Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Rahim Hangat Sang Majikan

Birahi Nyonya Besar
( eps II )

Aku tak mengerti dengan majikanku. Sangat takut jika aku tak dapat mengontrol nafsuku. Pak Broto sudah sangat baik padaku dengan pekerjaan ini. Ditambah suasana dan sistem kerja yg angat nyaman bagiku. Gaji yg bisa dibilang lebih dr cukup. Serta majikan yg perhatian dan tidak menekan bawahanya.. namun Bu Lia saat itu mengapa beliau tidak ada ekspresi marah atau bahkan bisa saja melaporkanku atas tindakan kurang ajar ku padanya. Yg terjadi justru seakan beliau menikmati apa yg ku lakukan padanya. Lekuk tubuhnya, desahan kecilnya, membuatku larut dalam hasrat yg tak terbendung. Apa LG saat biarahi ini menguasai diriku. Jemariku dengan lancang masuk dalam vagina Bu Lia. Untungnya aku CPT tersadar. Dan pergi meninggalkan beliau. Walau ku tau . Bu Lia tidak marah atau menolak tindakanku. Mungkin krnnhasratnya yg sering ditinggal pak Broto keluar kota.

dirumah, aku sampai didepan pagar rumahku. Dengan segala kegundahan dan dilema yg ada.. seluruh bayang2 Perselingkuhan istriku Fatimah langsung terbentang di hadapanku. Aku yg diluar seakan melupakan kejadian tsb. Sampai dirumah justru kembali terbayang akan scandal nya dengan sahabatku. Ku hembuskan nafas sejenak. Melangkah menuju pintu. Membuka nya . Terlihat dr pintu Fatimah sedang tertidur di sofa ruang tamu. Aku yg melihatnya seakan merasa iba. Naliluri ku sebagai lelaki seakan berkata untuk memeluknya. Aku mendekati perlahan mengelus rambutnya yg saat itu Fatimah tidak memakai hijabnya. Ku kecup keningnya. Agak lama seakan aku merasakan bayang2 itu hadir .. tak mampu menahan setetes air mataku jatuh membasahi pipi Fatimah. Fatimah terbangun. Aku terkejut menyeka air mata ku dan berpura pura tidak terjadi apa2 aku melangkah berlalu meninggalkan Fatimah. " mas.. sudah pulang " aku tak mempedulikan mengambil handuk kekamar mandi. Membuka seluruh pakaianku. Bersandar didinding dan menyalakan shower.. menadahkan wajahku ke atas. Semilir air yg jatuh perlahan membangkitkan imajinasi ku akan dendam dan ego yg entah kenapa seakan masih membara dalam diriku. Segera ku selesaikan mandi. Hanya menggunakan boxer dan kaos oblong putih aku keluar kamar mandi. Ku lihat di meja sudah ada segelas kopi. Ku ambil dan membawanya ke teras .. membakr roko. Sedangkan Fatimah muncul dr dalam kamar . Memeluku erat tanpa suara. Hanya Isak tangis yg ada dalam raut wajah Fatimah. Aku yg asik bermain dengan hp ku. Tak pedulikan pelukan yg Fatimah berikan . " Maafkan aku mas " Fatimah berkata lirih disela tangis nya.. pelukan nya semakin erat. Tangisnya semakin menjadi. Dengan sikap dinginku kepadanya. Aku hanya mencium keningnya. Tangis nya perlahan mereda. " Aku mandi dulu mas " kata Fatimah. Fatimah berjalan ke kamar mandi. Rokok ku habis. Dan terlupa menaruh nya dikamar. Sampai dikamar sedang mencari rokok . Dering hp Fatimah mengalihkan fokus ku. Ku raih hp tsb terpampang panggilan Vidio masuk dari kontak dengan nama " Mas Robby" serta emoticon love disamping nya. Ku biarkan sejenak. Stelah dering berhenti. Ku coba membuka pesan WhatsApp dr Robby.

"_Dek, maafin mas ya semua jadi kayak gini,_"

" Iya mas adek juga minta maaf, "

" Jujur dek mas masih kangen "

" Adek juga, mas adek mandi dulu ya, ada mas Aldi di teras "

" Iya, dek vc ya. Biar gak tanggung.. mas tanggung banget tadi "
Tak ada balasan dr Fatimah. Terlihat 3 panggilan Vidio tak terjawab dr Robby. Seketika amarah ku bangkit. Namun ku lapis dengan senyum dan hati yg berkata "​
 
Birahi Nyonya Besar
( eps II )

Aku tak mengerti dengan majikanku. Sangat takut jika aku tak dapat mengontrol nafsuku. Pak Broto sudah sangat baik padaku dengan pekerjaan ini. Ditambah suasana dan sistem kerja yg angat nyaman bagiku. Gaji yg bisa dibilang lebih dr cukup. Serta majikan yg perhatian dan tidak menekan bawahanya.. namun Bu Lia saat itu mengapa beliau tidak ada ekspresi marah atau bahkan bisa saja melaporkanku atas tindakan kurang ajar ku padanya. Yg terjadi justru seakan beliau menikmati apa yg ku lakukan padanya. Lekuk tubuhnya, desahan kecilnya, membuatku larut dalam hasrat yg tak terbendung. Apa LG saat biarahi ini menguasai diriku. Jemariku dengan lancang masuk dalam vagina Bu Lia. Untungnya aku CPT tersadar. Dan pergi meninggalkan beliau. Walau ku tau . Bu Lia tidak marah atau menolak tindakanku. Mungkin krnnhasratnya yg sering ditinggal pak Broto keluar kota.

dirumah, aku sampai didepan pagar rumahku. Dengan segala kegundahan dan dilema yg ada.. seluruh bayang2 Perselingkuhan istriku Fatimah langsung terbentang di hadapanku. Aku yg diluar seakan melupakan kejadian tsb. Sampai dirumah justru kembali terbayang akan scandal nya dengan sahabatku. Ku hembuskan nafas sejenak. Melangkah menuju pintu. Membuka nya . Terlihat dr pintu Fatimah sedang tertidur di sofa ruang tamu. Aku yg melihatnya seakan merasa iba. Naliluri ku sebagai lelaki seakan berkata untuk memeluknya. Aku mendekati perlahan mengelus rambutnya yg saat itu Fatimah tidak memakai hijabnya. Ku kecup keningnya. Agak lama seakan aku merasakan bayang2 itu hadir .. tak mampu menahan setetes air mataku jatuh membasahi pipi Fatimah. Fatimah terbangun. Aku terkejut menyeka air mata ku dan berpura pura tidak terjadi apa2 aku melangkah berlalu meninggalkan Fatimah. " mas.. sudah pulang " aku tak mempedulikan mengambil handuk kekamar mandi. Membuka seluruh pakaianku. Bersandar didinding dan menyalakan shower.. menadahkan wajahku ke atas. Semilir air yg jatuh perlahan membangkitkan imajinasi ku akan dendam dan ego yg entah kenapa seakan masih membara dalam diriku. Segera ku selesaikan mandi. Hanya menggunakan boxer dan kaos oblong putih aku keluar kamar mandi. Ku lihat di meja sudah ada segelas kopi. Ku ambil dan membawanya ke teras .. membakr roko. Sedangkan Fatimah muncul dr dalam kamar . Memeluku erat tanpa suara. Hanya Isak tangis yg ada dalam raut wajah Fatimah. Aku yg asik bermain dengan hp ku. Tak pedulikan pelukan yg Fatimah berikan . " Maafkan aku mas " Fatimah berkata lirih disela tangis nya.. pelukan nya semakin erat. Tangisnya semakin menjadi. Dengan sikap dinginku kepadanya. Aku hanya mencium keningnya. Tangis nya perlahan mereda. " Aku mandi dulu mas " kata Fatimah. Fatimah berjalan ke kamar mandi. Rokok ku habis. Dan terlupa menaruh nya dikamar. Sampai dikamar sedang mencari rokok . Dering hp Fatimah mengalihkan fokus ku. Ku raih hp tsb terpampang panggilan Vidio masuk dari kontak dengan nama " Mas Robby" serta emoticon love disamping nya. Ku biarkan sejenak. Stelah dering berhenti. Ku coba membuka pesan WhatsApp dr Robby.

"_Dek, maafin mas ya semua jadi kayak gini,_"

" Iya mas adek juga minta maaf, "

" Jujur dek mas masih kangen "

" Adek juga, mas adek mandi dulu ya, ada mas Aldi di teras "

" Iya, dek vc ya. Biar gak tanggung.. mas tanggung banget tadi "
Tak ada balasan dr Fatimah. Terlihat 3 panggilan Vidio tak terjawab dr Robby. Seketika amarah ku bangkit. Namun ku lapis dengan senyum dan hati yg berkata " tak akan aku biarkan luka ini sendirian " ucap batinku. Iseng aku scrol pesan2 seblumnya. Memang selama ini dr pacaran hingga menikah aku tak pernah mengudi​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd