Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Prahara Pengabdian

Status
Please reply by conversation.

raramurni

Semprot Kecil
Daftar
16 Nov 2019
Post
85
Like diterima
2.563
Bimabet
Halo suhu-suhu semua, kali ini ane akan mencoba menulis cerita yang berasal dari fantasi ane, ceritanya bakal pendek, ga akan lebih dari 3 kali update dengan update pertama kali ini berupa intro, lalu akan dilanjutkan ke bagian utama, dan penutup. Sengaja ane bikin singkat supaya tidak PHP bersambung tapi malah nyangkut.

Untuk menghangatkan cerita ane coba pakai mulustrasi yang tentu saja ga berhubungan langsung dengan fantasi ane melainkan ane asal comot aja dari cewek yang ane rasa sesuai langsung aja ga pakai kebanyakan kata, ane masuk ke part pertama yang isinya intro cerita.
Jika kemudian mulustrasinya mengganggu, mohon kabarkan baik baik ya no PK

PART 1: Sang Lulusan Terbaik

Lisa:


Riri:

"hadirin sekalian, tibalah saatnya pengumuman yang paling ditunggu tunggu pada wisuda kali periode kali ini, wisudawan terbaik ST*N periode wisuda Februari 2022 jatuh kepada.......Nadia Alisa Saraswati!!!"

sorak sorai saling bersahutan selepas pembawa acara mengumumkan penghargaan sakral wisudawan terbaik, dan fakta bahwa pemenang kali ini adalah seorang wanita membuat hadirin makin antusias.

dengan gemulai bangkit dan berjalan dari barisan depan, Lisa sang wisudawan terbaik, mahasiswi berintegritas yang sangat layak menjadi abdi negara, nilai akademisnya tak perlu diragukan, torehan prestasi lainnya pun bejibun dari mulai menjadi liasson officer di berbagai event internasional yang memang selalu melibatkan mahasiswa dari kampus kedinasan tersebut, hingga aksi-aksi pengabdian yang biasanya jarang dilakukan.

selain segudang torehannya yang banyak diakui, dibelakang layar paras dan fisik Lisa sudah terkenal sebagai yang nomor 1 di kampus itu, wajahnya cantik jelita, sedikit imut-imut tapi senantiasa berekspresi penuh ketegasan dan berwibawa. Badannya kecil, langsing, dihiasi dengan toket yang membulat proporsional dengan cup 36b yang membuatnya sangat layak untuk dijadikan mahasiswa terbacol. Kesempurnaan itulah yang semakin meningkatkan popularitas Lisa, bila biasanya mahasiswi dengan paras cantik dan seksi cenderung manja dan tidak progresif, Lisa justru berkepribadian keras dan berintegritas tinggi.

Lisa pun lalu menyampaikan pidatonya selaku wisudawan terbaik, semua nilai-nilai kebaikan disampaikan tanpa terkecuali, dan janji-janji untuk menjadi abdi negara yang tegas, berintegritas, dan anti korupsi, hingga sampai di penghujung pidato
"saya akan memilih untuk berdinas langsung di luar Jawa, dengan mencari tempat yang masih belum memadai fasilitasnya, saya akan membuktikan segenap integritas yang saya miliki untuk membangun daerah yang belum berkembang" Lisa dengan tegas dan lantang menyampaikan penutup dari pidatonya.
khalayak terkaget sejenak sebelum memberikan standung applause, bagaimana tidak, wisudawan terbaik yang biasanya memiliki keistimewaan untuk tinggal dan bekerjad di Jawa malah meminta ditempatkan di daerah terpencil, gadis cantik dengan tubuh kecil montok ini benar benar mengejutkan dan membanggakan.

Acara wisuda ditutup dengan meriah, sebagai mahasiswa berprestasi Lisa ditemani oleh kedua orang tuanya sibuk bercengkerama dengan petinggi kampus yang menghampiri dan menyelamati Lisa, tak lupa ungkapan kekaguman akan dedikasi Lisa untuk mengabdi ke luar Jawa pun disematkan oleh para petinggi kampus.

"niat yang baik dan mulia", puji pak Dekan ketika menyelamati Lisa, yang disambut dengan senyuman penuh Lisa optimis dari Lisa. "Hati-hati praktek praktek ilegal ramai terjadi Lis, km harus pinter jaga diri" sambung dosen pembimbing skripsi Lisa yang menasehati dengan Lisa waspada. "Siap Bu, segala pesan yang senantiasa ibu sampaikan akan Lisa ingat dan jadi bekal untuk mengabdi nanti", Lisa menjawab dengan tegas.

tak lama telepon Lisa berdering, sebuah video call dengan nama tertera Dani muncul di handphonenya, senyum Lisa berkembang lebar ketika ternyata Dani sang kekasih menghubunginya. Dani yang dahulu merupakan senior Lisa di sekolah kedinasan ini merupakan pria dengan visi yang setara dengan Lisa, yaitu berkarir membangun daerah luar Jawa, dan ia sedang menjalani penempatan ujung Sumatera sehingga dengan berat hati tidak bisa mendampingi Lisa di acara wisudanya.

"Halo sayang, Oh my God, bidadari banget sih kamu style wisudanya, bener bener aku nyesel ga bisa dateng. Gimana pidatonya tadi wisudawan terbaik kesayanganku?" Dani dengan antusias berbicara terhadap Lisa.

"berisiiiik ih, apa sih km lebay mujinya, lancar kok aman, kaya ga tahu aku aja sih mas" Lisa menjawab dengan manis, kesan keras Lisa memudar 180 derajat ketika berbincang dengan kekasihnya, menyisakan keimutan yang tiada tara. Mereka pun berbincang, merencanakan jadwal pertemuan selanjutnya sebelum Lisa ditugaskan ke tempat penugasan. Hari itu berlangsung indah untuk Lisa, dari mulai foto wisuda, perayaan di kampus, dan perayaan pribadi dengan keluarga dilakukan dengan penuh kebahagiaan.

POV Lisa, beberapa minggu setelah selebrasi wisuda.

Selepas wisuda sungguh menyenangkan, beban kuliah dan tugas akhir yang menghantui sekian lama terlepas begitu saja, aku juga sudah berpamitan dengan ibu kos dan kembali di rumah, menyenangkan sekali bercengkerama kembali dengan orangtua selepas bertahun-tahun merantau untuk menggapai cita hingga aku berhasil membanggakan mereka menjadi wisudawan terbaik.

Jujur tidak mungkin tidak senang jadi lulusan terbaik, tapi aku udah bertekad kuat kalau kehidupanku sebagai seorang pengabdi bagi negara belum selesai, justru baru dimulai, dan sebagaimana fresh graduate sekolah kedinasan pada umumnya, aku akan menjalani penempatan di berbagai daerah. Sebagai lulusan terbaik sejatinya aku bebas memilih di tempat yang banyak difavoritkan orang salah satunya ya di ibukota, tetapi naluri pengabdianku berkata lain, kalau mengincar zona nyaman, bagaimana mungkin bisa mengaplikasikan ilmu dengan maksimal, maka dari itu aku dengan tegas bertekad memilih penempatan di luar Jawa, sebagaimana Dani kekasihku yang sedang mengabdi di bagian barat nusantara ini.

Hari ini aku sedang mengurus berkas pengajuan penempatan ke kantor jurusanku, setelah berbagai pertimbangan aku sangat yakin untuk memilih Maluku sebagai tempat tujuan, karena kantor kedinasan tempatku berkuliah kebetulan sedang kekurangan orang di sana dan data historis menunjukkan ketidakefektifan dalam pengelolaan administrasi. Hal tersebut membuatku tertantang dan aku dengan yakin menyerahkan dokumen penempatan di Maluku hari ini.

sesampainya di kampus aku masih sempat bertemu dengan banyak orang, dari mulai para junior yang dulu merupakan anggotaku di Himpunan dan anak didikku di kelompok belajar hingga dosen dosen favoritku yang semuanya menyelamati dan menyemangatiku. Yang paling kutunggu adalah ketika sampai di gedung Jurusan aku bertemu dengan senior yang kujadikan role model yaitu mbak Riri, dia dua tingkat diatasku dan kami berdua seringkali digadang-gadang menjadi perempuan ujung tombak sekolah kedinasan ini. Sama sepertiku dia juga mantan pemimpin di Himpunan dan lulus dengan nilai yang sangat baik, dan mengabdi di ujung Timur nusantara, tapi entah kenapa baru beberapa bulan dia langsung ditarik kembali ke kantor dan menjadi sekretaris Jurusan, tentu karena kecerdasannya dia bisa langsung mendapat jabatan tinggi di Jurusan.

"Siang mbak Riri", sapaku kepadanya, dengan suana riang aku mencoba berbasa basi tentang minat penempatanku.

"halo Lis, hepi banget, udah mau penempatan ya?" balas mbak Riri dengan ramah.

"Iya mbak, berkasku udah masuk kan? ini mau nanyain acc sari Jurusan nih"

"hmm, barusan udah disetujui sih, Maluku emang tahun ini sepi peminat, eh yang daftar langsung lulusan terbaik. Tapi kamu yakin?" mbak Riri bertanya dengan Lisa yang melemah.
aku yang heran dengan perubahan gesturnya lansung mencoba untuk bertanya

"eh emg kenapa mbak? bukannya mbak Riri juga dulu paling semangat kan sampai ditempatin di Papua, aku kan terinspirasi"

"iya benar sih awalnya, tapi kamu tau sendiri kan endingnya aku cuman sebentar dan langsung ditarik ke sini" mbak Riri mencoba bercerita.

"ah karena mbak terlalu cerdas aja makanya kantor jurusan membutuhkan mbak di sini kan" aku dengan yakin berasumsi.

"bu..bukan gitu aslinya, kondisi di sana tuh hmmmmm"
belum sempat mbak Riri bercerita lebih lanjut pintu pak Ketua Jurusan terbuka dan dengan Lisa lembut meminta mbak Riri masuk ke ruangnnya

"Riri, waktunya masuk ke ruangan saya.... Eh Lisa, sedang apa ini?"
pak Hartono sang ketua Jurusan tampak canggung melihatku sedang berada di meja mbak Riri, dan aku baru ingat sekarang sedang waktu istirahat siang yang berarti ruangan jurusan sedang kosong, tetapi kenapa justru mbak Riri disuruh masuk ke ruangan ya? apakah ada rapat dadakan?

aku tengok mbak Riri berekspresi sangat tegang, pertama kalinya aku lihat sosok tegar mbak Riri yang penuh ketegasan sekarang sangat ciut sekali, ah memang tekanan kerja di kantor jurusan demikian beratnya ya. Aku jadi makin penasaran sama kehidupan kerjaan nanti.

"Ah maaf pak, saya sedang ngobrol tentang penempatan sama mbak Riri yang sama sama pernah penempatan di timur" Aku lalu menjawab pertanyaan pak Hartono.

"oh begitu, iya barusan berkas kau sudah saya acc, semoga beruntung ya. dan buat Riri mari kita lanjutkan progress rapat kemarin, sebelum terlambat" Pak Hartono memberikan wejangan dan kembali menyuruh mbak Riri masuk ke ruangnnya.

"Maaf ya Lis, ada rapat internal yang harus diselesaikan saya sama Riri"

"i..iya Lis, nanti aku hubungi lagi ya via WA"

pak Hartono berkata sambil tersenyum tenang sementara mbak Riri aku lihat ekspresinya sangat tegang dan berkeringat, lalu bejalan gontai meninggalkanku memasuki ruangan pak Hartono. Akupun mengucap salam dan pamit meninggalkan ruangan. Kembali ke rumah dan bersiap untuk petualangan baruku yang baru saja disetujui.

Maluku I'm coming.
 
Lanjutin dong Suhu...critanya menarik sekali..apalagi ttg lulusan kedinasan...ok..dtunggu..
 
ada apa di Maluku...apa yg terjadi di Maluku....maluku dan malumu bertemu jadi benih dirahimku
 
Halo suhu-suhu semua, kali ini ane akan mencoba menulis cerita yang berasal dari fantasi ane, ceritanya bakal pendek, ga akan lebih dari 3 kali update dengan update pertama kali ini berupa intro, lalu akan dilanjutkan ke bagian utama, dan penutup. Sengaja ane bikin singkat supaya tidak PHP bersambung tapi malah nyangkut.

Untuk menghangatkan cerita ane coba pakai mulustrasi yang tentu saja ga berhubungan langsung dengan fantasi ane melainkan ane asal comot aja dari cewek yang ane rasa sesuai langsung aja ga pakai kebanyakan kata, ane masuk ke part pertama yang isinya intro cerita.
Jika kemudian mulustrasinya mengganggu, mohon kabarkan baik baik ya no PK

PART 1: Sang Lulusan Terbaik

Lisa:


Riri:

"hadirin sekalian, tibalah saatnya pengumuman yang paling ditunggu tunggu pada wisuda kali periode kali ini, wisudawan terbaik ST*N periode wisuda Februari 2022 jatuh kepada.......Nadia Alisa Saraswati!!!"

sorak sorai saling bersahutan selepas pembawa acara mengumumkan penghargaan sakral wisudawan terbaik, dan fakta bahwa pemenang kali ini adalah seorang wanita membuat hadirin makin antusias.

dengan gemulai bangkit dan berjalan dari barisan depan, Lisa sang wisudawan terbaik, mahasiswi berintegritas yang sangat layak menjadi abdi negara, nilai akademisnya tak perlu diragukan, torehan prestasi lainnya pun bejibun dari mulai menjadi liasson officer di berbagai event internasional yang memang selalu melibatkan mahasiswa dari kampus kedinasan tersebut, hingga aksi-aksi pengabdian yang biasanya jarang dilakukan.

selain segudang torehannya yang banyak diakui, dibelakang layar paras dan fisik Lisa sudah terkenal sebagai yang nomor 1 di kampus itu, wajahnya cantik jelita, sedikit imut-imut tapi senantiasa berekspresi penuh ketegasan dan berwibawa. Badannya kecil, langsing, dihiasi dengan toket yang membulat proporsional dengan cup 36b yang membuatnya sangat layak untuk dijadikan mahasiswa terbacol. Kesempurnaan itulah yang semakin meningkatkan popularitas Lisa, bila biasanya mahasiswi dengan paras cantik dan seksi cenderung manja dan tidak progresif, Lisa justru berkepribadian keras dan berintegritas tinggi.

Lisa pun lalu menyampaikan pidatonya selaku wisudawan terbaik, semua nilai-nilai kebaikan disampaikan tanpa terkecuali, dan janji-janji untuk menjadi abdi negara yang tegas, berintegritas, dan anti korupsi, hingga sampai di penghujung pidato
"saya akan memilih untuk berdinas langsung di luar Jawa, dengan mencari tempat yang masih belum memadai fasilitasnya, saya akan membuktikan segenap integritas yang saya miliki untuk membangun daerah yang belum berkembang" Lisa dengan tegas dan lantang menyampaikan penutup dari pidatonya.
khalayak terkaget sejenak sebelum memberikan standung applause, bagaimana tidak, wisudawan terbaik yang biasanya memiliki keistimewaan untuk tinggal dan bekerjad di Jawa malah meminta ditempatkan di daerah terpencil, gadis cantik dengan tubuh kecil montok ini benar benar mengejutkan dan membanggakan.

Acara wisuda ditutup dengan meriah, sebagai mahasiswa berprestasi Lisa ditemani oleh kedua orang tuanya sibuk bercengkerama dengan petinggi kampus yang menghampiri dan menyelamati Lisa, tak lupa ungkapan kekaguman akan dedikasi Lisa untuk mengabdi ke luar Jawa pun disematkan oleh para petinggi kampus.

"niat yang baik dan mulia", puji pak Dekan ketika menyelamati Lisa, yang disambut dengan senyuman penuh Lisa optimis dari Lisa. "Hati-hati praktek praktek ilegal ramai terjadi Lis, km harus pinter jaga diri" sambung dosen pembimbing skripsi Lisa yang menasehati dengan Lisa waspada. "Siap Bu, segala pesan yang senantiasa ibu sampaikan akan Lisa ingat dan jadi bekal untuk mengabdi nanti", Lisa menjawab dengan tegas.

tak lama telepon Lisa berdering, sebuah video call dengan nama tertera Dani muncul di handphonenya, senyum Lisa berkembang lebar ketika ternyata Dani sang kekasih menghubunginya. Dani yang dahulu merupakan senior Lisa di sekolah kedinasan ini merupakan pria dengan visi yang setara dengan Lisa, yaitu berkarir membangun daerah luar Jawa, dan ia sedang menjalani penempatan ujung Sumatera sehingga dengan berat hati tidak bisa mendampingi Lisa di acara wisudanya.

"Halo sayang, Oh my God, bidadari banget sih kamu style wisudanya, bener bener aku nyesel ga bisa dateng. Gimana pidatonya tadi wisudawan terbaik kesayanganku?" Dani dengan antusias berbicara terhadap Lisa.

"berisiiiik ih, apa sih km lebay mujinya, lancar kok aman, kaya ga tahu aku aja sih mas" Lisa menjawab dengan manis, kesan keras Lisa memudar 180 derajat ketika berbincang dengan kekasihnya, menyisakan keimutan yang tiada tara. Mereka pun berbincang, merencanakan jadwal pertemuan selanjutnya sebelum Lisa ditugaskan ke tempat penugasan. Hari itu berlangsung indah untuk Lisa, dari mulai foto wisuda, perayaan di kampus, dan perayaan pribadi dengan keluarga dilakukan dengan penuh kebahagiaan.

POV Lisa, beberapa minggu setelah selebrasi wisuda.

Selepas wisuda sungguh menyenangkan, beban kuliah dan tugas akhir yang menghantui sekian lama terlepas begitu saja, aku juga sudah berpamitan dengan ibu kos dan kembali di rumah, menyenangkan sekali bercengkerama kembali dengan orangtua selepas bertahun-tahun merantau untuk menggapai cita hingga aku berhasil membanggakan mereka menjadi wisudawan terbaik.

Jujur tidak mungkin tidak senang jadi lulusan terbaik, tapi aku udah bertekad kuat kalau kehidupanku sebagai seorang pengabdi bagi negara belum selesai, justru baru dimulai, dan sebagaimana fresh graduate sekolah kedinasan pada umumnya, aku akan menjalani penempatan di berbagai daerah. Sebagai lulusan terbaik sejatinya aku bebas memilih di tempat yang banyak difavoritkan orang salah satunya ya di ibukota, tetapi naluri pengabdianku berkata lain, kalau mengincar zona nyaman, bagaimana mungkin bisa mengaplikasikan ilmu dengan maksimal, maka dari itu aku dengan tegas bertekad memilih penempatan di luar Jawa, sebagaimana Dani kekasihku yang sedang mengabdi di bagian barat nusantara ini.

Hari ini aku sedang mengurus berkas pengajuan penempatan ke kantor jurusanku, setelah berbagai pertimbangan aku sangat yakin untuk memilih Maluku sebagai tempat tujuan, karena kantor kedinasan tempatku berkuliah kebetulan sedang kekurangan orang di sana dan data historis menunjukkan ketidakefektifan dalam pengelolaan administrasi. Hal tersebut membuatku tertantang dan aku dengan yakin menyerahkan dokumen penempatan di Maluku hari ini.

sesampainya di kampus aku masih sempat bertemu dengan banyak orang, dari mulai para junior yang dulu merupakan anggotaku di Himpunan dan anak didikku di kelompok belajar hingga dosen dosen favoritku yang semuanya menyelamati dan menyemangatiku. Yang paling kutunggu adalah ketika sampai di gedung Jurusan aku bertemu dengan senior yang kujadikan role model yaitu mbak Riri, dia dua tingkat diatasku dan kami berdua seringkali digadang-gadang menjadi perempuan ujung tombak sekolah kedinasan ini. Sama sepertiku dia juga mantan pemimpin di Himpunan dan lulus dengan nilai yang sangat baik, dan mengabdi di ujung Timur nusantara, tapi entah kenapa baru beberapa bulan dia langsung ditarik kembali ke kantor dan menjadi sekretaris Jurusan, tentu karena kecerdasannya dia bisa langsung mendapat jabatan tinggi di Jurusan.

"Siang mbak Riri", sapaku kepadanya, dengan suana riang aku mencoba berbasa basi tentang minat penempatanku.

"halo Lis, hepi banget, udah mau penempatan ya?" balas mbak Riri dengan ramah.

"Iya mbak, berkasku udah masuk kan? ini mau nanyain acc sari Jurusan nih"

"hmm, barusan udah disetujui sih, Maluku emang tahun ini sepi peminat, eh yang daftar langsung lulusan terbaik. Tapi kamu yakin?" mbak Riri bertanya dengan Lisa yang melemah.
aku yang heran dengan perubahan gesturnya lansung mencoba untuk bertanya

"eh emg kenapa mbak? bukannya mbak Riri juga dulu paling semangat kan sampai ditempatin di Papua, aku kan terinspirasi"

"iya benar sih awalnya, tapi kamu tau sendiri kan endingnya aku cuman sebentar dan langsung ditarik ke sini" mbak Riri mencoba bercerita.

"ah karena mbak terlalu cerdas aja makanya kantor jurusan membutuhkan mbak di sini kan" aku dengan yakin berasumsi.

"bu..bukan gitu aslinya, kondisi di sana tuh hmmmmm"
belum sempat mbak Riri bercerita lebih lanjut pintu pak Ketua Jurusan terbuka dan dengan Lisa lembut meminta mbak Riri masuk ke ruangnnya

"Riri, waktunya masuk ke ruangan saya.... Eh Lisa, sedang apa ini?"
pak Hartono sang ketua Jurusan tampak canggung melihatku sedang berada di meja mbak Riri, dan aku baru ingat sekarang sedang waktu istirahat siang yang berarti ruangan jurusan sedang kosong, tetapi kenapa justru mbak Riri disuruh masuk ke ruangan ya? apakah ada rapat dadakan?

aku tengok mbak Riri berekspresi sangat tegang, pertama kalinya aku lihat sosok tegar mbak Riri yang penuh ketegasan sekarang sangat ciut sekali, ah memang tekanan kerja di kantor jurusan demikian beratnya ya. Aku jadi makin penasaran sama kehidupan kerjaan nanti.

"Ah maaf pak, saya sedang ngobrol tentang penempatan sama mbak Riri yang sama sama pernah penempatan di timur" Aku lalu menjawab pertanyaan pak Hartono.

"oh begitu, iya barusan berkas kau sudah saya acc, semoga beruntung ya. dan buat Riri mari kita lanjutkan progress rapat kemarin, sebelum terlambat" Pak Hartono memberikan wejangan dan kembali menyuruh mbak Riri masuk ke ruangnnya.

"Maaf ya Lis, ada rapat internal yang harus diselesaikan saya sama Riri"

"i..iya Lis, nanti aku hubungi lagi ya via WA"

pak Hartono berkata sambil tersenyum tenang sementara mbak Riri aku lihat ekspresinya sangat tegang dan berkeringat, lalu bejalan gontai meninggalkanku memasuki ruangan pak Hartono. Akupun mengucap salam dan pamit meninggalkan ruangan. Kembali ke rumah dan bersiap untuk petualangan baruku yang baru saja disetujui.

Maluku I'm coming.
Di tunggu, di enakin ama yang hijab-hijab
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd