Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [REAL STORY] Maya, Bu Guru Alim yang Binal [Update 19 Agustus 2022]

Mohon maaf karena update agak telat, ane habis bed rest beberapa hari. 4 peserta yang ikut kelas betting online sepakbola yang ane adain juga sempet terabaikan. Syukur, udah mulai baikan.
Ane lagi ada pengembangan bisnis di salah satu kota, dan ane juga lagi ada project sosial. Mohon do'anya ya suhu-suhu biar semuanya lancar dan sukses. Terima kasih...

Setelah aku pulang ke rumah dinas, aku menyempatkan diri untuk mandi lagi. Untung 2 rekanku tidak memperhatikan kalau sebelumnya aku sudah mandi (sebelum ke rumah Bu Maya -red). Setelah mandi, aku bersantai sambil bermain handphone. Sedangkan 2 temanku sibuk mempersiapkan hidangan makan malam. Setelah semua selesai, kami makan bersama sambil mengobrol mengenai banyak hal. Mulai dari urusan pribadi, pekerjaan, film, dan lain sebagainya. Meskipun 2 rekanku ini perempuan, namun tidak ada sedikitpun niat untuk bisa bercinta dengan mereka. 1 orang bukan seleraku secara fisik. 1 orang lagi masuk ke dalam kriteriaku, namun entah kenapa memang tidak ada pikiran untuk bercinta dengannya.

Setelah kami selesai makan malam dan berbincang bersama. 2 rekanku ini pergi ke kamar mereka, sedangkan aku masih di ruang depan. Aku menyempatkan untuk mengobrol dengan Bu Maya melalui pesan whatsapp. Kami juga sempat membahas mengenai kejadian tadi sore yang begitu indah. Di malam itu, kami berdua sebetulnya masih ingin bersama. Terlebih ketika Bu Maya tiba-tiba mengatakan ingin bercinta di atas meja, sontak aku pun kaget. Ternyata beliau memiliki fantasi yang cukup liar. Aku pun bertanya, "Pengen bercinta di meja makan, meja dapur, atau meja rias, atau apa?". Bu Maya pun menjawab, "Bebas, mas. Intinya di meja...". Obrolan kami malam itu sangat membuat kontolku sangat tegang. Aku mulai membayangkan bercinta dengan Bu Maya di atas meja makan, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton.

Aku juga mengungkapkan kepada Bu Maya bahwa sebetulnya aku ingin sekali menjilati memek Bu Maya. Bu Maya pun bertanya, kenapa tadi sore tidak melakukannya. Aku menjelaskan dengan sedikit alasan bahwa Bu Maya sudah terlanjur memegang kendali, namun aku tidak mengatakan bahwa ketika kontolku sudah masuk ke dalam memek, aku jadi jijik untuk menjilat memek Bu Maya. Bu Maya ternyata juga antusias terhadap keinginanku, bahwa beliau memang ingin sekali dijilati memeknya. Jalan untuk bercinta dengan Bu Maya justru kembali terbuka di sini ketika Bu Maya mengatakan, "Yaudah besok cobain...". Aku paham apa yang dimaksud oleh beliau, namun aku sengaja menggoda dengan mengatakan, "Cobain apa, Bu?". "Jilatin punyaku. Iih Mas nih...", jawab Bu Maya. Aku pun mengiyakan, disertai dengan emot tertawa.

Di sela-sela obrolan mengenai asyiknya bercinta, aku menyempatkan untuk bertanya tentang keadaan Satria. Bu Maya menjelaskan kalau anaknya sempat terbangun, kemudian makan malam, minum susu, memakai pampers, dan kemudian kembali tidur. Mengenai tadi sore, Bu Maya mengatakan kalau semuanya aman terkendali. Bu Maya sempat bercanda dengan mengatakan, "Kalau mas sering main ke sini, bisa-bisa Satria menyangka kalau Mas ini ayahnya Satria hahaha". Kemudian, kami pun berbalas canda. Sayangnya, meskipun sudah diselingi dengan obrolan lain, pikiranku masih terngiang-ngiang fantasi seks Bu Maya yang ingin bercinta di atas meja, dan kontolku juga masih tegak berdiri dengan gagah perkasa.

Aku mengatakan kepada Bu Maya bahwa kontolku menjadi sangat tegang karena sedari tadi membahas mengenai seks. Ternyata Bu Maya juga sama, beliau mengaku bahwa saat ini dirinya sudah sangat terangsang. Bahkan setelah bercinta di sore hari tadi, beliau masih ingin melanjutkannya. Sayangnya situasi dan kondisinya yang tidak memungkinkan, karena beliau harus shalat, lampu di teras rumah juga belum dinyalakan, dan lain sebagainya, sehingga memaksa untuk kami menyudahi pertempuran di sore hari itu.

Selera fisik tiap orang pasti berbeda. Di samping itu, menyertakan foto di thread ini cukup riskan karena banyaknya PK. Terakhir, ada thread yang sedang masuk di HT, terpaksa ditutup karena adanya PK. Demi keamanan dan kenyamanan ane pribadi dan TO, maka ane putuskan tidak akan menyertakan foto asli ke dalam thread ini. Silahkan berfantasi sendiri mengenai fisik Bu Maya. Yang jelas, beliau cantik dan body-nya bagus. Sebagai gambaran, pernah viral guru SMK di Jabar yang terlibat skandal selingkuh di dalam mobil yang videonya viral. Fisik Bu Maya mirip dengan guru tersebut, namun payudaranya lebih kencang. Oh iya 1 lagi, ane ngga punya dokumentasi saat ekse Bu Maya.
Keadaan diperparah karena Bu Maya mengirim foto selfie kepadaku. Bu Maya memang memakai baju tertutup, namun rambut yang terururai dan leher yang seksi terlihat sangat menggoda. Aku pun tidak tahan dan kemudian mengirim foto bagian depan celana boxerku yang terlihat menonjol, aku mengirim foto dan menuliskan pesan, "Udah tegang maksimal, Bu...". Bu Maya malah menggodaku, "Mana sih ngga keliatan...". Tengak-tengok sebentar untuk memastikan keadaan aman, aku nekat membuka sedikit celana boxerku, kemudian aku memfotonya dan mengirim kepada Bu Maya.
Bersambung...
 
Mohon maaf karena update agak telat, ane habis bed rest beberapa hari. 4 peserta yang ikut kelas betting online sepakbola yang ane adain juga sempet terabaikan. Syukur, udah mulai baikan.
Ane lagi ada pengembangan bisnis di salah satu kota, dan ane juga lagi ada project sosial. Mohon do'anya ya suhu-suhu biar semuanya lancar dan sukses. Terima kasih...

Setelah aku pulang ke rumah dinas, aku menyempatkan diri untuk mandi lagi. Untung 2 rekanku tidak memperhatikan kalau sebelumnya aku sudah mandi (sebelum ke rumah Bu Maya -red). Setelah mandi, aku bersantai sambil bermain handphone. Sedangkan 2 temanku sibuk mempersiapkan hidangan makan malam. Setelah semua selesai, kami makan bersama sambil mengobrol mengenai banyak hal. Mulai dari urusan pribadi, pekerjaan, film, dan lain sebagainya. Meskipun 2 rekanku ini perempuan, namun tidak ada sedikitpun niat untuk bisa bercinta dengan mereka. 1 orang bukan seleraku secara fisik. 1 orang lagi masuk ke dalam kriteriaku, namun entah kenapa memang tidak ada pikiran untuk bercinta dengannya.

Setelah kami selesai makan malam dan berbincang bersama. 2 rekanku ini pergi ke kamar mereka, sedangkan aku masih di ruang depan. Aku menyempatkan untuk mengobrol dengan Bu Maya melalui pesan whatsapp. Kami juga sempat membahas mengenai kejadian tadi sore yang begitu indah. Di malam itu, kami berdua sebetulnya masih ingin bersama. Terlebih ketika Bu Maya tiba-tiba mengatakan ingin bercinta di atas meja, sontak aku pun kaget. Ternyata beliau memiliki fantasi yang cukup liar. Aku pun bertanya, "Pengen bercinta di meja makan, meja dapur, atau meja rias, atau apa?". Bu Maya pun menjawab, "Bebas, mas. Intinya di meja...". Obrolan kami malam itu sangat membuat kontolku sangat tegang. Aku mulai membayangkan bercinta dengan Bu Maya di atas meja makan, seperti di film-film porno yang pernah aku tonton.

Aku juga mengungkapkan kepada Bu Maya bahwa sebetulnya aku ingin sekali menjilati memek Bu Maya. Bu Maya pun bertanya, kenapa tadi sore tidak melakukannya. Aku menjelaskan dengan sedikit alasan bahwa Bu Maya sudah terlanjur memegang kendali, namun aku tidak mengatakan bahwa ketika kontolku sudah masuk ke dalam memek, aku jadi jijik untuk menjilat memek Bu Maya. Bu Maya ternyata juga antusias terhadap keinginanku, bahwa beliau memang ingin sekali dijilati memeknya. Jalan untuk bercinta dengan Bu Maya justru kembali terbuka di sini ketika Bu Maya mengatakan, "Yaudah besok cobain...". Aku paham apa yang dimaksud oleh beliau, namun aku sengaja menggoda dengan mengatakan, "Cobain apa, Bu?". "Jilatin punyaku. Iih Mas nih...", jawab Bu Maya. Aku pun mengiyakan, disertai dengan emot tertawa.

Di sela-sela obrolan mengenai asyiknya bercinta, aku menyempatkan untuk bertanya tentang keadaan Satria. Bu Maya menjelaskan kalau anaknya sempat terbangun, kemudian makan malam, minum susu, memakai pampers, dan kemudian kembali tidur. Mengenai tadi sore, Bu Maya mengatakan kalau semuanya aman terkendali. Bu Maya sempat bercanda dengan mengatakan, "Kalau mas sering main ke sini, bisa-bisa Satria menyangka kalau Mas ini ayahnya Satria hahaha". Kemudian, kami pun berbalas canda. Sayangnya, meskipun sudah diselingi dengan obrolan lain, pikiranku masih terngiang-ngiang fantasi seks Bu Maya yang ingin bercinta di atas meja, dan kontolku juga masih tegak berdiri dengan gagah perkasa.

Aku mengatakan kepada Bu Maya bahwa kontolku menjadi sangat tegang karena sedari tadi membahas mengenai seks. Ternyata Bu Maya juga sama, beliau mengaku bahwa saat ini dirinya sudah sangat terangsang. Bahkan setelah bercinta di sore hari tadi, beliau masih ingin melanjutkannya. Sayangnya situasi dan kondisinya yang tidak memungkinkan, karena beliau harus shalat, lampu di teras rumah juga belum dinyalakan, dan lain sebagainya, sehingga memaksa untuk kami menyudahi pertempuran di sore hari itu.


Keadaan diperparah karena Bu Maya mengirim foto selfie kepadaku. Bu Maya memang memakai baju tertutup, namun rambut yang terururai dan leher yang seksi terlihat sangat menggoda. Aku pun tidak tahan dan kemudian mengirim foto bagian depan celana boxerku yang terlihat menonjol, aku mengirim foto dan menuliskan pesan, "Udah tegang maksimal, Bu...". Bu Maya malah menggodaku, "Mana sih ngga keliatan...". Tengak-tengok sebentar untuk memastikan keadaan aman, aku nekat membuka sedikit celana boxerku, kemudian aku memfotonya dan mengirim kepada Bu Maya.
Bersambung...
Keep lancrot...
Cepat sembuh suhuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd