarkan air laut membasahi sebagian gaunku, bermain air dengan sesuka hatiku.
"oom poto om...?!", seru seorang pemuda tanggung sambil membawa kamera mendekati suamiku.
"boleh... berapa ?", tanya suamiku yang menanyakan harga sekali poto.

angin mulai meniup perlahan tak sekencang seperti tadi terasa sepoi-sepoi.
"1... 2... 3...", pemuda itu memberikan aba-aba kepada aku dan suamiku yang berpose di sebuah batu karang besar.
"ih papah... malu ah... keliatan murahan banget...", ujarku saat suamiku membisikan kepadaku untuk dipoto lebih seksi dengan menyingsingkan gaun gamisku.
"ya coba kamu goda gimana caranya...". ujar suamiku lagi, otakku langsung berpikir untuk menggodanya dengan cara halus agar tidak terlihat murahan. aku duduk di batu karang dengan pose sedikit menantang ku naikan gaunku hingga terlihat kedua kakiku yang putih mulus.
"poto bikini aja sayang...", celetuk suamiku.
"iih papah...", sahutku.
"kan di pantai gak papa... yak kan den ?", ujar suamiku lagi kepada pemuda itu yang rupanya bernama deni.
"iya teh... biasa di pantai mah...", timpalnya.

sambil senyum-senyum di balik batu karang, aku membuka kerudung dan gaun gamisku, menyisakan bikini yang sudah aku siapkan dan kupakai yang hanya menutupi dan membungkus bagian tubuh vitalku saja.
"wow...", ujar deni memandangku dengan kameranya yang sudah siap. ku letakan pakaianku di atas batu karang dan berdiri di hadapan deni dan suamiku yang memegang HPnya menbidik ke arahku sambil memgarahkan agar aku bergaya seperti keinginannya.
"aduh maluu...", ujarku saat suamiku meminta deni memoto dari dekat dengan posisi aku duduk dengan kaki mengangkang. untung pantai ini sedang sepi pikirku, kurentangkan kedua kakiku dan deni mengambil gambarku.
"ah papah !", ujarku tersentak saat tangan suamiku menarik tali pengikat celana bikiniku.
"sedikit saja sayang...", ujarnya menahan tanganku agar menuruti keinginannya.
"biar keliatan bulunya sedikit biar seksi... sayang...", ujar suamiku sambil meminta deni mulai mengambil gambarku. ku tatap mata deni yang memandang dengan penuh napsu kearah ku.
"ah papah..!", ujarku lagi saat satu sisi tali celana bikiniku kembali ditariknya higga terlepaslah luruh memperlihatkan vaginaku yang nampak dengan jelas di hadapan deni yang terbelalak menelan ludah.
"aduuh maluu...", ujarku seraya kututup vaginaku dengan tanganku.
"buka sayang... gpp... biar deni ambil gambarnya...", bujuk suamiku.
"eemhhh...", eluhku perlahan aku menyingkirkan tanganku dari vaginaku. lagipula aku bukan wanita suci, sudah beberapa lelaki merasakan vagina ini selain suamiku. hanya saja aku tak mau dianggap murahan di hadapan deni yang terlihat beberapa kali menelan ludah sambil mengambil potoku. matanya dengan jelas melototi vaginaku hingga suamiku menarik tali beha-ku maka tubuhku sudah telanjang bulat di pantai ini. beruntung pantai ini sepi dan tertutup batu karang besar jadi aku masih berani telanjang di alam bebas ini.

berbagai pose aku lakukan seperti arahan suamiku yang juga merekam aku yang dipoto deni di hadapannya. puas dengan pose mengangkang, berganti menungging menyembulkan bokongku, berbaring dalam deburan ombak membuat tubuh telanjangku basah.
"udah ah...", ujarku mengakhiri pose-poseku, aku beranjak ke batu karang meraih pakaianku. tanpa ku pakai lagi bikiniku aku langsung memakai gaun gamis dan kerudungku menutupi tubuh telanjangku. kulirik deni yang masih memandangiku dengan penuh napsu.
"gimana den...?', ujar suamiku seraya meraih poto-poto polaroid dari tangannya.
"ah.. eh.. ", ucapnya terlihat gugup dan gagap. membuat suamiku tertawa, aku hanya tersenyum.
"sudah om...", ujar deni saat ditanya apa sudah pernah melihat cewek telanjang, apa sudah pernah main cewek dan lain-lain. deni menjawab dengan tersipu dan malu begitu polos.
"kamu ngaceng ?!", goda suamiku lagi seraya meminta aku untuk menarik gaunku keatas sehingga aku duduk di atas batu karang dengan kedua kaki ku sedikit mengangkang di hadapan deni yang tanpa menjawab matanya tertuju pada vaginaku yang kubiarkan untuk di nikmati keindahannya. kulihat tonjolan besar di celananya tak dapat ditutupinya.
"mau megang gak ?", goda suamiku lagi sambil tersenyum melihat deni yang sudah tak dapat mengendalikan napsunya sambil mengangguk. saat ia mendekat, kubiarkan tangannya menjamah vaginaku dengan merentangkan kedua kakiku membuat belahan vaginaku merekah semakin lebar. itilku terlihat menyembul dan lubang vaginaku yang terlihat jelas basah melelehkan lendir vaginaku.
"eemhh...", lenguhku saat jemarinya menjamah dan mengusap-usap itilku. kubiarkan jarinya mencolok lubang vaginaku.
"aaaahh...", lenguhku jadi ikut terbakar napsuku merasakan hujaman jarinya keluar masuk di vaginaku. setelah memastikan pantai masih sepi, kusingsingkan gaun gamisku hingga keatas dadaku membuat mata deni kembali terbelalak, satu tangannya menjamah buah dadaku yang diremas-remasnya.

napsu birahinya sudah terbakar, deni membuka celananya dan sesaat kemudian satu tangannya mengocok kontolnya sendiri, satu tangannya meremas-remas buah dadaku.
"ah papah !", ujarku saat suamiku meminta aku untuk membuka lebar-lebar kedua kakiku dan meminta deni untuk menjilati itilku. deni menurut, bersimpuh di pasir sementara aku duduk di bibir batu karang membuka kedua kakiku lebar-lebar.
"ooohhhhhhhhhh...", lenguhku tak lagi ku tahan saat kurasakan kehangatan lidah deni melumat dan mengusap itilku. aku menggeliat sambil menopang tubuhku diatas batu karang yang tajam dan tak nayaman ini.
"udaah...", ujarku mendorong kepalanya dan menatapku dengan penuh napsu, aku merasa kasihan seraya turun dari batu karang dan aku bersimpuh di hadapan kontolnya yang kuraih dan ku hisap di mulutku tanpa suamiku minta untuk melakukan ini. kontolnya begitu keras dan panjang di mulutku, kepala helmnya seperti jamur terlihat mekar besar. terbayang betapa nikmatnya kontol seperti ini saat menghujam vaginaku.

"oogghh...", geram deni, membuat aku semakin cepat mengayunkan kepalaku sambil ku kocok dan sesaat kemudian kurasakan semburan dahsyat spermanya yang hangat di kerongkonganku yang sebagian kubiarkan tertelan. sambil ku belai biji pelir nya hingga semburan terakhir spermanya.
"aduh... aku belum puas...", bisik hatiku sambil ku hasih tanganku dengan air laut.

*-*
"ooohh... ooohh...", lenguhku diatas ranjang dengan tubuh telanjangku yang seakan menari dengan pinggul mengayun dengan penuh napsu di atas pinggul deni dengan kontol panjangnya yang tertanam di dalam vaginaku. malam ini suamiku mengundang deni ke kamar cottage ini dan aku tak dapat menolaknya karena siang tadi aku belum terpuaskan. saat ini aku sudah 2x dibuat deni orgasme di hadapan suamiku yang merekam aku disetubuhinya dan aku ingin yang ke-3 kalinya aku orgasme, kupacu pinggulku sambil mereguk kenikmatan batang kontolnya yang panjang tertanam begitu dalam dengan kepala kontolnya yang seperti jamur mekar begitu terasa menggaruk dinding lubang vaginaku, menyundul mulut rahimku hingga terasa begitu nikmatnya kontol ini di dalam vaginaku.
"ooooooohhh...", lolongku dengan tubuhku yang mengejang dan bergetar dengan nikmat orgasmeku diatas pangkuannya. kubenamkan diri di atas dada kekarnya yang dipeluknya dengan mengusap lembut punggungku. tak lama deni membaringkan tubuhku di kasur dan menggenjotku dengan liarnya, kontolnya seakan memompa lubang vaginaku dengan cepat dan liar membuatku merintih dan meronta tak karuan.
"aaaaahhhh.. deniiiii... ooooooohhh....", aku kembali mengalami orgasme namun deni terus saja menggenjotku hingga aku merintih sejadi-jadinya hingga akhirnya deni menggeram dan tiba-tiba mencabut kontolnya seraya dengan cepat berdiri dan menyorongkan kontolnya ke wajahku yang ku sambut dengan mulut terbuka dan kubiarkan spermanya menyembur di dalam mulutku.

"enak sayang...?", ucap suamiku dengan suasana romantis menyetubuhiku di depan deni yang menonton sambil menikmati soft drinknya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd