Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rasa Penasaran

BAB VI Nakal (5)



“Hwaaaa….Hwaaaaaa….”, suara tangis Anisa. Risa pun yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk membersihkan tangannya segera pergi menuju Anisa. “Cupp…cuppp…anak Mama sudah bangun ya…”, ucap Risa sembari menggendong Anisa. “Laperrr yaaa…belum makan kannn…, yuuk makan yukkkkk…”, ujar Risa menenangkan Anisa yang menangis sembari membawanya ke dapur, untuk disiapkan makan siang dan menyuapinya. Pak Tarmin pun yang sudah selesai membersihkan badannya, duduk ikut bergabung dengan Risa yang sedang menyuapi Anisa di ruang tengah hanya menggunakan baju dan celana dalamnya saja.

“Ehhh…dedek udah bangun, lapeerr yaaaa…..”, canda Pak Tarmin kepada Anisa. “Iyaaaaa…bappaaakkk….belum makan siang ni…”, ujar Risa yang mencoba menirukan jika seandainya Anisa dapat berbicara. Dengan telaten Risa pun melanjutkan menyuapi Anisa hingga makanannya habis. Sesudah makan, Risa pun menaruh Anisa dalam box anak, dimana Risa menaruh mainan Anisa sehingga Risa juga mudah untuk mengawasi Anisa.

“Idihhhh…..daritadi gak pakai celana toh Pak…”, ujar Risa kepada Pak Tarmin. “Hahaha…iya ni Bu, nanti dulu lah…siapa tau bangun lagi, hahaha…”, celoteh Pak Tarmin. “Hahahaha…dah kaya kuat bangun lagi aja…”, goda Risa yang sembari beranjak pergi ke daput untuk membersihakn peralatan makan Anisa. Melihat lenggok pantat Risa, membuat Pak Tarmin tegang lagi, ingin rasanya gesek-gesekin penisnya di belahan pantat Risa yang bulat padat., “Uuuuhhhhh…..pasti enakkkk banggeeettttttt….”, geliat Pak Tarmin pelan sembari tangannya mengocok pelan penisnya dari balik celana dalamnya.

“Hayooo…ngapain lagi itu tangannya….”, suara Risa mengangetkan Pak Tarmin yang sedang asyik dalam fantasinya. “Ehhhh…hahahaha gak Bu, cuma gatel aja kok…”, jawab Pak Tarmin. “Gatel…gatell..kok keliatan tegang gitu Pakkk….Hahaha”, goda Risa yang sembari berjalan duduk disamping Pak Tarmin. “ckckckck emang masih kuaatttttt ini bangun lagiiii…….”, desah manja Risa sembari agak sedikit bungkuk memperhatikan penis Pak Tarmin yang tegang dibalik celana dalamnya. Dari posisi tersebut, Pak Tarmin pun dapat melihat belahan dada Risa yang putih mulus dan begitu menggoda untuk diremas.

Jemari Risa pun dengan nakalnya mengelus elus manja penis Pak Tarmin, yang membuat Pak Tarmin pun gelisah mendesah desah sembari terkadang mengangkat angkat pahanya menikmati setiap elusan pada penisnya. “Hihihihi…enak Pak, tegang lagi tuh…hahahaha”, goda Risa. “Iiiiyaaaa Buuuu…..aduhhh pengen lagiiiii hahahaha…”, cengengesan Pak Tarmin yang mendapat perlakuan enak dari Risa. Dengan gemasnya Pak Tarmin pun memberanikan dirinya untuk membalas perbuatan Risa, dia pun membelai belai halus payudara Risa dari luar tanktopnya. Risa yang menyadari perbuatan Pak Tarmin pun menatap Pak Tarmin sembari berkata, “Isss…nakal main pegang-pegang aja si Bapak”, desah manja Risa menggoda Pak Tarmin. “Nah Ibu yang nakal main elus-elus punya saya aja, geli-geli enak kan Bu….”, ujar Pak Tarmin yang gemas sembari mencubit pipi Risa seakan ingin diterkamnya Risa.

“Hayooo…pasti punya fantasi apa lagi??”, goda Risa kepada Pak Tarmin. “Dedeknya masih nyusu gak Bu??”, tanya Pak Tarmin. “Masih pak tapi susu formula tuh di dapur, mau??? Hahahaha….”, jawab Risa menggoda Pak Tarmin. “Ya bukan dari susu formula Bu…tapi susu ituu tuuuhhhh??”, ucap Pak Tarmin sembari mulutnya dimanyunin ke arah payudara Risa. “Hahaha…kalau ini mah udah gak keluar lagi Pak..”, jawab Risa yang sembari agak meremas payudaranya membuat Pak Tarmin makin melotot. “Yahhhhh…….kirainnnnnn….”, kecewa Pak Tarmin. “Alah bilang aja mau netek kannnn, hahaha, pakai alasan anak saya masih nyusu apa enggak…, basiiii…”, ujar Risa. “Hahaha…ketauan ya Buuu…”, cengengesan Pak Tarmin yang ketauan modusnya.

Risa pun yang mengerti kemauan Pak Tarmin langsung mengangkat ujung tanktopnya kemudian dengan gerakan yang erotis mencoba untuk membuka tanktopnya. Pemandangan yang buat Pak Tarmin hanya melongo melotot, setiap detik momen yang baginya sangat berharga. Ketika sudah dilepaskan tanktopnya, sekarang dihadapan Pak Tarmin adalah Risa yang mengenakan BH berwarna hitamm, yang kontras dengan kulitnya yang putih menawan. “Sini pak..sini mendekat…”, perintah Risa. Benar benar seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, Pak Tarmin menurut setiap perkataan Risa. Pak Tarmin yang sudah gemas pun dengan sigap lang sung duduk disamping Risa, ditatapnya payudara Risa yang indah. “Ayukkk Pakkk…katanya mau netek…”, gemas Risa kepada Pak Tarmin yang sudah disuguhkan payudaranya walaupun masih terbungkus BH. Dengan sigap, Pak Tarmin pun meraih payudara Risa, mula-mula diremas perlahan payudara Risa, diusap-usap bagian atasnya untuk merasakan kehalusan kulit payudara Risa. Terbuai dengan payudara didepannya, Pak Tarmin pun mendaratkan kepalanya di bahu Risa, tidak lama karena sudah dorongan birahi dia pun makin berani untuk menghirup wangi leher Risa yang baginya sangat merangsang.

“Pak…bukain donkk BH Risa….”, pinta Risa dengan menggoda. Tentu saja bagi Pak Tarmin ini adalah momen langka yang tidak patut disia-siakan. Tangan Pak Tarmin pun menuju ke punggung Risa mencari pengait BH. “Gimana Pak, bisa gakk?? Hahahah, sudah 15 tahun, lupa caranya buka BH Pak?”, goda Risa menyemangati Pak Tarmin. “Bii…biii…saaa kok Bbuuu…ingettt sayaaaa…”, gugup Pak Tarmin sembari agak sedikit gemetar tangannya. Akhirnya BH Risa pun terbuka, Risa yang menyangga cup BH nya agar tidak jatuh, melihat Pak Tarmin dengan tatapan menggoda. Dia menggoda sembari melenggok lenggokan badannya hingga akhirnya dibukanya lah cup BHnya sehingga terpampanglah payudara besar Risa yang indah dan menggoda. “Pak…jangan bengong aja…”, goda Risa sembari tangan satunya meremas payudaranya dan diangkat untuk diarahkan ke Pak Tarmin. “Weleh..weleh…sehat saya ini, mau nyusu…”, ucap Pak Tarmin. Dengan agak gemeteran, diraihnya payudara Risa, diremas remas nya dengan pelan seakan itu adalah harta karun yang paling berharga. Puas dengan meremas, dipijit pijitnya putting Risa secaara bersamaan kanan dan kiri. “Gemesssss yaaa Pakkkk….”, ujar Risa. “Iyaaa Bbuuu…gemesiiinnn….” Jawab Pak Tarmin yang setelah mengatakan seperti itu, langsung melahap payudara kiri Risa, dijilatinya kulit payudara Risa yang mulus, dan diakhiri dengan menjilati, mengulum serta menggigit gigit kecil putting Risa yang menggemaskan.

“Ahhhhh……..ttttteeeerrrruuussssss……PPPpaaakkkkk….”, desah yang keluar dari mulut Risa. Mendengar hal itu membuat Pak Tarmin makin semangat mencabuli payudara Risa. Tak hanya itu saja tangan Pak Tarmin yang lain pun mengusap usap paha Risa naik keatas hingga ke pantat montok Risa. Risa pun makin mendekatkan dirinya kepada Pak Tarmin, seolah seperti Risa dalam pelukan Pak Tarmin dimana satu kaki Risa dinaikan di paha Pak Tarmin. Risa pun juga tidak tinggal diam, diraihnya penis Pak Tarmin dikocok kocoknya lagi penis tersebut. Pak Tarmin pun melepaskan Risa dari pelukannya dan berdiri mencoba untuk melepaskan celana dalamnya sehingga Risa dengan mudah mengocok penisnya.

Pak Tarmin pun duduk di sofa. Risa yang melihat penis Pak Tarmin tegak menantang pun, kemudian berbisik kepadanya. “Hmmm..Pak Tarmin punya fantasi apa lagi??? Hayooo…”, goda Risa sembari mengocok pelan penis Pak Tarmin. “Buuu…kalau dijepit di Tetek itu gimana si Bu rasanya?”, tanya Pak Tarmin lugunya. “owww…Pak Tarmin mau coba dijepit di tetek Risaaa yaa….nakalllll??”, ujar Risa. “EE..eehhhh....”, hanya itu yang keluar dari mulut Pak Tarmin sembari dia menganggukan kepalanya memohon kepada Risa.

Risa pun kemudian berlutut didepan kedua paha Pak Tarmin, dipandangnya penis Pak Tarmin yang lumayan untuk ukuran orang tua dengan warna hitam coklat serta urat-uratnya. “Tapi sebelum Risa jepit pakai Tetek Risa, Risa akan kasih bapak sesuatu….”, goda Risa dengan tersenyum sembari menatap wajah Pak Tarmin. “Apaaa…ituu Buu…??”, gugup Pak Tarmin. Tanpa banyak kata lagi happp…Risa pun melahap penis Pak Tarmin, dilakukannya servis oral kepada Pak Tarmin. Dihisap hisapnya kemudian dikulum penis tersebut. Pak Tarmin pun hanya merasa kegirangan dalam hati melihat wanita cantik didepannya sedang mengoral penisnya dan terlihat penisnya keluar masuk dalam mulut Risa. Setelah cukup Risa pun meludahi penis Pak Tarmin kemudian dia pun meletakan penis Pak Tarmin disela kedua payudaranya, kemudian dikocoknya penis Pak Tarmin dengan kelembutan kedua payudara Risa yang kenyal dan besar tersebut.

“Ahhh..Ahhhh…Ahhh…..enakkkk Bu….Buuu….Teruuusss…Teruussss…..”, celoteh Pak Tarmin yang sedang keenakan dijepit penisnya di kedua payudara Risa. 10 menit berlalu Risa pun mulai capek dengan posisi duduknya terlihat dari jepitan payudaranya yang agak melemah. Mengetahui hal tersebut Pak Tarmin pun meminta Risa rebahan. Setelah Risa rebahan Pak Tarmin pun menaiki badan Risa. Ditaruhnya penisnya di sela payudar Risa dan memegang payudara Risa kanan dan kiri, dengan inisatifnya dia pun memaju mundurkan badannya seakan-akan sedang bersetubuh. Disaat sudah agak melemah, Risa pun gantian berinisiatif mengocok penis Pak Tarmin kemudian dioralnya kembali untuk melumasi penis tersebut. Begitu terus hingga akhirnya tumpahlah sperma Pak Tarmin di dada dan sedikit mengenai dagu serta wajah Risa.

Pak Tarmin pun ambruk disamping Risa, rasanya nikmat sekali bagi dia bisa ngecrot dua kali hari ini ditemani wanita secantik Risa. Mereka pun becanda canda sembari tertawa. Tak hanya itu Pak Tarmin pun dengan isengnya juga sembari meremas remas payudara Risa yang menggoda dan tangannya mengusapi paha Risa yang ditanggapi cuek saja oleh Risa untuk perlakukan Pak Tarmin tersebut.

“Dah yuk Pak bersih-bersih lagi sana”, pinta Risa kepada Pak Tarmin. Risa pun kemudian ingin beranjak berdiri tetapi ditahan oleh Pak Tarmin. Kemudian dengan sigap Pak Tarmin mencium bibir Risa. Risa yang kaget pun hanya bisa menikmati cumbuan Pak Tarmin di bibirnya dan membalas ciuman tersebut. Tak hanya itu, Pak Tarmin pun sembari meremasi payudara Risa. Setelah dirasa cukup, Risa pun melepas ciuman Pak Tarmin dan berkata, “kita beberes dulu yuk Pak…”, senyum manis diwajah Risa meminta Pak Tarmin untuk beberers, karena Risa tidak mau lelehan sperma Pak Tarmin sampai menetes di sofa maupun karpet ruang tengah, pasti nanti susah dibersihkan pikirnya. Pak Tarmin yang sudah dua kali dibilangin Risa pun akhirnya menurut dan pergi ke kamar mandi untuk sekali lagi membersihkan badannya, begitu pun Risa.



Bersambung…………
LANJUTKAN...
 
Wah asik nih, masih bisa di explore sama pak tarmin ini, pas lagi main sama pak tahir ada tamu yg datang lanjut 3some :cim:

Ditunggu lanjutannya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd